Anda di halaman 1dari 22

BAB II

TINJAUAN UMUM
2.1

Sejarah Singkat Bandara Sultan Mahmud Bandarudin II


Bandara ini pada awalnya dibangun oleh tentara Jepang pada masa

pendudukan Jepang antara tahun 1942-1943. Pada 15 Juli 1963, bandara ini
menjadi lapangan udara bersama, baik untuk kegunaan sipil maupun militer.
Kemudian pada 21 Agustus 1975 status bandara ini menjadi Pelabuhan Udara
(Pelud) Sipil Talang Betutu. Pada 3 April 1985, bandara ini berganti nama menjadi
Pelud Sultan Mahmud Badaruddin II. Tak lama kemudian istilah Pelud Sultan
Mahmud Badaruddin II diubah menjadi Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II
pada tanggal 1 September 1985. Terhitung 1 April 1991, bandara ini resmi
dikelola oleh Manajemen Perum Angkasa Pura II. Pada 2 Januari 1992
Manajemen Perum Angkasa Pura II berganti status menjadi PT Angkasa Pura II
(Persero). Pada saat Provinsi Sumatera Selatan resmi terpilih sebagai tuan rumah
PON XVI tahun 2004, pemerintah berupaya untuk memperbesar kapasitas
bandara sekaligus merubah status bandara ini menjadi bandara internasional.
Gedung terminal baru Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II akhirnya berhasil
rampung dan diresmikan pada 1 Januari 1990.

Gambar 2.1 Lapangan terbang Bandara Sultan Mahmud Bandarudin II


(Sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_Udara_Internasional_Sultan_Mah
mud_Badaruddin_II diakses 9 September 2016 Pkl. 19.30)

Politeknik Negeri Sriwijaya


2.2

Sejarah Singkat Perusahaan


PT Angkasa Pura II (Persero), selanjutnya disebut Angkasa Pura II atau

Perusahaan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak
dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait
bandar udara di wilayah Indonesia Barat. Angkasa Pura II telah mendapatkan
kepercayaan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk mengelola dan
mengupayakan pengusahaan Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang kini
berubah nama menjadi Bandara Internasional Jakarta Soekarno-Hatta serta
Bandara Halim Perdanakusuma sejak 13 Agustus 1984. Keberadaan Angkasa Pura
II berawal dari Perusahaan Umum dengan nama Perum Pelabuhan Udara Jakarta
Cengkareng melalui Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1984, kemudian pada
19 Mei 1986 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 1986 berubah
menjadi Perum Angkasa Pura II. Selanjutnya, pada 17 Maret 1992 melalui
Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1992 berubah menjadi Perusahaan
Perseroan (Persero). Seiring perjalanan perusahaan, pada 18 November 2008
sesuai dengan Akta Notaris Silvia Abbas Sudrajat, SH, SpN Nomor 38 resmi
berubah menjadi PT Angkasa Pura II (Persero).
Berdirinya Angkasa Pura II bertujuan untuk menjalankan pengelolaan dan
pengusahaan dalam bidang jasa kebandarudaraan dan jasa terkait bandar udara
dengan mengoptimalkan pemberdayaan potensi sumber daya yang dimiliki dan
penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Hal tersebut diharapkan agar
dapat menghasilkan produk dan layanan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya
saing kuat sehingga dapat meningkatkan nilai Perusahaan dan kepercayaan
masyarakat.
Kiprah Angkasa Pura II telah menunjukkan kemajuan dan peningkatan
usaha yang pesat dalam bisnis jasa kebandarudaraan melalui penambahan
berbagai sarana prasarana dan peningkatan kualitas pelayanan pada bandara yang

Politeknik Negeri Sriwijaya


dikelolanya. Angkasa Pura II telah mengelola 13 Bandara, antara lain yaitu
Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu
(Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud
Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein
Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji
Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal
Pinang) dan Silangit (Tapanuli Utara).
Angkasa Pura II telah berhasil memperoleh berbagai penghargaan dari
berbagai instansi. Penghargaan yang diperoleh merupakan bentuk apresiasi
kepercayaan masyarakat atas performance Perusahaan dalam memberikan
pelayanan, diantaranya adalah The Best BUMN in Logistic Sector dari
Kementerian Negara BUMN RI (2004-2006), The Best I in Good Corporate
Governance (2006), Juara I Annual Report Award 2007 kategori BUMN NonKeuangan Non-Listed, dan sebagai BUMN Terbaik dan Terpercaya dalam bidang
Good Corporate Governance pada Corporate Governance Perception Index 2007
Award. Pada tahun 2009, Angkasa Pura II berhasil meraih penghargaan sebagai
1st The Best Non Listed Company dari Anugerah Business Review 2009 dan juga
sebagai The World 2nd Most On Time Airport untuk Bandara Soekarno-Hatta dari
Forbestraveller.com, Juara III Annual Report Award 2009 kategori BUMN NonKeuangan Non-Listed, The Best Prize INACRAFT Award 2010 in category
natural fibers, GCG Award 2011 as Trusted Company Based on Corporate
Governance Perception Index (CGPI) 2010, Penghargaan Penggunaan Bahasa
Indonesia Tahun 2011 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
penghargaan untuk Bandara Internasional Minangkabau Padang sebagai Indonesia
Leading Airport dalam Indonesia Travel & Tourism Award 2011, dan Penghargaan
Kecelakaan Nihil (Zero Accident) selama 2.084.872 jam kerja terhitung mulai 1
Januari 2009-31 Desember 2011 untuk Bandara Sultan Syarif Kasim II
Pekanbaru, serta berbagai penghargaan di tahun 2012 dari Majalah Bandara

