Anda di halaman 1dari 16

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan pada tangan 14


sampai 18 Juli 2016 di Paud IT Al-Azhar Lamgugop Banda Aceh dengan sampel
sebanyak 49 anak tentang gambaran pertumbuhan dan perkembangan anak
prasekolah di paud IT-Azhar. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara menggunakan Kuesioner Pra Skrening Perkembangan (KPSP).
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Data Demografi ibu Pada Anak Prasekolah di Paud
IT Al-Azhar Banda Aceh Tahun 2016 (n=49)
No
Identitas ibu
1
Usia ibu
f
%
a.Remaja akhir ( 17-25 tahun)
6
12,2
b.Dewasa awal (26-35 tahun)
39
76,6
c.Dewasa akhir (36-45)
4
8,2
2

4
5

Suku
a.Aceh
b.Gayo
c.Alas
Pendidikan Ibu
a.SMA(Menengah)
b.PT (Tinggi)
penghasilan
Pekerjaan
a.PNS
b.Wiraswasta
c.Tidak bekerja
Total

41
6
2

83,7
12,2
4,1

12
37

24,5
75,2

49

100

30
12
7
49

61,2
24,5
14,3
100

Dari tabel 5.1 dapat diketahui bahwa usia terbanyak yaitu dewasa awal
yaitu 39 ibu dengan persentase 76,6, kemudian diikuti oleh usia dewasa awal
41

yaitu 6 ibu dengan persentase 12,2 dan yang paling sedikit yaitu usia dewasa
akhir yaitu 4 ibu dengan persentase 8,2.
Jumlah suku terbanyak yaitu suku Aceh dengan jumlah 41 dengan
persentase 83,7 dan dikuti oleh suku gayo dengan jumlah 6 dengan persentase
12,2 dan suku terakhir yaitu suku alas dengan jumlah 2 dengan persentase
4,1%.
Dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan ibu paling tinggi yaitu
perguruan tinggi dengan jumlah 37 dengan persentase 75,5 dan yang paling
rendah yaitu SMA yaitu 12 dengan persentase 24,5%.
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat penghasilan sama
tinggi yaitu dengan jumlah 49 dengan persentase 100%.
Dari tabel diatas diketahui bahwa pekerjaan

orangtua (ibu) yaitu

paling tinggi PNS dengan jumlah 30 ibu dengan persentase 61.2 kemudian
diikuti oleh wirasasta dengan jumlah 12 1bu dengan persentase 24.5 dan yang
paling rendah ibu tidak bekerja yaitu 7 ibu dengan persentase 14,3 %

b. Gambaran Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia 36 bulan

5.2
Distribusi Frekuensi Perkembangan Anak Usia 36 Bulan Di Paud

IT Al-Azhar Lamgugop Banda Aceh Tahun 2016 (n=23)


No

Item Pertanyaan

Ya

Bila diberi pensil apakah anak mencoret-coret 20


kertas tanpa bantuan atau petunjuk?

87,0

Tidak
%
13,0

Dapatkah anak meletakan 4 buah kubus satu


persatu diatas kubus yang lain? Kubus yang
digunakan ukuran 2,5-5 cm.

21

91,3

8,7

Dapatkah anak menggunakan 2 kata pada saat 17


berbicara seperti minta minum, mau tidur?
terima kasih dan dadag tidak ikut dinilai.

73,9

26,1

Apakah anak dapat menyebut 2 diantara


gambar-gambar ini tanpa bantuan?

18

78,3

21,7

Menyebutkan dengan suara binatang tidak ikut


dinilai
5

Dapatkah anak melempar bola lurus ke arah


perut dan dada dari jarak 1,5 meter?

14

60,9

39,1

Ikuti perintah dengan seksama. Jangan member 17


isyarat dengan telunjuk atau mata pada saat
member perintah berikut ini:
letakan kertas di lantai
letakan kertas di kuris
berikan kertas ini kepada ibu
Dapatkah anak melaksanakan tiga perintah
tadi? Apapun? Mendorong ikut dinilai.

