Program Audit
Oleh:
Ulfa Nur Rahmadani
(A31113010)
I.
D. Urutan Penyajian:
Model-model internal kontrol
Strategi penentuan risiko
Survei pendahuluan
Program audit
Pekerjaan lapangan
E. Petunjuk Belajar: Modul ini berisikan materi pembelajaran yang dapat menjadi
refernsi bagi mahasiswa dalam belajar yang tentu saja dapat dikombinasikan
dengan referensi yang lain. Modul ini juga disertai dengan soal latihan dan setelah
latihan diselesaikan, mahasiswa dapat mencocokkan jawabannya dengan kunci
II.
PENDAHULUAN
A. Sasaran Pembelajaran:
1. Mampu memahami manfaat program audit
2. Mampu memahami tanggungjawab auditor internal
3. Mampu memahami definisi ekonomis efisiensi dan efektivitas
4. Mampu memahami tujuan dan prosedur audit
5. Mampu memahami persiapan program audit
B. Ruang Lingkup: Program audit internal
C. Manfaat Mempelajari Modul: Setelah mempelajari meteri ini, mahasiswa
mempunyai kompetensi dalam memahami konsep-konsep program audit dalam
audit internal, bagaimana tanggungjawab auditor internal, tujuan dan prosedur
audit serta apa-apa saja yang harus dipersiapkan selama program audit.
D. Urutan Pembahasan
1. Manfaat program audit
2. Tanggung jawab auditor internal
3. Definisi ekonomis, efisiensi, dan efektivitas
4. Tujuan dan prosedur audit
5. Persiapan program audit
III.
Materi Pembelajaran
Survei Pendahuluan
pekerjaan lapangan. Dalam survei pendahuluan, auditor internal mgidentifikasi tujuan operasi,
risiko, kondisi-kondisi operasi, dan kontrol yang diapkan. Dalam pekerjaan lapangan mereka
mengumpulkan bahan bukti tentang efektivitas sistem kontrol, efisiensi operasi, pencapaian
tujuan, dan dampak risiko terhadap perusahaan.
Program audit yang disusun dengan baik dapat memberikan banyak manfaat, yaitu:
Memberika rencana sistematis untuk setiap tahap pekerjaan audit, yang merupakan
suatu rencana yang dapat di komunikasikan baik kepada supervisor audit maupun
audit.
Memberi ringkasan catatan pekerjaan yang dilakukan.
Modul Pengauditan Internal ( Survei Pendahuluan ) | 4
Membantu auditor pada audit selanjutnya untuk mengenal lebih dekat jenis-jenis
layaknya budak yang setia pada langkah-langkah audit tertentuyaitu daftar pemeriksaan
audit. Program audit tidak boleh menghambat inisiatif, imajinasi, atau kecakapan. Program
tersebut hanya menjelaskan apa yang harus dicapai. Auditor harus selalu memerhatikan
situasi; jika realitas berbeda dari yang diantisipasi, maka penyesuaian mungkin perlu
dilakukan.
Kapan Sebaiknya Menyiapkan Program Audit
Auditor
internal
harus
menyiapkan
program
audit
segera
setelah
survei
pendahuluan.Program yang terlambat disusun bisa memiliki kesenjangan dan tidak memadai
serta tidak bisa menetapkan prioritas yang tepat.Namun program audit yang di siapkan dengan
baik pun bisa saja tidak memuat hal hal penting yang tidak disadari auditor sampai mereka
kemudian melakukan pekerjaan lapangan.Jadi, semua program audi harus dianggap tentatif
sampai audit diselesaikan.
Program pro forma, yang digunakan pada audit berulang atas operasi yang sama,
kadang-kadang berkembang selama periode beberapa tahun dan lambat laun diakomodasikan
kemasalah yang dihadapi dalam pekerjaan lapangan.Program tersebut harus cukup fleksible
untuk mengakomodasi perubahan atau situasi-situasi tidak bisa.
