3 Juli 2013
Nomor Tugas:
3
Nama :
Alfian Fahrosi
Moch. Salman Alfarisi
NIM:
082310101069
082310101071
Halaman ke/dari:
1 dari 17
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Keperawatan sebagai pelayanan asuhan professional bersifat humanistik,
menggunakan pendekatan holistik, dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan,
berorientasi kepada kebutuhan objektif klien, mengacu pada standar professional
keperawatan dan menggunakan etika keperawatan sebagai tuntutan utama. Pelayanan
komprehensif merupakan pelayanan klien secara total dan pelayanan kesehatan holistic
berkembang bagi konsep holisme. kesehatan holistic melibatkan individu secara total,
keseluruhan status kehidupannya dan kualitas hidupnya dalam berespon terhadap
perubahan yang terjadi pada
memberikan pelayanan secara tepat dan efektif untuk membantu klien dalam
beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi disekitarnya.
Perawat
masa
kini
dituntut
untuk
menggunakan
metode
pendekatan
Nomor Tugas:
3
Nama :
Alfian Fahrosi
Moch. Salman Alfarisi
NIM:
082310101069
082310101071
Halaman ke/dari:
2 dari 17
1.3. Tujuan
1.
2.
3.
1.4. Manfaat
Penulisan ini diharapkan dapat memberi informasi tahapan
keperawatan jiwa
Tgl penyerahan tugas:
3 Juli 2013
Nomor Tugas:
3
pengkajian
Nama :
Alfian Fahrosi
Moch. Salman Alfarisi
NIM:
082310101069
082310101071
Halaman ke/dari:
3 dari 17
Nomor Tugas:
3
Nama :
Alfian Fahrosi
Moch. Salman Alfarisi
NIM:
082310101069
082310101071
Halaman ke/dari:
4 dari 17
Persiapan.
Sebelum melaukan komunikasi dengan klien, perawat harus melakukan persiapan
dengan membaca status klien. Perawat diharapkan tidak mempunyai prasangka buruk
kepada klien, karena akan mengganggu dalam membina hubungan saling percaya
dengan klien.
Jika klien belum bersedia untuk berkomunikasi, perawat tidak boleh memaksa atau
memberi kesempatan kepada klien kapan mereka sanggup. Pengaturan posisi duduk dan
Tgl penyerahan tugas:
3 Juli 2013
Nomor Tugas:
3
Nama :
Alfian Fahrosi
Moch. Salman Alfarisi
NIM:
082310101069
082310101071
Halaman ke/dari:
5 dari 17
teknik yang akan digunakan dalam wawancara harus disusun sedemikian rupa guna
memperlancar wawancara.
2.
Langkah
pertama
perawat
dalam
mengawali
wawancara
adalah
dengan
memperkenalkan diri : nama, status, tujuan wawancara, waktu yang diperlukan dan
faktor-faktor yang menjadi pokok pembicaraan. Perawat perlu memberikan informasi
kepada klien mengenai data yang terkumpul dan akan disimpan dimana, bagaimana
menyimpannya dan siapa saja yang boleh mengetahuinya.
3.
Terminasi
Perawat mempersiapkan untu penutupan wawancara. Untuk itu klien harus
mengetahui kapan wawancara dan tujuan dari wawancara pada awal perkenalan,
sehingga diharapkan pada akhir wawancara perawat dan klien mampu menilai
keberhasilan dan dapat mengambil kesimpulan bersama. Jika diperlukan, perawat perlu
membuat perjanjian lagi untuk pertemuan berikutnya.
2.1.2 Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik adalah melakukan pemeriksaan fisik klien untuk menentukan
masalah kesehatan klien. Pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan berbagai cara,
diantaranya adalah
1.
Inspeksi
Adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat bagian tubuh yang
diperiksa melalui pengamatan. Hasilnya seperti : Mata kuning (icteric), terdapat struma
di leher, kulit kebiruan (sianosis), dll
Tgl penyerahan tugas:
3 Juli 2013
Nomor Tugas:
3
Nama :
Alfian Fahrosi
Moch. Salman Alfarisi
NIM:
082310101069
082310101071
Halaman ke/dari:
6 dari 17
2.