73,9

62,1

19

82,9

17,4

Jawab
TIDAK bila
ia
menggambar
garis seperti
ini:
7
Buat garis lurus ke bawah sepanjang sekurang-kurangnya 2,5 cm. suruh anak mengambar garis lain disamping garis tersebut
*jawab YA bila ia menggambar garis seperti ini:
8
Letakan selembar kertas seukuran buku di
12
52,2
11
47,8
lantai. Apakah anak dapat melompati bagian
lembar kertas dengan mengangkat kedua
kakinya secara bersamaan tanpa didahului lari?
9

Bila diberi pensil, apakah anak mencoret-coret 20


kertas tanpa bantuan/petunjuk?

87,0

13,0

10

Dapatkah anak meletakan 4 buah kubus satu- 14


persatu diatas kubus lain tanpa menjatuhkan
kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2,55cm.

60,9

39,1

Total

74,8

61

33,3

172

Berdasarkan tabel 5.2 dapat di lihat bahwa sebesar 47,8 % anak pada
item pertanyaan nomor 8 saat di beri arahan untuk melompati bagian lembar
kertas dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa didahului
lari 11 orang anak tidak dapat melakukanya ,kemudian terdapat kesemaan
persentase untuk item pertanyaan pada nomor 5 dan 10 dengan jumlah
persentase 39,1 % ,untuk item pertanyaan nomor 5 anak tidak mampu
melempar bola lurus ke arah perut dan dada dari jarak 1,5 meter kemudian
untuk item pertanyaan nomor 10 anak tidak mampu meletakan 4 buah kubus
satu-persatu diatas kubus lain tanpa menjatuhkan kubus lainya, kubus yang
digunakan ukuran 2,5-5cm.

c.

Perkembangan Anak Usia 48 Bulan

Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Perkembangan Anak Usia 48 Bulan Di Paud
It Al-Azhar Lamgugop Banda Aceh Tahun 2016 (n=26)
No
Item Pertanyaan
Ya
Tidak
f
%
f
%
1
Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh
19 73,1 7
26,9
sedikitnya 3 meter?
2

Setelah makan apakah anak mencuci dan mngeringkan 22


tanganya dengan baik sehingga anda tidak perlu
mengulanginya?

84,6

15,4

Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika 21


perlu tunjukan caranya danberi anak anda kesempatan
melakukanya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan
keseimbangan dalam waktu 2 detik atau lebih?

80,8

19,2

Letakan selembar kertas seukuran buku dilantai.


Apakah anak dapat melompati panjang kertas ini
dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan
tanpa didahului lari?

88,5

11,5

23

16
16,5
10
38,5
Jangan membantu anak dan jangan menyebut lingkaran. Suruh anak menggambar seperti contoh lingkaran yang ada dikertas ter
Jawab: YA5

Dapatkah anak meletakan 8 buah kubus satu persatu di 25

96,2

3,8

atas yang lain tanpa menunjukan kubus tersebut?


Kubus yang digunakan ukuran 2,5-5 cm.
7

Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga


atau permainan lain dimana ia ikut bermain dan
mengikuti aturan

25

96,2

3,8

Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja


baju atau kaos kaki tanpa dibantu? (tidak termasuk

30,8

18

69,2

kemandirian memasang kancing, gesper atau ikat


pinggang)
9

Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya tanpa


dibantu? Jawab TIDAK jika ia hanya menyebutkan
sebagian namanya atau ucapanya sulit dimengerti

00

26

100

10

Dapatkah anak menggunakan sepatunya sendiri?