Program-program pro forma baru yang dimaksudkan untuk digunakan di banyak
lokasi harus disiapkan terlebih dahulu sehingga tersedia waktu untuk Menghapus kesalahan,
tuntutan yang tidak wajar,dan langkah-langkah yang tidak perlu.Program pro forma harus
diuji coba untuk menghindari kebingungan.Uji coba tersebut memungkinkan terdeteksi
kekurangan yang ada sejak awal dan bisa diperbaiki sebelum program digunakan secara luas.
Beberapa perusahaan tengah mengembangkan perangkat lunak komputer berisi
program audit sebagai hasil langsung dari penentuan resiko (risk assessment) mereka.
Program-program ini didasarkan pada pengalaman lampau, masukan dari manajemen,dan
pertimbangan audit di suatu waktu.
Modul Pengauditan Internal ( Survei Pendahuluan ) | 5
;yang pasti auditor internal harus menyiapkan program audit mereka dengan tanggung jawab
ini dalam pikiran mereka. Namun mereka seharusnya tidak mengabaikan kewenangan audit
yang diberikan kepada mereka oleh para atasannya. Lingkup audit tidak boleh melebihi
kewenangan yang diberikan manajemen senior kepada auditor.
program audit akan berisi pemeriksaan auditor atas sempel pesanan pembelian dan
melihat apakah pesanan tersebut dilengkapi dengan permintaan pembelian.
Pelepasan aktiva. Dalam audit kontrol atas aktiva-aktiva yang dilepas, auditor
umumnya tidak bisa menentukan sendiri apakah pelepasan aktiva telah dilakukan
dengan layak.Hanya dengan menelaah persetujuan tertulis yang diberikan orang yang
bertanggung jawab atas pelepasan tersebut, sesuai dengan prosedur yangditetapkan
atau menentukan apakah pelepasan mengikuti prosedur yang ditetapkanakan
memenuhi tujuan audit.
Kontribusi Medis Karyawan. Salah satu tujuan audit bisa berupa penentuan validitas
pengurangan gaji karyawan untuk kontribusi opsi asuransi kesehatan. Apakah
kontribusi karyawan bisa menutupi biaya opsi merupakan pertanyaan yang bagus,
tetapi tidak relevan dengan tujuan audit. Prosedur audit untuk menentukan apakah
pengurangan gaji didukung formulir otorisasi tertulis merupakan prosedur yang cepat
dan relevan.
Perlindungan lingkungan dan alat tanda bahaya. Seorang auditor internal ingin
menentukan apakah alat tersebut dipasang dan beroperasi dengan layak. Prosedur
audit yang mungkin menarik, tetapi tidak relevan, adalah memeriksa dokumen
spesifikasi alat tanda bahaya dari arsistek,memeriksa faktur pembayaran alat tersebut,
atau melakukan tanya jawab dengan pegawai keamanan pabrik. Satu-satunya prosedur
yang akan memberikan keyakinan tentang pemasangan dan operasi alat tersebut
adalah pengamatan penempatan alat dan melakukan uji langsung.
Pembelian tanah. Tujuan auditnya adalah untuk memverifikasi kepemilikan legal atas
tanah yang akan di beli. Pemeriksaan atas akta kepemilikan merupakan prosedur yang
menarik tetapi tidak menyeluruh karena dokumen-dokumen tersebut mungkin sudah di
ganti.Cara yang lebih meyakinkan untuk menentukan kepemilikan sah tanah tersebut
adalah dengan memeriksa catatan terbaru atas tanah di kantor pengadilan lokal.
Aktivitas nonprofit. Banyak tujuan audit yang bisa diterapkan untuk audit atas
organisasi nonprofit (nirlaba). Audit berorientasi manajemen akan menentukan apakah
aktivitas sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.Jadi prosedur tepat untuk hal ini adalah
menentukan misi organisasi,standar apa yang telah ditetapkan untuk mengukurkinerja
guna pencapaian misi tersebut, dan seberapa jauh standar telah dicapai.
