Pembahasan
Pembahasan
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah menjerat kepada
seluruh komponen sisi keberlangsungan hidup manusia tidak bisa masuk begitu saja.
Dibutuhkan komitmen bersama baik pemereintah sebagai wadah penggerak utama
maupun komponen masarakat yang secara langsung berhadapan untuk dapat
menguasai dan memanfaatkannya. Sehingga didapat hasil yang berkesinambungan
antara perkembangan ilmu pengetahuan, penemuan teknologi baru dengan daya guna
yangbisa dipakai oleh masyarakat.
Atas dasar komitmen tersebut maka tidak bisa dipungkiri keberadaaan
seoarang mahasiswa khususnya mahasiswa D3 Agribisnis Konsentrasi Kesehatan
Hewan Fakultas Peternakan harus memiliki daya guna baik dalam menciptakan
keilmuan dan teknologi terbaru maupun memanfaakan keilmuan dan teknologi yang
sudah ada yang bisa diterapkan di lingkungan masarakat dalam cakupan kecilnya dan
bangsa dalam cakupan besarnya .
Untuk mencapai komitmen tersebut diatas, maka langkah awal yang bisa
dilakukan oleh seorang mahasiswa adalah dengan mempelajari konsep keilmuan yang
berkaitan erat dengan Progran Strudi peternakan, salah satunya adalah dengan
melakukan satuan acara praktikum pada mata kuliah Biokimia dengan sub bahasan
yang diparktikumkan adalah Uji Protein dan Lemak/Lipid
Pada umumnya bahan makanan itu mengandung tiga kelompok utama
senyawa kimia, yaitu karbohidrat, protein dan lemak atau lipid. Bahan makanan
tersebut berasal dari tumbuhan dan senyawa yang terkandung di dalamnya sebagian
besar adalah karbohidrat, yang terdapat sebagai amilum atau pati.
Protein dan lemak berperan juga sebagai sumber energi bagi tubuh kita, tetapi
karena sebagian besar makanan terdiri atas karbohidrat, maka karbohidratlah yang
terutama merupakan sebagai sumber energi bagi tubuh. Karbohidrat berasal dari
makanan, dalam tubuh mengalami perubahan atau metabolisme. Hasil metabolisme
karbohidrat antara lain glukosa yang terdapat dalam darah, sedangkan glikogen
adalah karbohidrat yang disintesis dalam hati dan digunakan oleh sel-sel pada
jaringan otot sebagai sumber energi. Jadi ada bermacam-macam senyawa yang
termasuk dalam golongan karbohidrat ini. Dari contoh-contoh tadi kita mengetahui
bahwa amilum atau pati, selulosa, glikogen, gula atau sukrosa dan glukosa
merupakan beberapa senyawa karbohidrat yang penting dalam kehidupan manusia.
(Poedjiadi, Anna : 1994).
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang banyak dijumpai di alam,
terutama sebagai penyusun utama jaringan tumbuh-tumbuhan. Nama lain dari
karbohidrat adalah sakarida (berasal dari bahasa latin saccharum = gula). Senyawa
karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau polihidroksi keton yang mengandung
unsur-unsur karbon (C))., hidrogen (H), dan oksigen (O) dengan rumus empiris total
(CH2O)n.. Karbohidrat paling sederhana adalah monosakarida, diantaranya glukosa
yang
mempunyai
rumus
molekul
C6H12O6.
(http://pusat-akademik.blogspot.com/2008/09/karbohidrat-biokimia.html)
biokimia
mahasiswa
mampu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Protein
Kata protein sebenarnya berasal dari kata Yunani yang berarti pertama yang
paling penting, asal dari kata protos. Protein terdiri dari bermacam-macam golongan
makromolekul heterogen. Walaupun demikian semuanya merupakan turunan dari
polipeptida dengan berat molekul yang tinggi, secara kimia dapat dibedakan antara
protein sederhana yang terdiri dari polipeptida dengan berat molekkul yang tinggi.
