Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
I.1.
Tujuan Penelitian
Dasar teori
sekrup sangat luas, intinya adalah mengukur besaran panjang dengan lebih
presisi.
b. Jangka sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat
mencapai 1/100 milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian
diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran
sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna
maupun alat.
Jangka sorong berfungsi untuk mengukur suatu benda dari
sisi luar dengan cara dihapit, untuk mengukur sisi dalam
suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa,
maupun lainnya) dengan cara diulur, untuk mengukur
kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara
"menancapkan/menusukkan" bagian pengukur.
c. Neraca teknis
Neraca teknis merupakan salah satu alat untuk mengukur
massa benda. Neraca teknis termasuk kedalam neraca
Hukum Archimedes
Benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat
cair akan mendapat gaya angkat ke atas oleh zat cair, yang
besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan.
dijabarkan oleh Archimedes (287 212 SM) yang disebut Hukum
Archimedes.
Makin besar volume zat cair yang dicelupkan ke dalam zat cair,
makin besar gaya ke atas yang dialami oleh benda itu. Besar
gaya ke atas ini disebut gaya apung.
FA = Wu
Wa
FA = gaya ke atas dialami benda (N)
Wu = berat benda di udara (N)
Wa = berat benda di air (N)
FA = Mf g = f Vbt
g
f = massa jenis fluida
Mf = massa fluida yang dipindahkan
Vbt = volume benda yang tercelup
BAB II
ALAT DAN BAHAN
II.1.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
BAB III
METODE PERCOBAAN
BAB IV
DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
IV.1. Data Pengamatan
Berdasarkan data percobaan dan perhitungan yang telah dilakukan
tanggal 28 Oktober 2014, maka dapat dilaporkan hasil sebagai berikut :
Keadaan ruangan
Sebelum percobaan
Sesudah percobaan
P (cm)Hg
75,55 Hg
75,55 Hg
T (oC)
28oC
28oC
C (%)
57 %
63 %
1. Cara Statis
a. Balok
Massa = 20 gram
No Panjang(cm)
1.
2.
3.
X
x
4,025
4,003
4,004
4,010
2,272
Lebar(cm
)
1,002
1,001
1,001
1,001
1,290
Tinggi(cm) Volume(cm3)
1,975
1,906
1,901
1,927
0,109
7,965
7,637
7,619
7,740
-
(gr/cm3)
2,51
2,61
2,62
2,58
-
Pelaporan ketidakpastian
(p p) = (4,010 2,272) cm
(l l) = (1,001 1,290) cm
(t t) = (0,109 0,109) cm
Tingkat kepercayaan 96%
b. Silinder
Massa = 45,2 gram
Tinggi
Diameter
(cm)
(cm)
1.
2,906
1,625
2.
2,904
1,625
3.
2,904
1,626
X
2,904
1,625
x 2,581
1,290
Pelaporan ketidakpastian
No
Jari-jari
(cm)
0,8125
0,8125
0,813
0,812
0,0005
(t t) = (2,904 2,581) cm
(d d) = (1,625 1,290) cm
(r r) = (0,812 0,0005) cm
V (cm3)
(gr/cm3)
6,023
6,019
6,027
6,023
-
7,504
7,509
7,499
7,504
-
Benda
1.
