Anda di halaman 1dari 24

MODUL PENGAUDITAN INTERNAL

Program Audit

Oleh:
Ulfa Nur Rahmadani
(A31113010)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS HASANUDDIN
2016

MODUL PENGAUDITAN INTERNAL


Program Audit

I.

TINJAUAN MATA KULIAH


A. Deskripsi Mata Kuliah: Mata kuliah Pengauditan Internal merupakan matakuliah
yang membahas proses pengauditan internal dan penyusunan laporan audit internal
secara profesional, prosedur pemeriksaan internal, struktur pengendalian perusahaan
serta pengaplikasian pengetahuan akuntansi dan komputerisasi dalam melakukan
proses audit internal.
B. Tujuan Mata Kuliah: Setelah mempelajari matakuliah ini, mahasiswa mempunyai
kompetensi dalam memahami konsep-konsep audit internal dan aspek-aspek
praktisnya; memahami pengendalian intern, memahami proses audit internal secara
keseluruhan; memahami teknik penyajian laporan audit internal, serta penyelesaian
audit internal secara profesional.
C. Sasaran Belajar:
Mampu melaksanakan proses pengauditan internal dan penyusunan laporan audit

internal suatu entitas secara professional


Mampu membuat prosedur pemeriksaan internal
Mampu memahami struktur pengendalian intern perusahaan
Mampu menggunakan pengetahuan akuntansi dan komputerisasi
Mampu untuk bekerjasama, baik sebagai pimpinan maupun sebagai anggota
kelompok (tim audit)

D. Urutan Penyajian:
Model-model internal kontrol
Strategi penentuan risiko
Survei pendahuluan
Program audit
Pekerjaan lapangan
E. Petunjuk Belajar: Modul ini berisikan materi pembelajaran yang dapat menjadi
refernsi bagi mahasiswa dalam belajar yang tentu saja dapat dikombinasikan
dengan referensi yang lain. Modul ini juga disertai dengan soal latihan dan setelah
latihan diselesaikan, mahasiswa dapat mencocokkan jawabannya dengan kunci

Modul Pengauditan Internal ( Survei Pendahuluan ) | 1

jawaban yang disediakan untuk mengukur tingkat kepahaman mahasiswa terhadap


materi yang telah disajikan.

Modul Pengauditan Internal ( Survei Pendahuluan ) | 2

II.

PENDAHULUAN
A. Sasaran Pembelajaran:
1. Mampu memahami manfaat program audit
2. Mampu memahami tanggungjawab auditor internal
3. Mampu memahami definisi ekonomis efisiensi dan efektivitas
4. Mampu memahami tujuan dan prosedur audit
5. Mampu memahami persiapan program audit
B. Ruang Lingkup: Program audit internal
C. Manfaat Mempelajari Modul: Setelah mempelajari meteri ini, mahasiswa
mempunyai kompetensi dalam memahami konsep-konsep program audit dalam
audit internal, bagaimana tanggungjawab auditor internal, tujuan dan prosedur
audit serta apa-apa saja yang harus dipersiapkan selama program audit.
D. Urutan Pembahasan
1. Manfaat program audit
2. Tanggung jawab auditor internal
3. Definisi ekonomis, efisiensi, dan efektivitas
4. Tujuan dan prosedur audit
5. Persiapan program audit

Modul Pengauditan Internal ( Survei Pendahuluan ) | 3

III.

Materi Pembelajaran
Survei Pendahuluan

MANFAAT PROGRAM AUDIT


Program audit internal merupakan pedoman bagi auditor dan merupakan satu kesatuan
dengan supervise audit dalam pengambilan langkah-langkah audit dirancang untuk (1)
mengumpulkan bahan bukti dan (2) untuk memungkinkan auditor internal mengemukakan
pendapat mengenai efisiensi, keekonomisan, dan efektifitas aktivitas yang akan diperiksa.
Program tersebut berisi arahan-arahan pemeriksaan dan evaluasi informasi yang dibutuhkan
untuk memenuhi tujuan-tujuan audit dalam ruang lingkup penugasan audit.
Singkatnya, program audit dirancang untuk menjadi pedoman bagi auditor mengenai:

Apa yang akan dilakukan


Kapan akan dilakukan
Bagaimana melakukannya
Siapa yang akan melakukannya
Berapa lama waktu yang dibutuhkan
Program audit merupakan alat yang menghubungkan survei pendahuluan dengan

pekerjaan lapangan. Dalam survei pendahuluan, auditor internal mgidentifikasi tujuan operasi,
risiko, kondisi-kondisi operasi, dan kontrol yang diapkan. Dalam pekerjaan lapangan mereka
mengumpulkan bahan bukti tentang efektivitas sistem kontrol, efisiensi operasi, pencapaian
tujuan, dan dampak risiko terhadap perusahaan.
Program audit yang disusun dengan baik dapat memberikan banyak manfaat, yaitu:

Memberika rencana sistematis untuk setiap tahap pekerjaan audit, yang merupakan
suatu rencana yang dapat di komunikasikan baik kepada supervisor audit maupun

kepada staf audit.


Menjadi dasar penugasan auditor
Menjadi sarana penwasan dan evaluasi kemajuan pekerjaan audit karena memuat

waktu audit yang diaggarkan


Memungkinkan supervisor audit dan manajer membandingkan apa yang dikerjakan

dengan apa yang direncanakan.


