Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan Information and Communication Technology (ICT) saat ini semakin


cepat memasuki berbagai bidang kehidupan, utamanya dunia pendidikan, usaha dan
industri. Teknologi informasi membawa manfaat dan keuntungan dalam ruang lingkup
pekerjaan yang membutuhkan pengolahan data sehingga setiap lembaga pendidikan baik
negeri maupun swasta sudah selayaknya memanfaatkan teknologi komputer dalam
pekerjaan sehari-hari. Melalui bantuan komputer dunia pendidikan dapat memberikan
informasi yang diperlukan setiap saat,dengan sistem pengolahan data serta informasi
yang baik dapat menghindari duplikasi dan keamanan data lebih terjamin.
Perkembangan teknologi informasi telah melahirkan konstribusi dalam perubahan
tata nilai kehidupan manusia dengan terbentuknya paradigma baru dalam kehidupan, dari
kehidupan yang sifatnya konvensional menjadi serba mesin yang dikenal dengan elifeyang diartikan sebagai kehidupan yang sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan
secara elektronik. Namun kenyataan yang ada dan implementasinya di lapangan masih
menghadapi kendala terutama ketika dihadapkan pada suatu permasalahan yang dalam
kondisi masing-masing lembaga pendidikan tidak sama baik dari segi kompleksitas
tugas, tata cara/sistem yang digunakan maupun kemampuan sumber dayanya.
Perjalanan Panjang yang telah banyak menyita waktu, tenaga bahkan materi serta
pergantian generasi akhirnya membuahkan hasil dengan Pengesahan Undang-Undang
Pembentukan beberpa Kabupaten diantaranya Kabupaten Tojo Una Una, selanjutnya
pada Tanggal 18 Desember 2003 Undang-Undang yang telah disetujui dalam Paripurna
tersebut masuk dalam Lembaran Negara No. 32 Tahun 2003.

Salah satu kendala yang perlu mendapat perhatian untuk dicari jalan keluarnya
adalah masalah pengarsipan koran, dimana pegawai harus selalu mencatat setiap koran
yang masuk Sistem yang berjalan saat ini masih menggunakan rekap semi manual
menggunakan album, ini berdampak pada lamanya proses pengarsipan koran, Berangkat
dari fenomena tersebut maka penulis mencoba untuk merancang sebuahSistem Informasi
pengarsipan media koran judul Pengolahan Data arsip koran masuk Menggunakan
Bahasa Pemrograman foxpro 9.0 pada Kantor Bupati Tojo una-una Bagian Humas Dan
Protokol. Dengan adanya sistem ini

diharapkan mampu memberikan solusi dari

permasalahan yang dihadapi oleh bagian Humas Dan.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana merancang Sistem Informasi Pengolahan Data pengarsipan media koran
masuk menggunakan Bahasa Pemrograman Foxpro 9.0 pada kantor Bupati Tojo una-una
Bidang Humas Dan protokol menghasilkan informasi cepat dan akurat?
1.3 Tujuan
Merancang Sistem Informasi Pengolahan Data pengarsipan media koran masuk
menggunakan bahasa pemograman Foxpro 9.0 guna menghasilkan informasi yang lebih
cepat dan akurat.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 SEJARAH SINGKATY6 TERBENTUKNYA KABUPATEN TOJO UNA UNA


2

Kabupaten Tojo Una Una berawal dari Terbentuknya Kewedanaan Tojo Una
Una yang merupakan bekas Wilayah Swapraja yang berkedudukan di Ampana yang
dibentuk atas Kuasa ZELFBESTUURREGELING Tahun 1938. Seiring dengan
Lahirnya UU No. 29 Tahun 1959 tentang Penghapusan Wilayah-wilayah Swapraja,
Maka Bupati Kdh Poso Atas Perintah Residen Koordinator Sulawesi Tengah,
mengeluarkan Instruksi No. 1 Tahun 1960 Tanggal 9 Februari 1960 untuk
mempersiapkan Kewedanaan Tojo Una Una.

Pada Tanggal 28 Februari 1962 terbitlah Keputusan Gubernur Sulawesi Utara


Tengah tentang Pembagian Wilayah Kewedanan dan Kecamatan di Kabupaten Poso.
Wilayah Penghubung Bupati Wilayah Ampana menjadi 6 (Enam) Kecamatan, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kecamatan Tojo
Kecamatan Ulubongka
Kecamatan Ampana Tete (sebelumnya Kecamatan Ampana Borone)
Kecamatan Ampana Kota
Kecamatan Una Una
Kecamatan Walea Kepulauan
Pada Tahun 1963 ketika dilaksanakan Musyawarah antara GKDH dan BKDH
se Sulawesi Utara Tengah di Poso, Delegasi Penuntut Dati II Tojo Una Una yaitu: T.
A. MUHAMMAD, DJAMAL SUPU, A.M. LASODI DAN S.M ALMAHDALI
selaku Mandataris dari 3 (Tiga) Front Nasional yaitu Tojo, Ampana, dan Una Una
menyampaikan keinginan masyarakat untuk terbentuknya Dati II Tojo Una Una.
Selanjutnya pada Bulan Mei 1964 Gubernur Pertama Sulawesi Tengah Bapak
ANWAR GELAR DATUK MADJO BASA NAN KUNING dalam Kunjungan
Kerjanya Di Tojo Una Una Menyambut Positif Pembentukan Dati II.

