Anda di halaman 1dari 35

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK USIA LANJUT


3.1 IDENTITAS GRIYA KASIH SILOAM
3.1.1 Data Umum
Identitas Panti Wreda
1. Nama
: Griya Kasih Siloam
2. Alamat
: Jl. Bendungan Sigura-Gura No.17 Malang
3.1.2

Data Inti
1. SEJARAH BERDIRINYA PANTI WREDA
Berdiri sejak tahun 1997, berbadan hukum berdasarkan akta notaries
No.129. Terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Malang dengan nama Panti
Wreda Betesda menerima dan melayani orang-orang yang sudah lanjut usia
(Lansia) yang tidak memiliki keluarga untuk memelihara sisa hidup mereka.
Kemudian berubah menjadi nama Panti Asuhan Betesda yang
mengasuh, membina, dan mendidik anak-anak cacat tubuh, cacat mental, anakanak terlantar, anak-anak yang dari keluarga tidak mampu untuk mengasuh dan
menyekolahkan mereka, atau anak-anak dari keluarga yang hancur.
Pada tahun 2000 mengalami perubahan menjadi Griya Kasih Siloam
menerima dan melayani orang-orang yang sudah lanjut usia (Lansia) yang
memiliki keluarga dan keluarga ikut andil dalam pembiayaan lansia sehari-hari
dipanti tersebut.
Jadi, sampai saat ini Griya Kasih Siloam selain menerima dan melayani
orang orang yang sudah usia lanjut (Lansia), juga masih terdapat orang-orang
yang berkebutuhan khusus seperti tuna netra.
2. DATA DEMOGRAFI (DISTRIBUSI LANSIA)
a. Jumlah Anggota
Total pasien lanjut usia yang dirawat di Griya Kasih Siloam Malang
ada 22 orang. Pengkajian dilakukan pada 19 lansia dan 3 pasien panti, yaitu 13
lansia yang ada di kamar atas dan 7 lansia + 2 pasien di kamar bawah.

b. Distribusi Lansia Menurut Jenis Kelamin


No
1.
2.

Jenis kelamin
Laki-laki
Perempuan

Frekuensi
2
20

41

Prosentase
9,09 %
90,9 %

Jumlah
22
100 %
Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16
September 2016
Dari data pengkajian didapatkan sebagian besar penguni panti berjenis
kelamin perempuan, dengan prosentase 90,9 %.
c. Distrbusi Lansia Menurut Umur
No

Umur
Frekuensi
Prosentase
1
Middle Age
3
13,63 %
2
Elderly
11
50 %
3
Old
3
13,63 %
4
Very old
1
4,5 %
5
Tidak terkaji
4
18,1 %
Jumlah
22
100 %
Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16
September 2016
Dari data pengkajian didapatkan sebagian besar penghuni panti termasuk
dalam kategori Elderly, dengan prosentase 50 %
d. Distrbusi Lansia Menurut Status Perkawinan
No

Status
Frekuensi
Prosentase
1
Menikah
13
59,09 %
2
Tidak menikah
5
22,7 %
3
Tidak terkaji
4
18,18 %
Jumlah
22
100 %
Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16
September 2016
Dari data pengkajian didapatkan sebagian besar penghuni panti status
perkawinannya saat ini adalah menikah, dengan prosentase 59,09%.
e. Distrbusi Lansia Menurut Pekerjaan
No
1.
2.
3

Riwayat Pekerjaan
Frekuensi
Prosentase
Bekerja
13
59,09 %
Tidak bekerja
5
22,7 %
Tidak terkaji
4
18,18 %
Jumlah
20
100 %
Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16
September 2016
Dari data pengkajian didapatkan sebagian besar penghuni panti sebelum
tinggal di UPT PSLU Blitar memiliki pekerjaan (bekerja), dengan prosentase
59,09%.

f. Distrbusi Lansia Menurut Agama


42

No.
1
2
3
4

Agama

Frekuensi
Prosentase
Islam
0%
Kristen
16
72,7%
Katolik
4
18,18%
Konghucu
2
9,09%
Jumlah
22
100%
Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16
September 2016
Sebagian besar (72,7%) memeluk agam kristen, sebagian kecil (27,3%)
memeluk agama Katolik dan Konghucu.

g. Distrbusi Lansia Menurut Pendidikan Terakhir


No

Tingkat pendidikan
Frekuensi
Prosentase
Tidak Sekolah
3
13.6%
SD
7
31.8%
SMP
5
22.7%
SMA/SMK
2
9.09%
PT
0
0%
Tidak terkaji
4
18.18%
Jumlah
22
100%
Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16

1
2
3
4
5
6

September 2016
Dari data pengkajian didapatkan sebagian besar penghuni panti riwayat
pendidikannya adalah tamat SD, dengan prosentase 31.8%.
3. VITAL STATISTIK
Data Status Kesehatan Kelompo Usia Lanjut
a. Masalah Kesehatan Saat Ini
No

Masalah Kesehatan
Frekuensi
Prosentase
1
Diabetes Melitus
3
13,64%
2
Hipertensi
6
27,28%
3
Epilepsi
1
4,55%
4
Parkinson
1
4,55%
5
Dimensia
2
9,1%
6
Rematik
1
4,55%
7
Penyakit jantung
1
4,55%
8
Inkontinensia
4
18,18%
9
Glukoma
2
9,1%
10
Osteoporosis
1
4,55%
11
Katarak
1
4,55%
12
CVA
1
4,55%
13
Depresi
4
18,18%
Ket: 1 Lansia dapat menderita satu atau lebih masalah kesehatan.
Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16
September 2016
43

Dari data pengkajian didapatkan bahwa distribusi penyakit yang banyak


dialami oleh penghuni panti adalah hipertensi dengan prosentase 27,28%.

