Anda di halaman 1dari 20

PERHITUNGAN KINETIKA BIOKIMIA

PADA PENGOLAHAN AIR TERKONTAMINASI MINYAK


MENGGUNAKAN CROSS FLOW MEMBRAN BIOREACTOR
DETERMINATION OF BIOCHEMICAL VALUES
IN OILY WASTEWATER TREATMENT
USING CROSS FLOW MEMBRAN BIOREACTOR
Nida Maisa Zakiyya
Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10, Bandung,
Indonesia
ABSTRAK
Pengolahan dan remediasi air terkontaminasi minyak menjadi tantangan bagi beberapa negara.
Beberapa alternatif pengolahan terhadap air terkontaminasi minyak yang telah diterapkan,
termasuk di antaranya Cross Flow Membran Bioreactor (CF-MBR), yang merupakan
modifikasi dari activated sludge. Nilai biokinetika sangat diperlukan bagi pertimbangan desain
activated sludge. Pada penelitian pengolahan limbah terkontaminasi minyak ini, membran
diletakkan terpisah dengan tangki aerasi, dan dihubungkan dengan pompa. Lumpur biologis
yang tidak lolos membran akan diresirkulasikan ke tangki aerasi. Penelitian ini menggunakan
SRT sebagai variabel kontrol dengan menguras lumpur biologis dari bagian bawah tangki
aerasi secara periodik. Hal ini dilakukan agar kondisi steady state dapat diraih. Pada penelitian
ini digunakan dua kondisi yang berbeda yakni kondisi di saat MLSS 5000 mg/L dan saat
MLSS 3000 mg/L. Dari hasil penelitian, didapat Y, Kd, m, dan Ks masing-masing sebesar
0,276 mg/mg, 0,07 /hari, 0,653/hari, dan 396,62 mg COD/L pada MLSS 5000 mg/L, dan
0,222 mg/mg, 0,09/hari, 1,2/hari, dan 659,45 mg COD/L pada MLSS 3000 mg/L.
Kata Kunci: Kilang minyak, activated sludge, cross flow, membran

ABSTRACT
Remediation of oily waste water became a challange for several countries. Some of the
treatment has been applied, including Cross Flow Membran Bioreactor (CF-MBR), which is
one of the modified activated sludge treatment. Biochemical kinetic value is needed for
consideration on activated sludge design. Membranes are kept outside of the aeration tank
and generated by a pump. The permeate water will be flow outside the system and biological
sludge will be recirculated to the aeration tank. This study use MLSS and SRT as constant
variable, by taking the sludge inside the tank periodically, to achieve steady state condition.
This study calculated biokinetics value under MLSS concentration of 5000 mg/L and 3000
mg/L. The result showed that Y, Kd, m, dan Ks were 0,276 mg/mg, 0,07 /day, 0,653/day, dan
396,62 mg COD/L for MLSS conventration of 5000 mg/L, and 0,222 mg/mg, 0,09/ day, 1,2/
day, dan 659,45 mg COD/L for MLSS concentration of 3000 mg/L.
Key words: refinery, activated sludge, cross flow, membrane

I. Pendahuluan
Pengolahan dan remediasi air terkontaminasi minyak menjadi tantangan bagi beberapa
negara. Beberapa alternatif pengolahan terhadap air terkontaminasi minyak yang telah
diterapkan antara lain adalah filtrasi dengan menggunakan membran. Penggunaan
membran semakin banyak dilakukan karena kualitas dan efisiensi pemisahan antara air
dan minyak yang tinggi. Selain itu penggunaan membran juga hanya memerlukan
waktu retensi yang cukup sebentar jika dibandingkan dengan pengolahan lainnya,
misalnya pengolahan biologis. Alternatif pengolahan dengan membran juga
mendapatkan perhatian yang lebih karena kemampuannya menahan shock loading dan
hidraulic loading.
Pada Cross Flow Membran Bioreactor (CF-MBR) yang digunakan pada penelitian ini,
membran diletakkan terpisah dengan tangki aerasi, dan dihubungkan dengan pompa.
Pompa inilah yang akan menghasilkan tekanan pada membran untuk memfilter air.
Desain MBR akan sangat tergantung pada kinetika biologis, yang berarti tergantung
pada growth rate, kandungan limbah, toksisitas, temperatur, dan banyaknya populasi
mikrobiologis yang digunakan. Pada desain sistem activated sludge, pertimbangan
biokinetika yang perlu dihitung adalah specific growth rate (), konsentrasi substrat
pada saat specific growth rate mencapai setengah specific growth rate maksimum
(Ks), cell yield (Y), dan decay coefficient (kd).

