Anda di halaman 1dari 8

ESSAY COMPETITION

Pemanfaatan Sumber Daya Alam sebagai implementasi ilmu teknik kimia guna
mewujudkan progam indonesia emas 2045

Nama

: Irvan Arifatul Fanani

Universitas

: Universitas Sebelas Maret

Angkatan

: 2016

Pemanfaatan bioethanol sebagai bahan bakar kendaraan


bermotor
PENDAHULUAN
Bahan bakar adalah suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi energi.Salah
satu dari sekian banyak bahan bakar di dunia adalah Bahan Bakar Minyak atau
sering disebut dengan BBM.Salah satu manfaat dari BBM adalah sebagai bahan
bakar dari kendaraan.Sebagai contoh dari bahan yang sering menggunakan bahan
bakar tersebut adalah sepeda motor, mobil pribadi, kendaraan umum seperti bus
atau angkot.Akhir-akhir ini di berbagai belahan dunia terjadi kelangkaan bahan
bakar

minyak

yang

memberikan

dampak

pada

kehidupan

sehari-hari

manusia.Tentu saja sektor transportasi merupakan sektor yang terkena dampak


tersebut. Hal ini tentu membuat kita sadar bahwa bahan bakar minyak akan habis
suatu saat nanti karena cadangan minyak bumi di dunia sebagai pembuat dari
bahan bakar minyak di dunia yang semakin menipis setiap harinya karena diambil
terus menerus oleh manusia dan juga termasuk sumber daya alam yang tidak
dapat diperbarui. Maka dari itu kita sebagai manusia yang sayang dengan anak
cucu kita nanti harus menemukan pengganti dari minyak bumi ini agar anak cucu
kita bisa menikmati hidupnya dengan aman dan damai.
Selain minyak bumi adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui,
minyak bumi juga memiliki dampak negatif baik bagi manusia maupun alam
sekitar. Kualitas udara yang semakin menurun,efek gas rumah kaca yang
ditimbulkan oleh gas CO2 hasil pembakaran minyak bumi.Kedua efek tersebut
hanya salah satu dari sekian banyak efek negatif dari bahan bakar fosil
tersebut.Oleh karena itu pemakaian suatu bahan bakar terbarukan yang lebih aman
bagi lingkungan adalah suatu hal yang mutlak.Salah satu bahan bakar terbarukan
pengganti bahan bakar adalah Bioethanol. Dalam essay ini saya akan menjelaskan
tentang bioethanol sebagai pengganti bahan bakar kendaraan.
Bioethanol adalah ethanol yang bahan utamanya dari tumbuhan dan umumnya
menggunakan proses fermentasi. Ethanol atau etil alkohol (C2H5OH) berupa
cairan bening tak berwarna, terurai secara biologis, toksisitas rendah dan tidak

menimbulkan polusi udara yang besar bila bocor. Ethanol yang terbakar
menghasilkan karbondioksida (CO2) dan air. Keuntungan penggunaan bioethanol
sebagai bahan bakar alternatif pengganti minyak bumi yaitu penggunaan bahan
bakar ethanol dapat dikatakan tidak memberikan tambahan neto karbondioksida
pada lingkungan. Hal ini karena CO2 yang dihasilkan dari pembakaran ethanol
diserap kembali oleh tumbuhan dan dengan bantuan sinar matahari digunakan
dalam proses fotosintesis.
Bahan bakar bioethanol memiliki nilai oktan tinggi sehingga dapat digunakan baik
sebagai bahan peningkat oktan (octane enhancer) menggantikan penggunaan
senyawa eter dan penggunaan logam berat seperti Pb sebagai anti-knocking agent
yang memiliki dampak buruk terhadap lingkungan. Dengan nilai oktan yang
tinggi, maka proses pembakaran menjadi lebih sempurna dan emisi gas buang
hasil pembakaran dalam mesin kendaraan bermotor lebih baik.
Bioethanol bisa digunakan dalam bentuk murni ataupun sebagai campuran untuk
bahan bakar gasolin (bensin) yang merupakan salah satu dari bahan bakar minyak.
Kelebihan ethanol dibanding bensin yaitu ethanol memiliki angka research oktan
108,6 dan motor oktan 89,7 , angka tersebut melampaui nilai maksimal yang
mungkin dicapai oleh gasoline yaitu research oktan 88.
Bioethanol diproduksi dengan cara fermentasi menggunakan bahan baku hayati,
sedangkan etanol dapat dibuat dengan cara sintesis melalui hidrasi katalitik dari
etilen atau bisa juga dengan fermentasi gula menggunakan ragi Saccharomyces
cerevisiae. Beberapa bakteri seperti Zymomonas mobilis juga diketahui memiliki
kemampuan untuk melakukan fermentasi untuk memproduksi ethanol.
Substrat yang umum digunakan untuk fermentasi adalah pati. Harga substrat yang
cukup mahal menyebabkan harga etanol sebagai bahan bakar pengganti minyak
masih cukup tinggi mengingat 60% dari biaya yang digunakan dalam sistem
produksi ethanol adalah biaya substrat. Hidrolisis glukosa secara enzymatis akan
menghasilkan etanol dan karbondioksida.