Gaji. Misalkan tujuan audit adalah memverifikasi pembebanan biaya gaji ke akunakun tertentu. Banyak prosedur audit yang bisa diterapkan dalam audit gaji,tetapi tidak
relevan dengan tujuan yang ditetapkan. Misalnya, tidaklah relevan untuk
merekonsiliasitotal biaya gaji dengan pembebanannya memeriksa kartu waktu kerja
untuk melihat apakah ada persetujuan supervisor, atau membandingkan pembebanan
biaya gaji dengan jam standar.
Kualitas. Jika seorang auditor ingin mengetahui apakah dan mengapa terjadi
penolakan atas produk yang dijual,prosedur audit yang tepat adalah mengevaluasi
sejauh mana departemen penjualan telah mengomunikasikan pengembalian produk ke
departemen produksi.Analisis akun barang sisa dan akumulasinya juga dapat
membantu. Mencari datavolume penjualan atau peringkat kredit pelanggan jelas tidak
relevan. Tujuanaudit yang bisa di terapkan untuk kasus ini adalah mengevaluasi
kelayakan standar kontrol mutu.
Aktiva yang disewakan. Dalam audit atas organisasi yang memiliki, merawat, dan
mengoperasikan aktiva yang disewakan, tujuan auditnya adalah menentukan
kelayakan beban perawatan. Prosedur audit yang tepat adalah menelusuri jurnal-jurnal
tertentudalam akun beban pemeliharaan ke pesanan kerja yang berkaitan.
Penjualan. Salah satu tujuan audit untuk penjualan adalah menentukan apakah komisi
penjualan terlalu besar. Prosedur terbaik untuk menentukan akurasi beban komisi
tercatat untuk setiap tenaga penjualan adalah dengan menghitung ulang sampel
kondisi
penjualan.
Prosedur-prosedur
lainnya
seperti
menghitung
rasio
Beberapa contoh akan membantu menjelaskan pendekatan ini dangan lebih jelas
disertai uraian tertulis. Mari kita lihat bagaimana pendekatan analitis untuk tujuan, risiko,
kontrol diterapkan ke fungsi-fungsi pembelian dan pemasaran.
Program audit Pembelian
Tujuan-tujuan manajemen operasi pembelian yang paling umum berlaku adalah
mendapatkan barang atau jasa yang tepat:
tertentu)
Kurangnya arahan yang mencakup wewenang dan tanggung jawab departemen
pembelian. (organisasi-organisasi lainnya[unit-unit lini] bisa dibebani wewenang
Menentukan potensi pasar untuk barang dan jasa organisasi (riset pasar)
Menyebabkan informasi, mengembangkan perilaku yang ramah pelanggan, dan
Jenis audit yang sama akan dilakukan di sejumlag lokasi yang berbeda
Informasi yang bisa dibandingkan diperlukan untuk setiap lokasi
Laporan serupa atau laporan konsolidasi akan dikeluarkan
Operasi yang audit relatif serupa
Program tersebut berfokus pada verifikasi rinci dan juga memberikan auditor latar
belakang informasi yang menunjukan tujuan-tujuan operasi dan sistem kontrol. Program
tersebut sangat bermanfaat dan membantu auditor serta mampu menghasilkan semua
informasi yang diperlukan untuk evaluasi komprehensif dari aktivitas yang diperiksa.
Ambiguitas
Informasi yang tepat akan menghasilkan informasi audit yang tepat pula. Kata-kata
seperti memadai, mencukupi, dan menyeluruh memiliki arti berbeda bagi orang yang berbeda.
Meminta auditor untuk menentukan apakah persaingan yang memadai memang terjadi tidak
berarti apa-apa dan mengundang respons yang berbeda dari auditor yang berbeda.
Daripada membuat prosedur umum yang ambigu tentang sistem penggajian yang
memadai, program tersebut membutuhkan langkah-langkah khusus berikut:
Tentukan apakah pembayaran ke karyawan sesuai dengan kartu waktu yang sudah
disetujui.
