Anda di halaman 1dari 27

Business Plan

Rialasa Coffee Soap

I. RINGASAN EKSEKUTIF
I.1. PROFIL PERUSAHAAN
1. Nama Perusahaan
:
2. Bidang Usaha
:
3. Jenis Produk
:
4. Alamat Perusahaan :
5.
6.
7.
8.

No HP
Alamat Email
Situs web
Bank Perusahaan

9. Mulai Berdiri

Rialasa Coffee Soap


Ritel
Produk kecantikan
Jln Raya Candi 6 200 H joyosuko,
Malang
: 085-755-301-025
: Rialasa_coffeesoap@gmail.com
: (dalam proses)
: BRI
Maret 2016

I.2. PROFIL PEMILIK


1. Nama
:Rifki Syafreza
2. Jabatan
: Direktur
3. Tempat dan tanggal lahir: Jakarta, 17 Agustus 1996
4. Alamat Rumah
:jln Sudirman no 278
5. Nomor Telepon
: 0854001527126
6. Alamat E-mail
:Jack_rifki@ymail.com
7. Pendidikan terakhir : SMA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nama
: Tamia Dwi Martha
Jabatan
: Direktur Produksi dan Operasi
Tempat dan tanggal lahir: Salatiga, 27 Maret 1996
Alamat Rumah
: Kauman Lor 13/01 Pabelan Salatiga
Nomor Telepon
: 085-755-301-025
Alamat E-mail
: tamidwi@gmail.com
Pendidikan terakhir : SMA

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nama
: Nur Inas Safitri
Jabatan
: Direktur Keuangan
Tempat dan tanggal lahir: Malang, 1 Mei 1996
Alamat Rumah
: Puri Karangasem, d-327, Malan
Nomor Telepon
: 087859635289
Alamat E-mail
: nasinasasin@gmail.com
Pendidikan terakhir : SMA

1. Nama

: Sabila Nauliya

2.
3.
4.
5.
6.
7.

Jabatan
: Direktur Pemasaran
Tempat dan tanggal lahir: Sumenep, 29 Januari 1996
Alamat Rumah
: Jln. Simpang Bengawan Solo No7 Gresik
Nomor Telepon
: 08157611148
Alamat E-mail
: sabilaanauliya@gmail.com
Pendidikan terakhir : SMA

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nama
: Adam Putra Wirawan
Jabatan
: Asisten Pemasaran
Tempat dan tanggal lahir: Malang 1 Juni 1996
Alamat Rumah
: Rampal Malang
Nomor Telepon
: 082235689621
Alamat E-mail
: Adamputraw@gmail.com
Pendidikan terakhir : SMA

I.3. PERUSAHAAN DAN PRODUK


Rialasa merupakan perusahaan yang bergerak dalam produksi
produk kosmetik yaitu sabun. Perusahaan Rialasa ini berdiri pada
tanggal 13 Maret 2016.
Saat ini, salah satu tren yang diincar konsumen adalah produk
kecantikan alami atau produk herbal. Hal tersebut seiring dengan
meningkatnya kesadaran untuk menghindari penggunaan zat kimia
yang bersifat merusak. Melihat peluang pasar, maka hadirlah produk
sabun herbal berbahan dasar kopi Rialasa Coffee Soap.Kandungan
dari kopi sangat bagus untuk kecantikan terutama perawatan kulit.
Bahan baku lainnya seperti minyak zaitun terbukti sangat baik untuk
melembutkan kulit sehingga Rialasa Coffee Soap ini cocok untuk
segala jenis kulit. Harga yang dibandrol Rialasa Coffee Soap
sangat terjangkau dibandingkan dengan sabun herbal lainnya.
I.4. PASAR BAGI PRODUK
Kosmetik dari bahan-bahan alami yang mengangkat konsep back
to nature sedang digemari oleh konsumen. Hal tersebut dikarenakan
banyaknya produk berbahan kimia yang seringkali merugikan seperti
dapat merusak kulit. Di Indonesia sejak zaman dahulu telah
menggunakan tanaman herbal dan terpercaya berhasil merawat
kecantikan kulit. Salah satunya adalah kopi yang ternyata bukan saja
enak diolah menjadi produk makanan atau minuman saja namun juga
memiliki

