Anda di halaman 1dari 19

EKOSISTEM

MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Telaah Biologi SMP
yang diampu oleh Dr. Muhfahroyin, S. Pd. , M. T. A.
dan Agil Lepiyanto, S. Pd., M. Pd.

Oleh :
1. Ety Yunita Sari

(15320043)

2. Novia Septiarini

(15320048)

3. Nur Sukhairivia

(15320049)

4. Ni Putu Chandra Kusuma

(15320059)

5. Sara Visia Yustin

(15320063)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2016

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.


Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah Ekosistem yang disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Telaah
Biologi SMP yang diampu Dr. Muhfahroyin, S. Pd. , M. T. A.

dan Agil

Lepiyanto, S. Pd., M. Pd.


Makalah ini berisi tentang ekosistem, komponen penyusun ekosistem,
satuan makhluk hidup dalam ekosistem, habitat dan nisia, kebergantungan
dalam ekosistem dan pola interaksi dalam ekosistem.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karna
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
makalah kami mampu menambah ilmu untuk pembaca dan semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kami. Amin.
Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Metro , 25 September 2016

Penulis

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan Makalah ............................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
A. Pengertian Ekosistem ....................................................................... 3
B. Satuan Makhluk Hidup dalam Ekosistem .......................................... 3
C. Habitat dan Nisia ............................................................................... 4
D. Komponen Penyusun Ekosistem ....................................................... 5
E. Kebegargantungan Dalam Ekosistem ............................................... 7
F. Pola Interaksi dalam Ekosistem ........................................................ 10
BAB III KESIMPULAN ................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Rantai Makanan ......................................................................... 8


Gambar 2. Jaring-jaring Makanan ................................................................. 9
Gambar 3. Piramida Ekologi Jumlah ............................................................. 9
Gambar 4. Piramida Ekologi Biomassa......................................................... 10
Gambar 5. Piramida Ekologi Energi .............................................................. 10
Gambar 6. Interaksi Antara Harimau dengan Kijang ..................................... 11
Gambar 7. Interaksi Antara Ayam dengan Kucing ........................................ 11
Gambar 8. Simbiosis Mutualisme ................................................................. 12
Gambar 9. Simbiosis Parasitisme ................................................................. 13
Gambar 10. Simbiosis Komensalisme .......................................................... 13

iv

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan
kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk
keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup. Bila kita
membicarakan

mengenai

konservasi

ekosistem,

maka

hal

tersebut

merupakan bahasan kompleks yang tidak bisa lepas dari semua mahluk yang
ada di bumi, baik faktor biotik maupun abiotik. Keseimbangan Ekosistem perlu
ada penjagaan dan pengawasan dari manusia sebagai kholifah di bumi,
karena bumi diciptakan dalam kondisi Seimbang atau ideal. Hal ini sesuai
dengan QS. Al hajj ayat 63

Artinya: Apakah kamu tidak melihat bahwasanya Allah menurunkan air dari
langit, lalu menjadikan bumi itu hijau? Sesungguhnya Allah maha halus lagi
maha mengetahui. Ayat ini menjelaskan bahwa alam diciptakan dalam
kondisi hijau, namun sekarang kerusakan alam (keseimbangan ekosistem
berubah) karena ulah manusia.
Bumi ini cukup untuk menghidupi manusia seluruh alam, namun tidak
akan mencukupi untuk dua orang yang serakah. Untuk itu sudah sewajarnya
bila kita sebagai kholifah serta seorang biolog untuk turut serta menjaga dan
melestarikan lingkungan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ekosistem?
2. Apa saja satuan makhluk hidup dalam ekosistem?
3. Apa yang dimaksud dengan habitat dan nisia?
4. Apa saja komponen penyusun ekosistem?
5. Bagaimana kebergantungan dalam ekosistem?
6. Bagaimana pola interaksi dalam ekosistem?

