PROPOSAL KEGIATAN
WORKSHOP SOSIALISASI
SMA RUJUKAN
Tahun 2016/2017
Disusun Oleh :
PANITIA PELAKSANA WORKSHOP
PROPOSAL KEGIATAN
WORKSHOP
SMAN 1 SINGAPARNA
Tahun 2016/2017
TENTANG :
Dilaporkan Oleh :
PANITIA PELAKSANA WORKSHOP
KepalaSekolah,
SMAN 1 Singaparna
Ketua pelaksana
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Rabbi SWT karena berkat
Rahmat serta Karunia-Nya Proposal dan Program Kerja untuk pelaksanaan
kegiatan Work Shop Sosialisasi SMA Rujukan Tahun Pelajaran 2016/ 2017
di SMA Negeri 1 Singaparna , telah dapat kami susun sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan.
Program kerja ini, kami susun untuk dijadikan pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan Workshop Tahun 2016/ 2017, agar pelaksanaannya
dapat terarah dan mencapai sasaran atau tujuan yang ditetapkan. Dalam
penyusunan Program kerja ini telah kami upayakan semaksimal mungkin
untuk memperoleh hasil optimal ,namun karena keterbatasan kemampuan
kami, kiranya Program kerja tersebut masih jauh dari sempurna. Untuk itu
kritik dan saran yang sifatnya membangun kami harapkan dari semua
pihak demi perbaikan pelaksanaan Workshop di masa yang akan datang.
Workshop Sosialisasi SMA Rujukan tahun pelajaran 2016/ 2017
diikuti oleh guru-guru dari SMAN 1 Singaparna, guru-guru dari SMA Imbas,
Komite Sekolah, tokoh masyarakat yang jumlah keseluruhan sebanyak 80
orang
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu, sehingga Program kerja Workshop Sosialisasi SMA Rujukan di
SMAN 1 Singaparna dapat dilaksanankan dan diselesaikan pada waktunya.
Akhirnya semoga Program Kerja ini dapat bermanfaat bagi pelaksanaan
kegiatan Workshop Sosialisasi SMA Rujukan tahun pelajaran 2016/ 2017,
sehingga sasaran dan tujuan yang diharapkan dapat tercapai tanpa ada
hambatan berarti.
Panitia
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN.
ii
KATA PENGANTAR ..
iii
DAFTAR ISI ..
iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Landasan Hukum ..
D. Sasaran..
F. Manfaat .
B. Landasan Yuridis
C. Landasan Teoritis 11
D. Konsep SMA Rujukan 12
BAB III RENCANA KEGIATAN DAN PROGRAM SOSIALISASI SMA RUJUKAN
A. Tempat dan Waktu
18
B. Jadwal Kegiatan
18
19
19
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan dan Saran
21
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi
untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik
tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi sangat
diperlukan sebagai instrument untuk mengarahkan peserta didik menjadi :
1. Manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan
zaman yang selalu berubah
2. Manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri.
3. Warga Negara yang demokratis, bertanggung jawab.
Paska Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan memberlakukan
kurikulum baru yang disebut Kurikulum 2013 mulai tahun 2013/ 2014
maka Dalam rangka Mengimplementasikan kurikulum 2013 serta dalam
Meningkatkan mutu pembelajaran yang sesuai dengan standar pelayanan
minimal dalam kerangka penjaminan mutu pendidikan Nasional, maka
Satuan Pendidikan SMA Negeri 1 Singaparna melalui Salah satu Program
SMA Rujukan yaitu mengadakan
Nomor
20
Tahun
2003
tentang
Sistem
proses
pendidikan
dan
proses
sosial
Proses
pendidikan
proses
pendidikan
berkualitas
dan
hasil
meliputi
masukan,
seperti
bahan
ajar,
metodologi,
sekolah sebagai
pelaku
dasar
utama
yang
otonom,
dan
sebagai
proses telah
pengelolaan
institusi
mendorong
peningkatan
otonom
diberi
munculnya
peluang
untuk
pendekatan
mengelola
baru,
yakni
quality improvement).
Peningkatan kualitas pendidikan yang berbasis sekolah sangat
penting
dihadapi
dalam
meningkatkan
kualitas
pendidikan.
Penerapan
langkah
konkret
peningkatan
mutu
pendidikan
adalah
guna
merumuskan, merancang
dalam
menghadapi
persaingan
peningkatan
global
mutu
dan
Fokus
akses
kebijakan
tersebut,
SMAN 1 Singaparna
pada
program
SMA
Rujukan
sesuai
rambu-rambu
workshop) panitia membuat rambu rambu berupa Tata Tertib peserta dan
Panitia.
B.
Landasan Hukum
1. Undang undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas
2. Peraturan Pemerintah no 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
3. Peraturan Pemerintah no 32 tahun 2013 tentang perubahan atas PP no
19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Peraturan Mendikbud No 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Peraturan Mendikbud No 65 tahun 2013 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah
6. Surat Kepala Sekolah Nomor :800/0
Pendidikan pasal
pendidikan
pada
49
(1)
menyatakan
jenjang pendidikan
bahwa
dasar
dan
pengelolaan
menengah
kemitraan,
partisipasi,
keterbukaan,
dan akuntabilitas.