Palpasi
Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan melalui perabaan terhadap bagian-bagian
tubuh yang mengalami kelainan. Misalnya adanya tumor, oedema, krepitasi (patah/retak
tulang), dll.
3.
Auskultasi
Perkusi
Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan mengetuk bagian tubuh
menggunakan tangan atau alat bantu seperti reflek hammer untuk mengetahui reflek
seseorang (dibicarakan khusus). Juga dilakukan pemeriksaan lain yang berkaitan dengan
kesehatan fisik klien. Misalnya : kembung, batas-batas jantung, batas hepar-paru
(mengetahui pengembangan paru), dll.
2.2 Tujuan pengkajian keperawatan
Tujuan dari tahap pengkajian adalah untuk mengumpulkan informasi dan
membuat data dasar klien, Mengidentifkasi dan mengenali masalah-masalah yang
dihadapi klien, Mengidentifikasi kebutuhan kesehatan klien, Mengidentifikasi
fisik, mental, social dan lingkungan klien.
1. Sumber data Primer, Sumber data primer adalah data-data yang dikumpulkan
dari klien, yang dapat memberikan informasi yang lengap tentang masalah
kesehatan dan keperawatan yang dihadapinya. Contoh data yang didapat dari
hasil wawancara langsung dengan klien.
Tgl penyerahan tugas:
3 Juli 2013
Nomor Tugas:
3
Nama :
Alfian Fahrosi
Moch. Salman Alfarisi
NIM:
082310101069
082310101071
Halaman ke/dari:
7 dari 17
Nomor Tugas:
3
Nama :
Alfian Fahrosi
Moch. Salman Alfarisi
NIM:
082310101069
082310101071
Halaman ke/dari:
8 dari 17
Bab 3. Pembahasan
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA
FORMAT PENGKAJIAN IDENTITAS KLIEN
Ruang Rawat : .............
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : ................................................................... (L/P)
Umur : ............. tahun
No. CM : .........................................
o TIDAK
2. Pengobatan sebelumnya?
o Berhasil
o Kurang Berhasil
o Tidak Berhasil
3. Trauma
o Aniaya Fisik
o Aniaya seksual
o Penolakan
o Kekerasan dalam keluarga
o Tindakan kriminal
Jelaskan :
Nomor Tugas:
3
Nama :
Alfian Fahrosi
Moch. Salman Alfarisi
NIM:
082310101069
082310101071
Halaman ke/dari:
9 dari 17
......................................................................................................................................
.......................
4. Anggota keluarga yang gangguan jiwa
o YA
o TIDAK
Jika ada:
Hubungan keluarga
: ............................
Gejala
: ............................
Riwayat pengobatan
: ............................
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
..................................................................................
..................................................................................
..................................................................................
..................................................................................
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda Vital : TD ........................ mmHg
0
HR : ........................ kali/menit
S ........................ C
RR : ........................
: BB ........................ Kg
TB : ........................
kali/menit
2. Ukur
cm
3. Keluhan fisik
................................................
Nomor Tugas:
3
Nama :
Alfian Fahrosi
Moch. Salman Alfarisi
NIM:
082310101069
082310101071
Halaman ke/dari:
10 dari 17
Nomor Tugas:
3
Nama :
Alfian Fahrosi
Moch. Salman Alfarisi
NIM:
082310101069
082310101071
Halaman ke/dari:
11 dari 17
Nomor Tugas:
3
Nama :
Alfian Fahrosi
Moch. Salman Alfarisi
NIM:
082310101069
082310101071
Halaman ke/dari:
12 dari 17
Selanjutnya tahapan tentang hubungan sosial Tanyakan pada klien siapa orang
yang berarti dalam kehidupannya, tempatmengadu, tempat bicara, minta bantuan atau
sokongan. Tanyakan pada klien kelompok apa saja yang diikuti dalarn masyarakat.
Tanyakan pada klien sejauh mana ia terlibat dalam kelompok dimasyarakat.