Awal Bulan April 1965 Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Tojo Una Una
(IKPM-TU) Melalui Delegasinya Bertemu Pembantu Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia, Dan Membuat Pernyataan Yang Tegas Tentang Realisasi
Pembentukan Dati II Tojo Una Una.
Bulan Februari Tahun 1969 Atas Inisiatif Dan Semangat Yang Kuat Dari
Penghubung Bupati Kdh Tingkat II Poso Untuk Wilayah Tojo Una Una Di Ampana
Bapak Yusuf Muslaini Memberikan Mandat Kepada Panitia Penuntut Kabupaten
Tojo Una Una Yang Berjumlah 9 (Sembilan) Orang Yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.

Latoko Laborahima (Ketua/Unsur PSII)


Djamal Supu (Sekertaris/Unsur PSII)
Mohammad Suaib (Bendahara/Unsur Pemerintah)
Mahmud Lasodi (Anggota/Unsur Pemerintah)
Yahya Laborahima (Anggota/Unsur Psii)
6. Mustafa Labanu (Anggota/Unsur Parmusi)
7. Haroen Lahay (Anggota/Unsur NU)
8. S. M. Almahdali (Anggota/Unsur NU)
9. Hafid Bakri (Anggota)
Kemudian Delegasi Tojo Una Una melalui Bantuan Bapak Hi. ISHAK
MORO melakukan Pertemuan dengan Menteri dalam Negeri yang diwakili oleh
Dirjen PUOD Bapak MAYJEN TNI. SUNANDAR PRIJOSUDARMO kemudian
dilanjutkan Pertemuan dengan Pimpinan Bagian B dan Komisi III untuk
menyampaikan Surat Gubernur Kdh Provinsi Sulawesi Tengah No.Pemda/2/1/28
Tanggal 25 Maret 1969, tentang tuntutan Kabupaten Tojo Una Una.
Setelah menunggu kurang lebih 30 Tahun semangat perjuangan yang selama
ini telah terpendam dan terkubur oleh pergantian waktu dan generasi akhirnya bangkit
kembali, yang di tandai dengan Rembuk Masyarakat Tojo Una Una Pada Tanggal 10
s/d 11 Maret 2001 yang di Sponsori oleh Mahasiswa yang tergabung dalam Forum
Pelajar Mahasiswa Tojo Una Una (FORPESTAN).
4

Rembuk tersebut membentuk Forum Perjuangan yang di beri Nama


KOMITE PERJUANGAN PEMBENTUKAN KABUPATEN TOJO UNA UNA
(KPPK-TU) sebagai Wadah Perjuangan Masyarakat Tojo Una Una Lepas dari
Kabupaten Poso sebagai Kabupaten Induk dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang Dinakhkodai oleh Bapak SYAIFUL BAHRI TANDJUMBULU
sebagai Ketua Umum. Deklarasi Hasil Rembuk Masyarakat tersebut di bacakan oleh
Bapak DJAMAL SUPU pada Tanggal 11 Maret 2001.
Perjalanan Panjang yang telah banyak menyita waktu, tenaga bahkan materi
serta pergantian generasi akhirnya membuahkan hasil dengan Pengesahan UndangUndang Pembentukan beberpa Kabupaten diantaranya Kabupaten Tojo Una Una,
selanjutnya pada Tanggal 18 Desember 2003 Undang-Undang yang telah disetujui
dalam Paripurna tersebut masuk dalam Lembaran Negara No. 32 Tahun 2003.
Kemudian pada Tanggal 7 Januari 2004 seluruh Kabupaten Pemekaran yang
berjumlah 24 Kabupaten termasuk diantaranya Kabupaten Tojo Una Una, diresmikan
oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia di Jakarta dengan 8 (Delapan)
Wilayah Kecamatan yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Kecamatan Tojo
Kecamatan Tojo barat
Kecamatan Ulubongka
Kecamatan Ampana Kota
Kecamatan Ampana Tete
Kecamatan Una Una
Kecamatan Togean
Kecamatan Walea Kepulauan
Namun dalam perkembangannya sampai dengan diterbitkannya Buku Seah
Singkat terbentuknya Kabupaten Tojo Una Una pada Bulan Desember 2005,
Kabupaten Tojo Una Una berjumlah menjadi 9 (Sembilan) Wilayah Kecamatan
5

dengan ketambahan Kecamatan Walea Besar. Dengan Luas Daratan 5.721,15 km,
letak Geografis pada 0,2 LU 1,6 LS dan 120,9 - 121,75 BT, dengan Batas
Wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Tomini;
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Teluk Tomini dan Kecamatan Bunta Kabupaten
Banggai
c. Sebelah Selatan Berbatasan dengan Kecamatan Bungku Utara, Kecamatan Petasia,
dan Kecamatan Mori Atas Kabupaten Morowali;
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Pamona Utara dan Kecamatan Lage
Kabupaten Poso serta Teluk Tomini.
Pada Tanggal 26 Januari 2004 Gubernur Sulawesi Tengah Prof. (Em)
AMINUDIN PONULELE, M.Si atas nama Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia melantik Penjabat Bupati Tojo Una Una yang Pertama Drs. DAMSIK
LADJALANI di Ampana yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Dalam Negeri Republik Indonesia N0. 131.52-9 Tahun 2004 Tanggal 6 Januari
2004. Hal ini merupakan awal dimulainya Roda Pemerintahan Kabupaten Tojo
Una-Una secara Yuridis lepas dari Kabupaten poso sebagai Kabupaten Induk.
Selanjutnya pada April 2005 s/d Agustus 2005 Kabupaten Tojo Una Una
masih dipimpin oleh Penjabat Bupati yang Bernama Bapak SYAFRI ALI KADIR,
baru kemudian pada Periode Agustus 2005 s/d 2010 Kabupaten Tojo Una Una
dipimpin oleh Bupati Definitif Drs. DAMSIK LADJALANI bersama Wakilnya
Bapak Drs. RIDWAN Dj. SARU. Sejak Tanggal 29 Agustus 2010 sampai dengan
sekarang Kabupaten Tojo Una Una masih dipimpin oleh Bapak Drs. DAMSIK
LADJALANI bersama Wakilnya Bapak DJamal Djuraejo, S.Sos, M.Si dengan
Masa Bhakti 2010-2015.