banyak

manfaat

untuk

kecantikan

kulit

seperti

menghaluskan, mencerahkan, mengangkat sel kulit mati, dan


manfaat lainnya yang baik untuk kulit. Disamping itu, kopi
merupakan komoditas unggulan Indonesia sehingga dengan adanya
produk Rialasa Coffee Soap akan memberi nilai tambah.
I.5. STRATEGI KESUKSESAN PERUSAHAAN
Strategi kesukesan perusahaan Rialasa Coffee Soap yaitu
berada pada inovasi produk, strategi pemasaran, dan harga yang
terjangkau. Rialasa coffee soap hadir dengan inovasi terbaru yaitu
sabun dengan menggunakan bahan dari kopi. Sehingga produk ini
tidak hanya memiliki aroma dari kopi saja, tetapijuga manfaat
darikopi sendiri. Rialasa coffee soap menawarkan sabun dengan
dua macam bentuk, yang pertama adalah bentuk hati dan yang
kedua adalah bentuk persegi yang memiliki volume lebih besar
dibanding yang berbentuk hati. Karena terdapat campuran dari
kopi, maka sabun tersebut memiliki warna kecoklatan dengan
bintik bintik coklat yang merupakan butir-butir dari kopi bubuk
yang telah bersatu dengan sabun.
I.6. PENGALAMAN TEKNIS ORANG PENTING PERUSAHAAN
Rifki S. Sebagai Direktur memiliki kemampuan public
speaking yang baik sehingga mampu mengkoordinir tim. Tamia Dwi
Martha memiliki sifat gigih yang tidak pantang menyerah serta
kreatifitas produksi. Sedangkan Sabila Nauliya dan Adam Putra
memiliki kemampuan dalam pemasaran. Serta Nur Inas yang cerat
dalam perhitungan. Sehingga kami membentuk tim dan bekerja
sesuai dengan passion dan kemampuan masing-masing. Inovasi
produk kami ciptakan bersama-sama dengan melihat peluang pasar.
Membuat produk dilakukan melalui berbagai percobaan sehingga
menemukan cara pembuatan yang benar-benar pas dan sesuai.

I.7. KEBUTUHAN DANA DAN PENGGUNAAN DANA

Dana dibutuhkan untuk penyediaan bahan-bahan serta peraatan


yang dibutuhkan dalam produksi sabun. Adapun rincian kebutuhan
dan penggunaan dana diuraikan tabel berikut:
\Biaya Variabel
Bahan Baku
Jenis
Pemakaian
NaOH
75 gram
Minyak Kelapa
150 mL
Minyak Sawit
200 mL
Minyak Jagung
100mL
Kopi Bubuk
10 gram
Air
200 mL
Parfum aroma Kopi
0,5 mL
Total Biaya Bahan Baku
Tenaga Kerja
Kegiatan
jumlah P/L
Menimbang
1
P
Mencampur
1
P
Mengemas
1
P
Total Biaya Tenaga Kerja
Total Biaya Variabel
Keterangan
Jam kerja operasional : 8 jam
HOK Perempuan
: Rp 25.000
HOK Laki-laki
: Rp 30.000

II.

Harga
Rp 15.000/ 1 kg
Rp 21.000/ 1 L
Rp 13.000/ 1 L
Rp 20.000/ 0,5 L
Rp 11.000/ 0,25 kg
Rp 5,3/1 L
Rp 20.000/ 7 mL

Total
Rp 1.125,00
Rp 3.150,00
Rp 2.600,00
Rp 4.000,00
Rp 440,00
Rp 1,06
Rp 1.428,57
Rp 12.744,63

Jam
0,2
0,5
0,3

Total
Rp 625,00
Rp 1.562,50
Rp 937,50
Rp 3.125,00
Rp 15.870,63

VISI DAN MISI


II.1. VISI DAN MISI PERUSAHAAN
Visi:
menjadi produsen kosmetik terpercaya dengan konsep back to
nature yang mengedepankan inovasi dan kualitas
Misi:
1. Menciptakan produk berbahan dasar herbal dengan berbagai
inovasi.
2. Memasarkan produk dengan

