Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I.
TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa mampu mengetahui proses ekstraksi suatu zat dari bahan yang terdapat
dialam.
II.
III.
DASAR TEORI
Minyak atsiri merupakan minyak wangi khas yang dihasilkan dari tanaman atau
hewan, terdiri dari campuran berbagai senyawa kimia yang termasuk golongan hidrokarbon
dan hidrokarbon- O. Sifat fisika kimia dan mutu bau dari masing-masing jenis minyak
tersebut merupakan resultan dari campuran senyawa penyusunnya. minyak atsiri bukan
merupakan senyawa tunggal, tetapi tersusun dari berbagai macam komponen yang secara
garis besar terdiri dari kelompok terpenoid dan fenil propana.
Minyak atsiri yang didominasi oleh senyawa monoterpara dan fenol sederhana
lainnya dapat memberikan hasil yang memuaskan jika suhu kolom diprogram mulai dari
40/50 C (Agusta, 2000). Suatu cairan dapat diupakan dengan berbagai cara. Yang paling
mudah memang mendidihkannya sampai semua menguap dan komposisi akhirnya sama
dengan cairan asalnya. Dalam kolom distilasi, suhu menurun dengan ketinggian kolom.
Komponen yang kurang atsiri mengembun dan jatuh kembali dalam labu, tetapi yang lebih
atsiri terus naik ke puncak kolom masuk ke dalam kondensor air dingin, mengembun dan
dikumpulkan dalam wadah penampung (Oxtoby,2001). Bila suatu campuran dua cairan yang
dapat campur didihkan,uap yang lepas dari dalam cairan biasanya mempunyai susunan yang
lebih daripada susunan cairan yang mendidih. Perilaku yang lazim adalah bahwa uap lebih
kaya dengan komponen yang lebih atsiri.
Melalui asal usul biosinterik, minyak atsiri dapat dibedakan menjadi :
- Turunan terpenoid yg terbentuk melalui jalur biosinteris asam asetat mevalonat
- Turunan fenil propanoid yang merupakan senyawa aromatik, terbentuk melalui
jalur biosintesis asam sikimat.Terpenoid berasal dari suatu unit senyawa sederhana
yang disebut sebagai isoprena.Sementara fenil profana terdiri dari gabungan inti
benzena (fenil) dan propana.
Adapun sifat-sifat minyak atsiri sbb:
Memiliki bau khas, umumnya bau ini mewakili bau tanaman asalnya
Memiliki rasa getir, berasa tajam, menggigit, memberi rasa hangat sampai panas atau
justru dingin ketika dikulit, tergantung dari jenis komponen penyusunnya.
Bersifat tidak bisa disabunkan dengan alkali dan tidak berubah menjadi bau tengik, ini
berbeda dengan minyak lemak.
Tidak dapat bercampur dengan air, tetapi dapat memberikan baunya pada air
walaupunkelarutannya sangat kecil.
Sangat mudah larut dalam pelarut organik.
METODE PRODUKSI (PENGAMBILAN) MINYAK ATSIRI
Berdasarkan sifat tersebut diatas, minyak atsiri dapat dibuat dengan beberapa cara,
yaitu penyulingan, ekstraksi dengan pelarut menguap (solvent extraction), ekstraksi dengan
lemak dingin (enfleurasi), ekstraksi dengan lemak panas (maserasi) dan pengepresan
(pressing). Secaraumum metode pengambilan minyak atsiri dapat dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu cara mekanik dan cara fisika-kimia.
1.
Cara Mekanik
Metode yang sering disebut expression ini merupakan cara cold pressing tidak ada
panas yangdibutuhkan pada cara ini. Prosesnya adalah penekanan/pemerasan (squeezing).
Bahan dasar yang bisa diambil minyaknya dengan pengepresan secara mekanik biasanya
berupa biji-bijian ataukacang-kacangan maupun buah-buahan (citrus oil). Beberapa buah
yang mengandung citrus oildiantaranya bergamot, grapefruit, lemon, lime, mandarin, orange,
dan tangerine. Ada tiga cara yang berbeda untuk memungut citrus oil :
1) Sponge
Dulu dilakukan secara manual (dengan tangan). Daging buah dipisahkan, kulit buah
dan biji direndam dalam air panas. Setelah lebih elastis kemudian sponge/busa
ditempelkan pada kulit buah lalu diperas/ditekan. Minyak atsiri yang keluar akan
terserap oleh sponge. Setelah jenuh,dikumpulkan dengan cara memeras sponge.