A. Visi
Visi merupakan cara pandang jauh ke depan tentang apa yang kita inginkan
terhadap suatu institusi. Visi Sekretariat Kabupaten Tojo Una-Una

2016-2020

adalah gambaran kondisi aktual yang ingin dicapai oleh Sekretariat Daerah
Kabupaten Tojo Una-Una dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan. Adapun
Visi Sekretariat Daerah Kabupaten Tojo Una-Una yaitu
Visi merupakan cara pandang jauh ke depan tentang apa yang kita inginkan
terhadap suatu institusi. Visi Sekretariat Kabupaten Tojo Una-Una

2016-2020

adalah gambaran kondisi aktual yang ingin dicapai oleh Sekretariat Daerah
Kabupaten Tojo Una-Una dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan. Adapun
Visi Sekretariat Daerah Kabupaten Tojo Una-Una yaitu :

Terwujudnya Tertib Administrasi dan Pelayanan


Masyarakat yang Efisien, Efektif dan Akuntabel
Menuju Tojo Una-Una Hebat

Penjelasan visi dimaksud adalah sebagai berikut :


1. Tertib Administrasi
Administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan kegiatan yang dilakukan
oleh dua orang atau lebih yang terlibat dalam suatu bentuk usaha kerja demi
tercapainya tujuan yang ditentukan sebelumnya. Tertib administrasi adalah proses
administrasi yang dilakukan berdasarkan ketentuan dan perundangan yang berlaku.
2. Pelayanan Masyarakat

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009


tentang Pelayanan Publik bahwa negara berkewajiban melayani setiap negara dan
penduduk untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya dalam kerangka pelayanan
publik yang merupakan amanat Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun
1945. Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan perundang-undangan bagi setiap
warga negara dan pendudukan atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Dalam konteks pelayanan pemerintahan yang dilakukan oleh Sekretariat Daerah
Kabupaten Tojo Una-Una, ada dua sasaran pelayanan yang diberikan meliputi :
1) Pelayanan internal; yaitu pelayanan terhadap unsur aparatur penyelenggara
pemerintahan daerah;
2) Pelayanan eksternal; yaitu pelayanan kepada masyarakat dan kepada mitra kerja
pemerintah daerah.
3) Efisien
Kemampuan untuk bekerja dengan baik dan menghasilkan hasil yang maksimal
dengan menggunakan waktu, uang dan hal lainnya secara minimal.
4) Efektif
Perbandingan input dan output dalam berbagai aktivitas kegiatan sampai dengan
pencapaian tujuan (goal) terpenuhi yang bisa dari berapa banyaknya kuantitas dan
kualitas hasil kerja maupun batas waktu yang sudah ditetapkan/ditargetkan
sebelumnya.

5) Akuntabel
Capaian sasaran baik fisik,

keuangan maupun manfaat bagi kelancaran dalam

pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayanan masyarakat sesuai dengan


prinsip-prinsip serta ketentuan yang berlaku sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara luas.
6) Tojo una-una hebat adalah tujuan akhir (last goal) dari seluruh rangkaian kegiatan
yang menjadi tugas dan fungsi Sekretariat Daerah.
Penjelasan visi dimaksud adalah sebagai berikut :
7) Tertib Administrasi
Administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih yang terlibat dalam suatu bentuk usaha kerja
demi tercapainya tujuan yang ditentukan sebelumnya. Tertib administrasi adalah
proses administrasi yang dilakukan berdasarkan ketentuan dan perundangan yang
berlaku.
8) Pelayanan Masyarakat
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik bahwa negara berkewajiban melayani setiap negara dan
penduduk untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya dalam kerangka pelayanan
publik yang merupakan amanat Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun
1945. Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan perundang-undangan bagi setiap

warga negara dan pendudukan atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Dalam konteks pelayanan pemerintahan yang dilakukan oleh Sekretariat Daerah
Kabupaten Tojo Una-Una, ada dua sasaran pelayanan yang diberikan meliputi :
9) Pelayanan internal; yaitu pelayanan terhadap unsur aparatur penyelenggara
pemerintahan daerah;
10) Pelayanan eksternal; yaitu pelayanan kepada masyarakat dan kepada mitra
kerja pemerintah daerah.

11) Efisien
Kemampuan untuk bekerja dengan baik dan menghasilkan hasil yang
maksimal dengan menggunakan waktu, uang dan hal lainnya secara minimal.
12) Efektif
Perbandingan input dan output dalam berbagai aktivitas kegiatan sampai
dengan pencapaian tujuan (goal) terpenuhi yang bisa dari berapa banyaknya
kuantitas

dan

kualitas

hasil

kerja

maupun

batas

waktu

yang

sudah

ditetapkan/ditargetkan sebelumnya.
13) Akuntabel
Capaian sasaran baik fisik, keuangan maupun manfaat bagi kelancaran
dalam pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayanan masyarakat sesuai

10

dengan

prinsip-prinsip

serta

ketentuan

yang

berlaku

sehingga

dapat

dipertanggungjawab-kan secara luas.


14) Tojo una-una hebat adalah tujuan akhir (last goal) dari seluruh rangkaian
kegiatan yang menjadi tugas dan fungsi Sekretariat Daerah.
B. Misi
Terwujudnya visi yang dikemukakan pada bagian sebelumnya merupakan
tantangan

yang

harus

dihadapi

oleh

segenap

personil

dan

pengambil

kebijakan/keputusan Sekretariat Daerah Kabupaten Tojo Una-Una. Sebagai bentuk


nyata dalam rangka mencapai visi tersebut, ditetapkanlah Misi Sekretariat Daerah
Kabupaten Tojo Una-Una yang menggambarkan hal yang seharusnya terlaksana,
sehingga hal yang masih abstrak terlihat pada visi akan lebih nyata pada misi
tersebut. Lebih jauh, pernyataan Misi Sekretariat Daerah Kabupaten Tojo Una-Una
memperlihatkan kebutuhan apa yang hendak dipenuhi oleh organisasi, siapa yang
memiliki kebutuhan tersebut dan bagaimana organisasi memenuhi kebutuhan
tersebut.
Untuk mewujudkan visi tersebut di atas Sekretariat Daerah Kabupaten Tojo
Una-Una menetapkan Misi, yaitu :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi umum, pemerintahan,
perekonomian, pembangunan dan kesejahteraan rakyat
2. Melaksanakan koordinasi, sinkronisasi dan sinergitas pelaksanaan tugas secara
efektif dan efisien;
3. Meningkatkan sumber daya manusia yang profesional dan berbudaya.
11

Dengan penetapan misi di atas maka secara otomatis pencapaian misi


Sekretariat Daerah Kabupaten Tojo Una-Una akan semakin nyata dan terarah.

Adapun struktur organisasi Dalam Humas Dan Protokol adalah:

Kabag Humas
Dan Protokol

Kasubag
Humas

Kasubag
Protokol

Staf

Staf

Kasubag Penyiaran
Dan Pemberitaan

Staf

2.2 Konsep Dasar Sistem


2.2.1 Pengertian Sistem
Menurut Jogiyanto (2003:34) memberikan pengertian sistem sebagai
berikut:
Sistem (system) dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan
pendekatan komponen.Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan
12

sebagai

kumpulan

dari

prosedur-prosedur

yang

mempunyai

tujuan

tertentu.Contoh sistem yang didefinisikan dengan pendekatan prosedur ini


adalah

sistem

akuntansi.Dengan

pendekatan

komponen,

sistem

dapat

didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu


dengan

lainnya

membentuk

satu

kesatuan

untuk

mencapai

tujuan

tertentu.Contoh sistem yang didefinisikan dengan pendekatan ini misalnya


sistem komputer yang didefinisikan sebagai kumpulan dari perangkat keras dan
perangkat lunak.
Menurut Sutabri (2004:3) berpendapat bahwa :
Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau
himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi,
saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu.
Pengertian sistem juga didefinisikan oleh Schrondenberg dalam (Fatta : 2007:5)
secara ringkas menjelaskan bahwa sistem adalah:
1. Komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain.
2. Suatu keseluruhan tanpa memisahkan komponen pembentuknya.
3. Bersama-sama dalam mencapai tujuan.
4. Memiliki input dan output yang dibutuhkan oleh sistem lainnya.
5. Terdapat proses yang mengubah input menjadi output.
6. Menunjukkan adanya entropi.
7. Memiliki aturan.
8. Memiliki subsistem yang lebih kecil.
9. Memiliki deferensiasi antar subsistem.
10. Memiliki tujuan yang sama meskipun mulainya berbeda.
Menurut Jogiyanto (2005:684) memberikan pendapat tentang karakteristik
sistem yaitu:
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat yang tertentu, yaitu
mempunyai komponen-komponen (component), batas sistem (boundary),
lingkungan luar sistem (environment), penghubung (interface), masukan (input),
13

keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau tujuan


(goal).

input

Process

Sub Sistem

Sub Sistem

Sub Sistem

Sub Sistem

output

Sumber : Tata Sutabri 2004


Gambar 1. Karakteristik Sistem

2.2.2 Pengertian Subsistem


Subsistem merupakan komponen atau bagian dari suatu system,subsistem
ini bisa phisik ataupun abstrak.
Subsistem merupakan komponen atau bagian dari suatu sistem,ini berarti
bahwa sistem berada pada lebih dari satu tingkat.

14

2.2.3 Elemen-Elemen Sistem


Elemen sistem adalah bagian terkecil yang dapat didentifikasikan.jika
sebuah sistem cukup besar yang terdiri dari subsistem-subsistem,maka elemen
sistem terdapat pada tingkatan yang paling rendah yang dapat dikatagorikan
sebagai individu
Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem
a. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal) entah hanya satu atau mungkin
banyak,tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem.Tampa
Tujuan,sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara
satu sistem dengan sistem yang berbeda.
b. Masukan
Masukan (Input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk kedalam sistem dan
selanjutnya menjadi bahan yang diproses.Masukan dapat berubah hal-halyang
berwujud (Tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak.contoh
masukan yang berwujud adalah bahan mentah,sedangkan contoh yang tidak
berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan)
c. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari
masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa
informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna,
misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat
berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktifitas
pembedahan pasien.
d. Keluaran
Keluara (Output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi,
keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya
2.3 Konsep Dasar Informasi
15

2.3.1 Pengertian Informasi


Informasi merupakan hasil dari pengolahan data sehingga menjadi lebih
berguna.Informasi harus bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, artinya
informasi harus valid sehingga berguna bagi penerimanya. Beberapa hal yang
mempengaruhi kualitas informasi antara lain tepat waktu, relevan, tepat sasaran,
dan dapat dibuktikan.
Gordon B. Davis, informasi adalah data yang telah diproses kedalam
suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata
dan terasa bagi keputusan saat ini atau keputusan mendatang (Tata Sutabri
2012:1)
Menurut Davis dalam (Sutabri, 2004:9) berpendapat bahwa:
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti
bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau
mendatang.

2.3.2

Kualitas Informasi
Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok,

yaitu akurasi (accuracy), relevansi (relevancy), dan tepat waktu (timeliness),


(Agus Mulyanto,2009: 247)
a. Akurasi (accuracy)
Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima
informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau
16

merusak informasi tersebut. informasi dikatakan akurat apabila informasi


tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan
harus jelas mencerminkan maksudnya.
b. Relevan (Relevancy)
Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakaianya. Relevan
informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. instruktur
laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas.tetapi akan lebih
relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.
c. Tepat Waktu (Timeliness)
Informasi yang dihasilkan dari suatu proses terlambat (usang) informasi yang
terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan
landasan dalam pengambilan keputusan kesalahan dalam mengambil
keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi
disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu
disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan
informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. dengan
demikian

diperlukan

teknologi-teknologi

mutakhir

untuk

mendapatkan,mengola dan mengirimkan informasi tersebut.


2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan bagian yang tidak terlepas dari data dan
informasi.Data adalah refresentasi dari sebuah objek, sedangkan informasi adalah
hasil dari pengolahan data sehingga menjadi lebih bermakna bagi penerimanya.
2.4.1 Pengertian Sistem Informasi
Pengertian sistem informasi menurut Sutabri (2004:36) sebagai berikut:
Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi
operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu
organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporanlaporan yang diperlukan.

17

Dalam literatur yang lain Jogiyanto (2005:697) memberikan definisi


tentang sistem informasi yaitu:
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu
organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,
media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan
jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal
kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan
eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk
pengambilan keputusan yang cerdik.
2.4.2 Komponen Sistem Informasi
Komponen dalam sistem informasi dapat diasumsikan sebagai sebuah
blok bangunan, bila salah satu komponen tidak ada maka bangunan tersebut
tidak kokoh atau kualitas bangunan menurun. Dalam sistem informasi komponenkomponennya biasa disebut dengan istilah blok bangunan (building block).
Burch dan Grudnistki dalam (Al-Fatta, 2007:10) berpendapat, Sistem
Informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan blok bangunan
(building block) yaitu:
1. Blok Masukan, input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi.
Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang
akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model, blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model
matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di
basis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran, produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan
informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua
tingkat manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi, teknologi merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem
informasi. Teknologi untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan

18

dan mengakses data, menghasilkan sekaligus mengirimkan keluaran dan


membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5. Blok Database, database merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan
digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

pemakai

input

pemakai

model

output
pemakai

pemakai
teknologi

Dasar data

pemakai

kendali

pemakai

Sumber : Tata Sutabri 2004


Gambar 2. Komponen Sistem Informasi
2.5 Media Masuk
bagi masyarakat masih dipahami secara sempit. Banyak orang beranggapan
bahwa media cetak sama dengan pengertian surat kabar atau majalah. Padahal, jika
diurai maknanya secara mendalam, media cetak tidak terbatas pada dua jenis media
itu saja.
Secara harfiah pengertian media cetak bisa diartikan sebagai sebuah media penyampai
informasi yang memiliki manfaat dan terkait dengan kepentingan rakyat banyak, yang
disampaikan secara tertulis. Dari pengertian ini, kita bisa melihat bahwa media cetak
adalah sebuah media yang di dalamnya berisi informasi yang didalamnya terkait
dengan kepentingan masyarakat umum dan bukan terbatas pada kelompok tertentu
saja.

19

Media cetak ini merupakan bagian dari saluran informasi masyarakat di samping
media eletronik dan juga media digital. Dan di tengah dinamika masyarakat yang
demikian pesat, media cetak dianggap sudah tertinggal dibandingkan dengan dua
pesaingnya yakni media elektronik dan media digital. Meski demikian, bukan berarti
media cetak sudah tidak mampu meraih konsumen yang menantikan informasi yang
dibawanya.
Dari pengertian media cetak tersebut, nampak ada keunggulan media ini
dibandingkan dua pesaingnya tersebut. Media cetak bisa menyampaikan sebuah
informasi secara detail dan terperinci. Sementara untuk media elektronik dan digital,
mereka lebih mengutamakan kecepatan informasi. Sehingga tak jarang informasi yang
disampaikan lebih bersifat sepotong dan berulang-ulang.
2.6 Jenis Media Cetak Koran

Secara umum, jenis media cetak yang ada di Indonesia diklasifikasikan


menjadi delapan bagian. Pengklasifikasian tersebut, didasarkan pada waktu terbit
media tersebut. Hal ini sesuai dengan apa yang dikeluarkan oleh Dirjen Pembinaan
Pers dan Grafika, tentang pembagian media cetak dan pengklasifikasiannya.
Kedelapan jenis media cetak tersebut di antaranya adalah :

1.

Surat Kabar Harian


Ini adalah jenis media cetak yang terbit setiap hari, kecuali pada hari-hari
tertentu seperti pada libur nasional. Jenis media cetak ini masih dibagi lagi menjadi
Surat Kabar Harian Nasional, Surat Kabar Harian Daerah, dan Surat Kabar Harian
Lokal. Berita yang disampaikan adalah jenis berita news atau informasi terkini dan
disampaikan dengan sistem straight news atau apa adanya.