Kunci
Mudara
(gram)
18
Mair
(gram)
16
Volume
(cm3)
2
(g/cm3)
9
aluminium
besi
tembaga
kuningan
= 2,7 g/cm3
= 7,9 g/cm3
= 8,9 g/cm3
= 8,6 g/cm3
IV.2 Perhitungan
a. Cara Statis
1) Balok
Massa
= 20 gram
Volume dan massa jenis (p) percobaan 1, 2 dan 3 :
Percobaan 1 :
Volume = p x l x t
= 4,025 cm x 1,002 cm x 1,975 cm = 7,965 cm3
massa
20 g
2,51 g/cm 3
3
volume 7,965 cm
Percobaan 2 :
Volume = p x l x t
= 4,003 cm x 1,001 cm x 1,906 cm = 7,637 cm3
massa
20 g
p
2,61 g/cm 3
3
volume 7,637 cm
Percobaan 3 :
Volume = p x l x t
= 4,004 cm x 1,001 cm x 1,901 cm = 7,619 cm3
massa
20 g
p
2,62 g/cm 3
3
volume 7,619 cm
Ketelitian Balok
x literatur - x percobaan
Ketelitian 1 x literatur
x 100%
12,7 g/cm 3
0,12g/cm 3
1 x 100%
2,7 g/cm 3
1 - 0,44 x 100%
x 100%
0,96 x 100%
96%
2) Silinder
Massa
= 45,2 gram
Percobaan 1 :
Volume silinder besi Volume tabung
r2 t
3,14 x 0,8125 x 2,906
2
6,023 cm 3
massa
volume
45,2 gram
6,023 cm 3
Massa jenis ( p)
7,504 gram/cm 3
Percobaan 2 :
Volume silinder besi Volume tabung
r2 t
3,14 x 0,8125 x 2,904
2
6,019 cm 3
massa
volume
45,2 gram
6,019 cm 3
Massa jenis ( p)
7,509 gram/cm 3
Percobaan 3 :
6,027 cm 3
massa
volume
45,2 gram
6,027 cm 3
Massa jenis ( p)
7,499 gram/cm 3
Ketelitian silinder
xliteratur - x percobaan
x 100%
Ketelitian 1
x
literatur
1 x 100%
7,9 g/cm 3
0,396 g/cm 3
1 x 100%
7,9 g/cm 3
1 - 0,05 x 100%
0,95 x 100%
95%
b. Cara Dinamis
Volume massa udara - massa air
18 gram - 16 gram
2 gram
2 cm 3
Massa jenis ( p )
massa
volume
18 gram
18 16 cm 3
18 gram
2 cm 3
9 gram/cm 3
massa udara
massa udara massa air
benda :
Massa jenis ()
xliteratur - x percobaan
x 100%
Ketelitian 1
x
literatur
1 x 100%
7,9 g/cm 3
1,1 g/cm 3
1 x 100%
7,9 g/cm 3
1 - 0,139 x 100%
0,861 x 100%
86%
Ketelitian benda
BAB V
PEMBAHASAN
2. Cara dinamis
Syarat suatu benda diukur menggunakan cara dinamis yaitu :
-
cara statis, yaitu mengukur panjang, lebar dan tebal benda tersebut dilain tempat.
Untuk mengetahui massa benda ini yaitu dengan cara menimbangnya cukup satu
kali percobaan saja. Setelah diketahui volume dan massanya, dapat diketahui
massa jenisnya dengan cara massa dibagi volume dan juga dapat diketahui bahan
apa yang digunakan dalam pembuatan benda tersebut setelah diketahui massa
jenisnya.
Pengukuran benda yang tidak beraturan dilakukan dengan prinsip
Archimedes atau dengan cara dinamis, yaitu dengan mencelupkan benda padat
kedalam gelas ukur yang berisi air yang sebelumnya sudah diukur massa di
udaranya, kemudian setelah dicelupkan didapatlah massa yang baru yaitu massa di
air. Volume benda padat ini adalah selisih massa di udara dengan massa di air.
Untuk mengetahui massa jenis benda padat ini yaitu massa di udara dibagi dengan
volume, dapat diketahui juga bahan apa yang digunakan untuk pembuatan benda
tersebut seelah diketahui massa jenisnya.
Massa jenis dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara massa
benda dengan volume benda. Satuan massa jenis dala Satuan Internasional (SI)
adalah kg/m3. Massa jenis berfungsi untuk menentukan suatu zat. Tiap zat
memiliki massa jenis yang berbeda beda. Sebuah zat dengan massa yang
berbeda atau volume yang berbeda akan memiliki massa jenis yang sama.
Massa besi dan perak boleh saja sama, tetapi kedua jenis logam tersebut
memiliki nilai massa jenis yang cukup berbeda secara signifikan. Harga antara
besi dan perak pun sangat jauh berbeda, sehingga perlu ada pembeda yang baku
dalam membedakan dua jenis logam tersebut.
