Anda di halaman 1dari 43

Manfaat Penggunaan Mulsa Plastik Hitam Perak (MPHP) Pada Tanaman

Penggunaan mulsa plastik yang dianggap baik di daerah tropis adalah yang
berwarna hitam perak dengan ketebalan 0,275-0,35 (27,5-35 mikron). Ukuran
plastik mulsa yang sering digunakan biasanya lebar 120 cm & panjang sekitar
450-600 meter. Plastik mulsa sering digunakan pada tanaman: mentimun,
tomat, strawberri dan kubis bunga, cabai, jagung dll. Pengembangan teknologi
sistem Mulsa Plastik dirintis oleh Jepang dan Taiwan yang memperkenalkan
Mulsa Plastik Hitam Perak (MPHP). MPHP ini memiliki dua muka dan dua
warna, yaitu muka pertama berwarna hitam dan muka kedua berwarna perak.
* Warna perak (menghadap atas/tanaman) berfungsi memantulkan sinar
matahari/sinar ultraviolet yang berguna untuk membunuh
hama yang ada di
permukaan bawah daun seperti: aphid, thrips, tungau, ulat, dan cendawan.
* Warna hitam untuk menutup permukaan tanah, menghadap bawah, yang
berfungsi untuk menghalangi tumbuhnya gulma atau rumput liar yang
mengganggu tanaman.

Beberapa keuntungan/manfaat menggunakan mulsa plastik hitam


perak (MPHP) antara lain :
- pemberian pupuk dapat dilakukan sekaligus total sebelum tanam
- menjaga tanah tetap gembur, suhu dan kelembaban tanah relatif tetap (stabil)
- mencegah tercucinya pupuk oleh air hujan, dan penguapan unsur hara oleh
sinar matahari
- buah cabai yang berada di atas permukaan tanah terhindar dari percikan air
tanah sehingga dapat mengurangi resiko berjangkitnya penyakit busuk buah.

- kesuburan tanah tetap terjaga karena pemupukan dapat merata, sehingga


pertumbuhan dan produksi tanaman budidaya relatif seragam (homogen).
- praktis untuk melakukan sterilisasi tanah dengan menggunakan gas fumigan
seperti Basamid-G, karena fungsi MPHP mempercepat proses pembentukan gas
zat fumigan tanpa harus membeli plastik khusus.
- secara ekonomis penggunaan MPHP dapat mengurangi pekerjaan penyiangan
dan penggemburan tanah, sehingga biaya pengadaan MPHP dapat dialokasikan
dari biaya pemeliharaan tanaman tersebut.
- pada musim kering (kemarau), MPHP dapat menekan penguapan air dari dalam
tanah, sehingga tidak terlalu sering untuk melakukan penyiraman (pengairan).

Budidaya Anggur

A. PENDAHULUAN
Produksi anggur (Vitis sp.) di Indonesia belum optimal. PT. Natural Nusantara berupaya
meningkatkan produksi anggur secara kuantitas, kualitas dan kelestarian lingkungan (Aspek K-3)
untuk bersaing di era pasar bebas.
B. SYARAT TUMBUH
Ketinggian 25-300 m dpl, suhu 25-310 C, kelembaban udara 75-80 %, intensitas penyinaran 50%
80%, 3-4 bulan kering, curah hujan 800 mm/tahun dan pH tanah 6-7. Tipe tanah : liat dan liat berpasir
(alluvial dan grumosol).
C. PERSIAPAN LAHAN
1. Bersihkan lahan, cangkul/bajak sampai gembur.
2. Pengapuran pada tanah masam dosis 5 ton/ ha.
3. Buat saluran pemasukan dan pembuangan air irigasi
4. Buat lubang tanam 60x60x50 cm / 75x75x70 cm, jarak tanam 3 x 3 m / 5 x 4 m,
keringanginkan + 2-4 minggu, isikan tanah lapisan bawah ke dasar lubang.
5. Campurkan tanah lapisan atas : pupuk kandang ( + 20-40) : pasir perbandingan 1:1:2 serta
Natural GLIO + 5-10 gram/lubang dan isikan ke lubang bagian atas.
D. PENYIAPAN BIBIT
Bibit siap tanam umur 1,5 2 bulan, perakarannya 5-10 cm, tumbuh sehat, bertunas dua. Kebutuhan

bibit jarak tanam 3 x 3 cm sebanyak 890 batang/ha, jarak tanam 5 x 4 cm sebanyak 500 batang/ha.
Sebulan sebelum tanam, bibit anggur terpilih diadaptasikan di sekitar lahan
E. PENANAMAN
Waktu tanam di akhir musim hujan (April-Juni). Siram bibit dng POC NASA (1-2 ttp/10 lt air) + 1
minggu sebelum tanam. Beri naungan sementara. Semprot POC NASA 1-2 ttp/tangki/10 hari hingga
usia + 3 bulan setelah tanam.
F. PENGAIRAN
Pengairan tanaman muda 1-2 kali sehari dan dewasa 3 hari sekali. Tiga minggu sebelum dipangkas,
pengairan dihentikan dan 2-3 hari setelah pemangkasan air diberikan kembali. Pengairan setelah
pemupukan dan dihentikan menjelang pemetikan buah.
G. PENYIANGAN DAN PENDANGIRAN
Lahan dijaga kebersihannya dari gulma dan penggemburan tanah (Pendangiran) dilakukan sebulan
sekali agar bidang oleh tetap bersih dan gembur.
H. PEMUPUKAN
Pemupukan disebar dan dicampur merata tanah secara melingkar sejauh 25 cm dari batang lalu
ditutup dan diairi atau dengan cara pengocoran pupuk.
Pemupukan berdasarkan umur tanaman, yaitu :
a. Tanaman Muda sampai umur 6 bulan (per pohon)
No

Umur Tanaman

Jenis dan Dosis Pupuk


Per pohon
10 hari 3 bulan,
Urea 7,5 gr atau ZA 10 gr,
interval 10 hari sekali tiap kali pemupukan
> 3 6 bulan, interval Urea 15 gr atau ZA 20 gr
15 hari sekali
tiap kali pemupukan
Tiap 1 bulan sekali
SUPER NASA 1-2 sendok
makan (s.m.)/ 10 liter air

1
2
3

b. Tanaman Umur 6 bulan sampai 1 tahun (per pohon)


No

Umur Tanaman

> 6 bulan

9 bulan

12 bulan

Jenis dan Dosis Pupuk


Per Pohon
Pukan 30 kg atau SUPER
NASA 1-2 s.m. dan Urea
22,5 gr atau ZA 30 gr
SUPER NASA 1-2 s.m.
dan Urea 33,75 gr atau
ZA 45 gr
Pukan 60 kg atau SUPER
NASA 1-2 s.m. dan Urea
50 gr atau ZA 60 gr

Catatan:

Pemberian SUPERNASA dikocorkan.

Akan lebih optimal penyemprotan POC NASA (3-4 ttp) + HORMONIK (1 tutup) per tangki .

Tanaman Produktif Berbuah (lebih dari 4 tahun)


Pemupukan 3 kali setahun (April, Agustus,Desember). Dosis tiap kali pemupukan 600 gr Urea + 300
gr TSP + 375 gr KCl + SUPERNASA 1-2 sdm/10 lt/ pohon
I. PEMBUATAN RAMBATAN
Perlu pembuatan rambatan dengan model :
1. Model Para-para, tiang para-para dipasang sesuai jarak tanam anggur dengan ketinggian 2
3,5 m dan dipasang para-para berupa anyaman kawat atau bilah bambu atau kayu, jarak mata
anyaman + 40 cm.
2. Model Pagar/Kniffin, dibuat berbentuk pagar. Jarak antar tiang 3-5 m dan ketinggian 150-200
cm, hubungkan dengan kawat yang dipasang mendatar sebanyak 2-3 jajar. Kawat pertama
dibagian bawah letaknya 60 cm dari permukaan tanah, dan kawat diatasnya berjarak 70 cm.
3. Model perdu, berupa pohon atau kayu biasa, kemudian bagian atasnya dipasang tempat
penyangga sepanjang 2 m dan lebar 2 m.
4. Pemasangan rambatan dilakukan sebelum tanaman dipangkas dan dibentuk.

J. PEMANGKASAN DAN PEMBENTUKAN POHON


1. Waktu pemangkasan yang tepat berumur 1 tahun.
2. Usahakan tiap pohon punya batang pokok, cabang primer , sekunder dan tersier.
3. Potong batang tanaman setinggi para-para, sehingga tumbuh tunas baru (cabang primer).
4. Dua minggu cabang yang tumbuh memanjang lebih kurang 1 meter segera dipangkas pada
bagian ujungnya agar tumbuh tunas baru (cabang sekunder).
5. Cabang sekunder yang panjang 1 meter dipangkas titik tumbuhnya agar tumbun tunas baru
(cabang tersier).
6. Cabang tersier inilah yang menghasilkan buah.
7. Ciri cabang siap dipangkas, ujung tunasnya mudah dipatahkan, dan apabila dipangkas
meneteskan air, cabang berwarna coklat.
8. Perhatikan ciri visual mata tunas yang dipangkas, mata tunas vegetatif bentuknya runcing dan
generatif tumpul.
9. Cara pemangkasan anggur yaitu :
10. Pangkas pendek, sisakan 1-2 mata
11. Pangkas sedang, sisakan 3-6 mata
12. Pangkas panjang, sisakan 7 atau lebih mata

K. PENGELOLAAN BUNGA DAN BUAH

Pangkas pembuahan dilakukan 2 tahap setahun yaitu bulan Maret April dan Juli Agustus
dan dilakukan pada cabang-cabang tersier yang telah berumur 1 tahun.

Cabang-cabang yang tumbuh subur dipangkas dan sisakan 4-10 mata tunas, sedang cabang
yang kurang subur sisakan 1-3 mata tunas.

Cabang/ranting sisa pemangkasan dibentangkan dan diatur merata di seluruh permukaan parapara, lalu diikat ke kanan dan kiri dengan tali.

Semprot dengan HORMONIK dosis 1-2 tutup per tangki setelah dipangkas setiap 7-10 hari
sekali.

Pelihara 3 malai bunga tiap tunas dan potong tunas baru yang tumbuh di atas bunga sampai
terbentuk bakal buah.

Jarangkan buah pada dompolan 50% 60 %, yaitu waktu ukuran buah sebesar biji asam
dengan mengambil butir-butir buah yang letaknya berhimpitan, bertangkai panjang, abnormal,
rusak dengan gunting kecil yang steril.

Jika musim hujan, pasang atap plastik putih pada para-para dan bungkus buah dengan
kantong plastik atau kertas semen.

L. PENGELOLAAN HAMA DAN PENYAKIT


a. Hama

Kutu Phylloxera (Phylloxera vitifoliae), mengisap cairan akar dan daun. Gejala : didaun
terbentuk bisul-bisul kecil dan akar membengkak seperti kutil, akibatnya tumbuh kerdil, layu
dan buah sedikit. Pengendalian: pangkas tanaman terserang dan bakar, semprot Natural BVR
atau PESTONA

Tungau Merah (Tetranychus sp.), bercak-bercak kuning pada daun dan berubah hitam,
akibatnya kerdil dan buah berkurang. Pengendalian; semprot Natural BVR atau PESTONA

Ulat kantong (Mahasena corbetti), memakan bagian atas permukaan daun, terjadi lubanglubang kecil pada daun. Pengendalian : Pangkas dan potong tanaman terserang berat dan
dibakar lalu semprot dengan PESTONA + POC NASA

Kumbang Daun (Apogonia destructor), memakan atau merusak daun, kemudian membuat
lubang-lubang kecil pada permukaan daun. Pengendalian : pasang lampu perangkap dan
musnahkan, semprot PESTONA

Ulat grayak (Spodoptera sp.), menyerang daun hingga rusak dan berlubang. Pengendalian;
Semprot dengan Natural VITURA

Ngengat buah anggur (Paralobesia viteana atau Grape Berry Moth), larva memakan bunga
dan buah yang masih pentil dan tua sehingga buah tidak normal. Pengendalian; Buang buah
rontok dan bakar, semprot PESTONA paling lambat 14 hari sebelum panen

Hama lain seperti rayap, tikus, burung, tupai dan kelelawar. Pengendalian : sanitasi kebun,
bungkus buah, menghalau hama dan pasang perangkap

b. Penyakit

Tepung Palsu (Downy mildew), jamur Plasmopora viticola, menyerang batang muda, sulur,
tangkai buah dan butir buah. Pengendalian; kurangi kelembaban kebun (dipangkas), potong
dan musnahkan tanaman terserang, pasang naungan, Natural GLIO+gula pasir.