20

2.

Surat Kabar Mingguan


Jenis media cetak ini lebih banyak dikenal dengan sebutan tabloid. Biasanya
berita yang diangkat adalah berita hiburan atau juga in depth news atau liputan
mendalam. Tulisan dalam media ini lebih banyak bergaya feature atau deskriptif.

3.

Majalah Mingguan

Jenis majalah ini terbit setiap minggu sekali. Berita yang diangkat adalah berita in depth
news dengan jenis berita adalah berita news atau tentang sebuah peristiwa.

4.

Majalah Tengah Bulanan


Majalah ini terbit sebulan dua kali. Berita yang ditampilkan lebih bersifat informatif
dan biasanya memuat tentang berita life style atau gaya hidup.

5.

Majalah Bulanan
Majalah bulanan terbit sekali dalam sebulan. Jenis pemberitaan yang disampaikan
biasanya termasuk investigatif atau berita yang didapat dari hasil penelitian.

6.

Majalah Dwibulanan
Majalah ini terbit sekali dalam dua bulan. Informasi yang disampaikan dalam
majalah ini biasanya terkait dengan laporan dari hasil aktivitas sesuatu. Misalnya
laporan neraca perusahaan atau juga majalah yang berisi laporan pendapatan sebuah
lembaga zakat.

7.

Majalan Tribulanan
Majalah ini berkonsep hampir mirip dengan majalah dwi bulanan. Yang
membedakan hanya masalah waktu terbit, yang dilakukan setiap tiga bulan sekali.

21

8.

Bulletin
Media cetak ini biasanya dibuat untuk kalangan tertentu atau intern saja. Dan media
ini biasanya hanya terdiri dari beberapa halaman, serta dibuat dengan konsep
sederhana. Buletin juga tidak dibuat untuk kepentingan komersial.

2.6 Open Database Connectivity (ODBC)


ODBC adalah singkatan dari open database connectivity.merupakan
Application programming interface (API) dan sebuah standar yang dikembangkan
oleh microsoft untuk mengakses database agar lebih mudah dengan menggunakan
fungsi yang bersifat umum.
Open Database Connectifity (ODBC) merupakan suatu data source yang
digunakan untuk mengakses berbagai macam sistem manajemen database.pada
ODBC terdaoat 3 jenis koneksi database,yaitu:
1. User DSN
2. System DSN
3. File DSN
Pada baris data source name (DSN) berisi nama dari data.DSN pada ODBC
harus sama dengan nama DSN pada koneksi Micrososft Visual Foxpro 9.0 Ke
MYSQL.Jika tidak maka Micrososft Visual Foxpro tidak bisa koneksi dengan
database yang ada pada MYSQL front.
Pada Server name diisi alamat IP server dari MYSQL yaitu :127.0.0.1 atau
bisa juga dengan menggunakan localhost.untuk database name adalah nama adalah
nama database yang ada MYSQL front.jika database belum dibuat,maka ODBC tidak
dapat menghubungkan MYSQL front dengan Microsoft foxpro.fungsi dari open

22

database connectifity(ODBC) adalah:untuk menghubungkan Micrososft visual foxpro


9.0 dengan MYSQL.
2.7 (My Structured Query Language)MYSQL
MYQL adalah sistem manajemen database mysql yang bersifat open source
dan paling populer saat ini,sistem database mysql mendukung beberapa fitur seperti
multihreaded,multi-user,dan SQL database manajemen sistem (DBMS) .database ini
dibuat untuk keperluan sistemWCD

database yang cepat,handal dan mudah

digunakan
MySQL adalah sebuah server database SQL multi user dan merupakan salah
satu bahasa database yang paling populer didunia,karena bersifat terbuka (open
source).selain Itu MySQL merupakan database server yang sangat ideal untuk data
segala ukuran sehingga dapat menjadi pilihan yang tepat bagi pengembang aplikasi
kelas menengah keatas.
Sebagai server database dengan konsep basis data yang modern.MySQL
memiliki

banyak

kelebihan-kelebihan

antara

lain

porbability,open

source,multiuser.portability artinya database MySQL berfungsi dengan stabil tampa


kendala dalam berbagai sistem operasi seperti windows dan linux.open source artinya
siapapun

dapat

berpartisipasi

untuk

mengembangkan

MySQL

dan

hasil

pengembangan itu diserahkan kepada umum,multi user artinya MySQL merupakan


database yang dapat digunakan untuk menangani beberapa user dalam waktu
bersamaan tampa mengalami masalaha atau konflik,
2.8 Tinjauan Singkat Visual Foxpro 9.0

23

Microsoft Foxpro 9.0 adalah bahasa pemograman yang bekerja dalam lingkup
microsoft windows .menurut firgiawansyah (2005:1) Microsoft fisual foxpro
merupakan salah satu bahasa pemograman sistem manajemen database yang berjalan
didalam lingkungan windows . Micrososft visual foxpro 9.0 dapat memanfaatkan
kemampuan microsoft windows secara optimal .
Microsoft Visual Foxpro 9.0 merupakan suatu tool pemograman yang sangat
lengkap dan relatif sederhana dibandingkan dengan tool pemograman visual
lainnya.Dimana dalam membuat suatu program aplikasi,yang sederhana sampai pada
yang kompleks sekalipun,visual foxpro dapat menanganinya dengan mudah
(Budi,2004:1)
Microsoft Visual Foxpro merupakan salah satu aplikasi pengolahan database
yang merupakan manajemen database relasional yang biasa disebut dengan RDBMS
(Relational Database Manajemen System) yang berorientasi objek.Microsoft Visual
Foxpro memiliki kemampuan untuk membuat database dengan cepat dan juga
memiliki fasilitas yang lengkap serta mudah digunakan.microsoft visual foxpro
memiliki kemampuan yang tinggi untuk mengolah data,dengan menyediakam
komponen-komponen pemograman yang mudah dan cepat digunakan.selain itu Visual
Foxpro memiliki fleksibilitas yang tinggi untuk membangun aplikasi pemograman
dari database dengan berbagai tipe atau format,Dalam proses pembuatan aplikasi
Microsoft Visual Foxpro 9.0

