Laporan Pupuk
Laporan Pupuk
PENDAHULUAN
Pertanian adalah suatu jenis kegiatan produksi yang berlandaskan pada
proses pertumbuhan dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Pertanian dalam arti
sempit dinamakan dengan pertanian rakyat, sedangkan pertanian dalam arti luas
meliputi pertanian dalam arti sempit, kehutanan, peternakan dan perikanan,
merupakan suatu hal yang penting. Secara garis besar pengertian pertanian dapat
diringkas menjadi : (1) Proses produksi; (2) Petani atau Pengusaha; (3) Tanah
tempat usaha; (4) Usaha pertanian (Farm business).
Istilah umum pertanian berarti kegiatan menanami tanah dengan tanaman
yang nantinya menghasilkan sesuatu yang dapat dipanen, dan kegiatan pertanian
merupakan campur tangan manusia terhadap pertumbuhan asli dan daur hidupnya.
Dalam pertanian modern campur tangan ini semakin jauh dalam bentuk masukan
bahan kimia pertanian, termasuk: pupuk kimia, pestisida dan bahan pembenah
tanah lainnya. Bahan-bahan tersebut mempunyai peranan yang cukup besar dalam
meningkatkan produksi tanaman.
Sebagian besar lahan pertanian di Indonesia telah berubah menjadi lahan
kritis akibat pencemaran dari limbah industri/pabrik dan pemakaian pupukan
organik/kimia yang terlampau banyak secara terus menerus sehingga membuat
unsur hara tanah semakin menurun . Lahan pertanian yang sudah masuk dalam
kondisi kritis mencapai 66% dari kurang lebih 7 juta lahan pertanian yang ada di
Indonesia. Jika hal ini dibiarkan, produktivitas lahan akan terus menurun dan
akhirnya lahan tersebut sendiri akan mati. Langkah yang bisa dilakukan untuk
mengatasi hal ini adalah dengan penggunaan pupuk organik untuk mengganti
penggunaan pupuk anorganik/kimia pada tanah pertanian. Penggunaan pupuk
organik bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk kimia,
sehingga dosis pupuk & akibat pencemaran lingkungan yang disebabkan
penggunaan pupuk kimia bisa dikurangi.
BAB 2
PEMBAHASAN
Ada 16 unsur yang diperlukan tanaman untuk menunjang pertumbuhan
tanaman yang sehat dan normal. Tiga unsur (C, O dan H) diperoleh dari udara,
dan 13 unsur lainnya tersedia di dalam tanah. Dari 13 unsur yang tersedia di
dalam tanah, ada 6 unsur yang dibutuhkan dalam jumlah banyak sehingga disebut
unsur makro. Tiga unsur di antaranya mutlak harus ada bagi tanaman, yaitu N, P
dan K. Sedangkan 3 unsur lainnya (S, Ca dan Mg), meskipun dibutuhkan dalam
jumlah banyak, perannya kurang begitu penting dibandingkan dengan N, P dan K
tadi akan tetapi dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang sangat sedikit sehingga
disebut unsur mikro, yaitu C1, Mn, Fe, Cu, Zn, B dan Mo. Di perkirakan dalam
jangka waktu cukup lama unsur mikro ini tetap tersedia dalam tanah. Jika salah
satu unsur tidak tersedia, tanaman akan tumbuh tidak sempurna. Pemupukan juga
diberikan untuk menambah kekurangan unsur makro maupun mikro ini agar
tanaman tetap dapat terpenuhi kebutuhannya didalam tanah.
Berbagai jenis pupuk dapat diperoleh di kios-kios pertanian. Pupuk-pupuk
itu dibedakan berdasarkan asalnya, kandungan unsur hara di dalamnya,
bentuknya, atau cara pemakaiannya. Menurut asalnya, di bedakan pupuk alam dan
pupuk buatan. Pupuk alam, dikenal juga dengan sebutan pupuk organik, terjadi
karena proses alam. Termasuk di dalamnya pupuk kandang, kompos, pupuk hijau,
guano, dan pupuk gambut. Pupuk buatan, yang juga disebut pupuk anorganik,
ialah semua jenis pupuk yang dibuat oleh pabrik dari bahan kimia anorganik
berkadar tinggi. Misalnya pupuk urea, TSP, KCI. Kalau mengandung satu unsur
saja, pupuk itu disebut pupuk tunggal, misalnya urea yang hanya mengandung N
saja. Kalau mengandung unsur hara lebih dari satu disebut pupuk majemuk.
