Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PEMBUATAN DAN PENGENCERAN LARUTAN


TUJUAN
Membuat larutan dengan konsentrasi tertentu
Mengencerkan larutan dengan konsentrasi tertentu

PRE-LAB
1. Jelaskan perbedaan molaritas, molalitas dan normalitas?

Molaritas adalah banyaknya mol zat terlarut perliter larutan. Molaritas sebagai rasio,
dapat digunakan sebagai suatu faktor. Satuan dari molaritas adalah molal dngan

lambang M (Goldberg, 2008).


Molalitas merupakan banyaknya mol zat terlarut dalam satu kilogram pelarutan
dalam pelarut. Labang untuk molalitas adalah m dengan satuan molal (Goldberg,

2008).
Normalitas sebagai banyaknya ekuivalen (segi reaksi) zat terlarut per liter larutan
dengan satuan normal dan lambang N (Goldberg, 2008).

2. Jelaskan perbedaan satuan konsentrasi dalam molar (M), normal (N), %(b/v), %(v/v), %
(b/b), ppm,dan ppb!

Satuan konsentrasi molar merupakan jumlah satuan mol zat terlarut dalam jumlah

satu liter zat pelarut (Petrucci, 2007).


Satuan konsentrasi normal merupakan satuan yang menunjukkan kuantitas mol zat

terlarut yang akan menghasilkan larutan dalam satu liter larutan (Petrucci, 2007).
Satuan persen massa per volume (b/v) merupakan satuan yang menunjukkan massa
zat terlarut . contoh suatu larutan berair 0.9 gram NaCl dalam 100 ml larutan

dikatakan sebagai 0.9% NaCl (b/v) (Petrucci, 2007).


Satuan konsentrasi volum/volum (v/v) menunjukkan konsentrasi apabila terdapat dua
jenis larutan dengan volume yang disiapkan . contohnya handbook menunjikkan titik
beku -15.60 C untuk larutan alkohol anti beku air 25% CH 3OH berdasrkan volume

(Petrucci, 2007).
Satuan konsentrasi massa per massa (b/b) menunjukkan dua zat kimiadengan masingmasing massatertenru dan memiliki kandungan persen dari salah satu zat. Contohnya
5 gr NaCl dengan 95 gr H2O menghasilkan larutan dengan 5% NaCl (Petrucci, 2007).

3. Jelaskan perbedaan pengenceran larutan HCl dan H2SO4 dari larutan pekatnya!
Pengenceran laruta HCl dan H2SO4 memiliki perbedaan dalam hal prosedur yang
dilakukan. Pengenceran larutan dengan menembahkan akuades ke dalam HCl sesuai

konsentrasi yang diinginkan. Pengenceran larutan H2SO4 dengan menambahkan larutan


pekat H2SO4 ke dalam akuades sesuai yang diinginkan. Perbedaaan ini terjadi karena
kedua zat memiliki kepekatan yang berbeda. Kepekatan HCl relatif lebihj kecil dari
H2SO4(Sunardi,2006).

TINJAUAN PUSTAKA
1. LarutandanSifatnya
Larutanmerupakancampuranhomogen

yang

tidakmemiikikomposisitetap.Suatularutanmempunyaiduakomponenutamayaituzatterlarutda

nzatpelarut.Larutanmemilikibeberapasifatyaituasam,
dannetral.Asamadalahlarutanjikadimasukkan

air

,tetapibanyakpendapatmengenaipengertianasam.
melepaskan

basa,
mengeluarkan

H+

ion

Basaadalahlarutanjikadimasukka

air
OH+

ion

danlarutangaramadalahreaksidarisisaasamdanbasadengansifatnetraldanmemilikiPh

(Petrucci, 2007)..
2. Konsentrasidanperhitungandalamkonseplarutan
Konsentrasilarutanmenunjukkankuantitasdarizatterlarutterhadapkuantitaszatpelarut.Ko
nsentrasijugadapatdiartikandengankepekatansuatularutan.Satuankonsentrasibiasanyadikait
kandenganbeberapasatuankonsentrasiyaitumolaritas,

molalitas,

dan

lain-

lain.untukmenghitungkonsentrasilarutangdapatmenggunakanrumusmolaritasyaitubanyakny
amolzatterlarutdalamsatulitarzatpelarut(Goldberg, 2008).
M=

Molzatterlar
utLiterlarutan

Perludiingatbahwasatuanuntukpembaginyayaituliterlarutan
,makauntuklarutandengansatuan

volume

mililiterharusdikonvensikankedalamliter(Goldberg, 2008).
3. Aplikasilarutandalamteknologipertanian
Larutanmerupakankomponenpentingdalamduniateknologipertanian.Penggunaandarilar
utandapatberupalarutangaram

yang

digunakanuntukmenghilangkangetahpisang.