pelayanan terbaik kepada

konsumen.
3. Memberikan kualitas terbaik dengan enetapkan standar kualitas
dan melakukan quality control.
II.2. BIDANG BISNIS YANG DIGELUTI PERUSAHAAN
Bidang bisnis yang digeluti perusahaan adalah produk
kecantiikan yaitusabun yang berbahan dasar herbal dari kopi dan

minyak nabati. Kandungan dari kopi sangat bagus untuk


kecantikan terutama perawatan kulit. Bahan baku lainnya seperti
minyak zaitun terbukti sangat baik untuk melembutkan kulit
sehingga Rialasa Coffee Soap ini cocok untuk segala jenis kulit.
Harga yang dibandrol Rialasa Coffee Soap sangat terjangkau
dibandingkan dengan sabun herbal lainnya.
II.3. NILAI DAN PRINSIP
Tagline dari produk Rialasa Coffee Soap adalah Handmase,
Halthy, Herbal. Artnya, sabun ini diproduksi secara handmade
dengan bahan-bahan alami sehingga produk ini dapat dikatakan
herbal dan tidak banyak menggunakan bahan kimia. Diharapkan
produk ini baik untuk kesehatan dan kecantikan kulit. Sabun
herbal dengan sentuhan kopi untuk kecantikan kulitmu menjadi
slogan yang cocok untuk menarik konsumen membeli produk ini.
II.4. KEUNIKAN DAN KEUNGGULAN KOMPETITIF
Produk sabun telah dikenal oleh masyarakat pada
umumnya, tetapi sabun yang beredar dipasaran terbuat dari bahanbahan kimia dan memiliki aroma parfum yang bisa saja kurang
sesuai dengan kulit dan bisa membuat iritasi bila tidak cocok
dengan kulit. Selain itu harga sabun juga relatif mahal. Rialasa
coffee soap hadir dengan inovasi terbaru yaitu sabun dengan
menggunakan bahan dari kopi. Sehingga produk ini tidak hanya
memiliki aroma dari kopi saja, tetapijuga manfaat darikopi sendiri.
Rialasa coffee soap menawarkan sabun dengan dua macam bentuk,
yang pertama adalah bentuk hati dan yang kedua adalah bentuk
persegi yang memiliki volume lebih besar dibanding yang
berbentuk hati. Karena terdapat campuran dari kopi, maka sabun
tersebut memiliki warna kecoklatan dengan bintik bintik coklat
yang merupakan butir-butir dari kopi bubuk yang telah bersatu
dengan sabun.
III.

PROFIL BISNIS DAN INDUSTRI


A. Analisis Industri
1. Latar belakang dan tinjauan industri

Mandi adalah salah satu kebiasaan hidup manusia seharihari, yang berguna untuk membersihkan seluruh tubuh
darikeringat dan kotoran yang melekat. Salah satu cara untuk
membersihkan tubuh pada waktu mandi tersebut adalah
denganmenggunakan sabun mandi. Sabun mandi sudah sangat
populer di masyarakat dan hampir seluruh lapisan masyarakat
memakainya. Sekarang ini sabun semakin banyak jenisnya.
Namun sabun herbal masih sangat jarang dan rata-rata harganya
sangat tinggi. Sedangkan saat ini di Indonesia
2. Tren yang penting
Tren pasar saat ini adalah kosmetik atau alat-alat pembersih
yang modelnya bersifat alami atau back to nature yang
mengurangi kandungan kimia serta memanfaatkan limbah yang
masih berguna. Melihat tren tersebut maka dicampurlah sabun
dengan kopi dan minyak nabati, dimana kopi telah terpercaya
baik untuk kesehatan dan kecantikan kulit. Sehingga Rialasa
Coffee Soap menjadi sebuah produk sabun yang sesuai dengan
tren saat ini dan siap bersaing di pasar.
3. Tingkat pertumbuhan
Pertumbuhan dari produk sabun ini bisa dikatakan sedikit
lambat tapi selalu meningkat secara stabil dan tidak mengalami
penurunan mengingat sabun sendiri merupakan produk yang
pasti selalu dipakai setiap orang.
4. Faktor kunci kesuksesan dalam industri
Hal yang menjadi faktor kunci kesuksesan dalam industri
sabun ini terutama adakah dari segi kualitas produk dan
pemasaran. Untuk sukses, produk harus menarik dan disukai
serta memberi manfaat bagi konsumen. Pemasaran yang baik
juga akan mendukung tersebarnya produk ini kepada konsumen.
Selain itu, diperlukan kualitas terbaik untuk konsumen dengan
enetapkan standar kualitas dan melakukan quality control.
B. Pandangan untuk tahap-tahap pertumbuhan di masa depan
(awal, tumbuh, dan dewasa)