44

b. Kegiatan Hidup Sehari-Hari


- Determinan Nutrisi
No
1
2

Kebiasaan Makan
Good
Moderate nutritional

Frekuensi
11
10

Prosentase
50 %
45,4 %

risk
3
High nutritional risk
1
4,5 %
Jumlah
22
100%
Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16
September 2016
Dari data pengkajian didapatkan bahwa sebagian besar lansia tidak ada
masalah nutrisi (good) dengan prosentase 50%.
-

Istirahat/ Tidur

No
1
2

Kebiasaan istirahat tidur


Frekuensi
Prosentase
Mudah tidur
16
72,72%
Gangguan tidur
6
27,27%
Jumlah
22
100 %
Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16
September 2016
Dari data pengkajian didapatkan bahwa sebagian besar tidak memiliki
gangguan tidur dengan prosentase 72,72%.
-

Eliminasi

No
1
2

Eliminasi
Frekuensi
Prosentase
Bisa menahan
18
81,81%
Inkontinensia
4
18,18%
Jumlah
22
100 %
Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16
September 2016
Dari data pengkajian didapatkan bahwa sebagian besar lansia bisa menahan
BAK/BAB dengan prosentase 81,81%.

No

Pola Eliminasi bowel

Frekuensi

Prosentase

22

100 %

Normal

Konstipasi

Diare

Inkontinensia alvi

45

22

Jumlah

100 %

Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16


September 2016
Dari data pengkajian didapatkan semua lansia dengan Hipertensi memiliki
pola eliminasi bowel yang normal dengan prosentase 100 %.

c. Kebersihan Diri, Kemandirian dalam ADL


No Tingkat kemandirian
Frekuensi
Prosentase
1
Ketergantungan penuh
1
4,54%
2
Ketergantungan sebagian
17
77,27%
3
Mandiri
4
18,18%
Jumlah
22
100%
Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16
September 2016
Dari data pengkajian didapatkan bahwa sebagian besar lansia ketergantungan
sebagian dengan prosentase 77,72%.
d. Perilaku Terhadap Kesehatan
1. Merokok
No

Merokok

Frekuensi
Prosentase
1
Ya
0
0%
2
Tidak
22
100%
Jumlah
22
100%
Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16
September 2016
Dari data pengkajian didapatkan bahwa semua lansia tidak merokok dengan
prosentase 100%.
2. Minum kopi
No

Kebiasaan Minum
Frekuensi
Prosentase
Ya
4
18,18%
Tidak
18
81,81%
Jumlah
22
100%
Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16

1
2

September 2016
Dari data pengkajian didapatkan bahwa sebagian besar lansia tidak minum
kopi dengan prosentase 81,81%.
3. Alkohol
46

No

Alkohol

Frekuensi
Prosentase
1
Ya
0
0%
2
Tidak
22
100%
Jumlah
22
100%
Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16
September 2016
Dari data pengkajian didapatkan bahwa semua lansia tidak mengonsumsi
alkohol dengan prosentase 100%.
4. Gula
No

Konsumsi Gula Berlebih


Frekuensi
Prosentase
Ya
0
0%
Tidak
22
100%
Jumlah
22
100%
Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16

1
2

September 2016
Dari data pengkajian didapatkan bahwa semua lansia tidak mengonsumsi gula
berlebih dengan prosentase 100%.
5. Garam
No

Konsumsi Garam Berlebih Frekuensi


Prosentase
1
Ya
0
0%
2
Tidak
22
100%
Jumlah
22
100%
Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16
September 2016
Dari data pengkajian didapatkan bahwa semua lansia tidak mengonsumsi
garam berlebih dengan prosentase 100%.
6. Lemak
No

Konsumsi Lemak Berlebih Frekuensi


Prosentase
Ya
0
0%
Tidak
22
100%
Jumlah
22
100%
Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16

1
2

September 2016
Dari data pengkajian didapatkan bahwa semua lansia tidak mengonsumsi
lemak berlebih dengan prosentase 100%.
4. STATUS FISIOLOGIS
a. Tabel distribusi Postur tulang belakang di UPT PSLU Blitar
No

Postur

Frekuensi
47

Prosentase

1
2
3
4

Tegak
10
45.45 %
Lordosis
0
0%
Kifosis
12
54.54 %
Skoliosis
0
0%
Jumlah
22
100%
Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16
September 2016
Dari data pengkajian didapatkan sebagianbesarpenghunipantimemiliki postur
tubuh kifosis yaitu 54.54%.

