Anda di halaman 1dari 2

SRAGEN - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan pemerintah berupaya

meningkatkan produksi pangan secara nasional. Pemerintah memberikan perhatian yang


lebih, anggaran dan program untuk peningkatan tersebut. Untuk menggapai peningkatan
produksi pangan nasional, saya instruksikan kepada seluruh gubernur, bupati, camat hingga
lurah turun langsung dan mendampingi petani, kata Presiden saat panen raya padi di Desa
Bener, Ngrampal, Sragen, kemarin.
Presiden didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono, Mentan Suswono, Gubernur Bibit Waluyo,
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Marie E Pangestu, Mensesneg Sudi Silalahi.
Presiden mengaku bangga dan senang, melihat hamparan padi menguning di Sragen maupun
Jawa Tengah, sebagai salah satu penyangga pangan nasional.
Dia mengatakan, memang ada beberapa daerah yang produksi padi berlebih, seperti di Jawa
Tengah. Namun ada provinsi lain yang defisit, karena produksi padi di daerah setempat
belum cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Jateng yang produksi padinya
melimpah menjadi salah satu lumbung padi andalan tingkat nasional.
Petani Sejahtera
Tadi Suswono (Mentan) menyebutkan rata-rata produksi padi nasional kita 5,1 ton per
hektare, tapi Gubernur Jateng menyampaikan kalau di provinsinya mencapai 7 ton hingga 8
ton per hektare. Hal itu membanggakan, kata SBY didampingi disambut tepuk tangan
meriah.
Panen raya itu dihadiri 100 kelompok petani yang akan mengikuti dialog dengan presiden.
Namun, karena tidak ada kegiatan protokoler, tak kurang 1.000 orang menghadiri acara
tersebut. Mereka sambil berdiri mendengarkan pidato SBY.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Bibit Waluyo menyerahkan 500 ton pupuk organik
petroganik bantuan Asosiasi Produsen Petroganik Indonesia (AP2I) Surakarta kepada
kelompok petani Sragen.
Presiden berharap kelak, rata-rata hasil panen padi secara nasional mencapai 8 ton per
hektare. Dia mengatakan, jika pendapatan petani membaik, masyarakat Indonesia menjadi
lebih sejahtera. Sebab, mayoritas masyarakatnya adalah petani.
Hama
Secara berkelakar presiden mengatakan sebelum berkunjung, dirinya mendengar kabar ada
serangan hama wereng di lahan yang akan dia panen di Sragen.
Ternyata persawahan di depan, kanan dan kiri saya tidak ada lahan yang terkena serangan
hama wereng, katanya. Mensesneg Sudi Silalahi secara berkelakar menanyakan pada petani
di sekitarnya,Le endi werenge, werenge endi le (Nak mana werengnya, werengnya mana
nak), yang ditirukan Presiden sehingga memancing tawa pengunjung.
SBY berharap ada kabar yang baik-baik dari panen raya itu.Presiden mengimbau petani untuk
tidak terlalu khawatir menghadapi hama. Sebab, pemerintah tidak akan tinggal diam, tapi
selalu menciptakan varietas padi unggul tahan hama dan obat pembasmi hama.

Presiden juga mengimbau petani tetap fokus bercocok tanam. Manfaatkan iklim yang
bersahabat ini untuk fokus bercocok tanam, tuturnya.(nin-71)

Anda mungkin juga menyukai