Pada awal masa pertumbuhan usaha ini konsumen


dipandang masih belum cukup tertarik pada produk, sehingga
perlu diberikan promosi untuk menarik perhatian konsumen. Di
masa tumbuh nanti produk ini sudah memiliki beberapa
konsumen tetap, dan produk semakin tersebar di kalangan
masyarakat. Terakhir pada masa kedewasaan pertumbuhannya
maka produk ini sudah terpercaya oleh konsumen, sehingga
jumlah konsumen berada pada puncaknya dan usaha akan
mengalami keuntungan yang maksimal.
C. Sasaran dan Tujuan Perusahaan
1. Pemasaran
Pasar sasaran atau konsumen yang kami pilih adalah
remaja hingga dewasa yang memiliki tingkat aktivitas tinggi,
serta memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kecantikan dan
kesehatan kulit.
Wilayah sasaran pemasaran adalah di Kota Malang.
Strategi pemasaran yang dilakukan yaitu mengikuti bazar serta
melalui online sellingdengan penyediaan free delivery order.
2. Operasional
Sasaran operasional atau perusahaan yang akan
bekerjasama sejauh ini tidak ada karena bahan bahan relative
mudah didapatkan di pasar. Bahan-bahan disiapkaan dengan
mutu tinggi dan dengan takaran yang tepat sehingga dapat
mengahsilkan produk dengan kualitas yang tinggi pula. Produk
Rialasa Coffee Soap diproduksi secara handmade sehingga
peralatan yang dibutuhkan sangat sederhana.
3. Keuangan
Permodalan awal diperoleh dari dana bersama, dimana
masing-masing pendiri memberikan kontribusi sejumlah dana
yang sama untuk dijadikan modal awal. Selanjutnya modal
tersebut dipergunakan untuk menjalankan perusahaan Rialasa
Coffee Soap, dengan pembagian keuntungan dibagikan secara
merata.

IV.

STRATEGI BISNIS
A. Citra dan posisi yang diinginkan di pasar
Citra yang ingin dibentuk oleh kami adalah, produk sabun ini
adalah produk sabun yang memiliki khasiat kopi degan bahan-bahan
herbal lainnya yang baik untuk kesehatan dan kecantikan kulit.
B. Analisis SWOT
- Strength
Kekuatan dari usaha ini adalah produk ini sendiri yang menarik
karena mengandung kopi dengan inovasi baru yang tidak hanya
diaolah menjadi produk makanan atau minuman namun menjadi
produk kecantikan dengan bahan-bahan alami lainnya. Produk sabun
sendiri selalu digunakan masyarakat. Kemudian untuk biaya
-

pembuatannya sendiri juga relative murah.


Weakness
Kelemahan yang dimiliki adalah pemasaran yang masih kurang
efektif. Produk ini juga masih diproduksi dalam jumlah sedikit
mengingat keterbatasan biaya, tenaga kerja dan peralatan yang

dimiliki.
Opportunity
Gejolak global pada semua sektor sebagai akibat fluktuasi harga
minyak dunia. Hal ini banyak mempengaruhi kestabilan pasar sabun
alternatif sehingga terjadi reduksi modal pada perusahaan lain. Saat
ini kondisi ekonomi mulai stabil sehingga membuka kesempatan
emas bagi perusahaan baru untuk tumbuh dan berkembang. Pada
umumnya pasar sabun alternatif menyerang pada pasar pedesaan.
Adanya lahan yang belum digarap dengan optimum ini akan menjadi

suatu lahan pemasaran yang prosektif.


