I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama/Nama panggilan
: An. A
3. Jenis kelamin
: Laki-laki
4. A g a m a
: Hindu
5. Pendidikan
: PAUD
6. Alamat
7. Tgl masuk
8. Tgl pengkajian
9. Diagnosa medik
: Typhoid
: Bp. R
b. U s i a
: 27 tahun
c. Pendidikan
: SMA
d. Pekerjaan
: Pedagang di pasar/berjualan
e. A g a m a
: Hindu
f. Alamat
2. Ibu
a. N a m a
: Ny. M
b. U s i a
: 25 tahun
c. Pendidikan
: SMA
d. Pekerjaan
e. Agama
: Hindu
f. Alamat
NAMA
USIA
HUBUNGAN
STATUS KESEHATAN
Panas
Riwayat Keluhan Utama
Hari selasa tanggal 8 September 2016 panas naik turun kemudian dibawa ke
puskesmas pada tanggal 9 September 2016, kemudian panas tidak turun
dibawa ke RSU Kertha Usada Singaraja pada tanggal 11 September 2016 dan
kemudian di lakukan tes laboratorium pada tanggal tersebut dan didiagnosa
typhoid.
Keluhan Pada Saat Pengkajian :
Pasien batuk dan pilek terlihat sekret di hidung pasien, keluarga pasien
mengatakan bahwa pasien belum BAB semenjak 3 hari yang lalu, dan klien
tidak mau makan
B. Riwayat Kesehatan Lalu (khusus untuk anak usia 0 5 tahun)
1. Prenatal care
a. Ibu memeriksakan kehamilannya setiap minggu di bidan. Keluhan
selama hamil yang dirasakan oleh ibu mual, bidan menganjurkan
untuk banyak makan makanan bergizi.
b. Riwayat terkena radiasi : tidak terpapar
c. Riwayat berat badan selama hamil : normal, berat ibu saat hamil
bertambah setiap kenaikan umur kehamilan
e. Riwayat Imunisasi TT : sudah dilakukan, namun tidak terkaji kapan
dilakukan karena ibu lupa
f. Golongan darah ibu tidak terkaji karena ibu tidak tahu, Golongan darah
ayah tidak terkaji karena ayah tidak tahu
2. Natal
a, Tempat melahirkan : di rumah Bidan
b. Jenis persalinan : normal
c. Penolong persalinan : Bidan
e. Komplikasi yang dialami oleh ibu pada saat melahirkan dan setelah
melahirkan : Tidak ada
3. Post natal
a. Kondisi bayi : normal APGAR tidak dikaji
b. Anak pada saat lahir tidak mengalami : asfiksia
(Untuk semua Usia)
o Klien pernah mengalami penyakit
: diare
Keterangan :
= laki-laki
= perempuan
= tinggal serumah
= pasien
IV. Riwayat Immunisasi (imunisasi lengkap)
NO
1.
2.
3.
4.
Waktu
Jenis immunisasi
BCG
DPT (I,II,III)
pemberian
1 bulan
6 minggu, 4
Polio (I,II,III,IV)
Campak
Hepatitis
5.
