Polarimeter
Dita Maulinda Andya Ningrum, Nur Khoirotul Yusro, Seni Ramadhanti, Drs. Hasto Sunarno, M.Sc
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: ditanyaningrum@gmail.com
I. PENDAHULUAN
)[3].
(1.4)
ex cos (kz-
ey sin(kz-
(1.5)
(kz-
) sin
(1.6)
(1.7)
(1.2)
II. METODOLOGI
Sudut polarisasi p juga disebut sudut Brewster, dan dari
persamaan 1.2 disebut hukum Brewster, dari fisikawan
Skotlandia David Brewster (1781-1868), yang menemukannya
secara eksperimental pada tahun 1812. Adalah menarik bahwa
pada sudut Brewster, berkas terpantul dan tertransmisi
membuat sudut 90 satu sama lain, yaitu p + r = 90[1].
Polarisasi harus terletak dalam bidang x dan y (unit e x
dan ey) dan harus mempertimbangkan dua komponen yang
mungkin memiliki perbedaan fase waktu yang berbeda[3].
E(z,t) =
ex cos (kz-
ey cos(kz-
(1.3)
(2.1)
(2.4)
125,7
35
1.5
62.6
Suhu (C)
Pola Gelap
Terang
30.1
30.2
30.2
33
33.5
34
36
Jenis
Laruta
n
Gula
Aquad
es
Sudut
Pola
Gelap
Teran
g
0.5
Sudut
Pola
Terang
Terang
Sudut
Putar
Jenis
63.1
18.34
0.4
69,6
0.4
65.7
0.3
36
0.2
36.4
0.2
36.4
62.
6
69.
2
65.
3
35.
7
36.
2
36.
2
Sudu
t
Putar
Ratarata
19.2
5
20.28
19.14
35.7
32.9
9
33.15
33.15
No.
1
2
3
jenis 103
tali (Kg/m)
Woll
0.16
Woll
0.16
Woll
0.16
Boll
0.53
Boll
0.53
Boll
0.53
Nilon 0.29
Nilon 0.29
Nilon 0.29
F
(N)
1.64
2.26
2.93
1.64
2.26
2.93
1.64
2.26
2.93
v ukur
(m/s)
101.24228
118.84864
135.32369
55.626789
65.300467
74.352551
75.20088
88.278556
100.51591
v(m/s) frekuensi
teori (f)
55
50
64
50
75
50
30.5
50
34
50
38.5
50
40
50
49.5
50
52
50
3.4. Pembahasan
Percobaan polarimeter dilakukan untuk mempeajari prinsip
kerja polarimeter, mengukur sudut putar jenis larutan gula
sebagai fungsi konsentrasi, dan menentukan konsentrasi
larutan gula dengan polarimeter. Adapun alat dan bahan yang
digunakan untuk melakukan percobaan ini, yaitu
polarimeter,berfungsi untuk mempolarisasikan cahaya.
Kemudian tabung yang berfungsi untuk menampung zat optic
aktif, dimana zat optic yang kami gunakan adalah gula 3 gram
dalam 50 ml aquades dan 5 gram gula dalam 50 ml aquades.
Zat optic aktif berperan dalam pembelokan cahaya. Pada
polarimeter terdapat analisator yang berfungsi untuk
mengamati hasil dari pembelokan cahaya oleh polarisator.
Cahaya yang masuk pada polarisator memiliki arah getar
yang tegak lurus dengan arah rambatnya, sehingga perlu untuk
menyearahkan getaran tersebut sehingga menjadi sejajar
dengan arah rambatnya dengan menggunakan lensa kemudian
menuju polarisator. Kemudian cahaya tersebut akan melalui
zat optik aktif, setelah itu menuju analisator dan lensa