Metabolit Sekunder
Metabolit Sekunder
METABOLIT SEKUNDER
A. Glikosida
1. Pendahuluan.
Glikosida adalah senyawa yang menghasilkan satu atau Iebih gula (kon)
diantara produk hidrolisisnya dan sisanya berupa senyawa bukan gula (aglikon).
Bila gula yang terbentuk adalah glukosa maka golongan senyawa itu disebut
glukosida, sedangkan bila terbentuk gula Iainnya disebut cilikosida. Di alam ada 0glikosida, C-glikosida, N-glikosida, dan S-glikosida.
Secara kimia, senyawa ini merupakan asetal , yaitu hasil kondensasi gugus
hidroksil gula dengan gugus hidroksil dan komponen aglikon, serta ggs hiaroksil
sekunder di dalam molekul gula itu sendiri juga menga-lami kondensasi
membentuk cincin oksida. Secara seder-hana glikosida merupakan guta eter.
Bentuk alfa dan beta mungkin saja ada, namun di alam atau di dalam tanaman
hanya bentuk beta (13) yang ada.
Dan segi pandang biologi, glikosida berperan dalam tumbuhan terlibat dalam
fungsi pengaturan-penga-turan, perlindungan, dan kesehatan, sedangkan untuk
manusia ada yang digunakan datam pengobatan. Dalam segi pengobatan,
glikosida menyumbang hampir setiap kelas pengobatan, misalnya sebagai obat
jantung
(kardiotonika)
contohmya:
glikosida
digitalis,
strophantus,
squill,
2. Glikosida antrakinon
Golongan mi aglikonnya adalah sekerabat dengan antrasena yang memiliki
gugus karbonil pada kedua atom C yang berseberangan (atom C9 dan C10) atau
hanya C9 (antron) dan Cg ada gugus hidroksil (antranol). Adapun strukturnya
adaah sebagai berikut.
Cassia
angustifolia
Vaht.
(Tinnevelly
senna)
(Suku
Leguminosae)
Produk : Herbalax.
purshiana
(DC)
A.
Gray
ex
J.C.Cooper
(suku
Rhamnaceae).
digunakan
sering
memperlihatkan
lubang
yang
Kandungan kimia. Antrakinon bebas sebagai krisofanol, aloeemodin, rhein, emodin, dan emodin mono-etileter (physcion).
Senyawa tersebut juga terdapat dalam bentuk glikosida. Simplisia
lain. Dalam perdagangan dikenal Chinese rhapontic, India rhubarb,
English rhubarb, dan Japanese rhubarb. Di Indonesia (P. Jawa:
Kaliangkrik Kedu) juga dikenal akar kelembak untuk bumbu rokok,
tidak dianjur-kan untuk pe-ngobatan karena adanya asam krisofanat
dan rhaponticin meriyebabkan sakit perut. Adanya rapon-tisin
ditandai dengan adanya fluresensi biru yang kuat.
utamanya
barbaloin
(aloe-emodin-C-1O
glukosida
fisiologis
aktif
hanya
digunakan
sebagai
pelunak
(emollient)
dan
pelembab (moisturizing).
Aloe vera gel yang berupa produk yang distabilkan sekarang
dibuat dan bagian tengh daun yang lunak dengan berbagai metode
yang dipatenkan; diantaranya termasuk pemerasan (penekanan) dan
ekstraksi dengan pelarut dalam kondisi harsh. Akibatnya produk ml
sangat beragam. Dalam penelitian yang memiliki daya me-rangsang
penyembuhan luka (cell- proliferative) adalah gel segar, sedangkan
produk yang dikeringkan belum diteliti.
Penggunaan. Dapat digunakan sebagai obat dalam maupun
obat luar. Sebagai campuran dalam hand lotion dan frozen yogurt.
lndikasinya untuk yang dimakan adalah sakit kepala sampai obesitas,
walaupun secara klinik belum terbukti.
3. Glikosida saponin
Golongan senyawa ini tersebar luar dalam tumbuhan tinggi. Saponin, seperti
sabun, membentuk larutan koloidal dalam air dan membentuk busa bila digojog;
berasa pahit menggigit; simplisia yang mengandung saponin menye-babkan bersin
dan mengiritasi selaput lendir. Dapat menchemolisis butir darah merah dan toksik
terhadap hewan brdarah dingin (racun ikan). Bila dihidrolisis menghasilkan aglikon
yang disebut sapoenin. Sapogenin dapat diisolasi dalam bentuk kristal bila
dilakukan asetilasi. Proses ini dapat digunakan untuk memurnikan sapogenin.
Saponin
yang lebih
beracun
disebut sapotoksin.
Liquiritiae
Radix
dan
4. Glikosida isotiosianat
Biji dan beberapa tumbuhan dan suku Cruciferae mengandung glikosida
yang aglikonnya isotiosianat. Aglikon ini baik berupa turunan senyawa alifatik
maupun aromatik. Contoh yang menonjol adalah sinirin (mustar hitam), sinalbin
(mustar putih), dan glukonapin (biji sawi). Bila dihidrolisis dengan enzim myrosin,
menghasilkan minyak mustar. Walaupun minyak lemak dalam biji Iebih banyak dan
pada minyak atsiri yang dihasilkan dengan hidrolisis, namun aktivitas diakibatkan
oleh minyak atsiri.
Kegunaan. Mustar hitam merupakan local irritant dan emetik. Sebagai obat
luar untuk rubefacient dan vesicant. Dalam perdagangan digunakan sebagai
bumbu.
White mustard, sinapis a/ba adalah biji masak dikeringkan dan B. a/ba (L.)
Hooker f. (suku Cruciferae).