Politeknik Negeri Sriwijaya


kategori Best Airport 2012 untuk Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II
(Pekanbaru) dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), kategori
Good Airport Services untuk Bandara Internasional Minangkabau dan Bandara
Internasional Soekarno-Hatta Terminal 3 (Cengkareng) dan kategori Progressive
Airport Service 2012 untuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta Terminal 3
(Cengkareng). Sebagai Badan Usaha Milik Negara, Angkasa Pura II selalu
melaksanakan kewajiban untuk membayar dividen kepada negara selaku
pemegang saham. Angkasa Pura II juga senantiasa berkomitmen untuk
memberikan pelayanan yang terbaik dan perlindungan konsumen kepada
pengguna jasa bandara, menerapkan praktik tata kelola perusahaan yang baik,
meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya serta meningkatkan
kepedulian sosial terhadap masyarakat umum dan lingkungan sekitar bandara
melalui program Corporate Social Responsibility.
Sejak Tahun 2000 bandar Udara yang masuk ke PT Angkasa Pura II
(Persero) berjumlah menjadi dua belas Bandar Udara diantaranya:
1. Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang,
2. Bandar Udara Internasional Halim Perdana kesuma di Jakarta,
3. Bandar Udara Sultan Mahmud Baharuddin II di Palembang,
4. Bandar Udara Internasional Supadio di Pontianak,
5. Bandar Udara Internasional Polonia di Medan,
6. Bandar Udara Sultan Iskandar Muda di Banda Aceh,
7. Bandar Udara Sultan Syarif Kasim di Pekan Baru,,
8. Bandar Udara Internasional Minangkabau di Padang,
9. Bandar Udara Husein Sastra Negara di Bandung,
10. Bandar Udara Kijang di Tanjung Pinang,
11. Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang, dan
12. Bandar Udara Sultan Taha di Jambi.

Politeknik Negeri Sriwijaya


Pada saat Provinsi Sumatera Selatan resmi terpilih sebagai tuan rumah
PON XVI tahun 2004. Pemerintahan berupaya untuk memperbesar kapabilitas
bandara sekaligus mengubah status bandara ini menjadi bandara internasional.
Gedung terminal baru Bandara Sutan Mahmud Badaruddin II akhirnya berhasil
rampung dan diresmikan pada 1 januari 1990. PT Angkasa Pura II (Persero)
Palembang berubah status menjadi cabang PT Angkasa Pura II (Persero) Bandara
Sutan Mahmud Badaruddin II dimana perusahaan ini bergerak di bidang jasa
angkutan lewat udara yang lebih dikenal dengan jasa Penerbangan Domestik,
Internasional dan Penerbangan Carier. Untuk melaksanakan berbagai aktifitas PT
Angkasa Pura II (Persero) Palembang didukung oleh beberapa cabang diberbagai
kota besar diseluruh indonesia, salah satunya PT Angkasa Pura II (Persero)
Palembang yang sekarang pindah lokasi dan menjadi Bandara Internasional sejak
Oktober 2005.
Provinsi Sumatera Selatan merupakan salat satu wilayah yang berhadapan
langsung dengan kota-kota utama di ASEAN dan Cina Selatan seperti Bangkok,
Kuala Lumpur, Singapura, dan Hongkong. Sehingga sekarang ini PT Angkasa
Pura II (Persero) Palembang sudah bisa melayani ke berbagai negara dan bisa
setaraf dengan Bandara Internasional yang ada di seluruh dunia.
2.3

Lambang Perusahaan, Pengertian dan Makna

Nama Perusahaan : PT. ANGKASA PURA II

10

Politeknik Negeri Sriwijaya


Gambar 2.2 Logo PT. ANGKASA PURA II
Unsur Logo Angkasa Pura II terdiri dari:
a. Huruf A merupakan singkatan dari kata Angkasa.
b. Huruf P merupakan singkatan dari kata Pura.
c. Strip 2 (dua) sebagai pembeda antara Perum Angkasa Pura I dengan Perum
Angkasa Pura II.
d. Bentuk huruf A dan P serta garis-garis pada kaki huruf A
mengambarkan kedinamisan dalam pengelolaan perusahaan.
Logo baru Angkasa Pura II menggunakan latar belakang globe atau dunia
dengan balutan empat warna, yaitu biru, merah, kuning, dan hijau. Masing-masing
warna ini memiliki makna tersendiri. Adapun makna dari warna lambang
perusahaan ini adalah :

Biru adalah warna yang melambangkan pergerakan sektor logistik yang

terus tumbuh berkembang pesat.