Larutanjugadapatdigunakansebagaicamputranbahanbakudalammemproduksihasilpertanian.
Masihbanyakaplikasidarilarutandalamteknologipertanian (Suprapto, 2006).

DIAGRAM ALIR
1. Pembuatan 100 ml larutanNaCl0,1 M

Hitung massa NaCl


NaCl 0.58
gr

Timbang NaCl dengan timbangan analitik

Letakkan pada beaker glass


Akuades
Larutkan
Masukkan ke labu ukur
Akuades
Bilas beaker glass
Akuades
Tambahkan sampai garis
batas
Homogenkan

Hasil

2. Pembuatan 100 ml larutanNaCl 100 ppm

Hitung massa NaCl


NaCl 10
mg
Timbang NaCl dengan timbangan analitik

Letakkan pada beaker glass


Akuades
Larutkan
Masukkan ke labu ukur
Akuades
Bilas beaker glass
Akuades
Tambahkan sampai garis
batas
Homogenkan

Hasil

3. Pembuatan 100 ml larutanetanol10% (v/v)


Hitung volume etanol
Etanol 96% 10.4
ml
Timbang NaCl dengan timbangan analitik
Masukkan ke labu ukur 100
ml
Akuades
Tambahkan sampai garis
batas
Homogenkan

Hasil

4. Pembuatan 100 ml larutangula5% (b/v)

Hitung massa gula


Gula 5 gr
Timbang gula dengan timbangan analitik

Letakkan pada beaker glass

Akuades
Larutkan
Masukkan ke labu ukur
Akuades
Bilas beaker glass
Akuades
Tambahkan sampai garis
batas
Homogenkan

Hasil

5. Pembuatan 100 ml larutanHCl 0,1 M darilarutanHCl 37%


Perhitungan konsentrasi HCl
37%
Hitung volume HCl dengan rumus pengenceran
Larutan HCl 37%
27 ml
Masukkan ke labu ukur 100
ml
Akuades
Tambahkan sampai garis
batas
Homogenkan

Hasil

DAFTAR PUSTAKA
Goldberg, David E. 2009. Schaums Outline of Theory and Problem of Beginning Chemistry.
Jakarta: Erlangga
Lusiana, Heru, Agus. 2012. Perancangan Sistem Pengukuran Konsentrasi Larutan Gula
Menggunakan Metode Difraksi. Surabaya: Institut Teknologi Surabaya
Petrucci Harwood, Herring. 2007. General Chemistry Principle and Modern Applications.
New York: Pearson Education, Inc
Sunardi, 2006. Unsur Kimia. Jakarta : Yrama Widya
Suprapto, Hadi. 2006.pengaruh Perendaman Pisang Kepok dalam Larutan Garam trhadap
Mutu Tepung yng dihasilkan. ISSN 1858-2419 Vol. 1 No. 2. Hal 6-10. Samarinda : THP
Universitas Mulawarman
Petrucci Harwood, Herring. 2007. General Chemistry Principle and Modern Applications.
New York: Pearson Education, Inc

DATA HASIL PRAKTIKUM


Larutan

Konsentrasi

Solute (zatterlarut) /
satuan (g/ml)

Solven (pelarut) / satuan


(g/ml)

0,1 M
NaCl

100 ppm
Etanol

70% (v/v)

Gula

12% (b/v)

HCl

0,1 M

PEMBAHASAN
1. Hal apakah yang harus diperhatikan dalam pembuatan larutan dari padatan dan cairan
(larutan pekat), sebutkan dan jelaskan !

2. Jelaskan langkah-langkah pembuatan larutan NaCl 10 M dan 100 ppm dari kristal
padat NaCl! Jelaskan langkah kerja pengenceran larutan tersebut menjadi 1 M !

3. Jelaskan cara pembuatan larutan 100 ml HCl 0,1 M dari larutan HCl pekat 37% !

4. Jelaskan cara pembuatan larutan 50 ml larutan NaCl 100 ppm dari krital garam NaCl!

5. Jelaskan cara pembuatan larutan gula 10%(b/v)!

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

BAB II
ASIDI ALKALIMETRI
TUJUAN

MembuatlarutanstandarHCl 0,1 M
MembuatlarutanstandarsekunderNaOH 0,1 M danstandar primer H2C2O4
MelakukanstandarisasilarutanHCl 0,1 M danNaOH 0,1 M
MenggunakanlarutanstandarNaOH 0,1
Muntukmenetapkankadarasamasetatcukaperdagangan

PRE-LAB
1. Apa yang dimaksud dengan analisis volumetri?