Selanjutnya
pasal
54
(1)
menjelaskan
bahwa
pengelolaan
satuan
Nasional
Pendidikan
bertujuan
menjamin
mutu
membentuk
watak
serta
Peraturan
Pemerintah (PP)
Standar Nasional
Pendidikan
Nomor
19
sebagaimana
Tahun 2005
telah
tentang
disempurnakan
Standar Kompetensi
Lulusan,
2)
standar
nasional
pendidikan
di
sekolah
masih
pada
rendahnya
Standar
Standar
standar
Penilaian
Kompetensi Lulusan
lainnya,
seperti
Pendidikan,
dan
(SKL)
Standar
Standar
yang
diakibatkan
Isi, Standar
Pendidik
dan
Proses,
Tenaga
semua
jenjang
dan
10
sebagai
sekolah
secara
oleh
pemerintah
salah
langsung
satu
upaya pembinaan
untuk
percepatan
dan
Meningkatnya
daya
inisiatif
sekolah
untuk
memenuhi
dan
Berkembangnya
praktik-praktik
terbaik
(best
practices)
penyelenggaraan
pendidikan yang dapat dirujuk sekolah lain;
4. Terbangunnya sinergi pembinaan sekolah bermutu dengan pemerintah
daerah;
5.
Terwujudnya
perluasan
dan
percepatan
ketersediaan
pelayanan
memberikan
pelatihan
agar
guru
dapat
mempersiapkan
jaminan
kualitas
layanan
pendidikan,
tersedianya
11
3. Meningkatkan
kualitas
pengelolaan
guru
dengan
memperbaiki
Sasaran
Sasaran program Workshop ini adalah Seluruh Pendidik dan tenaga
kependidikan SMAN 1 Singaparna, SMA Imbas, dan masyarakat.
D.
SMAN 1 Singaparna
Kabupaten
keinginan
yang
kuat
untuk
mengimplementasikan
lingkungan
sekolah
yang
mendukung
iklim
Manfaat
Kegiatan Workshop melalui dana RAPBSi komite sekolah diharapkan
memiliki dampak sebagai berikut :
1. Tersosialisasikannya Progran SMA Rujukan
12
Mempunyai
panduan
penyelenggaraan
pendidikan
yang
komprehensif dan detil sebagai acuan untuk mencapai target dari visi
dan misi yang telah digulirkan
4. Meningkatkan kualitas pendidikan, demikian juga dengan
melalui
motivasi
kepada kepala
sekolah,
guru,
tenaga
percepatan
peningkatan
mutu
pendidikan di sekolah.
7. Menggugah kepedulian masyarakat, terutama komite sekolah dalam
mendukung
program
sekolah
untuk
mencapai
tujuan percepatan
karakter
kurikulum
bangsa
melalui
pendidikan nasional
pendidikan
yang
kebijakan
dengan
menempatkan
penataan
kembali
mengedepankan
secara
aspek
proporsional
aspek
pengembangan
guru,
pendidikan,
9. Meningkatkan
kualitas
pendidikan
melalui
kurikulum
dan evaluasi berbasis karakter dan vokasi.
10.
13
BAB II
14
LANDASAN PENGEMBANGAN
A. Landasan Filosofis
Penyelenggaraan
program
SMA
Rujukan
yang
akan
dijadikan
Filosofi
eksistensialisme
berkeyakinan
bahwa
esensialisme
menekankan
bahwa
pendidikan
harus
pendidikan
harus
menyiapkan
sumberdaya
manusia
mengaktualkan
kedua filosofi
tersebut,
empat
pilar
and
learning
to
be
merupakan
patokan
berharga
bagi
dari kurikulum,
guru,
prasarana,
proses
belajar
hingga
mengajar,
sarana
sampai
dan
penilainya.
(images.derizzain.multiply.multiplycontent. com).
Pada intinya bahwa peningkatan mutu pendidikan terletak pada
bagaimana kurikulum itu
diharapkan,
isi/materi,
dikembangkan,
proses,
mulai
dan penilaian.
kompetensi
Sedangkan
yang
kurikulum
15
identitas nasional bangsa Indonesia yang digali dari dan hidup dalam
masyarakat bangsa Indonesia dan berkembang sepanjang sejarah serta
menjadi sikap hidup
dan
ideologi
nasional
sepenuhnya
menjadi
membuat
program
SMA
Rujukan
sebagai implementasi
B. Landasan Yuridis
1.
kurikulum,
tenaga
kependidikan,
sarana
dan
Pasal
36
ayat
(2),
kurikulum
pada
semua
jenjang
dan
jenis
dinas
pendidikan
atau
kantor
departemen
agama
Isi, Standar
Proses,
Standar
Kompeteni
Lulusan,
Standar
16
Pasal
2 ayat
pendidikan
sesuai
(2),
standar
nasional
pendidikan
dilakukan
evaluasi,
pelayanan
pendidikan
yang mencukupi,
Pasal
7,
pemerintah
mengawasi,
mengarahkan,
mengkoordinasi,
membimbing,
memantau,
mensupervisi,
mengevaluasi,
dan
Peraturan
Presiden
Republik
Indonesia
Nomor
Tahun
2015
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 20152019 di bidang pendidikan, yaitu antara lain pada butir 6.5.2, sasaran
yang ingin dicapai dalam Program Indonesia Pintar melalui pelaksanaan
Wajib Belajar 12 Tahun pada RPJMN 2015-2019 adalah sebagai berikut:
a. Meningkatnya angka partisipasi pendidikan dasar dan menengah;
b.
Meningkatnya
angka
keberlanjutan
pendidikan
yang
ditandai
Meningkatnya
kesiapan
siswa
pendidikan
menengah
untuk
Meningkatnya
jaminan
kualitas
kurikulum
17
layanan
pendidikan,
tersedianya
yang
andal
dan
tersedianya
sistem
penilaian
pendidikan
yang
komprehensif;
d.