Merah melambangkan tindakan yang berlandaskan semangat kerja dan
komitmen PT Angkasa Pura II dalam menyediakan pelayanan berkualitas
internasional

dengan

mengutamakan

kenyamanan

dan

keselamatan

pelanggan.
Kuning melambangkan kemakmuran sebagai buah keberhasilan yang akan
didapat dari kerja keras PT Angkasa Pura II untuk para pemegang saham,

manajemen, karyawan, dan Indonesia.


Hijau melambangkan arah kepemimpinan yang tegas, berintegritas, dan
terarah menuju pertumbuhan perusahaan yang sehat.

2.4

Visi dan Misi Perusahaan

11

Politeknik Negeri Sriwijaya


Sebagai perusahaan yang bertaraf Internasional PT Angkasa Pura II
Palembang mempunyai visi dan misi yaitu :
2.4.1

VISI
"Menjadi pengelola bandar udara kelas dunia yang terkemuka dan
profesional. Untuk mewujudkan visi tersebut, Angkasa Pura II bertekad
melakukan transformasi secara menyeluruh dan bertahap selama lima tahun
pertama.
2.4.2 MISI

2.5

Mengelola jasa bandar udara kelas dunia dengan


mengutamakan tingkat keselamatan, keamanan, dan kenyamanan untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan.
Mengembangkan SDM dan budaya Perusahaan yang berkinerja tinggi
dengan menerapkan sistem manajemen kelas dunia.
Mengoptimalkan strategi pertumbuhan bisnis secara menguntungkan untuk
meningkatkan nilai pemegang saham serta meningkatkan kesejahteraan
karyawan dan pemangku kepentingan lainnya.
Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan mitra usaha dan
mitra kerja serta mengembangkan secara sinergis dalam pengelolaan jasa
bandar udara.
Memberikan nilai tambah yang optimal bagi masyarakat dan lingkungan.
Nilai-nilai Perusahaan
Angkasa Pura II memiliki nilai-nilai perusahaan yakni

Gambar 2.3 Nilai-nilai PT. ANGKASA PURA II

2.6

Tujuan dan Sasaran Perusahaan

12

Politeknik Negeri Sriwijaya


Tujuan Perusahaan Angkasa Pura II yaitu Dalam rangka mewujudkan Visi
dan Misi Pererusahaan, PT. Angkasa Pura II telah menetatapkan tujuan
perusahaan. Tujuan perusahaan tersebut antara lain :
1.

Menjalankan dan mendukung kebijakan program perusahaan dalam

2.

segmenekonomi dan pembangunan.


Mengumpulkan keuntungan bagi perusahaan dengan menjalankan bisnis
kebandarudaraan yang sesuai dengan asas-asas perusahaan.
Dan sasaran Angkasa Pura II yaitu telah menetapkan sasaran perusahaan

dalam rangka menyukseskan Tujuan Perusahaan untuk periode tahun 2009 - 2013
sebagai berikut :
1.

Tercapainya pengembangan kegiatan bisnis yang menjadi fokus PT. Angkasa

2.

Pura Iiserta peningkatan produktivitas kegiatan usaha PT. Angkasa Pura II.
Tercapainya kepuasan pengguna jasa melalui pelayanan prima yang
didukung dengan jaminan Service Level Agreement (SLA) dan Service
Level Guarantee (SLG) serta ketersediaan sarana dan prasarana yang

3.

dibutuhkan oleh pengguna jasa.


Terselenggaranya perbaikan berkelanjutan dalam proses bisnis yang

4.

berlandaskan mutu dan sesuai dengan harapan pengguna jasa.


Terciptanya pengembangan leadership system untuk mewujudkan efektifitas

5.

kepemimpinan sebagai role model.


Terwujudnya organisasi yang sesuai dengan fungsi pengelolaan bisnis
bandara dan didukung oleh SDM yang berkinerja tinggi dan kompeten

6.

sesuai fokus bisnis PT. Angkasa Pura II.


Terjalinnya integrasi jaringan/networking antar instansi dan bandara lainnya.

