Anda di halaman 1dari 29

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN
PENGGUNAAN MEDIA SUMBER BELAJAR DALAM PROSES
BELAJAR MENGAJAR

Oleh :
Dian Kartikasari
NIM: 0903427

Disetujui dan Disahkan oleh Pembimbing:


Pembimbing I,
Drs Burhanuddin TR, M.Pd
NIP.131270056

Pembimbing II,
Drs. Mamad Kasmad, S.Pd. , M.Pd.
NIP. 131124168

Mengetahui:
Ketua Program Studi PGSD

Dra. Fuji Rahayu, M.Pd.


NIP.132456782

LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa karya ilmiah dalam bentuk skripsi
berjudul Penggunaan Media Sumber Belajar dalam Proses Belajar Mengajar
beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak
melakukan penjiplakan dan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat akademisi.
Atas dasar pernyataan ini saya bersedia menanggung berbagai resiko atau
sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya
pelanggaran terhadap keaslian karya tulis saya ini.

Purwakarta, Oktober 2011


Yang Membuat Pernyataan

Dian Kartikasari

ABSTRAK

Makalah ini menyajikan tentang Penggunaan Media Sumber

Belajar

dalam Proses Belajar Mengajar. Makalah ini bertujuan untuk merevitalisasi


peranan media pembelajaran disatuan pendidikan dasar yang kurang begitu
diperhatikan oleh pendidik. Peserta didik yang seharusnya dapat mengoptimalkan
pembelajaran dengan baik, namun karena tidak didukung dengan penggunaan
media pengajaran yang relevan cenderung menjadikan peserta didik menjadi
verbalistik. Dalam makalah ini dikemukakan tentang pengertian media
pembelajaran, media sebagai alat bantu, media sebagai sumber belajar, macammacam media , prinsip-prinsip pemilihan dan penggunaan media, dan
pengembangan dan pemanfaatan media sumber.

KATA PENGANTAR
Seraya memanjatkan puji syukur k hadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat , taufik, hidayah dan inayah Nya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyusun makalah yang berisi tentang Penggunaan Media
Sumber Belajar dalam Proses Belajar Mengajar. Shalawat dan salam mudahmudahan selalu tercurah selamanya kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw,
beserta keluarganya, para sahabatnya dan kita sekalian sebagai umatnya yang
selalu taat menjalankan risalahnya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi sebagian tugas mata kuliah landasan
pendidikan. Makalah ini membahas antara lain tentang pengertian media
pembelajaran, media sebagai alat bantu, media sebagai sumber belajar, macammacam media , prinsip-prinsip pemilihan dan penggunaan media, dan
pengembangan dan pemanfaatan media sumber.
Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dan memberikan
kemudahan pada penulis dalam pembuatan makalah ini.Penulis berharap, mudahmudahan makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan bagi
pembaca .

Purwakarta, Oktober 2011


Penulis

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Hubungan antara Media dan Tujuan Pembelajaran.............................27

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1.......................................................................................... 12
Gambar 1.3 contoh media visual....................................................................15
Gambar 1. 2 contoh media auditif..................................................................15
Gambar 1.4 contoh media audivisual gerak.......................................................16

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Telah banyak perubahan paradigma dalam pendidikan khususnya dalam
proses pembelajaran. Proses pembelajaran menjadi lebih mementingkan peran
serta didik dan karakteristik sumber daya yang ada pada tiap-tipa satuan
pendidikan. Pemeblajaran berpusat pada peserta didik , oleh karenanya peserta
didiklah yang diharapkan dapat berperan aktif ndalam mengeksplorasi dan
menginterprestasi pengetahuan dan permasalaha baru yang dibandingkan,
dikombinasikan dan dianalisa dengan pengetahuan dasar yang telah dimiliki oleh
peserta didik.
Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
standar pendidikan menyatakan bahwa Setiap satuan pemdiikan wajib memiliki
sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan , media pendidikan , buku dan
sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang
menunjang

proses

pembelajaran

yang

teratur

dan

berkelanjutan.

Ini

mengindikasikan bahwa satuan pendidikan sebagai pelaksanan proses pendidikan


perlu berbenah diri dalam rangka proses mencerdaskan anak bangsa sehingga
amanat PP tersebut dapat terealisasikan dengan baik.
Proses pemebelajaran menjadi lebih diutamakan daripada hasil belajar
yang diperoleh. Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered)
cenderung lebih memperlihatkan pardigma pendidikan saat ini, sebagaimana yang
terkandung dalm Kuriulum Tingkat Satuan Pendidikan. Hal ini merupakan satu
hal mengapa media pemeblajaran sanagat diperlukan dalam proses pembelajaran.
Meida pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang
mempunyai

peranan

yangs

anagt

penting

dalam

proses

pembelajaran.

Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian


pendidik sebagai fasilitator dalam kegiatan pemeblajaran. Oleh karena itu tiap-tipa
pendidik perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pemeblajaran agar

dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajara


mengjar.
Pada kennyataannya media pembelajaran masih sering terabaiakan dnegan
berbagai alasan, diantaranya : terbatasnya waktu untuk membuata persiapan
mengajar bagi pendidik, kesulitan untuk mencari jenis media yang tepat,
ketiadaan biaya yang sebagian dikeluhkan, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidka
perlu terjadi jika setiap pendidik telah mempunyai pengetahuan dan ketrampilan
mengenai media pembelajaran.
Satuan pendidikan dasar dalam kaitannya dengan penerapan KTSP harus
menerapkan prose pembelajaran yang berpusat pada peserta didik bukan lagi
menggunakan

pardigma lam sperti duduk, diam, dengarkan, dan dilarang

bertanya . Peserta didik didorong untuk lebih kritis dalam melaksanakan dan
mengikuyti proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran akan berjalan
secara optimal.
b. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Apa pengertian dari media pembelajaran ?


Apa peranan media sebagai alat bantu?
Apa peranan media sebagai sumber belajar?
Apa sajakah macam-macam media pembelajaran?
Apa sajakah prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran?
Apakah dasar pertimbangan dan penggunaan media?
Apakah pengembangan dan pemanfaatan media sumber dalam
pembelajaran ?
c. Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan ini adalah ingin mengetahui
tentang :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pengertian dari media pembelajaran.


Media sebagai alat bantu
Media sebagai sumber belajar
Macam-macam media pembelajaran
Prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran
Dasar pertimbangan dan penggunaan media
Untuk mengetahui pengembangan dan pemanfaatan media sumber dalam
pembelajaran

d. Manfaat
Manfaat dari hasil penulisan ini mendapat informasi tentang dengan
rincian manfaat yang didapat adalah informasi tentang penggunaan media sumber
belajar dalam proses belajar mengajar.
e. Sistematika Penulisan
Makalah ini diawali dengan bab pendahuluan dan diakhiri dengan bab
kesimpulan. Secara lengkapnya adalah sebagai berikut :
Bab I merupakan bab pendahuluan yang berisikan : a) latar belakang
masalah, b) rumusan masalah, c) tujuan penulisan, d) manfaat penulisan, e)
sistematika penulisan.
Bab II memabahas tentang penggunaan media sumber belajar dlam proses
belajar mengajar yang berisikan tentang : a) pengertian media pembelajaran, b)
media sebagai alat bantu, c) media sebagai sumber belajar, d) macam-macam
media, e) prinsip-prinsip pemilihan penggunaan media, f) dasar pertimbangan
pemilihan dan penggunaan media, dan g) pengembangan dan pemanfaatn media
sumber.
Bab III berisikan kesimpulan dan saran.

BAB II
PENGGUNAAN MEDIA SUMBER BELAJAR DALAM PROSES
BELAJAR MENGAJAR

A. Pengertian Media Pembelajaran


Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium
yang secara harfiah berarti Perantara atau Pengantar yaitu perantara atau
pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli memberikan
definisi tentang media pembelajaran. Schramm (1977) mengemukakan bahwa
media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan
untuk keperluan pembelajaran.

Gambar 1.1

Kata media berasal dari bahasa latin yaitu jamak dari kata medium yang
secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman, 2006, hal. 6).
Secara umum media pembelajaran dalam pendidikan disebut media, yaitu
berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya
untuk berpikir, menurut Gagne (Sadiman, 2006, hal. 6). Sedangkan menurut Brigs
(Sadiman, 2006, hal. 6) media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan
pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Jadi, media merupakan segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim dan
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman, 2006, hal. 6).
Menurut Latuheru ( (Sadiman, 2006, hal. 6) menyatakan bahwa media
pembelajaran adalah bahan, alat atau teknik yang digunakan dalam kegiatan
belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara
guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna.

Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah diberikan, maka media


pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran agar dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian siswa
sehingga proses interaksi komunikasi edukasi antara guru (atau pembuat media)
dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna.
b. Media sebagai alat bantu
Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar dalah suatu
kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Karena memang gurulah yang yang
menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan
dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada anak didik. Guru sadar
bahwa tanpa bantuan media, maka bahan pelajaran sukar dicerna dan dipahami
oleh setiap anak didik, terutama bahan pelajarn yang rumit atau kompleks.
Setiap materi pelajaran tentu memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi.
Pada satu sisi ada bahan pelajaran yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi dilain
pihak ada bahan pelajaran yang memerlukan alat bantu berupa media pengajaran
seperti globe, grafik, gambar dan sebagainya. Bahan pelajaran yang tingkat
kesukaran yang tinggi tentu sukar diproses oleh anak didik. Apalagi bagi anak
didik yang kurang menyukai bahan pelajaran yang disampaikan itu.
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju
tercapainya tujuan pengajaran. Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa prosese
belajar mengajar dengan bantuan media dapat mempertinggi kegiatan belajar anak
didik dengan bantuan media akan mengahasilkan proses dan hasil belajar yang
lebih baik daripada yang tidak menggunakan media.
Walaupun begitu, pengguanaan media sebagai alat bantu tidak bia
sembarangan menurut sekehendak hati guru, tetapi harus memperhatikan dan
mempertimbangkan

tujuan pembelajarannya. Kompetensi guru sendiri patut

dijadikan perhitungan. Apakah mampu atau tidak mempergunakan media tersebut


atau tidak. Jika tidak mka jangan mempergunakannya, sebab hal itu akan sia-sia
saja. Malahan hal itu bisa mengacaukan jalannya proses belajaran mengajar.

Akhirnya, dapat dipahami bahwa media sebagai alat bantu dalam proses
belajar mengajar. Gurulah yang mempergunakannya utuk membelajarakan anak
didik demi mencapai tujuan pembelajaran.
c. Media Sebagai Sumber Belajar
Belajar menagajar adalah suatu proses yang mengolah sejumlah nilai
unutk dikonsumsi oleh setiap anak didik. Nilai-nilai itu tidak datang dengan
sendirinya, tetapi termabik dari berbagai sumber. Sumber belajar yang
sesungguhnya banyak sekali, terdapat dimana-mana ; di sekolah, halaman, pusat
kota, pedesaan dan sebagainya. Udin saripudin dan

Winataputra (Djamarah,

2006, hal. 122) meneglompokan sumber-sumber belajar menjadi lima kategori


yaitu : manusia, buku/perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media
pendidikan.
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai
tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang.
Media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar ikut membantu guru
memperkatya wawasan anak didik. Aneka macam, bentuk dan jenis media
pembelajaran yang digunakan guru menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi anak
didik. Dalam menerangkan ssuatu benda, guru dapat membawa bendanya secara
langsung dihadapan anak didik dikelas. Dengan menghadirkan bendanya seiring
dengan penjelasan guru menegenai benda itu maka benda itu disebut sebagai
sumber belajara.
Media sebagai sumber belajar diakui sebagai alat bantu auditif, visual dan
audiovisual. Penggunaan ketiga jenis sumber belajar ini tidak sembarangan tetapi
harus disesuiakan dengan perumusan tujuan instruksional dan tentu saja dengan
kompetensi guru itu sendiri.
d. Macam-macam Media
Media yang dikenal dewasa ini tidak hanya dari dua jenis saja, tetapi
sudah lebih dari itu. Klasifikasinya bisa dilihat dari jenisnya, daya liputnya, dan
dari bahan serta cara pembuatannya. Semua ini akan dijelaskan pada pembahasan
berikut .
1. Dilihat dari Jenisnya, Media Dibagi ke Dalam :

a. Media auditif
Media auditif

adalah

media

yang

hanya

mengandalkan kemmapuan suara saja contohnya


: radio, casette recorder, piringan hitam. Media
ini tidak cocok untuk orang mempunyai kelainan
dalam pendengaran (tuli).

Gambar 1. 2
contoh media
auditif

b. Media visual
Media visual dalah media yang hanya mengandalkan indra pengliahatan.
Media visul ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film
rangkai), slides (film bingkai), foto, gambar atau lukisan dan cetakan. Ada
pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak
seperti film bisu, dan film kartun .

Gambar 1.3 contoh media visual

c. Media audiovisual
Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar. Jenis media ini mempunyai kemmapuan yang lebih baik, karena
meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini dibagi lagi
ke dalam :
1) Audiovisual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar
diam seperti film bingkai suara (sound slides), film rangkai suara dan
cetak suara.
2) Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara
dan gambar yag bergerak seperti film suara ,video casette dan televisi.

