Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 4

See

discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/278021752

Efek Sari Jambu Merah dan Putih (Psidium


guajava L.) terhadap Kinerja Atlet
Article November 2014

CITATIONS

READS

50

4 authors, including:
I Ketut Adnyana Adnyana

Ari Yuniarto

Bandung Institute of Technology

12 PUBLICATIONS 8 CITATIONS

51 PUBLICATIONS 770 CITATIONS

SEE PROFILE

SEE PROFILE

All in-text references underlined in blue are linked to publications on ResearchGate,


letting you access and read them immediately.

Available from: Ari Yuniarto


Retrieved on: 29 September 2016

Bionatura-Jurnal Ilmu-ilmu Hayati dan Fisik


ISSN 1411 - 0903

Vol. 16, No. 3, November 2014: 150 - 152

EFEK SARI JAMBU MERAH DAN PUTIH (PSIDIUM GUAJAVA L.) TERHADAP KINERJA ATLET
Adnyana, I.K., Yuniarto, A., Bahri, S. dan Balqis, A.
Kelompok Keilmuan Farmakologi dan Farmasi Klinik
Sekolah Farmasi, Institut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesa No. 10 Bandung
Email: ketut@fa.itb.ac.iddanariyuniarto@yahoo.co.id.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efektivitas
pemberian sari jambu merah dan putih (Psidium
guajava L.) terhadap kinerja atlet. Atlet yang memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi dipilih sebagai subjek dalam
penelitian. Parameter yang diuji dalam penelitian ini
meliputiuji ketahanan lari sejauh 2.4 km, pengukuran
kadar glukosa, dan asam laktat darah. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini ialah open label crossover
design dengan periode wash out selama satu minggu.
Berdasarkan data hasil pengamatan, pemberian sari
jambu merah dapat meningkatkan kinerja aerobik atlet
secara signifikan dibandingkan jambu putih. Sebagai
tambahan, pemberian sari jambu merah mampu
mempertahankan glukosa normal darahdan kadar
asam laktat darah atlet selama uji ketahanan lari sejauh
2.4 km.
Kata kunci: Jambu merah, Jambu Putih, Kinerja, Atlet
ABSTRACT
This study aims to determine the effectiveness of red and
guava white juice administration on the performance
of athlete.Athletes who met the inclusion and exclusion
criteria were chosen as subjects in the research.The
parameters that were determined in this research are
involving the 2.4 km run endurance test, blood glucose
and blood lactatelevel measurement.The method was
conducted with an open label crossover design with
one week wash out period. Based on the data results
measurement, administration of red guava juice could
improve athletes performance significantly compared
with white guava. In addition, administration of red
guava maintain their normal blood glucose and blood
lactate level during 2.4 km run endurance test.
Key words: Red guava, White guava, Performance, Athlete

PENDAHULUAN
Tubuh manusia secara normal melakukan proses
metabolisme untuk menghasilkan energi.Sumber energi
tubuh manusia melibatkan senyawa ATP (Adenosine
Triphosphate) yang digunakan pada berbagai proses
kerja otot manusia untuk melakukan segala aktivitas
harian. Selain itu, tubuh manusia juga mengubah makanan menjadi sebuah bahan bakar melalui beberapa
jalur energi yang berbeda. Hal ini berarti, tubuh dapat
mengubah nutrisi yang masuk menjadi energidengan
atau tanpa menggunakan oksigen. Dua sistem energi
yang dimaksud ialah metabolisme aerobik (dengan
menggunakan oksigen) dan metabolisme anaerobik
(tanpa menggunakan oksigen).
Salah satu diantara sistem metabolisme, yaitu
sistem metabolisme anaerobik dapat menyebabkan
terjadinya akumulasi asam laktat. Akumulasi asam
laktat akan terjadi apabila tingginya level aktivitas
yang dilakukan tanpa diimbangi dengan periode

