Anda di halaman 1dari 10

Teknik Tenaga Listrik

Bintang Arya Putra


1510311023 / Teknik Mesin

Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta


Jalan Raya Cinere, Limo, Depok, Jawa Barat

Pendahuluan
Latar belakang masalah

Setelah mempelajari dan mengetahui dasar ilmu Teknik


Tenaga Listrik, kitapun mulai mengenal hal-hal baru dikehidupannkita
sehari-hari yang mulai kita sadari bahwa erat kaitannya dengan tenaga
listrik. Hal-hal yang berkaitan dengan tenaga listrik pun dapat kita
pelajari prinsip kerja dan fungsinya untuk kehiduapan kita sehai-hari.
Selain Motor DC, ada pula suatu alat yang dalam memantu kita dalam
memanfaatkan tenaga listrik yang ada serta dalam digunakan pula untuk
mengembangkan energy listrik yang ada disekitar kita yaitu sebuah
Generator.

Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Generator DC?
2. Bagaimana primdip kerja Generator DC?
3. Apa saja jenis- jenis Generator DC?
4. Bagaimana karakteristik jenis-jenis Generator DC?

Tujuan

Maka tujuan pembuatan makalah ini adalah :


1.
2.
3.
4.

Untuk mengetahui apa yang dimaksud generator DC


Untuk mengetahui prinsip kerja Generator DC
Untuk mengetahui jenis-jenis Generator DC
Untuk mengetahui karakteristik jenis-jenis Generator DC

Generator DC

Generator DC merupakan perangkat mesin listrik dinamis yang


bekerja menghasilkan tegangan listrik dengan mengubah energy
mekanis menjadi energy listrik. Generator DC dapat mengalami
gangguan baik eksternal yaitu gangguan pada penggerak awal atau
mekanisme; maupun gangguan internal yaitu gangguan dari generator
itu sendiri.
Umumnya generator DC dirangkai pada sebuah sistem pararel.
Tegangan induksi generator DC dipengaruhi oleh arus masukan tenaga
mekanis sehingga menghasilkan medan magnet. Adanyanya variasi
masukan akan mempengaruhi besar variasi beban, maka dibutuhkan
eksitasi untuk menormalkan arus yang jatuh akibat kelebihan beban.
Eksitasi(sistem penguatan) mengantisipasi terjadinya perubahan beban
dalam system.

1. Kontruksi generator DC, Umumnya generator DC dibuat


menggunakan 4 kutub rotor permanen, regulator tegagan digital,
proteksi terhadap beban lebih, starter eksitansi, penyearah, bearing,
casis, serta bagian rotor. Kontruksi generator DC terdiri dari dua
bagian yaitu strator dan rotor.

-strator terdiri dari rangka motor, belitan strator, sikat arus,


bearing, terminal box
-rotor terdiri dari komutator, belitan rotor, kipas rotor, poros rotor.

2. Prinsip kerja generator DC, pembangkit tenaga induksi oleh


genereator diperoleh dengan cara, menggunakan cincn serat untuk
menghasilkan tenaga induksi bolak balik dan dengan
menggunakan komutator untuk menghasilkan tegangan DC.
Komutator adalah suatu konveter mekanik yang membuat
arus dari sebuah arus mengalir pada araah yang tetap walupun
belitan medan berputar. Fungsinya mentransmisikan gaya putar
magnet yang dihasilkan oleh arus listrik.
Jika rotor berputar dalam pengaruh medan magnet, makan
akan terjadi perpotongan medan magnet oleh lilitan kawat pada
rotor yang akan menimbulkan tegangan induksi. Jika ujung belitan
rotor dihubungkan dengan slip-ring berupa dua cincin serat, maka
dihasilkan listrik AC berbentuktuk sinusoidal. Belitan rotor
dihubungkan dengan komutator maka akan menghasilkan listrik
DC dua gelombang positif.
Rotor dari generator DC akan menghasilkan tegangan
induksi bolak balik dengan komutator sebagai penyearah tegangan
AC. Besarnya tegangan yang dihasilkan generator DC sebanding
dengan banyaknya putaran dan besarmya arus eksitasi.

