A. Latar belakang
Difteri adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium
diphteriae. Defenisi kasus suspek Difteri adalah demam di atas 38C, sakit menelan, sesak
napas disertai bunyi (stridor) dan ada tanda selaput putih keabu-abuan (pseudomembran) di
tenggorokan dan pembesaran kelenjar leher. Difteri biasanya menyerang kelompok umur
anak-anak (balita dan anak usia sekolah) karena kondisi tubuhnya yang labil sehingga rentan
akan suatu penyakit.
Pada tanggal 11 Januari 2012, diterima laporan dari petugas surveilans Puskesmas
Sawah Lebar, bahwa ada kasus suspek Difteri di RS.Dari informasi yang diperoleh tersebut,
maka diadakan Penyelidikan Epidemiologi dan penanggulangan pada kasus yang dimaksud.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum : Untuk Memperoleh Gambaran Epidemiologi KLB Difteri dan
Penanggulangannya serta pencegahan terjadinya kembali KLB serupa dimasa akan datang.
2. Tujuan Khusus :
a. Untuk memastikan terjadinya KLB Difteri
b. Mengetahui penyebab terjadinya KLB
c. Mendapatkan gambaran epidemiologi kejadian penyakit tersebut, berdasarkan waktu,
tempat dan orang - Mengetahui besaran masalah KLB di lokasi
d. Pemetaan faktor risiko KLB Difteri
e. Mengetahui gambaran cakupan imunisasi di lokasi tersebut
f. Melakukan penyelidikan dan penanggulangan di lokasi kejadian
g. Memberikan rekomendasi upaya pencegahan dan penanggulangan KLB Difteri
C. Tempat Penyelidikan
Lokasi penyelidikan KLB difteri adalah di desa Sawah lebar wilayah kerja
Puskesmas Sawah Lebar.
D. Langkah Investigasi
1. Konfirmasi/ Menegakkan Diagnose
Berdasarkan hasil analisis laporan mingguan puskesmas dan laporan mingguan Puskesmas
Tompobulu dan Kabupaten Maros, kejadian penyakit dengan gejala seperti diatas baru
terjadi, untuk itu kondisi awal tersebut dikategorikan KLB penyakit suspek difteri. Namun
karena telah ada hasil laboratorium awal (12 Januari 2012) yang menyatakan positif
difteri, maka kondisi ini telah dikategorikan sebagai KLB penyakit difteri.
2. Menentukan apakah kejadian tersebut merupakan wabah dengan Epidemiologi
Deskriptif
a. Berdasarkan Waktu Kejadian Hasil wawancara dengan orang tua dan penderita
menyatakan bahwa penderita mulai merasakan (sakit) hari Jumat tanggal 6 Januari
2012. Orang tuanya menganggap bahwa ini merupakan demam biasa, namun selama 2
(dua) hari penyakitnya tidak sembuh, akhirnya hari senin tanggal 9 Januari di bawa ke
Puskesmas Tanralili, Kemudian karena keterbatasan alat dirujuklah Ke RSUD M.
Yunus untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hingga diperoleh dari hasil laboratorium bahwaa
penderita positif Difteri. Tak lama setelah itun kemudian muncul kasus kasus lain
yang serupa dalam waktu yang cepat.
b. Menurut Tempat Kejadian kasus di dusun Batulotong, desa Pucak, Kecamatan
Tompobulu, Kab. Maros.Desa Pucak merupakan salah satu desa dari 8 desa/kel yang
berada dalam wilayah kerja Puskesmas Tompobulu.Desa Pucak mempunyai 4 dusun
salah satunya adalah Dusun Batulotong (lokasi kejadian). Jarak lokasi dengan pustu
Batulotong 1,5 km, dan jarak pustu dengan puskesmas Tompobulu 4 Km. Namun
dalam kondisi musim hujan akses ke Puskesmas Tompobulu sangat sulit, sehingga
untuk pemeriksaan penderita di bawa ke puskesmas Tanralili untuk mendapatkan
pengobatan kemudian di rujuk ke RS Salewangeng Kab. Maros.
c. Menurut Orang
Penderita Positif Difteri Menurut Jenis Kelamin di Desa Pucak, Kec. Tompobulu Periode
Januari 2012 .Sebanyak 3 Laki-laki dan 3 perempuan positif difteri. Sehingga Attack Rate
(AR) Difteri di Desa Pucak dengan jumlah penduduk laki-laki 1.238 jiwa, perempuan
1.254 jiwa adalah 0,24%.
3. Hipotesa
4.
5.
6.
7.
8.
Merencanakan Penyelidikan
Melaksanakan penyelidikan yang sudah direncanakan
Analisa dan interpretasi data
Tes hipotesa dan perumusan kesimpulan
Melakukan tindakan penanggulangan