PENILAIAN INTERNAL
OLEH:
KELOMPOK 2
OLIVIA NOVELA SUEBU
A31113703
A31114030
A31114514
A31114515
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmatNya, kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Penilaian Internal dengan baik.
Makalah ini kami susun untuk memberikan informasi kepada pembaca berkaitan dengan
penilaian internal perusahaan.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam proses penyelesaian makalah ini, terlebih khusus kepada Ibu Dian A. S.
Parawansa yang telah memberikan kami arahan untuk menyelesaikan tugas ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang selalu memberikan dukungan dan doa,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Akhir kata, ada pepatah yang mengatakan bahwa tak ada gading yang tak retak. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami mohon
maaf jika terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kekuatan sebuah perusahaan yang tidak dapat dengan mudah ditandingi atau ditiru
oleh para pesaing dinamakan komperensi khusus (distinctive competences). Membagun
keunggulan kompetitif melibatkan kemampuan untuk memanfaatkan kompetensi khusus
dalam penelitan dan pengembangan untuk memproduksi beragam produk yang inovatif.
Strategi sebagian dirancang untuk memperbaiki kelemahan perusahaan, mengubahnya
menjadi kekuatan. Beberapa peneliti menekankan pentingnya audit internal sebagai
bagian dari proses manajemen strategis, yaitu membandingkan dengan audit eksternal.
Robert Grand dalam buku David (2009) menyimpulkan bahwa audit internal lebih
penting. Dalam dunia dimana preferensi konsumen sangat dinamis, identitas konsumen
berubah, dan teknologi yang dimaksudkan untuk melayani kebutuhan konsumen terusmenerus berkembang. Orientasi yang terfokus secara eksternal tidak akan memberi
sebuah landasan yang aman bagi perumusan jangka panjang. Ketika lingkungan eksternal
berubah, sumberdaya dan kapabilitas perusahaan sendiri kiranya merupakan landasan
yang lebih stabil untuk mendefinisikan identitasnya.
Untuk melakukan audit internal dibutuhkan usaha pengumpulan, penyesuaian,dan
pengevaluasian informasi mengenai operasi perusahaan. Faktor-faktor keberhasilan
mencakup kekuatan maupun kelemahan. Kegagalan untuk menyadari dan memahami
hubugan antar area fungsional bisnis dapat menghambat manajemen strategis, dan jumlah
produk atau jasa yang ditawarkan produk atau jasa yangditawarkan perusahaan.
Perusahaan milik pemerintah dan nirlaba secara tradisional tidak memberikan penekanan
yang cukup pada hubungan pada fungsi bisnis.
Penilaian Internal menurut Fred R. David yaitu Semua organisasi memiliki kekuatan
dan kelemahan dalam area fungsional bisnis dan tidak ada perusahaan yang sama kuatnya
atau lemahnya dalam semua area. Kekuatan/kelemahan internal digabungkan dengan
peluang/ancaman eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk
menetapkan tujuan dan strategi. Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud
memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini antara lain:
1. Apakah hakikat audit internal?
2. Bagaimana pandangan berbasis sumber daya (Resource Based View)?
3. Bagaimana mengintegrasikan strategi dan budaya?
4. Apa saja termasuk dalam fungsi bisnis?
5. Apakah tujuan dari analisis rantai nilai?
6. Bagaimanakah strategi pemeriksaan (Audit Strategic)?
7. Apakah tujuan evaluasi faktor internal dan bagaimana langkah-langkah membuat
matriks evaluasi faktor internal?
C. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memberikan informasi kepada pembaca
mengenai penilaian internal perusahaan, termasuk didalamnya hakikat audit internal,
pandangan berbasis sumber daya (RBV), mengintegrasikan strategi dan budaya,
fungsional bisnis, rantai nilai, strategi pemeriksaan (audit strategic), dan matriks evaluasi
faktor internal.
BAB II
PEMBAHASAN
Sumber daya langka ialah sumber daya yang tidak dengan mudah dimiliki pesaing.
Sumber daya yang sulit ditiru menjadikannya semakin langka.
Sumber daya tidak dapat dengan mudah dicarikan penggantinya (barang substitusi).
4
dapat
dideskripsikan
sebagai
proses
pendefinisian,
3. KEUANGAN/AKUNTANSI
Kondisi keuangan sering kali dianggap sebagai ukuran tunggal terbaik bagi
posisi kompetitif perusahaan dan daya tariknya bagi investor. Menurut James Van
Horne, fungsi keuangan/akuntansi terdiri atas 3 keputusan:
1. Keputusan investasi (anggaran modal), yaitu alokasi dan realokasi sumber daya
untuk berbagai proyek, produk, aset dan divisi suatu organisasi. Begitu strategi
dirumuskan, keputusan penganggaran dibutuhkan untuk menerapkan strategi agar
berhasil.
2. Keputusan pembiayaan, yaitu menentukan struktur modal terbaik dari perusahaan
dan meliputi usaha mencermati beragam metode yang digunakan perusahaan
untuk mengumpulkan modal.
3. Keputusan dividen, yaitu menentukan jumlah dana yang ada dalam perusahaan
dibandingkan dengan jumlah yang dibayarkan kepada pemegang saham.
Analisis rasio keuangan adalah metode yang paling luas digunakan untuk
menentukan kekuatan dan kelemahan suatu organisasi dalam area investasi,
pembiayaan, dan dividen. Oleh karena area-area fungsional bisnis terkait sangat eratm
rasio keuangan dapat menandakan kekuatan atau kelemahan di dalam aktivitas
manajemen pemasaran, produksi, penelitian dan pengembangan, serta sistem
informasi manajemen.
Jenis-jenis Rasio Keuangan Dasar
Cara Menghitung
Rasio Likuiditas
Rasio Lancar
Aset lancar
Kewajiban jangka pendek
mampu
memenuhi kewajibankewajiban
jangka
pendeknya
8
Rasio Cepat
mampu
memenuhi kewajibankewajiban
jangka
pendeknya
tanpa
bergantung
pada
penjualan
persediaannya
Rasio Pengungkit
Rasio
utang
terhadap total aset
Rasio
utang
terhadap ekuitas
Total utang
Total aset
Total utang
Total ekuitas pemegang saham
terhadap
ekuitas
dan
pemilik
Keseimbangan antara
utang dan ekuitas di
dalam struktur kapital
jangka
Rasio
oleh
kelipatan
dibayarkan
panjang
perusahaan
Sejauh mana
berkurang
laba
tanpa
membuat perusahaan
tidak mampu melunasi
biaya
bunga
tahunannya
Rasio Aktivitas
Perputaran
persediaan
Penjualan
Persediaan barang jadi
Apakah
perusahaan
memiliki
stok
persediaan
yang
terlalu
banyak
dan
apakah
perusahaan
lambat
menjual
persediaannya
dibandingkan rata-rata
9
Perputaran
aset
tetap
Penjualan
Aset tetap
industri
Produktivitas
penjualan
serta
penggunaan
Perputaran
total
aset
Penjualan
Total aset
pabrik
dan perlengkapan
Apakah
perusahaan
menghasilkan volume
bisnis yang memadai
unruk besar investasi
Perputaran piutang
usaha
asetnya
Rata-rata
lamanya
waktu
yang
dibutuhkan
perusahaan
menagih
untuk
penjualan
kreditnya
Waktu
penagihan
rata-rata
Piutang usaha
Total penjualan kredit /365 hari
presentase)
Rata-rata
(dalam
lamanya
waktu
yang
dibutuhkan
perusahaan
menagih
untuk
penjualan
Total
margin
yang
tersedia
untuk
menutup
beban
operasi
Margin laba operasi
dan
menghasilkan laba
Profitabilitas
tanpa
memperhitungkan
pajak dan bunga
Laba setelah pajak per
euro penjualan
Laba setelah pajak per
dolar aset. Rasio ini
10
Pengembalian atas
ekuitas
pemegang
Laba bersih
Total ekuitas pemegang saham
saham
disebut
juga
pengembalian
atas
investasi (ROI)
Laba setelah pajak per
dolar
investasi
pemegang saham di
Rasio harga-laba
Laba bersih
Jumlah lembar sahambiasa yang beredar
Harga pasar per saham
Laba per saham
perusahaan
Laba yang
tersedia
Rasio Pertumbuhan
Penjualan
Persentase pertumbuhan tahunan dalam total Tingkat pertumbuhan
Laba bersih
penjualan
Persentase pertumbuhan tahunan dalam laba
penjualan perusahaan
Tingkat pertumbuhan
laba perusahaan
Tingkat pertumbuhan
LPS perusahaan
Persentase pertumbuhan tahunan dalam dividen Tingkat pertumbuhan
per saham
dividen
per
saham
perusahaan
Fungsi
Proses
Penjelasan
Keputusan proses berkaitan dengan rancangan sistem produksi fisik. Berbagai
keputusan spesifiknya mencakup pilihan teknologi, tata letak fasilitas, analisis
alur proses, lokasi fasilitas, perimbangan lini, pengendalian proses, dan
analisis transportasi.