48

b. Tabel distribusi Tanda-Tanda vital Keluhan yang Dirasa Tiga Bulan


Terakhir di Griya Kasih Siloam Malang
No

Tanda vital
Frekuensi
Prosentase
Normal
16
72,72%
Abnormal
6
27,27%
Jumlah
22
100%
Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16

1
2

September 2016
Dari data pengkajian didapatkan sebagianbesarpenghunipantimemiliki tekanan
darah abnormal dengan prosentase 72,72%.
5. STATUS PSIKOSOSIAL
a. Hubungan dengan Orang Lain dalam Asrama
No

Sifat hubungan
Frekuensi
Presentasi
1
Sebatas kenal
14
63.63 %
2
Mampu berinteraksi
4
18.18 %
3
Tidak terkaji
4
18.18 %
Jumlah
22
100%
Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16
September 2016
Dari data pengkajian didapatkan sebagian besar penghuni panti yang sebatas
kenal antara satu dengan yang lain dengan prosentase 63.63 %
b. Stabilitas Emosi
No
1
2

Stabilitas emosi

Frekuensi
Prosentase
Labil
6
27,27%
Stabil
16
72,72%
Jumlah
22
100%
Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16
September 2016
Dari data pengkajian didapatkan sebagian besar penghuni panti memiliki
stabilitas emosi stabil dengan prosentase 72,72 %

3.1.3

Data Sub Sistem


1. Lingkungan Fisik
a. Sarana Perumahan
- Kontruksi

49

Konstruksi bangunan perumahan di Griya Kasih Siloam terbuat dari batu


bata dan semen. Setiap tempat belum diberikan pegangan untuk pengaman
-

berjalan bagi lansia, kecuali di kamar mandi


Luas
Di Panti Werdha Pandaan luas tanah keseluruhan 8000M2
Jumlah bangunan:
a. Gedung Kantor
:1unit
b. Gedung Serba Guna
:1 unit
c. Gedung Lokal Kerja
:1 unit
d. Rumah Tinggal Kepala Panti :1 unit
e. Tempat Ibadah
:1 unit
f. Ruang Klien dua lantai
:1 unit
g. Wisma Klien satu lantai
:11 unit
h. Gedung dapur umum
:3 unit
i. Ruang Jenset
:1 unit
j. Sumur bor
:3 unit
k. Saptic tank
:5 unit
l. Tandon air
:1unit
m. Papan nama
:1 unit
Daya listrik terpasang
: 4400 Kwh (bangunan atas)
3300 Kwh (bangunan bawah)
Ada jenset apabila lampu padam
Lantai
Di Griya Kasih Siloam sebagian besar lantai ruangan kamar, teras depan
kamar, dan kamar mandi terbuat dari keramik kasar, kecuali. Lantai
ruangan kantor, dan dapur terbuat dari tekel. Sedangkan lahan kosong
seperti lapangan dan jalan umum terbuat dari paving.

Penerangan
Di setiap Ruang Griya Kasih Siloam, pencahayaannya baik. Terdapat
lampu pada setiap ruangan, jalan, dan sarana lainnya seperti Tempat

Ibadah, aula, dapur.


Ventilasi
Di setiap ruangan Griya Kasih Siloamventilasinya sangat baik, setiap
ruangan dengan ukuran kurang lebih55 m2 terdapat jendela lebih dari 10
dan jendela yang terbuka kurang lebih 5 dan tiap ruangan terdapat 2 pintu

yang selalu terbuka.


Kebersihan
Di Griya Kasih Siloamkebersihannya terjaga, terlihat lingkungan disekitar
ruangan bersih. Kebersihan kamar mandi dan dapur terjaga. Namun

terdapat di beberapa kamar lansia terdapat bau yang kurang sedap


b. Pekarangan
50

Luas
Luas pekarangan yang ada di Griya Kasih Siloam kurang lebih 8000 m2
Keadaan
Keadaan pekarangan sangat terjaga dengan baik, karena dirawat setiap
harinya oleh petugas Panti.
Pemanfaatan
Pekarangan di Griya Kasih Siloamdimanfaatkan untuk taman, yang di
tanami berbagai macam bunga dan buah. Dan ada juga yang digunakan

untuk gazebo dan kolam ikan.


c. Sarana Sumber Air Bersih
Air bersih di Griya Kasih Siloam bersumber dari air tanah (sumur) yang
berjumlah 3 bangunan dan juga PDAM. Kualitas airnya bersih, jernih, dan
tidak berbau.
d. Sarana Pembuangan Sampah
Disetiap depan ruangan terdapat tempat sampah dari bahan plastik dan karet,
tetapi tidak ada pengelompokan sampah (organic, anorganik, basah kering).
Setiap pagi sampah-sampah tersebut dibawa oleh petugas bagian kebersihan
panti ke pekarangan belakang untuk dibakar.
e. Sarana Pembuangan Kotoran Manusia
Untuk pembuangan kotoran manusia di Griya Kasih Siloam menggunakan
septic tank di bagian belakang panti yang diangkut beberapa tahun sekali
(jangka panjang).
f. Sarana Mandi
Sarana kamar mandi di Griya Kasih Siloam sebanyak 17 buah dengan
tempat, yaitu ruang atas terdapat 2, ruang bawah terdapat 12 (kamar mandi
dalam), ruang depan 3, dan di sekitar kantor.
g. Sarana SPAL
Saluran pembuangan air limbah langsung di alirkan menuju kesungai yang
berada di belakang Panti Werdha Griya Kasih Siloam yang dialirkan melalui
got dan juga menggunakan paralon.
2. Pelayanan Kesehatan dan Sosial
a. Jumlah Petugas
Jumlah petugas yang bekerja di Panti Griya Kasih Siloam sebanyak 10 orang.
Dengan keterangan jumlah perawat 4 orang dan prakarya lain 6 orang.
b. Kegiatan-Kegiatan yang Dilaksanakan
- Posyandu Lansia
Griya Kasih Siloam tidak menyediakan pelayanan posyandu lansia.
Namun, panti ini bekerja sama dengan Klinik sehat yang berada di depan
panti. Setiap 1 minggu sekali pada hari Rabu atau sesuai dengan
51