recovery yang mencukupi. Hasil dari akumulasi asam


laktat dapat menyebabkan kelelahan serta terbatasnya
kerja otot-otot tubuh, seperti yang banyak dijumpai
pada atlet olahraga.
Saat ini, aktivitas olahraga tidak hanya dipandang
sebagai aktivitas rekreasiatau perbaikan kebugaran.
Akan tetapi aktivitas olahraga lebih difokuskan
pada pencapaian sebuah prestasi untuk tiap atlet.
Kinerja dari ototdan kapasitas latihan dipengaruhi
oleh jenis latihan yang dilakukan dan jenis konsumsi
nutritif yang diberikan, seperti karbohidrat, air, dan
elektrolit. Pada penelitian ini pemberian sari jambu
merah dan putih berpotensial sebagai sumber energi
yang diharapkandapat memperbaiki kinerja atlet.
BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian
ini meliputi Alcohol swab, buah jambu merah dan
jambu putih (Psidium guajava L.), air, dancotton
ball. Sedangkan, alat-alat yang digunakan antara lain
OneTouch Ultra glucose device, OneTouch Ultra
glucose strip, Accutrend Lactate device, Accutrend
Lactate strip, timbangan bobot badan, pengukur tinggi
(Scale Height), silinder pengukur, lanset steril, lancing
device, peluit, stopwatch, dan blender.
Subjek Uji
Subjek uji yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
atlet yang berasal dari Universitas Pendidikan Indonesia
(UPI) dengan usia 18-20 tahun yang memiliki kriteria
inklusi: sehat dan memiliki kapasitas VO2max minimum 40
mL/kg/menit. Sedangkan, untuk kriteria eksklusi meliputi:
tidak merokok, tidak memiliki penyakit tertentu seperti
diabetes, hipertensi, serta tidak memiliki riwayat alergi.
Sebelum dilaksanakan penelitian, dilakukan pencatatan
data-data personal subjek uji yang meliputiriwayat
medis, usia, bobot, dan tinggi badan. Semua atlet yang
dipilih dalam penelitian yaitu berdasarkanpada kapasitas
VO2maxminimum 40 mL/kg/menitdan selanjutnya
dipertimbangkan melalui Balke test. Tujuan pengukuran
kapasitas VO2max ialah untuk menjamin level kebugaran
fisik atlet. Selanjutnya, kapasitas VO2max dapat ditentukan
melalui formula berikut.

Uji pada atlet dilakukan saat pagi hari dalam lintasan


lari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)sebanyak
3 kali (Crossover design) dengan periode washout
selama satu minggu.
Penyiapan Sari Jambu
Jambu merah dan putih (Psidium guajava L.)
yang telah disiapkan, dipotong-potong kecil, dan di
timbang sebanyak 250 g untuk tiap-tiap buah dengan
menggunakan timbangan. Selanjutnya, masing-masing

Adnyana, I.K., Yuniarto, A., Bahri, S. dan Balqis, A.

250 g buah jambu diblenderserta ditambahkan air


hingga 300 ml.
Pengukuran Ketahanan Aerobik
Ketahanan aerobik atlet diukur melalui uji
lari sejauh 2.4 km. Sasaran dari uji ini ialah untuk
memonitor perkembangan ketahanan aerobik atlet.
Uji lari sejauh 2.4 km dilakukan oleh atlet yang telah
dipersiapkan untuk menempuh jarak sejauh 2.4 km(6
putaran lintasan lari dengan jarak tempuh 400 m).
Pengukuran Level Glukosa Darah
Penentuan level glukosa darah atlet dilakukan
dengan menggunakan strip glukosadanOneTouch
Ultra device. Darah yang berasal dari masing-masing
subjek diambil pada saat sebelum dan setelah uji lari
2.4 km.
Pengukuran Level Asam Laktat Darah
Penentuan level asam laktat darah dilakukan
dengan menggunakan Accutrend lactate device.
Masing-masing atlet diharuskan untuk lari sejauh
2.4 km dan diambil darahnya pada saat sebelum dan
setelah uji.
HASIL DAN PEMBAHASAN

