Anda di halaman 1dari 4

Analisis Kualitatif merupakan metode analisis kimia yang digunakan untuk mengenali atau

mengidentifikasi suatu unsur atau senyawa kimia (anion atau kation) yang terdapat dalam
sebuah sampel berdasarkan sifat kimia dan fisikanya.
Analisis kualitatif berdasarkan sifat kimia melibatkan beberapa reaksi dimana hukum
kesetimbangan massa sangat berguna untuk menentukan ke arah mana reaksi berjalan.
Contoh : Reaksi redoks, reaksi asam-basa, kompleks, dan reaksi pengendapan. Sedangkan
analisis berdasarkan sifat fisikanya dapat diamati langsung secara organoleptis, seperti bau,
warna, terbentuknya gelembung gas atau pun endapan yang merupakan informasi awal
yang berguna untuk analisis selanjutnya.
a. Reaksi Kering
Beberapa logam mempunyai warna nyala yang spesifik sehingga dapat dilakukan uji warna
nyala sebagai salah satu cara identifikasi kation dengan reaksi kering. perhatikan tabel
dibawah ini :

CATATAN : terkadang uji warna nyala juga dapat menjadi satu-satunya indikator pemastian
suatu unsur tanpa memerlukan analisis yang lebih lanjut dalam pengidentifikasiannya.
Seperti unsur Astatin (At) yang hanya berwarna putih pada saat di uji warna nyalanya.
b. Reaksi Basah
Reaksi basah merupakan jenis identifikasi zat secara kualitatif yang sering digunakan pada
umumnya.

Senyawa NO3 hanya membentuk cincin coklat jika direaksikan dengan senyawa Fero
sulfatdan H2SO4. Lain halnya dengan senyawa borat yang jika ditambahkan metanol
kemudian dipanaskan dengan nyala api, maka menghasilkan uap atau asap berwarna hijau.
Uraian diatas merupakan beberapa contoh senyawa yang dalam pengidentifikasiannya tidak
memerlukan tahapan analisis selanjutnya. Karena sifat kimia ataupun fisika dari senyawa
tersebut sangat khas, dimana senyawa yang lain tidak memilikinya.

a). Reaksi Pengendapan

Kenaikan suhu umumnya dapat memperbesar kelarutan endapan kecuali pada beberapa
endapan, seperti kalsium sulfat, berlaku sebaliknya. Perbedaan kelarutan karena suhu ini
dapat digunakan sebagai dasar pemisahan kation. Misalnya, pemisahan kation Ag, Hg(I),
dan Pb dapatdilakukan dengan mengendapkan ketiganya sebagai garam klorida, kemudian
memisahkan Pb dari Ag dan Hg(I) dengan memberikan air panas.Kenaikan suhuakan
memperbesar kelarutan Pb sehingga endapan tersebut larut sedangkan kedua kation
lainnya tidak.

b). Reaksi Asam-Basa

Asam secara sederhana didefinisikan sebagai zat yang bila dilarutkan dalam air mengalami
disosiasi dengan pembentukan ion hidrogen.,sedangkan basa mengalami disosiasi dengan
pembentukan ion hidroksil. Asam atau pun basa yang mengalami disosiasi sempurna
merupakan asam atau basa kuat, misalnya HCl, HNO3, NaOH dan KOH. Sebaliknya bila
asam atau basa hanya terdisosiasi sebagian maka disebut asam atau basa lemah, misalnya
asam asetat, H2S dan amonium hidroksida. Dalam analisa kualitatif H2S digunakan untuk
mengendapkan sejumlah kation menjadi garam sulfidanya.

c). Reaksi Redoks

Banyak reaksi oksidasi dan reduksi yang digunakan untuk analisa kualitatif, baik sebagai
pengoksidasi atau pun pereduksi. Contoh penggunaan Reaksi redoks dalam analisis
kualitatif:
Kalium permanganat, KMNO4
Zat padat coklat tua yang menghasilkan larutan ungu bila dilarutkandengan air, merupakan
pengoksidasi kuat yang dipengaruhi oleh pH darimediumnya.
a) dalam asam;MnO4- + 8H+ + 5e _ Mn2+ (warna merah muda) + 4H2O

b) dalam larutan netral MnO4 + 4H+ + 3e _ MnO2 (endapan coklat) + 2H2O


c) dalam larutan basa MnO4 + e _ MnO42- ( warna hijau)
d). Reaksi Pembentukan Kompleks

Dalam pelaksanaan analisis kualitatif anorganik banyak digunakan reaksi-reaksi yang


melibatkan pembentukan ion kompleks. Suatu ion atau molekul kompleks terdiri dari satu
atom pusat dan sejumlah ligan yang terikat dengan atom pusat tersebut.

Anda mungkin juga menyukai