Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh,
Nama
: Ari Yuwara
NIM
: P2.06.30.1.15.005
JURUSAN FARMASI
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
2015/2016
I.
Tujuan
II.
Dasar Teori
1. Emulsi
Emulsi merupakan sediaan yang mengandung dua zat yang tidak
tercampur, biasanya air dan minyak, dimana cairan yang satu terdispersi
menjadi butir-butir kecil dalam cairan yang lain. Dispersi ini tidak stabil, butirbutir ini bergabung (koalesen) dan membentuk dua lapisan air dan minyak
yang terpisah. (Anief, 2006)
Emulsi adalah sediaan yang mengandung dua zat cair yang tidak
tercampur, biasanya air dan minyak, cairan yang satu terdispersi menjadi butirbutir kecil dalam cairan yang lain ( sistem dispersi, formulasi suspensi dan
emulsi Halaman 56)
Dalam pembuatan emulsi, pemilihan emulgator merupakan faktor yang
penting untuk diperhatikan karena mutu dan kestabilan suatu emulsi banyak
dipengaruhi oleh emulgator yang digunakan. Surfaktan seringkali digunakan
dalam pembuatan suatu emulsi. Mekanisme kerjanya adalah menurunkan
tegangan antarmuka permukaan air dan minyak serta membentuk lapisan film
pada permukaan globul-globul fase terdispersinya. Zat pengemulsi adalah
PGA, Tragacanth, gelatin, sapo, senyawa Ammonium kwartener, cholesterol,
surfaktan seperti tween dan span (Ansel, 1989).
Ketidakstabilan dalam emulsi farmasi dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Flokulasi dan Creaming
Creaming merupakan pemisahan dari emulsi menjadi beberapa lapisan
cairan, dimana masing-masing lapisan mengandung fase dispers yang
berbeda.
b. Koalesen dan pecahnya emulsi (cracking atau breaking)
Creaming adalah proses yang bersifat dapat kembali, berbeda dengan
proses cracking ( pecahnya emulsi) yang bersifat tidak dapat kembali.
Pada creaming, flokul fase dispers mudah didispersi kembalidan terjadi
campuran homogen bila digojok perlahan. Sedang pada cracking,
penggojokan sederhana akan gagal untuk mengemulsi kembali butirbutir tetesan dalam bentuk emulsi yang stabil.
b. Jika memisah antara minyak dan air jika dikocok akan membentuk
emulsi lagi.
c. Jika terbentuka gregat, jika dikocok akan homogen kembali.
2. Penggunaan Sediaan
Sediaan Oleum Iecoris yang akan dibuat adalah emulsi peroral. Emulsi
adalah system dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan lain
dalam bentuk tetesan kecil.
III.
Formula
Resep standar (Fornas : 217)
Emulsi Minyak Ikan
Tiap 215 g mengandung :
IV.
100 g
Glycerolum
Gummi Arabicum
Oleum Cinnamomi
Aquadest
10 g
30 g
gtt IV
ad 100 ml
Nama
Oleum Iecoris Aselli
Glycerolum
Gummi Arabicum
Oleum Cinnamomi
Aqua destilata
10 g
30 g
gtt IV
ad to 215 g
A dan D
Pelarut
Emulgator
Corrigen saporis
Pelarut
Monografi
a) Oleum Iecoris Aselli/Minyak Ikan (FI III hal. 457)
1. Pemerian
Cairan; kuning pucat; baukhas, agak manis, tidak tengik; rasa khas.
2. Kelarutan
V.
VI.
Perhitungan Bahan
1. Oleum Iecoris Aselli :
100
x 100 g=46,5 g
215
2. Glycerolum
100
x 10 g=4,65 g
215
3. Gummi Arabicum
100
x 30 g=14 g
215
VII.
100
x 4 gtt=1,86 gtt 2 gtt
215
4. Oleum Cinnamomi
5. Aqua destilata
: ad 100 ml
Penimbangan
1. Oleum Iecoris Aselli
2. Glycerolum
3. Gummi Arabicum
Aquadest untuk PGA
: 46,5 g
: 4,65 g
: 14 g
: 21 ml
4. Oleum Cinnamomi
: 2 gtt
5. Aqua destilata
: ad 100 ml
VIII. Teknik Pembuatan
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Disetarakan timbangan.
3. Ditimbang semua bahan yang digunakan.
4. Ditara/dikalibrasi botol 100 ml, beri tanda.
5. Dipanaskan aquadest untuk melarutkan Gomarab (PGA).
6. Setelah aquadest panas, masukan aquadest tersebut ke dalam mortir bersamaan
dengan Gomarab (PGA). Gerus hingga terbentuk mucilago yang kental.