Selanjutnya tahapan tentang spiritual pasien, yang pertama tanyakan tentang
nilai dan keyakinan Tanyakan tentang pandangan dan keyakinan, terhadap gangguan
jiwa sesuai dengan norma budaya dan agama yang dianut. Pandangan masyarakat
setempat tentang gangguan jiwa. Yang kedua tentang kegiatan ibadah tanyakan
Kegiatan ibadah dirumah secara individu dan kelompok. Pendapat klien atau keluarga
tentang kegiatan ibadah.
3.6. Status Mental
Selanjutnya tahapan tentang status mental yang pertam adalah penampilan
Penampilan tidak rapih jika dari ujung rambut sampai ujung kaki ada yang tidak rapih.
Misalnya : rambut acak-acakan, kancing baju tidak tepat, resleting tidak dikunci, baju
terbalik, baju tidak diganti-ganti. Penggunaan pakaian tidak sesuai misalnya : pakaian
dalam, dipakai diluar baju. Cara berpakaian tidak seperti biasanya jika. penggunaan
pakaian tidak tepat (waktu, tempat, identitas, situasi atau kondisi). Yang kedua adalah
pembicaran Amati pembicaraan yang ditemukan pada klien, apakah cepat, keras,
gagap, membisu, apatis dan atau lambat. Tahapan ketiga adalah motorik data ini
didapatkan melalui hasil observasi perawatatau keluarga. tentang lesu, tegang, gelisah,
agitasi grimasent tremor, kompulsif. Jelaskan aktivitas yang ditampilkan klien dan
kondisi lain yang tidak tercantum. Tahap keempat adalah alam perasaan Data ini
didapatkan melalui hasil observasi perawat atau keluarga. Sedih, putus asa, gembira
yang berlebihan, ketakutan, khawatir. Jelaskan kondisi klien yang tidak tercantum.
Tgl penyerahan tugas:
3 Juli 2013
Nomor Tugas:
3
Nama :
Alfian Fahrosi
Moch. Salman Alfarisi
NIM:
082310101069
082310101071
Halaman ke/dari:
13 dari 17
Tahapah yang kelima adalah afek Data ini didapatkan melalui hasil observasi
perawat atau keluarga. Apa keadaan klien datar, tumpul, labil, dan tidak sesuai.
Tahapan selanjutnya dalam tahapan status mental adalah interaksi selama
wawancara, Data ini didapatkan melalui hasil wawancara dan observasi perawat dan
keluarga. Apakah pasien bermusuhan, tidak kooperatif, kontak mata kurang, defensif,
curiga. Tahapan selanjunya persepsi jenis-jenis halusianasi ayng dialami pasien,
tanyakan isi halusinasi dan frekuensi halusinasi pada pasien.
Tahapan selanjutnya adalah proses pikir apakah pasien mengalami sirkumtansi,
tangensial, kehilangan asosiasi, flight of ideas, bloking, perseverasi. Cata semua data
yang nampak dari proses pikir klien. Selanjutnya tahapan isi pikiran klien tersebut
apakah klien mengalami obsesi, phobia, hipokondria, pikiran magis,waham. Tahapan
selanjutnya tentang tingkat kesadaran klien. Data tentang bingung dan sedasi diperoleh
melalui wawancara dan observasi, stupor diperoleh melalui observasi, orientasi klien
(waktu, tempat, orang) , ini bertujuan untuk mengetahui apakah klien bingung, sedasi,
stupor, orientasi (waktu, tempat, orang).
Tahapan selanjunya adalah memori pasien, tahapan ini bertujuan tentang apakah
pasien mengalami gangguan daya ingat (jangka pendek atau panjang). Kemudian daya
konsentrasi pasien, ini bertujuan untuk mengetahui apakah klien mudah dialihkan, tidk
mampu berkonsentrasi, dan tidak mampu berhitung. Tahapan selanjutnya kemampua
penilaian klien apakah klien mengalami gangguan penilaian ringan atau bermakna.