Membantu melatih staf-staf yang belu berpengalaman dalam tahap-tahap pelaksanaan

audit.
Memberi ringkasan catatan pekerjaan yang dilakukan.
Modul Pengauditan Internal ( Survei Pendahuluan ) | 4

Membantu auditor pada audit selanjutnya untuk mengenal lebih dekat jenis-jenis

pekerjaan audit yang dilakukan dan waktu yang dibutuhkan


Mengurangi waktu supervise langsung yang dibutuhkan.
Menjadi titik awal bagi penilaia fungsi audit internal untuk mengevaluasi upaya audit
yang yang telah dilakukan.
Manfaat-manfaat potensial ini seharusnya tidak serta merta menjadikan auditor

layaknya budak yang setia pada langkah-langkah audit tertentuyaitu daftar pemeriksaan
audit. Program audit tidak boleh menghambat inisiatif, imajinasi, atau kecakapan. Program
tersebut hanya menjelaskan apa yang harus dicapai. Auditor harus selalu memerhatikan
situasi; jika realitas berbeda dari yang diantisipasi, maka penyesuaian mungkin perlu
dilakukan.
Kapan Sebaiknya Menyiapkan Program Audit
Auditor

internal

harus

menyiapkan

program

audit

segera

setelah

survei

pendahuluan.Program yang terlambat disusun bisa memiliki kesenjangan dan tidak memadai
serta tidak bisa menetapkan prioritas yang tepat.Namun program audit yang di siapkan dengan
baik pun bisa saja tidak memuat hal hal penting yang tidak disadari auditor sampai mereka
kemudian melakukan pekerjaan lapangan.Jadi, semua program audi harus dianggap tentatif
sampai audit diselesaikan.
Program pro forma, yang digunakan pada audit berulang atas operasi yang sama,
kadang-kadang berkembang selama periode beberapa tahun dan lambat laun diakomodasikan
kemasalah yang dihadapi dalam pekerjaan lapangan.Program tersebut harus cukup fleksible
untuk mengakomodasi perubahan atau situasi-situasi tidak bisa.
Program-program pro forma baru yang dimaksudkan untuk digunakan di banyak
lokasi harus disiapkan terlebih dahulu sehingga tersedia waktu untuk Menghapus kesalahan,
tuntutan yang tidak wajar,dan langkah-langkah yang tidak perlu.Program pro forma harus
diuji coba untuk menghindari kebingungan.Uji coba tersebut memungkinkan terdeteksi
kekurangan yang ada sejak awal dan bisa diperbaiki sebelum program digunakan secara luas.
Beberapa perusahaan tengah mengembangkan perangkat lunak komputer berisi
program audit sebagai hasil langsung dari penentuan resiko (risk assessment) mereka.
Program-program ini didasarkan pada pengalaman lampau, masukan dari manajemen,dan
pertimbangan audit di suatu waktu.
Modul Pengauditan Internal ( Survei Pendahuluan ) | 5

TANGGUNG JAWAB AUDITOR INTERNAL


Auditor internal harus bertanggung jawab untuk merencanakan penugasan audit.
Perencanaan harus didokumentasikan dan harus mencakup:
1.
2.
3.
4.
5.

Penetapan tujuan audit dan lingkup kerja.


Perolehan latar belakang informasi tentang aktivitas yang akan diaudit.
Penentuan sumber daya yang diperlukan untuk melakukan audit.
Komunikasi dengan orang-orang yang perlu mengetahui audit yang akan dilakukan.
Pelaksanaan,jika layak, survei lapangan untuk mengenal lebih dekat aktivitas dan
kontrol yang akan diaudit,untuk mengindentifikasi hal-hal yang akan ditekankan

dalam audit,dan untuk mengundang komentar dan saran dari klien.


6. Penulisan program audit.
7. Penentuan bagaimana,kapan,dan kepada siapa hasil audit akan dikomunikasikan.
8. Perolehan pengesahan rencana kerja audit.
Lingkup Audit
Program audit harus menunjukkan lingkup pekerjaan audit. Program tersebut harus
memperjelas hal-hal apa yang akan tercakup dalam audit dan yang tidak. Tujuanaudit
seharusnya menuntun lingkup pekerjaan. Menurut Standar auditor internal yang profesional
bertanggung jawab untuk memeriksa dan mengevaluas iefektivitas sistem kontrol internal
organisasi dan kualitas kinerja dalam pelaksanaan tanggung jawab yang diemban. Tujuantujuan utama dari sistem kontrol internal ini adalah untuk memastikan:
1.
2.
3.
4.
5.

Keandalan dan integritas informasi.


Ketaatan dengan kebijakan, rencana, prosedur,hukum, dan regulasi.
Pengamanan aktiva.
Penggunaan sumber daya yang ekonomis dan efisien.
Pencapaian tujuan dan sasaran yang di tetapkan untuk operasi dan program.
Audit internal yang komprehensif dan tidak dibatasi bisa memiliki semua tujuan ini

;yang pasti auditor internal harus menyiapkan program audit mereka dengan tanggung jawab
ini dalam pikiran mereka. Namun mereka seharusnya tidak mengabaikan kewenangan audit
yang diberikan kepada mereka oleh para atasannya. Lingkup audit tidak boleh melebihi
kewenangan yang diberikan manajemen senior kepada auditor.

MENDEFINISIKAN EKONOMIS, EFISIENSI, DAN EFEKTIVITAS


Modul Pengauditan Internal ( Survei Pendahuluan ) | 6

Istilah-istilah ekonomis, efisiensi, dan efektivitas sering digunakan bergantian,


