PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Komunikasi merupakan aktifitas penting manusia dalam menjalani kehidupan
.sebagai bagian dari mahluk sosial yang sarat dengan keberagaman ,kebutuhan ,dan
kepentingan serta harapan-harapan yang ingin dicapai , manusia tidak bisa lepas dari
aktipitas komunikasi.Profesi perawat merupakan salah satu profesi yang yang sarat
dengan proses komunikasi baik dengan masyarakat pada lingkungan maupun dengan
pasain yang waktu intraksinya paling lama, sehingga seorang perawat dituntut
mempunyai keterampilan komunikasi yang mampu memberikan hal fositip bagi klayen .
Sekil komunikasi yang memadai,baik dan benar serta efektif akan berdampak pada
kepribadian
seorang tenaga kesehatan dan akan menjadi kebiasan yang baik dalam
menjalankan profesinya sebagai tenaga kesehatan. Upaya untuk membiasakan diri dengan
pola
komunikasi
,hendaknya
kita
mengetahui
dan
memahami
konsep-konsep
Tujuan
Untuk mengetahui,memahami,dan menerapkan konsep manajemen
keperawatan
Manfaat
Sebagai pedoman dalam memahami konsep manajemen keperawatan khususnya
dalam berkomunikasi..
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Communication | 1
2.1 Pengertian
Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dan vital dalam
kehidupan manusia. Dikatakan mendasar karena setiap masyarakat manusia, baik yang
primitif maupun yang modern, berkeinginan mempertahankan suatu persetujuan
mengenai berbagai aturan sosial melalui komunikasi. Dikatakan vital karena setiap
individu memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan individu individu lainnya
sehingga meningkatkan kesempatan individu itu untuk tetap hidup (Rakhmat, 1998:1).
Setiap saat semua orang selalu berbicara tentang komunikasi. Kata komunikasi sangat
dikenal, tetapi banyak di antara kita yang kurang mengerti makna dari komunikasi
walaupun kita selalu memperbincangannya dan melakukannya.
Kata atau istilah komunikasi ( dari bahasa inggris communication ), secara
epistemologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa latin communicatus, dan
perkataan ini bersumber pada kata communis. Kata communis memiliki makana
berbagi atau menjadi milik bersama yaitu usaha yang memiliki tujuan untuk
kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi secara terminilogis merujuk pada
adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi,
yang terlibat dalam komunikasi ini adalah manusia. Untuk memahami pengertian
komunikasi tersebut dijelaskan secara efektif oleh Effendy bahwa para ahli komunikasi
sering mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyannya,
The Structure and Function of Communication in Society. Laswell mengatakan bahwa
cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai
berikut: Who Says What In Which Channel to Whom with What Effect? Paradigma
Laswell menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari
pertanyaan yang diajukan, yaitu:
Komunikator (siapa yang mengatakan?)
Pesan (mengatakan apa?)
Media (melalui saluran apa?)
Komunikan (kepada siapa?)
Efek (efek apa?)
Communication | 2
Jadi, berdasarkan paradigma Laswell, secara sederhana prosese komunikasi adalah pihak
komunikator membentuk (encode) pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran
tertentu kepada pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu
Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada
pihak lain.
Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak
kepada pihak lain.
Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam
komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan
getaran nada/suara.
Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak
lain.
Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang
disampaikannya.
Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu
akan dijalankan ("Protokol")
Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi mempunyai
pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada setiap situasi hampir selalu ada hal
yang mengganggu kita. Gangguan adalah hal yang merintangi atau menghambat
komunikasi sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang diterimanya.