Cendawan Tepung (Powder mildew), jamur Uncinula necator, menyerang semua stadium
pertumbuhan. Daun menggulung ke atas dan bentuk abnormal ditutupi tepung berwarna
kelabu sampai agak gelap, batang sakit coklat. Pengendalian : semprot Natural GLIO+ gula
pasir.

Bercak Daun (Cercospora viticola dan Alternaria vitis), timbul bercak-bercak coklat dan
bintik-bintik hitam sehingga tunas dan daun kering dan rontok. Pengendalian; Sanitasi kebun,
mengurangi kelembaban kebun, potong dan musnahkan daun terserang, semprot dengan
Natural GLIO

Karat Daun, jamur Physopella ampelopsidis, terdapat tepung berwarna jingga pada sisi bawah
daun dan pada sisi atas daun ada bercak-bercak hijau kekuningan dan seluruh permukaan
tertutupi lapisan tepung sehingga daun kering dan rontok. Pengendalian : Pangkas daun sakit
dan semprot dengan Natural GLIO + gula pasir

Busuk Hitam (Black Rot), jamur Guignardia bidwelli, bercak-bercak kecil berwarna putih
pada buah hampir matang dengan warna tepi coklat, kemudian busuk buah mengendap dan
mengeriput hitam seperti mummi. Pengendalian : Pangkas bagian sakit, kurangi
kelembaban, bungkus buah, Natural GLIO + gula pasir

Kudis (Scab), Jamur Elsinoe ampelina, menyerang semua bagian tanaman. Bercak kelabu
dengan tepi coklat kemerahan, kemudian daging buah mengeras dan berkudis. Pengendalian :
Pangkas bagian yang sakit, sanitasi kebun, semprot Natural GLIO + gula pasir

Busuk Kapang Kelabu (Gray Mould Rot), jamur Botrytis cinerea, berkembang pada saat buah
anggur menjelang masak. Buah berwarna cokelat tua, keriput dan busuk. Pengendalian :
Penanganan panen dan pasca panen yang baik, semprot Natural GLIO+gula pasir.

Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum dapat mengatasi dapat
dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan
tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810 dosis + 5 ml (1/2 tutup) per
tangki.
K. PANEN
Panen setelah umur 1 tahun, dan buah berikutnya kontinyu 1-2 kali setahun tergantung pangkas buah.

10 Panduan Lengkap Cara Budidaya Anggur Berkualitas


Dan Produktif

RuagTani.Com Anggur merupakan tanaman buah merambat dalam bentuk semak milik
keluarga Vitaceae. Buah ini biasanya digunakan untuk membuat jus anggur, jelly, anggur,
minyak biji anggur dan kismis, atau dimakan langsung. Buah ini juga mengandung banyak
senyawa yang dikenal sebagai polifenol dan resveratrol aktif dalam berbagai metabolisme,
dan mampu mencegah pembentukan sel kanker dan penyakit lainnya. Selain itu anggur juga
mempunyai harga ekonomi yang cukup tinggi. Peluang usaha anggurpun sangat mempunyai
potensi yang besar.

10 Panduan Lengkap Cara Budidaya Anggur Berkualitas Dan


Produktif
Syarat Tumbuh
Iklim

Tanaman anggur dapat tumbuh baik di daerah dataran rendah dengan


musim kemarau panjang berkisar 4-7 bulan.

Angin yang terlalu kencang kurang baik bagi anggur.

Curah hujan rata-rata 800 mm/tahun. Keadaan hujan yang terus-menerus


dapat merusak premordia/bakal bunga serta dapat menimbulkan serangan
hama dan penyakit.

Sebaiknya sinar matahari yang banyak/udara kering sangat baik bagi


pertumbuhan vegetatif dan pembuahan.

Suhu rata-rata maksimal siang hari 310C dan suhu rata-rata minimal
malam hari 230C dengan kelembaban udara 75-80%.

Tanah

Tanah yang subur dan sarang atau mudah meresapkan air, karena tidak
tahan terhadap genangan air.

Tinggi air tanah tidak boleh kurang dari satu meter dari permukaan tanah.

Tanah yang baik adalah lempung berpasir sampai pasir berlempung.

Derajat kemasaman tanah (pH) berkisar 6,5-7,0.

Persiapan Media Tanam

Lahan basah memiliki kondisi dasar untuk genangan air. Genangan musiman oleh air tawar
terjadi di tanah rawa dataran rendah dengan lama genangan dan kedalaman bervariasi
tergantung pada ketinggian posisi tanah.
Tanah rawa dataran rendah ini ada 3 tipologi, yaitu dataran rendah dangkal rawa tanah
dengan ketinggian air < 50 cm selama kurang dari 3 bulan, lebak tengahan dengan tinggi
genangan 50-100 cm selama 3-6 bulan dan lebak dalam dengan tinggi genangan > 100 cm
selama > 6 bulan.
Sementara genangan yang terjadi harian oleh pengaruh pasang air laut terjadi pada lahan
rawa pasang surut, sehingga pada saat air pasang maksimum beberapa wilayah pasang surut
mengalami genangan oleh air salin dan sebagian lainnya oleh air tawar yang tergantung pada
besarnya air tawar yang masuk ke wilayah tersebut. Pada saat musim hujan tentunya wilayah
yang tergenang air laut lebih sempit diabanding di musim kemarau.
Tanaman anggur merupakan tanaman tahunan lahan kering dapat dikembangkan di seluruh
tanah tipologi rawa selama tanah tidak tergenang dalam volume yang cukup untuk
mendukung kehiduypannya dan air tidak mengganggu pertumbuhan. Kondisi ini harus sistem
persiapan mempengruhi media tanam untuk budidaya buah anggur pada setiap tipologi lahan
rawa yang.
Dalam tipologi lahan rawa pasang surut tergenang air saline tidak dianjurkan untuk menanam
tanaman merambat, sementara dapat digunakan untuk menanam tanaman tahunan dengan
masa produksi sesuai dengan air tawar keteresediaan masuk atas tanah, seperti semangka,
melon dan lain-lain. Persiapan media tanam di daerah air tawar pasang surut rawa.
Baca Juga :

8 Panduan Lengkap
Berekonomi Tinggi

Cara

Budidaya

Jambu

Monyet

(Mete)

10 Panduan Lengkap Cara Budidaya Kelapa Dugan Kualitas Tinggi

8 Panduan Lengkap Cara Budidaya Kopi Arabika Potensi Peluang


Bisnis

8 Panduan Lengkap Cara Budidaya Sawo Produksi Tinggi

5 Panduan Lengkap Dan Mudah Cara Budidaya Srikaya Berkhasiat


Herbal

Tata Cara Persiapan Lahan

Buat gundukan tanah berukuran 1 x 1 m atau guludan setinggi 30 cm di


atas batas maksimum muka genangan dengan dilindungi turus bamboo
atau kayu gelam yang ditancapkan di pinggir timbunan media tanah.
Kontruksi gundukan dengan voluime yang lebih kecil disbanding gulkudan
memrlukan biaya yang lebih murah, namun daya dukung untuk tanaamn
anggur lebih pendek. Sistem penyiapan media ini sangat tergantung
kesiapan dari masing-masing petani.

Tanah timbunan bagian bawah yang akan mengalami genangan sepanjang


waktu menggunakan tanah lapisan atas (top soil) yang ada di sekitar
lokasi.

Tanah timbunan bagian atas menggunkan tanah campuran tanah lapisan


atas, pasir dan kompos/pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1.
Apabila mempunyai pH masam < 6, maka dilakukan pemberian kapur
agar pH tanah mendekati netral.

Berikan mulsa di permukaan tanah dan pada lahan yang memiliki fluktuasi
genangan air tinggi dapat diberikan tambahan mulsa vertical dengan
dilakukan pengisian mulsa segar saat permukaan air terlalu rendah dan
tanah lapisan atas kekeringan.

Pada saat mengalami kekurangan air dilakukan penyiraman air setiap hari
secukupnya dengan menggunakan sistem tetes.

Penyiapan media tanam pada lahan rawa lebak

Buat gundukan tanah berukuran 1 x 1 m atau guludan setinggi > 30 cm di


atas batas maksimum muka genangan dengan dilindungi turus bamboo
atau kayu gelam yang ditancapkan di pinggir timbunan media tanah.

Tanah timbunan bagian atas menggunakan tanah campuran tanah lapisan


atas, pasir, dan kompos/pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1.
apabila tanah mempunyai pH masam < 6, maka perlu dilakukan
pemberian kapur agar pHJ tanah mendekati netral.

Pada saat mengalami kekurangan air lakukan penyiraman air setiap hari
secukupnya dengan menggunkan sistem tetes dengan permukaan tanah
ditutup dengan mulsa.

Bibit

Secara umum, anggur diperbanyak dengan stek. Stek yang terbuat dari cabang berwarna
coklat, bulat, di bawah kulit hijau, juicy dan bebas dari flek hitam, diameter rata-rata 1 cm,
usia rata-rata lebih dari empat bulan dan memiliki mata yang sehat. stek panjang 25-30 cm

yang terdiri dari 2-3 buku/ruas dan diambil dari pohon induk yang sudah berumur lebih dari
satu tahun. Dasar dipotong horizontal sekitar 0,5 cm dari ruas, sedangkan bagian ujung
dipotong miring 2 cm dari ruas.
Ujung stek ditutup dengan parafin untuk mencegah pengupan. Stek secara kolektif di media
pasir yang lembab untuk menumbuhkan akar dan tunas. Setelah akar mulai tumbuh
dipindahkan ke polybag. Stek yang akarnya tidak keluar disisihkan. Media terdiri dari
campuran pasir, pupuk kandang dan tanah dengan perbandingan 1: 1: 1.
Bibit yang sudah ada dalam polybag tersebut disusun dalam rumah pembibitan yang teduh
dan disiram secukupnya. Umur 1,5-2 bulan bibit sudah siap dipindahkan ke lapang. Ciri-ciri
bibit anggur siap tanam yaitu tanaman sudah berakar seoanjang 5-10 cm, minimal
mempunyai dua lembar daun dewasa yang tumbuh normal dengan posisi di samping kiri dan
kanan. Pertumbuhannya tampak sehat dan subur.
Penanaman

Satu bulan sebelum tanam, sebaiknya lubang sudah dipersiapkan. Ukuran lubang tanam 60 x
60 x 60 cm. Lubang dibiarkan terbuka selama dua sampai tiga minggu agar terkena sinar
matahari, kemudian ditutup kembali. Tanah galian bagian bawah dicampur dengan pasir dan
pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1 dan dikembalikan ke bagian bawah. Tanah bagian
atas juga dicampur dengan pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan yang sama dan
dikembalikan ke bagian atas.
Jarak tanam yang digunakan 4 x 6 m. Bibit dalam polybag yang sudah berumur 1,5-2 bulan di
tanam tegak di tengah lubang. Agar bibit tanaman tidak layu terkena sengatan sinar matahari
perlu diberi naungan sementara. Bahan naungan dapat dibuat dari anyaman daun kelapa.
Buang polybag dengan hati-hati dengan cara menyayat polybag dengan pisau atau silet.
Siram air secukupnya dan diikat dengan ajir agar tanaman tidak roboh oleh angin dan
tanaman lurus ke atas menuju para-para. Waktu tanam yang baik adalah pada awal musim
kemarau yaitu bulan Mei Juni atau akhir musim hujan.
Pemeliharaan Tanaman
Pembuatan Para-Para

Kontruksi para-para dapat dibuat dari kayu, besi atau beton. Dengan parapara sebagai sarana rambatannya, anggur bisa mendapatkan sinar
matahari secar maksimal. Jarak tiang para- para 33 m atau 45 m. Paraparanya sebaiknya berupa anyaman kawat/kayu/bambo dengan mata
anyaman 40 x 40 cm. Tingginya bervaiasi antara 2-3,5 m.

