Anda di halaman 1dari 14

Cara Membuat Usulan Penelitian dan Menulis Tesis

Usulan Penelitian (UP) adalah rencana penelitian tertulis yang bersifat


formal, yang dapat berbeda dari institusi ke institusi dan diperlukan untuk :
- Memperoleh persetujuan penelitian dari institusi tempat ia meneliti.
- Sebagai alat untuk menuntun peneliti dalam melaksanakan seluruh
proses
penelitian.
- Untuk mengajukan permintaan dana.

5 Hal Pokok dalam menyiapkan UP adalah:


Latar belakang pengetahuan tentang topik yang diteliti.
Persoalan tentang Maksud dan Tujuan serta Kegunaan Penelitian.
Persoalan tentang data yang diperlukan.
Persoalan tentang penentuan sampel (Teknik sampling).
Persoalan tentang teknik analisis data.

Pemilihan Topik Penelitian

Topik berada dalam jangkauan kemampuan


Cukup tersedia data yang diperlukan
Cukup penting untuk diteliti.
Cukup menarik untuk diteliti

Sistematika UP
Judul penelitian
Pendahuluan
Latar Belakang Penelitian
Rumusan Masalah
Maksud dan Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
Tinjauan Pustaka, Kerangka Pemikiran, Premis, dan Hipotesis
Subjek dan Metode
Daftar Pustaka.
Lampiran.

Judul
Judul merupakan identitas atau cermin dari keseluruhan isi dan proses
kegiatan penelitian yang akan dilakukan.

Judul perlu dinyatakan dengan menggunakan kata-kata yang jelas,


singkat, dan ekspresif, kalimat yang sederhana, kalau perlu dapat
dibuat sub-judul.
Terdiri dari 2 variabel yang berkaitan: Variabel bebas berkaitan dengan
variabel terikat
Pendahuluan:
Latar Belakang Penelitian
Pertama kali tentukan masalahnya karena tidak semua masalah
kesehatan dapat dikembangkan menjadi penelitian.
Syarat masalah dapat diangkat jadi penelitian: kemampulaksanaan,
menarik, memberikan sesuatu yang baru, etis, serta relevan FINER
(Feasible, Interesting, Novel, Ethical, Relevant)
Feasible
Tersedia subjek penelitian
Tersedia dana
Tersedia waktu
Tersedia alat
Tersedia keahlian
Interesting, Novel, Ethical, Relevant
Interesting : Masalah hendaknya menarik bagi peneliti. Novel :
membantah atau mengkonfirmasi penelitian terdahulu, melengkapi-

mengembangkan hasil penelitian terdahulu, menemukan sesuatu yang


baruorisinalitas.
Ethical: tidak bertentangan dengan etikaharus ada persetujuan
Komisi Etika Medis
Relevant: dg kemajuan ilmu, untuk tata- laksana pasien, dasar
penelitian selanjutnya
Sumber masalah penelitian
Studi kepustakaan
Hasil konferensi, seminar, simposium, lokakarya.
Pengalaman dalam praktek sehari-hari.
Pendapat pakar yang masih spekulatif.
Sumber non-ilmiah.
Apapun sumbernya masalah akan ada kalau banyak membaca.
Apakah masalah layak dan sesuai untuk diteliti ?
FINER
Pertimbangan

dari

arah

masalahnya:

apakah

akan

memberi

sumbangan pada pengembangan teori dan pemecahan masalah


praktis.
Pertimbangan dari arah Peneliti: biaya, waktu, alat dan perlengkapan,
kemampuan teoritis, penguasaan metode yang diperlukan.
Komponen yang harus nampak dalam Latar Belakang

Ada fenomena masalah


Implikasi masalah tersebut terhadap berbagai aspek
Pendekatan umum yang akan digunakan dalam meneliti masalah.
Kegunaan umum dari masalah yang akan diteliti.
Masalahalasan alternatif pemecahan masalah.
Latar belakang.
Latar belakang Situasional
Latar belakang kondisional
Apa tantangannya
jadi apa kepentingannya, untuk apa, apa dampak positifnya, dan
ditekan
dampak negatifnya.
Buat Tema sentral masalah yang isisnya adalah latar belakang situasi,
kondisi dan apa tantangannya. Tantangan ini akan dijabarkan dalan
Rumusan Masalah.