2. Apa yang dimaksud dengan asidi-alkalimetri?

3. Apa yang dimaksud dengan larutan standar primer?

4.Apa yang dimaksud dengan larutan standar sekunder?

5. Apa yang dimaksud dengan standarisasi/pembakuan larutan?

6. Apa yang digunakan untuk menstandarisasi larutan NaOH? Tuliskan


persamaan reaksinya!

7. Apa yang digunakan untuk menstandarisasi HCl? Tuliskan persamaan


reaksinya!

8. Jenis asam apa yang dominan ada pada asam cuka perdagangan?Tuliskan
persamaan reaksinya dengan NaOH!

DIAGRAM ALIR
1. Pembuatan larutan standar HCl 0.1 M
HCl Pekat

Dihitung konsentrasinya

Dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL


Ditambahkan aquades
Dihomogenkan

Hasil
2.StandarisasilarutanHCl
Na2B4O.10H2O

Ditimbang sebanyak 1,9 gram

Diletakan dalam gelas beker

Dilarutkan

Ditambahkan aquades
secukupnya

Dipindahkan ke labu ukur 100 mL


Ditambahkan aquades hingga tanda
batas
Dihomogenkan

Diambil 10 mL

Dimasukkan ke dalam erlenmeyer


Indikator metil
Ditambahkan 1-2 tetes metil orange

Dititrasi dengan HCl

Diamati hingga perubahan warna

Dihitung M HCl

Hasil

3. Pembuatan larutan standar NaOH 0.1 M


Kristal NaOH

Ditimbang sebanyak 0,4 gram dengan timbangan analitik

Dimasukkan ke dalam gelas beker


Ditambahkan aquades
secukupnya
Dilarutkan

Dipindahkan ke dalam labu ukur 100 mL


Ditambahkan aquades hingga tanda
batas
Dihomogenkan

Hasil

4. Standarisasi larutan NaOH


Asam Oksalat 0,05
M

Diambil 10 mL ke dalam erlenmeyer


Indikator PP
Ditambahkan 1-2 tetes

Dititrasi dengan NaOH

Diamati hingga terjadi perubahan warna

Dilakukan duplo

Dihitung M NaOH

Hasil

5. Penggunaan larutan standard asam dan basa untuk menetapkan


kadar asam asetat pada cuka
AsamCuka

Diambil sebanyak 10 mL

Dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL


Ditambahkan aquades hingga tanda
batas
Dihomogenkan

Diambil sebanyak 10 ml dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer


Indikator PP
Ditambahkan 2-3 tetes

Dititrasi dengan larutan NaOH dalam buret

Diamati hingga terjadi perubahan warna larutan dalam erlenmeyer

Dihitung kadar asam asetat

Dilakukan duplo

Hasil

1. Pembuatan larutan standar HCl 0.1 M

2. Standarisasi larutan HCl

3. Pembuatan larutan standar NaOH 0.1 M

4. Standarisasi Larutan NaOH

5. Penggunaan larutan standar asam dan basa untuk


menetapkankadarasamasetatpadacuka

DATA HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN


1. Pembuatan larutan standar HCl 0,1 M
BJ HCl

Kadar HCl

Volume HCl yang dibutuhkan

Perhitungan:

Mengapa dalam pembuatan larutan standar HCl, BJ HCl harus diperhitungkan?

2. Standarisasi larutan HCl 0,1 M


Volume HCl

Molaritas HCl

Berat boraks

BM boraks

Molaritas larutan HCl hasil


standarisai

Perhitungan:

Mengapa asam boraks digunakan untuk menstandarisasi larutan HCl?

3. Pembuatan larutan standar NaOH


Berat NaOH

Volume larutan NaOH

Molaritas larutan NaOH

Perhitungan

Mengapa larutan NaOH harus distandarisasi?

4. Standarisasi larutan standar NaOH


Berat Na-oksalat

BM Na-oksalat

Volume akuades

Volume larutan NaOH 0,1 M

Molaritas larutan NaOH

Perhitungan:

a. Mengapa standarisasi larutan NaOH menggunakan Na-oksalat?

b. Mengapa indikator yang digunakan adalah pp (fenolftalein)?

6. Penetapan kadar asamasetatpadacuka


Volume larutan asam cuka

Volume NaOH (titrasi)

Molaritas NaOH

BM asam organik dominan

Persamaan reaksi

Kadar total asam (% b/v)

Perhitungan:

Apakahprinsipanalisiskadar
asambiasdigunakanuntukmenentukankeasamanprodukpangan
Jelaskancontohaplikasinya!

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

total
yang

lain?

BAB III
LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)
TUJUAN

Memahamisifatlarutanpenyangga
Membuatlarutan buffer
Mengukur pH larutanpenyanggamenggunakan pH meter

PRE-LAB
1. Apakah yang dimaksuddenganlarutanpenyangga?