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Untuk mengetahui dan memahami tentang ekosistem.
2. Untuk mengetahui dan memahami satuan makhluk hidup dalam ekosistem.
3. Untuk mengetahui dan memahami habitat dan nisia.
4. Untuk mengetahui dan memahami komponen penyusun ekosistem.
5. Untuk mengetahui dan memahami kebegargantungan dalam ekosistem.
6. Untuk mengetahui dan memahami pola interaksi dalam ekosistem.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ekositem
Ekosistem adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara makhluk
hidup dengan lingkungannya. Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik
antar makhluk hidup dengan lingkungannya disebut ekologi. Semua
ekosistem di permukaan bumi saling berinteraksi membentuk ekosistem yang
besar disebut ekosfer dan laisan permukaan bum dan atmosfer yang dihuni
oleh seluruh makhluk hidup disebut biosfer.
Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi dua, yaitu ekosistem
terestial

dan

ekosistem

aquatik.

Sedangakan,

berdasarkan

proses

terbentuknya, ekosistem terbagi menjadi dua jenis ekosistem, yaitu ekositem


alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alami terbentuk tanpa campur tangan
manusia, contohnya laut, danau dan hutan. Ekosistem buatan terbentuk
karena campur tangan manusia, contohnya kolam, kebun, dan sawah.

B. Satuan Makhluk Hidup dalam Ekosistem


Satuan makhluk hidup yang menyusun ekosistem yaitu:
1. Individu
Istilah individu berasal dari bahasa latin, yaitu in yang berarti tidak dan
dividus yang berarti dapat di bagi. Jadi individu adalah makhluk hidup yang
berdiri sendiri yang secara fisiologis bersifat bebas atau tidak mempunyai
hubungan dengan sesamanya. Individu juga disebut satuan makhluk hidup
tunggal. Contohnya seekor nyamuk, seekor burung, atau individu lainnya.
3

2. Populasi
Populasi berasal dari bahasa latin, yaitu populus yang berarti semua
orang yang bertempat tinggal pada suatu tempat. Dalam ekosistem, populasi
berarti kelompok makhluk hidup atau individu-individu yang memiliki spesies
sama dan menempati daerah tertentu. Contohnya semua kumbang air,
disebut populasi kumbang air.
3. Komunitas
Interaksi antar populasi di dalam suatu area pada suatu waktu
membentuk komunitas. Jadi, komunitas merupakan keseluruhan makhluk
hidup yang mengadakan interaksi di suatu tempat pada waktu tertentu.
Contohnya interaksi antar populasi ikan dengan populasi teratai.

C. Habitat dan Nisia


Di dalam ekosistem, habitat atau tempat hidup organisme sangat erat
hubungannya dengan nisia atau relung. Setiap organisme memiliki kebutuhan
yang berbeda. Kebutuhan tersebut diperoleh dari lingkungannya. Tempat
alami organisme tersebut disebut habitat. Habitat menyediakan makanan dan
tempat berlndung bagi makhluk hidup.
Di dalam habitatnya makhluk hidup memiliki peran tertentu, yaitu
melakukan hal yang dapat dilakukan makhluk hidup di habitatnya. Peran
tersebut disebut nisia. Nisisa terbentuk untuk menghindari persaingan antar
spesies. Nisia berkatan dengan jenis makanan, cara mencari makanan, dan
waktu mencari makanan.

D. Komponen Penyusun Ekosistem


Ekositem tersusun atas komponen hidup (biotik) dan komponen tak
hidup

(abiotik).

Komponen

tersebut

saling

berhubungan

dan

saling

mempengaruhi satu sama lain.


1. Komponen Biotik
Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup di dalam ekosistem
dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu
a. Produsen
Produsen merupakan makhluk hidup yang mampu menghasilkan
makanannya sendiri (autotrof) berupa bahan organik dari bahan anorganik.
Proses tersebut hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan dengan cara
fotosintesis. Tumbuhan melakukan fotosintesis dengan bantuan energi
cahaya. Hasil dari fotosintesis tersebut adalah gula. Kemudian gula diubah
menjadi zat tepung. Selain itu, gula juga dapat diubah menjadi bahan organik
lainnya.
b. Konsumen
Konsumen merupakan makhluk hidup yang tidak dapat membuat
makanan sendiri (heterotof). Konsumen memakan bahan organik yang
dihasilkan produsen. Jadi, konsumen sangat tergantung pada produsen.
Hewan yang memakan tumuhan (herbivor) secara lansung disebut
konsumen primer atau konsumen tingkat pertama (konsumen I). Konsumen I
adalah hewan pemakan rumput, seperti kambing, sapi, dan ulat. Hewan yang
memakan konsumen I disebut konsumen sekunder atau konsumen tingkat II
(konsumen II), misalnya burung pemakan ulat. Hewan pemakan konsumen
sekunder disebut konsumen tersier atau konsumen tingkat tiga (konsumen III),
misalnya burung alap-alap yang memangsa burung pemakan ulat. Demikian