perjanjian, dokter yayasan Griya Kasih datang untuk melakukan


pemeriksaan. Atau apabila dari keluarga lansia menghendaki dibawa ke
-

rumah sakit maka yang dituju adalah RKZ atau RS Panti Waluya Malang.
Kegiatan Kelompok
1) Senam
Dahulu Rutin setiap pagi diadakan senam pagi yang dipimpin oleh
instruktur dari luar selama 30 menit mulai jam 06.30-07.00 WIB.
Namun setelah instruktur meninggal, sekarang senam dipimpin oleh
petugas dan mahasiswa.

2) Doa Bersama
Setiap pagi dan setiap malam menjelang tidur semua lansia mengikuti
doa pagi yang dipimpin oleh petugas. Selain itu juga dilakukan ibadah
yang dipimin oleh pendeta tiap hari minggu mulai pukul 09.00.
3. Transportasi, Keamanan, dan Keselamatan
a. Sarana Jalan dan Transportasi di Lingkungan Kelompom Lansia
Terdapat 1 mobil yang digunakan untuk mengirim lansia yang mengalami
masalah kesehatan baik fisik maupun psikologis yang gawat darurat ke
pelayanan kesehatan.
b. Keamanan Lingkungan
- Security
Lingkungan Griya Kasih Siloam diamankan oleh 1 security yang jaga
setiap hari Minggu. Untuk setiap harinya terdapat security tetapi menjaga
-

pos depan rukun warga (jalan menuju ke panti).


Pencegahan Kebakaran
Ada 1 buah APAR berukuran kecil yang disediakan di dekat dapur panti.
Kualitas Air dan Udara
Kualitas air Griya Kasih Siloam baik, bersih, jernih dan tidak berbau.

Kualitas udaranya segar karena banyak tanaman hijau di sekitar Panti.


c. Keselamatan
- Penggunaan Alat Bantu Jalan
Sarana jalan untuk lansia yang benar-benar membutuhkan dapat
mengunakan kursi roda, tripod, walker, dan tongkat. Sebagian besar alat
-

bantu jalan untuk lansia di Griya Kasih menggunakan kursi roda.


Lingkungan yang Berisiko Terjadi Kecelakaan Pada Lansia
Lingkungan yang berisiko terjadinya kecelakaan pada lansia di Griya
Kasih Siloam ada, karena

52

bangunan di bagi 2 atas dan bawah yang

dihubungkan dengan banyak anak tangga. Dan area griya kasih siloam
yang dekat dengan jalan raya berisiko terhadap keselamatan lansia.

4. Politik Dan Pemerintahan


a. Stuktur Organisasi Panti Wreda
Pendiri
Ibu Pdt Yani Lim

Ketua
Bapak Pdt Gatot B

Wakil Ketua
Bu Yani

Sekretaris
Ibu Yosi

Bendahara
Bapak Yongky
Ibu Paulin

Koor. Pekerja
Bapak Suyanto

Koor. Perawat
Ibu Paulin

b. Program-Program Panti Wreda


- Pelayanan Kesehatan
Memberikan
khususpraktikan
untuk para lansia dengan
Pekerja pelayanan kesehatan
Mahasiswa
Bu Olga- Mas Alek
memberikan kartu diskon kesehatan untuk berobat pada dokter. Dalam
Bu Ana- Pak Cantut
Bubidang
Tatik-pelayanan
Bu Bayu kesehatan ini akan segera dibuka : praktik dokter murah
Harbagi yang tidak mampu.
atauBu
gratis
Pak Wito
Pak Sukri

Pelayanan lembaga pemasayarakatan


Memberikan pelayanan sosial, konseling, dan pembinaan rohani kepada
orang-orang yang berada dalam penjara (LP pria, LP wanita dan LP anak-

anak) serta pembinaan terhdapa ex napi.


Pelayanan kerohanian
Memberikan pembinaan rohani dalam bentuk persekutuan oikumene
(interdenominasi). Persekutuan telah dibentuk antara lain:
53

1. Persekutuan tuna netra dan cacat tubuh


2. Persekutuan tuna wisma dan pembantu rumah tangga
3. Persekutuan lansia diikuti dengan senam duduk
c. Dasar Pendirian
- Undang-undang No.13 th.1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia
- Undang-undang No.11 th.2009 tentang Kesejahteraan Sosial
- Instruksi Presiden No.7 th 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
-