2. Jelaskan prinsip kerjalarutanpenyangga!

3. Sebutkan 3 jenislarutanpenyangga!

DIAGRAM ALIR
1. Kalibrasi pH Meter

2. Pengujian Larutan Buffer NaCl 0,1 M

3. Pengujian Larutan Buffer CH3COOH 0,1 M dan CH3COONa 0,1 M

4. Pengujian Larutan Buffer NH3 0,1 M dan NH4Cl 0,1 M

DATA HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN


1. Tulislah data hasilpraktikumpadatabelberikutini
No
.

Jenis Buffer

Asam/basa (ml)

pH kertaslakmus

pH meter

2. Apakah yang terjadisaatlarutanpenyanggaditambahkansedikitasamataubasa? Jelaskan!

3. Jelaskanbagaimanacarakerjapengukuran pH menggunakan pH meter!

4. Jelaskanbagaimanacarakerjapengukuran pH menggunakankertaslakmus!

5. Jelaskansalahsatucontohpenggunaanlarutanpenyangga di ilmupangan!

6. Sebanyak 50 mL larutan NH3 0,1 M (Kb = 105) dicampurdengan 100 mL larutan NH4Cl
0,5 M. Hitunglah pH larutantersebut!

7. Tentukan pH larutanpenyangga yang dibuatdenganmencampurkan 50 mL larutan


CH3COOH 0,1 M dengan 50 mL larutan NaCH3COO 0,1 M. (KaCH3COOH = 1,8 10
5)

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

BAB IV
REAKSI REDUKSI OKSIDASI
TUJUAN

Mempelajarireaksireduksi
Mempelajarireaksioksidasi

PRE-LAB
1. Jelaskan pengertian reaksi reduksi!

2. Jelaskan pengertian reaksi oksidasi!

3. Apa fungsi larutan CuSO4 dan AgNO3?

DIAGRAM ALIR
1. Reaksiantaralogam Zn denganlarutan CuSO4 0,1 M

2. Reaksiantaralogam Cu denganlarutan AgNO3 0,1 M

DATA HASIL PRAKTIKUM


N
o.
1

JenisLoga
m

WarnaLoga
m

JenisLarut
an

WarnaLarut
an

HasilPengamatanSetelahRe
aksi

2
3
4

PEMBAHASAN
1.

Bahas dan bandingkan hasil pengamatandari kedua logam dalam percobaan reaksi reduksi
oksidasi tersebut!

2.

Tuliskanreaksi-reaksi yang terjadipadapercobaan!

3.

Jelaskanperubahanbilanganoksidasimasing-masingunsurpadareaksireaksitersebutdanjelaskan unsurmana yang mengalamioksidasiataureduksi!

KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

BAB V
PENENTUAN KONSENTRASI ZAT WARNA DENGAN MENGGUNAKAN
SPEKTROFOTOMETER UV-VIS
TUJUAN
Membuatkurvastandarkaliumpermanganat
Menentukankonsentrasikalium
permanganate

dalamlarutansampel

yang

belumdiketahuikonsentrasinyadenganmetodespektrometri
PRE-LAB
1. Jelaskan prinsip dasar analisis menggunakan spektrofotometri UV-Vis!

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan spektrum cahaya tampak dan warna komplementer!

3. Jelaskan yang dimaksud dengan kurva standar/kurva baku! (25)

4. Jelaskan hukum yang melandasi spektrofotometri ! (30)

DIAGRAM ALIR
1. Penentuanpanjanggelombangmaksimum

2. Pembuatankurvastandar

3. Pengukuranabsorbansisampel KMNO4

DATA HASIL PRAKTIKUM


a. Penentuanpanjanggelombangmaksimum
Konsentrasi KMNO4 yang digunakanuntukmencaripanjanggelombangmaksimum = M
Panjanggelombang (nm)range 490-550 nm

Panjanggelombangmaksimumadalah

Absorbansi (A)

(panjanggelombangmaksimumadalahpanjanggelombang

yang

menghasilkanabsorbansi

paling tinggi)
b. Pembutankurvastandar
KonsentrasiLarutan
KMNO4(M) (sumbu x)

Absorbansi
(diukurpadapanjanggelombangmaksimum)
(sumbu y)

Kurvastandar/baku yang diperoleh (pakai excel)

c. Pengukuranabsorbansisampel KMNO4

nm

Absorbansisampel KMNO4 diukurpadapanjanggelombangmaksimum= ......... nm


KonsentrasisampelKMNO4 =

PEMBAHASAN
1. Bahas penentuan panjang gelombang maksimum!

2. Bahas penetuan kurva standar!

3. Bahas hasil konsentrasi sampel KMNO4!

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai