Anda di halaman 1dari 3

"THE ANALYST"

Sudah jam setengah empat pagi. Sekarang hari minggu, tanggal 6 November 2011. Saya masih
belum bisa menikmati mimpi.
Lampu tabung putih yang biasa di pakai Inoy untuk mengerjakan tugas gambar masih menyala
sekitar tiga meter dari pandangan. Saya masih saja Gundah Gulana di atas Kasur kusam berwarna
biru berseblahan denganMundo yang sudah lelap sekitar empat jam lalu.
saya memilih untuk menulis...
Kemarin sekitar 16:20, saya harus kembali ke studio setelah satu jam sebelumnya kopi pesanan
kami diantar wanita berkacamata yang juga menawarkan nasi kuning spesial buatannya. Kami pun
berpisah, inoy harus pulang ke rumah karena hari ini umat Muslim merayakan Idul Adha, Mungkin
sebentar
kami
akan
kerumah
lelaki
yang
memakai
Gear
canon
50D
itu.
Saya harus segera kembali ke studio karena kelelahan dan kondisi tubuh yang kurang Fit akibat
khasiat satu setengah botol air perdamaian dari tanah Minahasa yang kami minum semalam.
Akhirnya saya tiba, hampir 20 menit diatas angkutan umum berwarna biru muda ciri khas kota
Manado. Saya langsung menghidupkan Laptop Accer hitam yang sekarang berumur 11 bulan, selalu
nyaman di bawa kemana saja. Kemudian menyambungkan koneksi Internet menggunakan Modem
Prolink yang seharusnya dipakai Mario adik saya, membuka akun Facebook, memeriksa notifikasi
dan beberapa inbox. Pekerjaan rutin yang cukup mencuri waktu pengerjaan tugas kuliah semester
ini. Kelulusan saya akan tertunda.
Terburu-buru, kemudian saya menulis sebuah puisi terinspirasi dari kejadian semalam ketika kami
semakin dalam menikmati khasiat air perdamaian khas tanah Minahasa itu. Saya kemudian
menamainya GEOMETRY ALCOHOLIC II sebuah kisah tentang dinamika percintaan yang di tulis
dalam 10 barisan kata-kata untuk kesetiaan. Sebelumnya saya harus meladeni obrolan dua orang
gadis remaja yang mencuri waktu untuk menyelesaikan puisi tersebut, salah satu dari keduanya
sedang merayakan hari ulang tahunnya. Cukup unik dan terharu. Saya sempat bingung, dia memilih
mengunjungi orang seperti saya dihari spesialnya.
Saya teringat Folder film yang diberikan Mario, film yang sebenarnya sudah pernah saya tonton
sekitar 2 atau 3 tahun lalu "BASIC INSTINCT II" karya sutradara "Michael Caton-Jones" dirilis tahun
2006, berdurasi 113 menit dan dibintangi "Sharon Stone" sebagai 'Catherine Tramell' penulis novel
Sexy yang diduga sebagai pelaku pembunuhan berantai. Namun ternyata Tramell berhasil
mempermainkan dan kemudian menjerumuskan Dr.Glass ke dalam permainan pikiran Tramell untuk
melengkapi Novel barunya berjudul "The Analyst". Sungguh Tramell sangat cerdik dalam
mengontrol emosi dan naluri Glass, sehingga ia mampu menghadirkan tulisan-tulisan nyata yang
lahir dari setiap detail-detail prediksi settingan pembunuhan berantai yang kemudian dilakukan
oleh Glass. Novel Tramell menjadi cerita Nyata.

03:38,sekarang Hari minggu.


saya belum bisa menikmati mimpi, mereka masih menghantui saya menuntut kata "Hidup".
saya tidak dapat berpikir jernih, terlalu banyak. Suara pagi berbalas-balasan,saya rindu menikmati
mimpi.
Saya tertarik dengan novel karangan tramell itu. The Analyst, mungkin pekerjaan itu yang sedang
saya lakukan saat ini bercumbu dengan pikiran,emosi dan naluri. memikirkan masa
depan...memikirkan makna dari setiap gerak...memikirkan waktu yang sangat singkat... Saya
sudah
mencoba. kalian
terlalu
banyak
!
Berpikir, mereka akan lahir dan membuat kenyataan. Lonceng sudah berbunyi dan Dia tahu pagi ini
saya pasti tidak akan hadir di dalam rumahNya.

I have not been able to enjoy a dream ...You guys are so powerful haunting Myself ...Wait! I'm
analyzing it,I still have hope,I am still alive and they should have to remain turned on,I'm still nervous,I
still think of your's,I have to finish my college immediately !!!.....

07:14

Anda mungkin juga menyukai