II. Alat dan Bahan


Air limbah
Air limbah yang digunakan pada penelitian ini adalah air limbah yang terkontaminasi
minyak, berasal dari kilang minyak.
Nutrien
Limbah yang digunakan adalah air limbah terkontaminasi minyak yang berasal dari
kilang minyak, dengan konsentrasi minyak 160.103 mg/L dan COD 370.000 hingga
2.300.000 mg/L.
Nutrien disintesis dengan komposisi sebagai berikut.

Tabel 1 Komposisi nutrien sintetis

Nutrien esensial ditambahkan pada bioreaktor, dengan komposisi utama adalah gula,
pepton, dan ekstrak ragi. Nutrien dengan konsentrasi 500 mg/L COD dipersiapkan
dengan melarutkan konsentrat nutrien dengan air kran pada tangki feeding. Sampel
pada reaktor dan permeate dari membran secara periodik dianalisis.
Aklimatisasi
Mikroorganisme diambil dari instalasi pengolahan air limbah Saudi ARAMCO sebagai
seeding pada air limbah terkontaminasi minyak.
Reaktor
Terdapat dua bagian utama pada reaktor yang dibuat, yakni cross flow membran dan
bioreaktor activated sludge. Volume efektif dari tangki aerasi adalah 20 L. Membran
yang digunakan adalah membran yang terkonfigurasi secara tubular dan terbuat dari
keramik. Ukurannya adalah 7 mm diameter dalam dan ukuran pori 0,2 m. Lima
membran berpasangan diinstal secara seri dan disambungkan dengan bagian outlet
tangki aerasi melalui pompa.

Gambar 1 Reaktor CF-MBR


III. Metodologi
Metodologi penelitian
Nutrien yang mengandung 500 mg/L COD secara kontinu disuplai dengan
menggunakan pompa pada reaktor. Debit yang masuk sama dengan debit yang keluar
pada membran untuk menjaga level air pada tangki aerasi berada pada level air
konstan (steady state). Minyak akan disuplai pada reaktor secara intermiten, dengan
interval 2 menit, dan kemudian diaduk dengan cepat sehingga konsentrasi merata pada
seluruh reaktor.
Pompa resirkulasi digunakan untuk memompa MLSS pada membran. Pada membran,
air akan lolos, sedangkan sludge akan terkonsentrasi dan di kembalikan ke dalam
bioreaktor.
Koefisien biokinetika akan dicari dengan menggunakan kandungan MLSS 5000 dan
3000 mg/L, dengan SRT sebagai parameter kontrol.
Setelah unit operasi mulai dijalankan dan kondisi steady state dicapai, maka
konsentrasi biomassa dalam reaktor dan substrat pada membran diperiksa secara
periodik. Loading organik disesuaikan untuk tetap menjaga bioreaktor dalam kondisi
steady state. Selain itu, untuk menjaga MLSS tetap pada konsentrasi yang diinginkan,
sludge dibuang secara berkala/periodik, yakni 1-2 kali dalam sehari. Langkah-langkah
dilakukan baik pada saat MLSS 5000 mg/L dan MLSS 3000 mg/L.
4

Adapun metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagaimana tertera
pada Tabel 2.
Tabel 2 Teknik analisa pengukuran

Metodologi perhitungan
Secara sederhana, metodologi perhitungan dapat dilihat pada bagan di bawah ini.