meskipun terdapat beda tipis pada istilah-istilah tersebut.
Ekonomis (economy) sering digunakan untuk mengartikan penghematan, tetapi
sebenarnya artinya lebih dari itu. Implikasi utamanya adalah adanya manajemen yang
berhati-hati atau gunakan hingga mendapatkan keuntungan terbaik tanpa ada sisa makna
yang juga bisa diterapkan untuk efisiensi. Istilah tersebut lebih luas diterapkan dibandingkan
istilah berhemat, yang hanya mengacu pada seseorang atau pengeluarannya.
Efisiensi (efficiency) berarti meminimalkan kerugian atau penghamburan tenaga ketika
memberikan dampak, menghasilkan, atau memfungsikan. Bila mengacu keseseorang, istilah
efisien berarti menggunakan keahlian, tahan menderita, dan tetap waspada. Kadang kala
menjadi sinonim dengan istilah cakap dan kompeten. Dalam beberapa kasus istilah efisien
(efficient) dapat diterapkan ke orang atau operasi yang kompeten dan cakap memproduksi
hasil yang diinginkan dengan upaya minimum. Di saat yang sama, Webster mendefinisikan
operasi yang efisien sebagai, operasi yang diukur dari perbandingan hasil-hasil aktual
dengan tenaga yang dihabiskan untuk mencapai hasil-hasil tersebut.
Efektivitas (effectiveness) menekankan hasil aktual dari dampak atau kekuatan untuk
menghasilkan dampak tertentu. Sesuatu bisa jadi efektif tetapi tidak efisien atau ekonomis.
Program untuk membuat sistem menjadi lebih efisien atau ekonomis juga bisa menjadi lebih
efektif.

TUJUAN DAN PROSEDUR


Tujuan (objective) adalah apa yang ingin dicapai seseorang. Prosedur (procedure)
adalah teknik-teknik yang diterapkan untuk mencapai tujuan. Auditor internal memiliki
seperangkat tujuan dan prosedur yang berbeda dalam pekerjaan mereka. Tercakup didalamnya
tujuan dan prosedur operasi serta tujuan dan prosedur audit.

Prosedur-prosedur audit (audit procedures) adalah teknik-teknik yang di terapkan


auditor untuk menentukan apakah tujuan operasi telah dicapai. Sebagai contoh,
Modul Pengauditan Internal ( Survei Pendahuluan ) | 7

program audit akan berisi pemeriksaan auditor atas sempel pesanan pembelian dan
melihat apakah pesanan tersebut dilengkapi dengan permintaan pembelian.

Periklanan. Periklanan biasanya berhubungan dengan agensi periklanan. Agensi


tersebut normalnya akan menagih biaya yang terjadi ditambah komisi berdasarkan
biaya tersebut. Keyakinan terbaik yang dimiliki auditor untuk menentukan apakah
apakah biaya-biaya tersebut dicatat dan jumlahnya wajar. Tujuan audit adalah dengan
cara mengaudit catatan dan prosedur operasi yang dimiliki agensi. Prosedur operasi
lainnya seperti pembuatan anggaran iklan,pemilihan media yang tepat, atau penetapan
kontrol keuangan untuk agensi tersebut jelas berada diluar lingkup audit.

Pelepasan aktiva. Dalam audit kontrol atas aktiva-aktiva yang dilepas, auditor
umumnya tidak bisa menentukan sendiri apakah pelepasan aktiva telah dilakukan
dengan layak.Hanya dengan menelaah persetujuan tertulis yang diberikan orang yang
bertanggung jawab atas pelepasan tersebut, sesuai dengan prosedur yangditetapkan
atau menentukan apakah pelepasan mengikuti prosedur yang ditetapkanakan
memenuhi tujuan audit.

Kontribusi Medis Karyawan. Salah satu tujuan audit bisa berupa penentuan validitas
pengurangan gaji karyawan untuk kontribusi opsi asuransi kesehatan. Apakah
kontribusi karyawan bisa menutupi biaya opsi merupakan pertanyaan yang bagus,
tetapi tidak relevan dengan tujuan audit. Prosedur audit untuk menentukan apakah
pengurangan gaji didukung formulir otorisasi tertulis merupakan prosedur yang cepat

dan relevan.
Perlindungan lingkungan dan alat tanda bahaya. Seorang auditor internal ingin
menentukan apakah alat tersebut dipasang dan beroperasi dengan layak. Prosedur
audit yang mungkin menarik, tetapi tidak relevan, adalah memeriksa dokumen
spesifikasi alat tanda bahaya dari arsistek,memeriksa faktur pembayaran alat tersebut,
atau melakukan tanya jawab dengan pegawai keamanan pabrik. Satu-satunya prosedur
yang akan memberikan keyakinan tentang pemasangan dan operasi alat tersebut
adalah pengamatan penempatan alat dan melakukan uji langsung.

Persediaan. Tujuan auditnya adalah menentukan apakah persediaan dalam jumlah


yang signifikasi telah disajikan dengan benar. Beberapa prosedur audit mungkin
relevan tetapi tidak efektif, seperti mendapatkan pernyataan dari manajemen,atau
membuat bagan alir siklus persediaan,atau melakukan wawancara dengan karyawan.
Modul Pengauditan Internal ( Survei Pendahuluan ) | 8

Prosedur yangefektif adalah melakukan atau menelaah persediaan fisik dan


mendapatkanpenilaian dari ahli.

Pembelian tanah. Tujuan auditnya adalah untuk memverifikasi kepemilikan legal atas
tanah yang akan di beli. Pemeriksaan atas akta kepemilikan merupakan prosedur yang
menarik tetapi tidak menyeluruh karena dokumen-dokumen tersebut mungkin sudah di
ganti.Cara yang lebih meyakinkan untuk menentukan kepemilikan sah tanah tersebut
adalah dengan memeriksa catatan terbaru atas tanah di kantor pengadilan lokal.

Aktivitas nonprofit. Banyak tujuan audit yang bisa diterapkan untuk audit atas
organisasi nonprofit (nirlaba). Audit berorientasi manajemen akan menentukan apakah
aktivitas sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.Jadi prosedur tepat untuk hal ini adalah
menentukan misi organisasi,standar apa yang telah ditetapkan untuk mengukurkinerja
guna pencapaian misi tersebut, dan seberapa jauh standar telah dicapai.