Meningkatnya
kualitas
pengelolaan
guru
dengan
memperbaiki
prasarana
pendidikan sesuai dengan standar pelayanan minimal;
f. Tersusunnya peraturan perundangan terkait wajib belajar 12 tahun.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 tahun
2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti antara lain:
a. Internalisasi nilai moral dan spiritual dalam kehidupan;
b. Rasa kebangsaan dan cinta tanah air;
c. Interaksi positif antara peserta didik dengan guru dan orangtua;
d. Interaksi positif antarsiswa;
e. Pengembangan potensi utuh siswa;
f. Pemeliharaan lingkungan sekolah yang mendukung iklim pembelajaran;
g. Pelibatan orang tua dan masyarakat.
C. Landasan Teoritis
Menurut Quisumbing (2003), kualitas pendidikan bersifat dinamis,
saat ini berkualitas namun saat mendatang mungkin sudah ketinggalan.
Sedangkan menurut Stott, Fink & Earl (2003),
pencapaian kompetensi
didik
yang
berbeda
satu
dengan
lainnya,
dan memiliki
lain
mewadahi
praktik-praktik
terbaik
belajar
merefleksi
Belajar
dari
pengalaman
bersinonim
dengan
pendidikan
kembali
pada
tahun
teory
experience,and
through reflection
comparatively
on
passive
is
more
doing,
role
specifically
in
which
defined
the
as
learner
learning
plays
learning:
1. Concrete Experience-(CE) (feeling)
2. Reflective Observatio -(RO) (watching)
3. Abstract Conceptualization-(AC) (thinking)
4. Active Experuimentation-(AE) (doing)
Seseorang dapat belajar dari pengalaman harus empat syarat (1)
harus terlibat dalam proses
pengalaman
(3)
pekerjaan
memiliki
(2)
mampu
kemampuan berpikir
merefleksi
analisis
dan
dengan
kriteria
pembelajar,
selanjutnya
dapat
tahapan
itu
saling
berhubungan
membangun
keinginan
yang
tugas
untuk
memperoleh pengalaman
nyata,
19
bentuk
menghasilkan
sumber
kompetensi
ekonomi untuk
masyarakat.
Hal
ini
daya
hidup
dilihat
dari
manusia
dan
yang
berkembang
hasil pendidikan
memiliki
di
yang
tengah
memiliki
ekonomi
dapat
dilihat
dari
peningkatan
kesejahteraan
untuk
mempersiapkan
peserta
didik
dalam
rangka
memegang
peran
penting
dalam
meningkatkan
kepada
Kemampuan
ini
perilaku
yang
peserta
berupa
diterima
didik
pengetahuan
masyarakat.
untuk hidup
dan/atau
Kemampuan
di
masyarakat.
keterampilan, serta
seseorang
dapat
20
Rujukan
melampaui
sebagai
adalah
SMA
yang
telah
memenuhi
atau
tempat
belajar, mengembangkan
praktik
terbaik
dalam
pendidikan
yang
layak
menjadi
rujukan
SMA
lain.
SMA
Dinas Pendidikan
Provinsi
dan
Kemendikbud
guna
SNP
potensi
dan
pengembangan
sekolah
dan
kebutuhan
masyarakat.
Sedangkan
Standar
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan,
Standar
Rujukan
dipilih
berbasis
kewilayahan
minimal
setiap
Kurikulum 2013.
2. SMA negeri atau swasta dengan akreditasi A atau tertinggi di
kabupaten/kota setempat.
21
3.
sekolah
adalah
gambaran
tentang
kondisi
yang
memberikan fakta tentang halhal khusus dari suatu sekolah. Profil SMA
Rujukan adalah gambaran sekolah yang telah telah
melampaui
sebagai
memenuhi
atau
tempat
belajar,
mengembangkan
praktik
terbaik
dalam
1 Standar Isi
Satuan pendidikan yang memenuhi Standar Isi sebagai berikut.
a.
Memiliki
dokumen
yang dikembangkan
Kurikulum
dengan
Tingkat
mengacu
Satuan
Pendidikan
pada
Standar
(KTSP)
Nasional
Memiliki
dokumen
KTSP
yang
dikembangkan
dengan
22
Peserta
didik
memiliki
kemampuan
memanfaatkan
lingkungan
Memiliki
perencanaan
pembelajaran
dalam
bentuk
silabus
dan
menggunakan
hasilnya
untuk
merencanakan program
Penilaian
pendidikan,
hasil
belajar
dilaksanakan
pendidik,
satuan
oleh
harian,
ulangan
penilaian
diri,
penilaian
proyek,
Laporan
deskripsi
penilaian
oleh
pencapaian
keterampilan,
pendidik
dalam
kompetensi
serta deskripsi
untuk
bentuk
untuk
nilai
dan/atau
pengetahuan
penilaian
sikap.
dan
Laporan
hasil
Satuan
pendidikan
melaporkan
hasil
pencapaian
kompetensi
kepada
orangtua/wali dalam bentuk rapor, dan laporan hasil belajar tingkat
satuan pendidikan kepada dinas pendidikan.
pendidikan
yang
memenuhi
Standar
Pendidik
dan
Tenaga
Pendidik
secara
kualitas
harus
memenuhi
kualifikasi
akademik,
administrasi,
pustakawan,
tenaga
laboratorium,
tenaga
Lahan
harus
memenuhi
kriteria
kesehatan
dan
keselamatan,
Bangunan
bangunan,
gedung
memenuhi
keselamatan,
rasio
kesehatan,
minimum
fasilitas
luas
lantai,
penyandang
tata
cacat,
kenyamanan, keamanan;
e. Kelengkapan sarana prasarana yang tersedia meliputi : 1) ruang
kelas, 2) ruang perpustakaan, 3) ruang laboratorium biologi, 4) ruang
laboratorium fisika, 5) ruang laboratorium kimia, 6) ruang laboratorium
komputer, 7) ruang laboratorium bahasa, 8) laboratorium IPS, 9) ruang
pimpinan, 10) ruang guru, 11)
ruang
tata
usaha,
12)
tempat
beribadah, 13) ruang konseling, 14) ruang UKS, 15) ruang organisasi
25
kesiswaan intra sekolah (OSIS), 16) jamban/toilet, 17) gudang, 18) ruang
sirkulasi, 19) tempat bermain/berolahraga.