Keputusan kapasitas berkaitan dengan penentuan tingkat output optimal bagi
Kapasitas
organisasi-tidak terlalu banyak dan juga tidak terlampau sedikit. Keputusankeputusan spesifiknya meliputi peramalan, perencanaan fasilitas, perencanaan
agregat, penjadwalan, perencanaan kapasitas dan analisis antrean.
Keputusan persediaan menyangkut pengelolaan tingkat bahan mentah, proses
Persediaan
penanganan bahan-bahan
Keputusan angkatan kerja berkaitan dengan pengelolaan tenaga kerja
terampil, tidak terampil, klerikal, dan manajerial. Berbagai keputusan
spesifiknya meliputi rancangan kerja, pengukuran kerja, pengayaan kerja,
standar kerja, dan teknik-teknik motivasi.
Keputusan kualitas bertujuan untuk memastikan bahwa barang dan jasa
Kualitas
pesaing
Menciptakan pasar yang lebih besar
Membutuhkan usia produk yang lebihi
panjang dan perubahan produk yang lebih
2. Bersaing
sebagai
penyedia
sedikit
Membutuhkan perlengkapan dan fasilitas
berkualitas
khusus
Menawarkan total laba lebih besar dari
tinggi
yang
sangat
dan
4. Menyediakan
pengenalan
produk
selera konsumen
Membutuhkan investasi persediaan yang
baru
lebih besar
Membutuhkan perlengkapan dan orang
serba bisa
Memiliki
biaya
penelitian
dan
perbaikan
karena
kurva
permbelajaran
Memampukan
mengendalikan proses
Membutuhkan masuk ke area bisnis yang
kurang dikenal
Membutuhkan
perusahaan
investasi
untuk
modal
lebih
dan
7. Menyebarkan
(desentralisasi)
pemrosesan
jasan
kebakaran
atau
banjir
dapat
memperbanyak
karyawan
dan
di semua lokasi
Jika tiap-tiap lokasi berspesialisasi pada
satu jenis komponen untuk semua produk,
perusahaan rentan terhadap pemogokan
robot
pekerja
Membuat pemeliharaan lebih penting
Membantu rasa aman karyawan
dan
dan
subkontraktor
ketika
permintaan berfluktuasi
Daftar pertanyaan audit produksi, antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
demikian,
sistem
informasi
manajemen
yang
efektif
mengumpulkan,
and
Action
Evaluation
(SPAcE),
analisis
Strengths-Weaknesses-
16
Semua perusahaan memiliki rantai nilai yang meliputi mendapatkan bahan mentah,
mendesain produk, membangun fasilitas produksi, mengembangkan perjanjian kerja
sama, dan menyediakan layanan bagi pelanggan. Analisis rantai nilai mengacu pada
proses dimana suatu perusahaan menentukan biaya yang berhubungan dengan penyediaan
bahan, proses produksi sampai proses pemasaran produk jadi.
Menurut Porter, bisnis sebuah perusahaan paling baik dideskripsikan sebagai rantai
nilai, di mana total pendapatan dikurangi total biaya semua aktivitas yang dilakukan
untuk mengembangkan dan memasarkan produk atau jasa yang menghasilkan nilai.
Value Chain Analysis-VCA bertujuan untuk mengidentifikasi keunggulan atau
kelemahan biaya rendah yang ada di sepanjang rantai nilai mulai dari bahan mentah
sampai aktivitas pelayanan konsumen.
Langkah awal untuk menerapkan prosedur ini adalah dengan membagi operasi suatu
perusahaan ke dalam berbagai aktivitas atau proses bisnis yang spesifik. Kemudian, analis
berusaha untuk mengenakan biaya pada setiap aktivitas, biaya tersebut bisa dalam bentuk
waktu dan uang. Terakhir, analis mengubah data biaya itu menjadi informasi dengan
mencari kekuatan dan kelemahan biaya kompetitif yang mungkin menghasilkan
keunggulan atau kelemahan kompetitif.