Utang. Misalkan sedang dilakukan audit untuk kemungkinan kelebihan pembayaran


utang. Berdasarkan sistem yang ada,pembayaran dilakukan berdasarkan perbandingan
dokemen pembelian, penerimaan, dan penagihan. Kadang-kadang terjadi pembayaran
persial. Membandingkan catatan setiap pembayaran akan menyulitkan. Lebih
produktif untuk menghindari kelebihan pembayaran. Akhirnya, prosedur yang tepat
adalah mengambil sampel dan membandingkan jumlah yang dibayar dengan batas
pesanan pembelian. Memeriksa mulai dari pesanan pembelian, laporan penerimaan,
atau faktur bukanlah prosedur audit yang menyeluruh.

Gaji. Misalkan tujuan audit adalah memverifikasi pembebanan biaya gaji ke akunakun tertentu. Banyak prosedur audit yang bisa diterapkan dalam audit gaji,tetapi tidak
relevan dengan tujuan yang ditetapkan. Misalnya, tidaklah relevan untuk
merekonsiliasitotal biaya gaji dengan pembebanannya memeriksa kartu waktu kerja
untuk melihat apakah ada persetujuan supervisor, atau membandingkan pembebanan
biaya gaji dengan jam standar.

Penetapan harga. Untuk menentukan apakah terjadi ketidaktepatan dalam variasi


tingkat keuntungan yang diterapkan pada produk di antara masing- masing
pelanggan,prosedur yang tepat untuk itu adalah menentukjan bahwa semua harga
ditetapkan dengan objektif dan diikuti.Analisis biaya tidak akan efektif dalam kasus
ini.

Modul Pengauditan Internal ( Survei Pendahuluan ) | 9

Produksi. Tujuan auditnya adalah untuk membantu manajemen dalam mengevaluasi


efektivitas dan efisiensi proses produksi. Prosedur yang tepat untuk tujuan ini adalah
membandingkan biaya aktual dengan biaya standar.

Pembelian. Tujuan auditnya adalah untuk menentukan apakah suatu organisasi


kelebihan membeli bahan mentah. Mencari apakah ada standar yang ditetapkan untuk
kualitas,kuantitas, dan sumber bahan mentah tidak akan menjawab kelebihan bahan
mentah. Yang harus diperhatikan untuk kasus ini adalah menentukan apakah anggaran
produksi, pesanan kerja, tingkat persediaan standar, dan jumlah pesanan ekonomis
telah dikaitkan dan digunakan untuk menentukan jumlah yang akan dibeli. Analisis
akun surplus juga dapat membantu.

Kualitas. Jika seorang auditor ingin mengetahui apakah dan mengapa terjadi
penolakan atas produk yang dijual,prosedur audit yang tepat adalah mengevaluasi
sejauh mana departemen penjualan telah mengomunikasikan pengembalian produk ke
departemen produksi.Analisis akun barang sisa dan akumulasinya juga dapat
membantu. Mencari datavolume penjualan atau peringkat kredit pelanggan jelas tidak
relevan. Tujuanaudit yang bisa di terapkan untuk kasus ini adalah mengevaluasi
kelayakan standar kontrol mutu.

Aktiva yang disewakan. Dalam audit atas organisasi yang memiliki, merawat, dan
mengoperasikan aktiva yang disewakan, tujuan auditnya adalah menentukan
kelayakan beban perawatan. Prosedur audit yang tepat adalah menelusuri jurnal-jurnal
tertentudalam akun beban pemeliharaan ke pesanan kerja yang berkaitan.

Penelitian dan pengembangan. Proyek penelitian dan pengembangan harus


direncanakan seperti halnya proyek-proyek lainnya. Rencana tersebut hendaknya
mencakup standar pengukuran kinerja.Tanpa standar yang tepat dan dapat di
kuantifikasi, manajemen tidak memiliki tolak ukur untuk mengukur hasil-hasil
penelitian dan pengembangan.

Penjualan. Salah satu tujuan audit untuk penjualan adalah menentukan apakah komisi
penjualan terlalu besar. Prosedur terbaik untuk menentukan akurasi beban komisi
tercatat untuk setiap tenaga penjualan adalah dengan menghitung ulang sampel
kondisi

penjualan.

Prosedur-prosedur

lainnya

seperti

menghitung

rasio

Modul Pengauditan Internal ( Survei Pendahuluan ) | 10

komisi,menggunakan prosedur analitis, atau menilai keseluruhan kewajarannya, akan


tidak bermanfaat untuk tujuan audit tersebut.

Pendapatan pajak untuk pemerintah. Tujuan auditnya adalah menentukan apakah


para pembayar pajak sudah tepat dalam melaporkan pajak penjualan mereka. Dari
berbagai pilihan yang tersedia bagi auditor internal, prosedur yang paling mungkin
dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah pemeriksaan langsung ke beberapa
pembayaran pajak. Prosedur lain yang bisa dilakukan adalah menguji perhitungan
beberapa restitusi pajak penjualan.

MENYIAPKAN PROGRAM AUDIT


Latar Belakang Informasi
Latar belakang informasi yang diperoleh selama survei pendahuluan akan membantu
mengarahkan cakupan audit yang direncanakan. Setiap operasi yang luas dengan banyak
keterkaitan dan proses dapat menghabiskan waktu audit jika auditor memutuskan untuk
memeriksa setiap aktivitas yang dilakukan. Tetapi program yang efektif dan ekonomis
memfokuskan pada hal-hal yang menarik perhatian.
Disaat yang sama, auditor internal harus menaati tanggung jawab profesional mereka
dalam memutuskan apa yang akan diaudit dan yang tidak. Auditor internal tidak bisa
dibebankan tanggung jawab untuk mencegah kekurangan, pelanggaran, atau kesalahan. Hal
ini merupakan tanggung jawab manajemen. Auditor internal bertanggung jawab untuk
mengidentifikasi masalah-masalah yang memungkinkan atau mendorong terjadinya hal-hal
yang tidak diinginkan. Jika terjadi kecurangan atau pelanggaran, auditor internal hanya
memiliki satu alasan: metode dan prosedur mereka sudah dilakukan dengan profesional dan
telah dipertimbangkan untuk mengidentifikasi dan mengetahui risiko-risiko perusahaan. Dan
inilah salah satu fungsi program audit internal yang profesional: untuk menunjukkan bahwa
program tersebut efektif hanya menekannkan pada hal-hal yang signifikan; dan untuk
memberikan bukti bahwa risiko dan kontrol yang signifikan telah diidentifikasi dan di
evaluasi.

