Ku Daki Surga Dengan Membaca
Ku Daki Surga Dengan Membaca
pasal 5 (1) mengamanatkan bahwa pendidikan adalah hak bagi semua warga negara untuk
mendapatkan pendidikan yang bermutu. Lebih jelas lagi dalam UU Sisdiknas Pasal 3 disebutkan
bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertangung jawab.
Untuk menunjang kebijakan tersebut, telah banyak terobosan program yang dirancang dan
dilaksanakan pemerintah. Sejak era reformasi dapat kita ketahui sejumlah kebijakan yang cukup
pro pendidikan. Dan memasuki tahun 2008-2009 anggaran pendidikan telah dinaikkan hingga
20% dari total belanja negara dalam APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) sesuai
dengan amanat UU Sisdiknas. Hal ini merupakan isyarat positif untuk meningkatkan mutu
pendidikan dalam rangka membentuk karakter bangsa yang lebih maju dan beradab.
Isyarat positif ini dapat dilihat dari adanya perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, subsidi
pendidikan melalui dana BOS, mulai digalakkannya pendidikan gratis mulai SD hingga SMA,
Program Keluarga Harapan (PKH) yang ditujukan untuk keluarga tak mampu agar giat
bersekolah, dan disahkannya UU Guru dan Dosen yang memunculkan konsekuensi peningkatan
kesejahteraan guru dan dosen, baik dari sisi profesionalitas guru melalui program sertifikasi,
hingga peningkatan taraf kehidupan guru itu sendiri. Semua ini adalah iklim produktif atas misi
kemajuan dunia pendidikan untuk sekarang dan masa depan.
Namun di tengah upaya peningkatan mutu pendidikan, realitas sosial yang berkembang di
masyarakat berjalan tidak sebanding dengan yang diharapkan. Data menunjukkan, tingkat
pengangguran semakin lama semakin meningkat, kriminalitas semakin merajalela, dan angka
anak putus sekolah semakin tinggi. Hal ini merupakan hambatan terhadap upaya perbaikan yang
sedang digalakkan. Keterlibatan semua komponen masyarakat diharapkan dapat mengakselerasi
upaya-upaya perbaikan tersebut, sehingga terjadi keselarasan antara kebijakan pemerintah
dengan kondisi sosial kemasyarakatan.
Berdasar studi di atas dan berawal dari sebuah intensitas diskusi kecil yang diprakarsai oleh
Komunitas Kajian Ilmiah OGB Community, dan didorong pula oleh kebutuhan masyarakat
akan wadah yang mengayomi putra-putri mereka, terciptalah satu gagasan untuk mendirikan
perpustakaan masyarakat yang diberi nama Tama Baca Masyarakat Aksara Dunia. Gagasan ini
sebagai bentuk tanggung jawab dalam melakukan rekayasa sosial demi tercapainya peningkatan
mutu pendidikan di masyarakat.
Keberadaan Taman Baca ini sangat penting melihat kejumudan masyarakat yang sulit
mengontrol anak-anak mereka. Kesibukan mencari sumber penghidupan melalaikan orang tua
akan arti penting pengawasan masa kanak-kanak dan masa pubertas menjelang dewasa.
Akibatnya, masa keemasan ini sering lepas dari amatan orangtua yang mengakibatkan karakter
anak yang hedonis, asosial dan malpraktek. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya anak remaja
yang lari pada dunia narkoba (baca, pengedar dan pengguna narkoba), dan keputusan bunuh diri
di usia dini. Alasan inilah yang menjadi landasan ideal pendirian Taman Baca Masyarakat ini,
supaya anak-anak generasi bangsa tersebut dapat berkumpul dan bersosial secara positif dengan
melakukan aktivitas belajar dan bermain bersama.