2) Equelle a piquer
Cara ini lebih hemat tenaga daripada sponge. Metode ini tidak lagi dilakukan dengan
cara manual tapi dengan alat yang yang diputar dan dilengkapi paku-paku pada
pinggirnyauntuk menusuk oil cells pada kulit buah. Minyak atsiri dan pigmen dapat
dikeluarkan dari kulit buah, kemudian minyak atsirinya dapat dipisahkan.
3) Machine abrasion
Hampir sama dengan cara 2. Mesin dapat melepaskan kulit buah dan memasukkannya
ke dalam centrifuge dengan menambahkan air. Pemisahan secara sentrifugal ini
berjalan sangat cepat, tetapi karena minyak atsiri bercampur dengan zat-zat lain,
2.
IV.
LANGKAH KERJA
Menimbang 10 gram potongan bunga kenanga dengan mengiris dan
menghaluskan kemudian dimasukkan dalam soxhlet
Menyiapkan alat ekstraksi soxhlet dan bunga kenanga yang telah diletakkan
dalam sifon dimasukkan kedalam alat ekstraktor
Memasukkan etanol sebanyak 200 ml dalam labu leher dua atau 1/2- 2/3 dari
volume labu dan melakukan ekstraksi selama 3 jam (sampai benar-benar
jernih)
Mendestilasi ekstrak yang diperoleh kemudian menampung destilat yang
terbentuk
Menimbang labu bundar kosong untuk mendapatkan gram minyak yang
terbentuk
Menganalisa sifat fisik minyak
V.
DATA PENGAMATAN
No. Perlakuan
1
Pengamatan
sampai
bunga kecil.
menjadi kecil-kecil.
Menghaluskan bunga kenanga Bunga kenanga berbentuk halus.
menggunakan mortar.
Memasukkan 200 ml alkohol Larutan
ke dalam labu bundar.
Mengekstraksi
bening/
alkohol
tidak
berwarna
berwarna
dan
bersifat volatil.
dengan Warna awal pelarut (alkohol)
residu
berwarna
ditimbang.
hijau.
Menganalisa sifat fisik minyak Berwarna hjau, densitas sebesar
atsiri.
0,804 gr/ml.
Siklus Ekstraksi
VI.
bening,
Siklus
Waktu
1 jam
PERHITUNGAN
Kadar air dan zat menguap
Berat crusible kosong (a)
Berat crusible + sample (b)
Berat sample
= 36,46 gram
= 41,46 gram
= b-a
= (41,46- 36,36) gram
= 5 gram
4,0392 gram
x 100
5 gram
80,784
= 15,37 gram
Berat kenanga (b) = 34,6032
gram
a
kadar minyak = x 100
15,37 gram
x 100
34,6032 gram
44,4179
b 4,02 gram
= =
=0,804 gr /ml
a
5 ml
tujuan dari
praktikum ini adalah untuk mengetahui proses ekstraksi suatu zat dari bahan yang terdapat
didalam, menggunakan suatu pelarut. Minyak atsiri adalah cairan pekat yang tidak larut air,
mengandung senyawa-senyawa berwarna yang berawal dari berbagai tanaman. Ekstraksi
yang digunakan adalah ekstraksi soxhlet karena sampel berupa padatan.
Satu set alat exstraksi soxhlet terdiri atas pembakar, labu dasar bulat, soxlet,
serta pendingin. Pembakar digunakan dlam pemanasan. Pemanasan berfungsi agar pelarut
lebih reaktif (mengubah pelarut yang berupa cairan menjadi uap). Pelarut yang menguap
kemudian mencair lagi dan jatuh berupa tetesan. Pelarut yang baru ini lebih reaktif sehingga
mempercepat proses ekstraksi. Labu dasar bulat berisi pelarut yang dipanaskan. Soxhlet
berisi sampel. Pendingin berfungsi untuk mendinginkan uap yang panas. Aliran air dalam
pendingin dialirkan dari bawah agar alirannya lebih lama sehingga pendinginannya lebih
optimal.
Setelah itu dilakukan proses destilasi dengan tujuan memisahkan pelarut yang
mengekstraksi bunga kenanga. Prinsip destilsi, yaitu memisahkan dua campuran larutan
berdasarkan titik didih. Titik didih pelarut (etanol) yang jauh rendah dari minyak atsiri bunga
kenanga, sehingga pelarut yang teruapkan pertama kali. Minyak atsiri bunga kenanga akan
tertinggal dalam labu bundar. Dari hasil perhitungan persen minyak bunga kenanga
didapatkan sebesar 44,4179%, dari memiliki densitas sebesar 0,804 gr/ml.
VIII. KESIMPULAN