Modul Pengauditan Internal ( Survei Pendahuluan ) | 11

Beberapa contoh akan membantu menjelaskan pendekatan ini dangan lebih jelas
disertai uraian tertulis. Mari kita lihat bagaimana pendekatan analitis untuk tujuan, risiko,
kontrol diterapkan ke fungsi-fungsi pembelian dan pemasaran.
Program audit Pembelian
Tujuan-tujuan manajemen operasi pembelian yang paling umum berlaku adalah
mendapatkan barang atau jasa yang tepat:

Dengan harga yang tepat


Dengan waktu yang tepat
Dengan kuantitas yang tepat
Dari pemasok yang tepat

Risiko-risiko administratif yang bisa ditemukan dalam survei pendahuluan adalah:

Bagan organisasi departemen pembelian tidak disiapkan. (bisa mengakibatkan


kebingungan dalam hal siapa yang bertanggung jawab untuk membeli barang atau jasa

tertentu)
Kurangnya arahan yang mencakup wewenang dan tanggung jawab departemen
pembelian. (organisasi-organisasi lainnya[unit-unit lini] bisa dibebani wewenang

untuk berhubungan langsung dengan pemasok)


Kurangnya petunjuk operasi departemen pembelian. (karyawan bisa bertindak sesuai

keinginannya, tidak berdasarkan cara yang konsisten dan disetujui).


Tidak ada prosedur yang mengatur wewenang untuk menandatangani penerimaan
barang dan jasa. (pesanan bisa dikeluarkan untuk kepentingan sendiri atau untuk
membeli barang yang salah atau jumlah yang tidak tepat).

Program audit Pemasaran


Beberapa tujuan penting organisasi pemasaran adalah:

Menentukan potensi pasar untuk barang dan jasa organisasi (riset pasar)
Menyebabkan informasi, mengembangkan perilaku yang ramah pelanggan, dan

mendorong tindakan yang bermanfaat bagi organisasi (periklanan)


Mendorong distributor memberikan perhatian lebih ke penjualan produk organisasi
dan membujuk pelanggan membeli produk-produk tersebut (promosi penjualan)

Modul Pengauditan Internal ( Survei Pendahuluan ) | 12

Program Audit yang Kompherensif


Dalam beberapa kondisi, auditor internal mungkin ingin melakukan audit
kompherensif atas suatu operasi. Mungkin audit pertama kali untuk operasi membutuhkan
audit untuk semua aktivitas, baik yang berisiko tinggi ataupun tidak. Atau auditor mungkin
ingin mendokumentasikan keseluruhan sistem untuk menenntukan kesesuaiannya dengan
ketentuan kontrol akuntansi internal dari U.S. Foreign Corrupt Practices Act 1977 atau aturan
lainnya yang telah ditetapkan. Program audit sesuai kondisi mungkin masih yang terbaik,
tetapi fokusnya adalah pada kontrol karena risiko tidak menjadi dsar utama untuk menentukan
luas dan pendekatan audit.

Program Pro Forma


Program Pro Forma sangat penting dan berguna jika audit akan dilaksanakan oleh
auditor-auditor yang kurang berpengalaman yang pekerjaanya harus diawasi. Program
tersebut juga bermanfaat jika:

Jenis audit yang sama akan dilakukan di sejumlag lokasi yang berbeda
Informasi yang bisa dibandingkan diperlukan untuk setiap lokasi
Laporan serupa atau laporan konsolidasi akan dikeluarkan
Operasi yang audit relatif serupa
Program tersebut berfokus pada verifikasi rinci dan juga memberikan auditor latar

belakang informasi yang menunjukan tujuan-tujuan operasi dan sistem kontrol. Program
tersebut sangat bermanfaat dan membantu auditor serta mampu menghasilkan semua
informasi yang diperlukan untuk evaluasi komprehensif dari aktivitas yang diperiksa.
Ambiguitas
Informasi yang tepat akan menghasilkan informasi audit yang tepat pula. Kata-kata
seperti memadai, mencukupi, dan menyeluruh memiliki arti berbeda bagi orang yang berbeda.
Meminta auditor untuk menentukan apakah persaingan yang memadai memang terjadi tidak
berarti apa-apa dan mengundang respons yang berbeda dari auditor yang berbeda.

Modul Pengauditan Internal ( Survei Pendahuluan ) | 13

Daripada membuat prosedur umum yang ambigu tentang sistem penggajian yang
memadai, program tersebut membutuhkan langkah-langkah khusus berikut:

Tentukan apakah pembayaran ke karyawan sesuai dengan kartu waktu yang sudah

disetujui.
Tentukan apakah karyawan dibayar dalam jumlah yang benar
Tentukan apakah total gaji dan upah dibayar sesuai dengan pembebanan biaya tenaga
kerja langsung dan tidak langsung ke kontrak dan akun yang tepat
Kebanyakan auditor akan langsung memahami langkah-langkah program tersebut

tanpa membutuhkan instruksi lanjutan, dan mereka masih akan memiliki banyak keleluasaan
untuk memutuskan tujuan-tujuan program audit ini.
Ambiguitas (ambiguities) akan berkurang bila aktivitas audit internal menerapkan
makna seragam untuk berbagai istilah yang digunakan dalam program audit. Berikut ini
beberapa definisi yang dapat membantu menghilangkan kebingungan dan menjembatani
pembuat program dengan staf audit.