Adapun penempatan Taman Baca Masyarakat (TBM) ini sengaja diletakkan di tengah mobilitas
sosial yang berdekatan dengan akses perdagangan di pasar tradisional Dukun dan dekat lembaga
pendidikan di sekitarnya. Di kawasan ini terdapat ritus pendidikan yang telah lama mengakar di
masyarakat, berupa lembaga pendidikan pondok pesantren (Ihyaul Ulum, Maskumambang dan
Al-Karimi) dan lembaga-lembaga pendidikan yang lain, mulai tingkat PAUD hingga Perguruan
Tinggi (PT). Ditinjau dari letak geografisnya berdekatan dengan perbatasan kecamatan
Karangbinagun Kabupaten Lamongan. Maka dipilihnya kecamatan Dukun Gresik sebagai tempat
berdirinya Taman Baca Masyarakat (TBM) ini sangat representatif karena aksesnya yang mudah
dijangkau.
Mencerdaskan kehidupan bangsa, agar berharkat dan bermartabat demi tercapainya cita-cita
luhur keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Menjunjung tinggi nilai kemanusian dengan tercapainya keberhasilan pendidikan jasmani dan
rohani.
C. Peta Persoalan
-
Belum terdapat pusat pembelajaran diluar kegiatan pendidikan formal, baik berupa tempat
permainan bersama maupun tempat berdiskusi.
Masih berseraknya buku-buku atau dokumentasi-dokumentasi tertulis tentang kondisi sosial dan
kebudayaan masyarakat, khususnya kondisi masyarakat sekitar Dukun Gresik yang merupakan
pusat pendidikan pesantren mulai dulu hingga sekarang.
Paradigma pendidikan yang masih berpegang teguh bahwa pendidikan hanya didapatkan
dilembaga formal tanpa mengindahkan manfaat yang sangat besar dari pendidikan informal, nonformal.
Terhambatnya akses publik untuk mengakses buku-buku terbaru yang amat dibutuhkan untuk
kelanjutan misi pendidikan masyarakat.
D. Rencana Kegiatan
Adapun rencana kegiatan yang diagendakan pada TBM ini sebagaimana berikut:
1. Membuat taman bermain anak-anak
Kegiatan ini untuk menarik minat anak-anak agar datang dan berkumpul, sekaligus dijadikan
wahana untuk bersosial dan melakukan pembinaan mental. Skala permainan yang digunakan
adalah permainan tradisional dan out bond.
2. Mendesain kelompok bercerita
Kegiatan ini berguna untuk mewariskan budaya tutur dari hasil transformasi pengetahuan
yang sudah diperoleh, baik berkaitan dengan tema-tema sejarah, keagamaan dll.
3. Diskusi tematik mingguan dan bulanan
Kegiatan ini diprioritaskan untuk kalangan siswa-siswi, mahasiswa dan jenjang akademik yang
lebih tinggi agar mempunyai sensifitas sosial yang dibutuhkan masyarakat.
4. Studi kebutuhan buku bacaan masyarakat
Mengupayakan minat pengetahuan mayarakat akan informasi yang diharapkannya.
E. Tujuan Kegiatan
-
Mensosialisasi gagasan tentang pendidikan sepanjang hayat sebagai alternatif pendidikan yang
merakyat.
Mendorong kelompok mayoritas terdidik (guru, dosen, kiai, ustadz, dll) agar memberikan akses
dan kesempatan yang setara bagi kelompok masyarakat bawah untuk berpatisipasi di dalam
produksi pengetahuan umum, agama dan teknologi.
G. Manajemen Pengelolaan
Untuk memajukan perpustakaan masyarakat ini diperlukan beberapa langkah-langkah dan sistem
pengelolaan, antara lain;
H.
KANTOR KEC BUNGAH
Dena lokasi
Untuk Keterangan Lebih Lanjut
Silakan Menghubungi:
OGB Community
Jl. Raya Dukun No 35 Sembungankidul, Gresik; 61155.
Telp : ( 031 ) 70127788,
Email : riyaadlotul_muhtaajiin@ymail.com/adu_mongso@yahoo.com
CP : Wahyudi (085855235923), Ubaidillah (08123026783)
I.