Communication | 3
Communication | 4
Lain lagi saat saya kedatangan teman dari RRC yang hanya bisa
bahasa ibu dan kami bersahabat untuk bertukar informasi satu sama lain. Saya
tidak bisa bahasa mandarin. Dia tidak bisa bahasa Inggris dan sedikit mengerti
bahasa Indonesia. Saya terkesan sekali saat kami merayakan hari ulang tahun
bersama, saling mentraktir dan berkomunikasi dengan berbagai macam cara
seperti menulis, gerakan tangan, menggambar, ekspresi muka hingga
menggunakan alat peraga. Intinya adalah kita harus saling mendengarkan satu
sama lain agar komunikasi terkesan nyambung.
Beberapa kali saya kesasar di negara orang pun, bekal saya dalam
berkomunikasi dengan bahasa sebagai hambatan yakni membawa kamus, alat
tulis, kertas, kalkukator dan alamat kita tinggal.
6. Hambatan kecakapan teknologi
Dalam suatu pertemuan mediasi komunikasi orangtua dan anak di
suatu sekolah, saya menampilkan slide show tentang sms seorang ABG remaja
kepada kekasihnya dengan menggunakan kalimat atau kata-kata slank atau
bahasa Alay. Bahasa Alay menggunakan huruf besar dan huruf kecil dalam
satu kata juga cenderung tidak lengkap sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan. Apa yang terjadi? Orangtua tidak bisa menangkap pesan SMS
tersebut.
Kecakapan teknologi lainnya seperti penggunaan fitur-fitur handphone
pintar yang tidak semua orang bisa menggunakannya.
Saya pernah mengalami hambatan komunikasi saat tawar menawar
membeli sovenir. Jurus komunikasi saya cuma satu dalam tawar menawar,
yakni bawa kalkulator. Saat sedang tawar menawar kalkulator di HP saya
habis baterai. Atau, mau menggunakan google translate tetapi baterai HP mati.
7. Hambatan lingkungan alam dan kondisi sekitar.
Hal ini bisa mudah ditemui semisal kita menjadi salah menangkap
maksud komunikasi karena suara yang bising atau polusi suara.
Lingkungan alam lain misalnya letak atau jarak pengirim pesan dengan
penerima pesan yang berjauhan menyebabkan informasi tidak diterima dengan
jelas.
Kita juga misalnya akan berbicara dengan pelan saat malam hari,
waktu tidur. Atau waktu tidur siang di beberapa negara Eropa, orang sekitar
diharapkan tidak menimbulkan kegaduhan suara. Sehingga kita cenderung
berbisik atau bersuara pelan jika berbicara.
2.4 Proses komunikasi
Communication | 6
Walter Lippman dinamakan picture in our head, dan oleh Walter Hagemann disebut
Bewustseinsinhalte. Yang menjadi permasalahan adalah bagaimana caranya agar
gambaran dalam benak dan isi kesadaran pada komunikator itu dapat dimengerti,
diterima dan bahkan dilakukan oleh komunikan. Mengenai persoalan tersebut dapat
dijelaskan dengan penelaahan terhadap prosesnya. Proses komunikasi terbagi menjadi dua
tahap, yakni secara primer dan secara sekunder.
1. Proses komunikasi secara primer Proses komunikasi secara primer adalah proses
penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam
proses komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambar, warna dan lain sebagainya yang secara
langsung mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada
komunikan. Bahwa bahasa yang paling banyak dipergunakan dalam komunikasi adalah
jelas karena hanya bahasalah yang mampu menerjemahkan pikiran seseorang kepada
orang lain. Apakah itu berbentuk idea, informasi atau opini; baik mengenai hal yang
kongkrit maupun yang abstrak; bukan saja tentang hal atau peristiwa yang terjadi pada
saat sekarang, melainkan juga yang terjadi pada waktu yang lalu dan masa mendatang.
Adalah berkat kemampuan bahasa, maka kita dapat mempelajari ilmu pengetahuan sejak
ditampilkan oleh Aristoteles, Plato dan Sokrates; dapat menjadi manusia yang beradab
dan berbudaya; dan dapat memperkirakan apa yang akan terjadi pada tahun, dekade,
bahkan abad yang akan datang.
