BAB I

PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG
Keberhasilan

Pembangunan

Nasianal

memberikan

dampak

meningkatnya Umur Harapan Hidup waktu lahir (UHH)yaitu 67,8

pada

tahun 2000-2005 dan meningkat menjadi 69,1 tahun 2005-2010 dan

meningkat lagi menjadi 70,1 pada tahun 2010- 2015.Meningkatnya UHH
menyebabkan peningkatan jumlah lanjut usia ,dimana tahun 2020
diperkirakan mencapai 28,8 juta jiwa.
Undang- undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
kesehatan

sarkan

prinsip

non

deskriminatif

,partisipasif,

dan

berkelanjutan.Setiap upaya untuk meingkatkan derajat kesehatan masyarakat

merupakan investasi bagi pembangunan negara sifat non deskriminatif
mengandung makna bahwa semua masyarakat harus mendapatkan pelayanan
kesehatan termasuk lanjut usia.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 75 tentang Puskesmas
bahwa Puskesmas adalah salah satu jenis pelayanan kesehatan tingkat
pertama yang memiliki peranan penting dalam Sistem Kesehatan Nasioanal
dalam memberikan pelayanan kesehatan baik pelayanan kesehatan yang
berbasis Perorangan maupun pelayanan kesehatan yang berbasis masyrakat.
Upaya Kesehatan yang berbasis masyarakat atau yang disebut UKM
adalah kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah dn menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dalam bentuk
kegiatan promotif,prefentif,kuratif dan rehabilitatif .
Peningkatan jumlah penduduk khususnya usia lanjut yang semakin
meningkat diperkotaan khususnya kota metropolis seperti surabaya dapat
berdampak terhadap masalah kesehatan .sepertinya kurangnya perhatian
keluarga terhadap kesehatan lansia,selain maslah tersebut banyak lansia yang
sakit dan tidak dapat berobat ke pusat kesehatan oleh karena kesibukan anak
dn keluarganya.
Oleh karena itu Puskesmas memegang peranan penting untuk
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakatnya khususnya usia
lanjut.dengan ditingkatkannya program penunjang di bidang kesehatan lansia
khususnya yang ada dimasyarakat yaitu UKM dan UKP dalam bentuk
kegiatan

Posyandu

yaitu

posyandu

lansia

dan

Puskesmas

Santun

Lansia.dimana pelayanannya lebih mengutamakan upaya promotif,prefentif

tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
Puskesmas Pegirian adalah salah satu puskesmas yang memiliki
penduduk yang cukup banyak. Data jumlah penduduk di puskesmas Pegirian
tahun 2014 sebanyak 30.623 meningkat pada tahun 2015 menjadi 30.837
jiwa meliputi dua kelurahan ujung dan pegirian. Jumlah proyeksi penduduk
pra lansia dan lansia total wilayah pegirian tahun 2014 sebanyak 14.349 dan
meningkat pada tahun 2015 menjadi 14.812 jiwa.
Puskesmas Pegirian mempunyai posyandu lansia

meliputi

kelurahan sebanyak 20 posyandu lansia, dari 20 posyandu tersebut rata

rata setiap posyandu memiliki anggota lansia lebih dari 100 anggota lansia.
Namun keberadaan posyandu lansia tersebut belum menjangkau

seluruh

sasaran penduduk pra lansia dan lansia yang ada di wilayah puskesmas
Pegirian .Hal tersebut disebabkan oleh banyak faktor yang mempengaruhi,
seperti kurangnya informasi masyarakat tentang keberadaan posyandu lansia,
kurangnya minat dari lansia datang ke posyandu, kekurangan sumber dana
terhadap kegiatan lansia , dan masih banyak faktor yang lain.
Berdasarkan hal tersebut , maka kami selaku petugas yang
bertanggung jawab terhadap program kesehatan lansia memerlukan suatu
perencanaan kegiatan Upaya Kesehatan Usia Lanjut sehingga kegiatan dapat
dilaksanankan dengan baik dan sesuai jadwal yang telah direncanakan.

I.2. TUJUAN DAN MANFAAT

1. BAGI PUSKESMAS
a. Mempunyai rencana kegiatan Upaya Kesehatan Usia Lanjut Puskesmas Pegirian
tahun 2016 yang sebagai dasar dalam pelaksanaan dan pengelolaan segala aktifitas di
Upaya Kesehatan Usia Lanjut dalam periode satu tahun.
b. Kegiatan dan aktivitas Upaya Kesehatan Usia Lanjut di Puskesmas
Pegirian berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan serta target.

2. BAGI DINAS KESEHATAN KOTA

a. Sebagai dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi
b. Sebagai bahan masukan bagi perencanaan di Tingkat kabupaten/kota.
c. Sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan dan kebijakan.