7. Ditambahkan Minyak ikan sedikit demi sedikit, hingga terbentuk corpus
emulsi.
8. Ditambahkan Glycerolum, gerus homogen.
9. Ditambahkan Oleum Cinnamomi, gerus homogen.
10. Dimasukan ke dalam botol.
11. Ditambahkan aquadest hingga tanda batas. Kocok homogen.
12. Diberi etiket.
13. Dilakukan uji sediaan.
IX.
a) Etiket
KOMPOSISI
Tiap 15 ml mengandung :
Oleum
lecoris
Aselli..................46,5 g
Glycerolum...............................
..4,65 g
Gummi
Arabicum.......................14 g
OleumCinnamomi.....................
.6tetes
Aqua
destilata
ad.......................100 ml
Netto 100 ml
Emulsion
Minyak Ikan
ATURAN PAKAI
1-6 tahun : 1 x sehari (15 ml)
7-12 tahun : 2x sehari (15ml)
>12 tahun : 3x sehari (15 ml)
Simpan dibawah suhu 30
KOCOK DAHULU
b) Brosur
Minyak Ikan
Emulsi
KOMPOSISI
INDIKASI
Tiap 5 ml mengandung :
Membantu memenuhi
Oleum lecoris Aselli....................46,5 g kebutuhan vitamin A
dan
Glycerolum..................................4,65 g D untuk memelihara
Gummi Arabicum.....................................14 g
kesehatan tubuh.
Aquadest ad..................................100 ml
Memebantu
memelihara
perkembangan kesehatan
anak dan pertumbuhan
tulang dan Oleum gigi.
EFEK SAMPING
Menyebabkan pendarahan internal dalam usus dan otak. Overdosis minyak ikan dapat
menghasilkan reaksi alergi dan menyebabkan masalah pernafasan.
ATURAN PAKAI
1-6 tahun : 1 x sehari 1 sendok makan (15 ml)
7-12 tahun : 2x sehari 1 sendok makan (15ml)
>12 tahun : 3x sehari 1 sendok makan (15 ml)
CARA PENYIMPANAN
Simpan pada suhu 30O C
KOCOK DAHULU SEBELUM DIMINUM
INDIKASI
Membantu memenuhi
kebutuhan vitamin A dan D
untuk memelihara
kesehatan tubuh.
Memebantumemelihara
perkembangan kesehatan
anak dan pertumbuhan
tulang dan gigi.
KONTRA
INDIKASI,
PERINGATAN,
PERHATIAN,
EFEK
SAMPING
DAN
INTERAKSI OBAT:
Lihat di
brosur
No. Reg DKL150302001B26
HET
: RP 19.300
No.Bacth
: 4557B8
Tgl.produksi : March 16
XI.
XII.
Evaluasi Sediaan
1) Organoleptik
a. Warna
b. Bau
c. Rasa
2) Berat jenis
3) Viskositas
4) pH sediaan
5) Volume terpindahkan
= Putih kecoklatan
= Bau ikan
= Minyak ikan
===5
= 61 ml
Hasil Pengamatan
Rabu
Pertumbuh Tidak
Kamis
Tidak
Jumat
Tidak
Sabtu
Tidak
Minggu
Tidak
Senin
Tidak
Selasa
Tidak
-an
ada
ada
ada
ada
ada
ada
nisme
Pengkristal Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
-an
ada
ada
ada
ada
ada
ada
Putih
Putih
Putih
Putih
Putih
Putih
Putih
kecoklat
kecoklat
kecoklat
kecoklat
kecoklat
kecoklat
kecoklat
an
Bau ikan
Minyak
an
Bau ikan
Minyak
an
Bau ikan
Minyak
an
Bau ikan
Minyak
an
Bau ikan
Minyak
an
Bau ikan
Minyak
an
Bau ikan
Minyak
ikan
ikan
ikan
ikan
ikan
ikan
ikan
ada
mikroorga-
pada ada
leher botol
Warna
Bau
Rasa
XIII. Pembahasan
Pada praktikum kali ini membuat sediaan emulsi Minyak Ikan sebanyak
100 ml. Emulsi sendiri ialah sistem dua fase yang salah satu cairannya terdispersi
dalam cairan pembawa yang membentuk butiran-butiran kecil dan distabilkan
dengan zat pengemulsi/surfaktan yang cocok. Pada pembuatan emulsi minyak ikan
ini, menggunakan bahan-bahan diantarany Oleum Iecoris Aselli, Glycerolum,
Gummi
Arabicum
(PGA),
Oleum,
dan
Aquadest.
Namun
Glycerolum
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.