3. Jangkar generator DC, adalah tempat lilitan pada rotor yang


merupakan tempat terbenuknya tegangan induksi. Jangkar ini
terbuat dari bahan yang kuat sifat feromagnetik dan permibilitas
yang cukup besar sehingga tegangan induki yang ditimbulkan
cukup besar.
4. Reaksi jangkar, kutub-kutub utama sebuah generator akan
menghasilkan fluks yang memotong lilitan jangkar sehingga
menimbulkan tegangan induksi. Bila generator dibebani maka
pada penghantar jangkar timbul arus. Dalam rangkaiannya
generator DC memiliki tiga lilitan magnet, yaitu lilitan magnet
utama, magnet bantu ( interpole ), magnet kompensasi.
5. Jenis-jenis generator DC terbagi menjadi tiga :
a. Generator penguat terpisah, belitan eksitasi tidak terhubung
menjadi satu dengan rotor. Terdapat dua jenis generator penguat
terpisah, yaitu penguat elektromagnetik dan megnet permanen.
Energy listrik yang dihasilkan dapat diatur melalui pengaturan
tegangan eksitasi, dapat dilakukan secara elektronik atau
magnetik.
Penguat dengan magnet permanen akan menghasilkan
tegangan ouput generator yang rellatif konstan dari terminal
rotor. Karakteristik tegangan V relative konstan dasn tegangan
akan menurun sedikit ketika arus beban I dinaikan mendekati
harga nominalnya.

Gambar menunjukan :
a. Karskteristik generator penguat terpisah saat eksitasi
penuh dan saat eksitasi setengah penuh. Tegangan output
generator sedikit menurun jika beban semakin besar.
b. Kerugian tegangan akibat reaksi jangkar
c. Penurunan tegangan akibat resistansi jangkar dan reaksi
jangkar mengakibatkan turunnya pasokan arus penguat ke
medan magnet sehingga tegangan induksi menjadi kecil.
b. Generator Shunt, penguat eksitasi terhubung secara pararel
dengan rotor. tegangan awalnya diperoleh dari magnet pada
medan magnet strator. Rotor yang berputar dalam medan
magnet menghasilkan tegangan yang akan memperkuat medan
magnet strator, sampai dicapai tegangan nominal. Pengaturan
arus eksitasi diatur oleh tahanan geser, makin besar arus
eksitasi, makin besar pula medan magnet yang dihasilkan. Jika
generstor tidak mendapatkan arus eksitasi maka tidak akan ada
sisa magnetisasi.

Karakteristiknya, tegangan output akan lebih banyak turun


untuk kenaikan arus beban yang sama.

c. Generator kompon, memiliki dua penguat eksitasi pada inti


kutub yang sama, satu penguat merupakan penguat shunt dan
yang satunya penguat seri. Medan magnetnya terletak didepan
belitan shunt.

Karakteristiknya, tegangan output terlihat konstan dengan


pertambahan arus beban yang disebabkan oleh adanya penguat
lilitan seri yang cenderung naik tegangannya jika arus beban
bertambah besar.

Suatu generator memiliki alat pengontrol yang mengeluarkan


semua kebutuhan generator secara otomatis dapat digunakan sebagai
lipit aplikasi yaitu Generator Pararelling Controller (GPC).
Fungsi GPC :
1. untuk menyingkronkan dinamika pada pararelling generator :
a. perubahan frekuensinya
b. mengecek tegangannya harus sama
c. kompensasi waktu tunda pemutusan
d. pemeriksaan urutan fasa
2. membuat beban konstan
3. membuat frekuensi tetap ( stabil )

Dalam pengoprasiannya GPC menggunakan oprasi komputer.


Syarat singkroniasi dinamika pada parareling yaitu tegangan harus sama
pada terminal generator, frekuensi generator harus sama, sudut fasa yang
dihubungkan harus sama, urutan fasa pun harus sama.

Kesimpulan

Generator DC adalah suatu alat mekanis yang dapat


menghasilkan suatu energy listrik dengan cara mengubah energy
mekanis menjadi energy listrik. Dengan prinsip kerja membangkitkan
tenaga induksi bolak-balik dengan menggunakan kumotator untuk
menghasilkan tegangan pada Generator DC.
Adapun jenis-jenis Generator DC yaitu ada 3 jenis, yaitu
Generator Shunt, generator kompon, dan generator penguat terpisah.
Dengan karakteristik masing-masing generator, generator komponlah
yang terlihat lebih baik dari jenis generator lainnya dikarenakan
generator kompon dalam pengeluarannya (output) lebih terlihat konstan
disebabkan adanya penguat lilitan seri yang cenderung naik tegangannya
jika arus beban bertambah besar.
Suatu alat pengontrol Generator yang mengeluarkan semua
kebutuhan generator secara otomatis dapat digunakan sebagai lipit
aplikasi yaitu Generator Pararelling Controller (GPC). Dengan syarat
tegangan harus sama pada terminal generator, frekuensi generator harus
sama, sudut fasa yang dihubungkan harus sama, urutan fasa pun harus
sama.

Anda mungkin juga menyukai