Anda di halaman 1dari 4

Sciatic/Radicular Pain

Prolapsed/herniated intervertebral disc


Merupakan peristiwa desakan atau dorongan nucleus pulposus dengan annulus pada diskus
intervertebralis
Spinal stenosis/neurogenic claudication
Spinal stenosis ialah memendeknya kanal spinalis, nervus kanal radikus atau foramen intervertebral yang
ada di dalam tulang belakang selama proses pertumbuhan tulang. Kauda ekuina lebih rawan terkena
kompresi karena tidak adanya selubung myelin. Untuk menghilangkan gejala-gejalanya, tindakan
pembedahan dapat dilakukan melalui laminectomy atau foraminotomy jika tidak ditemukan adanya
deformitas.
Spinal tumour
Sebagian besar tumor korda spinalis sifatnya jinak dan ekstrinsik. Tumor maligna paling sering
disebabkan metastasis di bagian badan spinalis yang berhubungan dengan paru-paru, payudara, atau
prostat. Tatalaksana dapat berupa kemoterapi dengan dosis tinggi, lokalisasi dan pembagian tahap dari
tumor lalu radioterapi. Dalam penanganan selanjutnya okupasi terapi membutuhkan beberapa informasi
terkait mengenai ciri-ciri kanker tersebut, nyeri yang timbul, lokasi tumor lain, keletihan, perbedaan
prognosis serta kondisi psikologis dari individu dan perawat.
Spinal infections
Infeksi spinalis berpotensi tinggi dalam morbiditas & mortilitas maka dari itu diagnosis dan penanganan
yang tepat sangat dibutuhkan. Sebelum itu dibutuhkan pengetahuan mengenai penyebab berasal bakteri
atau miobakteri atau jamur, struktur yang terjangkit, penjalaran infeksi dan usia individu.
Osteomielitis - paling banyak disebabkan infeksi Methicillin resistant Staphylococcus aureus
(MRSA).
Epidural abscess perlu pembedahan segera, penanganan okupasi terapi berdasarkan tiap-tiap
gabungan spinalis,
Postoperative infection penanganan okupasi terapi tergantung jenis pembedahan yang
dilakukan kepada pasien.
Tuberculosis/ Pott disease individu dengan tingkat kekebalan rendah memiliki resiko
terjangkit penyakit ini dan dibutuhkan penanganan yang ketat. Tindakan immobilisasi

dibutuhkan untuk mencegh infeksi ke bagian tubuh lain, di sanalah peran okupasi dibutuhkan.
Pembedahan dapat dilakukan apabila kondisi neurologis pasien memburuk.
Decompression
Bedah Dekompresi merupakan pengembalian bagian yang normal dari korda spinalis dan system
persarafan. Dapat terjadi pemendekan foramen yang disebabkan perumbuhan tulang abnormal, tumor,
jaringan luka. Semua dapat di lakukan pengangkatan jaringan namun tidak ada penanganan spesifik dari
okupasi terapi.
Discectomy
Disektomi ialah pengangkatan seluruh atau suatu bagian dari diskus intervertebralis pada vertebra. Jika
dilakukan berdasarkan tujuan okpuasi , tambahan berupa edukasi serta bentuk pencegahan sangat
dianjurkan. Hasil yang lebih baik didapatkan dari mikrodisektomi; yaitu sifat operasi yang sama namun
dalam bentuk sayatan yang lebih minim, mengurangi kerusakan pada jaringan lunak.
Laminectomy
Merupakan proses pengangkatan lamina dan prosesus spinosus dari vertebra, namun menyisakan bagian
tubuh dan prosesus transversus tetap di posisinya. Tindakan ini dapat mengurangi tekanan pada korda
spinalis dan akar saraf.
Prosthetic Intervertebral Disc Replacement
Diskus intervertebralis sintetis terdiri dari dua buah pelat metalik yang dipisahkan beberapa lapisan
dalam utama. Proses penanaman prostetis dilakukan melalui operasi besar melalui sayatan di bawah
umbilicus. Hambatan utam dari prosedur ini ialah tingkat keahlian yang dibutuhkan karena terdapat
metode pembedahan yang berbeda dengan prosedur tradisional yang pernah ada. (National Institute for
Clinical Excellence (NICE) 2004 ) menambahkan beberapa basis data prosedur keselamatan jangka
panjang dan tingkat efisien hanya boleh untuk dua atau tiga tahun.
Spondylolysis
Adalah kerusakan yang terjadi pada bagian arkus vertebral dari inferior/superior pars interartikularis,
biasanya disebabkan oleh fraktur akibat hiperekstensi pada anak-anak atau remaja. Penanganan
konservatif berupa pemilihan aktvitas kebugaran dan aktivias lainnya, dengan atau tanpa pengikat dan
latihan stabilitas inti.