Pemerintah
Peraturan daerah Provinsi Jawa Timur No.11 th 2005 tentang Pelayanan

Publik Provinsi Jawa Timur


d. Sistem Pendanaan Panti
Sumber pendanaan yang digunkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
berasal dari keluarga (yang memiliki keluarga), jika tidak memiliki keluarga
pendanaan sehari-hari berasal dari yayasan, dan donator yang ada.
5. Komunikasi
a. Sarana Komunikasi yang Digunakan
Komunikasi diberikan melalui petugas secara langsung, misal waktu makan
langsung diberitahukan kepada lansia.
b. Pola Komunikasi Antar Anggota Kelompok
Diantara lansia sudah saling mengenal pada anggota kelompok yang lain dan
sering terjadi pertengkaran satu sama lain
c. Penyebaran Informasi Kegiatan Kelompok
Pemberitahuan terkait dengan kegiatan rutin seperti: waktu doa bersama
dikomunikasikan langsung oleh petugas
d. Komunikasi Kelompok dengan Puskesmas, RW, dan Kelurahan
Komunikasi dilakukan oleh petugas yang menjaga panti karena lansia tidak
diperkenankan keluar panti kecuali dengan izin petugas.
6. Ekonomi
a. Status Pekerjaan Anggota Kelompok Lansiadan Tingkat Pendapatan
Anggota Kelompok
Pasien yang terdapat di Griya kasih Siloam saat ini seluruhnya tidak punya
pekerjaan dan pendapatan. Namun sebagian besar mendapatkan uang dari
anggota keluarga yang menjenguk sehingga dapat digunakan untuk membeli
beberapa barang yang diinginkan lansia.
b. Sarana Ekonomi yang Tersedia di Masyarkat (Pasar, Toko, Warung)
Sarana ekonomi yang ada didekat panti cukup banyak. Beberapa lansia jika
memerlukan sesuatu bisa titip untuk dibelikan petugas atau dapat membeli
sendiri ke toko terdekat dengan panti.
54

7. Rekreasi
a. Sarana Rekreasi yang Tersedia di Masyarakat
Sarana Rekreasi yang tersedia adalah 2 buah televise yaitu di ruangan atas dan
diruangan bawah.
b. Kebiasaan Rekreasi/ Pola Pemanfaatan Waktu Luang
Untuk beberapa waktu tertentu anggota panti diajak untuk rekreasi oleh
mahasiswa.

55

J.
KE

L P

(Y)
Po
Guan

(S)
Fang
Fang
(FF)
Chen
(C)

STATU

UMUR

P
T

I
S
L

K
R

K
A
T

HI

EL

ID

DR

H
C

SUKU

D
R

L
L

(PG)
Kim
(K)
Suing

AGAMA

NAMA

Yusuf

PENDIDIKAN

Adapun kelompok 14A melakukan asuhan keperawatan kelompok khusus pada 6 orang
lansia dengan Hipertensi. Berikut ini data
tabulasi dari kelompok khusus pada lansia dengan Hipertensi

Tabel 1 : data demografi lansia dengan Hipertensi

59

PEKERJAAN

SUM

NAMA
IRT

TNI/POL

TANI

SWT

BURUH

PENGRAJIN

WRSWT

LL

Yusuf (Y)

Po Guan (PG)

Kim (K)

Suing (S)

Fang
(FF)
Chen (C)

Fang

RS

PKM

PYD

Tabel 2 : data demografi lansia dengan Hipertens

60

T.KER

3.2 TABEL DISTRIBUSI LANSIA DENGAN HIPERTENSI


1. IDENTITAS
A. Tabel distribusi Jenis Kelamin pada Lansia dengan Hipertensi
No

Jenis kelamin

Frekuensi

Prosentase

1.

Laki-laki

0%

2.

Perempuan

100 %

Jumlah

100 %

Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16


September 2016
Dari data pengkajian didapatkan sebagian besar lansia dengan Hipertensi berjenis
kelamin perempuan, dengan prosentase 100 %.

B. Tabel distribusi Umur pada Lansia dengan Hipertensi


No

Umur

Frekuensi

Prosentase

1.

Mid-Elderly

33,3 %

2.

Elderly

50 %

Old

0%

Very old

16,6 %

100 %

Jumlah

Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16


September 2016
Dari data pengkajian didapatkan sebagian besar lansia dengan Hipertensi berusia
elderly, dengan prosentase 50 %.

C. Status Tabel distribusi status perkawinan pada Lansia dengan Hipertensi


No
1

Status
Menikah

Frekuensi
4

Prosentase
66,67 %

61

Tidak Menikah
Jumlah

33,3 %

100 %

Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16


September 2016
Dari data pengkajian didapatkan lansia dengan Hipertensi sebagian besar menyandang
status menikah, dengan prosentase 66,67 %

D. Tabel distribusi riwayat pekerjaan pada Lansia dengan Hipertensi

No

Riwayat Pekerjaan

Frekuensi

Prosentase

1.

Bekerja

66,6 %

2.

Tidak bekerja

33,3 %

Jumlah

100 %

Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16


September 2016
Dari data pengkajian didapatkan sebagian besar lansia dengan Hipertensi memiliki
riwayat pekerjaan, dengan prosentase 66,67 %.

62

E. Tabel distribusi agama pada Lansia dengan Hipertensi


No.

Agama

Frekuensi

Prosentase

Islam

0%

Kristen

50 %

Katholik

16,6 %

Hindu

0%

Konghucu

33,3 %

Jumlah

100%

Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16


September 2016
Dari data pengkajian didapatkan sebagian besar lansia dengan Hipertensi beragama
Kristen, dengan prosentase 50 %.