Menganalisis: memecah menjadi bagian-bagian penting dan menentukan sifatnya


Mengecek: mebandingkan atau menghitung ulang, sesuai keperluan, untuk

mengetahui akurasi atau kewajarannya


Mengonfirmasi: membuktikan kebenaran atau akurasi, biasanya melalui tanya jawab

tertulis atau melalui inspeksi


Mengevaluasi: mencapai kesimpulan mengenai kelayakan, efektivitas, atau kegunaan
Memeriksa: melihat lebih dekat dan berhati-hati dengan tujuan mencapai akuarasi,

kelayakan, dan opini yang sesuai.


Menginspeksi: memeriksa secara fisik
Menginvestigasi: memastikan fakta kondisi-kondisi yang dicurigai atau yang

dituduhkan
Menelaah: mempelajari secara kritis
Memeriksa cepat: mempelajari cepat dengan tujuan menguji kecenderungan umum,
mengetahui penyimpangan yang muncul, hal-hal yang tidak biasa, atau kondisi-

kondisi lain yang membutuhkan studi lanjut.


Membuktikan: mencari bukti yang meyakinkan
Menguji: memeriksa sampel yang represntatif dengan tujuan mencapai kesimpulan

mengenai poulasinya.
Memverifikasi: menetapkan akurasi

Hubungan Program dengan Laporan Audit Akhir


Modul Pengauditan Internal ( Survei Pendahuluan ) | 14

Langkah-langkah audit bisa jadi sia-sia jika menghasilkan informasi yang tidak akan
dilaporkan.Laporan audit akhir bahkan mulai bisa dipikirkan sejak tahap penyusunan program
audit.beberapa organisasi malah membuat kerangka laporan standar dalam bentuk ringkas
untuk menunjukkan hal-hal yang akan dicakup dalam laporan akhir. Hal ini memberikan
disiplin yang bermanfaat dan semacam arahan saat melakukan penelaahan dan
menghilangkan pekerjaan audit yang tidak perlu. Walaupun tidak ada kerangka yang
disiapkan, auditor tetap harus memikirkan struktur umum laporan dan lingkup audit yang
direncanakan. Keekonomisan dan efisiensi juga hal-hal yang diharapkan dalam audit internal.
Beberapa auditor intenal merasa efisien dan akan sangat membantu bila bagian-bagian
dari laporan audit mereka ditulis sesuai kemajuan audit. Dalam penugasan audit berskala
besar, laporan kemajuan memberikan informasi awal bagi klien dan membuat penyusunan
laporan audit akhir lebih mudah. Dan jika laporan audit tetap dipikirkan saat program ditulis,
format program itus endiri akan membuat kerangka laporan resmi lebih mudah disiapkan.
Mekanisme Program
Program audit harus mencakup estimasi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
setiap segmen audit. Estimasi ini memang merupakan estimasi awal, tetapi membantu
penanggung jawab audit dan supervisor audit mengontrol dan menelaah kemajuan kerja.
Estimasi juga membantu menentukan berapa staf yang harus ditugaskan untuk audit guna
menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang wajar.
Penyesuaian-penyesuaian terhadap stimasi mungkin diperlukan, sesuai kemajuan
audit, jika keadaan berbeda dari yang diantisipasi. Supervisor atau manajer audit harus
menyetujui semua program audit.mereka juga harus menyetujui semua perubahan
signifikan.program audit cenderung mengalami evolusi. Jarang sekali terjadi pembuat
program audit bisa mengantisipasi setiap keadaan atau kondisi yang akan dihadapi selama
audit.
Dalam praktiknya, audit terus berkembang sejak program awal. Program audit
seharusnya diperbarui secara periodik sesuai kemajuan audit. Program audit harus
mendokumentasikan kemajuan pekerjaan audit.
Penugasan Staf untuk Audit Berskala Kecil

Modul Pengauditan Internal ( Survei Pendahuluan ) | 15

Staf audit yang terdiri atas satu atau dua auditor mungkin merasa kebertan untuk
menyiapkan program audit. Namun hal ini tidaklah beralasan. Sebuah laporan audit biasanya
ditulis oleh satu orang. Seorang penulis laporan yang baik menyiapkan kerangka sebelum
menulis laporan. Kerangka tersebut merupakan program untuk laporan tertulis.
Di samping itu, organisasi yang kecil sekali pun menginginkan auditor eksternal
memanfaatkan hasil pekerjaan auditor internal mereka guna mengurangi biaya audit internal.
Namun auditor ekstrenal tidak cukupmenghargai auditor internal yang pekerjaan auditnya
tidak terprogram dan lingkup serta tujuan auditnya tidak didefinisikan dengan baik.
Memang, sebuah program audit yang telah disiapkan oleh audit internal yang juga
akan melakukannya sendiri tidak perlu serinci program yang dibuat untuk auditor junior.
Tetapi tetap harus memuat tujuan operasi yang diaudit dan prosedur audit yang akan
dilakukan.
Pedoman Penyiapan Program Audit
Pedoman penyiapan program akan mempertimbangkan hasil-hasil dari langkahlangkah yang dilakukan selama survey. Berikut ini beberapa pedoman untuk melaksanakan
langkah-langkah tersebut dan alasan-alasannya

Pedoman
Alasan
Telaah laporan, program audit dan kertas Untuk mendapatkan latar belakang dan
kerja, serta dokumen-dokumen lainnya dari menentukan apakah hasil-hasil penelahaan
audit terdahulu dan buat daftar masalah- sebelumnya untuk memutuskan lingkup audit
masalah

yang

membutuhkan

tindakan sekarang dengan lebih baik

perbaikan.
Lakukan survei pendahuluan

Untuk menentukan tujuan aktivitas yang akan


diperiksa, risiko-risiko aktual dan potensial,

dan sistem kontrol yang ada.