TOTAL

15
73

57,7
74,6

11 42,3
172 25,6

Berdasarkan tabel 5.3 dapat kita lihat sebesar 69,2 % anak tidak dapat
mengenakan celana panjang, kemeja baju atau kaos kaki tanpa dibantu,
kemudian terdapat 61,5% anak tidak dapat menggambar lingkaran seperti
contoh yang diberikan oleh peneliti kemudian terdapat persaan persentase
pada item pertanyaan nomor 6 dan item pertanyaan nomor 7 dengan jumlah
persentase untuk anak yang menjawab Ya yaitu 96,2 dan anak yang menjawab
Tidak 3,8.

d. Data Demografi Respoden

Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Data Demografi Anak Prasekolah di Paud

IT Al-Azhar Banda Aceh Tahun 2016 (n=49)


)
No
1

Identitas Anak
f
20
29

usia
a. 36 bulan
b. 48 bulan

2.

jenis kelamin
a. Laki-laki
b. Perempuan

21
28
49

Total

%
40,8
59,2
42,8
57,1
100

Dari tabel 5.3 dapat diketahui dari bahwa usia reponden terbanyak
adalah anak usia 48 bulan dengan persentase 59,2 dan usia responden paling
sedikit yaitu anak usia 36 bulan dengan persentase 40,8 anak, jika dilihat dari
jenis kelamin anak perempuan lebih banyak yaitu 28 responden dengan
persentase 57,1 dan anak laki-laki dengan jumlah responden yaitu 21 anak
dengan persentase 42,8 anak.
e. Pertumbuhan dan Perkembangan anak prasekolah

Berdasarkan hasil penelitian di Paud IT Al-Azhar Lamgugop Banda


Aceh pertumbuhan dan perkembangan anak usia prasekolah dapat dapat
dilihat di tabel 5.3 berikut ini

Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Pertumbuhan (BB dan TB) Dan Anak PrasekolahDi Paud
IT Al-Azhar Lamgugop Banda Aceh
no
Perkembangan
f
%
1
Tinggi badan
a.Sesuai
46
93,9
b. Meragukan
3
6.1

Berat badan
a. Sesuai
b. Meragukan
Total

47
2

95,9
4.1

49

100

Berdasarkan tabel 5.4 di atas dapat pertumbuhan tinggi badan


anak paling tinggi yaitu pada katagori sesuai dengan jumlah 46 dengan
persentase 93,9 dan di katagori meragukan yaitu 3 anak dengan
persentase 6,1% dan pada pertubuhan berat badan anak mencapai angka
95,9 dan yang paling rendah mencapai angka 4,1.

Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak Prasekolah
Di Paud IT Al-Azhar Lamgugop Banda Aceh
no
Perkembangan
f
%
1
Sesuai
18
36,7
2
Meragukan
24
49,0
3
Penyimpangan
7
14,3
total
49
100

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa perkembangan anak pada


usia prasekolah yaitu pada katagori sesuai yaitu 18 anak dengan persentase 36,7
kemudian dikatagori meragukan yaitu 24 anak dengan persentase 49,0 serta
dikatagori penyimpangan yaitu 7 anak dengan persentase 14,3%.
B. Pembahasan
1. Data Demografi
a. Pedidikan

Berdasarkan hasil penelitian menununjukan tingkat pendidikan


orangtua anak paling tinggi yaitu pada tingkat perguruan tinggi dengan
persentase 75,5 % dan untuk tingkat sekolah menegah atas (SMA) yaitu
24,5%.
Pendidikan orang tua terutama ibu merupakan salah satu faktor
yang penting dalam tumbuh kembang anak. Karena dengan pendidikan
yang baik, maka ibu dapat menerima segala informasi dari luar terutama
tentang tumbuh kembang anak masa prasekolah yang baik (Soetjiningsih,
2015, p.66).
Menurut peneliti seorang ibu dengan tingkat pendidikan yang
tinggi

akan

lebih

mudah

diajak

berbicara

tentang

bagaimana

perkembangan normal pada anak prasekolah tetapi tidak jarang pula ibu
dengan pendidikan yang tinggi terlalu sibuk dan jarang meluangkan wktu
bersama anak jadi ibu tidak paham apakah anak dalam rentang
perkembangan yang normal atau tidak.
b. Penghasilan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat penghasilan