MANFAAT
Mamfaat Bioethanol dalam sebagai bahan bakar kendaraan bermotor adalah untuk
mengurangi ketergantungan manusia terhadap minyak bumi yang setiap hari
cadangannya semakin menipis.Selain itu juga Bioethanol lebih efektif ketimbang
bensin karena memiliki bilangan oktan lebih tinggi dan juga ramah lingkungan,
karena penggunaan bahan bakar ethanol dapat dikatakan tidak memberikan
tambahan neto karbondioksida pada lingkungan. Hal ini karena CO2 yang
dihasilkan dari pembakaran ethanol diserap kembali oleh tumbuhan dan dengan
bantuan sinar matahari digunakan dalam proses fotosintesis. Gasohol adalah
campuran premium dengan ethanol, yaitu gasohol 10% (campuran bio-ethanol
10% dan premium 90%) dan gasohol 20% (campuran bio-ethanol 20% dan
premium 80%). Namun seiring dengan rendahnya harga minyak mentah dan
naiknya harga bahan baku ethanol (ubi jalar dan ubi kayu), program pemanfaatan
gasohol untuk bahan bakar kendaraan bermotor di Indonesia mengalami banyak
hambatan sehingga tidak dapat dilanjutkan. Saat ini kondisi tersebut telah
berubah, yaitu dengan meningkatnya harga minyak mentah di dunia, semakin
terbatasnya cadangan minyak dunia,serta meningkatnya komitmen dunia akan
bahaya pemanasan global, mengangkat nilai keekonomian Bioethanol. Diyakini
bahwa Bioethanol akan mempunyai potensi besar untuk menjadi bahan bakar
pengganti bensin. Mengingat dorongan dan tantangan diatas, seharusnya
penelitian untuk pengembangan sumber energi alternative ethanol untuk sektor
transportasi di Indonesia yang pernah berhenti dikembangkan kembali dengan
memperhitungkan kekurangan maupun keberhasilan penelitian yang terdahulu.
Pada penelitian yang terdahulu yang diproduksi dan diuji adalah Ethanol dengan
kemurnian 95%, dan ternyata setelah beberapa bulan terjadi pemisahan air di
dalam tanki mobil yang menyebabkan karat dan kebocoran serta gangguan pada
mesin bila air ikut masuk ke mesin. Walaupun demikian hasil penelitian terdahulu
menunjukkan bahwa sebagian besar kendaraan premium konvensionil dapat
beroperasi secara normal dengan bahan bakar bio-ethanol (kemurnian 95%)
sebanyak 10 persen (E10) dicampur premium 90 persen tanpa mengubah mesin.

Namun sekarang ini, banyak pabrik mobil sudah mengembangkan mobil yang
dapat berjalan dengan campuran fuel-based bio-ethanol (kemurnian lebih dari
99,5%) yang lebih tinggi, yaitu E85 (ethanol 85 persen dan premium 15 persen).
PEMAKAIAN BIOETHANOL TERHADAP KENDARAAN
Pemakaian Bioethanol secara langsung terhadap mesin bensin karena harus
dimodifikasi terlebih dahulu.Karena pada temperatur yang rendah Bioethanol
akan sulit terbakar, sehingga Bioethanol terhadap mesin akan sulit untuk starting.
Pencampuran Boethanol dengan bensin akan memermudah starting pada
temperatur rendah tadi.Gasohol seperti yang sudah dibahas tadi adalah
percampuran antara Bioethanol dengan bensin. Satu hal yang harus diteliti dalam
pencampuran tadi adalah pada kondisi tertentu bensin agak sulit bercampur
dengan Bioethanol yang bersifat polar akan sulit tercampur merata dengan bensin
yang bersiat non polar terutama saat kondisi cair. Dan Bioethanol juga cenderung
menyerap air karena bersifat polar.
Bioethanol memiliki bilangan oktan lebih tinggi daripada bensin sehingga
memungkinkan penggunaan rasio kompresi yang lebih tinggi pada mesin otto.
Korelasi antara efisiensi dengan rasio kompresi berimplikasi pada fakta bahwa
mesin otto berbahan bakar Bioethanol sebagian atau seluruhnya memiliki efisiensi
lebih tinggi dengan mesin berbahn bakar bensin.Dengan peningkatan efisiensi
sebesar 10%.
Bioehanol memerlukan campuran lebih kaya daripada bensin, tetapi karena
memiliki bilangan oktan yang lebih tinggi maka pembakaran Bioethanol lebih
efisien.Tingkat keekonomisan Bioethanol dengan bensin dari penelitian B2TP
BPPT konsumsi bahan bakar dengan menggunakan gasohol 20% angkanya
mencapai 23,25 gr/jam, sedangkan pada premium mencapai 23 gr/jam dan
pertamax 20,57 gr/jam.
Dalam pembahasan tadi saya mengatakan bahwa mesin yang berbahan bakar
Bioethanol atau gasohol harus dimodifikasi dulu. Salah satunya adalah karburator.
Diameter main jet orifice menunjukan seberapa kaya atau miski campuran yang
akn masuk ruang bakar, yaitu semakin besar semakin kaya. Karena Bioethanol