seterusnya sampai tidak ada lagi hewan yang memakan konsumen


tersebut.konsumen terakhir dinamakan konsumen puncak.
c. Dekomposer
Samapah

atau

bangkai

membusuk

karena

adanya

peroses

pembusukan dan penguraian oleh dekomposer. Organisme yang tergolong


dekomposer adalah jamur dan bakteri. Bakteri pembusuk dan jamur mengurai
bahan organik menjadi ahan anorganik, air dan gas. Selanjutnya hasil
penguraian dimanfaatkan lagi oleh produsen.

2. Komponen Abiotik
Di dalam ekosistem, komponen abiotik sangat mempengaruhi
kehidupan komponen biotik. Komponen abiotik meliputi gas karbondioksida,
oksigen, air, tanah, suhu, kelembapan, cahaya matahari dan ruangan.
a. Gas Karbondioksida dan Oksigen
Gas karbon dioksida diperlukan tumbuhan untuk berfotosintesis.
Sedangkan, oksigen dibutuhkan manusia, hewan, dan tumbuhan untuk
bernapas. Di dalam ekosistem terjadi daur oksigen

dan karbon dioksida

melalui proses pernapasan dan fotosintesis.


b. Air
air berfungsi sebagai pelarut dan bahan baku berbagai proses di
dalam tubuh. Jika tidak ada air, maka tumbuhan hijau tidak berfotosintesis,
layu dan akhirnya mati. Begitupun dengan hewan akan mati jika tidak ada air.
c. Tanah
Tanah menyediakan habitat dan sumber makanan bagi tumbuhan dan
hewan. Tanah mengandung air tanah, udara tanah, garam mineral, dan
humus.
d. Suhu
6

Suhu dapat dipengaruhi oleh cahaya matahari dan adanya tumbuhan.


Suhu lngkungan berpengaruh terhadap jenis makhluk hidup yang menghuni
lingkungan tersebut. makhluk hidup pada umumnya hidup di suhu yang
sedang dan perubahan suhunya tidak mencolok.
e. Kelembapan
Daerah pegunungan memiliki kelembapan udara yang lebih tinggi dari
pada daerah daratan rendah. Di pegunungan banyak terdapat tumbuhan
epifit. Sedangkan, di daerah dataran rendah jarang terdapat tumbuhan epifit.
Hal tersebut dikarenakan tumbuhan epifit membutuhkan tempat yang
kelembapan udaranya tinggi.
f. Cahaya Matahari
Cahaya matahari adalah sumber energi ekosistem. Cahaya matahari
dibutuhkan untuk proses fotosintesis. Tumbuhan dan hewan tidak dapat hidup
tanpa cahaya. Cahaya juga mempengaruhi tingkah laku, kegiatan hewan dan
suhu.
g. Ruangan
Ruangan

yang

cukup

memungkinkan

makhluk

hidup

untuk

mendapatkan makanan, tumbuh, bergerak dan berkembangbiak. Seringkali


hewan bermigrasi karena ruangan tempat hidupnya terganggu atau ruang
geraknya terbatas.