151

Tabel 2. Waktu rata-rata untuk uji lari 2.4 km sebelum dan


sesudah treatment
Waktu total
Kelompok

Sebelum
treatment

Kontrol
Jambu
merah

Setelah treatment
1212 32.94

Perbedaan
022

14.62

1234 35.30 1101 33.72 a 133 17.13 b

Jambu putih

1125 26.65 a 109 17.7 b

Keterangan: a= p<0.05 dibandingkan dengan sebelum


treatment; b = p<0.05 dibandingkan dengan
kontrol *Waktu= menit detik

Tabel 1 menunjukkan bahwa penurunan waktu


terbesar atlet dalam menyelesaikan uji lari 2.4 km dapat
diketahui setelah mengkonsumsi sari jambu merah
(133 17.13), diikuti sari jambu putih (109 17.7),
dan kontrol (022 14.62). Selanjutnya, pemberian sari
jambu merah menunjukkan penurunan tertinggi (10.30
4.95 mg / dL) dibandingkan dengan jambu putih (8.70
6.52 mg / dL) dan kontrol (8.50 2.56 mg / dL) seperti
yang ditunjukkan pada tabel 2.

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan


efektivitas pemberian sari jambu merah dan jambu
putih (Psidium guajava L.) terhadap kinerja atlet.
Lima belas atlet (18-20 tahun) yang telah memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi dipilih sebagai subjek
uji dalam penelitian. Parameter yang diuji meliputi
uji lari 2.4 km, pengukuran kadar glukosa dan laktat
darah. Sari jambu diberikansetiap hari selama dua
minggu sebelum eksperimen dilakukan. Selain
pemberian sari jambu, penggunaan air mineral dalam
penelitian ini berperan sebagai kontrol. Metode yang
digunakan ialah open label crossover design dengan
periode wash out selama satu minggu.
Sebagai tambahan, sebelum dilaksanakan penelitian,
dilakukan pencatatan data-data personal subjek uji
yang meliputi riwayat medis, usia, bobot, dan tinggi
badan. Semua atlet yang dipilih dalam penelitian yaitu
berdasarkan pada kapasitas VO2maxminimum 40 mL/kg/
menit dan selanjutnya dipertimbangkan melalui Balke
test. Tujuan pengukuran kapasitas VO2maxialah untuk
menjamin level kebugaran fisik atlet.

Tabel 2. Level glukosa darah sebelum dan setelah treatment

Tabel 1. Data-data pendukung atlet uji ketahanan lari

Tabel 3. Level asam laktat darah sebelum dan sesudah


treatment

Parameter

18.73 0.80

Tinggi badan (cm)

168.07 3.33

Bobot badan (kg)

59.07 2.15

Indeks massa tubuh (kg/m2)

20.94 0.86

VO2max (ml/kg/min)

45.29 0.697

Glukosa darah (mg/ dL)


Awal

Sebelum uji
4.40

Setelah uji Perbedaan


77.70
8.50

Kontrol

86.30

3.81

2.56

Jambu
merah

86.20
102.10 5.80 a
4.57

91.90
6.30

10.30
4.95 b

Jambu
putih

99.50 4.93 a

90.90
7.06

8.70
6.52 b

Keterangan: a= p<0.05 dibandingkan dengan awal; b = p<0.05


dibandingkan dengan kontrol

Sebaliknya, kadar asam laktat dalam darah atlet


yang diberi konsumsi sari jambu merah menunjukkan
kadar yang lebih rendah (0.42 0.27 mmol / L)
dibandingkan dengan jambu putih (0.62 0.31 mmol/
L), dan kontrol (1.21 0.27 mmol/ L) setelah uji lari
2.4 km seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.