7. Standar Pengelolaan
Satuan pendidikan yang memenuhi Standar Pengelolaan adalah sebagai
berikut.
a.
Memiliki
rencana
kerja,
Pelaksanaan
rencana
kerja
organisasi
dan pedoman
kesiswaan,
kurikulum
sekolah
pengelolaan
dan kegiatan
didasarkan
secara
pada
tertulis
pembelajaran,
struktur
dibidang
pendidikan
dan
Mengembangkan
sistem
supervisi
pembelajaran
dan
supervisi
Pelaksanaan
rencana
kerja
mempertimbangkan
budaya
dan
Pembiayaan
didasarkan
pada
rancangan
biaya
operasional
Penggunaan dana
26
BAB III
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN WORKSHOP SOSIALISASI SMA
RUJUKAN 2016/2017
: SMAN 1 Singaparna
: Hari/Tanggal Minggu, 21 Agustus 2016
B. Jadwal Kegiatan
Hari /
Tanggal
1
Minggu
21
Agustus
2016
Deskripsi Workshop
Alokasi
Waktu
Registrasi Peserta
07.00-
F.
Pembukaan
07.55
a. Laporan Penyelenggaraan
07.55b. Pengarahan Kepala Sekolah
c. Sambutan Kepala Dinas
08.00
27
Pemateri
4
Panitia
MC
Ketua
penyelenggara
Kepala Sekolah
Pendidikan
08.00-
Kab.Tasikmalaya
d. Do, Tutup
G.
Paparan Skenario
Workshop
H.
Break time (Konsumsi
I.
J.
K.
L.
08.1008.40
08.40-
Panitia
Panitia
Peserta
Pengawas SMA
09.10
Keunggulan SMA
09.10-
Peserta
Pengawas SMA
09.15
Rujukan
ISOMA
Konsep Dasar dan
09.15-10.00
Snack)
Program SMA Rujukan
08.10
O.
P.
Q.
Sosial,
ISOMA
Pembinaan Prestasi
Pengeleloaan
R.
Lingkungan
Doa dan Penutupan
10.0010.45
10.4511.45
Kepala Sekolah
Peserta
Kepala Sekolah
Kepala Sekolah
Panitia, Kepala
Sekolah
11.4512.00
12.0013.00
13.0014.00
14.0014.30
14.3015.30
15.3016.15
16.15-
28
16.45
16.4517.00
Anggota
guru- guru
SMAN 1 Singaparna, guru-guru dari SMA imbas, Komite Sekolah dan tokohtokoh masyaraka.
E. Tata Tertib
1. Peserta Hadir Tepat Waktu
2. Peserta
ada
A. Pemasukan
1. Bantuan Dana SMA
Rujukan
2. Komite Sekoah
Jumlah
B. Pengeluaran
: RP. 14350000
: Rp.
537,000
: Rp. 14,887000
N
o
Uraian Kegiatan
1 Persiapan Kegiatan
A. Pra Kegiatan
1) Rapat Awal Panitia dan Pambagian Tugas
Jumlah( Rp)
2x5xRp.20.000
B. Proposal
1) ATK (dibagikan ke peserta) 87 x
200.000
Rp. 1.000
2) Pembuatan Banner
2) Akomodasi
3) Penyusunan Proposal dan
87.000
250.000
100.000
Program Kerja
100.000
537.000
Jumlah
2 Pelaksanaan
A. Honorarium Panitia
1) Drs. Aleh Soleh
(Ketua)
2) Epi Sopiah, S.Pd, M.Pd
200.000
(Sekretaris)
3) Dida Rupaida S.Pd (Bendahara)
4) Ida Rosmawati, S.Pd, M.M
200.000
200.000
(Anggota)
5) Drs.Dadang Rusmana, MM.Pd
200.000
(Anggota)
Jumlah
B. Honorarium dan transport Nara Sumber
200.000
1.000.000
dan Peserta
1) Kepala Dinas Kabupaten
Tasikmalaya
2) Pengawas SMA Dinas Kabupaten Tasikmalaya
30
400.000
300.000
3) Kepala Sekolah
4) Peserta 80 x Rp.
300.000
100.000
8.000.000
9.000.000
Jumlah
C. Konsumsi
1) makan (Nasi) 87 x Rp. 35.000
2) Snack 87 x Rp. 15.000
Jumlah
E. Laporan Akhir
3.045.000
1.305.000
4.350.000
Kegiatan
100.000
Jumlah Total
Mengetahui
Kepala Sekolah
14.887.000
Singaparna, 21 Agustus
Ketua Pelaksana
2016
Bendahara Kegiatan
196205071989031004
196707271991031008 196605041989032004
Bendahara Komite SMAN 1
Singaparna
Drs. H. ABAN
SUBARNA
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
31
untuk
lebih
mengoptimalkan
serta
untuk
meningkatkan
memberikan perhatian
yang lebih
kepada semua praktisi sekolah agar kegiatan ini tidak hanya sebatas
kegiatan formalitas menjelang awal tahun pelajaran. Demikianlah Proposal
dan Program kerja kami yang masih jauh
mohon kiranya
32
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
KEGIATAN
WORKSHOP SOSIALISASI SMA
RUJUKAN
Tahun 2016/2017
Dilaporkan Oleh :
PANITIA PELAKSANA WORKSHOP
SMAN 1 SINGAPARNA
Tahun 2016/2017
TENTANG :
Dilaporkan Oleh :
PANITIA PELAKSANA WORKSHOP
KepalaSekolah,
SMAN 1 Singaparna
Ketua pelaksana
Mengetahui :
Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Tasikmalaya
Panitia
35
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN.
ii
KATA PENGANTAR ..
iii
DAFTAR ISI ..
iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Landasan Hukum ..