F. Tabel distribusi tingkat pendidikan Lansia dengan Hipertensi


No

Tingkat pendidikan

Frekuensi

Prosentase

TS

16,67 %

SD

33,3 %

SMP

50 %

SMA

PT

100%

Jumlah

Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16


September 2016
Dari data pengkajian didapatkan sebagian besar lansia dengan Hipertensi riwayat
pendidikannya adalah tamat SMP, dengan prosentase 50 %

G. Tabel distribusi suku lansia dengan Hipertensi


63

No

Suku

Frekuensi

Prosentase

Jawa

0%

Mandarin

100 %

Lain-lain

0%

100%

Jumlah

Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16


September 2016
Dari data pengkajian didapatkan sebagian besar lansia dengan Hipertensi adalah suku
Mandarin, dengan prosentase 100 %

2. STATUS FISIOLOGIS
A. Tabel distribusi Postur tulang belakang Lansia dengan Hipertensi
No

Postur

Frekuensi

Prosentase

Tegak

66,6 %

Lordosis

0%

Kifosis

33,3 %

Skoliosis

0%

100%

Jumlah

Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16


September 2016
Dari data pengkajian didapatkan sebagian besar lansia dengan Hipertensi memiliki
postur tubuh tegak, dengan prosentase 66,6 %.

3. STATUS PSIKOSOSIAL
A. Hubungan dengan orang lain dalam asrama
No

Sifat hubungan

Frekuensi

Prosentase

Sebatas kenal

23,08 %

Mampu berinteraksi

76,92 %
64

Tidak terkaji
Jumlah

0%
6

100%

Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16


September 2016
Dari data pengkajian didapatkan sebagian besar lansia dengan Hipertensi mampu
berinteraksi dengan orang lain, dengan prosentase 76,92%.

B. Kebiasaan lansia berinteraksi ke asrama lainnya dalam panti


No

Kebiasaan interaksi

Frekuensi

Prosentase

Sering

30,77 %

Jarang

38,46 %

Tidak pernah

30,77%

Jumlah

100%

Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16


September 2016
Dari data pengkajian didapatkan sebagian besar lansia dengan Hipertensi jarang
berinteraksi ke asrama lainnya dalam panti, dengan prosentase 38,46 %
C. Stabilitas Emosi
No

Stabilitas emosi

Frekuensi

Prosentase

Labil

23,08%

Stabil

76,92 %
Jumlah

100%

Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16


September 2016
Dari data pengkajian didapatkan sebagian besar lansia dengan Hipertensi memiliki
stabilitas emosi stabil dengan prosentase 76,92 %

65

4. PERILAKU TERHADAP KESEHATAN


A. Tabel Persepsi-Pengelolaan Pemeliharaan Kesehatan
No

Kebiasaan

Frekuensi

Prosentase

Merokok

0%

Tidak merokok

100 %

100 %

Jumlah

Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16


September 2016
Dari data pengkajian didapatkan sebagian besar lansia dengan Hipertensi tidak
merokok dengan prosentase 100 %.

66

B. Tabel Aktivitas dan Latihan


Tingkat

No

Frekuensi

Kemandirian

Prosentase

Mandiri

16,67 %

Parsial care

66,67 %

Total care

16,67 %

Jumlah

100 %

Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16


September 2016
Dari data pengkajian didapatkan sebagian besar lansia dengan Hipertensi tingkat
ketergantungannya adalah parsial care dengan prosentase 66,67 %.

C. Tabel Nutrisi dan Metabolik


No

Determinan nutrisi

Frekuensi

Prosentase

Good

33,33%

Moderate nutritional

66,67 %

100 %

risk
3

High nutritional risk


Jumlah

Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16


September 2016
Dari data pengkajian didapatkan semua lansia dengan Hipertensi memiliki moderate
nutritional risk, dengan prosentase 66,67 %.

D. Tabel Pola Eliminasi Urine dan Bowel


No

Pola Eliminasi Urin

Frekuensi
67

Prosentase

Normal

83,33%

Retensi urine

0%

Inkontinensia urine

16,66%

100 %

Jumlah

Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16


September 2016
Dari data pengkajian didapatkan sebagia besar lansia dengan Hipertensi memiliki pola
eliminasi urine normal dengan prosentase 83,33%.

No

Pola Eliminasi bowel

Frekuensi

Prosentase

Normal

100 %

Konstipasi

Diare

Inkontinensia alvi

100 %

Jumlah

Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16


September 2016
Dari data pengkajian didapatkan semua lansia dengan Hipertensi memiliki pola
eliminasi bowel yang normal dengan prosentase 100 %.

E. Tabel Pola Tidur Istirahat


No

Kecukupan tidur

Frekuensi

Prosentase

2-5 jam

0%

6-8 jam

100%

> 8 jam

0%
68

Jumlah

100 %

Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16


September 2016
Dari data pengkajian didapatkan sebagian besar lansia dengan Hipertensi memiliki
pola tidur istirahat 68 jam tiap hari dengan prosentase 61,54%.

