Anda di halaman 1dari 10

1.

Sebutkan perbedaan sistem pelumasan penuh, sistem pelumasan cebut,


sistem pelumasan semi-cebur?
2. Jelaskan sistem pelumasan kendaraan anda?
Jawab:
1. Sistem Pelumasan:
Sistem pelumasan tekanan penuh
Sistem pelumasan tekanan penuh pada umumnya digunakan pada
mesin besar dan mesin untuk alat transportasi
mempergunakansisitem tekanan penuh karena bantalan dan
minyak pelumas berada dalam keadaan lenih dingin daripada
bagian mesin lainnya. Minyak pelumas itu dialirkan melalui
berbagai saluran ke beberapa bantalan, poros, batang penggerak.
Pipa di dalam kerangka mesin, dan ke bagian mesin lainnya yang
hendak dilumasi. Tekanan minyak pelumas biasanya berkisar

antara 3-7kg/cm2.

Sistem pelumasan cebur


Dalam sistem pelumasan cebur, pompa pelumas (biasanya pompa
roda gigi) memompa minyak pelumas dan bak minyak pelumas ke
dalam mangkok minyak pelumas. Pada setiap kali pangkal batang
bergerak mencebur ke dalam mangkuk tersebut, memerciklah
minyak pelumas dan membahasi bagian yang harus dilumasi.

Sistem pelumasan semi-cebur


Dalam sistem pelumasan semi-cebur merupakan gabungan antara
sistem pelumasan tekanan penuh dan sistem pelumasan cebur.
Pada bagian alat tertentu memerlukan tekanan lebih untuk
dilumasi sementara bagian lainnya hanya menggunakan sistem
cebur. Sistem pelumasan semi-cebur dipakai pada mesin kecil yang
berdaya rendah karena konstruksi dan proses pembuatannya

sederhan

2. Sistem pelumasan pada Supra X 125 CW 2010


Pelumas memegang peranan penting dalam desain dan operasi semua
mesin otomotif. Umur dan service yang diberikan oleh mobil tergantung
pada perhatian yang kita berikan pada pelumasannya. Pada motor bakar,
pelumasan bahkan lebih sulit dibanding pada mesin-mesin lainnya,
karena di sini terdapat panas terutama di sekitar torak dan silinder,
sebagai akibat leadakan dalam ruang pembakaran.
Tujuan utama dari pelumasan setiap peralatan mekanis adalah untuk
melenyapkan gesekan, keausan dan kehilangan daya. Tujuan lain dari
pelumasan pada motor bakar adalah:
Mengurangi keausan engine agar minimum.
Mengurangi gesekan dan kehilangan tenaga yang diakibatkannya.
Memindahkan panas.
Mengurangi suara engine
Sebagai perapat.
Membersihkan kompone-komponen engine.
Macam-macam Sistem Pelumasan
Sistem pelumasan yang biasa dikenal dapat dibedakan atas 2 macam,
yaitu;
1) Sistem Pelumasan Kering (Dry Sump System)
Sistem pelumasan kering adalah sistem pelumasan dimana tangki oli
ditempatkan di luar mesin, sehingga ruangan bak engkol selalu
kering. Sistem ini sudah sangat jarang sekali digunakan pada
kendaraan bermotor. Kebanyakan saat ini menggunakan sistem
pelumasan yang basah, seperti di bawah ini.
2) Sistem Pelumasan Basah (Wet Sump System)
Sistem pelumasan basah yaitu sistem yang menggunakan tanki oli
pada bak engkol. Sistem pelumasan basah dibedakan lagi atas tiga
tipe, yaitu:
Sistem percikan
Sistem penyaluran dengan tekanan
Sistem kombinasi tekanan dan percikan.
Umumya kendaraan menggunakan sistem penyaluran dengan tekanan.
Dalam sistem ini, oli ditekan oleh gerakan mekanik dari pompa oli dan
disalurkan ke bagian-bagian mesin yang bergerak. Dan saat ini
kebanyakan menggunakan sistem pelumasan basah tipe kombinasi
tekanan dan percikan, atau yang biasa disebut dengan sistem pelumasan
tekanan penuh.

Prinsip kerja sistem pelumasan:


Oli diangkat dari bak oli ( carter), oleh suatu sedotan, dari pompa oli yang
digerakkan oleh perputaran roda gerigi yang dikoperlkan dengan
perputaran poros engkol, melalui pipa hisap.
Dari pompa oli, disalurkan melalui pipa pembagi, kemudian dialirkan ke
suatu media pendinginan yang berupa pipa penunjang melingkar satu
setengah ( 1 ) lingkar dnegan dinding bersirip untuk memperluas
permukaan pipa sehingga proses pendinginan lebih lancar dari udara
sekitarnya atau berupa radiator oli atau tanpa kedua sistem pendinginan
tersebut. Dalam hal yang terakhir ini oli hanya disalurkan ke dalam pipa
yang cukup pendek saja. Dari ini kotoran oli yang mungkin terbawa, baik
dari luar maupun sirkulasi di dalam mesin sendiri. Sistem Pelumasan pada
Rosker Arm dari klep, didapatkan melalui camp shaft, tappel dan push rod
langsung menembus baud pengatur jarak rosker arm ( Rocker Arm
Bearing) kemudian menetes keluar sejenak ditampung bak per klep ;
melalui celah antara push rod dan pipa pelindung push rod, oli mengalir
ke bahah menuju ke bak charter. Untuk pelumasan ada metal-metal dan
juga dinding-dinding silinder, oli disalurkan melalui pipa kapiler yang
terdapat dalam dinding charter ( crank case), juga masuk ke dalam pipa
yang sejenis dengan crank case).
Komponen-komponen Sistem Pelumasan :
Oil Pressure Switch
Suatu komponen yang berfungsi sebagai switch yang mengaktifkan
lampu peringatan bila tekanan oli tidak tercukupi pada saat mesin
motor dinyalakan.