Pembuatan papan tumpuan pemeliharaan

Untuk memudahkan kegiatan pemeliharaan tanaamn anggur di lahan


rawa sangat diperlukan adanya papan penumpu untuk berdirinya petani
melakukan kegiatan pemeliharaan tanaamn. Papan penumpu dapat

didudukan di atas gundukan/gulud tanah di antara tempat tanaamn


anggur. Apabila terlalu panjang > 3 m dapat diberi bantuan penyangga di
tengahnya.

Pengairan
Tanaman anggur tidak tahan genangan air, bila tidak ada hujan harus disiram atau diairi, sejak
saat tanam sampai saat dibuahkan. Pengairan tanaman di musim kemarau dapat diberikan 3
hari sekali dan dikurangi pada musim penghujan. Pemberian air dihentikan tiga minggu
sebelum pangkas, bersamaan saat pemupukan.
Tiga hari sebelum pangkas tanaman perlu diairi lagi sampai buah menjelang tua. Pemberian
air dihentikan pada saat 2 minggu sebelum buah dipanen. Kemudian 4 hari sebelum buah
dipanen, tanaman kembali diairi sampai panen berlangsung.
Pemupukan

Pemupukan dilakukan terhadap tanaman muda sampai tanaman dewasa berupa pupuk
kandang dan pupuk buatan. Pemupukan tanaman muda dimulai setelah tanaman berumur 10
hari sampai satu tahun.

Pemupukan tanaman muda (0-1 tahun).

Umur 0-3 bulan, 10 gr urea interval 10 hari.

Umur 3-6 bulan, 15 gr urea interval 15 hari.

Umur 6-12 bulan, 50 gr urea.

Cara pemupukan pada tanaman muda dengan cara membuat lubang melingkar 10 cm di
sekeliling tanaman sedalam 5 cm. Umur 6 bulan tiap pohon diberi pupuk kandang 60 kg.
Pemupukan tanaman dewasa disesuaikan dengan waktu pangkas. Pupuk yang diberikan
adalah pupuk kandang, urea atau ZA, TSP dan KCL. Pupuk kandang 100 kg per pohon dan
diberikan satu kali tiap tahun, yaitu dua minggu sebelum pangkas I.
Pupuk TSP dan KCL dan Dolomit diberikan 10 hari sebelum pangkas dan pupuk urea atau
ZA diberikan 5 hari sebelum pangkas dan satu bulan setelah pangkas. Pupuk kandang
diberikan sekali dalam setahun yaitu menjelang pemangkasan pertama.
Pupuk buatan diberikan setiap pemangkasan sehingga apabila dalam satu tahun akan
dipangkas 3 kali maka berarti harus juga diadakan pemupukan sebanyak 3 kali. Dosis pupuk
dapat dinyatakan sebagai berikut :

Pupuk kandang : 10 kaleng (100 kg)

Urea : 375-750 gr per pohon ZA : 375-750 gr per pohon TSP : 375 gr per
pohon KCL 500 gr per pohon Dolomit : 800 gr per pohon

Pupuk ini ditabur di sekitar pohon dan dicampur dengan tanah, kemudian diairi (dileb).
Sebelum pemupukan, tanah dibersihkan dari gulma dengan dicangkul ringan seluas tanah
yang akan dileb.
Pengendalian Hama/Penyakit Hama

Burung, kalong, musang, merusak buah yang hampir masak, sehingga teras buah menjadi
rusak, kurang menarik. Pengendalian dilakukan dengan membungkus buah dengan kertas
semen, kertas berlilin atau kertas koran setelah beberapa butiran buah masak.
Kumbang (Apogonia destructor) menyerang daun sejak senja sampai menjelang fajar, secara
berkelompok. Pengendalian dilakukan dengan menjauhkan tanaman inang (berdaun lebar),
pasang lampu pada malam hari dengan perangkap. Pemberantasan dengan insektisida
sistemik. Kutu putih, merusak tunas pucuk. Pemberantasan dengan insektisida sesuai dengan
petunjuk.
Penyakit

Penyakit embun madu atau Downy mildew yang disebabkan oleh jamur Plasmopara viticola
yang menyerang daun, tunas dan buah sehingga menganggu pertumbuhan dan merusak buah.
Pengendalian dengan fungisida, seperti Banlate sesuai petunjuk
Penyakit embun tepung atau Powdery mildew yang disebabkan oleh Oidium sp menyerang
daun, tunas, bunga dan buah muda. Tampak bercak tipis seperti bedak,putih kelabu sampai
kemerahan dan retak pada buah. Pengendalian dengan fungisida sesuai dengan petunjuk.
Penyakit karat daun yang disebabkan oleh Phakospora vitis. Permukaan daun sebelah bawah
nampak bercak-bercak tertutup tepung berwarna oranye. Pengendalian dengan fungisida
Dithane M-45, Manzate dan lain-lain sesuai petunjuk.
Pemangkasan
Pemangkasan Bentuk/Arsitektur

Pertumbuhan cabang dan ranting perlu diatur guna memperoleh bentuk yang baik. Batang
pokok dipilih satu yang baik. Bila dari stek tumbuh dua cabang, maka pilih satu yang baik
dan kuat. Batang dibiarkan merambat ke arah para-para, lengkungan ke satu arah. Setelah
agak panjang, potong dan tinggalkan 75 cm dari lengkungan tersebut. Dari potongan ini akan
tumbuh banyak cabang primer.
Pilih empat cabang yang sehat pada dua arah atau empat arah. Setelah cabang primer tumbuh
agak panjang dan berwarna coklat, potong lagi dan tinggalkan 75 cm. Dari sisa potongan ni
diharapkan tumbuh cabang sekunder yang diatur ke semua arah.
Cabang sekunder diharapkan tumbuh empat sampai lima yang baik, sehat dan subur. Cabangcabang ini dipotong hingga tinggal 75 cm. Dari cabang ini akan tumbuh cabang tersier yang
jumlahnya tidak ditentukan, semua cabang sehat dipelihara.

Pemangkasan Pembuahan

Pemangkasan pembuahan harus direncanakan dengan baik. Berapa kali akan dibuahkan,
kapan akan dipangkas. Tindakan pemangkasan harus dikaitkan dengan tindakan lain seperti
pengairan, pemupukan, dan pengendalian hama dan penyakit. Sebelum pemangkasan
diperiksa duku salah satu cabang, potong ujungnya. Apabila pada bekas potongan tersebut
tidak meneteskan air, maka pemangkasan perlu ditunda dulu dan pengairannya perlu
ditambah sampai apabila ujung cabang dipotong maka akan meneteskan air.
Setelah ujung cabang yang dipotong akan meneteskan air, maka pemangkasan dapat
dilaksanakan. Semua cabang dibuang. Cabang subur dapat ditinggalkan 4-6 mata, sedangkan
cabang kurus dan kecil tinggalkan dengan satu mata. Saat pemngakasan terbaik pada musim
kemarau atau akhir musim hujan. Pemangkasan pertama bulan Maret/April dan ke dua bulan
Juli/Agustus.
Pemangkasan bulan November/Desember untuk memelihara pohon agar pada musim hujan,
tanaman dalam keadaan subur. Pemangkasan dilakukan dua minggu setelah panen. Dua
minggu setelah dipangkas, cabang akan mengeluarkan tunas bunga dan juga tunas-tunas baru.
Apabila ada cabang pangkas yang tidak tumbuh tunas baru, maka pangkasan diulang kembali
dan menggunakan atau meninggalkan 3 mata saja. Apabila dari satu sisa cabang
pangkasan keluar 2 atau 3 tunas sebaiknya dipelihara satu tunas saja, agar tunasnya sehat dan
subur dan menghasilkan dompolan buah yang besar.
Perawatan Bunga

Tunas yang muncul setelah pemotongan biasanya tidak hanya di bagian percabangan saja,
tapi juga muncul pada seluruh pohon. Tunas-tunas yang tumbuh di luar cabang sebaiknya
dibuang. Keluarnya tunas biasanya diikuti munculnya calon bunga. Kalau anggur yang
berbunga masih di bawah satu tahun, sebaiknya bunga digugurkan. Biasanya buah yang
terbentuk bemutu rendah.
Kalau umur anggur sudah di atas satu tahun dapat direncanakan pembungaannya. Caranya
lewat pemangkasan cabang untuk merangsang pembungaan. Sebelum dipangkas dipupuk 1
sendok makan NPK pada radius 30-50 cm dari pangkal batang. Pemotongan dilakukan pada
semua percabangan sehingga tanaman tampak gundul.
Setelah pemotongan semprot dengan perangsang daun setiap 4-5 hari sekali dan dilakukan
selama 3 minggu. Setelah itu dipupuk dengan perangsang bunga sampai terlihat kuncupnya.
Setelah bunga muncul masih diperlukan perawatan. Semua tunas-tunas baru di atas bunga
dipotong.
Perlakuan berlangsung sampai bakal buah muncul. Selanjutnya tunas dibiarkan berkembang.
Penyerbukan dapat berlangsung dengan bantuan angin, serangga, dan manusia. Pembuahan
terjadi setelah 2-3 hari penyerbukan (Sarwono, 1997).

Penjarangan Buah

Penjarangan buah sangat penting, karena buah yang terlalu rapat justru akan merusak
perkembangan buah dan menurunkan kualitas buah. Dalam penjarangan buah yang perlu
dibuang adalah:

Buah yang mempunyai tangkai panjang.

Buah yang bentuknya tidak sempurna.

Buah yang ada disebelah dalam dompolan.

Buah yang cacat.

Buah yang disisakan adalah yang rata, sehat dan tanpa cacat. Penjarangan dilakukan dalam
dua tahap, tahap pertama saat umur satu bulan setelah pembungaan dan buah masih pentil
sebesar kedelai sebanyak 20-30 %. Dengan dijarangkan ukuran buah akan merata besarnya,
tumbuh lebih baik dan lebih layak dimanfaatkan sebagai buah meja.
Buah yang sudah mulai membesar usahakan tandannya dapat menggantung secara bebas agar
tidak menempel pada para-para. Ini merupakan cara agar buah tidak rontok terutama pada
saat musim angin. Dalam keadan menggantung ini angin akan dapat menghembus sela-sela
tandan buah sekaligus menghindari terjebaknya air atau embun.
Tahap dua dilakukan dua minggu setelah tahap pertama dan buah sebesar biji jagung. Untuk
menjaga kualitas buah juga perlu dilakukan pembrongsongan (pembungkusan) buah. Selain
itu untuk menghindari hama pemakan buah buah seperti kelelawar, burung dan lainnya.
Pembungkusan dilakukan bila dalam satu dompol buah sudah ada 2 atau 3 buah yang masak.
Bahan yang umum dipakai bungkus adalah kertas semen dan kertas koran.
Penggunaan Zat Pengaturan Tumbuh

Untuk merangsang pembungaan dapat digunakan Promalin 1000 ppm tiga minggu setelah
pangkas. Untuk memperbesar buah, 14 hari setelah bunga mekar dicelup dengan GA3 100
ppm ini dapat digunakan untuk memperpanjang teras, memperbesar butiran dan menguraingi
biji. GA3 dapat diberikan dua kali yaitu 10 hari sebelum bunga mekar dan 14 hari sesudah
bunga mekar dengan pencelupan.
Panen

Tanda umum kemasakan buah yang baik yaitu :

Semua buah dalam satu teros masak merata, warna merata sesuai
dengan varietasnya.

Butir sudah tidak terlalu sukar dilepas dari terosnya.

Tekstur buah dari keras sudah berubah menjadi kenyal dan agak lunak.

Buah yang berwarna putih, buahnya transparan sehingga biji nampak dari luar. Buah warna
biru atau hitam, butiran buah sudah kelihatan perpupur. Panen dilakukan setelah umur buah
rata-rata 105-120 hari dari pangkasan, tergantung varietasnya. Produktivitas tanaman umur 2
tahun mencapai 7,5-10 kg per pohon. Apabila dipanen kurang masak rasanya akan tetap
masam, walaupun buah diperam.
Waktu petik, cuaca cerah pada pagi hari menggunakan gunting pangkas, hati-hati agar pupur
atau lapisan lilin tidak hilang (Widjajanto, 1992). Buah diletakkan di tempat pengumpulan
antara lain, kotak karton, peti kayu, keranjang plastik. Dasar wadah diberi lapisan lunak
seperti serpihan kertas, atau serpihan kayu.