D. Sasaran..
F. Manfaat .
B. Landasan Yuridis
C. Landasan Teoritis 11
D. Konsep SMA Rujukan 12
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN WORKSHOP SOSIALISASI SMA RUJUKAN
A. Tempat dan Waktu
18
B. Jadwal Kegiatan
18
19
19
BAB IV PENUTUP
B. Kesimpulan dan Saran..
LAMPIRAN - LAMPIRAN
iv
BAB 1
36
21
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk
mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut,
Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan
sebagai instrument untuk mengarahkan peserta didik menjadi :
1. Manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman
yang selalu berubah
2. Manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri.
3. Warga Negara yang demokratis, bertanggung jawab.
Paska Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan memberlakukan kurikulum
baru yang disebut Kurikulum 2013 mulai tahun 2013/ 2014 maka Dalam rangka
Mengimplementasikan
kurikulum
2013
serta
dalam
Meningkatkan
mutu
Kegiatan
untuk
pendidikan
pendidikan
dalam
fungsi
sebagai
mencapai tujuan
juga
merupakan
tataran
mikro
pelayanan
pendidikan
institusi yang
dan
menempati
masyarakat
nasional.
yang
Selain
melaksanakan
itu,
proses
pendidikan
mengembangkan
dan
potensi
proses
dan
sosial
sehingga
memperoleh
bekal
peserta
untuk
didik
dapat
kehidupan
di
masyarakat.
Proses pendidikan yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan akan
memberi konstribusi terhadap kualitas pendidikan. Hal ini berarti, kualitas
37
kualitas
pendidikan
sangat
menekankan
pentingnya
peranan sekolah sebagai pelaku dasar utama yang otonom, dan peranan
orang tua dan masyarakat dalam mengembangkan pendidikan. Sekolah perlu
diberi kepercayaan untuk mengatur dan
dengan
kondisi
lingkungan
dan
mengurus
dirinya
kebutuhan pelanggan.
sendiri
Sekolah
sesuai
sebagai
pendekatan
baru,
yakni
pengelolaan
peningkatan
mutu yang
kualitas
pendidikan
yang
berbasis
sekolah
sangat
Penerapan
manajemen
berbasis
mutu
pendidikan
adalah
satu
langkah
pemberdayaan
konkret
Konsep
dan
dititik
sehingga
diharapkan
kemampuan,
komitmen
normatif
dan
mutu
pendidikan
merupakan salah
satu
sesuai
strategi
38
lingkup
Kementerian
Standar
Nasional
Pendidikan
dan
Kebudayaan
dalam
mewujudkan
terbentuknya
insan
serta
ekosistem
semangat
Fokus kebijakan
melakukan
kebijakan
tersebut,
pembinaan
SMAN 1 Singaparna
peningkatan
mutu
pada
pendidikan
tahun
melalui
Workshop Sosialisasi SMA Rujukan yang diikuti oleh 80 orang peserta, baik dari
unsur guru tenaga kependidikan SMAN 1 Singaparna, guru dari SMA Imbas,
komite sekolah dan tokoh masyarakat. Workshop ini diharapkan merupakan
strategi pembinaan percepatan peningkatan dan perluasan mutu SMA melalui
praktik baik dan inovasi pendidikan berbasis Standar Nasional Pendidikan (SNP)
sebagai rujukan mutu bagi SMA lain.
Menindaklanjuti program pembinaan SMA Rujukan di , SMAN 1 Singaparna
pada tahun anggaran 2016 akan melakukan penataan dan persiapan dengan
melaksanakan Sosialisasi SMA Rujukan kepada berbagai pihak, baik itu kepada
guru,
tenaga
program
SMA
kependidikan
Rujukan
maupun
tersebut
masyarakat.
dikembangkan
Mengimplementasikan
naskah pendukung
pelaksanaan program SMA Rujukan antara lain (1) Konsep dan Pengembangan
SMA Rujukan; dan (2) Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah SMA Rujukan. Melalui
naskah tersebut diharapkan guru, tenaga kependidikan, SMA Imbas, komite
sekolah dan masyarakat dapat mengimplementasikan program SMA Rujukan
sesuai rambu-rambu yang telah ditetapkan.
Untuk menghindari turn over ( tingkat kemangkiran peserta workshop)
panitia membuat rambu rambu berupa Tata Tertib peserta dan Panitia .
B. Landasan Hukum
a. Undang undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas
b. Peraturan Pemerintah no 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
39
Mendikbud
No
65
tahun
2013
tentang
Standar
Proses
Pemerintah
Nomor
19
tahun
2005
tentang
Standar
pada
manajemen
jenjang pendidikan
berbasis
sekolah
dasar
dan
menengah
menerapkan
dengan
kemandirian,
yang ditunjukkan
Nasional
Pendidikan
bertujuan
menjamin
mutu
pendidikan
serta
Pemerintah menetapkan
Standar Kompetensi
Pendidik
dan
Tenaga
dan
standar
nasional
pendidikan
di
sekolah
masih
Standar
standar
lainnya,
Kompetensi Lulusan
seperti
Standar
(SKL)
yang
Isi, Standar
diakibatkan
Proses,
Standar
rendahnya
Penilaian
40
ini
dapat
sebagai rujukan
Optimalnya
potensi
sumber
daya
sekolah
dan
masyarakat
untuk
daerah;
5. Terwujudnya perluasan dan percepatan ketersediaan pelayanan pendidikan
yang bermutu tinggi;
6.
sekolah.