Threat
Ancaman dari usaha ini adalah adanya pesaing-pesaing yang sudah
memiliki konsumen tetap dan sulit untuk menarik konsumen yang
sudah memiliki kepercayaan tinggi pada perusahaan pesaing tersebut

C. Problem yang berpotensi muncul

Problem yang berpotensi akan muncul dalam usaha ini adalah


tingkat kompetisi yang tinggi dari perusahaan pesaing serta fluktuasi
harga bahan baku seperti harga minyak yang akan mempengaruhi
harga produk yang akan dipasarkan.
D. Hambatan dan resiko
Hambatan yang akan muncul diantaranya adalah kompetisi yang
ketat dengan perusahaan pesaing, sehingga resikonya kita harus selalu
membuat strategi agar bisa sama atau bahkan unggul dari perusahaan
pesaing
E. Perencanaan kontingensi
Perencanaan kontingensi yang dilakukan perusahaan diantaranya
adalah dengan menyimpan kas sebagai antisipasi fluktuasi harga bahan
baku, kemudian menyimpan stok produk agar produk dapat selalu
disupply dan mengikutkan perusahaan dalam asuransi.
F. Strategi kompetitif (kepemimpinan biaya, diferensiasi, fokus)
Strategi kompetitif yang dilakukan perusahaan diantaranya
menetapkan harga yang sesuai dengan kualitas produk dan tidak
memberatkan konsumen. Untuk produk ini sendiri tidak dilakukan
diferensiasi karena memang hanya terdapat satu produk, tetapi dari
segi pemasaran terdapat diferensiasi harga bagi konsumen yang
melakukan pemesanan diluar area Kota Malang. Fokus dari usaha ini
selain untuk meraup keuntungan dari menjual produk yang dirasa
masih baru dan awam dikenal masyarakat. Selain itu sabun ini
memiliki inovasi yang berbeda dari sabun pada umumnya.

V.
PRODUK PERUSAHAAN
A. Deskripsi
1. Ciri-ciri produk
Produk sabun telah dikenal oleh masyarakat pada
umumnya, tetapi sabun yang beredar dipasaran terbuat dari bahanbahan kimia dan memiliki aroma parfum yang bisa saja kurang
sesuai dengan kulit dan bisa membuat iritasi bila tidak cocok
dengan kulit. Selain itu harga sabun juga relatif mahal. Rialasa

coffee soap hadir dengan inovasi terbaru yaitu sabun dengan


menggunakan bahan dari kopi. Sehingga produk ini tidak hanya
memiliki aroma dari kopi saja, tetapijuga manfaat darikopi sendiri.
Rialasa coffee soap menawarkan sabun dengan dua macam bentuk,
yang pertama adalah bentuk hati dan yang kedua adalah bentuk
persegi yang memiliki volume lebih besar dibanding yang
berbentuk hati. Karena terdapat campuran dari kopi, maka sabun
tersebut memiliki warna kecoklatan dengan bintik bintik coklat
yang merupakan butir-butir dari kopi bubuk yang telah bersatu
dengan sabun. Rialasa coffee soap memiliki target pasar untuk
semua kalangan perempuan dan laki-laki pun bisa menggunakan
sabun kopi ini.
2. Manfaat untuk pelanggan
Karena Rialasa Coffee Soap ini memngandung kopi, maka
manfaat yang dirasakan tidak hanya untuk membersihkan tubuh
dari kotoran yang menempel saja, tapi pelanggan juga dapat
merasakan manfaat dari kopi itu sendiri, diantaranya:
Untuk mencegah dan mengurangi kerutan dikulit
Menghaluskan kulit
Mencegah timbulnya jerawat
Melembabkan kulit
Menghilangkan sel kulit mati
Menghilangkan bau badan
Menghilangkan nutrisi pada kulit
Namun, karena ini memang produk herbal maka manfaat
dari kopi tersebut tidak bisa dirasakan secara langsung, tetapi akan
terasa dengan pemakaian jangka panjang.
3. Keunikan
Keunikan dari Rialasa coffee soap ini hampir sama dengan
sabun pada umumnya, tetapi yang membedakan sabun kopi ini
dengan sabun yang lain adalah bahan utama dari sabun ini adalah
kopi dan terbuat dari bahan yang alami atau tidak menggunakan
bahan kimia, kemudian sabun ini menambahkan aroma khas dari
kopi tersebut.
B. Uraian mengenai proses produksi
1. Bahan baku