E. Kebergantungan Ekosistem
Kebergantungan di dalam ekosistem terjadi antar individu satu spesies
dan antaa individu berbeda spesies. Antar individu satu spesies saling
ketergantungan

dalam

memperoleh

makanan,

membuat

sarang

dan

berkembangbiak. Sedangkan, ketergantungan anatar individu berbeda

spesies terjadi di dalam peristiwa dimakan dan dimakan yang mengakibatkan


terbentuknya rantai makanan, jaring-jaring makanan dan piramida ekologi.
1. Rantai Makanan
Rantai makanan adalah proses makan dan dimakan yang diikuti
perpindahan energi dari satu organisme ke organisme lainnya dalam tingkat
tertentu. Energi memasuki sebagian besar ekosistem dalam bentuk cahaya
matahari yang kemudian diubah oleh organisme autotrof menjadi energi kimia.
Energi tersebut kemudian diteruskan ke organisme heterotof dalam bentuk
senyawa-senyawa organik. Proses ini terjadi melalui proses makan dan
dimakan.

Gambar 1. Rantai Makanan


(Sumber: http://oratoto.blogspot.com)
2. Jaring-jaring Makanan
Hubungan anatr rantai makanan yang lebih kompleks disebut jaringjaring makanan. Jaring-jaring makanan yang terdapat di dalam ekosistem
tidak selalu sama. Semakin besar keanekaragaman suatu organisme, maka
semakin kompleks jaring-jaring makanan. Semakin kompleks jaring-jaring
makanan, maka semakinkokoh dan stabil ekosistem tersebut.

Gambar 2. Jaring-jaring Makanan


(sumber: https://nasriaika1125.wordpress.com)
3. Piramida Ekologi
Di dalam ekosistem, jumlah organisme yang menempati setiap tingkat
trofik tidak sama. Organisme yang menempati tingkat trofik I jumlahnya paling
banyak. Semakin tinggi tingkat trofik, maka semakin sedikit jumlah
organismenya.
Piramida ekologi dibedakan menjadi piramida jumlah, piramida
biomassa dan piramida energi. Piramida jumlah menggambarkan jumlah
organisme yang menempati setiap tingkat trofik. Produsen menempati tingkat
trofik paling bawah, karena jumlahnya terbanyak. Semakin tinggi trofiknya,
maka semakin sedikit jumlah organismenya.

Gambar 3. Piramida Ekologi Jumlah


(Sumber: http://rahmadhanits.blogspot.co.id)

Piramida biomassa menggambarkan jumlah berat total organisme


yang menempati setiap tingkat trofik. Piramida energi menggambarkan jumlah
energi yang terkandung dalam setiap trofik. Sama halnya dengan piramida
jumlah, organisme tingkat trofik I memiliki nilai terbesar pada piramida
biomassa dan piramida energi.

Gambar 4. Piramida Ekologi Biomassa


(sumber: http://fungsi.web.id)

Gambar 5. Piramida Ekologi Energi


(Sumber: http://rahmadhanits.blogspot.co.id)

F. Pola Interaksi dalam Ekosistem


Interaksi antarorganisme terjadi dengan berbagai macam pola.
Interaksi tersebut ada yang saling menguntungkan, merugikan satu pihak,

10

menguntungkan satu pihak tetapi pihak lain tidak dirugikan maupun


diuntungkan, dua pihak saling memperebutkan satu hal, serta pihak yang
menghambat pihak lain. Adapun pola-pola interaksi tersebut adalah
1. Predasi
Predasi

merupakan

pola

interaksi

antara

pemangsa

dengan

mangsanya. Hubungan antara pemangsa dan hewan yang dimangsa sangat


erat, pemangsa tidak akan hidup jika tidak ada mangsa. Selain itu, pemangsa
juga sebagai pengontrol populasi mangsa. Contohnya interaksi antara
harimau dengan kijang.

Gambar 6. Interaksi Antara Harimau dengan Kijang


(sumber: http://sukasains.com)
2. Netralisme
Netralisme adalah hubungan yang tidak saling mempengaruhi,
meskipun berbagai organisme hidup pada habitat yang sama. Netralisme
terjadi apabila nisia berbeda. Akan tetapi, pada dasarnya hubungan yang
benar-benar netral tidak ada. Contohnya interaksi antara ayam dan kucing di
kebun.

