Anda di halaman 1dari 2

1. Kaitan Geologi Sejarah dengan analisis Stratigrafi dan Geologi Struktur.

Pada stratigrafi pada membahas tentang perlapisan suatu batuan, dan


menentukan umur suatu perlapisan tersebut (tua sampai muda), kemudian
dapat disimpulkan batuan mana yang akan terlebih dahulu terbentuk
(chronostratigrafi),
Sedangkan pada geologi struktur membahas tentang perubahan bentuk, posisi
ataupun arah batuan dari kerak bumi akibat deformasi. Dari analisis geologi
struktur, dapat merekonstruksi keadaan awal suatu daerah sebelum terkena
deformasi.
Dari kedua analisis diatas, keduanya membahas tentang bagaimana keadaan
masa lampau dan merekonstruksi bagaimana proses keterjadiannya untuk
mengetahui keadaan masa lampau (sejarah geologi) dari suatu wilayah tersebut.
2. Contoh dari geologi struktur misalnya sesar.
Dari analisis geologi struktur, kita mempelajari sesar tersebut, antara lain
jenis sesarnya dengan cara melihat indikasinya ( cermin sesar, sense of
movement, gash fracture). Dari analisis tersebut, kita dapat merekonstruksi
daerah yang terkena deformasi tersebut, bagaimana keadaan sebelumnya.

3. Measure Section bisa memberikan informasi tentang sejarah pengendapan


suatu litologi dan urut-urutannya.
Dari measure section kita dapat melihat litologi suatu batuan mulai dari tekstur
batuan, struktur sedimen yang kemudian membuat log stratigrafi. Dari log
tersebut, kita dapat melihat urutan batuan dari tua ke muda dan juga dapat
menentukan lingkungan pengendapannya dari struktur sedimennya.
4.

Gambar diatas, merupakan contoh unconformity, yaitu disconformity antara


batu breksi dengan batupasir. Dimana kontaknya bersifat erosional. Dari sni
diambil kesimpulan, kontaknya disconformity

5. Pra-Tersier
Terdapat jalur subduksi purba mulai dari Jawa Barat Selatan (Ciletuh), Pegunungan
Serayu (Jawa Tengah), dan Laut Jawa bagian timur ke Kalimantan Tenggara. Lalu hadir jalur
magmatik Kapur yang menempati lepas pantai utara Jawa . Jalur subduksi purba disebabkan
penunjaman lempeng India-Australia dibawah lempeng Eurasia yang berarah NE SW dan pola
tektonik ini dinamakan Pola Meratus.
Tersier
Terdapat jalur subduksi purba membentuk punggungan bawah permukaan laut yang
terletak di selatan Pulau Jawa. Jalur ini merupakan kelanjutan deretan pulau pulau di sebelah
barat Sumatera yang terdiri dari singkapan melange (Pulau Nias) berumur Miosen. Punggungan
berimpit dengan anomali gaya berat negatif. Jalur ini merupakan satuan tektonik yang penting
karena dikaitkan dengan terangkatnya masa ringan dibandingkan sekitarnya sebagai akibat
penyusupan Lempeng Indo-Australia di bawah Lempeng Mikro Sunda. Jalur magmatik Tersier
menempati sepanjang pantai selatan Pulau Jawa.
Secara garis besar, jalur magma Tersier dibagi menjadi dua periode :
Eosen Akhir Miosen Awal
Pola subduksi mengalami perubahan jalur semakin ke arah W E. Pergerakan arah tegasan NW
SE ke arah relatif N S, sehingga terdapat pola struktur yang lebih muda, yaitu Pola Sunda.
Miosen Akhir Pliosen Resen
Pola subduksi yang sudah berarah W E menghasilkan jalur magmatisme berarah W E juga
yang menghasilkan pola pola struktur berarah W E dan berlangsung hingga saat ini. Pola
struktur ini dinamakan Pola Jawa.
6.

Anda mungkin juga menyukai