Frekuensi
Reaksi setelah
Frekuensi
1 kali
@1kali
pemberian
Demam
dan 6 bulan
Saat lahir,
@1kali
2,4,6 bulan
9 bulan
Saat lahir, 1
1kali
@1kali
Demam
-
1 hari
-
1 hari
bulan, dan 6
bulan
1. Berguling
: 8 bulan
2. Duduk
: 9 bulan
3. Merangkak : 12 bulan
4. Berdiri
: 12 tahun
5. Berjalan
: 1,5 tahun
Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
Usia
0-24 bulan
ASI
Jenis Nutrisi
Lama Pemberian
2 tahun
0-6 bulan
Susu Formula
6 bulan
1 tahun-sekarang
Support sistem dalam keluarga : pasien diasuh oleh kedua oarangtua dan juga
kedua kakek neneknya, selama di rumah sakit, keluarga bergantian menjenguk
pasien dan menjaga pasien
Kegiatan keagamaan : pasien masih terlalu kecil untuk diajarkan mengaji dan
kegiatan keagamaan lainnya
IX. Reaksi Hospitalisasi
A. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
- Ibu membawa anaknya ke RS karena : panas tak kunjung reda
- Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak : ya, mantri sedikit
memberi informasi
- Perasaan orang tua saat ini : merasa cemas akan keadaan pasien
- Orang tua selalu berkunjung ke RS : ketika anak tidak kunjung sembuh
- Yang akan tinggal dengan anak : ibu dan nenek yang menjaga selama di
rumah sakit
B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
Tidak terkaji, karena anak hanya diam ketika diajak bermain/ditanya oleh
mahasiswa
X. Aktivitas sehari-hari
A. Nutrisi
Kondisi
1. Selera makan
Sebelum Sakit
Selera makan baik, 3 kali sehari
Tidak
Saat Sakit
selera makan
sedikit-sedikit hanya 3
kali sehari
B. Cairan
Kondisi
1. Jenis minuman
Sebelum Sakit
Air putih
Saat Sakit
Air putih+cairan infus
2. Frekuensi minum
10 gelas/hari
4 gelas/hari
3. Kebutuhan cairan
1,5 2 liter/hari
2-3 liter/hari
4. Cara pemenuhan
Banyak minum
C. Eliminasi (BAB&BAK)
1.
Kondisi
Tempat
Sebelum Sakit
Kamar mandi
Saat Sakit
Kamar mandi
pembuangan
2.
Frekuensi
(waktu)
3.
Konsistensi
4.
Kesulitan
5.
Obat pencahar
Tidak menggunakan
Menggunakan ketika
pasien
selama
tidak
BAB
hari
menggunakan
suspensi
D. Istirahat tidur
Kondisi
1. Jam tidur
Sebelum Sakit
Saat Sakit
Siang
Malam
20.00 WIB
22.00 WIB
9 jam
2. Pola tidur
4. Kesulitan tidur
panas
E. Olah Raga
Kondisi
1. Program olah raga
Sebelum Sakit
-
Saat Sakit
-
F. Personal Hygiene
Kondisi
1. Mandi
Sebelum Sakit
- Cara
Saat Sakit
Dimandikan menggun
2 kali sehari
- Frekuensi
- Alat mandi
shampo
2. Cuci rambut
hangat
Setiap hari
- Frekuensi
Tidak pernah
hangat
- Cara
3. Gunting kuku
1 kali seminggu
- Frekuensi
Tidak potong ku
- Cara
2 kali sehari
4. Gosok gigi
- Frekuensi
- Cara
G. Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi
1. Kegiatan sehari-hari
Sebelum Sakit
Bermain dan bersekolah PAUD
Tidur
Saat Sakit
dan
dige
3. Penggunaan
aktifitas
alat
tidur,
jalan
tidur
rumah sakit
ada
kesulitan Tidak menggunakan
Bantu Tidak
menggerakkan tubuh
bantu
Kesulitasn
mengger
Sebelum Sakit
-
Saat Sakit
-
2. Waktu luang
Bermain dengan teman sebaya
3. Perasaan setelah rekreasi
Palpasi
Benjolan : ada / tidak ada
: tidak ada benjolan
Nyeri tekan : ada / tidak ada
: tidak ada nyeri tekan
Tekstur rambut : kasar/halus
: halus
9. Muka
Inspeksi
a. Simetris / tidak : simetris
b. Bentuk wajah : bulat
c. Gerakan abnormal
: tidak ada gerakan abnormal
d. Ekspresi wajah : sayu
Palpasi
Nyeri tekan / tidak
: tidak ada nyeri tekan
Data lain
:10. Mata
Inspeksi
a. Pelpebra
: Edema / tidak
Radang / tidak
b. Sclera
: Icterus / tidak
c. Conjungtiva
: Radang / tidak
Anemis / tidak
d. Pupil
: - Isokor / anisokor
- Myosis / midriasis
- Refleks pupil terhadap cahaya : sama besar,
miosis
e. Posisi mata :
Simetris / tidak
f. Gerakan bola mata
g. Penutupan kelopak mata