Telaah kebijakan dan prosedur fungsi yang Untuk menentukan hal yang bisa diukur dan
diaudit, manual operasinya, bagan organisasi, dinilai, dan apakah fungsi tersebut beroperasi
bagan wewenang, tujuan dan sasaran jangka sesuai keinginan manajemen.
panjang dan jangka pendek.
Telaah literature terbaru di bidang audit Untuk
internal tentang masalah yang diaudit

mendapatkan

informasi

terbaru

tentang teknik-teknik audit untuk aktivitas

Modul Pengauditan Internal ( Survei Pendahuluan ) | 16

yang diperiksa.
Siapakan bagan alir operasi-operasi kunci Untuk
mengidentifikasikan
dari fungsi yang diaudit.

kontrol dan mendapatkan analisis visual

aliran transaksi.
Telaah standar kinerja yang telah ditetapkan Untuk memperoleh
oleh

manajemen,

dan

kelemahan

jika

tolak

ukur

dalam

mungkin, mengukur dan mengevaluasi efisiensi dan

bandingkan dengan standar industri.

efektivitas

operasi

dan

menentukan

pencapaiannya terhadap standar yang wajar.


Tanya jawab dengan klien dan diskusikan Untuk mendapatkan kesepakatan dari klien
lingkup audit dan tujuan yang ingin dicapai dan

untuk

menghindari

salah

paham

auditor.
mengenai tujuan dan lingkup audit.
Siapkan anggaran yang merinci sumber daya Untuk membuat estimasi jumlah auditor dan
yang

dibutuhkan

untuk

menyelesaikan waktu yang dibutuhkan guna memastikan

penugasan audit.
efisiensi proses audit.
Wawancara dengan karyawan kunci yang Untuk memahami operasi dan efisiensi serta
memiliki keterkaitan dengan fungsi audit.

efektivitas

operasi

dan

mengidentifikasi

masalah-masalah dalam kerja sama dan


koordinasi.
Data semua risiko material yang harus Untuk memastikan bahwa masalah-masalah
dipertimbangkan.

rawan telah diketahui dan mendapatkan

perhatian yang layak.


Untuk setiap risiko yang diidentifikasi, Untuk mengetahui apakah kontrol yang ada
tentukan kontrol yang diterapkan dan apakah bisa mengurangi atau menghilangkan risikosudah mencukupi.
risiko yang diidentifikasi.
Tentukan substansi masalah-masalah utama Untuk mengidentifikasi kesulitan-kesulitan
dan peluang-peluang yang ada.

utama dan menentukan penyebab serta


perbaikan yang mungkin dilakukan.

Kriteria-Kriteria Program Audit


Program audit sebaiknya mengikuti kriteria tertentu untuk mencapai tujuan tertentu
untuk mencapai tujuan departemen audit internal. Misalnya:

Tujuan operasi yang diperiksa harus dinyatakan dengan jelas dan setujui klien
Program harus sesuai dengan penugasan audit kecuali bila ada alasan yang
mengharuskan sebaliknya.

Modul Pengauditan Internal ( Survei Pendahuluan ) | 17

Setiap langkah kerja yang diprogramkan harus memiliki alasan, yaitu tujuan operasi

dan kontrol yang akan diuji.


Langkah-langkah kerja harus mencukupi instruksi-instruksi positif, tidak dinyatakan

dalam bentuk pertanyaan.


Jika memungkinkan, program audit harus menunjukkan prioritas relatif dari langkahlangkah kerja. Jadi, bagian yang lebih penting dalam program audit akan diselesaikan

dalam waktu dan batas lain yang ditentukan.


Program audit sebaiknya bersifat fleksibel dan memungkinkan munculnya inisiatif dan

pertimbangan yang wajar untuk menyimpang dari prosedur yang sudah ditentukan
Program audit sebaiknya bersifat fleksibel dan memungkinkan munculnya inisiatif dan
pertimbangan yang wajar untuk menyimpang dari prosedur yang sudah ditetapkan
atau untuk memperluas cakupan kerja. Tetapi supervisor audit harus diinformasikan

segera.
Program audit jangan dipisahkan dengan bahan-bahan dari sumber yang tersedia bagi

staf.
Informasi yang tidak perlu harus dihindari.
Program audit harus memuat bukti persetujuan supervisor sebelum dilakukan.

Modul Pengauditan Internal ( Survei Pendahuluan ) | 18

IV.

RANGKUMAN
Program audit internal merupakan pedoman bagi auditor dan merupakan satu
kesatuan dengan supervise audit dalam pengambilan langkah-langkah audit dirancang
untuk (1) mengumpulkan bahan bukti dan (2) untuk memungkinkan auditor internal
mengemukakan pendapat mengenai efisiensi, keekonomisan, dan efektifitas aktivitas yang
akan diperiksa. Program tersebut berisi arahan-arahan pemeriksaan dan evaluasi informasi
yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan-tujuan audit dalam ruang lingkup penugasan
audit.
Langkah-langkah audit bisa jadi sia-sia jika menghasilkan informasi yang tidak akan
dilaporkan. Laporan audit akhir bahkan mulai bisa dipikirkan sejak tahap penyusunan
program audit.beberapa organisasi malah membuat kerangka laporan standar dalam
bentuk ringkas untuk menunjukkan hal-hal yang akan dicakup dalam laporan akhir. Hal
ini memberikan disiplin yang bermanfaat dan semacam arahan saat melakukan penelaahan
dan menghilangkan pekerjaan audit yang tidak perlu. Walaupun tidak ada kerangka yang
disiapkan, auditor tetap harus memikirkan struktur umum laporan dan lingkup audit yang
direncanakan. Keekonomisan dan efisiensi juga hal-hal yang diharapkan dalam audit
internal.

Modul Pengauditan Internal ( Survei Pendahuluan ) | 19

V.

