Trial Report Semen Ex Cibaliung (25!11!2015)
Trial Report Semen Ex Cibaliung (25!11!2015)
DAFTAR ISI
1
Tujuan Pengujian
Hasil Pengujian
Metode Pengujian
2/9
TUJUAN PENGUJIAN
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan performance dari dua sample
semen yaitu Holcim dan Hippo yang kami terima dari Cibaliung. Pengujian yang dilakukan
meliputi uji setting time semen, uji specific gravity semen, uji kompatibility semen terhadap
accelerator sigunit L72 dan uji compressive strenght trial concrete. pengujian tersebut
menggunakan material-material sebagai berikut :
3/9
Cement
Coarse aggregate
Screening 8 mm ex Sika
Fine aggregate
Silica sand
Superplasticizer
Set Stabilizer
Shotcrete Accelerator
HASIL PENGUJIAN
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh Summary seperti di bawah :
1. Setting time semen Hippo lebih cepat dibanding semen Holcim, dengan initial setting
semen Hippo 14 % lebih cepat dari semen Holcim, dan Final Setting semen Hippo lebih
cepat 23 % dari semen holcim.
2. Specific gravity semen Hippo lebih tinggi dibanding semen Holcim, specific gravity
semen Hippo yaitu 3.05 sementara specific gravity semen Holcim yaitu 3.01
3. Pengujian kompatibility semen terhadap accelerator sigunit L72 menunjukkan bahwa
semen Holcim lebih kompatible dibanding semen Hippo, ini terlihat dari early strenght
development (grafik concrete strenght), dalam 1 jam semen Holcim mencapai 0,24
Mpa, lebih tinggi 20% dari semen Hippo 0,20 Mpa. Namun untuk hasil aktual harus di
buktikan di site.
4. Pengujian sample semen pada campuran beton shotcrete menunjukkan bahwa semen
Hippo menghasilkan strenght (umur 28 hari) yang lebih tinggi 7.7 % dari campuran
beton menggunakan semen Holcim.
Hasil pengujian dalam laporan ini hanya berlaku terhadap sample yang diterima dan
diuji di lab Sika, namun tidak mewakili performance keseluruhan dari produk semen
tersebut.
4/9
Proses Pengujian
A. Tanggal 21 oktober 2015, dilakukan pengujian setting time pada 2 sample semen,
dengan hasil seperti di bawah :
OPC type 1
Hippo
Holcim
203
231
249
308
B. Tanggal 22 oktober 2015, dilakukan pengujian specific gravity dan cement blaine
(kehalusan butiran semen) pada 2 sample semen, dengan hasil seperti dibawah :
Sample
ID
S (gr)
B (gr)
C (gr)
SG
HIPPO
64
349.68
392.7
3.05
Sample
ID
S (gr)
B (gr)
C (gr)
SG
HOLCIM
64
349.68
392.4
3.01
S = Berat sample, gr
B = Berat Piknometer berisi air sampai batas kalibrasi, gr
C = Berat Piknometer berisi semen dan air sampai batas kalibrasi, gr
SG = S/(B + S - C)
5/9
C. Tanggal 22 oktober 2015, dilakukan trial minishot pada 2 sample semen tersebut sesuai
tabel di bawah :
Tanggal
Trial ID
Cement
content
22 Okt
2015
Hippo, Acc
6%
500 kg
6%
0.20
Holcim, Acc
6%
500 kg
6%
0.24
Keterangan
Concrete strength
Concrete strength (MPa)
1 E+02
1 E+01
1 E-02
0.1
10
Time (min)
6/9
100
1000
D. Tanggal 23 oktober 2015, dilakukan trial pada campuran beton sesuai dengan mix
design shotcrete seperti dibawah ini :
TEST REPORT ON CONCRETE
1
500
888
601
145
500
888
601
132
Admixture
Viscocrete SC 409
Sikatard 930
1.00%
0.40%
1.00%
0.40%
RESULTS
Slump / Flow :
Initial
30'
60'
25 / 54
25 / 52
25 / 51
26 / 60
26 / 57
26 / 55
N/mm2
41.95
48.46
63.10
N/mm2
51.75
60.14
67.97
7/9
50
40
67.97
63.1
60
48.46
60.14
51.745
41.95
7d
30
28d
20
10
0
Holcim OPC type 1
Properties pada beton segar menunjukkan slump keeping kedua mix masih oke setelah
1 jam. Sementara mix beton dengan semen Hippo terasa lebih lengket namun masih
Flowable. Kemudian kebutuhan air campuran dengan semen Hippo lebih rendah 9,8 %
Dibanding semen Holcim.
Properties pada hard concrete terlihat bahwa sample dari mix semen Hippo
memberikan strenght lebih tinggi 7.7 % daripada mix semen Holcim pada umur 28 hari.
5. METODE PENGUJIAN
Pengujian setting time semen menggunakan alat Pulsment yang ada di lab Sika, alat
pulsment dikalibrasi dengan uji vicat.
Pengujian minishot menggunakan seperangkat alat minishot untuk spray cement
mortar dan pulsment untuk pembacaan strenght, mix dari semen mortar dimasukkan
ke dalam silinder semen pada mesin minishot sesuai kebutuhan dan accelerator sigunit
L72 AF dimasukkan kedalam cartridge nya.
Parameter design dan dosis accelerator diinput di software minishot sebelum memulai
proses spraying.
Saat proses spraying sudah stabil (terlihat di monitor), segera arahkan spray ke
pulsment sensor (pembacaan data ultrasonik dari lapisan spray shotcrete). Setelah
selesai spray semua sensor, biarkan proses pulsment berjalan minimal 20 jam untuk
mendapatkan hasil strenght.
Pengujian campuran beton dilakukan di lab beton Sika, material semen, aggregat pasir
dan screening, air dan admixture di takar sesuai design beton pada volume 19 liter
sesuai kebutuhan sample silinder.
Aduk material semen, aggregat dan air sampai homogen menggunakan mixer beton,
kemudian masukkan admixture sehingga didapatkan slump yang sesuai, segera lakukan
uji slump pada menit awal, 30 menit dan 60 menit.
Buat sample silinder untuk pengujian kuat tekan di umur 3 hari, 7 hari dan 28 hari.
8/9
3d
Mesin minishot
The information contained herein and any other advice are given in good faith based on Sika's current knowledge and experience of
the products when properly stored, handled and applied under normal conditions in accordance with Sika's recommendations. The
information only applies to the application(s) and product(s) expressly referred to herein. In case of changes in the parameters of
the application, such as changes in substrates etc., or in case of a different application, consult Sika's Technical Service prior to
using Sika products. The information contained herein does not relieve the user of the products from testing them for the intended
application and purpose. All orders are accepted subject to our current terms of sale and delivery. Users must always refer to the
most recent issue of the local Product Data Sheet for the product concerned, copies of which will be supplied on request.
9/9