Struktur Pengelola
Penasehat
Pembina
Direktur Eksekutif
Sekretaris
Bendahara
: M. Husni Mubarrok
Bidang Litbang
Humas
dan
Lembaga
Muji
Faqoth,
S.
Th.
Zayyin Amrullah
J.
Skala Kebutuhan
Selain kebutuhan akan bahan pustaka, kami juga memiliki fasilitas penunjang seperti;
No.
1
2
3
4
5
6
Jenis fasilitas
Komputer Pentium IV
Karpet
Meja baca besar
Meja baca kecil
Rak panjang
Rak dinding
Kuantitas
2 unit
2 buah
1 buah
4 buah
1 buah
2 buah
nama OGB Community, yang pada tanggal 05 September 2008 atau 05 Ramadlan 1429 secara
kultural resmi didirikan, beranggotakan 9 orang (Kang Ubaidillah Bahrum, Kang Husni, Gus
Ata, Mr. Taufiq, Kang Azhar, mas Yudi, Kang Ijum, Kang Fathul, Zayin) dan dalam
perjalanannya hingga sekarang bertambah lagi beberapa anggota di antaranya; Ida Fitriyah,
Hilyatul Millah, Abd. Rozak dll.
Pada awal berdirinya, OGB Community belum mempunyai kantor tetap dan masih
nebeng di gedung Lt. 2 kantor MTS Ihyaul Ulum. Atas kedermawanan hati KH. Sadan Maftuh,
BA. diberilah izin untuk menempati rumah beliau di alamat JL. Raya Dukun no 35
Sembungankidul. Akhirnya, rumah ini resmi menjadi kantor OGB Community di mana dalam
acara peresmiannya turut menyaksikan beberapa elemen masyarakat, seperti sekretaris desa
Sembungankidul, rektor STAIU, mahasiswa dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya.
Selanjutnya, lembaga yang banyak menaruh concern pada persoalan-persoalan
pendidikan dan kebudayaan ini menunjukkan eksistensinya dengan membuat satu media berupa
buletin jumat. Dalam sejarah pembuatan buletin ini, nilai tradisi pesantren sowan tidak lepas
dari ciri dan identitas yang terus mendarah daging di organisasi ini. Kepada dua Kiai sepuh di
Pondok Pesantren Ihyaul Ulum (KH. Sadan Maftuh, BA. dan KH. Syaihun) niatan ini pun
dimusyawarahkan, dan hasilnya diberilah nama buletin ini dengan nama Riyaadlotul_Muhtaajiin,
yang bermakna kesungguhan bagi mereka yang selalu rindu dalam hal ini ridlo Allah Swt .
Selain itu, untuk menunjukkan sifat independensi yang tidak ingin tergantung pada
orientasi material mana pun, baik funding maupun yang lain, sebagai support pendanaan OGB
Community mempunyai unit usaha yang berjalan pada penerbitan dan percetakan dengan nama
OGB Graphics.
Dalam perkembangannya, OGB Community memiliki beberapa orientasi garapan sosial
kemasyarakat, di mana yang paling realistis dan dekat momennya adalah pendirian Taman Baca
Masyarakat Aksara Dunia , yang bertujuan untuk membina anak-anak generasi bangsa agar
tidak lepas dari tanggungjawabnya sebagai manusia seutuhnya, baik bagi dirinya, agama dan
bangsanya. Implementasi dari tujuan tersebut adalah berlaku prefentif bagi generasi muda agar
tidak terjerumus pada dunai narkoba, hedonis, asosial dan tindakan tercela lainnya. Sekaligus
memberi penyadaran diri bahwa, generasi muda memiliki potensi dalam melanjutkan cita-cita
keadilan dan kesederajatan antar manusia, baik sebagai warga negara maupun makhluk ciptaan
tuhan.
