Kata Pengantar.........................................................................................
i
Daftar Isi...................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..................................................................................
1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................
1
1.3. Tujuan Penulisan...............................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1..........................................................................................................
Desentralisasi dan Pusat Pertanggungjawaban.....................................
3
2.1.1. Alasan-alasan
untuk
Melakukan
Desentralisasi
............................................................................................
3
2.1.2. Divisi-divisi dalam Perusahaan yang Terdesentralisasi
............................................................................................
4
2.2. Pengukuran Kinerja Pusat Investasi dengan Menggunakan
Laporan
Laba
Rugi
Variabel
dan
Absorpsi
..............................................................................................
4
2.2.1....................................................................................
Penilaian
Persediaan
.......................................................................................
5
2.2.2....................................................................................
Laporan Laba Rugi dengan Menggunakan Biaya Variabel
dan
Abrospsi
.......................................................................................
5
2.2.3....................................................................................
Hubungan antara Produksi, Penjualan, dan Laba
.......................................................................................
6
2.2.4....................................................................................
Mengevaluasi
Manajer
Pusat
Laba
.......................................................................................
7
2.2.5....................................................................................
Laporan
Laba
Rugi
Segmen
dengan
Menggunakan
Perhitungan
Biaya
Variabel
.......................................................................................
8
2.3. Pengukuran Kinerja Pusat Investasi dengan Menggunakan ROI........
9
2.3.1.........................................................................................
Pengembalian
atas
Investasi
............................................................................................
9
2.3.2.........................................................................................
Margin
dan
Perputaran
............................................................................................
9
2.3.3.........................................................................................
Keunggulan
ROI
............................................................................................
10
2.3.4.........................................................................................
Kelemahan
Pengukuran
ROI
............................................................................................
10
2.4. Mengukur Kinerja Pusat Investasi dengan Menggunakan
Laba
Residu
dan
Nilai
Tambah
Ekonomi
..............................................................................................
10
2.4.1 Laba
Residu
............................................................................................
10
2.4.2 Nilai
Tambah
Ekonomi
............................................................................................
11
2.5. Penetapan Harga Transfer.................................................................
12
2.5.1....................................................................................
Dampak Penetapan Harga Transfer terhadap Divisi dan
Perusahaan
secara
Keseluruhan
.......................................................................................
12
2.5.2....................................................................................
Kebijakan
Penetapan
Harga
Transfer
.......................................................................................
13
2.5.3....................................................................................
Harga
Pasar
.......................................................................................
13
2.5.4....................................................................................
Harga
Transfer
Berdasarkan
Biaya
.......................................................................................
14
2.5.5....................................................................................
Harga
Transfer
yang
Dinegosiasikan
.......................................................................................
14
BAB III PENUTUP
3.1...........................................................................................................
Kesimpulan..............................................................................................
15
Daftar Pustaka..........................................................................................
17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara umum, sebuah perusahaan diatur menurut garisgaris pertanggungjawaban. Bagan organisasi tradisional dengan
bentuk piramidanya mengilustrasikan garis pertanggungjawaban
yang mengalir dari CEO turun melewati wakil direktur menuju
manajer madya dan manajer yang lebih rendah.
Sistem
akuntansi
pertanggungjawaban
(responsibility
mereka.
Idealnya,
sistem
akuntansi
karena
masing-masing
pusat
laba
diukur
penentuan
harga
transfer
dijumpai
dalam
dan
mengapa
perusahaan memilih
untuk
melakukan desentralisasi ?
2. Bagaimana perbedaan antara perhitungan biaya absorpsi
dan variabel, serta menyiapkan laporan laba rugi segmen
?
3. Bagaimana perhitungan dan penjelaskan pengembalian
atas invertasi (return on investment ROI) ?
4. Bagaimana perhitungan dan penjelasan laba residu dan
nilai tambah ekonomi (economic value added EVA ?
5. Bagaimana
peran
penetapan
harga
transfer
pada
untuk
memenuhi
tugas
softskill
Akuntansi
peran
penetapan
harga
transfer
pada
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 `
Secara umum, sebuah perusahaan diatur menurut garisgaris pertanggungjawaban. Bagan organisasi tradisional dengan
bentuk piramidnya mengilustrasikan garis pertanggungjawaban
yang mengalir dari CEO turun melewati wakil direktur menuju
manajer yang lebih rendah.
Perusahaan
yang
memiliki
beberapa
pusat
hingga
sangat
terdesentralisasi.