Gambar 7. Interaksi Antara Ayam dan Kucing


(sumber: http://sukasains.com)

11

3. Simbiosis
Simbiosis adalah hubungan erat antara dua organisme berbeda
spesies yang hidup bersama. Simbiosis dibedakan menjadi mutualisme,
parasitisme, dan komensalisme.
a. Simbiosis Mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah hubungan yang saling menguntungkan
antar dua spesies organisme yang hidup bersama. Contohnya simbiosis
mutualisme yang terjadi anatara lebah madu dan bunga.

Gambar. 8 Simbiosis Mutualisme


(sumber: http://sukasains.com)
b. Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitsme adalah hubungan antara dua organisme berbeda
spesies dimana salah satu pihak mendapat keuntungan, sedangkan pihak lain
dirugikan. Contohnya benalu (Loranthus sp.) dengan tanaman inang. Benalu
tidak mempunyai akar yang sempurna, sehingga tidak dapat menyerap air
dan unsur hara dari tanah dengan baik, sehingga dia hidup menempel pada
batang tanaman inang dan akarnya masuk ke pembuluh angkut tanaman
untuk menyerap air dan unsur hara dari tanaman inang tersebut sehingga
merugikan.

12

Gambar 9. Simbiosis Parasitisme


(sumber: http://sukasains.com)

c. Simbiosis Komensalisme
Simbiosis ini adalah hubungan antara dua spesies organisme yang
menguntungkan satu pihak, tetapi pihak lain tidak diuntungkan maupun
dirugikan. Contohnya simbiosis antara ikan badut dengan anemon laut.

Gambar 10. Simbiosis Komensalisme


(sumber: http://sukasains.com)

4. Kompetisi
Kompetisi merupakan interaksi antar makhluk hidup yang berbeda
jenis untuk merebutkan satu hal yang sama. Contohnya persaingan antara
kerbau dan kambing di padang rumput yang sama.
5. Antibiosis
Antibiosis adalah interaksi antar makhluk hidup dimana makhluk hidup yang
satu menghambat pertumbuhan makhluk hidup yang lain. Contohnya interaksi
antara jamur Penicillium dengan jenis mikroorganisme lain.

13

BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ekosistem


adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Ekosistem tersusun atas komponen biotik dan abiotik yang di
dalamnya saling mempengaruhi satu sama lain dan saling kebergantungan
antarkomponen biotik satu spesies dan beda spesies. Saling kebergantungan
antarindividu berbeda spesies terjadi antara lain peristiwa makan dan dimakan
yang mengakibatkan terbentuknya rantai makan, jaring-jaring makanan dan
piramida ekologi. Di dalam ekosistem pun tejadi interaksi antarmakhluk hidup
yang membentuk pola-pola interaksi

14

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran
Anonim.
2015.
Pengertian
Jaring-jaring
Makanan.
(Online).
http://oratoto.blogspot.com/2015/04/pengertian-jaring-jaringmakanan.html
diakses pada tanggal 27 September 2016.
Anonim.
2015.
Piramida
Ekologi
Biomassa
dalam
Ekosistem.
(Online).http://fungsi.web.id/2015/07/piramida-ekologi-biomassa-dalamekosistem.html diakses pada tanggal 27 September 2016.
Anonim.
2014.
Pola
Interaksi
dalam
Ekosistem.
(Online).
http://sukasains.com/materi/ekosistem-3-pola-interaksi-dalam-ekosistem/
diakses pada tanggal 27 September 2016.
Ika, Nasria. 2013. Rantai Makanan dan Jaring-jaring Makanan. (Online).
https://nasriaika1125.wordpress.com/2013/06/18/rantai-makanan-danjaring-jaring-makanan/ diakses pada tanggal 27 September 2016
.
Rahmadhanist.
2012.
Piramida
Rantai
Makanan.
(Online).
http://rahmadhanits.blogspot.co.id/2012/11/piramida-rantai-makanan.html
diakses pada tanggal 27 September 2016.
Sujarwanta, Agus, dkk. 2014. Biologi Umum. Metro: Lembaga Penelitian UM
Metro Press 2014.
Syamsuri, Istamar, dkk. 2007. IPA Biologi untuk SMP Kelas VII. Jakarta:
Erlangga.

15

Anda mungkin juga menyukai