Menurut bentuknya, dikenal pupuk padat dan cair. Berdasarkan cara
pemakaiannya, ada pupuk yang diberikan lewat akar dan ada pula yang diberikan
melalui daun.
Tengah,
khususnya
daerah
Tuntang,
pupuk
ini
banyak
dijajakan. Gambut diambil dari dasar rawa, kemudian ditiriskan selama 15 hari
hingga kering. Pupuk gambut mengandung unsur N, P, dan K lebih banyak
dibanding dengan pupuk kandang dan kompos. Kandungan N-nya 1,27 %, P1, 13
% dan K 0,76 %. Seperti halnya pupuk organik lain, ia mampu menikatkan
kemampuan tanah untuk menahan air. Karena gambut sangat porous, akar
tanaman lebih bebas menembus, dan peredaran udara dalam tanah pun lebih
lancar. Selain itu, pupuk gambut bebas dari biji gulma dan hama/penyakit yang
membahayakan tanaman.
5. Pupuk Seresah
Pupuk seresah merupakan suatu pemanfaatan limbah atau komponen tanaman
yang sudah tidak terpakai. Misal jerami kering, bonggol jerami, rumput tebasan,
tongkol jagung, dan lain-lain. Pupuk seresah sering disebut pupuk penutup tanah
karena pemanfaatannya dapat secara langsung, yaitu ditutupkan pada permukaan
tanah di sekitar tanaman (mulsa). Peranan pupuk ini diantaranya :
Mencegah erosi, permukaan tanah yang tertutup mulsa tidak mudah larut
dan terbawa air
Menghambat adanya pencucian unsur hara oleh air dan aliran permukaan
Memperlancar
kegiatan
jasad
renik
tanah
sehingga
membantu
berasal dari pupuk padat dengan perlakuan perendaman. Setelah beberapa minggu
dan melalui beberapa perlakuan, air rendaman sudah dapat digunakan sebagai
pupuk cair.
dikandungnya hanya satu macam. Biasanya berupa unsur hara makro primer,
misalnya urea hanya mengandung unsur nitrogen.
Ada beberapa keuntungan dari pupuk anorganik, yaitu (1) Pemberiannya
dapat terukur dengan tepat, (2) Kebutuhan tanaman akan hara dpat dipenuhi
dengan perbandingan yang tepat, (3) Pupuk anorganik tersedia dalam jumlah
cukup, dan (4) Pupuk anorganik mudah diangkut karena jumlahnya relatif sedikit
dibandingkan dengan pupuk organik. Pupuk anorganik mempunyai kelemahan,
yaitu selain hanya mempunyai unsur makro, pupuk anorganik ini sangat sedikit
ataupun hampir tidak mengandung unsur hara mikro.
Khasiat:
1. Menambah unsur hara/nutrisi bagi tanaman
2. Meningkatkan nafsu makan dan metabolisme ternak ruminansia dan juga ikan
air tawar
Siapkan tong plastik kedap udara ukuran 100 liter sebagai media
pembuatan pupuk, satu meter selang aerotor transparan (diameter kira-kira
0,5 cm), botol plastik bekas akua ukuran 1 liter. Lubangi tutup tong
seukuran selang aerotor.
Potong atau rajang bahan-bahan organik yang akan dijadikan bahan baku.
Masukkan kedalam tong dan tambahkan air, komposisinya: 2 bagian bahan
organik, 1 bagian air. Kemudian aduk-aduk hingga merata.
Larutkan bioaktivator seperti EM4 dan gula merah 5 liter air aduk hingga
merata. Kemudian tambahkan larutan tersebut ke dalam tong yang berisi
bahan baku pupuk.
Tutup tong dengan rapat, lalu masukan selang lewat tutup tong yang telah
diberi lubang. Rekatkan tempat selang masuk sehingga tidak ada celah
udara. Biarkan ujung selang yang lain masuk kedalam botol yang telah
diberi air.
Masukkan cairan yang telah melewati penyaringan pada botol plastik atau
kaca, tutup rapat. Pupuk organik cair telah jadi dan siap digunakan.
Apabila dikemas baik, pupuk bisa digunakan sampai 6 bulan.
Oleh :
FAJRI YUNIAR
05071181419175
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDERALAYA
2016