Pemakaian
jurnal
utama

Input data

Penghitung
an Y dan Kd

Penghitung
an Ks dan
maks

Kesimpulan

Gambar 2 Metodologi perhitungan


Dalam menghitung kinetika biokimia pada reaktor CF-MBR, penulis memilih jurnal
utama sebagai referensi utama dan sumber dara. Kemudian dari datadata yang ada
pada jurnal utama, dilakukan perhitungan koefisien yield dan koefisien decay dengan
menggunakan rumus regresi berikut.
K
Q(SoS ) 1 1
=
+ d
VX
Y SRT Y

Setelah didapat koefisien yield dan koefisien decay, perhitungan dilanjutkan dengan
menggunakan rumus berikut untuk menentukan Ks dan pertumbuhan maksimum
(maks).
K 1 1
SRT
= s +
1+(SRT Kd) m S m

IV. Pembahasan
Selama uji dilakukan, SRT digunakan sebagai parameter kontrol laju pertumbuhan
biomassa, dengan menguji reaktor pada konsentrasi loading organik yang bermacammacam, dan dengan mengatur lumpur biomassa yang keluar dari sistem. Konsentrasi
MLSS dijaga agar konstan dengan mengeluarkan lumpur biomassa 1-2x dalam sehari.
Studi kinetika pengolahan secara biologis dilakukan dengan konsentrasi biomassa
5000 mg/L yang telah diaklimatisasi selama 150 hari dengan minyak dan gula sebagai
nutriennya. Kondisi steady-state didapatkan pada hari ke-18 setelah unit operasi
dimulai, kemudian beban organik dinaikkan perlahan-lahan, dari 41,11 g/hari menjadi
45,469 g/hari. Dari hasil pengujian, diketahui bahwa dengan adanya peningkatan
beban organik tidak mengakibatkan peningkatan efluen COD secara signifikan.
Untuk mendapatkan kondisi steady-state maka beban organik kemudian ditambahkan
lagi menjadi 57,861 g/hari dan 64,693 g/hari. Data-data kondisi dan hasil pengujian
pada saat MLSS 5000 mg/L dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3 Data steady state pada saat MLSS 5000 mg/L


SRT/
(1+SRT*Kd
)

Xavg

1/S

QS0

QS

SRT

1/SRT

Q(S0S)/VX

/day

mg/L

mg/
L

L/mg

gm/da
y

gm/da
y

Day

/day

/day

day

38

5458

72

41,11

2,74

30

0,033

0,35

9,68

36

5300

84

45,469

3,02

25,42

0,039

0,4

9,15

33

5393

109

57,861

3,597

15,3

0,065

0,5

7,39

19

5511

120

64,693

2,28

11

0,091

0,57

6,21

0,01388
9
0,01190
5
0,00917
4
0,00833
3

12
10
f(x) = 608.42x + 1.52
R = 0.94 8
6
Q(S0-S)/VX (kg COD/kg MLSS/day)

SRT/(1+SRT*Kd) (day)

4
2
0
0.01
0.01 0.02

1/SRT (1/day)

1/S (1/mg)

(a)

(b)

Gambar 3 Grafik (a) perhitungan koefisien yield dan konstanta decay pada MLSS
5000 mg/L (b) perhitungan Ks dan laju pertumbuhan spesifik pada MLSS 5000 mg/L

Dari data-data di atas didapat koefisien-koefisien biokinetik pada pengujian yang


sedang dilakukan, di antaranya adalah koefisien yield sebesar 0,276 mg/mg, koefisien
decay sebesar 0,07/hari, m 0,653 /hari, dan Ks sebesar 396,62 mg COD/L.
Kemudian uji biokinetika juga dilakukan dengan menggunakan MLSS 3000 mg/L.
Setelah kondisi steady state dicapai, maka perlahan-lahan konsentrasi beban organik
pada influen ditingkatkan. Pada hari pertama steady state, konsentrasi organik yang
masuk ke dalam reaktor adalah 35,775 mg/hari, kemudian ditingkatkan secara
bertahap menjadi 46,966 g/hari, 53,775 g/hari,dan 62,545 g/hari.
Tabel 4 Data steady state pada saat MLSS 3000 mg/L
Q