Oil Pump
Suatu komponen yang berfungsi untuk menarik oli yang berada di
Oil Pump dan memompa oli tersebut ke seluruh bagian mesin
motor. Dalam sistem pelumasan pompa oli atau oli pump berfungsi
untuk menghisap minyak pelumas dari bak oli dan menekan atau
menyalurkan ke bagian-bagian mesin yang bergerak dengan tujuan
agar bagian bagian tersebut dapat terlumasi dengan oli. Pompa oli
ada yang digerakan oleh poros engkol dan ada juga yang
digerakkan oleh poros nok, serta timing belt dan lain sebagainya.
Filter oli terpasang pada inlet pompa oli yang berfungsi untuk
menyaring kotoran kotoran yang ada pada oli. Pompa oli yang
sering dan biasa digunakan pada mesin ada dua macam yaitu
model roda gigi dan model trochoid.
a) Pompa oli Model Roda Gigi
Pada model ini, roda roda gigi terdiri dari gigi penggerak (drive
gear) dan gigi yang digerakan (driven gear) berputar secara
bersamaan untuk menghisap dan memompakan oli ke bagian
bagian mesin yang bergerak. Roda gigi ini terdapat di dalam
pompa oli. Pompa oli model roda gigi dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu pompa oli tipe internal gear dan pompa oli tipe
external gear.

b) Pompa oli Model Rotor (Trochoid)


Pada model ini, pompa oli dilengkapi dengan 1 buah rotor
penggerak dan 1 buah rotor yang digerakkan di dalam rumah oli
pump (pump body). Bila rotor penggerak berputar, maka rotor
yang digerakkan langsung ikut sama-sama berputar. Poros rotor
penggerak tidak satu titik pusat (offset) dengan rotor yang
digerakkan. Oleh karena itu besarnya ruangan dibentuk oleh dua

ruangan yang berputar. Oli terhisap ke pompa oli saat ruangan


membesar dan oli ditekan ke ruangan yang mengecil. Trochoid
pump bentuknya sederhana dibandingkan dengan pompa model
gigi dan lebih dapa diandalkan. Selain itu juga, volume oli yang
keluar lebih besar dan banyak unuk setiap kali berputar. Ini
berarti ukuran atau bentuk pompa dapat lebih diperkecil lagi.

Oil Pressure Relief Valve

Katup pengatur tekanan oli (oil pressure relief valve) berfungsi


mengatur tekanan oli yang disalurkan ke sistem pelumasan. Pada
tekanan minyak yang tinggi (rpm tinggi), katup akan membuka dan
kelebihan oli akan disalurkan ke bak oIi melalui lubang by pass
sehingga tekanan oli yang masuk ke sistem pelumasan dapat
dibatasi besarnya.

Oil Strainer
Komponen yang berupa saringan oli dan terpasang di saluran
masuk oli untuk memisahkan partikel yang besar dari oli.

Oil Filter

Filter oli dibutuhkan untuk menyaring kotoran kotoran tersebut, jadi


dapat disimpulkan bahwa fungsi saringan oli pada sistem
pelumasan adalah untuk menyaring kotoran-kotoran yang terdapat
di dalam oli, sebelum oli itu melumasi bagian-bagian mesin seperti
poros engkol, mekanisme katup, dan lain sebagainya. Karena
apabila bagian bagian yang bergerak dan bergesekan tersebut
dilumasi oleh oli yang kotor atau terdapat kotoran, maka dapat
mengakibatkan komponen komponen tersebut akan cepat menjadi
aus, lebih lagi dapat menyebapkan kerusakan.

Indikator Tekanan

Indikator tekanan adalah suatu sakelar tekanan atau unit


sender/pengukur dipasang pada saluran utama oli, menutup ke
saluran pengeluaran (outlet) pompa yang dioperasikan dengan
sebuah lampu peringatan pada panel instrumen jika ada tekanan

oli.
Sistem Distribusi Oli

Sistem distribusi oli merupakan hubungan seri dari saluran oli


utama yang dialiri oli ke berbagai mesin guna mensuplai

pelumasan dan pendinginan.


Panci Oli
Berupa tangki untuk menyimpan oli yang diperlukan pada sistem
pelumasan dan diletakkan pada dasar mesin. Untuk memompanya

diperlukan suatu pompa oli yang dipasang pada panci oli.


Klep Bypas
Dipasang pada sistem saringan aliran penuh. Klep bypas dibuka
jika saringan diblok/tertutup kotoran atau tersumbat sehingga oli

dapat mengalir dan melumasi bagian-bagian mesin.


Sistem Ventilasi Peti Engkol
Beberapa mesin termasuk diesel menggunakan sistem ventilasi
dimana tabung kecil dialirkan ke bawah mesin dengan aliran
tekanan udara yang dimasukkan melalui tutup saringan pengisi oli.

LUBRICATION SYSTEM

Oleh :

Nama

: Kresno Bri Hutomo

NIM

: 124.13.034

Mata Pelajaran

: Teknik Perminyakan

Institut Teknologi Dan Sains Bandung


Tahun Ajaran 2014/2015

Anda mungkin juga menyukai