Tentukan apakah karyawan dibayar dalam jumlah yang benar
Tentukan apakah total gaji dan upah dibayar sesuai dengan pembebanan biaya tenaga
kerja langsung dan tidak langsung ke kontrak dan akun yang tepat
Kebanyakan auditor akan langsung memahami langkah-langkah program tersebut
tanpa membutuhkan instruksi lanjutan, dan mereka masih akan memiliki banyak keleluasaan
untuk memutuskan tujuan-tujuan program audit ini.
Ambiguitas (ambiguities) akan berkurang bila aktivitas audit internal menerapkan
makna seragam untuk berbagai istilah yang digunakan dalam program audit. Berikut ini
beberapa definisi yang dapat membantu menghilangkan kebingungan dan menjembatani
pembuat program dengan staf audit.
dituduhkan
Menelaah: mempelajari secara kritis
Memeriksa cepat: mempelajari cepat dengan tujuan menguji kecenderungan umum,
mengetahui penyimpangan yang muncul, hal-hal yang tidak biasa, atau kondisi-
mengenai poulasinya.
Memverifikasi: menetapkan akurasi
Langkah-langkah audit bisa jadi sia-sia jika menghasilkan informasi yang tidak akan
dilaporkan.Laporan audit akhir bahkan mulai bisa dipikirkan sejak tahap penyusunan program
audit.beberapa organisasi malah membuat kerangka laporan standar dalam bentuk ringkas
untuk menunjukkan hal-hal yang akan dicakup dalam laporan akhir. Hal ini memberikan
disiplin yang bermanfaat dan semacam arahan saat melakukan penelaahan dan
menghilangkan pekerjaan audit yang tidak perlu. Walaupun tidak ada kerangka yang
disiapkan, auditor tetap harus memikirkan struktur umum laporan dan lingkup audit yang
direncanakan. Keekonomisan dan efisiensi juga hal-hal yang diharapkan dalam audit internal.
Beberapa auditor intenal merasa efisien dan akan sangat membantu bila bagian-bagian
dari laporan audit mereka ditulis sesuai kemajuan audit. Dalam penugasan audit berskala
besar, laporan kemajuan memberikan informasi awal bagi klien dan membuat penyusunan
laporan audit akhir lebih mudah. Dan jika laporan audit tetap dipikirkan saat program ditulis,
format program itus endiri akan membuat kerangka laporan resmi lebih mudah disiapkan.
Mekanisme Program
Program audit harus mencakup estimasi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
setiap segmen audit. Estimasi ini memang merupakan estimasi awal, tetapi membantu
penanggung jawab audit dan supervisor audit mengontrol dan menelaah kemajuan kerja.
Estimasi juga membantu menentukan berapa staf yang harus ditugaskan untuk audit guna
menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang wajar.
Penyesuaian-penyesuaian terhadap stimasi mungkin diperlukan, sesuai kemajuan
audit, jika keadaan berbeda dari yang diantisipasi. Supervisor atau manajer audit harus
menyetujui semua program audit.mereka juga harus menyetujui semua perubahan
signifikan.program audit cenderung mengalami evolusi. Jarang sekali terjadi pembuat
program audit bisa mengantisipasi setiap keadaan atau kondisi yang akan dihadapi selama
audit.
Dalam praktiknya, audit terus berkembang sejak program awal. Program audit
seharusnya diperbarui secara periodik sesuai kemajuan audit. Program audit harus
mendokumentasikan kemajuan pekerjaan audit.
Penugasan Staf untuk Audit Berskala Kecil
Staf audit yang terdiri atas satu atau dua auditor mungkin merasa kebertan untuk
menyiapkan program audit. Namun hal ini tidaklah beralasan. Sebuah laporan audit biasanya
ditulis oleh satu orang. Seorang penulis laporan yang baik menyiapkan kerangka sebelum
menulis laporan. Kerangka tersebut merupakan program untuk laporan tertulis.
Di samping itu, organisasi yang kecil sekali pun menginginkan auditor eksternal
memanfaatkan hasil pekerjaan auditor internal mereka guna mengurangi biaya audit internal.