Gambar 1.4 contoh media audivisual gerak

2. Dilihat dari Daya Liputnya, Media Dibagi Dalam :

a. Media dengan daya liput luas dan serentak


Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat
menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama.
Contoh : televisi dan radio
b. Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat
Media ini dalam penggunaanya membutuhkan ruang dan tempat yang
khusus seperti film, sound slide, film rangkai yang harus menggunakan
tempat yang tertutup dan gelap.
c. Media untuk pengajaran individual
Media ini penggunaanya hanya untuk seorang diri. Termasuk media ini
adakah modul berprogram dan pengajaran melalui komputer.
3. Dilihat dari bahan pembuatannya, media dibagi dalam :
a. Media sederhana
Media ini bahan dasranya mudah diperoleh dan harganya murah, cara
pembuatannya mudah dan penggunaanya tidak sulit.
b. Media kompleks
Media ini adalah media yang bahan dan alat pembuatannya sulit, susah
diperoleh serta mahal harganya, sulit membuatanya dan pengguanaannya
memerlukan ketrampilan yang memadai .
Dari jenis-jenis dan karakteristik media sebagaimana disebutkan diatas,
kiranya patut menjadi perhatian dan pertimbangan bagi guru ketika akan memilih
dan mempergunakan media dalam pengajaran. Karakteristik media yang mana
yang dianggap tepat dan sesuai untuk menunjang pencapaian tujuan pengajaran,
itulah media yang seharusnya dipakai.
e. Prinsip-prinsip Pemilihan Penggunaan Media
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa setiap media pengajaran
memiliki keampuhan masing-masing, maka diharapkan kepada guru untuk
menentukan pilihannya sesuai dengan kebutuhan pada setiap kali pertemuan. Hal
ini dimaksudkan jangan sampai penggunaan media menjadi pegahalang proses
belajar menagajar yang guru akan lakukan dikelas. Harapan yang besar tentu saja
agar media menajadi alat bantu yang dapat mempercepat dan memprmudah
pencapaian tujuan pembelajaran.
Ketika suatu media akan dipilih dan dipergunakan maka ketiaka itulah
beberapa prisnsip perlu guru perhatikan dan pertimbangkan. Drs. Sudirman N

(Djamarah, 2006) mengemukakan beberapa prinsip pemilihan media pengajaran


yang dibaginya kedalam tiga kategori sebagai berikut :
1. Tujuan Pemilihan
Memilih media yang akan digunakan harus berdasarkan maksud dan
tujuan pemilihan yang jelas. Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran
(untuk siswa), untuk informasi yang bersifat umum, ataukah hanya sekedar untuk
hiburan saj mengisi waktu kosong. Lebih spesifik lagi apakah untuk pengajaran
kelompok atau pengajaran individual, apakah untuk sasaran tertentu seperti anak
TK, SD, SMP, SMA, tuna rungu, tuna netra, masyarakat pedesaan ataukah
masyarakat perkotaan. Tujuan pemilihan ini berkaitan dengan kemampuan berbagi
media.
2. Karakteristik Media Pengajaran
Setiap media mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi
kemapuhannya , cara pembuatannya, maupun cara penggunaanya. Memahami
karakteristik berbagai media pengajaran merupakan kemampuan dasar yang harus
dimiliki guru dalam kaitannya dengan ketrampilan pemilihna media pengajaran.
Disamping itu, memberikan kemungkinan kepada guru untuk menggunakan
berbagi jenis media secara bervariasi. Sedangkan apabila kurang memahami
karakteristik media tersebut, guru akan dihadapkan kepada kesulitan dan
cenderung bersikap spekulatif.
3. Alternatif Pilihan
Memilih pada hakikatnya adalah proses membuat keputusan dari berbagai
alternatif pilihan. Guru bisa menentuakn pilihan media mana yang akan digunakan
apabila terdapat beberapa media yang dapat diperbandingkan. Sedangkan apabila
media pengajaran itu hanya ada satu maka guru tidak bisa memilih, tetapi
menggunakan apa adanya .
Dalam menggunakan media hendaknya guru memperhatikan sejumlah
prinsip tertentu agar penggunaan media tersebut dapat mencapai hasil yang baik.
Prinsip-prinsip itu menurut Dr. Nana Sudjana (Djamarah, 2006, hal. 127) adalah :
a. Menentukan jenis media dengan tepat , artinya sebaiknya guru memilih
terlebih dahulu media manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan
pengajaran yang akan diajarkan.