Budidaya Buah Anggur


Budidaya Anggur - Budidaya Petani. Anggur adalah tanaman buah berupa
perdu yang kaya akan manfaat. Pengembangan budidaya anggur di Timur
Tengah sudah dikembangkan sejak 4000 SM. Di Indonesia, budidaya anggur
yang direkomendasikan untuk di tanam adalah Jenis Anggur Probolinggo Biru dan
Alphonso Lavalle. Untuk budidaya anggur perlu memperhatikan daerah yang
cocok untuk tumbuh dan berkembang. Selain itu budidaya anggur juga harus
memperhatikan bibit yang unggul untuk dapat dikembangkan serta perlu
pengetahuan dalam teknik menanamnya. Di dalam mengembangkan anggur
biasanya dalam perkembangannya akan menemui berbagai hambatan baik yang
berupa hama maupun penyakit. Berikut ini akan disajikan tentang budidaya
anggur yang semoga saja dapat memberi manfaat.

Jenis-Jenis Tanaman Anggur


Di dalam mengenali jenis tanaman anggur, perlu diketahui bahwa tidak semua
jenis anggur dapat dimakan. Jenis anggur yang dapat dimakan adalah dari jenis
anggur vitis labrusca dan jenis anggur vinivera. Ciri-ciri dari kedua jenis anggur
tersebut masing-masing adalah sebagai berikut.
A. Ciri Jenis Tanaman Anggur - Vitis Labrusca:

Rasanya masam dan kurang segar.

Kulit tebal.

Dapat tumbuh di dataran rendah sampai dengan ketinggian 900 M dpl.

Contoh anggur Jenis Vitis Labrusca yaitu Brilliant, Delaware, Isabella,


Beacon dan Carman.

B. Ciri Jenis Tanaman Anggur - Vitis Vinifera

Rasanya manis dan segar

Dapat tumbuh di dataran rendah hingga 300 M dpl yang beriklim kering.

Contoh anggur Jenis Vitis Vinifera yaitu Gros Colman, Alphonso Lavalle dan
Golden Champion, Probolinggo Biru dan Putih, Situbondo Kuning.

Di Indonesia sendiri Jenis Anggur Probolinggo Biru dan Alphonso Lavalle adalah
yang dianjurkan untuk ditanam. [jenis-jenis tanaman anggur]

Manfaat Buah Anggur


Untuk manfaat buah anggur bagi kesehatan manusia sangat banyak. Buah
Anggur juga bisa bermanfaat untuk industri atau pun untuk dikonsumsi sendiri
sebagai buah segar. Berikut ini manfaat buah anggur tersebut.Manfaat buah
anggur bagi kesehatan dapat mengatasi berbagai masah kesehatan seperti:
Asma

Buah Anggur mempunyai kemampuan untuk meningkatkan kadar air di


dalam paru-paru sehingga baik untuk penderita asma karena bisa
mengurangi sesak nafas yang dideritanya.

Alzheimer

Buah anggur bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan otak manusia


dan menghindari dari penyakit Alzheimer (penyakit yang mana otak
mengerut dan mengecil seperti halnya orang tua), karena buah anggur
mengandung resveratol.

Kanker payudara

Juice anggur yang berwarna ungu dapat bermanfaat untuk mencegah


kanker payudara .

Penyakit jantung

Tingkat oksida nitrat di darah akan meningkat jika kita mengonsumsi buah
anggur, karena bermanfaat untuk mencegah pembekuan dan risiko
penyakit jantung. Antioksidannya dapat memperlancar peredaran darah

Sembelit (Susah Buang Air Besar)

Buah anggur mengandung asam organik, gula, selulosa sebagai pencahar.

Antibakteri

Buag anggur merah mempunyai kandungan antibakterial dan antivirus


yang dapat melindungi tubuh dari infeksi.

Kelelahan

Juice buah anggur kaya zat besi sehingga dapat mengurangi kelelahan
namun tetap harus diimbangi dengan istirahat juga.

Pencernaan

Jika mengalami masalah pencernakan dianjurkan makan anggur, anggur


juga dapat mengatasi masalah perut lainnya.

Sakit kepala sebelah

Mengonsumsi juice buah anggur murni tanpa campuran air setiap pagi
dapat menyembuhkan penyakit sakit kepala sebelah (migraine).

Manfaat buah anggur lainnya dapat digunakan sebagai makanan olahan dan
dapat digunakan sebagai buah segar yang langsung bisa dikonsumsi. Makanan
atau minuman olahan dalam rangka pemanfaatan buah anggur misalnya
menjadi wine, menjadi selai ataupun jelly. [manfaat buah anggur]

Daerah atau Tempat Yang Cocok Untuk Menanam Buah


Anggur
Untuk Daerah/ Tempat Yang Cocok Menanam Anggur atau Budidaya Tanaman
Anggur harus mempertimbangkan banyak faktor. Hal yang perlu diperhatikan
dalam menentukan lokasi tanam misalnya iklimnya. Berikut ini adalah hal-hal
yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan Daerah Yang Cocok Untuk
Menanam Anggur yaitu:

Pada dasarnya tanaman anggur hidupnya di daerah dataran rendah,


terutama di daerah pesisir, dengan musim kemaraunya sekitar 4 sampai
7 bulan.

Juga harus diperhatikan faktor angin. Daerah yang anginnya terlalu


kencang tidak baik untuk menanam anggur.

Curah Hujan . Dalam keadaan hujan yang intensitasnya tinggi dapat


merusak bakal perbungaan/ premordia serta dapat menimbulkan
serangan penyakit.

Tempat yang cocok untuk menanam anggur adalah yang banyak sinar
mataharinya

Udara kering sangat


pembuahannya.

cocok

bagi

pertumbuhan

vegetatif

dan

Suhu rata-rata maksimal siang hari 31 derajat C dan suhu rata-rata


minimal malam hari 23 derajat C dengan kelembaban udara antar 75-80
%.

Keadaan tanah yang cocok untuk menanam anggur adalah tanah


mengandung pasir, lempung berpasir, subur dan gembur, banyak
mengandung humus dan hara yang dibutuhkan oleh tanaman anggur.

Tingkat keasaman tanah yang cocok untuk budidaya anggur adalah 7


(netral).

Anggur akan tumbuh baik apabila bila ditanam diketinggian antara 5-1000
M dpl atau di daerah dataran rendah. Ketinggian disini akan sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan dari tanaman anggur yang
bersangkutan. Jenis tanaman anggur Vitis Vinifera cocok ditanam di
ketinggian 1-300 M dpl. Sedangkan Jenis Tanaman Anggur Vitis Labrusca
cocok ditanam di ketinggian 1-900 M dpl.[Daerah Atau Tempat Yang Cocok
Untuk Menanam Buah Anggur]

Bibit Anggur
Untuk mendapatkan bibit tanaman buah anggur dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Ada yang disebut sebagai cara generative dan ada juga untuk
mendapatkan bibit anggur dengan cara vegetatif. Cara generatif simplenya
adalah cara untuk memperoleh bibit tanaman anggur dengan cara menanam
bijinya, sedangkan cara vegetatif merupakan cara untuk memperoleh bibit
anggur dengan cara cangkok, stek cabang, stek mata, penyambungan. Namun
sementara yang paling efektif untuk mendapatkan bubit anggur dengan cara
stek.

Tips atau cara untuk mendapatkan bibit anggur yang berkualitas baik dan ciri-ciri
bibit anggur yang baik dengan cara :
A. Ciri-ciri Bibit Anggur Yang Berkualitas Baik

Panjang stek sekitar 25 cm terdiri atas 2-3 ruas dan diambil dari pohon
induk yang sudah berumur di atas satu tahun.

Bentuknya bulat berukuran sekitar 1 cm.

Kulitnya berwarna coklat muda dan cerah. Bagian bawah kulit telah hijau,
berair dan bebas dari noda-noda hitam.

Mata tunas sehat berukuran besar dan tampak padat. Sedangkan mata
tunas yang tidak sehat ukurannya kecil dan ujungnya tampak memutih.

B. Tips atau cara untuk mendapatkan bibit anggur yang berkualitas baik:

Pembibitan tanaman anggur dikerjakan dengan menyemaikan lebih dulu


dalam pot /keranjang sempai kira-kira selama 5 hari

Kemudian pindahkan ke media semai yang berupa campuran tanah,


pupuk kandang dan pasir dengan perbandingan 1:1:1. Media semai ini
berupa Keranjang (polybag) yang lebih besar dari tempat awal sebelum
dipindah.

Selama di persemaian selalu disiram tetapi jangan sampai tergenang air.

Penyemaian bibit di tempat teduh dan lembab selama selama 2 bulan.

Sekitar 2 bulan tersebut bibit sudah tumbuh dan berakar banyak, bibit
siap untuk dipindah ke lapangan dengan memilih yang segar dan sehat
kondisinya.

Saat yang baik untuk proses penanaman adalah dilakukan di awal musim
kemarau/saat panas tertinggi [bibit anggur]

Teknik Menanam Buah Anggur


Menanam anggur memerlukan suatu pola tanam, cara penanaman bibit anggur
dan hal-hal lain yang berhubungan. Berikut ini merupakan teknik menanam
buah
anggur
,
semoga
bermanfaat.
Pola Tanam Buah Anggur

Hal pengaturan jarak tanam buah anggur merupakan perihal yang penting
diperhatikan sesuai dengan larikan karena arah datangnya angin sangat
besar pengaruhnya. Pola jarak tanam yang direkomendasikan adalah (3M
x 3M), (4M x 4M), (3M x 5M), (3M x 4M), (4M x 5M), (4M x 5M), (3M x 5 M)
dan (4M x 6M) sehingga untuk lahan 1 hektar maka jarak tanam dengan
pola 3M x 3M maka jumlah pohon yang bisa ditanam sekitar 1.111, untuk
4M x 4M maka jumlah pohon anggur sebanyak 625 pohon, dst. Berarti
semakin dekat jarak pohon yang ditanam maka jumlah pohon yang
ditanam smakin banyak jumlahnya.

Lubang Tanam

Untuk lubang tanamnya berukuran 60 x 60 x 60 Cm yang disesuaikan


dengan jarak tanam, isi lubang berupa campuran tanah, pasir dan pupuk
kandang. Perbandingan masing-masing adalah 1:1:1 atau 1:1:2.

Cara Penanaman
Cara penanaman bibit anggur yang baik yaitu saat musim kemarau (bulan Juni
dan Juli) - lihat juga Daerah Atau Tempat Yang Cocok Untuk Menanam Buah
Anggur. Setiap tanaman perlu lahan 20 m termasuk para-paranya yang harus
dipersiapkan sebelum tanamannya tumbuh. Para-para ini berguna untuk
merayapkan batang dan cabangnya secara mendatar pada ketinggian 2 m.

Selain para-para, buah anggur juga memerlukan ajir bambu untuk titian setelah
bibit ditanam, agar dapat menjalar ke atas menuju para-para tersebut. [teknik
menanam buah anggur]

Tips Cara Memelihara Tanaman Anggur


Pada kesempatan ini untuk cara memelihara dan Merawat tanaman anggur akan
menceritakan tentang penyulangan tanaman anggur, penyiangannya,
perempalan,
pemupukannya,
penyiramannya,
penyemprotannya
serta
pengaturan bunga. Berikut merupakan cara memelihara tanaman anggur di blog
Budidaya Petani tersebut.
Penjarangan dan Penyulaman

Di dalam penjarangan buah anggur adalah hal yang perlu diperhatikan


secara serius Karen nantinya merupakan hal yang akan sangat
mempengaruhi kualitas buah yang akan dihasilkan. Jika tidak dilakukan
penjarangan buah anggur maka akan merusak perkembangan buah
anggur itu sendiri dan juga akan menurunkan kualitas dari buah. Buah
yang perlu dibuang adalah buah yang :

1. Memiliki bertangkai panjang;


2. Tidak sempurna bentuknya;
3. Buah yang terbentuk tanpa adanya persarian.
4. Buah yang ada di sebelah dalam;

Tahap penjarangan dilakukan saat umur satu bulan setelah pembungaan


dan penjarangan kedua saat buah masih pentil, tahap kedua ini dilakukan
dua minggu setelah tahap satu dan buah sebesar biji jagung. Jangan lupa
dilakukan pembrongsongan (pembungkusan) buah. Kapan pembungkusan
dilakuikan? Pembungkusan dilakukan dalam satu dompol buah sudah ada
dua atau tiga buah yang masak dengan kertas semen ataupun koran.