Namun auditor ekstrenal tidak cukupmenghargai auditor internal yang pekerjaan auditnya
tidak terprogram dan lingkup serta tujuan auditnya tidak didefinisikan dengan baik.
Memang, sebuah program audit yang telah disiapkan oleh audit internal yang juga
akan melakukannya sendiri tidak perlu serinci program yang dibuat untuk auditor junior.
Tetapi tetap harus memuat tujuan operasi yang diaudit dan prosedur audit yang akan
dilakukan.
Pedoman Penyiapan Program Audit
Pedoman penyiapan program akan mempertimbangkan hasil-hasil dari langkahlangkah yang dilakukan selama survey. Berikut ini beberapa pedoman untuk melaksanakan
langkah-langkah tersebut dan alasan-alasannya
Pedoman
Alasan
Telaah laporan, program audit dan kertas Untuk mendapatkan latar belakang dan
kerja, serta dokumen-dokumen lainnya dari menentukan apakah hasil-hasil penelahaan
audit terdahulu dan buat daftar masalah- sebelumnya untuk memutuskan lingkup audit
masalah
yang
membutuhkan
perbaikan.
Lakukan survei pendahuluan
mendapatkan
informasi
terbaru
yang diperiksa.
Siapakan bagan alir operasi-operasi kunci Untuk
mengidentifikasikan
dari fungsi yang diaudit.
aliran transaksi.
Telaah standar kinerja yang telah ditetapkan Untuk memperoleh
oleh
manajemen,
dan
kelemahan
jika
tolak
ukur
dalam
efektivitas
operasi
dan
menentukan
untuk
menghindari
salah
paham
auditor.
mengenai tujuan dan lingkup audit.
Siapkan anggaran yang merinci sumber daya Untuk membuat estimasi jumlah auditor dan
yang
dibutuhkan
untuk
penugasan audit.
efisiensi proses audit.
Wawancara dengan karyawan kunci yang Untuk memahami operasi dan efisiensi serta
memiliki keterkaitan dengan fungsi audit.
efektivitas
operasi
dan
mengidentifikasi
Tujuan operasi yang diperiksa harus dinyatakan dengan jelas dan setujui klien
Program harus sesuai dengan penugasan audit kecuali bila ada alasan yang
mengharuskan sebaliknya.
Setiap langkah kerja yang diprogramkan harus memiliki alasan, yaitu tujuan operasi
pertimbangan yang wajar untuk menyimpang dari prosedur yang sudah ditentukan
Program audit sebaiknya bersifat fleksibel dan memungkinkan munculnya inisiatif dan
pertimbangan yang wajar untuk menyimpang dari prosedur yang sudah ditetapkan
atau untuk memperluas cakupan kerja. Tetapi supervisor audit harus diinformasikan
segera.
Program audit jangan dipisahkan dengan bahan-bahan dari sumber yang tersedia bagi
staf.
Informasi yang tidak perlu harus dihindari.
Program audit harus memuat bukti persetujuan supervisor sebelum dilakukan.
IV.
RANGKUMAN
Program audit internal merupakan pedoman bagi auditor dan merupakan satu
kesatuan dengan supervise audit dalam pengambilan langkah-langkah audit dirancang
untuk (1) mengumpulkan bahan bukti dan (2) untuk memungkinkan auditor internal
mengemukakan pendapat mengenai efisiensi, keekonomisan, dan efektifitas aktivitas yang
akan diperiksa. Program tersebut berisi arahan-arahan pemeriksaan dan evaluasi informasi
yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan-tujuan audit dalam ruang lingkup penugasan
audit.
Langkah-langkah audit bisa jadi sia-sia jika menghasilkan informasi yang tidak akan
dilaporkan. Laporan audit akhir bahkan mulai bisa dipikirkan sejak tahap penyusunan
program audit.beberapa organisasi malah membuat kerangka laporan standar dalam
bentuk ringkas untuk menunjukkan hal-hal yang akan dicakup dalam laporan akhir. Hal
ini memberikan disiplin yang bermanfaat dan semacam arahan saat melakukan penelaahan
dan menghilangkan pekerjaan audit yang tidak perlu. Walaupun tidak ada kerangka yang
disiapkan, auditor tetap harus memikirkan struktur umum laporan dan lingkup audit yang
direncanakan. Keekonomisan dan efisiensi juga hal-hal yang diharapkan dalam audit
internal.