F. Tabel Tingkat Keseimbangan


No

Tingkat keseimbangan

Frekuensi

Prosentase

Resiko jatuh rendah

50 %

Resiko jatuh sedang

16,67 %

Resiko jatuh tinggi

33,33%

100 %

Jumlah

Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16


September 2016
Dari data pengkajian didapatkan sebagian besar lansia dengan Hipertensi memiliki
risiko jatuh rendah dengan prosentase 50%.

G. Tabel Tingkat Konsentrasi


No

Tingkat konsentrasi

Frekuensi

Prosentase

Rendah

33,33 %

Sedang

66,67%

Tinggi

0%

100 %

Jumlah

69

Sumber: Pengkajian Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Malang pada 16


September 2016
Dari data pengkajian didapatkan sebagian besar lansia dengan Hipertensi memiliki
tingkat konsentrasi sedang dengan prosentase 66,67%.

70

3.3 ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELOMPOK LANSIA DENGAN


HIPERTENSI

ANALISA DATA
1. PERNYATAAN MASALAH
KORELASI
MASALAH

: Sistem Kardiovaskular - Hipertensi

KAITAN KORELASIKORELASI DENGAN

DATA YANG MENUNJANG

Hipertensi karena

MASALAH
Pada lansia terjadi proses

Data Fokus :

proses degeneratif

degeneratif. Dari proses

(Aging Process)

tersebut menyebabkan

lansia di Griya Kasih Siloam mengalami

pembuluh darah tidak elastis,

nyeri

yang mengakibatkan aliran

cepat yang menyebabkan


penyempitan pembuluh darah

sendi

menahun

(kronis)

akibat

hipertensi yang diderita

darah tidak lanca. Sehingga


memacu kerja jantung lebih

Kejadian penyakit saat ini : 6 dari 22 orang

Data Penunjang :
-

Keluhan yang dirasakan saat ini nyeri sendi


100% (pada 6 orang lansia)

yang dapat menjadi


arteroskelerosis yang menjdi

Frekuensi usia lansia :


Middle Age : 33,3 %

penyebab hipertensi

Elderly

: 50 %

Old

: 0%

Very old

: 16,67 %

100%

lansia

dengan

Hipertensi

mengatakan nyeri muncul sewaktu-waktu


tetapi paling sering adalah saat malam hari
dan setelah beraktivitas

71

2. PERNYATAAN MASALAH

KORELASI
MASALAH
Hambatan
fisik
penurunan

: Sistem Muskuloskeletal Gangguan


Mobilitas Fisik

KAITAN KORELASIKORELASI DENGAN

MASALAH
mobilitas Sistem muskuloskeletal

DATA YANG MENANJANG


Data Fokus :

karena manusia bertanggung jawab

Tingkat ketergantungan (aktivitas dan

latihan) :
Mandiri : 16,67 %
Parsial care : 66,6 %
Total care : 16,67 %
3 dari 3 orang lansia dengan Hipertensi

kekuatan terhadap aktivitas yang

otot, proses penyakit, dilakukan manusia.


nyeri

Muskuloskeletal terdiri dari


sendi, otot, tulang. Salah satu

mengatakan jika dibuat jalan kaki (terutama

fungsi otot adalah gerakan.

lutut) terasa cekot-cekot

Jaringan otot bertanggung


jawab atas untuk pergerakkan
anggota tubuh. Suatu gerakan

Data Penunjang :
-

dapat dilakukan oleh jaringan

Frekuensi usia lansia :


Middle Age : 33,3 %

otot melalui mekanisme


kontraksi serat kontraktil
yang terdiri dari aktin dan

Elderly

: 50 %

Old

: 0%

Very old

: 16,67 %

miosin. Jika terjadi


-

penurunan kekuatan otot


dapat dipastikan mobilisasi
manusia terganggu.

72

Tingkat keseimbangan :
Resiko jatuh rendah : 50 %
Resiko jatuh sedang : 16,67 %
Resiko jatuh tinggi : 33,3 %

3. PERNYATAAN MASALAH

KAITAN KORELASI-

KORELASI

KORELASI DENGAN

MASALAH
Ketidakseimbangan
nutrisi

kurang

kebutuhan
karena

: Pola Nutrisi Metabolik


Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

DATA YANG MENUNJANG

MASALAH
Kebutuhan nutrisi didalam Data Fokus:

dari tubuh

manusia

memiliki Dilihat dari kategori status nutrisi

tubuh peran yang sangat penting. Good


penurunan Hal

asupan makanan

ini

didasarkan

: 33,3 %

pada Moderate nutritional risk : 66,67%

karbohidrat dan juga nutrisi High nutritional risk : 0 %


lain yang terkandung dalam 4 dari lansia yang hipertensi dalam kondisi
makanan

akan

diabsorbsi moderate nutritional risk.

oleh tubuh sehingga mampu


menhasilkan energi berupa Data Penunjang :
ATP yang nantinya akan -

Frekuensi usia lansia :

dianfaatkan oleh tubuh untuk

Middle Age : 33,3 %

melkukan

Elderly

: 50 %

Old

: 0%

Very old

: 16,67 %

aktivitas

setiap

harinya.
-

Ditinjau dari hasil pengukuran IMT :


Dari 6 orang yang hipertensi, terdapat 1
normal, 4 underweight, 1 obesitas.