Terus kapan penyulaman dilakukan? Penyulaman hanya dilakukan bila


terdapat tanaman yang tidak sehat/ matiyang dilakukan secara rutin
bersamaan saat penyiraman karena anggur perlu perhatian berkelanjutan.

Penyiangan

Kapan dilakukan penyiangan? Penyiangan tanaman buah anggur dilakukan


jika terdapat tanaman pengganggu.

Perempalan
Perempalan di
pembuahan.

sini

terdiri

perempalan

bentuk

pada

anggur

dan

untuk

Perempalan bentuk pada anggur dilakukan saat tanam sampai dengan


berumur 1 tahun. Tujuan perempalan ini adalah untuk mendapat

pertumbuhan yang baik. Caranya yaitu dengan membuang tunas-tunas


yang tidak perlu dan membiarkan satu tunas yang baik sebagai batang
pokok.

Perempalan untuk pembuahan dilakukan setelah perempalan bentuk yaitu


saat anggur berumur 1 tahun. Tips dalam perempalan ini dilakukan yaitu
periksalah dahulu dengan memotong ujung salah satu cabang, bila
meneteskan air perempalan dilaksanakan, namun jika tidak meneteskan
air harus ditunda. Perempalan dilakukan dengan memotong rantingranting, dengan meninggalkan 2-4 mata tunas dan semua daun dibuang
sehingga tanaman jadi gundul.

Pelaksanaan dalam 1 tahun dilakukan 3 kali:

Tahap Pertama yaitu Bulan Maret - April (90-110 hari)

Tahap Kedua yaitu Bulan Juli - Agustus (90-110 hari)

Tahap Ketiga yaitu Bulan Nopember - Desember, tahap ini sering gagal

Perempalan antara bulan November-Desember, tidak memperoleh hasil.


Tujuannya hanya untuk memelihara kesuburan tanaman sampai musim hujan
berakhir dan tanaman tidak rusak.
Pemupukan
Ada dua masa pemupukan tanaman anggur yang dilakukan yaitu:
a) Pemupukan saat umur 0 - 1 tahun yang terbagi menjadi

Umur 0-3 bulan, 10 gram urea, interval 10 hari

Umur 3-6 bulan, 15 gram urea, interval 15 hari

Umur 6-12 bulan, 50 gram urea

Cara pemberian dengan membuat larikan melingkar sekeliling tanaman diameter


10-20 cm kira-kira sedalam 5 cm.
b) Pemupukan tanaman umur 1 tahun - seterusnya

Umur 21 hari sebelum perempalan, 5 kaleng pupuk kandang

Umur 11 hari sebelum perempalan, 80 gram TSP/100 gram ZK

Umur 7 hari sebelum perempalan, 100 gram urea

Untuk pupuk kandang diberikan sekali dalam setahun, baru untuk tahun kedua
dosisnya ditambah menjadi 10 kaleng. Pupuk buatan dinaikkan dosisnya urea
600 gram, TSP 300 gram, ZK 450 gram. Cara pemberian pupuk dengan
pembuatan larikan sekitar tanaman dengan diameter kira-kira 1,5 M.
Penyiraman

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyiraman atau pengairan yaitu:

Tanaman anggur tidak tahan terhadap air yang tergenang.

Tanaman anggur
pemangkasan.

Menjelang pemangkasan, 3-4 minggu sebelumnya pemberian air harus


distop.

Setelah masa pemangkasan, 2-3 hari sebelumnya diberi air kembali


sampai ujung ranting mengeluarkan air.

Pemberian dilakukan sampai buahnya hampir masak, setelah mulai tua


pemberian air dihentikan. Tujuan penghentian penyiraman agar buah tidak
pecah dan menjadi busuk.

membutuhkan

pengairan

mulai

tanam

sampai

Penyemprotan

Tujuan dari kegiatan penyemprotan insektisida adalah sebagai


pencegahan terhadap hamapenganggu. Penyemprotan harus dihentikan
15 hari sebelum panen. Khusus untuk hama Phyiloxera Vitifolia digunakan
insektisida Furadan 3G/Temik 1 OG.

Pengaturan Bunga
Setelah 2 minggu pemangkasan pembuahan, cabang tersier yang baru tumbuh
mengeluarkan sulur-sulur pembentukan bunga yang keluar dari mata ke 3, 4 dan
5. Jika ada cabang tersier yang tidak mengeluarkan sulur dapat diadakan
pemotongan, caranya dengan meninggalkan 3 mata yang bertujuan untuk
merangsang pertumbuhan sulur. Cabang tersier yang baru muncul disisakan satu
sulur saja, supaya menghasilkan dompolan bunga yang besar dan buahnya bisa
berkualitas baik

Hama Dan Penyakit Tanaman Anggur


Ada beberapa jenis hama dan jenis penyakit tanaman anggur. Sama halnya
dengan tanaman atau pohon pohon lainnya bahwa pohon anggur juga
terserang hama dan penyakit. Di bawah ini adalah hama dan penyakit tanaman
anggur
di
blog
ini.
Hama
Phylloxera Vitifolia

Hama ini menyerang tanaman anggur di semua umur baik tanaman yang
masih bibit maupun yang sudah tua, dan akibat yang ditimbulkannya
adalah kering dan mati. Bagian tanaman yang diserang adalah daun dan
akar tanaman secara langsung. Gejala umum yaitu daun terbentuk bisul-

bisul kecil sedangkan akar tanamannya membengkak seperti kutil. Letak


hama Phylloxera Vitifolia menetap di bawah kulit batang yang terkelupas
dan dalam jaringan akar.
Kumbang Apogonia destructor

Kumbang Apogonia destructor berbentuk kumbang kecil dan warnanya


hitam mengkilat. Bagian yang diserang adalah daun anggur saat waktu
malam hari dan karakteristik kumbang Apogonia destructor adalah mudah
tertarik oleh sinar lampu.

Wereng Daun

Akibat yang ditimbulkan dari serangan wereng ini adalah menyebabkan


daun anggur berbintik putih, kemudian menjadi kuning coklat kemudian
gugur.

Kutu Putih

Akibat yang terlihat dari serangan kutu


menyebabkan pucuk/tunas menjadi kerdil.

putih

ini

adalah

dapat

Ulat Daun

Sesuai dengan namanya bagian yang diserang adalah bagian daun yang
menjadikan daun anggur sebagai makanannya.

Rayap

Akibat yang terlihat jika serangan rayap datang saat menggerogoti akar
tanaman yang masih muda sehingga membuat jadi layu yang akhirnya
akhirnya mati.

Burung, Kalong, Tupai dan Musang

Menyerang buah yang mulai masak untuk dijadikan makanannya.

Cara memberantas hama anggur yang tepat adalah dengan menyemprotkan


insektisida pada bagian yang terkena hama yang dilakukan secara rutin dan
dihentikan menjelang masa petik. Khusus hama Phyloxera vitifolia dilakukan
dengan menyiramkan insektisida di sekeliling tanaman. Penyiraman bisa
dilakukan sebelum tanam, setelah tanam/setelah panen. Sedangkan untuk
mmemberantas hama berupa hewan hewan adalah dengan memakai jebakan.
Penyakit
Downy Mildew (Jamur)

Gejalanya fisik yang kelihatan adalah daun kelihatan kuning, di bagian


bawah terlihat ada tepung warna putih-kuning. Daun, bunga maupun
tandan muda bisa mati bila terkena penyakit ini terutama saat musim
penghujan atau kelembaban yang tinggi.

Powdery Mildew

Gejala fisik yang terlihat adalah pada permukaan daun terdapat bedak
tipis putih kelabu. Bagian yang diserang pada tanaman anggur adalah
bagian pucuk, bunga dan buah muda bahkan dapat merusak ranting
sehingga jadi kerdil dan rusak.

Penyakit busuk hitam

Akibat yang ditimbulkan dari penyakit busuk hitam ini adalah buah anggur
menjadi keriput, busuk dan gugur.

Phakospora Vitis

Ciri fisik yang terlihat adalah daun bagian bawah tertutup tepung
berwarna orange (massa sporanya).

Peronospora

Bagian yang diserang adalah bagian daun anggur. Jika keadaan udara
terlalu lembab, maka jamur ini menyerang daun anggur dan dapat
dikenali karena spora berwarna kuning di bawah daun.

Dalam
rangka
pemberantasan
penyakit
anggur
dilakukan
dengan
menyemprotkan fungisida dengan waktu sebelum masa berbunga, setelah
berbunga dan 8-12 hari sesudah penyemprotan kedua setelah berbunga. Sedang
untuk penyakit busuk hitam penyemprotan dilakukan sebelum masa berbunga,
saat berbunga dan 2 minggu sebelum masa petik

Masa Panen Buah Anggur


Tanaman anggur dalam satu tahun mengalami masa panen sebanyak dua kali.
Umur panen anggur tergantung dari jenis anggur, iklim dan tinggi tempat tanam
buah anggur. Di daerah rendah umur buah anggur sekitar 90-100 hari setelah
pangkas, di dataran tinggi umur buah anggur sekitar 105110 hari. Tingkat
kemasakan buah yang baik untuk dipanen adalah jika warna dalam satu tandan
telah sama, butir buah mudah lepas dan keadaan buah kenyal serta
lunak.Pelaksanaan panen dilakukan dalam cuaca yang cerah dan di pagi hari
dengan pemetikan yang hati-hati, jangan sampai bedak hilang. Hasil panen
dimasukkan dalam keranjang/ dos karton diusahakan penempatannya tidak
menumpuk, agar buah yang terletak di bawah tidak pecah.Untuk perkiraan hasil

panen untuk 1 ha dengan jarak tanam 4 x 5 hasil panen per tahun rata-rata
7.500 kg anggur. Kemudian hasil panennya dilakukan penyortiran dengan
menyingkirkan buah yang rusak dan buah yang masih terlalu muda dalam satu
dompolan. Kemudian anggur digolongkan menurut ukuran dompolan dan
keseragaman besar buah. Cara penyimpanan hasil panen adalah dengan
memasukkan dalam ruang pendingin atau dengan menggantung buah anggur
untuk diangin-anginkan di ruangan yang sejuk.Cara pengemasan saat
mengangkut adalah dengan menggunakan kotak kayu yang diisi dengan serbuk
gergaji sehingga kerusakan buah dapat ditekan saat pengangkutan. Ada juga
yang menggunakan keranjang bambu dilapisi kertas Koran tetapi cara ini kurang
baik karena banyak buah yang rusak dan pecah.

Mutu Buah Anggur


Untuk menentukan mutu buah anggur ada kelas-kelasnya. Berikut ini adalah
klasifikasi mutu buah anggur, semoga dapat bermanfaat.
Mutu
Yang termasuk klasifikasi mutu A adalah :

Dompolan rapat

Buah besar

Seragam, dan

Rasanya manis.

A:

Mutu B: dompolan renggang, buah kecil, rasa manis.


Yang termasuk klasifikasi mutu B adalah :

Dompolan renggang

Buah kecil

Rasa manis.

Mutu C adalah yang di luar ketentuan mutu A dan B.

keuntungan berbisnis anggur

Anggur adalah buah impor yang dari sisi volume menduduki ranking kelima terbesar sesudah
apel, jeruk, pear dan kurma. Tetapi dari sisi nilai, rankingnya menduduki tempat keempat.
Sebab harga anggur lebih tinggi dibanding kurma. Buah yang berasal dari lembah di antara
sungai Tigris dan Eufrat ini sudah dibudidayakan oleh manusia sekitar 4.000 tahun SM.