2. Proses komunikasi secara sekunder Proses komunikasi secara sekunder adalah proses
penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau
sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang
komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasi karena
komunikan karena komunikan sebagai sasarannya berada ditempat yang relatif jauh atau
jumlahnya banyak. Surat, telepon, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan lainnya
adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Pada umumnya kalau kita
berbicara di kalangan masyarakat yang dinakamakan media komuniksi itu adalah media
kedua sebagai diterangkan di atas. Jarang sekali orang menganggap bahasa sebagai media
komunikasi. Hal ini disebabkan oleh bahasa sebagai lambang (symbol) beserta isi
(content) yakni pikiran dan atau perasaan yang dibawanya menjadi totalitas pesan
(message) yang tampak tak dapat dipisahkan. Tidak seperti media dalam bentuk surat,
telephon, radio dan lainnya yang jelas tidak selalu digunakan. Tampaknya orang seolahCommunication | 8
olah tak mungkin berkomunikasi tanpa bahasa, tetapi orang mungkin dapat
berkomunikasi tanpa surat, telephon, televisi atau lainnya.
Pada tahap ini setelah Semua rencana strategis di susun maka mulai dilakukan
Gangguan
penetuan kegiatan apa saja yang harus dilakukan dan kapan waktunya. Gangguan
Sebagai contoh
Balikan (Feedback)
di bawah ini akan diberikan rencana kegiatan kelompok dalam penerapan model
asuhan Keperawatan Profesional yang akan dilakukan dalam satu bulan
Beberapa pendekatan yang digunakan untuk penyusunan jadwal dinas
Pesan/ Informasi
1. Total
Symbol/ isyarat
Media
(saluran)
Mengartikan kode/pesan
Informasi
b.
Ajakan
c.
Rencana kerja
d.
2.
Simbol/ isyarat
Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya
dapat
pesan dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota badan, (tangan, kepala, mata dan
bagian muka lainnya). Tujuan penyampaian pesan adalah untuk mengajak,
membujuk, mengubah sikap, perilaku atau menunjukkan arah tertentu.
3.
Media/penghubung
Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti ; TV, radio surat kabar, papan
pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi
pesan yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dsb.
4.
Mengartikan kode/isyarat
Setelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka si
penerima pesan harus dapat mengartikan simbul/kode dari pesan tersebut,
sehingga dapat dimengerti /dipahaminya.
5.
Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim
meskipun dalam bentuk code/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud
oleh pengirim
6.
Balikan (feedback)
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan
dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan
tidak akan tahu dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi
Communication | 10
manajer atau pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima
dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh
penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan yang
disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung
yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan
apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak
Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan
terhadap
perilaku
maupun
ucapan
penerima
pesan.
Pemberi
balikan
Gangguan
Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi
mempunyai pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada setiap situasi hampir
selalu ada hal yang mengganggu kita. Gangguan adalah hal yang merintangi atau
menghambat komunikasi sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang
diterimanya.
2.6 Prinsip komunuikasi kerja
Komunikasi merupakan unsur yang penting dalam aktivitas manajer keperawatan.
Berdasarkan hasil penelitian Swansburg (1990), bahwa lebih dari 80% waktu yang
digunakan manajer untuk berkomunikasi, 11% untuk membaca, 9% untuk menulis.
1. Manajer harus mengerti struktur organisasi, termasuk pemahaman tenteng siapa yang
akan kena dampak dari pengambilan keputusan yang telah dibuat.
2. Komunikasi harus jelas , sederhana dan tepat.
Nursalam (2001) mengemukakan prinsip komunikasi seorang perawat profesional adalah
CARE: Complete,Acurte,Rapid,English.
Artinya setiap melakukan komunikasi (lisan/tulisan) dengan teman sejawat atau profesi
kesehatan lain harus memenuhi ketiga unsur diatas. Profil perawat masa depan yang
terpenting adalah mampu berbicara dan menulis bahasa asing, minimal bahasa inggris.