Konsep dan Pengembangan SMA Rujukan
a. Untuk
memberikan
pelatihan
agar
guru
dapat
mempersiapkan
jaminan
kualitas
layanan
pendidikan,
tersedianya
41
10.Meningkatnya
dan
meratanya
ketersediaan
dan
kualitas
sarana
dan
prasarana
pendidikan sesuai dengan standar pelayanan minimal;
11.Memahami elemen perubahan kurikulum 2013
12.Memahami cara-cara pembelajaran sesuai tuntutan Kurikulum 2013
D.
Sasaran
Sasaran program Workshop ini adalah Seluruh Pendidik dan tenaga
kependidikan SMAN 1 Singaparna, SMA Imbas, dan masyarakat.
E.
F.
Manfaat
Kegiatan Workshop
diharapkan
Mempunyai
panduan
penyelenggaraan
pendidikan
yang
komprehensif dan detil sebagai acuan untuk mencapai target dari visi dan
misi yang telah digulirkan
d. Meningkatkan kualitas pendidikan, demikian juga dengan
program SMA
Rujukan
untuk
mempersiapkan
peserta
didik
melalui
dalam
motivasi
dan
unsur
kepada kepala
sekolah
42
lainnya
sekolah,
guru,
termasuk peserta
tenaga
didik,
orangtua,
dan
komite
sekolah
dalam
mencapai
prestasi
secara
optimal.
f.
percepatan
peningkatan
mutu
pendidikan di sekolah.
g. Menggugah kepedulian masyarakat, terutama komite sekolah dalam
mendukung program sekolah untuk mencapai tujuan percepatan mutu
pendidikan di sekolah masing-masing.
h. Memahami Konsep dan Pengembangan SMA Rujukan yaitu
revolusi
karakter
kurikulum
bangsa
melalui
pendidikan nasional
kebijakan
dengan
melakukan
penataan
kembali
mengedepankan
aspek
Meningkatkan
kualitas
pendidikan
melalui
pengembangan
guru,
dengan
kerangka
pikir
bagi
orangtua
membentuk insan
dan
akan
ekosistem
berkarakter.
Khususnya untuk Guru :
a) Memahami
Kurikulum
2013
secara
Utuh
dalam
Perencanaan,
43
BAB II
LANDASAN PENGEMBANGAN
A. Landasan Filosofis
Penyelenggaraan program SMA Rujukan yang akan dijadikan sebagai
rujukan bagi sekolah lain pada dasarnya adalah peningkatan mutu sekolah
yang
didasari
Filosofi
filosofi eksistensialisme
esensialisme
(fungsionalisme).
dan
yang
pro-perubahan,
dilaksanakan
kreatif,
melalui
inovatif,
didik
seoptimal
proses pendidikan
dan
mungkin
yang
melalui
bermartabat,
eksperimentif, menumbuhkan
dan
berbagai sektor
dan
sub-sub
44
sektornya,
baik
lokal,
nasional,
to
be
merupakan
penyelenggaraan
proses
belajar
patokan
berharga
pendidikan
mengajar,
di
sarana
bagi penyelarasan
Indonesia,
dan
mulai
prasarana,
praktik-
dari kurikulum,
hingga
sampai
intinya
bahwa
peningkatan
mutu
pendidikan
terletak
pada
Pancasila
sebagai
Indonesia yang digali dari dan hidup dalam masyarakat bangsa Indonesia dan
berkembang sepanjang sejarah serta menjadi sikap hidup dan ideologi nasional
sepenuhnya
(Pengembangan
menjadi
rujukan
Kurikulum
filosofik
2013).
pengembangan
Berdasarkan
hal-hal
kurikulum
inilah
maka
kurikulum,
tenaga
kependidikan,
sarana
dan
prasarana,
dengan
prinsip
diversifikasi
sesuai
dengan
satuan
pendidikan,
potensi daerah, dan peserta didik.
c.
Pasal
38
ayat
dikembangkan sesuai
satuan
pendidikan
(2),
kurikulum
dengan
pendidikan
relevansinya
oleh
dasar
dan
menengah
setiap
kelompok
atau
45
Proses,
Standar
Kompeteni
Lulusan,
Standar
Pendidik
dan
Pasal
2 ayat
(2),
Pasal
7,
pemerintah
mengarahkan,
membimbing,
mensupervisi,
Meningkatnya
angka
keberlanjutan
pendidikan
yang
ditandai
dengan
Meningkatnya
jaminan
kualitas
layanan
pendidikan,
tersedianya
kurikulum
yang andal dan tersedianya sistem penilaian pendidikan yang komprehensif;
46
prasarana
pendidikan sesuai dengan standar pelayanan minimal;
f. Tersusunnya peraturan perundangan terkait wajib belajar 12 tahun.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 tahun 2015
tentang
Penumbuhan Budi Pekerti antara lain:
a. Internalisasi nilai moral dan spiritual dalam kehidupan;
b. Rasa kebangsaan dan cinta tanah air;
c. Interaksi positif antara peserta didik dengan guru dan orangtua;
d. Interaksi positif antarsiswa;
e. Pengembangan potensi utuh siswa;
f. Pemeliharaan lingkungan sekolah yang mendukung iklim pembelajaran;
g. Pelibatan orang tua dan masyarakat.
C. Landasan Teoritis
Menurut Quisumbing (2003), kualitas pendidikan bersifat dinamis, saat ini
berkualitas namun saat mendatang mungkin sudah ketinggalan. Sedangkan
menurut Stott, Fink & Earl (2003), pencapaian kompetensi peserta didik yang
menjadi tujuan pembelajaran ditentukan
berbeda
satu
dengan
lainnya,
oleh
dan memiliki
keunikan.