24

BAB III
TINJAUAN UMUM
3.1 Waktu Dan Tempat KKLP

Kegiatan KKLP dilaksanakan di Kantor Bupati Tojo Una-Una yang beralamat


di jl.Merdeka kota Bumi Mas Ampana dari tanggal 26 Juli 2016 s/d 8 September
2016.
3.2 Alat Dan Bahan
a. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam kegiatan KKLP adalah sebagai berikut:
a)
1)
2)
3)
4)
b)

Perangkat Keras:
Laptop Asus X453M (intel inside)
Printer Canon IP1980
LCD 15
Memory DDR2 2 GB
Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
25

1)
2)
3)
4)
5)
6)
b. Bahan

Sistem Operasi (Windows 8)


Program Aplikasi (Foxpro 9.0)
Microsoft Word 2007
Microsoft Paint
MySQL
XAMP versi 2.5

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah


Adapun berkas yang digunakan dalam laporan penelitian ini adalah:
a. Arsip Koran Masuk
b. Absen Media Bulanan

3.3 Teknik Pengumpulan Data


1. Observasi yaitu suatu metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan
langsung pada beberapa kepala bagian dalam humas
2. Wawancara yaitu suatu metode pengumpulan data dengan menggunakan tanya
jawab secara langsung
3.4 Metode pengembangan sistem
Metode pengembangan sistem metode SDLC (Sistem Development Life
Cycle) atau

sering

disebut

terjun (waterfall).Metodewaterfall pertama

sebagai
kali

pendekatan

diperkenalkan

air

oleh Windows W.

Royce pada tahun 1970. Waterfall merupakan model klasik yang sederhana dengan
aliran sistem yang linier Output dari setiap tahap merupakan input bagi tahap
berikutnya (Kristanto, 2004).
A. Watefall
Metode Waterfall adalah suatu proses pengembangan perangkat
lunak berurutan, di mana kemajuan dipandang sebagai terus mengalir ke
bawah (seperti air terjun) melewati fase-fase perencanaan, pemodelan,
implementasi

(konstruksi),

dan

pengujian.

Berikut

adalah

gambar

pengembangan perangkat lunak berurutan/ linear (Pressman, Roger S. 2001):


26

1. Requirement (analisis kebutuhan).


Dalam langakah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan
sistem.Pengumpulan data dalam tahap ini bisa melakukan sebuah
penelitian, wawancara atau study literatur. Seseorang system analisis akan
menggali informasi sebanyak-banyaknya dari user sehingga akan tercipta
sebuah sistem komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan
oleh user tersebut. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user
requirement atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan
keinginan user dalam pembuatan sistem. Dokumen inilah yang akan
menjadi acuan system analisis untuk menterjemahkan kedalam bahasa
pemrograman.
2. Design System (design sistem)
Proses design akan menterjemahkan syarat kebutuhan kesebuah perancangan
perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat koding. Proses ini berfokus
pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail
(algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software
requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan
aktivitas pembuatan sistemnya.
3. Coding & Testing (penulisan sinkode program / implemention)
Coding merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh
komputer.Dilakukan oleh programmer yang akan meterjemahkan transaksi yang diminta
oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu
sistem.Dalam artian penggunaan computer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini.
Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah
dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap system
tersebut dan kemudian bisa diperbaiki.
27

4. Penerapan / Pengujian Program (Integration & Testing)


Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan

sebuah sistem. Setelah

melakukan analisa, design dan pengkodean maka sistem yang sudah jadikan digunakan
oleh user.
5. Pemeliharaan (Operation & Maintenance)
Perangkat lunak yang susah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami
perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak
harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau system operasi baru) baru, atau
karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.

Analisis
Kebutuhan

Design
Sistem
Coding Dan
Testing

Penerapan

Pemelihara
an

Gambar 3. Pengembangan Sistem Waterfall


Keuntungan Waterfall

28

Keunggulan model pendekatan pengembangan software dengan metode waterfall


adalah pencerminan kepraktisan rekayasa, yang membuat kualitas software tetap terjaga
karena pengembangannya yang terstruktur dan terawasi. Disisi lain model ini merupakan
jenis model yang bersifat dokumen lengkap, sehingga proses pemeliharaan dapat
dilakukan dengan mudah. Akan tetapi dikarenakan dokumentasi yang lengkap dan sangat
teknis, membuat pihak klien sulit membaca dokumen yang berujung pada sulitnya
komunikasi antar pengembang dan klien. Dokumentasi kode program yang lengkap juga
secara tak langsung menghapus ketergantungan pengembang terhadap pemrogram yang
keluar dari tim pengembang. Hal ini sangat menguntungkan bagi pihak pengembang
dikarenakan proses pengembangan perangkat lunak tetap dapat dilanjutkan tanpa
bergantung pada pemrogram tertentu.
Kelemahan Waterfall
Kelemahan pengembangan software dengan metode waterfall yang utama adalah
lambatnya proses pengembangan perangkat lunak. Dikarenakan prosesnya yang satu
persatu dan tidak bisa diloncat-loncat menjadikan model klasik ini sangat memakan
waktu dalam pengembangannya. Disisi lain, pihak klien tidak dapat mencoba sistem
sebelum sistem benar-benar selesai pembuatannya. Kelemahan yang lain adalah kinerja
personil yang tidak optimal dan efisien karena terdapat proses menunggu suatu tahapan
selesai terlebih dahulu.
Secara keseluruhan model pendekatan pengembangan software dengan metode waterfall
cocok untuk pengembangan software / perangkat lunak dengan tingkat resiko yang kecil,
dan memiliki ukuran yang kecil serta waktu pengembangan yang cukup panjang. Model
ini tidak disarankan untuk ukuran perangkat lunak yang besar dan tingkat resiko yang
besar.