b. Menetapkan atau mempertimbangkan subjek dengan tepat; artinya perlu


diperhitungkan apakah penggunaan media itu sesuai denagn tingkat
kematangan/kemampuan anak didik.
c. Menyajikan media dengan tepat; artinya teknik an metode pengguanaan media
dalam pengajaran haruslah disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode, waktu
dan sarana yang ada.
d. Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu , tempat dan situasi
yang tepata; artinya kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar media
akan dugunakan. Tentu tidak setiap saat selam proses belajar mengajar terus
menerus memperlihatkan atau menjelaskan sesuatu dengan media pengajaran.
f. Dasar Pertimbangan Pemilihan dan Penggunaan Media
Agar media pengajaran yang dipilih itu tepat, disamping memenuhi
prinsip-prinsip pemilihan juga terdapat beberapa faktor dan kriteria yang perlu
diperhatikan sebagaimanaakan diuraikan berikut ini.
1. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih media pengajaran
a. Objektifitas
Maksudnya disini adalah guru tidak boleh memilih suatu media
pengajaran

atas dasar kesenangan pribadi. Apabila secara objektifitas

berdasarkan hasil penelitian atau percobaan, suatu media pengajaran


menunjukkan keefektifan dan efesiesnsi yang tinggi, maka guru jangan merasa
bosan menggunakannya. Untuk menghindari pengaruh unsur subjektifitas guru
alangkah baiknya apabila dalam memilih media pengajaran itu guru meminta
pandanag dan saran dari teman guru lainnya dan/ atau melibatkan siswa.
b. Program pengajaran
Program pengajaran yang akan disampaiaka kepada anak didik harus
sesuai dengan kurikulum yang berlaku baik isinya, strukturnya, maupun
kedalamannya. Meskipun secar teknis program itu sangat baik, jika tidak
sesuai dengan kurikulim maka itu tidak akan banyak membawa manfaat,
bahkan mungkin hanya menambah beban, baik bagi anak didik maupun
gurunya disamping akan membuang-buang biaya, tenaga dan waktu.
c. Sasaran Program

Sasaran program yang dimaksud adalah anak didik yang akan


menerima informasi pengajaran melalui media pengajaran. Pada tingkat usia
tertentu dan dalam kondisi tertentu anak didik mempunyai kemampuan
tertentu pula, baik cara berpikirnya, daya imajinasinya, kebutuhanya, maupun
daya tahan dalam belajaranya. Untuk itu maka media yang akan digunakan
harus dilihat kesesuaiannya dengan tingkat perkembangan anak baik dari segi
bahasa, simbol-simbol yang digunakan car dan kecepatan penyajiannya
ataupun waktu penggunaannya.
d. Situasi dan kondisi
Situasi dan kondisi juga perlu mendapat perhatian dalam menentuka
piliha n media pengajaran yanga akan digunakan. Situasi dan kondisi yang
dimaksud meliputi tempat dan ruangan yang akan dipergunakan, seperti
ukurannya,perlengkpannya dan ventilasinya. Situasi dan kondisi anak didik
yang akan mengikuti pelajaran mengenai jumlahnya, motivasi dan
kegairahannya juga perlu diperhatikan.
e. Kualitas teknik
Dari segi teknik media pengajaran yang akan digunakan perlu
mendapat perhatian , apakah sudah memenuhi syarat atau belum. Baangakali
ada rekaman audionya atau gambar-gambar atau alat-alat yang kurang lengkap
atau kurang jelas sehingga perlu penyempurnaan sebelum digunakan.
f. Keefekifan dan keefisienan penggunaan
Keefektifan berkenaan dengan hasil yang akan dicapai, sedangkan
keefisienan berkenaan dengan proses pencapaian hasil tersebut. Keefektifan
dalam penggunaan media tersebut informasi pengajaran dapat diserap oleh
anak didik dengan optimal, sehingga menimbulkan perubahan tingkah
lakunya. Sedangkan efisiensi meliputi apakah dengan menggunakan media
tersebut waktu, tenaga, dan biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan
tersebut sedikit mungkin. Ada media yang dipandang sangat efektif untuk
mencapai suatu tujuan, namun proses pencapaiannyat idak efisien, baik dalam
pengadaannya maupun penggunaannya. Demikian pula sebaliknya, ada media
yang efisien dalam pengadaannya atau penggunaannya,
2. Kriteria Pemilihan Media pengajaran