orangtua yaitu sama dengan umlah persentasenya 100% dengan tingkat
penghasilan Rp. > 1.850.000/bulan
Makin rendah rentang tingkat sosial ekonomi sebuah keluarga,
makin tinggi resiko anak anak dalam keluarga tersebut mendapatkan suatu
penyakit, cedera dan kematian (Chen, Matthhews, dab Boyce 2002)
Dalam Papalia Olsd Feldman.2009,p.331), Anak dari keluarga yang

10

miskin lebih mungkin untuk menderita keracunan timbal, kehilangan


pendengaran dan penglihatan, kekurangan zat besi serta kondisi yang
berkaitan dengan stress seperti asma , sakit kepala,insomniadan iritasi
usus, mereka cenderung memiliki masalah psikologis dan kesulitan
belajar.
Menurut peneliti dengan tingkat ekonomi yang baik maka orangtua
anak dapat memperhatikan status gizi anak dengan baik pula karena
dengan tingkat ekonomi yang baik orangtua dapat memenuhi semua
kebutuhan asupan gizi untuk anak dengan baik maka dengan itu anak
dapat tumbuh dan berkembang secara baik dan memunuhi standar
pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai standar.
c. Pekerjaan

Menurut hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pekerjaan


orangtua pada persentase paling tinggi yaitu 61,2% pada katagori PNS
kemudian diikuti oleh katagori wiraswasta dengan persentase 24,5% dn
yang terakhir 14,3% pada pada katagori ibu tidak bekerja.
Status pekerjaan orang tua juga memberikan dampak terhadap
pertumbuhan dan perkembangan anak prasekolah, hal ini berhubungan
dengan kesempatan orang tua dalam memberikan stimulasi terhadap
perkembangan dan memenuhi kebutuhan dasar untuk pertumbuhan,
dimana ibu yang bekerja mengurangi kesempatannya untuk memberikan
stimulasi terhadap perkembangan anaknya (Susanti, 2009 dalam Dewi,
2011, p.3).

11

Menurut peneliti anak pada orangtua yang bekerja akan mengalami


keterlambatan perkembangan karena anak jarang di beri stimulasi oleh
orangtua karena orangtua anak terlalu sibuk bekerja dan jarang
meluangkan waktu bersama anak dalam pemberian stimulasi pada anak
sebenarnarnya sangat berpengaruh terhadap cepat atau lambatnya
perkembangan yang akan dialami oleh anak.

2.

Pertumbuhan
a. Berat badan dan tinggi badan

Berdasarkan hasil penlitian menunjukan bahwa pertumbuhan anak


prasekolah di Paud IT Al-Azhar Lamgugop Banda Aceh persentase angkat
tertinggi menunjukan bahwa untuk pertumbuhan tinggi badan anak pada
katagori yaitu 93,9% dan pada katagori meragukan 6,1% anak . Sedangkan
untuk pertumbuhan berat badan anak angka tertinggi yaitu pada katagori
sesuai dengan jumlah persentase 95,9% dabn pada katagori meragukan yaitu
6.1%.
Pertumbuhan dan perkembangan mengalami peningkatan yang pesat
pada usia dini 0 sampai 5 tahun. Masa usia dini ini merupakan golden age
artinya masa yang sangat penting memperhatikan tumbuh kembang anak
secara cermat karena merupakan

masa emas untuk seluruh aspek

perkembangan baik secara fisik kognisi,emosi maupun sosial, sehingga bila


terjadi kelainan dapat segera terdeteksi (Martani, 2012, p.112) terahadap

12

perkemabangan anak melalui screening yang disebut DDST (Denver


developmend screening tes). Dari bebarapa penelitian yang pernah dilakukan
ternyata DDST secara efektif dapat mengidentifikasi 85-100% bayi dan anak
prasekolah yang mengalami keterlambatan perkembangan, danp ada follow up
selanjutnya ternyata 89% dari kelompok DDST abnormal mengalami
kegagalan disekolah 5-6 tahun kemudian (Werdiningsih, 2012.p.84).
Whaley