Sekarang anggur sudah tersebar ke seluruh dunia dan dibudidayakan mulai dari kawasan sub
tropis, gurun sampai ke kawasan tropis seperti Indonesia. Anggur kualitas terbaik saat ini
dihasilkan oleh Perancis. Misalnya anggur Bordeaux, Bourgogne (Burgundy) dan
Champagne (Sampanye). Dikenal beberapa varietas anggur. Yang dipasarkan sebagai buah
segar, buah kering (kismis) dan untuk minuman beralkohol (wine). Anggur probolinggo dan
bali (Alphonso Lavalie) yang telah dilepas (dirilis) oleh Menteri Pertanian RI, sebenarnya
merupakan varietas untuk bahan minuman. Bukan untuk buah segar.
Di Kediri, sekarang berkembang budidaya anggur kuning (hijau kekuningan) yang benarbenar merupakan anggur buah. Bukan anggur wine. Sayangnya, petani masih enggan
melakukan penjarangan buah dalam tandan. Hingga butir anggur yang dihasilkan kecilkecil. Di Gadog, Bogor, pernah ada pengusaha Taiwan yang menanam anggur jepang dan
berhasil baik. Selama kurang lebih 8 tahun kebun anggur ini bertahan. Hasilnya tidak beda
dengan anggur Taiwan atau Jepang. Produknya dikemas dengan karton bertulisan huruf kanji
dan dipasarkan di Sogo. Tulisan pada karton kemasan itu sebenarnya hanya menyebutkan
jenis (nama dagang) anggur tersebut. Tetapi konsumen menyalahartikannya sebagai anggur
Jepang. Sebelum krismon, anggur jepang produksi Gadog itu dipasarkan ke konsumen
dengan harga Rp 30.000,- per kg. Kira-kira sepuluh kali lipat dari anggur Bali dan
Probolinggo. Atau sekitar empat kali lipat harga anggur Kediri yang Rp 7.000,- per kg.
Jawa, Bali sampai ke NTB dan NTT sebenarnya potensial sebagai kawasan pengembangan
anggur. Seorang pengusaha Thailand pernah mengembangkan beberapa jenis buah, termasuk
anggur di Klari, Karawang (Jabar). Kawasan-kawasan Tegal, Ambarawa dan beberapa kota di
Pantura sudah sejak jaman Belanda dulu mengembangkan anggur buah jenis Isabella.
Hasilnya cukup baik. Isabella juga pernah dikembangkan di Palu, Sulteng dengan hasil sebaik
anggur impor. Namun pengembangan anggur di Palu ini terhenti karena kendala pemasaran.
Selain kendala pemasaran, anggur probolinggo dan bali tidak berkembang karena merupakan
anggur wine. Kelemahan anggur wine kalau akan dipasarkan sebagai anggur buah adalah,
pada umur panen 90 hari, anggur ini sudah hitam semua, tanda masak. Namun rasanya masih
sangat masam. Anggur baru akan berasa manis pada umur panen di atas 105 hari. Tetapi pada
umur panen ini, buah akan mudah hancur, kerena sifat anggur wine memang demikian.
Indonesia sebenarnya juga punya koleksi puluhan jenis anggur. Baik untuk buah segar, wine
maupun kismis. Kebun koleksi anggur itu berlokasi di Banjarsari, Pasuruan. Jadi
pengembangan buah ini sebenarnya sangat strategis. Sumber bibitnya ada, agroklimatnya
mendukung, pasarnya juga ada. Paling tidak untuk subtitusi anggur impor. Ini sudah bisa
dibuktikan oleh pekebun Taiwan yang menanam di Gadog tadi. Tinggal sebuah perencanaan
yang matang. Dibandingkan dengan kawasan sub tropis, Indonesia sebagai negeri tropis
sebenarnya juga punya beberapa keunggulan, disamping beberapa kelemahannya.
Produktifitas anggur di kawasan tropis, lebih rendah dibanding dengan kawasan sub tropis.
Kalau di kawasan sub tropis hasil optimal anggur bisa mencapai 20 ton per hektar per tahun,
maka di negeri kita hanya separonya. Tetapi panen anggur di kawasan sub tropis hanya bisa
sekali dalam setahun. Di negeri kita bisa hampir tiga kali. Bahkan saat panennya pun bisa kita
atur sepanjang tahun.

Kalau umur panen anggur 105 hari semenjak pemangkasan daun, maka dalam setahun (365
hari) logikanya bisa panen 3 kali. Namun anggur menuntut masa istirahat 20 hari setelah
habis panen sampai saat pemangkasan. Hingga total dalam 375 hari (setahun lebih 10 hari)
kita akan panen anggur sebanyak tiga kali. Jadi kalau kita menghitung produktifitas per
hektar per musim tanam, kita kalah dengan negeri sub tropis. Tetapi kalau kita menghitung
tingkat produktifitas per hektar per tahun, maka anggur kita lebih produktif. Sebab dalam
tenggang waktu 375 hari tersebut, rata-rata kita akan menghasilkan 30 ton anggur dalam tiga
kali panen. Dengan catatan lahan yang kita tanami anggur merupakan lahan berpengairan
teknis. Bisa berupa sawah atau lahan kering yang diberi sarana pengairan baik. Aplikasi
pemupukan, baik organik maupun anorganik juga harus cukup. Sebab kalau tidak, tingkat
produktifitasnya akan terus menurun hingga kurang dari 10 ton per hektar per musim panen.
Investasi minimal untuk membuka kebun anggur, per hektarnya bisa mencapai Rp
150.000.000,- Alokasi dana terbesar untuk membangun para-para (bisa juga pagar untuk
sistem knifin), untuk sarana pengairan, pagar kebun dan bangunan serta jalan kebun. Untuk
bibit dan penanamannya sendiri tidak terlalu mahal. Beda dengan buah-buahan tanaman keras
lainya seperti mangga atau durian yang memerlukan skala minimal 10 hektar, anggur cukup
dengan skala minimal 2 hektar untuk tujuan komersial. Para petani di Kediri yang hanya
memanfaatkan pekarangan rumahnya sebagai kebun anggur tidak bisa disebut sebagai
berskala komersial. Dengan bibit dan perawatan yang baik, dalam waktu 2,5 tahun anggur
sudah mulai berproduksi. Dengan hasil optimal 10 ton, dengan harga jual di tingkat petani Rp
4.000,- per kg. maka akan diperoleh hasil kotor Rp 40.000.000,- sekali panen atau Rp
120.000.000,- dalam waktu 375 hari (1 tahun 10 hari). Namun keuntungan bersihnya masih
harus dikurangi biaya operasional dan penyusutan.
Biaya operasional terbesar adalah untuk tenaga kerja dan pupuk. Untuk menghasilkan 10 ton
buah per panen, diperlukan pupuk organik 5 ton (1 truk besar) per hektar. Pupuk kimianya
meliputi ZA, Sp, KCL, NPK dan berbagai unsur mikro sampai sekitar 1 ton. Masih
diperlukan pula Zat Perangsang Tumbuh (hormon tanaman) dan pestisida, terutama
insektisida, fungisida dan bakterisida. Total biaya operasional termasuk untuk paking buah,
bisa mencapai Rp 20.000.000,- per musim tanam. Hingga hasil bersihnya hanya sekitar Rp
20.000.000,-per panen. Kalau dana yang kita gunakan merupakan pinjaman komersial dengan
grace period 3 tahun, dan masa pengembalian 5 tahun maka hasil bersih tadi masih akan
dipotong untuk membayar cicilan dan bunga pinjaman. Tetapi secara kasar, menanam anggur
untuk dipasarkan sebagai buah segar cukup menguntungkan. Sebab semakin tua umur
tanaman, tingkat produktifitasnya akan semakin tinggi.
Selain air, faktor lain yang akan sangat berpengaruh terhadap tingkat produktifitas dan
kualitas anggur adalah sinar matahari dan suhu udara. Bagaimana pun juga, angur adalah
tanaman gurun dengan suplai sinar matahari melimpah. Perbedaan suhu antara siang dan
malam di kawasan gurun juga tinggi. Siang bisa mencapai 40oC, sementara malam harinya
bisa mencapai -10oC. Kawasan lembah Palu di Sulteng misalnya, memang ideal untuk
pengembangan anggur. Kawasan ini kering. Dikitari gunung-gunung tinggi. Udaranya panas
di siang hari dan dingin di malam hari. Meskipun panas optimal siangnya paling tinggi hanya

35oC dan malam harinya paling dingin hanya 18oC. Kawasan-kawasan yang juga akan bisa
menghasilkan anggur baik adalah Flores, dan Timor Barat. Kawasan Bali utara (sekitar
Singaraja) dan Pasuruan serta Probolinggo yang selama ini dikenal sebagai sentra anggur,
juga memiliki udara kering dan suhu udara yang panas. Sinar matahari di kawasan ini relatif
cukup.
Sebagai gambaran, panas matahari rata-rata di kawasan sekitar Bogor di musim hujan
hanyalah 4 jam per hari. Sementara di musim kemarau hanya sekitar 7,5 jam. Beda dengan di
NTT yang panjang panas mataharinya bisa mencapai 6 jam per hari di musim hujan dan 10,5
jam di musim kemarau. Masih ditambah lagi, musim penghujan di NTT hanya sekitar 3
bulan. Sementara di sekitar Bogor, musim kemaraunya yang hanya sekitar 3 bulan. Panas
matahari ini sangat penting dalam proses fotosintesis tanaman anggur. Lembah-lembah
penghasil anggur di Perancis panjang harinya di musim panas mencapai 17 jam per hari.
Ditambah dengan faktor suhu dan kelembapan udara, angin dan struktur tanah maka kawasan
ini menjadi penghasil anggur terbaik di dunia. Anggur-anggur yang tumbuh di Indonesia
merupakan warisan Belanda. Didatangkan ke Indonesia (Jawa) sekitar abad XVII dan
XVIII. Hingga daya adaptasinya terhadap iklim tropis, terutama kelembapan udaranya, sudah
cukup baik.
Teman-teman Dinas Pertanian, Pemda dan juga hirarki gereja Katolik di NTT, selalu
mengeluh soal tanah yang gersang dan air yang sulit diadakan. Mereka tidak pernah sadar
bahwa kawasan mereka menyimpan berkah yang tidak dimiliki oleh kawasan Bogor
misalnya. Berkah tersebut adalah sinar matahari yang melimpah. Mengapa disebut berkah?
Sebab air yang langka di NTT bisa diadakan meskipun biayanya mahal. Sementara sinar
matahari di kawasan Bogor tidak bisa diadakan secara massal di kawasan terbuka. Memang
bisa saja sinar matahari itu diganti lampu. Misalnya yang dilakukan oleh para petani bunga
krisan di Cibodas. Tetapi tidak mungkin menanam anggur dengan bantuan lampu. Kecuali
yang ditanam buah naga (dragon fruits). Buah asli Israel ini dikembangkan Taiwan di alam
terbuka dengan tambahan sinar lampu. Air yang di NTT mahal itu tetap bisa diadakan dengan
mudah. Entah dengan deep well atau tampungan air hujan. Sebab meskipun musim hujannya
hanya 3 bulan, airnya cukup untuk ditampung guna pengairan selama 9 bulan di saat
kemarau. (FR) + + +
Pemeliharaan anggur merupakan kegiatan dari pertanian, buah anggur dapat dimakan
sebagai buah segar (anggur) ataupun dikeringkan (kismis), atau untuk memproduksi
minuman sari buah atau juice anggur kemudian dapat pula diproduksi sebagai jenis minuman
dengan melalui proses fermentasi yang dalam hal ini digunakan secara spesifik jenis anggur
tertentu.