TES FORMATIF
Jawablah soal berikut dengan ringkas dan tepat!
1. Untuk apa program audit dirancang?
2. Apa saja manfaat program audit?
3. Apa tujuan-tujuan utama dari sistem kontrol internal?
4. Apa yang dimaksud efisiensi?
5. Sebutkan tujuan-tujuan manajemen operasi pembelian!
6. Kapan program Pro Forma dapat sangat bermanfaat?
7. Sebutkan kriteria-kriteria program audit!
8.

Modul Pengauditan Internal ( Survei Pendahuluan ) | 20

VI.

KUNCI TES FORMATIF


1. Program audit dirancang untuk menjadi pedoman bagi auditor mengenai:
Apa yang akan dilakukan
Kapan akan dilakukan
Bagaimana melakukannya
Siapa yang akan melakukannya
Berapa lama waktu yang dibutuhkan
2. Program audit yang disusun dengan baik dapat memberikan banyak manfaat, yaitu:
Memberika rencana sistematis untuk setiap tahap pekerjaan audit, yang merupakan
suatu rencana yang dapat di komunikasikan baik kepada supervisor audit maupun

kepada staf audit.


Menjadi dasar penugasan auditor
Menjadi sarana penwasan dan evaluasi kemajuan pekerjaan audit karena memuat

waktu audit yang diaggarkan


Memungkinkan supervisor audit dan manajer membandingkan apa yang

dikerjakan dengan apa yang direncanakan.


Membantu melatih staf-staf yang belu berpengalaman dalam tahap-tahap

pelaksanaan audit.
Memberi ringkasan catatan pekerjaan yang dilakukan.
Membantu auditor pada audit selanjutnya untuk mengenal lebih dekat jenis-jenis

pekerjaan audit yang dilakukan dan waktu yang dibutuhkan


Mengurangi waktu supervise langsung yang dibutuhkan.
Menjadi titik awal bagi penilaia fungsi audit internal untuk mengevaluasi upaya
audit yang yang telah dilakukan.

3. Tujuan-tujuan utama dari sistem kontrol internal ini adalah untuk memastikan:
Keandalan dan integritas informasi.
Ketaatan dengan kebijakan, rencana, prosedur,hukum, dan regulasi.
Pengamanan aktiva.
Penggunaan sumber daya yang ekonomis dan efisien.
Pencapaian tujuan dan sasaran yang di tetapkan untuk operasi dan program.
4. Efisiensi (efficiency) berarti meminimalkan kerugian atau penghamburan tenaga ketika
memberikan dampak, menghasilkan, atau memfungsikan. Bila mengacu keseseorang,
istilah efisien berarti menggunakan keahlian, tahan menderita, dan tetap waspada.
Kadang kala menjadi sinonim dengan istilah cakap dan kompeten. Dalam beberapa
kasus istilah efisien (efficient) dapat diterapkan ke orang atau operasi yang kompeten
dan cakap memproduksi hasil yang diinginkan dengan upaya minimum. Di saat yang
sama, Webster mendefinisikan operasi yang efisien sebagai, operasi yang diukur dari

Modul Pengauditan Internal ( Survei Pendahuluan ) | 21

perbandingan hasil-hasil aktual dengan tenaga yang dihabiskan untuk mencapai hasilhasil tersebut.
5. Tujuan-tujuan manajemen operasi pembelian yang paling umum berlaku adalah
mendapatkan barang atau jasa yang tepat:
Dengan harga yang tepat
Dengan waktu yang tepat
Dengan kuantitas yang tepat
Dari pemasok yang tepat
6. Program Pro Forma sangat penting dan berguna jika audit akan dilaksanakan oleh
auditor-auditor yang kurang berpengalaman yang pekerjaanya harus diawasi. Program
tersebut juga bermanfaat jika:
Jenis audit yang sama akan dilakukan di sejumlag lokasi yang berbeda
Informasi yang bisa dibandingkan diperlukan untuk setiap lokasi
Laporan serupa atau laporan konsolidasi akan dikeluarkan
Operasi yang audit relatif serupa
7. Kriteria-kriteria program audit:
Tujuan operasi yang diperiksa harus dinyatakan dengan jelas dan setujui klien
Program harus sesuai dengan penugasan audit kecuali bila ada alasan yang

mengharuskan sebaliknya.
Setiap langkah kerja yang diprogramkan harus memiliki alasan, yaitu tujuan operasi

dan kontrol yang akan diuji.


Langkah-langkah kerja harus mencukupi instruksi-instruksi positif, tidak dinyatakan

dalam bentuk pertanyaan.


Jika memungkinkan, program audit harus menunjukkan prioritas relatif dari
langkah-langkah kerja. Jadi, bagian yang lebih penting dalam program audit akan

diselesaikan dalam waktu dan batas lain yang ditentukan.


Program audit sebaiknya bersifat fleksibel dan memungkinkan munculnya inisiatif
dan pertimbangan yang wajar untuk menyimpang dari prosedur yang sudah

ditentukan
Program audit sebaiknya bersifat fleksibel dan memungkinkan munculnya inisiatif
dan pertimbangan yang wajar untuk menyimpang dari prosedur yang sudah
ditetapkan atau untuk memperluas cakupan kerja. Tetapi supervisor audit harus

diinformasikan segera.
Program audit jangan dipisahkan dengan bahan-bahan dari sumber yang tersedia

bagi staf.
Informasi yang tidak perlu harus dihindari.
Program audit harus memuat bukti persetujuan supervisor sebelum dilakukan.
Modul Pengauditan Internal ( Survei Pendahuluan ) | 22

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Sawyer, Lawrence, dkk. 2005. Sawyers Internal AuditingAudit Internal Sawyer.
Jakarta: Salemba Empat.

Modul Pengauditan Internal ( Survei Pendahuluan ) | 23

Anda mungkin juga menyukai