Nana Sudjan dan Ahmad Rivai (Djamarah, 2006, hal. 132)


mengemukakan bahwa dalam memilih media pembelajaran seharusnya
memperhatikan kriteri-kriteria sebagai berikut :
a. Ketepatan dengan tujuan pengajaran ; artinya media pengajaranyang
dipilih ats dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan .
b. Dukungan terhadap bahan pelajaran; artinya bahan pelajaran yang sifatnya
akta , prinsip, konsep dan generalisai sangat memerluka bantuan media
agar lebih mudah dipahami siswa.
c. Kemudahan memperoleh media ; artinya media yang digunakan mudah
diperoleh, setidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar.
d. Ketrampilan guru dalam menggunakan media pelajaran ; apapun jenis
media yang digunakan syarat utama adalah guru dapat menggunaaknnya .
nilai dan manfaat diharapkan bukan pada medianya tetapi pada dampak
penggunaannya oelh guru pada saat terjadi interaksi belajar siswa dengan
lingkunganya.
e. Tersedia waktu untuk menggunakan sehingga media tersebut dapat
bermanfaat bagi siswa selama pembelajaran berlangsung.
f. Sesuai dengan taraf berpikir siswa sehingga makna yang tekandung
didalamnya dapat dipahami oleh siswa.
g. Pengembangan dan Pemanfaatan Media Sumber
Media pengajaran adalah suatu alat bantu yang tidak bernyawa. Alat ini
bersifat netral. Peranannya akan terlihat apabila guru pandai menggunakannya.
Media apa yang akan digunakan guru, kapan pemanfaatanya, bagaimana cara
pemanfaatannya, adalah serentetan pertanyaan yang perlu diajukan dalam
pengembangan dan pemanfaatan media pengajaran dalam proses belajar mengajar.
Sebagai alat bantu dalm proses belajar mengajar media mempunyai
beberapa fungsi. Nana Sudjana (Djamarah, 2006) merumuskan fungsi media
pengajaran menjadi enam kategori sebagi berikut :
1. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi
tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk
mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.

2. Penggunaan media pengajarn merupakan bagian yang terintegrasi dari


keseluruhan situasi mengajar. Ini bahwa media pengajaran merupakan salah
satu unsur yang harus dikembangkan oleh guru
3. Media pengajaran dlam penggunaannya integral dengan tujuan dan isi
pelajaran. Ini berarti bahwa penggunaan medai harus sesuai dengan tujuan dan
isi pelajarn yang akn disampaikan.
4. Penggunaan media dalam pengajaran bukan semata-mata hanya untuk
hiburandalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya
lebih menarik perhatian siswa.
5. Penggunaan media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat
proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian
yang diberikan guru.
6. Penggunaan medai dalm pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu
mengajar.
Ketika fungsi-fungsi media pelajaran itu diaplikasikan kedalam proses
belajar mengajar, maka terlihatlah peranannya sebagai berikut :
a. Media yang digunakan guru sebagai penjelas dari keterangan terhadap
suatu bahan yang guru sampaikan.
b. Media dapat memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih lanjut

dan

dipecahkan oleh para siswa dalam proses belajarnya. Paling tidak guru dapat
memperoleh media sebagai sumber pertanyaan atau stimulasi belajar siswa.
c. Media sebagai sumber belajar bagi siswa. Media sebagai bahan konkret
berisikan bahan-bahan yang harus dipelajari para siswa baik individual
maupun kelompok.
Sebagai media yang meletakkan cara berpikir konkret dalam kegiatan
belajar mengajar, pengembangannya diserahkan guru. Guru dapat megembangkan
medai sesuai dengan kemampuan nya. Dalam hal ini akan terkait dengan
kecermatan guru memahami kondisi psikologis siswa, tujuan, metode dan
kelengkapan alat bantu. Kesesuaian dan keterpadaun dari semua unsur ini akan
sangat mendukung pengembangan media pengajaran.
Kegagalan seorang guru dalam mengembangakn medai pengajaran akan
terjadi jika penguasaan terhadap karakteristik media itu sendiri sangat kurang.
Pemanfaatan medai pengajaran juga tidak asal-asalan menurut keinginan guru,

tidak berencan dan tidak sistematik. Guru harus memanfaatkannya sesuai menurut
langakah-langakah tertentu dengan perencanaan yang sistematik . Ada enam
langkah

yang

bisa

ditempuh

guru

pada

waktu

ia

mengajar

dengan

mempergunakan media yaitu :


1. Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media
2. Persiapan guru, pada fase ini guru memilih dan menetapkan media mana yang
akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan.
3. Persiapan kelas. Pada fase ini siswa harus mempunyai persiapan sebelum
mereka menerima pelajaran dengan menggunakan media. Guru harus
memotivasi siswa agar dapat menilai, megantisipasi, menghayati pelajaran
dengan menggunakan media pengajaran.
4. Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media. Pada fase ini penyajian
bahan pelajaran dengan memanfaatkan media pengajaran. Keahlian guru
dituntut disini.
5. Langkah kegiatan belajar siswa . pada fase ini siswa belajar dengan
memanfaatkan media pengajaran. Pemnafaatan media disini bisa siswa sendiri
yang mempraktekan ataupun guru langsung memanfaatkannya baik dikelas
maupun diluar kelas.
6. Langakah evaluasi belajar siswa. Pada fase ini kegiatan belajar dievaluasi,
sampai sejauh mana tujuan pengajaran tercapaiyang sekaligus dapat meniali
sejauh mana pengaruh media sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan
proses belajar siswa.
Manfaat penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar terutama
untuk tingkat SD sangatlah penting. Sebab pada masa ini siswa masi berfikir
konkrit, belum mampu berfikir secara abstrak. Kehadiran media sangat sangat
membantu mereka dalam memahami konsep tertentu, yang kurang mampu
dijelaskan dalam bahasa. Ketidakmampuan guru menjelaskan sesuatu bahan itulah
yang dapat diwakili oleh peranan media. Disini nilai praktis media terlihat, yang
bermanfaat bagi siswa dan guru dalam proses belajar mengajar.
Nana Sudjana (Djamarah, 2006) mengemukakan nilai praktis media
pengajaran adalah :
a. Dengan media dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata unutk berpikir, karena
itu dengan media akan mengurangi verbalisme.

b. Denagn media dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar.
c. Dengan media dapat meletakkan dasar untuk perkembangan belajar sehingga
hasil belajar bertamabah mantap.
d. Memeberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan
berusaha sendiri pada setiap siswa.
e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan
f. Membantu tumbuhnya pemikiran dan membantu berkembangnya kemampuan
berbahasa.
g. Memberikan pengalaman yang tak mudah diperoleh dengan cra lain serta
membantu berkembangnya efisiensi

dan pengalaman belajar yang lebih

sempurna.
h. Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya,sehingga dapat lebih dipahami
siswa an memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran yang baik.
i. Metode beljara akan lebih bervariasi, tidak semata-matakomunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru
tidak kehabisan tenaga apabila guru mengajar untuk setiap mata pelajaran.
j. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak mendengarkan
uraian guru, tetapi juag beraktifitas lain seperti mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan dan lain-lain.
Dari uraian di atas, dapat ditarik satu kesimpulan bahwa ada hubungan
yang sangat erat dan saling berkaitan antara media dan tujuan pembelajaran.
Hubungan keduanya saling mempengaruhi kearah positif, artinya pemilihan
media pembelajaran tertentu akan sangat menguatkan dan cocok pada tujuan
pembelajaran tertentu pula. Mengenai hubungan ini, Allen mengemukakan
tentang hubungan antara media dengan tujuan pembelajaran, sebagaimana terlihat
dalam tabel di bawah ini :

Tabel 1. 1
Hubungan antara Media dan Tujuan Pembelajaran
Jenis Media

Gambar Diam

Gambar Hidup

Televisi

Obyek Tiga Dimensi

Rekaman Audio

Programmed Instruction

Demonstrasi

Buku teks tercetak

Keterangan :
R = Rendah S = Sedang T= Tinggi
1 = Belajar Informasi faktual
2 = Belajar pengenalan visual
3 = Belajar prinsip, konsep dan aturan
4 = Prosedur belajar
5 = Penyampaian keterampilan persepsi motorik
6 = Mengembangkan sikap, opini dan motivasi
Demikian pembahasan mengensi penggunaan media dalam proses belajar
mengajar ini. Untuk dapat merasakan manfaatnya, guru dapat mempergunkan dan
mengembangkannya dalam proses belajar mengaja, baik dikelas maupun diluar
kelasa. Media yang dimanfaatkan adalah media yang sesuai dengan misi tujuan
pembelajaran. Cara memanfaatkan media bergantung pada jenis dan karakteristik
suatu media.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran agar dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian
siswa sehingga proses interaksi komunikasi edukasi antara guru (atau pembuat
media) dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna.
2. Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju
tercapainya tujuan pengajaran. Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa
proses belajar mengajar dengan bantuan media dapat mempertinggi kegiatan
belajar anak didik dengan bantuan media akan mengahasilkan proses dan
hasil belajar yang lebih baik daripada yang tidak menggunakan media.
3. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat
dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang. Media
pendidikan sebagai salah satu sumber belajar ikut membantu guru
memperkatya wawasan anak didik.
4. Klasifikasi media pengajaran bisa dilihat dari jenisnya, daya liputnya, dan dari
bahan serta cara pembuatannya. Dilihat dari jenisnya media dibagi kedalam :
(a) Media auditif, (b) Media visual , (c) Media audiovisual. Dilihat dari daya
liputnya, media dibagi dalam : (a) Media dengan daya liput luas dan serentak ,
(b) Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat, (c) Media
untuk pengajaran individual. Dilihat dari bahan pembuatannya, media dibagi
dalam : (a) Media sederhana , dan (b) media kompleks.
5. Drs. Sudirman N (Djamarah, 2006) mengemukakan beberapa prinsip
pemilihan media pengajaran yang dibaginya kedalam tiga kategori sebagai
berikut : tujuan pemilihan , karakteristik media pengajaran dan alternatif
pilihan . Sadangkan menurut Dr. Nana Sudjana (Djamarah, 2006, hal. 127)
prinsip-prinsip pemilihan dan penggunaan media adalah : menentukan jenis
media dengan tepat, menetapkan atau mempertimbangkan subjek dengan
tepat,