Karakter
yang
ini
yang dikembangkan
oleh
David
Kolbs
1980
dan
dikembangkan
experience,and is
47
pekerjaan
(2)
mampu
merefleksi
pengalaman
(3)
menetapkan
keputusan
dan
menyelesaikan
masalah
untuk
keinginan
yang
kuat
pertama
untuk
adalah
model :
(1) melaksanakan tugas untuk memperoleh pengalaman nyata, keterampilan
apa yang akan diputuskan untuk menjadi focus yang dikembangkan;
(2) mengobservasi dan merefleksi pengalaman melaksanakan tugas;
(3) mempelajari teori, konsep, atau ketentuan yang seharusnya;
(4) mengembangkan aktivitas uji coba perbaikan hasil yang sudah dicapai
secara berkelanjutan. Selanjutnya hasil belajar dapat disusun dalam bentuk
karya tulis berbentuk laporan ilmiah atau dalam bentuk karya inovatif lain.
Oleh
secara
karena
itu
peningkatan
terus menerus
dan
kualitas
berkelanjutan.
pendidikan
Sekolah
harus
dilakukan
merupakan
lembaga
pendidikan yang berfungsi sebagai lembaga sosial ekonomi non profit yang
memberikan
pelayanan
kebutuhan pendidikan
dan
pengajaran
bagi
menghasilkan
sumber
daya
manusia
yang
memiliki
kompetensi
ekonomi untuk hidup dan berkembang di tengah masyarakat. Hal ini dilihat
dari hasil pendidikan yang memiliki dampak sosial dan ekonomi kepada
masyarakat. Dampak sosial dapat dilihat pada kehidupan bermasyarakat yang
tenteram, aman, dan sentosa. Dampak
peningkatan
masyarakat
kesejahteraan
dapat
ekonomi
masyarakat.
dibangun
Etika moral
melalui
dapat
dan
pendidikan,
dilihat
akhlak
dari
mulia
untuk memberi
material
tetapi
juga
sosial.
48
Oleh
karena
itu
semua
negara
berusaha
didik
untuk hidup
pengetahuan
dan/atau
masyarakat.
Kemampuan
di
masyarakat.
Kemampuan
keterampilan, serta
seseorang
perilaku
dapat
ini
berupa
yang
diterima
ekosistem
belajar, mengembangkan
sekolah
praktik
yang
terbaik
kondusif
dalam
sebagai
tempat
peningkatan
mutu
akademik,
serta
melaksanakan program
kebijakan
pendidikan
yang
layak menjadi rujukan SMA lain. SMA Rujukan merupakan sekolah rintisan
bersama antara Dinas Pendidikan Kab/Kota, Dinas Pendidikan Provinsi dan
Kemendikbud guna percepatan dan perluasan peningkatan mutu pendidikan
SMA
sesuai
melalui
dengan
pemenuhan
potensi
SNP
dan
sekolah
dan
Standar
pengembangan
Isi,
kebutuhan
atas
program keunggulan
masyarakat.
Standar
Proses,
Standar
Sedangkan
:
Standar
Penilaian
2013.
49
2.
SMA
negeri
atau
swasta
dengan
akreditasi
atau
tertinggi
di
kabupaten/kota setempat.
3.
Bersedia
memberikan
pengimbasan
praktik-praktik
baik
dan
inovasi
tentang
memenuhi
mengembangkan
ekosistem
sekolah
atau
melampaui
SNP,
berkelanjutan,
melaksanakan
program
kebijakan
pendidikan
yang
layak
menjadi
dengan
mengacu
pada
Standar
Nasional
Pendidikan
dan
Memiliki
dokumen
KTSP
yang
dikembangkan
dengan
memperhatikan
50
b. Memiliki Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) dan indeks prestasi UN tinggi
(minimal 70)
c. Memiliki nilai rerata hasil ujian nasional 2 tahun terakhir minimal 70.
d. Minimal 50% lulusan diterima di perguruan tinggi.
e. Peserta
didik
memiliki
kemampuan
memanfaatkan
lingkungan
secara
Melaksanakan
autentik, dan
penilaian
menggunakan
hasil
belajar
hasilnya
siswa
untuk
menggunakan
penilaian
merencanakan
program
51
kompetensi
untuk
pengetahuan
dan
keterampilan,
serta
pendidikan
yang
memenuhi
Standar
Pendidik
dan
Tenaga
sekolah
berupa
bangunan
gedung
dan
tempat
bermain/berolahraga;
c. Lahan harus memenuhi kriteria kesehatan dan keselamatan, kemiringan,
pencemaran air dan udara, kebisingan, peruntukan lokasi, dan status tanah;
52
perpustakaan,
3)
ruang
laboratorium
biologi,
4)
ruang
jamban/toilet,
17)
gudang,
18)
ruang
sirkulasi,
19)
tempat
bermain/berolahraga.
7. Standar Pengelolaan
Satuan pendidikan yang memenuhi Standar Pengelolaan adalah sebagai berikut.
a. Memiliki perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan
dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan sistem informasi manajemen;
b. Mengembangkan perencanaan program mulai dari penetapan visi, misi,
tujuan, dan rencana kerja;
c. Pelaksanaan rencana kerja sekolah didasarkan pada struktur organisasi
dan pedoman pengelolaan secara tertulis dibidang kesiswaan, kurikulum dan
kegiatan pembelajaran, pendidikan dan tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, keuangan dan pembiayaan;
d. Mengembangkan sistem supervisi pembelajaran dan supervisi program
sebagai strategi penjaminan mutu.
e. Pelaksanaan rencana kerja mempertimbangkan budaya dan lingkungan
sekolah, serta melibatkan peran serta masyarakat.