29

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sistem informasi pengolahan arsip koran humas dan protokol menggunakan
bahasa pemograman foxpro 9.0 dan Database Management System (DBMS)
menggunakan MySQL.
4.1 Basis Data (Database).
Database digunakan untuk merancang sistem informasi pengolahan data arsip
koran masuk yang dapat mengorganisasikan seluruh data, membentuk himpunan
kelompok data pengarsipan koran yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya, guna
menghasilkan informasi yang akurat. Untuk menyimpan hasil pengolahan data arsip
koran yaitu pada database MySQL Server 5.0 dengan nama database yang terdiri dari
2 (Dua) tabel utama yaitu :tabel media,tabel absen. Penjelasan dari masing-masing
tabel tersebut adalah sebagai berikut :
a. Tabel Media
Tabel ini digunakan untuk menyimpan atau merekam data koran masuk. Susunan
lengkap dari tabel koran masuk adalah sebagai berikut :
Nama tabel : Media
Total Size
: 45 byte
Field Kunci
: Tanggal_masuk
Type kunci
:Varchar
Struktur lengkap dari tabel media adalah seperti tabel 1 berikut ini.
Tabel. 1
Field Name
Tanggal_Masuk*
Tanggal_Koran
Nama_Koran
Nama_Pengantar

Type
Varchar
Varchar
Varchar
Varchar

a. Tabel Absen

30

Size
10
10
15
10

Tabel ini digunakan untuk menyimpan atau merekam data Absen Koran. Susunan
lengkap dari tabel Absen Koran adalah sebagai berikut :
Nama tabel : Absen
Total Size
: 28 byte
Field Kunci
: Nama_Koran
Type kunci
:Varchar
Struktur lengkap dari tabel absen adalah seperti tabel 2 berikut ini.
Tabel. 2
Field Name
Nama_Koran*
Jumlah_Koran
Tanggal_Koran

Type
varchar
varchar
varchar

Size
10
10
8

4.2 Implementasi
Setelah dianalisa secara rinci, maka langkah selanjutnya dalam pembuatan
sistem informasi pengolahan data arsip koran ini adalah tahap implementasi sistem
(system implementation).Langkah awal dalam implementasi adalah pembuatan
database berdasarkan pada tabel-tabel yang telah dirancang. Setelah tabel-tabel dan
relasi antar tabel dibuat, kemudian yang akan dibahas adalah implementasi pembuatan
sistem informasi pengolahan data arsip koran di Humas Dan protokol. Sistem informasi
pengolahan data arsip koran dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan pegawai
dalam penggunaannya.
a. Menu Utama
Menu utama merupakan bagian utama dari Sistem Informasi Pengolahan Data
arsip koran Di bagian Humas Dan Protokol.Menu Utama juga digunakan untuk
sebagai tempat kendali utama program.Adapun tampilan menu utama dari sistem
informasi ini adalah seperti gambar dibawah ini.
Gambar
b. Form
Form merupakan media yang digunakan untuk memasukkan data baru kedalam
database. Sistem informasi pengolahan data yarsip koran terdiri dari 2 form yaitu
form media, formabsen.
1. Form Media

31

Form ini digunakan untuk memasukkan data koran masuk form dilengkapi
dengan 4 buah tombol yaitu simpan, edit, hapus dan keluar. Adapun tampilan
form mediaseperti gambar dibawah ini.

2. Form Media
Form ini digunakan untuk memasukkan data absen koran form dilengkapi dengan 4
buah tombol yaitu simpan, edit, hapus dan keluar. Adapun tampilan form
mediaseperti gambar dibawah ini

32

33

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian,maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
sistem administrasi arsip koran masuk yang ditawarkan efisien dan efektif dari segi
pelayanan,kaekuratan,kecepatan dan ketepatan sebuah data koran masuk dan absen
koran masuk dengan menggunkan bahasa pemograman visual foxpro 9.0
5.2 Saran
Bedasarkan penelitian yang dilakukan,beberapa saran penting yang dapat
peneliti usulkan setelah menyelesaikan kuliah kerja lapangan profesi (KKLP) adalah
sebagai berikut:
a. Memanfaatkan sistem yang telah dibangun dengan sebaiknya,agar dapat
mengurangi kesalahan-kesalahn yang terjadi pada pengguna sistem manual
(Pengarsipan dibuku album)
b. Memperhatikan kelemahan serta kekurangan sistem, agar dapat segera
ditemukan solusi dari masalah tersebut.
c. Melakukan antisipasi baik dari sofware maupun hadware ,untuk menjaga
sistem dari hal yang tidak diinginkan.

34

DAFTAR PUSTAKA

35

Anda mungkin juga menyukai