Adapun program kerja yang telah dilaksanakan OGB Community sampai dengan saat ini
adalah:
1.
2.
3.
Tim peneliti pada program unggulan UKM Kabupaten Gresik (tahun 2009).
4.
L.
Penutup
Demikian hal-hal yang dapat kami kemukakan sebagai gambaran mengenai rencana
pelaksanaan program nantinya, semoga dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangannya.
Atas bantuan dan terkabulnya permohonan ini kami sampaikan terima kasih.
PKBM
JL.Soekarno Hatta
CAHAYA
Telp (0765)
Akta Notaris No : 02
Nilem : 14.2.12.4.1.0003
No : 033
PROPOSAL
Diajukan Kepada
Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat,
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal,
dan
Informal, Kementerian Pendidikan Nasional
Gedung E. Lt. 6, Kantor Kemdiknas, Jalan Jenderal
Sudirman,
Senayan, Jakarta 10270.
Oleh
PKBM CAHAYA
JL.SOEKARNO-HATTA
KELURAHAN BUKIT NENAS
KECAMATAN BUKIT KAPUR KOTA DUMAI
PROVINSI RIAU
DINAS PENDIDIKAN
Jalan Tanjung Jati No. 2 Telp. (0765)33335 Fax.(0765) 31049
Dumai 28814
REKOMENDASI
Nomor : 420/DISDIK-3.1/....
Dra.NURBAITI
Alamat
menerangkan bahwa
Nama Lembaga
Alamat Lembaga
Dumai
Nama Ketua
Telp./Hp/Faks
Dikeluarkan
di
Dumai
Pada Tanggal :
5 April
2012
Dra.
NURBAITI
Nip.
196005111986032003
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT , karena atas limpahan
karunia
dan
taupik
serta
hidayah-Nya
Proposal
Permohonan
Bantuan
Akhirnya kepada semua pihak kami sampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga atas segala bantuan sehingga proposal ini dapat tersusun sebagaimana
yang diharapkan.
Dumai, 04 April
2012
Ketua
PKBM
Cahaya
Ir.Amir
Sugiarto
NIP 19651006200801
1002
DAFTAR ISI
.....................................................................
10
10
10
15
16
1. Kesimpulan .........................................................................
17
2. Saran ..................................................................................
LAMPIRAN
18
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
keterbelakangan
dan
kemiskinan.
Pemerintah
berkewajiban
pengajaran atau
melalui
merupakan
kegiatan
gemar
membaca
Pengembangan
budaya
baca
pembinaan
untuk itu
minggu, masyarakat tersebut menjual hasil pertanian dalam bentuk sayuran dan
buah-buahan ke pasar Suka Ramai di Kelurahan Bukit Kayu Kapur yang terletak
ada tidaknya pesanan material yang akan mereka muat (buruh angkut
pasir,bongkar muat sawit).Dari tingkat pendapatan mereka yang rendah ,ini juga
mempengaruhi pada tingkat daya beli terutama kemampuan untuk membeli buku
bacaan yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
Bertitik tolak permasalahan diatas, maka dengan segala keterbatasan yang
dimiliki dan dengan adanya upaya pemerintah untuk mengalokasikan sumber dana
mengikuti program
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
(b)
(c)
peningkatan
Pemberantasan Buta
(d)
kemampuan
aksarawan
baru
dalan
rangka
(e)
Mewujudkan
kualitas
berketerampilan
dan
kemandirian
masyarakat
yang
berpengetahuan,
Maksud dan tujuan mengajukan bantuan TBM adalah untuk melengkapi sarana
dan prasarana misalnya rak/almari buku untuk menyimpan/menempatkan bahan
bacaan yang memadai untuk menyimpan bahan bacaan yang dimiliki, buku atau
bahan
bacaan
yang
dibutuhkan
seperti
buku
pengetahuan
umum,
buku
keterampilan, buku keagamaan, buku karya sastra termasuk buku fiksi lainnya,
buku pelajaran sekolah, dan referensi. serta fasilitas lainnya yang diperlukan sesuai
dengan rincian anggaran dana yang diajukan pada komponen anggaran biaya yang
tertera pada lampiran
BAB III
IDENTITAS LEMBAGA PEMOHON
A.
