Anda di halaman 1dari 2

Penerapan Integrasi Lipat

Integrasi lipat sering dihadapi sebagai formulasi antara dari pada


problem fisis yang sedag dihadapi. Terapan integrasi lipat dapat
ditemukan dalam berbagai variasi problem rekayasa. Namun dalam
kesempatan ini hanya disajikan problem geometri, antara lain panjang
garis, luas, dan titik berat serta momen inersia permukaan datar atau
lengkungan, dan volume, serta titik berat benda pejal.

Momen Inersia Permukaan Datar


Suatu bidang datar yang ditempatkan pada bidang (XY), diperlihatkan
dalam gambar 1.1.1. Besaran yang kita minati dalam hal ini adalah
luas, momen statis terhadap sumbu X,Y dan Z, letak titik berat dan
momen inersia terhadap sumbu X,Y dan Z. Untuk memulai, kita
meninjau luas dA pada titik (x,y), sehingga luas menjadi

A= dxdy

(1.1.1
)

Momen statis permukaan terhadap sumbu X dan Y masing-masing


diberikan oleh

S x = ydA

(1.1.
2)

S y = xdA
Titik berat adalah titik yang jika semua permukaan dipusatkan
(lumped) di sana, akan memberikan momen statis yang sama dengan
momen statis akibat permukaan. Jika titik letak berat dinyatakan
dengan (x0,y0), maka per definisi dituliskan
(1.1.3
A y 0=S x
)

A x0 =S y

Y
A
y + dy C (x0,y0)
y

dA
dy
dx
x

x+dx
X

Gambar 1.1.1. Permukaan Datar

Yang dengan mengingat persamaan (1.1.1) dan (1.1.2) memberikan

y 0=

S x ydA
S xdA
=
; x0 = y =
A dxdy
A dxdy

(1.1.4)

Momen kedua atau momen inersia permukaan datar terhadap sumbusumbu X dan Y diberikan oleh
2

I xx = y dA ; I yy = x dA ; I xy = xydA
(1.1.5)
Sedangkan momen inersia polar terhadap sumbu Z diberikan oleh
2

I zz = dA= ( x + y )dA

(1.1.6)

Anda mungkin juga menyukai