h. Keadaan bulu mata
rata
i. Keadaan visus
j. Penglihatan
: simetris
: dapat bergerak ke kanan-kiri
: menutup seluruhnya
: posisi di sekitar kelopak mata, menyebar
: tidak dikaji
: - Kabur / tidak
- Diplopia / tidak
Palpasi
Tekanan bola mata
: tidak ada nyeri tekan
Data lain
:11. Hidung & Sinus
Inspeksi
a. Posisi hidung
: simetris
b. Bentuk hidung : agak pesek
c. Keadaan septum : tidak ada perfusi
d. Secret / cairan : ada sekret
Data lain
: tidak ada nyeri tekan
12. Telinga
Inspeksi
a. Posisi telinga
: simetris
b. Ukuran / bentuk telinga
: panjang 3cm
c. Aurikel
: bersih
d. Lubang telinga : Bersih / serumen / nanah
e. Pemakaian alat bantu
:
tidak
menggunakan
pendengaran
Palpasi
Nyeri tekan / tidak
Pemeriksaan uji pendengaran
a. Rinne
: tidak terkaji
b. Weber
: tidak terkaji
c. Swabach
: tidak terkaji
Pemeriksaan vestibuler
: tidak terkaji
Data lain
:-
alat
bantu
13. Mulut
Inspeksi
a. Gigi
- Keadaan gigi
: gigi bersih
- Karang gigi / karies
: tidak ada karang atau karies
- Pemakaian gigi palsu : tidak menggunakan gigi palsu
b. Gusi
Merah / radang / tidak
: merah
c. Lidah
Kotor / tidak
: tidak kotor
d. Bibir
- Cianosis / pucat / tidak
: tidak sianosis dan pucat
- Basah / kering / pecah
: basah
- Mulut berbau / tidak
: tidak berbau
- Kemampuan bicara
: mampu berbicara dengan orangtua,
namun tidak mau berbicara kepada mahasiswa
Data lain
:14. Tenggorokan
a. Warna mukosa : merah muda
b. Nyeri tekan
: tidak ada nyeri tekan
c. Nyeri menelan : tidak ada nyeri menelan
15. Leher
Inspeksi
Kelenjar thyroid
: Membesar / tidak
Palpasi
a. Kelenjar thyroid : Teraba / tidak
b. Kaku kuduk / tidak
: tidak mengalami kaku kuduk
c. Kelenjar limfe
: Membesar atau tidak
Data lain
:16. Thorax dan pernapasan
a. Bentuk dada
: simetris
b. Irama pernafasan: teratur
c. Pengembangan di waktu bernapas
: dada membusung
d. Tipe pernapasan : vesikuler
Data lain
:Palpasi
a. Vokal fremitus
: terasa
b. Massa / nyeri
: tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan
Auskultasi
a. Suara nafas
: Vesikuler / Bronchial / Bronchovesikuler
b. Suara tambahan
: Ronchi / Wheezing / Rales
Perkusi
Redup / pekak / hypersonor / tympani
Data lain
: sonor
17. Jantung
Palpasi
Ictus cordis
: tidak teraba
Perkusi
Pembesaran jantung
: tidak ada
Auskultasi
a. BJ I
: bunyi tunggal
b. BJ II
: bunyi tunggal
c. BJ III
: tidak ada
d. Bunyi jantung tambahan
: tidak ada
Data lain
:18. Abdomen
Inspeksi
a. Membuncit
: tidak membuncit
b. Ada luka / tidak : tidak ada luka
Palpasi
a. Hepar
: tidak teraba
b. Lien
: tidak teraba
c. Nyeri tekan
: tidak ada nyeri tekan
Auskultasi
Peristaltik
:
Perkusi
a. Tympani
: lapang abdomen
b. Redup
: daerah sekitar hati
Data lain
:19. Genitalia dan Anus
: tidak terkaji
20. Ekstremitas
Ekstremitas atas
a. Motorik
- Pergerakan kanan / kiri
: simetris, sama
- Pergerakan abnormal
: tidak ada pergerakan
abnormal
- Kekuatan otot kanan / kiri
: dapat menahan tahanan
- Tonus otot kanan / kiri
: terlihat
- Koordinasi gerak
: dapat berkoordinasi dengan
baik
b. Refleks
- Biceps kanan / kiri
- Triceps kanan / kiri
c. Sensori
- Nyeri
- Rangsang suhu
- Rasa raba
: tidak terkaji
: tidak terkaji
: menhindari sumber cahaya
: menghindari suhu tinggi
: merasa geli
Ekstremitas bawah
a. Motorik
- Gaya berjalan : tidak kuat berjalan
- Kekuatan kanan / kiri
: dapat menahan tahanan
- Tonus otot kanan / kiri
: merasa geli
b. Refleks
- KPR kanan / kiri
: tidak terkaji
- APR kanan / kiri
: tidak terkaji
- Babinsky kanan / kiri
: tidak terkaji
c. Sensori
- Nyeri
: menghindari sumber nyeri
- Rangsang suhu
: menghindari suhu tinggi
- Rasa raba
: merasa geli
Data lain
:21. Status Neurologi.