Xavg

/day

mg/L

27
22
25
28

3547
3184
3224
3382

S
mg/
L
70
101
110
116

1/S
L/mg
0,0143
0,0099
0,0091
0,0086

QS0

QS

gm/da
y
35,775
46,966
53,775
62,545

gm/da
y
1,9
2,2
2,75
3,25

SRT

1/SRT

Q(S0S)/VX

SRT/
(1+SRT*Kd)

Day

/day

/day

day

36,25
19,58
12,04
9,05

0,028
0,051
0,083
0,110

0,48
0,7
0,79
0,88

8,51
7,09
5,78
4,99

Dari data-data di atas didapat koefisien-koefisien biokinetik pada pengujian yang


sedang dilakukan, di antaranya adalah koefisien yield sebesar 0,222 mg/mg, koefisien
decay sebesar 0,0899/hari, m 1,2 /hari, dan Ks sebesar 659,3161 mg COD/L.
10.00
8.00 + 0.83
f(x) = 550.52x
R = 0.85
6.00
Q(S0-S)/VX (kg COD/kg MLSS/day)

SRT/(1+SRT*Kd) (day)

4.00
2.00

0.
00
50
0.
01
50

0.00

1/SRT (1/day)

1/S (1/mg)

(a)

(b)

Gambar 4 Grafik (a) perhitungan koefisien yield dan konstanta decay pada MLSS
5000 mg/L (b) perhitungan Ks dan laju pertumbuhan spesifik pada MLSS 5000 mg/L

Hasil perhitungan kemudian dibandingkan dengan biokinetika pada referensi dan


studi-studi sebelumnya yang pernah ada.
Tabel 5 Koefisien kinetik pada CF-MBR
MLS
S
mg/L

Y
mg/mg

Kd
/hari

m
/hari

Ks
mg
COD/L

Referensi

5000

0,276

0,07

0,653

396,62

Penelitian

3000

0,222

0,0899

1,2

659,45

Penelitian

0,5-0,62

0,0250,48

7,4-18,5

11-181

Gaudy &
Gaudy, 1980

0,4-0,8

2-10

15-70

0,0250,075

Metcalf &
Eddy, 1991

Keterangan
Air limbah
terkontamin
asi minyak
dengan CFMBR
Air Limbah
domestik
dengan
sistem ASP
Air Limbah
domestik
dengan

MLS
S
mg/L

Y
mg/mg

Kd
/hari

m
/hari

Ks
mg
COD/L

Referensi

0,48-0,6

0,05-0,16

5,6-8,1

250-3720

El-Kebir,
1991

0,490,58

0,0370,151

1,286,46

289-2933

Al-Malack,
2006

0,3-0,72

0,045

0,77

2980,5

Raj &
Anjaneyulu,
2005

0,290,
02

0,230,01

13,1
0,68

180,614,
2

Kurian et al.
2006

0,290,
03

0,230,01

7,531,9
9

27132,6

Kurian et al.
2006

0,290,
01

0,140,02

4,110,5
7

806192

Kurian et al.
2006

0,2281

0,1383

1,69

174

Kaewsuk et
al, 2010

Keterangan
sistem ASP
Air Limbah
domestik
dengan
sistem CFASP
Air sintetis
dengan
sistem SMMBR
Air limbah
industri
dengan
sistem ASP
Asam asetat
dengan
sistem SMMBR
Asam
propionat
dengan
sistem SMMBR
Air limbah
dengan
sistem SMMBR
Air limbah
dengan
sistem
MSBR