memerlukan campuran yang lebih kaya maka harus yang besar. Selain itu
mungkin diperlukan alat untuk campuran lebih merata karena alasan yang sudah
saya jelaskan tadi.
Jika pada umumnya mesin yang berbahan bakar bensin waktu penyalaan adalah 810 derajat sebelum TMA, Karena Bioethanol memiliki bilangan oktan lebih tinggi
maka ignition timing dapat dimajukan.Untuk memperoleh keuntungan dari sifat
antiknocking yang dimiliki Bioethanol.
Hal lain yang harus dimodifikasi selain karburator adalah perbandingan kompresi.
Agar lebih optimal perbandingan kompresi dinaikan menjadi 14-15 atau minimal
12. Namun harus memperhatikan juga kekuatan material lain seperti connection
rod,bearing,dan lain lain.
ANALISIS BIAYA PRODUKSI BIOETHANOL
Untuk memproduksi bio-ethanol plant berkapasitas 60 kl/hari dari ubi kayu
diperlukan biaya investasi sebesar 7.380.000 US $ (Rp. 103.320.000.000,-),
dengan catatan 1 US$ = Rp 14000, sehingga dengan harga minyak mentah sebesar
55 US$/barel diasumsikan bio-ethanol dapat bersaing dengan BBM. Biaya
tersebut sudah termasuk biaya investasi pengolahan limbah dan pembangkit
listrik.
Untuk memperoleh biaya produksi ethanol selain biaya investasi juga harus
diperhitungkan biaya operasi dan perawatan termasuk biaya bahan baku.
Parameter lain yang diperhitungkan ialah umur dari bioethanol plant adalah 25
tahun, dengan lamanya operasi dalam satu tahun sebesar 350 hari,bungan bank
12% per tahun. Dengan harga Ethanol di tingkat pabrik sebesar Rp. 2612 per liter
adalah layak secara ekonomi, tetapi harga diatas belum memperhitungkan pajak
alkohol yang cukup tinggi dan penggunaannya sebagai bahan bakar belum diatur
dalam undang-undang atau peraturan dibawahnya.Selain itu ada beberapa
parameter yang perlu diperhitungkan yaitu pertama, harga ubi kayu yang dapat
berubah setiap saat, terutama bila bersaing dengan pabrik tepung, atau pada saat
musim kemarau yang berkepanjangan sehingga produksi menurun sedangkan ubi
kayu yang ada menjadi makanan pokok masyarakat.

Kedua, proses pembuatan bio-ethanol membutuhkan jenis energi lain seperti solar,
kayu bakar dan lain-lain, sehingga perlu dilakukan perhitungan neraca energi
secara cermat untuk melihat potensi substitusi yang sebenarnya terhadap BBM,
serta perlu dicari jenis energi terbarukan lainnya yang dapat menggantikan
penggunaan BBM di pabrik ethanol.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang saya peroleh dalam membuat essay ini adalah pemanfaatan
Bioethanol sebagai bahan bakar kendaraan dengan cara mencampur Bioethanol
dengan bensin lebih efisien ketimbang hanya dengan bensin saja, karena selain
memiliki bilangan oktan yang lebih tinggi ketimbang bensin, gasohol lebih ramah
lingkungan dan juga Bioethanol merupakan Sumber Daya Alam yang
terbarukan.Pemakaian Bioethanol murni terhadap kendaraan akan sulit karena
Bioethanol pada temperatur rendah akan suli terbakar, sehingga mesin akan sulit
untuk starting.Maka dari itu Bioethanol harus dicampur dengan bensin dengan
komposisi yang tertinggi saat ini yaitu E85 (ethanol 85 persen dan premium 15
persen). Keuntungan dari pencampuran ini adalah Bioethanol cenderung akan
menaikkan bilangan oktan dan mengurangi emisi CO2. Tapi agar mesin kendaraan
bisa berbahan Bioethanol atau gasohol harus dimodifikasi terlebih dahulu yang
sudah dijelaskan apa saja yang dimodifikasi di essay ini.Produksi Bioethanol
untuk bahan bakar kendaraan bermotor secara berkala dapat mengurangi impor
high octane gasoline serta menunjang progam nasional contohnya progam
pencegahan pemanasan global yang harus kita tingkatkan agar generai kita
selanjutnya dapat menikmati hidup dengan aman dan damai serta mewujudkan
pula progam menuju Indonesia emas tahun 2045.
SARAN
Saran saya dalam pembuatan essay ini adalah terus kembangkan dan tingkatkan
sumber daya alam terbarukan untuk menjadi energi yang ramah lingkungan agar
bumi ini bisa terhindar dari kerusakan dan terus bertahan sampai generasi kita
yang selanjutnya guna menuju progam Indonesia emas tahun 2045.

Anda mungkin juga menyukai