Saraf saraf cranial
a. Nervus I (Olfactorius) : penghidu
: dapat membedakan bau
b. Nervus II (Opticus) : Penglihatan
: lapang pandang luas
c. Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)
- Konstriksi pupil
: mengecil bila ada cahaya
- Gerakan kelopak mata
: dapat bergerak bebas
- Pergerakan bola mata
: dapat bergerak ke segala
arah
- Pergerakan mata ke bawah & dalam : dapat bergerak bebas
d. Nervus V (Trigeminus)
- Sensibilitas / sensori
: kulit dapat merasakan
sensasi geli
- Refleks dagu
: dapat bergerak bebas
- Refleks cornea
: tidak terkaji
e. Nervus VII (Facialis)
- Gerakan mimik
: memperlihatkan mimik sayu
- Pengecapan 2 / 3 lidah bagian depan : tidak terkaji
f. Nervus VIII (Acusticus)
Fungsi pendengaran
: baik, dapat mendengar
g. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)
Refleks menelan
: dapat menelan makanan
dengan baik
- Refleks muntah
: ada reflek muntah
- Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang : tidak terkaji
- Suara
: lemah, pelan
h. Nervus XI (Assesorius)
- Memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan : dapat melakukan dengan
bebas
- Mengangkat bahu
: dapat mengangkat bahu
tanpa tahanan
i. Nervus XII (Hypoglossus)
- Deviasi lidah
: tidak terkaji
Tanda tanda perangsangan selaput otak
a. Kaku kuduk : tidak ada kaku kuduk
b. Kernig Sign : tidak terkaji
c. Refleks Brudzinski
: tidak terkaji
d. Refleks Lasegu
: tidak terkaji
Data lain
pemeriksaan reflek
:XI. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan (0 6 Tahun )
Dengan menggunakan DDST
1. Motorik kasar = anak mampu berdiri sendiri
2. Motorik halus = anak mampu meniru yang dilakukan orangtuanya
3. Bahasa = anak mampu berbicara yang mudah dimengerti
4. Personal social = anak mampu menggosok giginya sendiri
XII. Test Diagnostik
= Laboratorium tanggal 01 September 2016
Darah lengkap:
Hasil
Harga Normal
Haemoglobin = 8,9
LED = -
(L:4,5-6,2 P:4,5-5,3)
(4000-11000/cmm)
(150.000-400.000)
(L:40-52 P: 37-47)
Diff. Count = - / - / - / 57 / 40 / 3
Urine Lengkap:
BJ: 1,015 pH: 6,0
negatif
IgM: negatif
negatif
Ni Ketut Sumarni
ANALISA DATA
N
O
DATA PENUNJANG
ETIOLOGI
MASALAH
1.
Konstipasi
2.
DO: BB: 12 kg
TB: 94 cm
Mukosa mulut kering
Bibir tampak kering dan
pecah-pecah
DS: Ibu pasien mengatakan anak
saya biasanya makan 3 kali sehari
semenjak sakit jadi jarang makan,
dua kali sehari paling Cuma 3
sendok.
konstipasi
Salmonella typhosa
Saluran pencernaan
Lolos dari asam
lambung
Usus halus
Jaringan limfoid
Aliran darah
Otak
Sistem saraf pusat
Merangsang
medulla oblongata
Gangguan
pemebuhan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tbuh
anoreksia
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ni Ketut Sumarni
13
September
2016
Tujuan
Dan Kriteria
Hasil
Setelah
Intervensi
1
klien
Jaga kebersihan mulut,
dilakukan
tindakan
maupun kotoran-
selama 3 x 24
3
gangguan
4
criteria hasil
untuk memberikan
Klien
makanan tambahan di
mampu
menghabis
kan 1 porsi
makanan
yang
2
disajikan.
