Anda di halaman 1dari 3

Lanjutan Bab IV..

Hubungan SKN dengan lingkungan strategis sangat penting karena pembangunan


kesehatan tidak dapat mencapai tujuannya tanpa memperhatikan hal tersebut, yang meliputi
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Lingkungan tersebut berada
baik dalam tingkat lokal, nasional, regional, maupun global.
BAB V
CARA PENYELENGGARAAN SKN
Pembangunan kesehatan dibagi 2, yaitu :
1. Pengelolaan kesehatan yang mencakup kegiatan perencanaan, pengaturan, pembinaan, dan
pengawasan serta evaluasi penyelenggaraan upaya kesehatan dan sumber dayanya dengan
melibatkan masyarakat.
2. Penyelenggaraan upaya kesehatan yang meliputi upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat dengan mengguanakan sumber daya kesehatan, seperti tenaga
kesehatan, fasilitas kesehatan, perbekalan kesehatan, dan teknologi serta produk teknologi
untuk tujuan keberhasilan upaya kesehatan.
Pengelolaan dan penyelenggaraan pembangunan kesehatan dilakukan dengan memperhatikan
nilai-nilai:
a. Prorakyat
b. Inklusif
c. Responsif
d. Efektif
e. Bersih
Penyelenggaraan SKN dilaksanakan secara berjenjang dan mempertimbangkan komitmen global
serta komponennya yang berpengaruh pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Subsistem upaya kesehatan merupakan pengelolaan upaya kesehatan yang terpadu,
berkesinambungan, paripurna, dan berkualitas, meliputi upaya peningkatan, pencegahan,
pengobatan, dan pemulihan. Tujuannya agar terselenggaranya upaya kesehatan yang adil, merata
terjangkau, dan bermutu. Unsur-unsur subsistem upaya kesehatan, antara lain :
a. Upaya kesehatan
b. Fasilitas pelayanan kesehatan
c. Sumber daya upaya kesehatan
d. Pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan.
Pelayanan kesehatan meliputi peningkatan, pencegahan, pengobatan, dan pemulihan baik melalui
pelayanan kesehatan konvensional, tradisional, alternatif, maupun komplementer melalui
pendidikan dan pelatihan serta selalu mengutamakan keamanan, kualitas, dan bermanfaat.

Fasilitas pelayanan kesehatan meliputi fasilitas pelayanan perorangan dan/atau


masyarakat, yang diselenggarakan oleh pemerintah (termasuk TNI/POLRI), pemerintah daerah
provinsi/kabupaten/kota, dan/atau masyarakat yang sifatnya sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan masyarakat. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan kesehatan tingkat primer,
sekunder, dan tersier. Fasilitas kesehatan menyelenggarakan upaya kesehatan yang terdiri dari
upaya kesehatan tidak langsung yang turut mendukung upaya kesehatan langsung.
Prinsip-prinsip subsistem upaya kesehatan terdiri dari:
a. Terpadu, berkesinambungan, dan paripurna
b. Bermutu, aman, dan sesuai kebutuhan
c. Adil dan merata
d. Nondiskriminasi
e. Terjangkau
f. Teknologi tepat guna
g. Bekerja dalam tim secara cepat dan tepat
Penyelenggaraan upaya kesehatan dilakukan melalui kegiatan:
a. Pelayanan kesehatan (konvensional, tradisional, alternatif, dan komplementer)
b. Peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
c. Pelayanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
d. Upaya kesehatan jiwa
e. Upaya kesehatan sekolah dan kesehatan olah raga
f. Upaya perbaikan gizi
g. Pelayanan kesehatan pada bencana
h. Pelayanan darah
i. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
j. Penanggulangan gangguan penglihatan dan pendengaran
k. Upaya kesehatan matra
l. Pengamanan dan penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
m. Pengamanan makanan, minuman, dan zat adiktif
n. Pelayanan forensik klinik dan bedah mayat
o. Upaya kesehatan ibu, bayi, remaja, lansia, dan penyandang cacat
p. Upaya pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan penyakit menular dan tidak
menular
q. Upaya kesehatan lingkungan dan kesehatan kerja
Peningkatan kesehatan dilakukan melalui penyuluhan, penyebarluasan informasi dan/atau
kegiatan lain untuk menunjang tercapainya hidup sehat.
Pelayanan keseharan perorangan primer (PKPP) adalah pelayanan kersehatan dimana
terjadi kontak pertama secara perorangan sebagai proses awal pelayanan kesehatan yang
ditekankan oada pelayanan pengobatan, pemulihan tanpa mengabaikan upaya peningkatan dan
pencegahan. PKPP diselenggarakan oleh tenaga kesehatan yang dibutuhkan dan mempunyai
kompetensi seperti yang ditetapkan sesuai ketentuan serta dapat dilaksanakan di rumah, tempat

kerja, maupun tempat pelayanan perorangan primer dan didukung ileh pelayanan kesehatan
perorangan sekunder dalam sistem rujukan yang timbal balik.
Pemerintah wajib menyediakan pelayanan kesehatan perorangan primer di seluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sesuai kebutuhan, terutama masyarakat
miskin, daerah terpencil, perbatasan, pulau-pulau terluar dan terdepan, serta yang tidak diminati
swasta. Pembiayaan PKPP untuk penduduk miskin dibiayai pemerintah, sedangkan golongan
ekonomi lainnya dibiayai dalam sistem pembiayaan yang diatur oleh pemerintah.
Dalam pelayanan kesehatan perorangan termasuk pula pelayanan kesehatan berbasis
masyarakat seperti Pos Kesehatan Desa (Poskedes) dan pengobatan tradisional, alternatif, serta
komplementer yang secara ilmiah telah terbukti dan terjamin keamanan dan khasiatnya.
Pelayanan kesehatan masyarakat primer (PKMP) adalah pelayanan peningkatan dan
pencegahan tanpa mengabaikan pengobatan dan pemulihan dengan sasaran keluarga, kelompok,
masyarakat yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang pelaksanaan
operasionalnya dapat didelegasikan kepada Puskesmas, dan/atau fasilitas pelayanan kesehatan
primer lainnya yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
Masyarakat termasuk swasta dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat primer
sesuai peraturan perundang-undangan dan bekerja sama dengan pemerintah/pemerintah daerah.
Pembiayaan PKMP ditanggung oleh pemerintah/pemerintah daerah bersama masyarakat,
termasuk swasta. Pemerintah/pemerintah daerah wajib melaksanakan dan membiayai PKMP
yang berhubungan dengan prioritas pembangunan kesehatan melalui perbaikan lingkungan,
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan kematian serta paliatif. Penyelenggaraan
PKMP didukung upaya kesehatan berbasis masyarakat dan didukung oleh pelayanan kesehatan
masyarakat sekunder.

Anda mungkin juga menyukai