Communication | 11
1. Manajer harus meminta umpan balik apakah komunikasidapat diterima secara akurat,
salah satu caranya bertanya / mengulangi pesan yang telah disampaikan.
2. Menjadi pendengar yang baik, menerima semua informasi yang disampaikan orang
lain dan menunjukkan rasa menghargai dan ingin tahu terhadap pesan yang
disampaikan.
Communication | 12
Ini akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan akan menjadi lain 8
artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda. Intonasi suara yang tidak
proposional merupakan hambatan dalam berkomunikasi.
4. Humor
Humor dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989), memberikan
catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu menghilangkan stress dan nyeri.
Tertawa mempunyai hubungan fisik dan psikis dan harus diingat bahwa humor adalah
merupakan satu-satunya selingan dalam berkomunikasi.
5. Singkat dan jelas.
Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan jelas, langsung pada
pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti.
6. Timing (waktu yang tepat)
Adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena berkomunikasi akan berarti bila
seseorang bersedia untuk berkomunikasi, artinya dapat menyediakan waktu untuk
mendengar atau memperhatikan apa yang disampaikan.
2. Komunikasi non verbal disebut dengan bahasa tubuh
Komunikasi non verbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata dan komunikasi non
verbal memberikan arti pada komunikasi verbal. Yang termasuk komunikasi non
verbal:
1. Ekspresi wajah
Merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah cerminan
suasana emosi seseorang.
2. Kontak mata
Merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak mata
selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan menghargai
lawan bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar mendengarkan.
Melalui kontak mata juga memberikan kesempatan pada orang lain untuk
mengobservasi yang lainnya. Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal mengingat
sentuhan lebih bersifat spontan dari pada komunikasi verbal. 9
Communication | 13
asuhan
keperawatan
untuk
mencapai
hasil
yang
optimal.
Hindari hambatan personal (Jika perawat menunjukan rasa tidak senang pada klien,
maka hasil yang didapt tidak optimal)
c. Komunikasi melalui komputer
Melalui komputer, informasi-informasi terbaru dapat cepat didapatkan dengan
menggunakan internet bila perawat mengalami kesulitan dalam menangani masalah
klien
d. Komunikasi tentang kerahasiaan
Pasien yang masuk menyerahkan rahasia dan rasa percaya kepada Institusi. Oleh
karena itu perawat harus berusaha menjaga dengan baik.
e. Komunikasi melalui sentuhan
Metode ini merupakan metode dalam mendekatkan hubungan antara pasien dan
perawat. Sentuhan yang diberikan oleh perawat juga dapat sebagai terapipagi pasien,
khusunya pasien dengan depresi, kecemasan dan kebingungan, dalam mengambil
suatu keputusan.
f. Dokumentasi sebagai alat komunikasi
Ketrampilan dokumentasi yang
efektif
memungkinkan
perawat
untuk
sedang
dan
akan
dikerjakan
oleh
perawat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dan vital dalam
kehidupan manusia.Komunikasi secara terminilogis merujuk pada adanya proses
penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi, yang terlibat
Communication | 15
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Effendy, Onong Uchjana. (2003). Ilmu komunikasi; Teori dan Praktek. Bandung: Rosda.
Hovland, Carl, L. (1953).
Social communication dalam Bernard Berelson & Morris Janowits, ed. Reader in public
opinion and communication, New York: The free press of glencoe. Lasswell, Harold D.
(1972).
The structure and function of communication in society dalam Wilbur Schramm, ed. Mass
communication. Urbana Chicago: University of Illinois Press. McLuhan, Marshall. (1968).
The new education dalam J.A. Battle & Robert Shannon, The new idea in education. New
York London: harper & Row Publishers. Pace, R. Wayne et al. (1979).
Communication | 16
Communication | 17