Literatur massa jenis ( )
aluminium
besi
tembaga
kuningan
= 2,7 g/cm3
= 7,9 g/cm3
= 8,9 g/cm3
= 8,6 g/cm3
Untuk megetahui massa jenis suatu benda, dalam percobaan kali ini kita
menggunakan dua alat, yaitu jangka sorong dan mikrometer skrup untuk
mengetahui volumenya terlebih dahulu dan alat timbang (neraca) untu mengetahui
massa benda tersebut.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
VI.1 Kesimpulan
Dari percobaan dan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda
sedangkan jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang serta lebar
suatu benda.
2. Untuk mengetahui volume suatu benda dapat dilakukan dengan 2 cara.
Yaitu dengan cara statis dan dinamis.
3. Pengukuran dengan cara statis dan dinamis memiliki ketelitian yang
berbeda, ketelitian yang dihasilkan dari cara statis lebih besar
dibandingkan dengan cara dinamis.
4. Setelah dilakukan percobaan diperoleh hasil balok 2,58 kg/m3, silinder
7,504 kg/m3 dan kunci 9 kg/m3.
VI.I Saran
1.
2.
Lakukanlah pengukuran lebih dari dua kali agar mendapatkan hasil yang
lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Penuntun Praktikum Fisika Dasar . Universitas Pakuan. Bogor
Datasoal.com/definisi-massa-jenis
kbs.jogjakota.go.id
Tim Erlangga Fokus SMA. 2013. Erlangga Fokus UN SMA/MA 2014 Ilmu
Pengetahuan Alam. Jakarta : Erlangga.
Wulandari, yayan S.Si. 2012. Rumus Saku Fisika SMA Kelas 1, 2 dan 3.
Tangerang : Scientific Press.
Wikipedia.indonesia
LAMPIRAN
Tugas Akhir
1. Berikan keterangan mengapa tebal benda tidak diukur dengan jangka sorong,
melainkan dengan mikrometer skrup?
Jawab :
Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur tebal suatu benda yang
tipis, karena ketelitian mikrometer sekrup lebih baik dibandingkan jangka
sorong, yaitu 0,01 milimeter. Jika digunakan untuk mengukur tebal benda
dengan maksimal 2,5 cm,maka mikrometer sekruplah yang digunakan,
sedangkan jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang atau lebar
suatu bahan dengan ketelitian 0,05 milimeter.
2. Apakah massa tali tipis dapat diabaikan dalam ketelitian 1 %?
Jawab :
Tidak dapat, karena ketelitian massa tali tipis 1 % juga bisa berpengaruh
terhadap ketelitian pengukurannya.
3. Tentukan volume benda-benda padat dengan kedua cara!
Jawab :
- Cara statis
Untuk volume benda yang memiliki bentuk beraturan seperti balok yang
memiliki sisi yang teratur. Untuk menghitung volumenya, balok memiliki
l t
4. Dari kedua cara di atas, manakah menurut pengamatan yang paling teliti?
Jawab :
Cara statis yang paling teliti, karena cara statis biasanya dilakukan
pengukuran terhadap benda yang beraturan, benda yng beraturan sudah jelas
memiliki perhitungan yang jelas dan juga cara statis biasanya pengukuran
dengan alat yang memiliki ketelitian yang jelas atau signifikan.
5. Tentukan massa jenis benda-benda padat tersebut?
Jawab :
Massa jenis benda yang diukur adalah
Balok
massa
20 g
p
2,58 g/cm 3
3
volume 7,740 cm
massa
volume
45,2 gram
6,023 cm 3
Massa jenis ( p)
7,504 gram/cm 3
Silinder
Kunci
m udara
m
18
9 gram/cm 3
v m udara m air
2
aluminium
= 2,7 g/cm3
besi
= 7,9 g/cm3
tembaga
= 8,9 g/cm3
kuningan
= 8,6 g/cm3
maka, balok merupakan alluminium, silinder merupakan besi dan kunci
merupakan besi.
kemudian
setelah
dicelupkan
kedalam
air,
lihatlah