BAB III
PREPARASI
3.1.
Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum preparasi ini yaitu praktikan mengerti
dan mampu melaksanakan secara sederhana proses preparasi
sampel untuk analisis.
3.2.
Dasar Teori
Preparasi sampel batubara adalah suatu cara baku untuk
mempersiapkan sampel batubara yang akan digunakan atau
dianalisis di laboratorium, sehingga tujuan dari preparasi adalah
menghasilkan sampel yang sesuai uji analisis (Anonim, 2015).
yang
diperlukan
untuk
pengeringan
3-1
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Pengecilan
pengurangan
ukuran
ukuran
butir
atas
adalah
proses
sampel
tanpa
boleh
menghasilkan
material
yang
kecuali
untuk
batubara
lempengan.
c. Sizing
Sizing adalah proses untuk mengelompokkan
partikel menurut besar kecilnya ukuran dari batuan
tersebut. Sizing merupakan upaya penyeragaman
ukuran untuk mendapatkan kelompok partikel
dengan ukuran butir yang sesuai tiap-tiap metode
pemisahan
atau
pengolahan
mineral.
Untuk
material
sebenarnya.
Tahapan
3-2
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Screening
adalah
proses
pemisahan
cara
dengan
membandingkan
berat
berat
undersize
produk
pada
pengayakan
dengan
menggunakan
Khairi Ramdhani
H1C113061
3-3
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Classifying
adalah
penggelompokan
kembali
timbunan
berbentuk
kerucut.
2) Metode mekanis, menggunakan rotary sample
divider (RSD).
e. Pembagian (Dividing)
Proses untuk mendapatkan sampel yang
representatif dari gross sampel tanpa memperkecil
ukuran butir. Sebagai aturan umum, pengurangan
sampel ini harus dilakukan dengan pembagian
sampel. Pembagian dilakukan dengan metode
manual dan metode mekanis.
f. Penyimpanan Sampel (Storage)
Setelah dilakukan berbagai macam proses
preparasi,
maka
selanjutnya
dilakukan
Khairi Ramdhani
H1C113061
3-4
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Gambar 3.1
Sketsa Bradford Breaker
Khairi Ramdhani
H1C113061
3-5
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
b. Impact Crusher
Impact crusher merupakan jenis mesin dengan
sistem pukul rotary.
Gambar 3.2
Sketsa Impact Crusher
c. Roll Crusher
Alat ini terdiri dari dua buah silinder baja dan
masing-masing dihubungkan pada as (poros) sendirisendiri. Terdiri atas 2 jenis roll crusher, yaitu :
1) Double Roll Crusher
Double roll crusher adalah roll crusher yang
mempunyai 2 buah roller dengan sumbu yang
sejajar pada bidang horizontal yang sama.
Gambar 3.3
Sketsa Double Roll Crusher
2) Single Roll Crusher
Single roll crusher adalah roll crusher yang
didesain mempunyai 1 roller saja dengan tujuan
untuk
meningkatkan
kapasitas
pengolahan
batubara.
Khairi Ramdhani
H1C113061
3-6
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Gambar 3.4
Sketsa Single Roll Crusher
d. Jaw Crusher
Alat ini mempunyai dua jaw, yang satu dapat
digerakkan
dan
yang
satunya
tidak
bergerak.
Gambar 3.5
Sketsa Tipe Blake
2) Tipe Dodge, roll crusher dengan poros yang berada
di bawah.
Gambar 3.6
Khairi Ramdhani
H1C113061
3-7
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Khairi Ramdhani
H1C113061
3-8
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
3.3.
Gambar 3.7
Sketsa Crusher
b. Sendok
Sendok digunakan untuk memindahkan material
ke tempat yang lain.
Gambar 3.8
Sketsa Sendok
c. Sieve
Sievedigunakan
untuk
menyeragamkan
Khairi Ramdhani
H1C113061
3-9
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Gambar 3.9
Sketsa Sieve
d. Palu
Palu digunakan untuk memecahkan material
yang bongkah menjadi ukuran yang relatif kecil.
Gambar 3.10
Sketsa Palu
e. Timbangan
Timbangan
digunakan
untuk
menimbang
Khairi Ramdhani
H1C113061
3-10
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Gambar 3.11
Sketsa Timbangan
f. Toples
Toples digunakan untuk tempat penyimpanan
material yang telah dipreparasi.
Gambar 3.12
Sketsa Toples
g. Kuas
Kuas
digunakan
untuk
membersihkan
Khairi Ramdhani
H1C113061
3-11
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Gambar 3.13
Sketsa Kuas
h. Penggaris
Penggaris digunakan untuk mengukur hasil
batubara yang telah direduksi oleh palu agar
batubara tersebut muat saat dimasukkan ke dalam
crusher.
Gambar 3.14
Sketsa Penggaris
i. Ember
Ember digunakan untuk mengangkut material
ke dalam crusher.
Khairi Ramdhani
H1C113061
3-12
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Gambar 3.15
Sketsa Ember
j. Safety Tools
Safety Tools
digunakan
melindungi dari
Gambar 3.16
Sketsa Safety Tools
Khairi Ramdhani
H1C113061
3-13
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
k. Kertas Label
Kertas label digunakan untuk memberikan
keterangan pada toples yang berisikan material
hasil preparasi.
Gambar 3.17
Sketsa Kertas Label
Khairi Ramdhani
H1C113061
3-14
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
3.3.2. Bahan
Khairi Ramdhani
H1C113061
3-15
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
3.4.
Prosedur Percobaan
3.4.1. Preparasi untuk Analisis Briket
Material Batubara
Ukuranawal 5 10 mm
Dimasukkan
Crusher
Dihasilkan
Material Batubara
Ukuran sampel 1 3 mm
Timbang
Berat sampel 2 kg
Sampel Briket
Gambar 3.18
Flowchart Preparasi Sampel Analisis Briket
Langkah Kerja :
a. Menyiapkan material batubara ukuran 5 10 mm.
b. Kemudian batubara tersebut dimasukkan ke dalam
c.
d.
e.
f.
Khairi Ramdhani
H1C113061
crusher.
Menimbang batubara hasil crusher sebanyak 2 kg.
Menyimpan dalam toples yang telah diberi label.
Menutup rapat toples sampel.
Sampel siap dianalisis.
3-16
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Timbang
Sebanyak 50 gram
Sampel
Total Moisture
Gambar 3.19
Flowchart Preparasi Sampel Analisis Total Moisture
Langkah Kerja :
a. Menyiapkan material batubara dengan ukuran 1 3
mm.
b. Mengayak material tersebut dengan menggunakan
3.5.
Khairi Ramdhani
H1C113061
3-17
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
N
o
1
2
Khairi Ramdhani
H1C113061
Jenis Analisis
Ukuran Material
Berat Material
Briket
1 3 mm
2000 gram
Total Moisture
0,425 mm
50 gram
3-18
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
3.6.
Penutup
3.6.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum
preparasi ini, sebagai berikut :
a. Preparasi sampel adalah
suatu
cara
baku
untuk
Khairi Ramdhani
H1C113061
3-19
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
3.6.2. Saran
Saran yang diberikan pada praktikum preparasi ini,
sebagai berikut :
a Sebaiknya praktikan harus mengetahui prosedur dalam
penggunaan
alat
serta
prosedur
praktikum
yang
berlangsung.
b Sebaiknya praktikan diberikan evaluasi tentang praktikum
yang telah dilaksanakan agar praktikan lebih mengerti dan
paham.
c
Khairi Ramdhani
H1C113061
3-20