V.
TES FORMATIF
Jawablah soal berikut dengan ringkas dan tepat!
1. Untuk apa program audit dirancang?
2. Apa saja manfaat program audit?
3. Apa tujuan-tujuan utama dari sistem kontrol internal?
4. Apa yang dimaksud efisiensi?
5. Sebutkan tujuan-tujuan manajemen operasi pembelian!
6. Kapan program Pro Forma dapat sangat bermanfaat?
7. Sebutkan kriteria-kriteria program audit!
8.
VI.
pelaksanaan audit.
Memberi ringkasan catatan pekerjaan yang dilakukan.
Membantu auditor pada audit selanjutnya untuk mengenal lebih dekat jenis-jenis
3. Tujuan-tujuan utama dari sistem kontrol internal ini adalah untuk memastikan:
Keandalan dan integritas informasi.
Ketaatan dengan kebijakan, rencana, prosedur,hukum, dan regulasi.
Pengamanan aktiva.
Penggunaan sumber daya yang ekonomis dan efisien.
Pencapaian tujuan dan sasaran yang di tetapkan untuk operasi dan program.
4. Efisiensi (efficiency) berarti meminimalkan kerugian atau penghamburan tenaga ketika
memberikan dampak, menghasilkan, atau memfungsikan. Bila mengacu keseseorang,
istilah efisien berarti menggunakan keahlian, tahan menderita, dan tetap waspada.
Kadang kala menjadi sinonim dengan istilah cakap dan kompeten. Dalam beberapa
kasus istilah efisien (efficient) dapat diterapkan ke orang atau operasi yang kompeten
dan cakap memproduksi hasil yang diinginkan dengan upaya minimum. Di saat yang
sama, Webster mendefinisikan operasi yang efisien sebagai, operasi yang diukur dari
perbandingan hasil-hasil aktual dengan tenaga yang dihabiskan untuk mencapai hasilhasil tersebut.
5. Tujuan-tujuan manajemen operasi pembelian yang paling umum berlaku adalah
mendapatkan barang atau jasa yang tepat:
Dengan harga yang tepat
Dengan waktu yang tepat
Dengan kuantitas yang tepat
Dari pemasok yang tepat
6. Program Pro Forma sangat penting dan berguna jika audit akan dilaksanakan oleh
auditor-auditor yang kurang berpengalaman yang pekerjaanya harus diawasi. Program
tersebut juga bermanfaat jika:
Jenis audit yang sama akan dilakukan di sejumlag lokasi yang berbeda
Informasi yang bisa dibandingkan diperlukan untuk setiap lokasi
Laporan serupa atau laporan konsolidasi akan dikeluarkan
Operasi yang audit relatif serupa
7. Kriteria-kriteria program audit:
Tujuan operasi yang diperiksa harus dinyatakan dengan jelas dan setujui klien
Program harus sesuai dengan penugasan audit kecuali bila ada alasan yang
mengharuskan sebaliknya.
Setiap langkah kerja yang diprogramkan harus memiliki alasan, yaitu tujuan operasi
ditentukan
Program audit sebaiknya bersifat fleksibel dan memungkinkan munculnya inisiatif
dan pertimbangan yang wajar untuk menyimpang dari prosedur yang sudah
ditetapkan atau untuk memperluas cakupan kerja. Tetapi supervisor audit harus
diinformasikan segera.
Program audit jangan dipisahkan dengan bahan-bahan dari sumber yang tersedia
bagi staf.
Informasi yang tidak perlu harus dihindari.
Program audit harus memuat bukti persetujuan supervisor sebelum dilakukan.
Modul Pengauditan Internal ( Survei Pendahuluan ) | 22