8. Standar Pembiayaan
Satuan pendidikan yang memenuhi Standar Pembiayaan sebagai berikut
.a.
Pembiayaan
didasarkan
pada
rancangan
biaya
operasional
program
kerja tahunan meliputi investasi, operasi, bahan atau peralatan dan biaya
personal.
b. Sumber pembiayaan dapat berasal dari pemerintah, pemerintah daerah,
dan masyarakat.
c.
Penggunaan dana
dan akuntabel.
53
BAB III
: SMAN 1 Singaparna
Waktu
Deskripsi Workshop
Alokasi
Waktu
3
07.00-
2
Registrasi Peserta
1. Pembukaan
a. Laporan Penyelenggaraan
b. Pengarahan Kepala Sekolah
c. Sambutan Kepala Dinas
Pendidikan Kab.Tasikmalaya
d. Do, Tutup
2. Paparan Skenario Workshop
3. Break time (Konsumsi Snack)
4. Program SMA Rujukan
5. Keunggulan SMA Rujukan,
Sosialisasi SMA Rujukan
6. ISOMA
7. Konsep Dasar dan Kriteria SMA
Rujukan
8. Praktik-Praktik Baik dan Inovasi
SMA Rujukan
9. Penyelenggaraan Sekolah
Aman dan Ramah Sosial,
10.ISOMA
11.Pembinaan Prestasi,
Pengeleloaan Lingkungan
G. Doa dan Penutupan
07.55
07.5508.00
08.00-
4
Panitia
MC
Ketua
penyelenggara
Kepala Sekolah
Disdik Kab. Tsm
08.10
08.1008.40
08.4009.10
09.10-
Panitia
Peserta
Pengawas SMA
Dinas Kabupaten
Tasikmalaya
Kepala Sekolah
09.15
09.15-10.00
Peserta
10.00Pengawas SMA
10.45
Dinas Kabupaten
10.45Tasikmalaya
11.45
Kepala Sekolah
11.4512.00
12.0013.00
13.0014.00
14.00-
54
Pemateri
Kepala Sekolah
Peserta
Kepala Sekolah
Panitia, Kepala
Sekolah
14.30
14.3015.30
15.3016.15
16.1516.45
16.4517.00
C. Panitia dan Nara Sumber (Daftar Hadir Panitia dan Nara Sumber
Terlampir)
Panitia dalam Workshop ini sepenuhnya berasal dari guru- guru SMA 1
Singaparna yang terdiri dari 5 (lima) orang, yaitu:
Ketua
Sekretaris
Bendahara
Anggota
Anggota
F. Pembiayaan
55
A. Pemasukan
1. Bantuan Dana SMA
Rujukan
2. Komite Sekoah
Jumlah
B. Pengeluaran
: RP. 14350000
: Rp.
537,000
: Rp. 14,887000
Jumlah( Rp)
2x5xRp.20.000
B. Proposal
1) ATK (dibagikan ke peserta) 87 x Rp.
200.000
1.000
2) Pembuatan Banner
2) Akomodasi
3) Penyusunan Proposal dan Program
87.000
250.000
100.000
Kerja
100.000
537.000
Jumlah
2 Pelaksanaan
A. Honorarium Panitia
1) Drs. Aleh Soleh (Ketua)
2) Epi Sopiah, S.Pd, M.Pd (Sekretaris)
3) Dida Rupaida S.Pd (Bendahara)
4) Ida Rosmawati, S.Pd, M.M
(Anggota)
5) Drs.Dadang Rusmana, MM.Pd
200.000
200.000
200.000
200.000
(Anggota)
Jumlah
B. Honorarium dan transport Nara Sumber dan
200.000
1.000.000
Peserta
1) Kepala Dinas Kabupaten
Tasikmalaya
2) Pengawas SMA Dinas Kabupaten Tasikmalaya
3) Kepala Sekolah
4) Peserta 80 x Rp.
56
400.000
300.000
300.000
8.000.000
100.000
Jumlah
9.000.000
C. Konsumsi
1) makan (Nasi) 87 x Rp. 35.000
2) Snack 87 x Rp. 15.000
Jumlah
E. Laporan Akhir
3.045.000
1.305.000
4.350.000
Kegiatan
100.000
Jumlah Total
Mengetahui
Kepala Sekolah
14.887.000
Singaparna, 23 Agustus
Ketua Pelaksana
2016
Bendahara Kegiatan
NIP. 196205071989031004
196707271991031008
196605041989032004
Singaparna
57
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kemajuan dibidang pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara
orang tua , sekolah, masyarakat dan pemerintah. Guru sebagai ujung tombak
dalam mencapai cita cita dalam meningkatkan kualitas pendidikan dituntut
untuk selalu tampil
marut apabila guru sebagai ujung tombak pendidikan tidak memahami kurikulum
yang sedang dilaksanakan, oleh karena itu betapa pentingnya Workshop
Sosialisasi SMA Rujukan ini dilakukan
Perangkat pembelajaran yang telah dipersiapkan tidak
mempunyai arti
apapun tanpa disertai dengan kemauan untuk tampil professional. Oleh sebab
itu dengan adanya Workshop Sosialisasi SMA Rujukan Sangat diperlukan untuk
lebih mengoptimalkan serta untuk meningkatkan kompetensi bidang akademik
dan kompetensi profesi sehingga bisa melaksanakan
proses pembelajaran di
B. Saran
memberikan perhatian
praktisi sekolah agar kegiatan ini tidak hanya sebatas kegiatan formalitas
menjelang awal tahun pelajaran. Demikianlah Proposal dan Program kerja kami
yang masih jauh dari kesempurnaan namun mohon kiranya dapat diterima dan
teraplikasikan dalam kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
58
DAFTAR LAMPIRA
59