13

Politeknik Negeri Sriwijaya

2.7

Struktur Organisasi Perusahaan


Struktur organisasi perusahaan merupakan salah satu faktor yang turut

mendukung keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah


ditetapkan. Dalam suatu struktur organisasi terdapat kerangka kerja yang
menggambarkan wewenang, tanggung jawab dan hubungan tiap bagian yang ada
didalamnya. Dari struktur organisasi dapat terlihat jenjang wewenang dan
tanggung jawab atasan hingga bawahan didalam melaksanakan kegiatan
operasional perusahaan.
Kantor cabang PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Sutan Mahmud
Badaruddin II adalah unit pelaksana PT. Angkasa Pura II (Persero) dan dipimpin
oleh seorang General Manager. Susunan Organisasi sesuai dengan keputusan
direksi PT. Angkasa Pura II (Persero) No.KEP 58/OM.00/AP-II/1994, diubah lagi
menjadi KEP. 471/OM.00/1988 tanggal 4 September 1998 tentang pemberlakuan
organisasi, peraturan, sistem dan prosedur pada kantor cabang PT. Angkasa Pura
II (Persero) Bandara Sutan Mahmud Badaruddin II terdiri dari :

14

Politeknik Negeri Sriwijaya

Kantor

Gambar 2.4 Struktur Organisasi PT. ANGKASA PURA II


cabang mempunyai tugas menyelengarakan usaha

jasa

kebandaraan dan jasa keselamatan penerbangan dalam arti seluas-luasnya dan


usaha lain yang mempunyai hubungan dengan jasa kebandaraan di bandara udara
yang bersangkutan sesuai dengan pedoman dan kebijakan yang digariskan oleh
kantor pusat. Untuk melaksanakan tugas tersebut kantor cabang mempunyai
fungsi :
- Penyediaan, pengelolaan, pegusahaan dan pelayanan jasa bandaraan dan jasa
-

keselamatan penerbangan.
Penyediaan, pengelolalaan, pengusahaan bidang usaha lain yang mempunyai
hubungan dengan usaha jasa kebandaraan.

2.8

Uraian Tugas Pegawai Perusahaan


Suatu Organisasi dalam mencapai tujuan yang ingin dicapainya,

memerlukan uraian tugas yang jelas dan teratur. Dengan adanya uraian tugas yang
teratur dan jelas, maka para karyawan akan bekerja dengan baik sesuai dengan

15

Politeknik Negeri Sriwijaya


pekerjaannya sehingga aktivitas perusahaan akan berjalan dengan baik. Uraian
tugas pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Sutan Mahmud Badaruddin II
adalah sebagai berikut :
a. General Manager
General manager berperan sebagai manajemen puncak PT. Angkasa Pura
II (Persero) Bandara Sutan Mahmud Badaruddin II, yang bertugas sebagai
berikut:
a. Penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pelayanan organisasi
keselamatan lalu lintas udara,
b. Penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan opeasional Bandar
udara,
c. Penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan komersil,
d. Penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemilihan fasilitas
tehnik elektonika dan listrik,
e. penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan administrasi,
f. penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan keuangan dan
perlengkapan.
b. Kepala Divisi Pelayanan Operasi
Kepala Divisi Pelayanan Operasi yang bertugas sebagai berikut:
a. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pelayanan operasi lalu lintas
udara, kegiatan pelayanan operasi Bandara, kegiatan pertolongan
kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran serta kegiatan
pengamanan Bandar udara.
b. Meminpin, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada
unit kerja lingkungan Divisi Pelyanan Operasi.
c. Melaksanakan pembinaan peningkatan profesionalisme dan karier SDM,
tata kerja ( prosedur ) operasional dalam menjalankan tugas pelayanan
operasi lalu lintas udara, pelayanan operasi bandara, kegiatan PKP-PK
dan Pengamanan.
d. Melaksanakan koordinasi dengan divisi lain, untuk kelancaran tugas baik
secara operasional maupun administrasi kebandarudaraan.
c. Kepala Divisi Teknik
Kepala Divisi Teknik yang bertugas sebagai berikut:

16

Politeknik Negeri Sriwijaya


a. Merencanakan, melaksanakan dan menyiapkan semua fasilitas teknik
elektronika, fasilitas teknik listrik, mekanikal dan peralatan serta fasilitas
teknik umum.
b. Menyiapkan dan

melaksanakan

kegiatan

pemeliharaan

fasilitas

elektronika,teknik lsitrik,mekanikal, peralatan dan fasiIitas teknik umum.


Menyiapkan dan melaksanakan perbaikan fasilitas yang berupa sarana
dan prasarana Bandar udara untuk tercapainya penyelenggaraan
operasional.
c. Menyiapkan dan melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana
Bandar udara untuk pengendalian dan pengawasan sesuai pelimpahan
kewenangan yang diberikan.
d. Melaksanakan pembinaan dan pengarahan dalam rangka meningkatkan
SDM dilingkungan divisi teknik.
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung.
Dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Kacab (Kepala
Cabang).
d. Kepala Divisi Administrasi dan Komersial
Kepala Divisi Administrasi dan Komersial yang bertugas sebagai berikut:
a. Menyiapkan, memimpin dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan
pengelolaan usaha komersial.
b. Menyiapkan, meminpin dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan
pengelolaan keuangan dan perlengkapan.
c. Melaksanakan usaha pembinaan, peningkatan dan pengembangan SDM
secara umum di kantor cabang.
d. Menyiapkan, memimpin dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan
akuntansi.
e. Menyiapkan, meminpin dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan
administrasi kepegawaian, ketatausahaan dan umum.
f. Melaksanakan koordinasi dengan pejabat-pejabat lain baik intern maupun
ekstern.
g. Melaksanakan tugas tugas lain diluar tugas pokok sesuai dengan
perintah atasan.
h. Dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Kacab.
e. Divisi Pelayanan Operasi Lalu Lintas Udara (LLU)