Secara kimia dapat dibedakan antara protein sederhana yang terdiri dari polipeptida
dan protein kompleks yang mengandung zat-zat makanan tambahan seperti hern,
karbohidrat, lipid atau asam nukleat. Untuk protein kompleks, bagian polipeptida
dinamakan aproprotein dan keseluruhannya dinamakan haloprotein. Secara
fungsional protein juga menunjukkan banyak perbedaan. Dalam sel mereka berfungsi
sebagai enzim, bahan bangunan, pelumas dan molekul pengemban. Tapi sebenarnya
protein merupakan polimer alam yang tersusun dari berbagai asam amino melalui
ikatan peptida (Hart, 1987).
Protein adalah suatu senyawa organik yang mempunyai berat molekul besar
antara ribuan hingga jutaan satuan(g/mol). Protein tersusun dari atom-atom C,H,O
dan N ditambah beberapa unsur lainnya seperti P dan S. Atom-atom itu membentuk
unit-unit asam amino. Urutan asam amino dalam protein maupun hubungan antara
asam amino satu dengan yang lain, menentukan sifat biologis suatu protein. (Girinda,
1990).
Protein adalah sumber asam amino yang mengandung unsur C,H,O dan N yang
tidak dimiliki oleh lemak dan karbohidrat. Molekul protein mengandung gula terpor
belerang, dan ada jenis protein yang mengandung unsur logam seperti besi dan
tembaga. (Wi narnno, 1997).
Kunci ribuan protein yang berbeda strukturnya adalah gugus pada molekul unit
pembangunan protein yang relatif sederhana dibangun dari rangkaian dasar yang
sama, dari 20 asam amino mempunyai rantai samping yang khusus, yang berikatan
kovalen dalam urutan yang khas. Karena masing-masing asam amino mempunyai
rantai samping yang khusus yang memberikan sifat kimia masing-masing individu,
kelompok 20 unit pembangunan ini dapat dianggap sebagai abjad struktur protein.
(Lehninger, 1996).
Struktur protein distabilkan oleh 2 macam ikatan yang kuat (peptida dan
sulfida) dan dua macam ikatan yang lemah(hidrogen dan hidrofobik). Ikatan peptida
adalah struktur primer protein yang berasal dari gabungan asam amino L-alfa oleh
ikatan alfa-peptida. Bukti utama untuk ikatan peptida sebagai ikatan struktur primer
dituliskan sebagai berikut:
a.Protease adalah enzim yang menghidrolisis protein, menghaslkan polipeptida
sebagai produknya. Enzim ini juga menghidrolisis ikatan peptida protein.
b.Spektrum inframerah protein menunjukkan adanya banyak ikatan peptida
c.Dua
protein,
insulin
dan
ribonuklease
telah
disintesis
hanya
dengan
BAB III
MATERI DAN METODE PRAKTIKUM
a. Lemak
1. Uji Kelarutan
Menyiapkan 5 buah tabung reaksi yang masing-masing diisi dengan 3ml
Cloroform, 3ml Alkohol, 3ml Na2CO3, 3ml H2O dan 3ml Petrelium Benzena. Setelah
itu masukkan 1-3 tetes minyak kelapa kedalam masing-masing tabung. Kocok dengan
kuat dan diamkan kira-kira 5menit. Setelah itu mengamati perubahan yang terjadi.
2. Uji noda lemak
Menyiapkan 1 buah tabung reaksi lalu mengisi dengan keripik singkong yang
telah dilumatkan sebanyak 2 sendok dan menambahkan 2ml eter lalu mengocoknya.
Setelah tercampur mengambil lapisan eter dan meletakkan diatas plat tetes, biarkan
eter menguap. Jika sudah mengering usap plat tetes dengan menggunakan kertas
saring. Setelah itu amati ada tidaknya noda lemak pada kertas saring.
b. Protein
1. Uji Pengendapan
Menyiapkan 1 buah tabung reaksi lalu mengisi dengan 1ml protein (putih
telur) dan menambahkan 2-3 tetes larutan ZnSO4 lalu mengamati perubahan yang
terjadi tanpa mengocoknya.