73

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


Perhatian
masyarak
at

Poin
prevalen
si

Tingkat
bahaya

Kemungkina
n untuk
dikelola

Nilai
total

14

Hambatan
mobilitas fisik
berhubungan
dengan penurunan
kekuatan otot,
proses penyakit,
nyeri

12

Ketidakseimbang
an nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh karena
penurunan asupan
makanan

10

Masalah
Hipertensi karena
proses degeneratif
(Aging Process)

74

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS PADA


KELOMPOK LANSIA YANG MENGALAMI HIPERTENSI
DI GRIYA KASIH SILOAM
No
.
1

Diagnosa Keperawatan

Tanda tangan

Hipertensi karena proses degeneratif (Aging Process)


Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan
kekuatan otot, proses penyakit, nyeri ditandai dengan tingkat

ketergantungan partial care 7,69%, frekuensi usia lanjut


elderly adalah 53,84%, resiko jatuh sedang adalah 23,07%
dan resiko jatuh tinggi adalah 7,69%.

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

75

INTERVENSI KEPERAWATAN
No

Dx Kep

1.

Hipertensi
karena proses
degeneratif
(Aging
Process)

Tujuan

Kriteria Standart

Intervensi

Tujuan Umum: 1.Tanda-tanda vital


1. Kaji cara yang
1. Membantu
dalam batas normal
diinginkan klien
menentukan
Setelah
(TD: <140/90
untuk mengurangi
intervesi yang
dilakukan
mmHg, N: 60-100)
nyeri
tepat untuk
tindakan
2.Pasien tampak tenang,
mengurangi nyeri
keperawatan
tidak cemas
selama 3x24 3.Pasien
2. Beri tindakan
2. Teknik memijat
tekanan darah
nonfarmakologi
mengungkapkan
pungung,
dalam batas
untuk
nyeri berkurang
relaksasi otot
4.Mengutarakan cara
normal
menghilangkan
progresif dan
yang diinginkan
sakit kepala
senam tera dapat
untuk menurunkan
seperti, pijat
meningkatkan
rasa nyeri
punggung dan
kenyamanan dan
5.Pasien mengikuti
leher, tehnik
mengallihkan
aturan terapi medis
relaksasi otot
perasaan nyeri
(pengobatan) yang
progresif.
diberikan
3. Latih pasien untuk 3. Mencegah
imobilisasi,
melakukan ROM
kontraktilitas otot
sesuai dengan
atau penurunan
kemampuan pasien
fungsi
muskuloskeletal
4. Catat TD pasien
akibat nyeri sendi
tiap hari
4. Nyeri dapat
meningkatkan
5. Pantau
tanda-tanda vital
perkembangan
5. Perasaan nyeri
nyeri klien secara
yang diungkapkan
subjektif
mengindikasikan
perkembangan
nyeri yang
6. Kolaborasi dalam
dirasakan klien
pemberian
analgesik

Hambatan
mobilitas
fisik b.d

Rasional

Tujuan umum:
Setelah

1. Klien meningkat
dalam aktivitas
fisik
76

1. .Monitoring tanda
vital sebelum dan
sesudah latihan

6. Analgesik
berfungsi
meningkatkan
ambang nyeri
1. Deteksi dini
adanya tanda vital
yang abnormal

penurunan
kekuatan otot

dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3x24
gangguan
mobilitas fisik
teratasi

Tujuan
khusus:

2. Mengerti tujuan
dari peningkatan
mobilitas
3. Meningkatkan
kekuatan dan
kemampuan
berpindah
4. Memperagakan
penggunaan alat
bantu jalan
(Walker)

Kemampuanm
elakukan ADL
klien
meningkat

dan observasi
respon pasien saat
latihan
2.Bantu klien untuk
menggunakan
walker saat
berjalan dan cegah
cedera

sebelum dan
sesudah lathan
2. Penggunaan
walker mencegah
terjadinya cedera

3.Kaji kemampuan
pasien dalam
mobilisasi

3. Mencegah
tindakan yang
melebihi
kemampuan
pasien

4.Ajarkan senam
peregangan otot

4. Melatih sendi agar


tidak kaku serta
melenturkan otot

5. Latih pasien dalam 5. Meningkatkan


pemenuhan
kemandirian
kebutuhan ADLs
pasien
secara mandiri
sesuai kemampuan
3

ketidakseimb
angan nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh

Tujuan umum:
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3x24
kebutuhan
nutrisi pada
lansia dapat
terpenuhi

1. Adanya
1. Kaji adanya alergi
peningkatan berat
makanan
badan
2. Tidak ada tanda- 2. Anjurkan lansia
meningkatkan
tanda malnutrisi
3. Tidak terjadi
intake
penurunan berat
badan yang berarti
4. Berat badan ideal 3. Anjurkan lansia
untuk konsumsi
sesuai dengan
susu tiap hari
tinggi badan
4. Monitor adanya
mual muntah
5. Edukasi pada
lansia terhadap
pentingnya nutrisi
yang adekuat
77

1. Mengetahui ada
tidaknya alergi
makanan yang
dapat
mempengaruhi
penurunan nafsu
makan
2. Agar nutrisi yang
dibutuhkan tubuh
terpenuhi
3. Untuk menjaga
kekuatan tulang
pada lansia
4. Mengantisipasi
adanya
penurunan nafsu

makan
5. Agar lansia dapat
meningkatkan
intake
makanannya.

78

Anda mungkin juga menyukai