dan

Wong

dalam

Supartini

(2004),

mengemukakan

pertumbuhan sebagai suatu peningkatan jumlah dan ukuran, sedangkan


perkembangan menitikberatkan pada peubahan yang terjadi secara bertahab
dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi dan kompleks
melalui proses maturasi dan pembelajaran. Pertumbahan (growth) adalah
berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah ukuran dengan
ukuran berat (gram, pon) ukuran panjang (cm, inci) usia tulang, dan
keseimbangan metabolic (retensi kalsium dan nitrogen tubuh.
Menurut peneliti faktor pertumbuhan berat badan dan tinggi badan
anak dipengaruhi oleh bagaimana cara orangtua anak memberikan asupan gizi
pada anak apabila orangtua mengerti tentang cara pemberian gizi seimbang
untuk meningkatkan pertumbuhan anak maka pertumbuhan anak akan
optimal. Selain itu ada faktor lain yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
anak seperti faktor herediter dimana kita ketahui faktor herediter juga
berperan penting dalam peningkatan berat badan dan tinggi badan anak seperti
kita ketahui anak dengan orangtua yang memiliki tinggi badan yang pendek

13

bukan tidak mungkin anak akan mengikuti pula tinggi badan orangtuanya
apabila tidak didukung oeh nutrisi sejak dalam kandungan begitu juga dengan
berat badan orangtua dengan berat badan obesitas akan menurun pada anak
apabila orangtua tidak mengontrol pola makan dan nutrisi yang dikamsumsi
anak.
3. Perkembangan Anak

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa perkembangan anak


prasekolah pada katagori tertinggi yaitu pada katagori meragukan dengan
persentase 49,0% selanjutnya diikuti olah katagori sesuai dengan persentase
36,7% dan pada katagori meragukan 14,3%.
Untuk anak prasekolah pada usia 36 bulan katagori yang tidak tercapai
yaitu pada katagori gerak kasar anak tidak dapat meletakkan 4 buah kubus
satu- persatu diatas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus tersebut kubus
yang digunakan yaitu kubus yang berukuran 2,5-5 cm.
Untuk anak prasekolah pada usia 36 bulan perkembangan anak
tercapai pada

katagori gerak halus yaitu bila diberi pensil anak akan

mencoret-coret kertas tanpa harus diberi aba-aba, dan katagori lainya yang
mampu dicapai anak yaitu anak dapat menyebutkan dua di antara gambar
binatang yang ditunjukan oleh peneliti yaitu gambar (kerbau, harimau,jerapah
dan rusa) dan pada anak prasekolah usia 48 bulan perkembangan yang
tercapai pada gerak kasar yaitu anak dapat mengayuh sepeda roda tiga sejarak

14

3 meter sedangkan untuk katagori yang tidak tercapai yaitu anak tidak dapat
mengambar dengan benar seperti yang telah diberikan contoh oleh peneliti
dan anak juga tidak dapat mengenakan celana panjang dan kemeja baju atau
kaos

kaki nya sendiri serta anak tidak mampu menggunakan sepatunya

sendiri .
Terdapat 20 item pertanyaan pada lembar KPSP dan untuk untuk
setiap katagori umur terdapat masing-masing 10 item pertanyaan

dan di

katagorikan menjadi tiga katagori yaitu sesuai,meragukan dan penyimpangan


dengan pilihan jawaban Ya dan Tidak, persentasi hasil masing yaitu pada
katagori sesuai 36,7%, pada katagori meragukan 49,0% dan pada katagori
penyimpangan 14,3%, perkembangan anak tidak tercapai atau tidak dapat
dijawab atau dilakukan oleh anak karena kurangnya stimulus orangtua dalam
melatih perkembangan anak perkembangan anak usia sekolah harus dicapai
yaitu motorik halus,motorik kasar,bicara ,dan personal sosial, pada pertanyaan
mengenail kemampuan bahasa 19,2% anak