Kegiatan pertanian anggur telah lama dilakukan oleh manusia baik melalui benih ataupun
tanaman yang ditanam menurut sifat ekologi tanah yang berrhubungan dengan geologi,
lanskap, iklim dan budaya.Sebuah bukti arkeologi berupa kebun anggur telah ditemukan di

Spanyol dan diperkirakan telah berproduksi sejak 1000 tahun yang lalu atau pada abad ke 10
masehi.[1]

Sentra pemeliharaan
Di Indonesia sentra anggur terdapat di Jawa Timur (Probolinggo, Pasuruan, Situbondo), Bali
(Buleleng) dan Nusa Tenggara Timur (Kupang).
Syarat pemeliharaan
Iklim
1. Tanaman anggur dapat tumbuh baik di daerah dataran rendah, terutama
di tepitepi pantai, dengan musim kemarau panjang berkisar 4-7 bulan.
2. Angin yang terlalu kencang kurang baik bagi anggur.
3. Curah hujan rata-rata 800 mm per tahun. Dan keadaan hujan yang terus
menerus dapat merusak premordia/ bakal perbungaan yaitu tengah
berlangsung serta dapat menimbulkan serangan hama dan penyakit.
4. Sebaiknya sinar matahari yang banyak/udara kering sangat baik bagi
pertumbuhan vegetatif dan pembuahannya.
5. Suhu rata-rata maksimal siang hari 31 derajat C dan suhu rata-rata
minimal malam hari 23 derajat C dengan kelembapan udara 75-80 %.
Media Tanam
1. Tanah yang baik untuk tanaman anggur adalah mengandung pasir,
lempung berpasir, subur dan gembur, banyak mengandung humus dan
hara yang dibutuhkan.
2. Derajat keasaman tanah yang cocok untuk budidaya anggur adalah 7
(netral).
Ketinggian pemeliharaan

Anggur akan tumbuh baik bila ditanam antara 5-1000 m dpl atau di daerah dataran rendah.
Perbedaan ketinggian akan memengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Jenis Vitis
vinifera menghendaki ketinggian 1-300 m dpl (dibawah permukaan laut). Jenis Vitis labrusca
menghendaki ketinggian 1-800 m dpl (dibawah permukaan laut).

Budidaya
Pembibitan
Pengadaan Benih

Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara generatif (biji) dan vegetatif (cangkok, stek
cabang, stek mata, penyambungan). Perbanyakan tanaman yang paling efektif anggur adalah
dengan menggunakan stek. Bibit stek yang baik adalah :

a) Panjang stek sekitar 25 cm terdiri atas 2-3 ruas dan diambil dari pohon
induk yang sudah berumur di atas satu tahun.
b) Bentuknya bulat berukuran sekitar 1 cm.
c) Kulitnya berwarna coklat muda dan cerah dengan bagian bawah kulit
telah hijau, berair dan bebas dari noda-noda hitam.
d) Mata tunas sehat berukuran besar dan tampak padat. Mata tunas yang
tidak sehat ukurannya kecil dan ujungnya tampak memutih seperti kapuk.
Teknik penyemaian benih

Cara generatif bibit disemai di tempat yang telah disediakan. Cara vegetatif (stek) yaitu :
a) Pembibitan dikerjakan dengan menyemaikan lebih dulu dalam pot
/keranjang sempai kira-kira selama 5 hari
b) Setelah itu dipindah ke media semai berupa campuran tanah, pupuk
kandang dan pasir dengan perbandingan 1:1:1. Media semai ini berupa
polybag/keranjang yang lebih besar dari tempat awal.

Persemaian akar anggur.

Perlindungan pada persemaian bibit

Persemaian bibit

Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
a) Selama di persemaian selalu disiram dan jangan sampai tergenang.
b) Penyemaian bibit di tempat teduh dan lembap selama sekitar 2 bulan.
Pemindahan Bibit
a) Sekitar 2 bulan tersebut bibit sudah tumbuh dan berakar banyak siap
untukdipindah ke lapangan dengan memilih yang segar dan sehat
kondisinya.
b) Penanaman dilakukan di awal musim kemarau/saat panas tertinggi.

a.kebun-kebun anggur Bertingkat .


b. Pengubahan bentuk lanskap.

Pagar pelindung angin.


Gunung penahan angin.

Pasca panen
Pergola pada pegunungan

Pengairan dan drainase.


Kolam retensi
Pengolahan Media Tanam
Persiapan

Peralatan dan pagar anggur.

Persiapan yang perlu dilakukan adalah:


a) Menentukan lokasi penanaman.
b) Menentukan luas areal tanam.
c) Mengatur jarak tanam.
d) Membuat lubang tanam.
e) Menentukan dosis pupuk kandang yang diperlukan.

Pembukaan Lahan

Peralatan pencangkulan tanah

Lahan yang digunakan dibersihkan dan tidak terlindung dari sinar matahari. Pencangkulan
untuk pembuatan lubang tanam dilakukan setelah ada pengaturan jarak tanam yang sesuai
dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm. Lubang dibiarkan terkena sinar matahari selama 2-4 minggu.
Pengapuran

Pengapuran hanya dilakukan bila pH tanah rendah/terlalu asam.


Pemupukan

Setelah 2-4 minggu lubang tanam diisi pupuk kandang, pasir dan tanah dengan perbandingan
2:1:1.

Teknik pemeliharaan
Penentuan Pola Tanam

Pemangkasan pada tahun 1762.

Tanaman anggur merupakan tanaman monokultur. Pengaturan jarak tanam penting


diperhatikan dan juga sesuai dengan larikan karena arah datangnya angin sangat besar
pengaruhnya.
Jarak tanam bisa diatur dengan pola:
3 x 3 m,4 x 4 m,3 x 5 m,3 x 4 m,4 x 5 m,4 x 5 m,3 x 5 m dan4 x 6 m

Jarak tanam memengaruhi jumlah tanaman persatuan luas :


a) 3 x 3 m untuk 1 Ha = 1.111 pohon
b) 3 x 4 m untuk 1 Ha = 833 pohon
c) 3 x 5 m untuk 1 Ha = 666 pohon
d) 4 x 4 m untuk 1 Ha = 625 pohon
e) 4 x 5 m untuk 1 Ha = 500 pohon
f) 4 x 6 m untuk 1 Ha = 416 pohon

Kepadatan tinggi kebun-kebun anggur

Kebun-kebun anggur

Kepadatan rendah kebun-kebun anggur

Kebun-kebun anggur
Pembuatan lubang

Lubang tanam yang diperlukan berukuran 60 x 60 x 60 cm yang disesuaikan dengan jarak


tanam, isi lubang berupa campuran tanah, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan
1:1:1 atau 1:1:2.
Cara Penanaman

Penanaman bibit anggur terbaik pada saat musim kemarau, sekitar Juni dan Juli. Setiap
tanaman perlu lahan 20 m termasuk para-paranya yang harus dipersiapkan sebelum
tanamannya tumbuh. Para-para ini berguna untuk merayapkan batang dan cabangnya secara
mendatar pada ketinggian 2 m. Setiap tanaman juga diberi ajir bambu untuk titian setelah
bibit ditanam, agar pertumbuhannya dapat menjalar ke atas menuju para-para.
Pemeliharaan Tanaman
Penyulaman dan Penjarangan

Penyulaman hanya dilakukan bila terdapat tanaman yang tidak sehat/mati. Pengontrolan
dilakukan rutin bersamaan saat penyiraman karena anggur perlu perhatian kontinyu.
Penjarangan buah sangat penting karena buah yang terlalu rapat justru merusak
perkembangan buah dan menurunkan kualitas buah. Dalam penjarangan buah-buah yang
perlu dibuang adalah: (1) yang bertangkai panjang; (2) tidak sempurna bentuknya; (3) buah
yang ada di sebelah dalam; (4) buah yang terbentuk tanpa adanya persarian.
Penjarangan dilakukan dalam dua tahap, tahap satu saat umur satu bulan setelah pembungaan
dan buah masih pentil, tahap dua dilakukan dua minggu setelah tahap satu dan buah sebesar
biji jagung. Untuk menjaga kualitas buah, juga perlu dilakukan pembrongsongan
(pembungkusan) buah. Pembungkusan dilakukan bila dalam satu dompol buah sudah ada dua
atau tiga buah yang masak. Bahan yang umum dipakai bungkus adal kertas semen dan kertas
koran.
Penyiangan

Penyiangan dilakukan bila terdapat tanaman pengganggu sekitar tanaman anggur.


Perempalan
a) Perempalan bentuk pada anggur dilakukan mulai tanam sampai umur 1
tahun, bertujuan untuk mendapat pertumbuhan yang baik, dengan cara
membuang tunas yang tidak perlu dan membiarkan satu tunas yang baik
sebagai batang pokok.
b) Perempalan untuk pembuahan dilakukan setelah anggur berumur 1
tahun. Sebelum perempalan diperiksa dahulu dengan memotong ujung
salah satu cabang, bila meneteskan air perempalan dilaksanakan, tetapi
bila tidak harus ditunda. Perempalan dilakukan dengan memotong rantingranting, dengan meninggalkan 2-4 mata tunas dan semua daun dibuang

sehingga tanaman jadi gundul. Dalam 1 tahun dilakukan 3 kali


perempalan:
1. Tahap I : Maret-April, 90-110 hari
2. Tahap II : Juli-Agustus, 90-110 hari
3. Tahap III : Nov-Des, tahap ini sering gagal

Perempalan antara bulan November-Desember, umumnya tidak memperoleh hasil. Tujuannya


hanya untuk memelihara tingkat kesuburan tanaman sampai musim hujan berakhir dan
tanaman tidak rusak.
Pemupukan

Terdapat dua masa pemupukan:


a) Pemupukan tanaman muda (0-1 tahun)
1. Umur 0-3 bulan, 10 gram urea, interval 10 hari
2. Umur 3-6 bulan, 15 gram urea, interval 15 hari
3. Umur 6-12 bulan, 50 gram urea
Cara pemberian dengan membuat larikan melingkar sekeliling tanaman
diameter 10-20 cm sedalam 5 cm.
b) Pemupukan tanaman dewasa (1-seterusnya)
1. Umur 21 hari sebelum perempalan, 5 kaleng pupuk kandang
2. Umur 11 hari sebelum perempalan, 80 gram TSP/100 gram ZK
3. Umur 7 hari sebelum perempalan, 100 gram urea
Pupuk kandang diberikan sekali setahun, tahun kedua dosis dinaikkan jadi
10 kaleng. Pupuk buatan dinaikkan dosisnya urea 600 gram, TSP 300
gram, ZK 450 gram. Cara pemberian dengan pembuatan larikan sekitar
tanaman dengan diameter 1,5 m.
Pengairan dan Penyiraman

Yang perlu diperhatikan adalah:


a) Anggur tidak tahan pada air yang tergenang.
b) Anggur butuh pengairan yang harus dilakukan mulai tanam sampai
pemangkasan.
c) Menjelang pemangkasan, 3-4 minggu sebelumnya pemberian air harus
dihentikan.

d) Setelah masa pemangkasan, 2-3 hari sebelumnya diberi air kembali


sampai ujung ranting mengeluarkan air.
e) Pemberian dilakukan sampai buahnya hampir masak, setelah mulai tua
pemberian air dihentikan supaya buah tidak pecah dan busuk.
Waktu Penyemprotan Pestisida

Penyemprotan insektisida dilakukan sebagai pencegahan terhadap hama yang mengganggu


pada anggur. Penyemprotan harus dihentikan 15 hari sebelum panen. Khusus untuk hama
Phyiloxera Vitifolia digunakan insektisida Furadan 3G/Temik 1 OG.
Pengaturan Bunga

Setelah dua minggu pemangkasan pembuahan, cabang tersier yang baru tumbuh
mengeluarkan sulur-sulur pembentukan bunga yang keluar dari mata ke 3, 4 dan 5. Bila ada
cabang tersier yang tidak mengeluarkan sulur dapat diadakan pemotongan dengan
meninggalkan 3 mata bertujuan untuk merangsang pertumbuhan sulur. Cabang tersier yang
baru muncul disisakan satu sulur saja, agar menghasilkan dompol bunga yang besar dan
buahnya bisa bermutu tinggi.

Hama dan Penyakit


Hama

Ngengat dan ulat

Kumbang

Wereng

Phylloxera Vitifolia (kutu bengkak akar)

Menyerang tanaman anggur baik muda maupun tua berakibat anggur jadi kering dan mati.
Yang diserang adalah daun dan akar tanaman secara langsung. Gejala umum pada daun
terbentuk bisul-bisul kecil dan akar membengkak seperti kutil. Hama ini menetap di bawah
kulit batang yang terkelupas dan dalam jaringan akar.

Kumbang Apogonia destructor

Bentuk kumbang kecil dan warna hitam mengkilat. Menyerang daun anggur pada malam hari
dan kumbang ini mudah tertarik oleh sinar lampu.

Wereng daun

Serangan wereng ini menyebabkan daun anggur berbintik putih, kemudian menjadi kuning
coklat dan gugur.

Kutu putih

Dapat menyebabkan pucuk/tunas menjadi kerdil.