B.
masyarakat.
c Membantu akses yang dibutuhkan oleh masyarakat.
d Meningkatkan partisipasi masyarakat dan lintas pelaku terkait.
C.
1.
Pendidikan kesetaraan
Rendahnya tingkat perekonomian berdampak terhadap tingkat pendidikan.
Masyarakat di pedesaan pada umumnya memiliki keterbatasan dana untuk
menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dari hasil
pengumpulan data dilapangan masih banyak ditemui anak-anak usia sekolah yang
putus pendidikannya pada tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama (SMP) dan ada yang telah duduk di tingkat sekolah menengah atas (SMA)
namun tidak berhasil menyelesaikan pendidikannya.
Dumai merupakan kota industri, sejak terjadinya perubahan status kota
administratif menjadi kota madya, menyebabkan semakin banyak investor yang
menanamkan modalnya terutama yang bergerak di bidang pengolahan minyak
kelapa sawit.Berdirinya industri di kota Dumai secara tidak langsung dapat
menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang cukup besar, namun karena perusahaan
adalah sebentuk badan usaha yang pada hakekatnya lebih cendrung mengejar
keuntungan (benefit), maka seringkali ditemui masyarakat tempatan tidak dapat
bekerja pada perusahaan yang didirikan di daerah mereka sendiri dengan alasan
mereka tidak memiliki kecakapan dan tingkat pendidikan yang memadai.
dan
juga
kelompok
pemuda
agar
dapat
tetap
menyelesaikan
pendidikannya melalui jalur pendidikan non formal yaitu pendidikan luar sekolah
(PLS).
2.
Sasarannya yang dapat dilayani adalah anak-anak, dewasa, atau orang tua
(dengan tingkat usia); anak-anak sekolah, mahasiswa, karyawan, atau penganggur/
pencari kerja. Tenaga pendidik kursus dapat berasal dari tenaga pendidik kursus,
instruktur praktek, dan ahli keterampilan tertentu, baik dari perusahaan atau unsur
lain. Kurikulum yang digunakan dapat berupa kurikulum yang disusun oleh kursus
bersama industri, nasional, maupun internasional. Demikan fleksibilitasnya dan
keragamannya, untuk menjawab tantangan kursus di masa mendatang diperlukan
informasi yang lengkap, sehingga berbagai pihak dapat saling memanfaatkan jasa
kursus.
3.
perkembangan anak, maka hanya akan menempatkan anak pada kondisi yang
menderita.
Diharapkan dengan program Pendidikan Anak Usia dini maka dapat
mengembangkan seluruh kemampuan yang dimiliki anak sesuai dengan tahap
perkembangannya, mengenalkan anak dengan dunia sekitar, mengembangkan
sosialisasi anak, mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak dan
memberikan kesempatan kepada anak untuk menikmati masa bermainnya.
Sasaran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) PKBM CAHAYA adalah anak
yang termasuk kelompok usia 3-6 tahun. Hal ini disesuaikan berdasarkan Acuan
Pembelajaran Pada Kelompok Bermain Dirjen PLS .
4.
Keaksaraan Fungsional
Pemerintah Indonesia sedang menghadapi tantangan yang cukup berat untuk
meningkatkan mutu pendidikan nasional. Disamping terbatasnya ketersediaan
anggaran, terbatasnya sumberdaya pendidikan untuk dapat mencapai standar
mutu yang memadai. Pemerintah juga dihadapkan pada kenyataan bahwa
penyandang buta aksara jumlahnya masih cukup besar. Peningkatan angka melek
huruf menjadi perhatian serius pemerintah karena ia berpengaruh secara siknifikan
terhadap tingkat Human Development Indeks (HDI), dan HDI menjadi salah satu
indikator keberhasilan pemerintah dan di mata internasional. Mulai tahun 2005,
Pemerintah telah kan program Keaksaraan Fungsional, sebagai upaya untuk
mempercepat peningkatan tingkat melek huruf (literacy rate) dengan target
setidaknya mencapai 95% pada tahun 2009
Keaksaraan
secara
sederhana
diartikan
sebagai
kemampuan
untuk
5.