Nilai

Usia (Tahun)

Keterangan: n = 15

Kelompok

Kelompok

Kontrol

Asam laktat (mmol/ L)


Awal Sebelum uji Setelah uji

Perbedaan

3.48 0.51 4.71 0.47 a 1.21 0.27

Jambu
merah

3.54
3.54 0.52 3.96 0.50 a 0.42 0.27 b
0.59

Jambu
putih

3.49 0.56 4.11 0.66 a 0.62 0.31b

Keterangan: a= p<0.05 dibandingkan dengan sebelum uji; b =


p<0.05 dibandingkan dengan control

Efek Sari Jambu Merah dan Putih (Psidium Guajava L.) terhadap Kinerja Atlet

152

Tabel 4. Hubungan kandungan nutrisi jambu merah dan


putih terhadap waktu uji lari 2.4 km
Waktu uji lari 2.4 km
Jenis buah Parameter Kandungan Sebelum
Sesudah
treatment treatment
Jambu Kandungan
85.59 %
merah
air
Protein
0.25 %
1234
1101
Karbohidrat
Potassium
Jambu
putih

5.26 %
2853.19
mg/ kg

Kandungan
air

90.53 %

Protein

0.93 %

Karbohidrat

10.22 %

Potassium

2057.74
mg/ kg

1234

Glukosa darah
Parameter

1125

Laktat darah

Kandung(mg/ dL)
(mmol/ L)
an
Sebelum Setelah Sebelum Setelah
uji

uji

uji

uji

3.54

3.96

Jambu Kandungan
85.59 %
merah
air
Protein

0.25 %

102.10 91.87

Karbohidrat 5.26 %
Potassium

2853.19
mg/ kg

Jambu Kandungan
90.53 %
putih
air
Protein

0.93 %

99.50

90.87

3.49

4.11

Karbohidrat 10.22 %
Potassium

Astrand, P. & Kaare, R. 1986, Textbook of Work


Physiology: Physiological Bases ofExercise,
3rded., McGraw- Hill Inc, New York, 316- 330.
Devries, H.A. 1994. Physiology of Exercise, 5th ed.,
Brown Communications Inc., Dubuque, 210227.
Guyton, A.C. 1986. Textbook of Medical Physiology,
7th ed., WB Saunders Co., Philadelphia, 613620, 638-639.

Tabel 5. Hubungan kandungan nutrisi jambu merah dan


putih terhadap level glukosa darah dan laktat
darah
Jenis
buah

DAFTAR PUSTAKA

2057.74
mg/ kg

SIMPULAN
Pemberian sari buah jambu merah dan putih
(Psidium guajava L.)mampu memperbaiki kinerja
atlet secara signifikan. Pemberian sari buah jambu
merah menunjukkan kemampuan yang baik dalam
memperbaiki kinerja atlet bila dibandingkan dengan
jambu putih.

Jeukendrup, A. & Gleeson, M. 2004. Sport Nutrition,


2nd ed., Human Kinetics Inc., Champaign, 3536, 45-46, 169-196.
Jones, M. 2010. Biology, Cambridge, 1st ed.,
The Press Syndicate of The University of
Cambridge, 196-210.
Lieberman, S. & Bruning, N. 1990. The Real Vitamin
and Mineral Book, Avery Publishing Group
Inc., New York, 244-247.
Martini, F. 2006. Fundamentals of Anatomy and
Physiology, 7th ed., Prentice Hall, New Jersey,
37-39, 644, 994-1005.
Perlakuan, Skripsi, Sekolah Farmasi ITB, Bandung,
2- 10.
Permatasari, Yusanti D. 2007, Studi Kadar Asam
Laktat Darah Hasil MetabolismeAnaerob,
Pada Atlet Dari Berbagai Cabang Olahraga,
Skripsi, Sekolah Farmasi ITB, Bandung, 315.
Rostanty, I., 2005, Studi Kadar Asam Laktat Darah
Atlet Ditinjau dari Berbagai
Vivian, H., 1998. Advance Fitness Assessment
and Exercise Prescription, 3rd ed., Burgess
Publishing Company, Dallas TX, 48.
Wilmore, J.H. & Costill, D.L. 1994. Physiology of
Sport and Exercise, 10th ed., Human Kinetics,
Champaign, 94-251.

Anda mungkin juga menyukai