17

Politeknik Negeri Sriwijaya


Divisi Pelayanan Operasi Lalu Lintas Udara (LLU) yang bertugas sebagai
berikut:
a. Menyiapkan, dan melakukan Kegiatan Aerodrome dan Aproach Control
(terminal control area),
b. Menyiapkan dan melaksanakan Areal control,
c. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pelayanan bantuan operasi
penerbangan (penerbangan aeronautika).

Divisi ini befungsi sesuai dengan tugas yang ditetapkan. Untuk


melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, divisi pelayanan operasi lalu lintas
udara ini dibantu oleh beberapa dinas yaitu:
1) Dinas Pelayanan Terminal, yang mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan pengendalian dan pengawasan operasi lalu lintas udara di
Bandara Polonia Medan dan wilayah udara sekitarnya, di wilayah uadara
terminal control area, di wilayah udara pendekatan termasuk control zone,
2) Dinas Pelayanan Areal Control (ACC), yang mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan pelayanan pengendalian dan pengawasan operasi
keselamatan lalu lintas udara di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya,
3) Dinas Pelayan Bantuan Operasi Penerbangan / Penerbangan
Aeronotika (BOP/RANGTIKA), yang mempunyai tigas melaksanakan
kegiatan pengiriman dan penerimaan berita-berita penerbangan melalui
hubungan antar stasiun komunikasi penerbangan serta melakukan kegiatan
pengolahan, pengumulan, penyampaian dan penyebaran informasi
penerbangan.
f. Divisi Pelayanan Operasi Bandara
Divisi Pelayanan Operasi Bandara yang bertugas sebagai berikut:
a. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pelayanan bandar udara,
b. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pertolongan kecelakaan
penerbangan dan pemadam kebakaran,
c. Menyiapkan dan melaksanakan pengamanan bandar udara.

18

Politeknik Negeri Sriwijaya


Untuk menyelengarakan tugas tersebut, divisi pelayanan udara mempunyai
fungsi penyiapan dan pelaksanaan operasi sesuai dengan tugas yang dimiliki.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, divisi pelayanan operasi udara
dibantu oleh beberapa dinas yang bertanggung jawab kepadanya, yaitu:
1) Dinas Pelayanan Bandar Udara, yang mempunyai tugas melaksanakan
pengaturan pelayanan disisi udara (airside), pengaturan layanan di
terminal dan fasilitasnya, sisi darat, pelayanan penerangan dan
komunikasi umum yang berhubungan dengan penerbangan dan
pariwisata untuk pemakai jasa bandar udara, pengurusan perizinan
masuk/pas bandara serta system informasiopersional bandar udara,
2) Dinas

Pertolongan

Kebakaran

Kecelakaan

(PKP-PK),

yang

Penerbangan
mempunyai

dan

tugas

Pemadam

melaksanakan

pemberian pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran


serta penanggulangan keadaan gawat darurat medis dilingkungan kerja
bandar udara sekitarnya,
3) Dinas

Pengamanan

Bandar

udara,

yang

mempunyai

tugas

melaksanakan kegiatan pengamanan di lingkungan kerja Bandar udara.


g. Divisi Teknik Elektronika dan Listrik
Divisi Teknik Elektronika dan Listrik yang bertugas sebagai berikut:
a. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan
pelaporan fasilitas teknik elektronika,
b. Menyipakan dan melakukan kegiatan pengoperasian, pemelihraan dan
pelaporan fasilitas navigasi udara dan radar,
c. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan
pelaporan fsilitas teknik listrik,
d. Membantu pelaksanaan pembangunan fasilitas teknik elektronika dan
listrik sesuai pelimpahan kewenangan yang diberikan direksi.
Untuk melaksanakan tugasnya, Divisi Teknik Elektronika dan Listrik
dibantu oleh beberapa dinas yaitu:

19

Politeknik Negeri Sriwijaya


1) Dinas Telekomunikasi dan Teknik Elektronika Bandara, yang
mempunyai tugas melaksanakan kegitan pengoperasian, pemeliharaan
dan pelaporan fasilitas telekomunikasi penerbangan, eletronika dan
pelaporan fasilitas telekomunikasi penerbangan, elektronika bandar udara
dan komputer,
2) Dinas Teknik Navigasi Udara dan Radar, yang mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan
fasilitas navigasi udara dan radar,
3) Dinas Teknik Listrik, yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
pengoperasian, pemeliharaan, perbaikan dan pelaporan fasilitas listrik.
h. Divisi Teknik Umum dan Peralatan
Divisi Teknik Umum dan Peralatan yang bertugas sebagai berikut:
a. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian, dan pelaporan
fasilitas bangunan,
b. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian dan pelaporan
fasilitas landasan dan lingkungan bandar udara,
c. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian dan pelaporan
fasilitas teknik, mekanikal dan peralatan,
d. Membantu pelaksanaan pembangunan fasilitas teknik umum dan
peralatan sesuai pelimpahan wewenang yang diberikan direksi.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, divisi teknik umum dan peralatan
mempunyai fungsi menyiapkan dan pelaksanaan kegiatan sesuai tugas yang
menjadi wewenang dan tanggung jawab. Dalam pelaksanaan tugas dan
fungsinya Divisi Teknik Umum dan Peralatan dibantu oleh tiga dinas yaitu:
1

Dinas Teknik Bangunan, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan


pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas bangunan terminal,

banguan operasional dan bangunan umum,


Dinas Teknik Landasan dan Tata Lingkungan, mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan
fasilitas landasan dan lingkungan bandar udara,

20

Politeknik Negeri Sriwijaya


3

Dinas

Teknik

Mekanikal

dan

Peralatan,

mempunyai

tugas

melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan


fasilitas mekanikal peralatan.

i. Divisi Administrasi dan Komersil


Divisi Administrasi dan Komersil yang bertugas sebagai berikut:
a. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengelolaan usaha komersil,
b. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengelolaan keuangan,
c. Menyiapkan dan melakukan kegiatan akuntansi,
d. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengelolaan perlengkapan,
e. Menyiapkan dan melakukan kegiatan administrasi kepegawaian,
ketatausahaan dan umum.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Divisi Administrasi dan
Komersil dibantu oleh beberapa dinas, yaitu:
1

Dinas Komersil, mempunyai tugas menyiapkan pengembangan dan


melaksanakan kegiatan komrsil yang meliputi pengumpulan data dan
produksi, perhitungan dan pembuatan surat tagihan untuk jasa-jasa
aeronautika dan jas non penerbangan maupun usaha-usaha lain yang

mempunyai hubungan usaha-usaha kebandar udaraan,


Dinas Keuangan, mempunyai tugas melaksanakan

3
4

keuangan dan anggaran,


Dinas Akuntansi, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan akuntansi,
Dinas Perlengkapan, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

pengadaan pergudangan dan administrasi perlengkapan,


Dinas Kepegawaian dan Umum, mempunyai tugas melaksanakan

administrasi

kegiatan Administrasi kepegawaian, kesejahteraan, dan pelayanan


kesehatan

pegawai,

kegiatan

ketatausahaan,

kerumahtanggaan,

penyelenggaraan informatika, manajerial dan pengolahan data serta


pentiapan ikatan kerja.
j. Kelompok Petugas Operasi (officer in charge)
Kelompok petugas operasi terdiri dari sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang
setingkat kepala divisi yang merupakan pelaksanaan non sruktural dalam

21

Politeknik Negeri Sriwijaya


menanggulangi permasalahan operasional tingkat pertama di Bandar udara,
berfunsi secara bergantian mengkoordinir kegiatan tersebut. Dalam
melaksanakan tugasnya kelompok petugas operasi bertanggung jawab kepada
General manager.

2.9

Jenis Usaha Perusahaan


PT. Angkasa Pura II (Persero) yang kemudian disingkat menjadi PT. AP II

adalah Perusahaan yang bergerak di bidang jasa Bandar Udara dan keselamatan
penerbangan. Untuk memperjelas jenis kegiatan usaha PT. AP II ini dibawah ini
akan dijelaskan Tugas, Fungsi dan Sifat Usahanya. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah No.3 tahun 1985 tentang Perusahaan Umum Angkasa Pura II.
Peraturan Pemerintah No.3 tahun 1986 mengenai sifat usaha, maksud dan tujuan,
lapangan usaha serta sumber pendapatan usaha sebagai berikut:
1) Sifat usaha adalah menyediakan pelayanan bagi kemanfaatan umum sekaligus
memupuk keuntungan berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan.
2) Maksud dan tujuan adalah untuk turut serta dalam membangun ekonomi dan
ketahanan nasional sesuai kebijakan pemerintah melalui penyelenggaraan
penyediaan dan pengusahaan Bandar udara untuk turut menunjang kelancaran
angkutan udara secara aman, selamat dan efisien.
3) Dengan mengindahkan prinsip-prinsip ekonomi dan terjaminnya keselamatan
kekayaan negara, perusahaan menyelenggarakan usaha-usaha sebagai berikut:
a) Penyediaan, pengusahaan pengembangan jasa bandar udara,
b) Perencanaan pengembangan dan pemeliharaan bandar udara,
c) Usaha-usaha lain yang dapat menunjang tecapainya tujuan perusahaan
dengan persetujuan menteri,
d) Penetapan tata guna tanah, pengelolaan tanah dan daerah dalam
lingkungan kerja bandar udara berdasarkan peraturan perundangan yang
berlaku.