(3)
Kecakapan
akademik
(academic
skill),
(4)
Kecakapan
vokasional
yang
lain).
konteks
pengentasan
kemiskinan
dan
penanggulangan
masyarakat
agar:
(a)
Keterampilan,
pengetahuan
dan
sikap
yang
dibutuhkan dalam memasuki dunia kerja baik bekerja mandiri (wirausaha) dan/ atau
bekerja pada suatu perusahaan produksi barang/ jasa dengan penghasilan yang
semakin layak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. (b) Motivasi dan etos kerja
yang tinggi serta dapat bekerja secara profesional. (c) Kesadaran yang tinggi
tentang pentingnya pendidikan untuk dirinya sendiri maupun untuk anggota
TBM
adalah
sebuah
lembaga
yang
untuk itu
D.
Warga Belajar
Jumlah warga belajar Kejar Paket B dan C Pada tahun pelajaran 2011/2012 di
Kelurahan Bukit Nenas Kecamatan Bukit Kapur Kota Dumai adalah 60 warga belajar
yang terbagi atas 40 orang warga belajar yang sedang mengikuti program
pendidikan kesetaraan paket C dan 20 orang warga belajar program paket B.
E.
Tenaga Pendidik
Berikut Nama tutor Pendidikan Kesetaraan
PKBM CAHAYA
di
BAB IV
TBM YANG DISELENGGARAKAN
1.
2.
b. Misi
1. Meningkatkan pelayanan bagi pengguna koleksi bahan bacaan TBM
2. Memberikan pelayanan yang prima terhadap masyarakat yang memanfaatkan
TBM sebagai sarana menimba ilmu pengetahuan.
3. Menambah dan melengkapi koleksi bahan bacaan.
4. Meningkatkan mutu program pendidikan non formal dengan perluasan layanan
bahan bacaan
3.
Penjelasan Bagan :
Ketua/Penanggung Jawab
Adalah seseorang yang memiliki kewenangan dan tanggungjawab terhadap
keberadaan TBM
ok
evaluasi
perkembangan TBM
Sekretaris TBM
TBM adalah
kok
BM adalah
kok
a TBM adalah
kok
keuangan TBM
Petugas TBM
:
melakukan pencatatan bahan bacaan yang dibaca dan atau yang dipinjam
anggota/pengunjung, merawat bahan bacaan dan menyusun laporan bulanan
kepada pengelola, meletakkan bahan pustaka yang dikembalikan ke tempat
semula.
Karya Umum
Kesenian
Filsafat
Geografi
Agama
FiksiNon Fiksi
Ilmu-ilmu Sosial
Bahasa
Ilmu-ilmu Murni
5.
Kesusasteraan
-
Ilmu-ilmu Terapan
majalah hidayah
Tempat Pelaksanaan
Kegiatan TBM ini dilaksanakan di jalan Soekarno Hatta Kelurahan Bukit
Nenas Kecamatan Bukit Kapur Kota Dumai dengan menggunakan fasilitas gedung
milik sendiri.. Taman Bacaan Masyarakat (TBM) ini diberi nama Cahaya dan
diharapkan nantinya TBM ini bisa menjadi salah satu motor penggerak dalam
mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa
baik secara material maupun mental spiritual melalui penyediaan sarana bahan
bacaan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan masyarakat..