Ulat daun

Menyerang daun untuk dijadikan makanannya.

Rayap

Serangan yang paling parah bila menggerogoti akar tanaman yang masih muda sehingga
membuat jadi layu dan akhirnya mati.

Burung, kalong, bajing dan musang

Menyerang buah yang mulai masak untuk dijadikan makanannya.


Cara untuk memberantas hama anggur dilakukan dengan menyemprotkan insektisida pada
bagian yang terkena serangan. Penyemprotan dilakukan secara rutin dan dihentikan
menjelang masa petik. Khusus hama Phyloxera vitifolia dilakukan dengan menyiramkan
insektisida di sekeliling tanaman. Penyiraman bisa dilakukan sebelum tanam, setelah

tanam/setelah panen. Sedangkan untuk menanggulangi hama dari hewan besar dapat
memakai jebakan.
Penyakit

Downy Mildew (jamur)

Gejalanya daun nampak kuning bagian bawah terlihat ada tepung warna putih-kuning. Daun,
bunga maupun tandan muda bisa mati bila terkena penyakit ini terutama saat musim
penghujan atau kelembapan yang tinggi.

Downy Mildew dan Powdery Mildew pada daun anggur

Powdery Mildew

Pada permukaan daun terdapat bedak tipis putih kelabu. Menyerang pucuk, bunga dan buah
muda bahkan dapat merusak ranting sehingga jadi kerdil dan rusak.

Penyakit busuk hitam

Menyebabkan buah jadi keriput, busuk dan gugur.

Phakospora Vitis

Daun sebelah bawah tertutup tepung berwarna orange (massa sporanya).

Peronospora

Bila udara terlalu lembap jamur ini menyerang daun anggur dan dapat dikenali karena spora
berwarna kuning di bawah daun.
Untuk memberantas penyakit anggur dilakukan dengan menyemprotkan fungisida dengan
waktu a sebelum masa berbunga, setelah berbunga dan 8-12 hari sesudah penyemprotan
kedua setelah berbunga. Sedang untuk penyakit busuk hitam penyemprotan dilakukan
sebelum masa berbunga, saat berbunga dan 2 minggu sebelum masa petik.

Panen
Ciri dan Umur Panen

Umur panen anggur tergantung jenis yang ditanam, iklim dan tinggi tempat. Untuk daerah
rendah umur buah 90-100 hari setelah pangkas, daerah dataran tinggi umur buah antara 105
110 hari. Tingkat kemasakan buah yang baik untuk dipanen adalah warna dalam satu tandan
telah rata, butir buah mudah lepas dari tandan dan keadaan buah kenyal serta lunak.
Cara Panen

Cara panen dilakukan dalam cuaca yang cerah dan di pagi hari dengan pemetikan yang hatihati (jangan sampai bedak hilang). Hasil pemetikan dimasukkan keranjang/dos karton
diusahakan penempatannya tidak menumpuk, agar buah yang terletak di bawah tidak rusak
dan pecah.
Periode Panen

Tanaman anggur dalam satu tahun mengalami dua kali panen.


Prakiraan Produksi

Dari areal tanaman anggur 1 ha dengan rasio jarak tanam 4 x 5, jumlah tanaman 500 batang
dengan hasil panen per tahun rata-rata 7.500 kg anggur.

Pascapanen
Pengumpulan

Pengumpulan anggur tidak boleh ditumpuk karena dapat merusak buah dibawahnya. Hal
yang penting bedak yang terdapat pada anggur dijaga agar tidak hilang.
Penyortiran dan Penggolongan

Penyortiran dilakukan dengan menyingkirkan buah yang rusak dan buah yang masih terlalu
muda dalam satu dompolan. Kemudian anggur digolongkan menurut ukuran dompolan dan
keseragaman besar buah.
Penyimpanan

Cara terbaik dalam penyimpanan adalah dengan memasukkan dalam ruang pendingin untuk
mengurangi penguapan, tetapi cara yang mudah, ringkas dan kapasitas penyimpanan besar
adalah dengan menggantung anggur untuk dianginanginkan dalam ruang yang sejuk.
Pengemasan dan Pengangkutan

Cara menggunakan keranjang bambu dilapisi kertas koran. cara ini kurang baik karena
banyak buah yang rusak. Cara terbaik dengan menggunakan kotak kayu yang diisi dengan
serbuk gergaji sehingga kerusakan buah dapat ditekan saat pengangkutan.
Pengambilan Contoh

Pengambilan contoh yang berfungsi untuk penanganan berikutnya diambil saat dilakukan
pemanenan. Anggur yang diambil sebelum umur panen mempunyai mutu rendah.

Pengemasan

Standar pengemasan anggur adalah buah dalam baik saat pengangkutan sampai ke tempat
tujuan. Pengemasan terbaik dengan menggunakan kotak kayu yang diisi serbuk gergaji
sehingga anggur tetap terjaga keutuhannya.

Pemeliharaan anggur di Indonesia


Indonesia telah mengeksport buah-buahan, namun untuk beberapa jenis tertentu masih
mengimpor. Dalam tahun 1991-1995, Indonesia mengimport lima jenis buahbuahan, meliputi
apel, jeruk, pir, kurma dan anggur. Import buah tersebut sebesar 17.418.325 kg senilai US $
13.973.604 (1991), 40.746.029 kg senilai US $ 33.032.612 (1992), 68.525.578 kg senilai US
$ 50.846.270. (1993), 77.797.878 kg senilai US $ 60.374.141 (1994), dan 116.557.231 kg
senilai US $ 81.937.365 (1995). Jenis buah import yang telah lama dikenal dan
dibudidayakan di Indonesia antara lain anggur. Produk anggur dalam negeri belum
mengimbangi permintaan pasar (konsumen) domestik, sehingga tiap tahun masih mengimpor.
Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) Impor anggur Indonesia tahun 1991-1995
mencapai 26.501.977 kg senilai US $ 36.527.300 atau rata-rata pertahun sebesar 5.300.395,4
kg senilai US $ 7.305.406. Dengan kondisi tersebut maka pada masa kini dan yang akan
datang budidaya anggur sangat menjanjikan bagi para produsen. Sehingga saat ini telah mulai
dikembangkan budidaya anggur dengan skala besar dan pengolahan yang intensif.
Di Indonesia sentra anggur terdapat di Jawa Timur ( Kediri, Probolinggo, Pasuruan, Situbondo), Bali dan
Kupang (NTT). Bali sampai ke NTB dan NTT sebenarnya potensial sebagai kawasan pengembangan anggur.
Kawasan ,Tegal, Ambarawa dan beberapa kota di Pantura sudah sejak jaman Belanda sudah mengembangkan
anggur "buah" jenis Isabella, hasilnya cukup baik. Isabella juga pernah dikembangkan di Palu, Sulteng dengan
hasil sebaik anggur impor, namun pengembangan anggur di Palu ini terhenti karena kendala pemasaran. Selain
kendala pemasaran, Anggur Probolinggo dan Bali tidak berkembang karena merupakan anggur wine. Indonesia
sebenarnya juga punya koleksi puluhan jenis anggur, baik untuk buah segar, wine maupun kismis, yang
berlokasi di Kebun Percobaan Banjarsari, Pasuruan. Jadi pengembangan buah ini sebenarnya sangat strategis,
sumber bibitnya ada, agroklimatnya mendukung, pasarnya juga ada. Paling tidak untuk subtitusi anggur impor.
Dibandingkan dengan kawasan sub tropis, Indonesia sebagai negeri tropis sebenarnya juga punya beberapa
keunggulan, disamping beberapa kelemahannya. Produktifitas anggur di kawasan tropis, lebih rendah dibanding
dengan kawasan sub tropis. Kalau di kawasan sub tropis hasil optimal anggur bisa mencapai 20 ton per hektar
per tahun, maka di negeri kita hanya separonya. Tetapi panen anggur di kawasan sub tropis hanya bisa sekali
dalam setahun. Dan di Indonesia bisa hampir tiga kali, dan saat panennya bisa di atur sepanjang tahun. Kalau
umur panen anggur 105 hari semenjak pemangkasan daun, maka dalam setahun (365 hari) logikanya bisa panen
3 kali. Namun anggur menuntut masa istirahat 20 hari setelah habis panen sampai saat pemangkasan. Hingga
total dalam 375 hari (setahun lebih 10 hari) kita akan panen anggur sebanyak tiga kali. Jadi kalau kita
menghitung produktifitas per hektar per musim tanam, kita kalah dengan negeri sub tropis. Tetapi kalau kita
menghitung tingkat produktifitas per hektar per tahun, maka anggur kita lebih produktif. Sebab dalam tenggang
waktu 375 hari tersebut, rata-rata kita akan menghasilkan 30 ton anggur dalam tiga kali panen, dengan catatan
lahan yang kita tanami anggur merupakan lahan berpengairan teknis. Bisa berupa sawah atau lahan kering yang
diberi sarana pengairan baik. Aplikasi pemupukan, baik organik maupun anorganik juga harus cukup. Sebab
kalau tidak, tingkat produktifitasnya akan terus menurun hingga kurang dari 10 ton per hektar per musim panen.
Kawasan-kawasan yang potensi untuk anggur adalah Flores, dan Timor Barat, kawasan Bali utara (sekitar
Singaraja) dan Pasuruan serta Probolinggo yang selama ini dikenal sebagai sentra anggur, juga memiliki udara
kering dan suhu udara yang panas. sinar matahari di kawasan ini relatif cukup. Beda dengan di NTT yang
panjang panas mataharinya bisa mencapai 6 jam per hari di musim hujan dan 10,5 jam di musim kemarau,
masih ditambah lagi, musim penghujan di NTT hanya sekitar 3 bulan. Panas matahari ini sangat penting dalam
proses fotosintesis tanaman anggur. Lembah-lembah penghasil anggur di Perancis panjang harinya di musim

panas mencapai 17 jam per hari. Ditambah dengan faktor suhu dan kelembapan udara, angin dan struktur tanah
maka
kawasan
ini
menjadi
penghasil
anggur
terbaik
di
dunia.

Gambar 1. Luas lahan pengembangan dan potensi anggur di Indonesia


(Direktorat Tanaman Buah (2005) Peluang, Tantangan dan Solusinya
Peluang

Dibandingkan dengan kawasan sub tropis, Indonesia sebagai negeri tropis


sebenarnya juga punya beberapa keunggulan, disamping beberapa
kelemahannya.

Tahun 2005 tercatat sekitar 1700 ha dengan total produksi 1.412. ton.
Sedangkan konsumsi perkapita 0,06 kg/tahun Import buah tersebut
sebesar 17.418.Ton. potensi lahan yang belum terkelola sebesar 2000 ha

Balitjestro mampunyai 7 varietas unggul yang mempunyai kualitas buah


seperti anggur impor yaitu : Probolinggo Biru-81, Bali, Kediri Kuning,
Probolinggo Super, Prabu Bestari, Jestro Ag60 dan Jestro Ag86 telah
dilepas oleh Menteri Pertanian.

Sehingga, menanam anggur untuk dipasarkan sebagai buah segar cukup


menguntungkan. Sebab semakin tua umur tanaman, tingkat
produktifitasnya akan semakin tinggi, karena dalam kenyataan produksi 1
pohon dapat mencapai 2030 kg dan dalam 1 tahun bisa 3 kali panen dan
umur tanaman anggur semakin lama semakin produktif dan dapat
mencapai 25 30 tahun dengan syarat pemeliharaan yan intensif dengan
B/C rasio = 1,58

Tantangan dan Solusinya

Perubahan iklim di Indonesia dengan curah hujan yang tinggi (tidak


menentu) saat ini membuat produksi buah anggur menurun, serta
banyak terserang penyakit, sehingga perlu penanganan teknologi aplikatif
salah satunya dengan penaungan plastik ultra violet (UV) yang banyak
diaplikasikan diluar negeri

Perlunya pendampingan teknologi aplikatif kepada petani baik budidaya,


pengelolaan hama penyakit, pengolahan produk sekunder dan pemasaran
oleh instansi yang terkait

Dengan harga buah anggur dalam negeri yang lebih murah dibanding
anggur impor merupakan peluang bagi industri untuk mengolahnya
menjadi produk sekunder seperti sirup, wine, jam dll.

Anda mungkin juga menyukai