2.10

Fasilitas Pendukung di Setiap Bidang Perusahaan

22

Politeknik Negeri Sriwijaya


PT. Angkasa Pura II (Persero) Sultan Mahmud Bandaruddin II terdapat
fasilitas pendukung dalam melaksanakan kegiatan pekerjaannya yang dapat
memberikan kelancaran dan kenyamanan dalam melakukan seluruh pekerjaan.
Agar pekerjaan yang dilakukan dapat lebih terorganisasi serta lebih mudah untuk
dikerjakan dengan baik dan efisien, fasilitas yang disediakan oleh PT. Angkasa
Pura II (Persero) di antaranya adalah kamar mandi, AC, ruangan, telepon, televisi,
kendaraan, peralatan yang berhubungan, koperasi, kantin, mesin, foto copy, dan
poliklinik atau askes bagi karyawan, serta beberapa fasilitas pendukung lainnya.

2.10

Ruang Lingkup Usaha


PT. Angkasa Pura II (Persero) Sultan Mahmud Bandaruddin II mempunyai

ruang lingkup yaitu pelayanan jasa aero dan pelayanan non aerotika yang
memberikan pelayanan jasa di bidang transportasi udara serta menjadi pengelolah
Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II yang bertaraf internasional yang
mengutamakan penerbangan dan kepuasan pengguna jasa pernerbangan.
2.10.1 Pelayanan Jasa Aero
Implementasi dari produser lalu lintas udara yang baru : Reduced Vertical
Separction Minimum (RVSM) dan En Route Radar, diharapkan dapat
meningkatkan keselamatan penerbangan
Usaha-usaha untuk meningkatkan Kapasitas Wilayah Udara dan
keselamatan lalu lintas udara dibawah PT. Angkasa Pura II (Persero) (Jakarta FIR)
dilakasanakan secara konsiten. Ini dapat dilihat dalam implementasi prosedur
pengendalian lalu lintas udara yang baru.
Vertical Separation Minimun (RVSM) pada wilayah udara teluk Begal,
dimana rute pernerbangan ke Timur Tengah dan Eropa mengakibatkan
peningkatan kapasitas pada wilayah udara tersebut. Sebelumnya, pemisahan
minimum secara vertikal antara flight level 290 samapati 410 anda 2000 kaki.
Setelah implementasi dari prosedur yang baru, pemisahan secara vertikal menjadi
1000 kaki tanpa memperendah keselamatan penerbangan dikarenakan dukungan

23

Politeknik Negeri Sriwijaya


dari alat-alat yang handal, sumber daaya manusia dan prosedur baru ini telah
diimplemtasikan sejak tanggal 27 Nobember 2003 pada 02.00 dan telah
menyediakan manfaat yang sangat basar kepada maskapai penerbangan,
contohnya dalam mengurangi keterlambatan didarat dan efisiensi dari konsumsi
bahan bakar dimana pesawat udara akan mampu menjelajah pada level ketinggian.
Implementasi dari metode baru ini pada wilayah udara teluk Begal adalah
langkah kedua setelah selesainya langkah pertama yang efektif sejak tanggal 31
Oktober 2002 di Atlantik Utara. Jepang dan wilayah udara Pasifik Selatan.
Implemetasi dari pelayanan En-Route Radar antara Wilayah Pengendalian
Jakarta (Jakarta ACC) dan Wilayah Pengendalian Bali (Bali ACC) pada rute
W16/G462 dan W45/G461. Pemanfaatan dari peralatan radat untuk lalu lintas
udara dapat meningkatkan kapasitas wilayah udara dan menjamin keselamatan
penerbangan melalui rute tersebut.
Bagaimanpun setelah implemtasi jarak pemisahan pada rute Jakarta-Bali
(W14/G62 dan W45/G461) menurun sampai 10 Nm. Dengan begitu, kapasitas
wilayah udara sepanjang rute tersebut dapat ditinggalkan dengan cara peningkatan
jumlah lalu lintas penerbangan pada rute tersebut.
2.10.2 Pelayanan Non Aerotika
Usaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kenyamanan untuk
semua pengguna bandara adalah tujuan utama dari PT. Angkasa Pura II (Persero).
a. Pelayanan Kargo
Beberapa langkah telah diambil untuk menjamin keselamatan penerbangan
dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dalam bidang kargo. Di
Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, satu unit khusus yang
disebut Pengawasan Daerah Operasi Pergudangan dibentuk. Unit ini
bertanggung jawab diantaranya keselamatan penerbangan dan lancarnya
operasi diwilayah tersebut.
b. Pelayanan Penumpang dan Pengguna Bandara
Dalam rangka untuk mengoptimalkan pendapat dari aset perusahaan dan
mempertimbangkan pertumbuhan di Bandara Internasional Sultan Mahmud