Rumusan Masalah
Syaratnya : dikemukakan dalam kalimat tanya, substansi harus khas,
bila terdapat beberapa pertanyaan maka harus dipisah.
Dimulai dengan kalimat pembuka. Contoh:

1) berdasarkan uraian dalam latar belakang penelitian tersebut


diatas dapat
dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
2) Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, dapat
dirumuskan dan
diidentifikasikan masalah yang timbul yang patut diteliti, yaitu:
Contoh Rumusan Masalah

Apakah pentotal dapat menurunkan metabolisme otak ?

Apakah obat A menurunkan curah jantung ?

Tidak disebutkan sbb:


1) Apakah pentotal mempunyai efek proteksi otak?
2) Apakah obat A mempengaruhi fungsi ventrikel kiri ?
Karena banyak parameter untuk menentukan fungsi ventrikel kiri atau
proteksi otak.

Maksud dan Tujuan Penelitian


Kalimat positif, merupakan kebalikan dari kalimat tanya pada Rumusan
Masalah.

Didahului kata pembuka, misalnya: Mengacu pada RM, maksud dan


tujuan penelitian ini adalah:.
Bila RM ada 2, maka Maksud dan Tujuan ada 2, dan Hipotesis ada 2.
Kegunaan Penelitian
Diuraikan manfaat apa yang diharapkan diperoleh dari penelitian yang
dilakukan nanti.
Biasanya disebutkan manfaat dalam bidang akademik atau ilmiah,
pelayanan masyarakat serta pengembangan penelitian itu sendiri
Kerangka pemikiran
Mencari teori, konsep yang dijadikan landasan teoritis penelitian
penelaahan kepustakaan.
Sumber kepustakaan : sumber acuan umum (buku), sumber acuan
khusus (jurnal, buletin penelitian, tesis, disertasi, laporan penelitian
lain)
Prinsipnya harus mutakhir dan relevan.
Premis dideduksi menjadi hipotesis
Dari Premis diuraikan lebih luas menjadi bagian dari Kerangka
Pemikiran.
Tidak semua penelitian perlu hipotesis (penelitian deskriftif).
Penelitian analitik : perlu hipotesis, karena mencari hubungan antar
variabel.
Hipotesis

Adalah

jawaban

sementara

terhadap

masalah

penelitian

yang

kebenarannya masih harus diuji secara empiris.


Dibuat secara induksi atau deduksi dari premis.
Premis merupakan pernyataan yang benar yang diambil dari buku,
jurnal.
Pada

deduksi

ada

premis

mayor,

premis

minor

dan

simpulan

(hipotesis)

Uji hipotesis
H0 adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya saling hubungan
antara 2 variabel atau tidak ada perbedaan antara kelompok satu
dengan kelompok lainnya.
HA ((Hipotesis Alternatif) menyatakan adanya saling hubungan antara
2 variabel atau ada perbedaan antara kelompok satu dengan lainnya.
Hipotesis penelitian boleh H0 atau HA
Sasaran uji statistik pada umumnya menolak H0 (menerima HA)

Syarat hipotesis yang baik


Dinyatakan dalam kalimat deklaratif yang jelas dan sederhana.
Mempunyai

landasan

berdasarkan premis)

teori

yang

kuat

(ingat

Hipotesis

dibuat

Menyatakan hubungan antara variabel tergantung dengan satu atau


lebih variabel bebas
Memungkinkan diuji secara empirik
Rumusan harus khas dan menggambarkan variabel yang diukur
Dikemukakan apriori: dikemukakan sebelum penelitian dimulai

BAB III Subjek dan Metode Penelitian


Subjek Penelitian
Pemilihan Subjek : kriteria inklusi,
kriteria eksklusi, kriteria pengeluaran
Penentuan Besar Sampel
Metode Penelitian
Tipe dan Rancangan Penelitian
Definisi Konsepsional dan Operasional variabel
Definisi Konsepsional: Variabel bebas, terikat, perancu
Definisi Operasional :
Analisis Data
Tata Cara Kerja Penelitian
Pemilihan Obat dan Alat

Tata cara Kerja


Tempat dan Lama Penelitian

Kriteria Inklusi
Merupakan persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh subjek
penelitian.

Umumnya mencakup karakteristik klinis (misal ASA-I), demografis,


geografis dan periode waktu.