Dari data kinetika yang didapat pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa data kinetika
dalam penelitian ini sesuai dengan rentang kinetika pada studi-studi lainnya, kecuali
pada koefisien yield (Y). Bahkan jika dibandingkan dengan pengolahan biologis
terhadap air limbah dari pulp dan kertas yang memiliki yield 0,4-0,5, konstanta decay
0,16-0,19/hari, m sebesar 5-6,4/hari, dan Ks sebesar 500-540 mg/L (Haydar, 2009),
nilai yield pada penelitian ini masih terlalu rendah.
Dengan beban influen yang semakin meningkat, jumlah COD pada efluen tidak
meningkat secara signifikan, bahkan pada hari ke-lima setelah kondisi steady state
9

ditempuh, konsentrasi COD pada efluen menunjukkan perubahan yang semakin


menurun.
Hal ini tidak hanya terjadi pada saat MLSS 5000 mg/L, melainkan juga pada saat
MLSS 3000 mg/L. Fenomena ini terjadi karena:
1. SRT sebagai parameter kontrol pertumbuhan bakteri. Dengan menjaga SRT
maka MLSS di dalam reaktor akan terjaga. Hal ini akan mempengaruhi
kinetika pertumbuhan populasi mikroba dalam sistem dan menstimulasi proses
yang kompetitif. Bakteri dengan laju pertumbuhan spesifik yang lebih tinggi
akan menjadi lebih dominan jika dibandingkan dengan bakteri dengan laju
pertumbuhan spesifik yang rendah.
2. Adanya kompetisi tersebut akan mengakibatkan bakteri yang kuat dan
memiliki kapabilitas yang tinggi terhadap substrat yang diberikan akan
dominan pada reaktor ini.
Untuk membuktikan bahwa fenomena ini valid, maka simulasi terhadap SRT dan
jumlah BOD akan dilakukan, sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 2. Simulasi
dilakukan terhadap persamaan berikut.
1
+ kd )
(
SRT
S=
1
m(
+ kd )
SRT
Ks

390.00
340.00
290.00
240.00
Efluen COD (mg/L)

190.00
MLSS 5000 mg/L
140.00

MLSS 3000 mg/L

90.00
40.00
0

10

20

30

SRT (hari)

Gambar 7 Simulasi pengaruh SRT pada efluen

10

40

50

60

Dari grafik di atas diketahui bahwa simulasi sesuai dengan hasil penelitian, di mana
pada peningkatan SRT, konsentrasi COD pada efluen memang akan mengalami
penurunan. Pada grafik tersebut diperlihatkan bahwa penurunan COD berlangsung
secara eksponensial.

11

V. Kesimpulan
Koefisien biokinetik Y, kd, m, dan Ks adalah 0,276 mg/mg, 0,07 /hari, 0,653/hari, dan
396,62 mg COD/L pada MLSS 5000 mg/L, dan 0,222 mg/mg, 0,09/hari, 1,2/hari, dan
659,45 mg COD/L pada MLSS 3000 mg/L.
Secara umum, koefisien biokinetika tersebut berada pada rentang normal pada
activeted sludge pada literatur dan studi-studi sebelumnya, kecuali nilai Y. Nilai Y
meningkat seiring dengan meningkatnya MLSS.
Simulasi hubungan antara SRT dan konsentrasi COD pada efluen sama dengan hasil
penelitian, di mana semakin meningkat SRT, maka akan semakin kecil pula
konsentrasi COD pada efluen. Namun penurunan konsentrasi COD merupakan
penurunan yang bergerak secara eksponensial.
VI. Pustaka
Haydar, Aziz. 2009. Kinetic Coefficients for the Biological Treatment of Tannery
Wastewater Using Activated Sludge Process. Pak. J. Engg. & Appl. Sci. Vol. 5,
July 2009 (p. 39 - 43)
Rahman, Al-Malack. 2012. Biochemical Kinetics of Cross flow Membrane Bioreactor
Processes in the Treatment of Refinery Wastewater. Int. J. Environ. Res.,
6(1):285-296, Winter 2012
Choubert,JM, et al. Anoxic and aerobic values for the yield coefficient of the
heterotrophic biomass: Determination at full-scale plants and consequences
on simulations. Water SA Vol 35 No.1, January 2009.