24

Politeknik Negeri Sriwijaya


Badaruddin II Palembang, perusahaan telah menampilkan kemungkiann
dalam pengelolaan daerah komersial pada lahan yang dimiliki Bandara
Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, total areanya sekitar
40 Ha dan berlokasi didekat bandara, karena itu daerah komersil akan
menjadi bagian dari Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II
Palembang.
c. Pelayanan Penerbangan Haji
Seperti tahun-tahun sebelumnya pemerintah menunjuk PT. Angkasa Pura
II (Persero) untuk menyediakan pelayanan keberangkatan dan pemulangan
haji di tahun 2006 melalui Soekarno-hatta. Pada tanggal 6 Desember 2006
PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Internasional Sultan Mahmud
Badaruddin II Palembang mulai pertama kali menjadi Embarkasih
keberangkatan penerbangan Jemaah Haji dengan pesawat Boeing 767 milik
maskapai penerbangan Garuda Indonesia dengan kapasitas 325 Jemaah Haji.
d. Pelayanan Keamanan Bandara
Untuk meningkatkan keamanan di bandara PT. Angkasa Pura II (Persero)
telah mempromosikan perbaikan fasilitas keamanan dan sarana-prasarana
dengan standar internasional, menambahkan jumlah personil keamanan, dan
menyempurnakan sistem dan prosedur sebagaimana yang telah dilakukan
dalam traning.
Dalam rangka menyelenggarakan fungsi-fungsi keamanan PT. Angkasa
Pura II (Persero) memperkerjakan sekitar 1365 staf keamanan. Selain dari
masyarakat sipil setengah dari staf keamanan tersebut diambil dari kepolisian
dan TNI.
Untuk mendukung pelaksanaan keamanan bandara, staf keamanan
dilengkapi dengan beberapa fasilitas dan infrastuktur keamanan, seperti : XRay, Walk Through Metal Detector, Hand Held Metal Detector, Close Circuit
Television (CCTV), Rubber-bullet Guns, Electric Baton dan Patrol Cars.

2.11

Pengenalan Fasilitas Elektronika

25

Politeknik Negeri Sriwijaya


Fasilitas elektronika yang berada di PT. Angkasa Pura II (Persero)
Palembang antara lain :
a. X-ray
X-ray adalah Peralatan yang digunakan untuk memeriksa Bagasi
Penumpang tanpa membuka Bagasi tersebut tanpa harus membuka
bungkusan terlebih dahulu yang dapat dilihat melalui layar monitor baik
hitam putih maupun bewarna.
b. Public Address Branch Ex-Change (PABX)
Public Address Branch Ex-Change (PABX) adalah perangkat peralatan
telepon yang terdiri dari Central unit atau Main Unit, Pesawat cabang, Kabelkabel penghubung dan Terminal Box. Central unit adalah perangkat peralatan
utama pengontrol semua sistem operasi PABX yang berfungsi untuk
menghubungkan antar pesawat cabang dan dengan telephone line PT.
TELKOM serta mengatur, membatasi dan memantau pemakaian masingmasing pesawat cabang dengan telephone line. Pesawat cabang adalah
pesawat telepon yang dapat berhubungan antara satu pesawat dengan
pesawat-pesawat lain maupun berhubungan melalui telephone line dalam satu
jaringan Central Unit.
c. Close Circuit Television (CCTV)
Close Circuit Television (CCTV) yaitu sebuah alatyang memiliki fungsi
membantu keamanan dalam memantau dan merekam gambar (visual) kodisi
atau kejadian di area pengamatan lokasi tertentu.
d. Public Address System (PAS)
Public Address System (PAS) adalah Peralatan dalam bentuk Voice tentang
Departure / Keberangkatan dan Arrival / Kedatangan Pesawat. Berfungsi
sebagai memberikan pengumuman kepada pengguna jasa bandara, baik
mengenai keberangkatan maupun kedatangan pesawat.
e. Fire Detection And Alarm System
Fire Detection And Alarm System merupakan suatu peralatan yang
berfungsi sebagai pendeteksi jika terjadinya kebakaran tersebut dalam bentuk
alarm.

26

Politeknik Negeri Sriwijaya


f. Hand Held Metal Detector
Hand Held Metal Detektor adalah Peralatan genggam yang digunakan
untuk mendeteksi logam yang dibawa oleh Penumpang Pesawat.
g. Walk Through Metal Detector
Walk Through adalah Peralatan berupa Pintu yang digunakan untuk
mendeteksi logam yang dibawa oleh Penumpang Pesawat tanpa harus
membuka bungkusan terlebih dahulu yang dapat dilihat melalui indikator
lampu dan bunyi.
h. Car Call System
Car Call System yaitu peralatan yang berfungsi untuk memangil pemilik
kendaraan atau taksi di area parkir terminal. Perangkat Call System terdiri
dari microphone, amplifier, dan speaker.
i. ID Card System
ID Card System adalah alat identifikasi bagi pengguna jasa terminal yang
menggunakan card proximility. Indentifikasi tersebut adalah hari, tanggal,
jam dan area.

Anda mungkin juga menyukai