menyajikan

media

dengan

tepat

memperlihatkan media pada waktu yang tepat.

dan

Menempatakan

atau

6. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih media pengajaran


adalah : objektifitas, program pengajaran, sasaran program, situasi dan
kondisi, kualitas teknik dan keefekifan dan keefisienan penggunaan . Kriteria
pemilihan media pengajaran adalah : ketepatan dengan tujuan pengajaran,
dukungan terhadap bahan pelajaran, kemudahan memperoleh media,
ketrampilan guru dalam menggunakan media pelajaran, tersedia waktu untuk
menggunakan media dan sesuai dengan taraf berpikir siswa
7. Media apa yang akan digunakan guru, kapan pemanfaatanya, bagaimana cara
pemanfaatannya, adalah serentetan pertanyaan yang perlu diajukan dalam
pengembangan dan pemanfaatan media pengajaran dalam proses belajar
mengajar.
b. Saran
Kenyataanya, peranan media pembelajaran disatuan pendidikan dasar
kurang begitu diperhatikan oleh pendidik. Peserta didik yang seharusnya dapat
mengoptimalkan pembelajaran dengan baik, namun karena tidak didukung dengan
penggunaan media pengajaran yang relevan cenderung menjadikan peserta didik
menjadi verbalistik (hanya sebatas teori tanpa didukung dengan data yang
konkrit). Sebagai contoh, peserta didik mempelajarai jenis alat transportasi darat
berupa delman., mungkin tidak semua peserta didik disatuan pendidikan dasar
mengenal dan memahami delman sebagaimana kenyataannya karena tidak semua
peserta didik pernah menjumpai kereta beroda dua ini. Oleh sebab itu,
penggunaan media yaitu untuk menghilangkan kesan verbalistik ini mutlak sangat
dibutuhkan.
Penggunaan media pembelajaran pada setiap satuan pendidikan saat ini
sangat dianjurkan bahkan diupayakan untuk ada pada tiap-tiap proses
pembelajaran khusunya ditingkat satuan pendidikan dasar. Media ini tentunya
tidak hanya atas dasar saja, tetapi kesesuaian dan ketepatan penggunaan dalam
proses penyampaian pesan pembelajaran yang akan diberikan.
Peranan media yang semakin meningkat sering

menimbulkan

kekhawatiran pada pendidik. Namun sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi. Masih
banyak tugas pendidik yang lain seperti memberikan perhatian dan bimbingan
secara individual kepada peserta didik yang selama ini kurang mendapat
perhatian. Kondidsi ini akan terus terjadi selama pendidik menganggap dirinya

merupakan satu-satunya sumber dalam proses pembelajaran. Jika pendidikk


memanfaatkan berbagai media pengajaran secara baik, pendidik dapat berbagi
peran dengan media. Peran pedidik akan lebih mengarah sebagai manajer
pembelajaran dan bertanggung jawab menciptakan kondisisedemikian rupa agarr
peserta didik dapat belajar secara optimal. Untuk itu pendidika lebih berfungsi
sebagai penasehat, pembimbing, motivator dan fasilitator dalam proses
pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, S. B. (2006). strategi belajar mengajar. Jakarta: Rhineka
Cipta.
http://forum.upi.edu./v3/index.php?topic=1596. (t.thn.). Dipetik 10
2011
http://meetabied.wordpress.com/2009/03/11/penggunaan-mediapembelajaran. (2009, 03 11). Dipetik 10 2011
http://techonly13.wordpress/2009/09/11/penggunaan-media-sumberbelajar-dalam-proses-belajar-mengajar. (2009, 10 11). Dipetik 10 4,
2011
Ibrahim, & dkk. (1991/1992). Perencanaan pengajaran. Jakarta:
Depdikbud.

Sadiman. (2006). Landasan pendidikan. Bandung: Fajar Utama.

Anda mungkin juga menyukai