Kebanyakan
Alasan-alasan
untuk
Melakukan
Desentralisasi
a. Mengumpulkan
dan
menggunakan
informasi
lokal
Kualitas dari berbagai keputusan dipengaruhi oleh
kualitas
informasi
yang
tersedia.
Sejalan
dengan
mendesentralisasikan
operasional,
manajemen
pusat
keputusan-keputusan
bebas
menangani
jangka
panjang
dari
perusahaan
lain.
keputusan
Manajer-manajer
terbaik
adalah
yang
menghasilkan
manajer
yang
bisa
dipromosikan.
secara
keseluruhan
mampu
menutupi
2.1.2
Divisi-divisi
dalam
Perusahaan
yang
Terdesentralisasi
Desentralisasi
biasanya
diwujudkan
melalui
yang
diproduksi.
Dalam
latar
terdesentralisasi,
Pusat
segmen
pertanggungjawaban
bisnis
yang
manajernya
merupakan
suatu
bartanggung
jawab
jawab
terhadap
center)
penjualan,
manajernya
manajernya
biaya,
dan
investasi.
2.2 PENGUKURAN
KINERJA
PUSAT
INVESTASI
DENGAN
2.2.1
Penilaian Persediaan
Perhitungan
biaya
persediaan
akhir
dapat
Unit diproduksi
10.000
8.000
$50
100
50
Biaya tetap:
Overhead tetap per unit yang diproduksi 25
Penjualan dan administrasi tetap
2.2.2
100.000
pada
perhitungan
biaya
absorpsi,
sisanya
2.2.3
Laba
Hubungan antara laba menurut perhitungan biaya
variabel dan laba menurut perhitungan biaya absorpsi
berubah ketika hubungan antara produksi dan penjualan
berubah. Jika barang yang terjual lebih banyak dari barang
yang diproduksi, maka laba menurut perhitungan biaya
variabel akan lebih tinggi dari laba menurut perhitungan
biaya absorpsi. Menjual lebih banyak dari yang diproduksi
berarti persediaan awal dan unit yang diproduksi telah
terjual. Menurut perhitungan biaya absorpsi, unit-unit yang
keluar dari persediaan mangandung overhead tetap dari
periode sebelumnya. Selain itu, unit-unit yang diproduksi
dan dijual telah mengandung seluruh overhead tetap
periode
berjalan.
Dengan
demikian,
jumlah
beban
overhead
tetap
yang
mengalir
keluar
dari
persediaan awal.
Jika jumlah produksi dan penjualan sama, maka tidak
ada perbedaan laba yang dilaporkan. Karena unit-unit
yang diproduksi terjual seluruhnya, perhitungan biaya
absorpsi seperti juga perhitungan biaya variabel akan
mengakui total overhead tetap periode tersebut sebagai
beban. Tidak ada overhead tetap yang masuk atau keluar
dari persediaan.
Jika
1.
Maka
Produksi
>
Penjualan
2.
Variabel
Produksi
<
Penjualan
3.
Variabel
Produksi
Penjualan
Variabel
dihasilkan
perhitungan
biaya
absorpsi
dan
tetap.
Perhitungan
biaya
variabel
selalu
yang
diproduksi
berbeda
dari
yang
terjual,
laba
menurut
perhitungan
biaya
absorpsi
Laba
menurut
menurut
Tarif
biaya
absorpsi
variabel
tetap
(unit
x diproduksi
Unit terjual)
2.2.4
berikutnya
dan
bagaimana
laba
aktual
sebagai
petunjuk
terhadap
kemampuan
dari
satu
2.2.5
Laporan
Laba
Rugi
Segmen
dengan
biaya
variabel
berguna
dalam
menyediakan
informasi
penting
mengenai
beban
dan
beban
tetap
umum
(common
fixed
expense).
Beban tetap langsung (direct fixed expense) adalah
beban tetap yang secara langsung dapat ditelusuri ke
suatu segmen. Beban ini terkadang disebut sebagai beban
tetap yang dapat dihindari (avoidable fixed expenses) atau
beban
tetap
yang
dapat
ditelusuri
(traceable
fixed
tetap
oleh
umum
dua
(common
atau
lebih
fixed
expenses)
segmen
secara
2.3 PENGUKURAN
KINERJA
PUSAT
INVESTASI
DENGAN
MENGGUNAKAN ROI
2.3.1 Pengembalian atas Investasi
Satu cara mengaitkan laba operasi dengan aktiva
yang digunakan adalah dengan menghitung pengembalian
atas investasi (return on investment-ROI), yaitu laba yang
diperoleh untuk setiap dolar investasi. ROI adalah ukuran
kinerja yang paling lazim bagi suatu pusat investasi. ROI
dapat didefinisikan sebagai berikut,
ROI = Laba Operasi / Aktiva Operasi Rata-rata
Laba operasi (operation income) mengacu pada laba
sebelum bunga dan pajak. Aktiva operasi (operating
assets) adalah seluruh aktiva yang digunakan untuk
menghasilkan
laba
operasi,
termasuk
kas,
piutang,
kedua
untuk
mengitung
ROI
adalah
memisahkan rumusnya (Laba operasi/aktiva operasi ratarata) dalam margin dan perputaran.