BB klien
stabil atau
inrevensi yang
2
Membantu
menentukan
tepat
Memberikan rasa
nyaman pada klien
agar klien mau
sedikit-sedikit tapi
pemenuhan
nutrisi dengan
bersihkan secret
keperawatan
jam tidak
Rasional
makan
Membantu klien
untuk tidak mrasa
mual saat makan
dan makanan tetap
masuk dengan
jumlah yang
kontraindikasi
4
Kolaborasi dengan ahli
gizi
Monitor BB setiap hari
dibutuhkan
Membantu
meningkatkan
nafsu makan pada
naik.
klien
Membantu
menyediakan
makanan sesuai
kebutuhan klien
Menunjukan
pertumbuhan pada
klien.
Paraf
Konstipasi
berhubung
-an
dengan
penurunan
peristaltik
usus
Setalah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 2 x 24
jam, konstipasi
tidak terjadi
lagi dengan
kriteria hasil:
bising usus
normal 35x/menit
Abdomen
tidak teraba
keras, pasien
dapat BAB
secara teratur
1.
Kaji warna dan konsistensi
feses terakhir
2.
kaji bising usus dan distensi
abdomen di 4 kuadran
3.
ajarkan keluarga pasien
tentang efek diet yaitu
cairan dan serat pada
eliminasi
4.
instruksikan keluarga pasien
tentang konsekuensi
penggunaan laksatif
jangka panjang
5.
konsultasikan kepada ahli
gizi untuk meningkatkan
serat dan cairan dalam
diet typhoid
1. Mengetahui
keadaan feses
terakhir
2. Mengetahui
keadaan abdomen
3. Memberikan
pengetahuan bagi
keluarga pasien
bagi kesehatan
pasien
4. Mengajarkan
tentang efek
laksatif dalam
pemakaian jangka
panjang
5. Menghindari
komplikasi pada
penyakit utama
CATATAN PERKEMBANGAN
DIAGNOSA: gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan anoreksia
PARAF
WAKTU
IMPLEMENTASI
11
September
2016
EVALUASI
JAM: 06.40 WIB
S: ibu pasien
mengatakan anak
saya sudah mau
nyemil mbak
daripada kemarin
O: BB: 12 kg
Bibir tampak
lebih
lembab/tidak
seperti tanggal 08
September 2016
A: masalah
keperawatan
gangguan
pemenuhan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
teratasi sebagian
P: lanjutkan
intervensi 3,4,5,6
EVALUASI
JAM: 13.00 WIB
S: keluarga klien
mengatakan bahwa
akan memberikan
serat tersebut kepada
pasien untuk
memperlancar BAB
pasien.
Pasien sudah dapat
BAB sedikit.
O: nadi: 98x/menit
Suhu 36 derajat
celsius
RR: 26x/menit
Bising usus menjadi
3x/menit
A: masalah
keperawatan
konstipasi teratsi
sebagian
P lanjutkan
intervensi 5.
EVALUASI
JAM: 13.00 WIB
S: keluarga klien
mengatakan bahwa
akan memberikan
serat tersebut kepada
pasien untuk
memperlancar BAB
pasien.
Pasien sudah dapat
BAB sedikit.
O: nadi: 98x/menit
Suhu 36 derajat
celsius
RR: 26x/menit
Bising usus menjadi
3x/menit
A: masalah
keperawatan
konstipasi teratsi
sebagian
P lanjutkan
intervensi 2,3,4
EVALUASI
Tgl No
Diagnosa
Evaluasi
11
September
2016
Gangguan pemenuhan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
anoreksia
11
September
2016
Konstipasi
berhubungan dengan
penurunan peristaltik
usus
12
September
2016
Gangguan pemenuhan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
anoreksia
12
September
2016
Konstipasi
berhubungan dengan
penurunan peristaltik
usus
Nama
Perawat/
Mhs
Sumarni
Sumarni
Sumarni
13
September
2016
13
September
2016
07.30
WIB
Gangguan
pemenuhan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
anoreksia
Konstipasi
berhubungan dengan
penurunan peristaltik
usus
Sumarni
Sumarni