Spondylolisthesis
Spondylolisthesis ialah dislokasi antara satu vertebra dengan vertebra yang ada di atasnya, biasanya
berkembang bertahap namun tidak sejak individu lahir.
Scoliosis
Scoliosis adalah membengkoknya spinal pada bidang koronal. Kebanyakan deformitas terjadi seiring
pertumbuhan namun ada yang terjadi secara spontan. Kurva digambarkan berdasarkan etiologi, arah, titik
puncak dan sudut Cobbs dimana nantinya ini semua dijadikan dasar dalam penanganan. Jika terjadi
masalah yang signifikan , tindakan pembedahan harus dilakukan dan okupasi terapi dapat memberikan
strategi kompensasi kepada pasien.
Spinal Fusion
Tujuan dari penggabungan spinalis yaitu untuk mengembalikan kesimetrisan dan kekuatan dari kolom
spinalis. Kita juga dapat memperkirakan bagian spinalis sebagai peredam getaran di kurangi sesuai
proporsi ukuran penggabungan tersebut, jadi aktivitas high-impact, seperti berkuda menjadi kurang
toleran.
1. Strategi Kompensasi
Adaptasi perlengkapan dan teknik kompensasi baik untuk kekuatan otot serta lingkup gerak sendi
yang terbatas. Semua itu dapat membantu melindungi struktur spinalis selama post-operasi untuk
melancarkan proses penyatuan, dan menghindari ekserbasi peradangan, spasme otot dan
penyebaran infeksi.
2. Assesmen
Asesmen okupasi terapi dilakukan untuk pemilihan pembedahan sebelum admisi. Semua ini
membutuhkan interview secara holistic sebagai modal seseorang dan perawat dalam persiapan
untuk admisi.
3. Intervensi
Ada beberapa bagian terpenting yaitu penerapan pantangan bagi pasien post-operatif, menjaga
kualitas hidup, kekuatan serta kelenturan sebaik mungkin. Serta dibutuhkan panduan tertulis
kepada pasien dengan ilustrasi dan penjelasan yang mudah dipahami, terdapat bagian kosong
yang dapat pasien isi. Jika seseorang memiliki banyak keterbatasan, okupasi terapi dapat ambil
bagian bekerja sama dengan pemimpin suatu perusahaan sebagaimana pasien,keluarga pasien
dan perawat memberikan penanganan sesegera mungkin selanjutnya penetapan tujuan dari
intervensi okupasi terapi. Penanganin manual, pengaturan posisi di tempat tidur dan kursi roda,
toileting, mandi, grooming, feeding, akses transportasi dan sekolah serta semua kegiatan

dipengaruhi oleh proses penyatuan tersebut. Dalam rangka melindungi proses penyatuan ,
perawat hendaknya menangani pasien dengan baik, menjaga tulang belakang mereka tetap tegak.

Ringkasan
Tulang belakang ialah struktur sentral dari tubuh dan dipengaruhi oleh proses degenerasi serta kelainan
akut. Gangguan pada tulang belakang bias menyebabkan nyeri hebat, deformitas dan disabilitas,
kehilangan kemampuan fungsional, serta dapat berimbas pada seluruh area performa okupasi. Dampak
psikososial dari kondisi tersebut telah diteliti lebih lanjut, dari data tingkat kefektifan beberapa
pendekatan terapi. Kondisi umum dan tindakan non operatif atau manajemen pembedahan telah
dijelaskan dengan manajemen berbasis data dan pendekatan rehabilitative. Lebih dari 70 % orang di
Negara industrialis mengalami nyeri punggung dalam hidupnya, disinlah okupasi terapi ambil bagian
sebagai bagian multidisiplin untuk tetap aktif mendukung kelompok tersebut.

Anda mungkin juga menyukai