12

LAMPIRAN

Technical Notes

Data penelitian yang telah diketahui dari hasil pengujian langsung adalah:
1.
2.
3.
4.
5.

Q (debit masuk)
Xavg (biomassa dalam sistem)
S (substrat efluen)
Q.S0 (loading mass)
SRT (sebagai parameter kontrol)

Untuk mengetahui sata biokinetikanya maka perlu terlebih dahulu dilakukan perhitungan
berikut, disertai dengan contoh perhitungan pada salah satu baris data yang tersedia.

Kolom 4 : diisi dengan membagikan S dengan 1 (1/S)


1 1
= =0,0139
= S 72
L/mg

Kolom 6 : diisi dengan mengkalikan debit dengan konsentrasi substrat efluen (S)
38 72
Q S=
=2,74
=
g/hari
1000

Kolom 8: diisi dengan membagikan SRT dengan 1


1
1
= =0,033
= SRT 30
/hari

Kolom 9: diisi dengan menggunakan rumus berikut


Q(SoS ) 41,112,74
=
=0,35
VX
5458
=
20
1000

Dengan menggunakan cara yang sama, keempat data steady state dihitung, dan direkap ke
dalam tabel berikut ini (Tabel 1-9, adapun kolom 10 dihitung setelah nilai Kd diperoleh).

Tabel Kondisi dan Langkah Perhitungan pada MLSS 5000 mg/L


1

Xavg

1/S

QS0

QS

SRT

1/SRT

Q(S0S)/VX

/hari
Give
n

mg/L

mg/L
Give
n

L/mg

g/hari

g/hari

hari

/hari

/hari

10
SRT/
(1+SRT*Kd
)
hari

Hitung

Given

Hitung

Given

Hitung

Hitung

Hitung

Given

38

5458

72

36

5300

84

33

5393

109

19

5511

120

0,01388
9
0,01190
5
0,00917
4
0,00833
3

41,11

2,74

30

0,033

0,35

9,68

45,469

3,02

25,42

0,039

0,4

9,15

57,861

3,597

15,3

0,065

0,5

7,39

64,693

2,28

11

0,091

0,57

6,21

Dari hasil perhitungan pada tabel diatas, dapat dibuat dua grafik, antara lain adalah grafik
Q(S0-S)/VX terhadap 1/SRT, untuk mencari niai koefisien yield bakteri dan koefisien decay,
seperti dilihat pada grafik berikut.
0.6
0.5

f(x) = 3.7x + 0.24


R = 0.98

0.4
Q(S0-S)/VX (kg COD/kg MLSS/day)

0.3
0.2
0.1
0
0.0200.0400.0600.0800.100
1/SRT (1/day)

Dari interpolasi tren data, maka didapat persamaan:


y=3,6264x +0,2478, di mana persamaan ini sama dengan persamaan:
K
Q(SoS ) 1 1
=
+ d
VX
Y SRT Y
Mencari koefisien yield
1
=3,6264
Y
Y=0,276 mg/mg
Mencari Koefisien decay

Kd
=0,2478
Y
Kd=0,2478 0,276
Kd=0,068 /hari

Dengan mengetahui koefisien decay, diketahui pula SRT/(1+SRT*Kd), yang kemudian akan
dibuat grafik terhadap 1/S, untuk menghitung Ks dan growth rate maksimum (m).

Kolom 10 : diisi dengan menggunakan rumus berikut jika kd telah diketahui.


SRT
30
=
=9,68
= 1+(SRT Kd) 1+(30 0,068)

12
10
8
SRT/(1+SRT*Kd) (day)

f(x) = 608.42x + 1.52


R = 0.94

6
4
2
0
0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.02
1/S (1/mg)

Dari interpolasi tren data, maka didapat persamaan:


y=607,38x +1,5314, di mana persamaan ini sama dengan persamaan:
K 1 1
SRT
= s +
1+(SRT Kd) m S m
Mencari m

1
=1,5314
m
m= 0,653 /hari
Mencari Ks
Ks
=607,38
m
Ks = 607,38 x

Ks = 607,38 x 0,653
Ks = 396,6175 mg COD/L

Dengan cara yang sama, kita dapat mencari koefisien yield, koefisien decay, Ks, dan m dari
data pengujian dengan menggunakan MLSS 3000 mg/L.