ROI = Margin x perputaran
= Laba operasi x
Penjualan
Penjualan _____
Aktiva operasi rata-rata
yang
berlebihan
pada
ROI
dapat
mengakibatkan
focus
yang
sempit
pada
untuk
focus
pada
KINERJA
MENGGUNAKAN
LABA
PUSAT
RESIDU
INVESTASI
DAN
NILAI
DENGAN
TAMBAH
EKONOMI
Untuk
mengatasi
kecendurungan
ROI
untuk
menghalangi
Laba Residu
Laba residu adalah perbedaan antara laba operasi
pengembalian
minimum
ditentukan
Jika
memperoleh
laba
lebih
residu
kurang
sedikit
dari
nol,
pengembalian
divisi
minimum.
memperoleh
tepat
sama
dengan
tingkat
pengembalian minimum.
a. Keunggulan Laba Residu
Menurunkan
ROI
menyebabkan
laba
perusahaan
kerugian
yang
perbandingan
terjadi.
laba
residu
Dengan
divisi
seperti
ROI
karena
menghubungkan
dikali
dengan
total
modal
yang
dipakai.
laba operasi _
Setelah pajak
modal aktual
yang
dipakai
b. Aspek Perilaku EVA
Sejumlah perusahaan telah menemukan bahwa EVA
membantu mendorong jenis perilaku yang sesuai dari
berbagai
divisi
semata-mata
dengan
pada
menunjukkan
pendapatan
menekanan
operasi
tidaklah
divisi
diperlakukan
sebagai
pusat
oleh
divisi
penjualan
pada
divisi
pembeli
di
tersebut
dan
perusahaan
secara
keseluruhan
mengidentifikasi
harga
minimum
yang
ingin
oleh
divisi
pembeli.
Harga
maksimum
dan
ini
mencakup
berdasarkan
biaya,
harga
dan
pasar,
harga
harga
transfer
transfer
yang
dinegosiasikan.
2.5.3 Harga Pasar
Jika tersedia, harga pasar adalah pendekatan terbaik
untuk penetapan harga transfer. Karena divisi penjual
hal
ini,
perusahaan
bisa
menggunakan
biaya,
maka
divisi
matras
akan
BAB III
PENUTUP
1 Kesimpulan
Untuk meningkatkan efisiensi secara keseluruhan, banyak
perusahaan memilih desentralisasi. Inti desentralisasi adalah
kebebasan
pengambilan
terdesentralisasi
keputusan.
membentuk
pusat
Perusahaan
pertanggung
yang
jawaban.
tenaga
Perhitungan biaya
sebagai biaya
kerja
langsung
absorsi
dan
overhead
memperlakukan
unit
variabel.
overhead
produksi
tetap
menurut
kemudian beban
kontribusi
setiap
segmen
terhadap
kinerja
operasi
terhadap
penjualan)
dan
perputaran
(rasio
aktual
perhitungan.
Pengembalian
manajer
yang
Pengembalian
memperhatikan
dari
biaya
atas
investasi
paling
atas
lazim
pada
investasi
perbaikan
modal
digunakan
adalah
unit-unit
mendorong
profitabilitas
ukuran
dalam
kinerja
desentralisasi.
manajer
divisinya
untuk
melalui
laba operasi setelah pajak dan biaya modal aktual. Para investor
menyukai EVA karena menghubungkan laba dengan jumlah
sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapainya.
Perusahaan yang terdesentralisisasi mampu menghasilkan
kesesuaian tujuan dengan menciptakan program kompensasi
manajemen yang memberi penghargaan bagi para manajer
karena
melakukan
perusahaan.
Sistem
tindakan-tindakan
penghargaan
yang
yang
menguntungkan
mungkin
meliputi
DAFTAR PUSTAKA
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Hansen dan Mowen. 2009.
Akuntansi Managerial . Buku I Edisi 8, Jakarta : Salemba Empat.
Kaplan, Robert S., dan David P.