6.
bacaan ,maka TBM Cahaya baru mampu menyediakan bahan bacaan dalam jumlah
yang terbatas, kelengkapan lain yang telah dimiliki diantaranya adalah komputer
dan printer, rak buku tempat meletakkan bahan bacaan, meja dan kursi untuk
membaca.
7.
8.
berhasil
apabila
pustaka
yang
disedia
banyak
dibaca
warga
Adapun Sistem Layanan yang diterapkan di TBM terdiri atas sistem layanan
terbuka dan sistem layanan tertutup.
1. Sistem layanan terbuka (Open Acces)
Sistem layanan terbuka memperbolehkan
untuk melihat lihat, memilih dan mengambil bahan bacaan sendiri dari rak, tanpa
minta bantuan dari petugas.
dapat diminta
9.
Hari dan jam buka TBM disesuaikan dengan jumlah petugas yang ada.serta
mempertimbangkan aktivitas kerja anggota dan masyarakat. Pada umumnya
masyarakat dilingkungan tersebut memiliki waktu luang yang cukup panjang mulai
pukul 15.00 wib.dengan demikian TBM lebih efisien dibuka pada sore hari, bahkan
malam hari, karena pagi hari anggota dan masyarakat banyak yang bekerja.
BAB V
RENCANA PENGGUNAAN DANA
Adapun rencana penggunaan bantuan dana tersebut adalah untuk : .
Pengadaan bahan bacaan, pengadaan sarana, biaya kegiatan pembudayaan
kegemaran membaca dan untuk biaya operasional TBM.
No
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
Nama Barang
Pembelian tikar
1
0
1
1
1
2
Jumlah
3. Biaya operasional
No
Nama Barang
Pembelian Atk
4. biaya kegiatan
No
Nama Barang
Biaya Peningkatan minat baca (20%)
Pembelian Snack
10
11
Dana cadangan
BAB VI
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kegiatan
membaca
sama dengan
mengasah
otak
sehingga
mampu
hanya
dengan
membacalah
seseorang
itu
akan
memiliki
wawasan
B.
Saran - saran
Agar kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar diperlukan adanya
dana,dengan
adanya
dana,
TBM
dapat
menyediakan
bahan
bacaan
yang
bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. oleh sebab itu
kami sangat mengharapkan adanya dukungan dan bantuan dana dari Instansi
terkait khususnya Dinas Pendidikan Propinsi Riau melalui sumber dana dekosentrasi
tahun 2012 ini. Untuk masa yang akan datang diharapkan bantuan rintisan TBM ini
hendaknya berkelanjutan dan dapat meringankan beban masyarakat pada saat
sekarang ini. Semoga kegiatan ini bermanfaat di masa masa yang akan datang.
Demikian proposal ini kami buat, semoga apa yang kami rencanakan ini
terkabul hendaknya dan dapat memenuhi pemintaan khalayak ramai. Amin ..
....
Cahaya....
Ir. Amir
Sugiarto..
NIP
196510062008011002
TBM Rintisan
NO
JENIS KEBUTUHAN
JUMLAH
HARGA
JUMLAH
24
250.000
6.000.000
750.000
1.500.000
1 Set
5.000.00
0
5.000.000
2 buah
1.500.00
0
3.000.000
20 buah
5.000.000
250.000
Buku bacaan
Pendidikan
Life skill
100
Pengembangan diri
100
Agama Dll
100
Lain-lain
200
2.000.000
20.000
20.000
20.000
20.000
Total
2.000.000
2.000.000
4.000.000
2.500.000
33.000.0
00
Ke
t
Ke
t
JUMLAH
HARGA
JUMLAH
JENIS KEBUTUHAN
NO
250.000
.1
15.000
2.000.000
1.000.00
0
2
.3
5.000.00
0
5.000.000
250.000
2.000.000
20.000
100
2.000.000
20.000
100
Pendidikan
2.000.000
20.000
100
Life skill
4.000.000
20.000
200
Pengembangan diri
920.000
30.000.0
00
Buku bacaan
Lain-lain
Total
.4
5