Yang sering dipakai diagnosis, jenis kelamin, kelompok umur, pasien


yang datang dalam periode waktu tertentu

Kriteria Eksklusi
Keadaan yang menyebabkan subjek yang sudah memenuhi kriteria
inklusi tidak dapat diikutsertakan dalam penelitian.
Kontraindikasi, terdapatnya penyakit lain yang mempengaruhi variabel
yang diteliti, kepatuhan pasien, pasien menolak diteliti, masalah etik.
Kriteria pengeluaran
Sample sudah masuk inklusi kriteria, sudah dirandom, tapi karena
sesuatu hal tidak diikutkan dalam penelitian.
Dalam perhitungan statistik harus diikutkan.

Besar sampel
Bila ada 3 perlakuan:
t ( r-1 ) > 6
3 ( r-1) > 6
3r3 >6
3r >9
r >3
Gomes & Gomes : Principles and Procedure of Statistik.

Rule of thumb : setiap variable 10 sampel.

(n-1)(t-1) 16

dll

Desain:
Hal penting sebelum menentukan jenis desain
Sejak pertama peneliti harus menentukan apakah akan melakukan
penelitian intervensi/eksperimental atau hanya observasi. Peneltian
dibagi atas 2 macam: Observasional dan eksperimental. Observasional
misalnya

laporan

kasus,

serial

kasus,

kohort,

Eksperimental misalnya randomized control trial.

case

conrrol.

Bila memilih observasi tentukan apakah hanya pengamatan sewaktu


(cross sectional) atau melakukan follow up (studi longitudinal).
Apakah retrospektif atau prospektif.
Harus diingat jenis penelitian yang satu tidak lebih unggul dari yang
lain. Jenis penelitian dipilih berdasarkan tujuan penelitian.

Contoh desain penelitian


Penelitian eksperimental dengan RCT untuk mengetahui manfaat
penambahan obat X pada anestesi cedera ekstrimitas.
Penelitian ini merupakan studi cross sectional untuk menentukan
prevalens miokarditis pada pasien demam tipoid.

Definisi konsepsional variabel


Semua variabel yang diteliti harus diidentifikasi.
Variabel bebas (prediktor, kausa)
Variabel tergantung (outcome, efek)
Variabel perancu (confounding variable)

Variabel: contoh
Membandingkan pengaruh obat anestesi A dan B terhadap tekanan
darah.

Variabel bebas : obat Anestesi A dan B


Variabel tergantung: tekanan darah
Variabel perancu : faktor lain yang akan menurunkan tekanan darah
bila diberi
obat A atau B, misalnya hipovolemia, payah jantung jadi pasien
harus
normovolemia, tidak payah jantung
Definisi operasional variabel:
Supaya tidak ada makna ganda dari semua istilah yang digunakan.
Contoh:
1. Cedera kepala berat adalah cedera kepala yang pada pemeriksaan
klinis menunjukkan nilai GCS < 8.
2. Hipotensi adalah tekanan darah sistolik < 90 mmHg
3. Cerebral iskemia adalah bila SJO2 < 50%

Rencana Pengumpulan Data: Pengukuran dan Alat Ukur


Pengukuran adalah observasi fenomena dengan maksud agar dapat
dilakukan analisis menurut aturan tertentu.
Standarisasi cara pengukuran, pelatihan pengukur, penyempurnaan
instrumen, kalibrasi alat.

Contoh:

gas

darah

dengan

I-stat

yang

telah

dikalibrasi

dan

dibandingkan dengan alat lain yang telah dikalibrasi. Tekanan darah


dilakukan secara noninvasif dengan Tekanan Darah otomatis.

Rencana pengolahan dan analisis data


Sebutkan analisa statistik yang digunakan, misal uji-t.
Tentukan batas kemaknaan yang dipakai. Signifikan bila p<0,05

Daftar Pustaka
Perhatikan cara penulisan kepustakaan yang diminta. Penulisan titik, titik
koma, titik dua harus diperhatikan.
Contoh:
1. Cooper KR, Boswell PA.Save use of PEEP in patient with severe head
injury. J Neurosurg 1995;63(2):552-55.
2. Wilson RF. Trauma.In: Shoemaker WC, Thomson WL,eds.Textbook of
Critical Care. Philadelphia:WB Saunders;1984.877-912.

Prinsip: mengikuti pedoman yg dikeluarkan oleh organisasi internasional,


contoh dari BJA

Anda mungkin juga menyukai