Penentuan Tolak Ukur (benchmarking)
Penentuan tolak ukur adalah alat analitis yang digunakan untuk menentukan apakah
aktivitas-aktivitas rantai nilai sebuah perusahaan kompetitif bila dibandingkan dengan
pesaing dan, dengan begitu, kondusif serta memenangkan pangsa pasar. Tolak ukur
melibatkan penaksiran aktivitas rantai nilai secara lintas industri untuk menentukan
praktik terbaik di antara perusahaan-perusahaan yang bersaing dengan maksud untuk
menduplikasi atau mengoptimalkan praktik terbaik tersebut. Bagian tersulit dari tolak
ukur adalah cara untuk memperoleh akses ke dalam aktivitas rantai nilai perusahaanperusahaan lain yang terkait dengan biaya. Sumber-sumber yang lazim digunakan untuk
informasi tolak ukur meliputi laporan yang dipublikasikan, publikasi dagang, pemasok,
distributor, konsumen, mitra, kreditor, pemegang saham, pelobi, dan perusahaan pesaing
yang bersedia membuka dirinya.
F. STRATEGI PEMERIKSAAN (AUDIT STRATEGIC)
Terdapat berbagai macam teknik yg dapat digunakan oleh manajemen perusahaan
untuk melakukan analisis lingkungan. Beberapa diantaranya :
17
1. External Factor Evaluation (EFE) matrix dan Internal Factor Evaluation (IFE) matrix.
(SWOT Analysis).
2. Environment Scanning, ada 3 bentuk utama :
a. Irregular Scanning Systems : system ini digunakan jika terjadi krisis
lingkungan dimana focus utamanya ditujukan pada hal-hal yang sudah terjadi.
b.
suatu review.
c. Continuous Scanning Systems : Sistem ini secara konstan memonitor
komponen lingkungan.
3. Environmental Forecasting : teknik ini merupakan proses penentuan kondisi-kondisi
apa yang mungkin muncul dalam lingkungan organisasi pada masa yang akan datang.
Matriks TOWS/SWOT
Matriks Threats-Opportunities-Weaknesses-Strengths (TOWS) merupakan
matching tool yang penting untuk membantu para manajer mengembangkan empat
tipe strategi. Keempat tipe strategi yang dimaksud adalah: Strategi SO (StrengthOpportunity), Strategi WO (Weakness-Opportunity), Strategi ST (Strength-Threat),
dan Strategi WT (Weakness-Threat).
Matriks SWOT memerlukan key success factors. Pada matriks ini,
menentukan key success factors untuk lingkungan eksternal dan internal merupakan
bagian yang sulit sehingga dibutuhkan judgment yang baik. Sementara itu, tidak ada
satu pun matching tool yang dianggap paling baik.
18
Bobo
Peringka
Skor
Bobot
19
Kekuatan
0.20
0.80
0.10
0.40
0.28
0.20
0.20
0.20
0.20
0.04
0.12
0.12
0.15
0.28
0.05
0.15
0.02
0.06
tahun 2010
Garuda Indonesia mempunyai ciri khas 0.05
tersendiri dibandingkan dengan maskapai
penerbangan lain
Hadirnya produk
baru
Citilink
sebagai 0.05
Kelemahan
Adanya
faktor
operations seperti
jumlahcockpit dan cabin
teknis
dan flight
keterbatasan
crew sehingga
20
0.12
0.04
0.20
otomatisasi
dalam
menjalankan
bisnis
3.52
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan makalah ini terlihat jelas dari pengertian penilaian internal menurut Fred
R. David, yaitu semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area
fungsional bisnis dan tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam
semua area. Kekuatan/kelemahan internal digabungkan dengan peluang/ancaman
eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk menetapkan tujuan dan
strategi. Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal
dan mengatasi kelemahan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, sebaiknya setiap organisasi atau perusahaan
mengetahui dengan jelas apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
21
oleh suatu organisasi atau perusahaan tersebut, sehingga kekuatan yang ada dapat
dimanfaatkan dengan baik dan kelemahan dapat diatasi.
DAFTAR PUSTAKA
David,Fred R. 2011. Manajemen Strategis (Strategic Management) Buku 1 Edisi 12. Jakarta:
Penerbit Salemba Empat
https://liarpp.wordpress.com/2012/11/10/analisis-swot-dan-matriks-ife-efe-garuda-indonesia/
Wheelen Thomas L and J David Hunger, 2003, Strategic Management and Business Policy,
8th Edition, New Jersey, Prentice Hall.
22