Tabel Kondisi dan Langkah Perhitungan pada MLSS 3000mg/L

/hari

Q(S0S)/VX
/hari

SRT/
(1+SRT*Kd)
hari

Given

Hitung

Hitung

Hitung

36,25
19,58
12,04
9,05

0,028
0,051
0,083
0,110

0,48
0,7
0,79
0,88

8,51
7,09
5,78
4,99

Xavg

1/S

QS0

QS

SRT

1/SRT

/hari
Give
n
27
22
25
28

mg/L

mg/L

L/mg

g/hari

g/hari

hari

Given

Given

Hitung

Given

Hitung

3547
3184
3224
3382

70
101
110
116

0,0143
0,0099
0,0091
0,0086

35,775
46,966
53,775
62,545

1,9
2,2
2,75
3,25

1
0.9
f(x) = 4.53x + 0.4
0.8
R = 0.92
0.7
0.6
0.5
Q(S0-S)/VX (kg COD/kg MLSS/day)
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0.000 0.050 0.100 0.150
1/SRT (1/day)

Grafik Mencari koefisien yield dan koefisien decay


Dari interpolasi grafik di atas, diperoleh koefisien yield 0,222 mg/mg dan koefisien decay
0,0899 /hari.
9.00
8.00
7.00

f(x) = 550.52x + 0.83


R = 0.85

6.00
5.00
SRT/(1+SRT*Kd) (day) 4.00
3.00
2.00
1.00
0.00
0.0080 0.0100 0.0120 0.0140 0.0160
1/S (1/mg)

Grafik Mencari Ks dan m

Dari grafik di atas dapat dihitung nilai Ks adalah 659,3161 mg COD/L dan m adalah sebesar
1,2 /hari.
Simulasi
Gunakan persamaan berikut.

1
+ kd )
(
SRT
S=
1
m(
+ kd )
SRT
Ks

Misalnya pada saat SRT= 2 hari pada saat MLSS 5000 mg/L, maka:
1
+0,07 )
(
2
S=
=345,64 mg/L
1
0,653( + 0,07)
2
396,62

Demikian juga selanjutnya, maka akan didapatkan data-data berikut.


Tabel Perubahan S terhadap SRT
SRT
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28

S
MLSS=5000 mg/L
345,64
244,57
194,04
163,72
143,51
129,07
118,24
109,82
103,08
97,57
92,98
89,09
85,76
82,87
80,35
78,12
76,13
74,36
72,77
71,32
70,01
68,81
67,71
66,70
65,77
64,91
64,10

MLSS=3000 mg/L
323,58
232,16
186,45
159,02
140,74
127,68
117,88
110,26
104,17
99,18
95,03
91,51
88,50
85,88
83,60
81,58
79,79
78,18
76,74
75,43
74,25
73,16
72,17
71,26
70,41
69,63
68,90

SRT
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54

S
MLSS=5000 mg/L
63,36
62,66
62,01
61,40
60,82
60,28
59,77
59,29
58,84
58,40
57,99
57,61
57,24
56,88
56,55
56,23
55,92
55,63
55,35
55,08
54,82
54,57
54,34
54,11
53,89
53,68

MLSS=3000 mg/L
68,23
67,60
67,01
66,46
65,94
65,45
64,99
64,55
64,14
63,75
63,38
63,03
62,69
62,37
62,07
61,78
61,50
61,24
60,98
60,74
60,51
60,28
60,07
59,86
59,66
59,47

Dari hasil perhitungan di atas, plot kan ke dalam sebuah grafik:

390.00
340.00
290.00
240.00
Efluen COD (mg/L)

190.00
MLSS 5000 mg/L

MLSS 3000 mg/L

140.00
90.00
40.00
0

10

20

30

SRT (hari)

40

50

60

Anda mungkin juga menyukai