tidak mampu menjawab

pertanyaan yang diberikan oleh peneliti. Menurut Widyastuti( 2008,p.43)


menyatakan bahwa kemampuan bahasa merupakan kombinasi seluruh system
perkembangan anak. Kemampuan bahasa melibatkan motorik , psikologis,
emosional, dan prilaku. Gangguan perkembangan bahasa pada anak dapat
diakibatkan berbagai faktor, yaitu faktor genetik, gangguan pendengaran,
intelegensia rendah, kurangnya interaksi anak dengan lingkungan, maturasi
yang terlambat, dan faktor keluarga.

15

Hasil menunjukan bahwa orangtua yang sibuk bekerja berhubungan


dengan perkembangan anak sesuai dengan teori yang disampaikan dalam
Gunarsa (2004,p.56) bahwa ibu yang sibuk berkarir mengakibatkan perhatian
terhadap keluarga termasuk anak menjadi berkurang , bahkan tidak sedikit
yang akhirnya tidak memperhatikan kondisi anak. Glick (2002, p.11)
menyatakan bahwa akibat maka waktu kebersamaan atau quality time antara
ibu dan anak berkurang, sehingga perkembangan mental dan kepribadian anak
dapat terganggu, mereka lebih sering mengalami cemas akan perpisahan,
merasa diabaikan dan akan lebih cenderung mencari perhatian diluar rumah.
Bersadarkan hasil juga terlihat bahwa anak usia prasekolah pada ibu
yang bekerja dalam katagori perkembangan anak tercapai, hal ini menunjukan
bahwa ada sebagian anak yang dengan ibu bekerja yang perkembanganya
tercapai. Menurut teori yang disampaikan oleh Gershaw (1988) dalam Mc
Intosh & Bauer (2006. p.7) .Menyatakan

bahwa anak dengan ibu yang

bekerja memiliki tingkat intelejensi yang lebih tinggi. Artinya tidak semua
anak dengan ibu yang bekerja perkembangan anaknya tidak tercapai,
dikarenakan intelejensi yang lebih tinggi pada anak yang ibunya bekerja.
Menurut Soetjiningsih (1995,p.10), pendapatan keluarga yang
memadai akan menunjang tumbuh kembang anak, karena orang tua
menyediakan semua kebutuhan anak baik primer maupun sekunder. Jadi
apabila orangtua memiliki pendapatan yang cukup, orang tuaakan dapat
memnuhi kebutuhan keluarga akan dapat memenuhi tumbuh kembang anak

16

seperti memfasilitasi segala sesuatu yang dapat menstimulasi perkembangan


anak.
Menurut peneliti setiap anak memiliki tingkat perkembangan yang
berbeda dikarenakan oleh pengaruh berbagai faktor, salah satunya adalah
waktu yang dibutuhkan ibu untuk menstimulasi anak. Status pekerjaan ibu
sangat berhubungan dengan stimulasi yang dapat diberikan ibu untuk
anaknya. Stimulasi yang diberikan sangat bagus untuk perkembangan anak,
terutama anak dalam masa golden age. Perkembangan sosialisasi dan
kemandirian anak yang ibunya bekerja berbeda dengan iu yang tidak bekerja,
bisa dikatakan anak dengan ibu yang bekerja lebih mudah diajak berinteraksi.

A. keterbatasan Penelitian.

Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah :


1. Sulitnya berinteraksi dengan anak prasekolah yang berusia 36 bulan jadi

membutuhkan waktu untuk anak mau diajak saat melakukan wawancara.


2. Kesalahpahaman pahaman peneliti dalam memilih lembar KPSP yang

sesuai dengan umur anak.

Anda mungkin juga menyukai