2. Uji Biuret
Menyiapkan 1 buah tabung reaksi lalu mengisi dengan 1ml protein (putih
telur) dan menambahkan 1ml larutan NaOH 40% setelah itu dikocok dengan
menggunakan voltex, setelah itu tambahkan 2-3 tetes larutan CuSO4 1% dan
mengamati perubahan yang terjadi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksaan praktikum
8
Tempat praktikum
Waktu
: 10.00-12.00 WITA
Hari/tanggal
4.2 Pembahasan
4.2.1 Uji lemak
a. Uji kelarutan
Alat :
Tabung reaksi
Pipet tetes
Rak tabung
Labu Erlenmeyer
Bahan :
Minyak kelapa
Cloroform
Alkohol
Na2CO3
H2O
Petrelium Benzena
Langkah kerja :
Hasil pengamatan :
No
.
1
2
3
4
5
Jenis larutan
3ml Cloroform
3ml Alkohol
3ml Na2CO3
3ml H2O
Petrelim Benzena
Empedu
Kelarutan didalamnya
Larut
Larut
Tercampur
Tidak larut
Larut
Empedu mengemulsi membentuk butiran
lemak
Keterangan :
Sebelum larut bersama dengan minyak kelapa cloroform ini masih
mengendap keatas beberapa detik sedangkan kelarutan yang berlangsung pada
petrium benzene sangat cepat dan tidak membutuhkan waktu yang banyak.
b. Uji Noda Lemak
Alat :
Tabung reaksi
Pipet tetes
Kertas saring
Plat tetes
Labu Erlenmeyer
Bahan :
Langkah kerja :
Masukan lumatan keripik singkong sebanyak 2sendok.
10
Mikropipet
Tabung reaksi
Pipet tetes
Rak tabung
Labu Erlenmeyer
Bahan :
11
CuSO4
NaOH
Langkah kerja :
Hasil pengamatan :
Terjadi perubahan warna menjadi ungu setelah ditetesi dengan 1ml larutan
NaOH 40% dan larutan CuSO4 1%. Larutan biuret dipakai untuk menguji adanya
kandungan protein dalam suatu bahan(makanan). Larutan perusi/terusi atau CUSO4
akan ditetesi dengan larutan NOOH.dengan adanya protein ditandai dengan
perubahan warna menjadi ungu dan membuktikan adanya molekul-molekul peptida
pada protein.
12
b. Uji Pengendapan
Alat :
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Pipet tetes
Mikropipet
Labu Erlenmeyer
Bahan :
Langkah kerja :
Hasil pengamatan :
13
Terjadi perubahan warna menjadi warna putih dan kerusakan pada protein
serta terjadi pengendapan dibawah tabung reaksi berupa lempeng-lempeng endapan.
Larutan protein (putih telur) jika ditetesi dengan znso4 akan terjadi pengendapan
berwarna putih.
Adanya larutan protein terhadap pelarut tertentu.
BAB V
KESIMPULAN
ada yang tidak homogen, jadi pelarut terbaik yang kami amati dari berbagai larutan
diatas yang paling cepat melarutkan adalah petrium benzene(pb).
14
Hal yang paling mudah untuk diamati saat identifikasi noda lemak adalah
bahwa noda lemak meninggallkan minyak diatas kertas saring pada pengujian noda
lemak. Sebab, lemak pada minyak tidak dapat menguap sempurna sehingga
meninggalkan noda transparan dan berminyak pada kertas saring.
asam amino. Protein pada putih telur tergolong jenis protein albumin yang merupakan
gabungan beberapa asam amino yang sangat kompleks didalamya terdapat ikatan
peptida,gugus benzena dll.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier. S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Girindra, A. 1990. Biokimia I. Gramedia, Jakarta.
Hart ,1987 . lemak / minyak, erlangga , jakarta
(http://pusat-akademik.blogspot.com/2008/09/karbohidrat-biokimia.html)
Lehninger, A. 1996. Dasar-dasar Biokimia. Terjemahan Maggy Thenawidjaya.
Erlangga, Jakarta
15
16