Tahapan selanjuntnya daya tilik diri tahapan ini bertujuan pakah klien mengingkari
penyakit yang diderita atau menyalahkan hal hal yang diluar dirinya.
Nomor Tugas:
3
Nama :
Alfian Fahrosi
Moch. Salman Alfarisi
NIM:
082310101069
082310101071
Halaman ke/dari:
14 dari 17
Tahapan ini untuk mengetahui apakah klien sudah siap untuk di pulangkan dari
rumah sakit atau belum. Tahapan awal yang harus dikaji apakah klien mampu
memenuhi kebutuhan makan, keamanan, pakaian, perawatan kesehatan, transportasi,
tempat tinggal, dan uang.
Selanjutnya apakah klien dapat memenuhi kebutuhan perwatan dir seperti,
mandi, kebersihan, BAB, BAK, dan berganti pakaian. Tahapan selanjunya untuk
mengetahui apakah klien puas dengan pola makan, berapa kali sehari, nafsu makan
meningkat atau tidak, berat badan bertambah atau menurun. Selanjutnya kebutuhan
tidur atau istirahat klien, apa ada masalah dalam tidur, apa yang dirasaakan saat bangun
tidur, dan jamberapa klien tidur saat malam. Tahapan selanjutnya apakah klien dalam
proses pengobatan menggunakan obat atau tidak.
Tahapan selanjutnya pemeliharaan kesehatan, tanyakan pada keluarga dan pasien
apa, bagaimana,kapan, dan kemana pengobatan lanjutan, dan siapa aja sistem
pendukung yang dimiliki. Tahapan selanjutnya kegiatan di dalam rumah tanyakan
kemampuan klien dalam merencanakan, mengolah, dan menyajikan makanan,
merapikan rumah, mencuci pakain sendiri, dan mengatur kebutuhan sehati-hari.
Tahapan selanjutnya adalah kegiatan dilua rumah tanyakan pada klien apakah klien
dalam melakukan perjalanan mandiri denagan jalan kaki, menggunakan kendaraan
pribadi atau kendaraan umum.
3.8. Mekanisme Koping
dalam tahapan ini pasien dikaji mekanisme koping klien baik secara adaptif
maupun maladptif, serta masalah psikososial klien dengan lingkungan yaitu, keluarga,
Tgl penyerahan tugas:
3 Juli 2013
Nomor Tugas:
3
Nama :
Alfian Fahrosi
Moch. Salman Alfarisi
NIM:
082310101069
082310101071
Halaman ke/dari:
15 dari 17
Nomor Tugas:
3
Nama :
Alfian Fahrosi
Moch. Salman Alfarisi
NIM:
082310101069
082310101071
Halaman ke/dari:
16 dari 17
Bab 4. Penutup
3.1 Kesimpulan
Pengertian keperawatan adalah proses sistematis dari pengumpulan , verifikasi,
dan komunikasi dan tentang klien. Fase proses keperawatan ini mencakup ua langkah:
pengumpulan data dari sumber primer, dan sumber sekunder, dan analisi data sebagian
dasar untuk diagnosa keperawatan.
Dalam pengkajian kepearawatan jiwa dilakuakan pengkajaian kepada pasien dari
pertama kali masuk rumah sakit jiwa sampai perencanaan pemulangan pasien dari
rumah sakit dengan. tahapan tahapan pengkajiaan yang harus dilakuakan perawat
dalam mendiagnosa pasien gangguan jiwa.
3.2 Saran
Dalam pengajaian ini perawat harus mengusai materi yang akan di kaji dan
menggunakan kata kata yang jelas agar mudah dipahami pasien dan keluarga, dan
kemampuan komunikasi perawat sanagat berperan dalam proses pengkajian.
Daftar pustaka
Simamora, H Roymond. 2009. Pengkajian Fisik Keperawatan. Jember: Departemen
Dasar Keperawatan
Jember
Wuryaningsih, W Emi, dkk. 2010. Keprawatan jiwa I Penuntun praktikum. Jember:
Keperawatan jiwa dan komunitas universitas jember
Potter & Perry (2005) Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses &
Praktek. Jakarta : EGC