Bahan baku yang digunakan dalam produksi kali ini diantaranya


adalah NaOH, minyak kelapa, minyak sawit, minyak jagung, kopi
bubuk, air dan parfum kopi.
2. Biaya
Biaya yang dilakukan dalam satu kali produksi atau untuk
memproduksi 12 unit sabun, khususnya biaya bahan baku dijelaskan
dalam tabel berikut
Bahan Baku
NaOH

Pemakaian
75 gram

Harga
Rp 15.000/ 1 kg

Minyak Kelapa
Minyak Sawit
Minyak Jagung
Kopi Bubuk
Air
Parfum
aroma
Kopi

150 mL
200 mL
100mL
10 gram
200 mL
0,5 mL

Rp 21.000/ 1 L
Rp 13.000/ 1 L
Rp 20.000/ 0,5 L
Rp 11.000/ 0,25 kg
Rp 5,3/1 L
Rp 20.000/ 7 mL

Sumber
Toko
Bahan
Kimia
Pedagang Pasar
Pedagang Pasar
Toko
Pedagang Pasar
Milik Pribadi
Toko

3. Pemasok utama
Pemasok utama dalam produksi sabun Rialasa coffee soap ini adalah
pedagang pasar terutama untuk bahan baku minyak kelapa, minyak
sawit, dan kopi bubuk. Untuk air, diambil dari milik pribadi,
sedangkan untuk bahan baku lainnya terdapat di tempat-tempat
khusus, seperti NaOH yang dibeli dari toko bahan kimia, minyak
jagung yang dibeli di toko, dan parfum aroma kopi yang dibelli di
toko yang menjual parfum.
C. Penawaran produk atau jasa di masa yang akan datang
Sabun sendiri merupakan salah satu kebutuhan tetap, karena setiap
orang selalu ingin memiliki kulit yang sehat, maka dari itu penawaran
akan sabun ini tentu akan terus meningkat. Namun begitu, ketika sabun
ini masih belum terkenal produksi sabun akan menyesuaikan dengan
pesanan. Apabila produk sudah mulai berkembang dan memiliki pasar
sendiri maka produksi akan dilakukan dengan jumlah lebih besar dan
dilakukan setiap 3 bulan untuk memenuhi keinginan konsumen.

VI.

STRATEGI PEMASARAN
A. Target pasar

1. Profil demografis
Rialasa coffe soap ini bertempat di suatu pusat perbelanjaan
yaitu di Malang Town Squre, tempat tersebut sangat strategis
karena terdapat banyak pengunjung dan kalangan yang berbelanja.
Maka dari itu Rialasa coffee soap dengan mudah dikenal oleh
kalangan masyarakat, tidak hanya dari mahasiswa saja.
2. Karakteristik pelanggan yang penting
Karakteristik pelanggan yang penting yakni pelanggan yang
sangat peduli kepada kecantikan dan kebersihan tubuh mereka.
Alangkah lebih baik lagi jika pelanggan memiliki karakter yang
tidak terlalu mempedulikan harga dan sangat menitikberatkan pada
manfaat yang diperoleh. Pelanggan umumnya adalah perempuan
yang memiliki raasa keingintahuan dan ingin untuk mencoba,
B. Motivasi pelanggan untuk membeli
Motivasi pelanggan untuk membeli produk ini terutama
adalah karena keingintahuan mereka dan agar mereka dapat
merasakan sabun yang memiliki khasiat kopi yang dapat merawat
kulit mereka.
C. Periklanan dan promosi
1. Media yang digunakan
Media yang digunakan disini ada beberapa macam, yang
pertama kami melakukan kegiatan periklanan dan promosi secara
langsung atau face to face kepada calon konsumen, biasanya pada
teman dekat dan beberapa konsumen pada wilayah yang tidak
cukup jauh. Kedua adalah dengan poster yang berisi tentang
gambar produk

dan manfaat kopi. Ketiga adalah dengan

menggunakan media sosial yakni instagram, line dan whatsapp


2. Biaya media
Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini bisa dikatakan
relatif murah, karena memang yang mengeluarkan biaya hanya
pada pemasaran melalui media sosial dan promosi menggunakan
poster. Untuk pemasaran melalui media sosial diasumsika
mengeluarkan biaya pulsa sebesar Rp 10.000. Sedangkan untuk
biaya poster sebesar Rp 500.

3. Frekuensi penggunaan
Frekuensi periklanan secara tatap muka langsung dan
dengan menggunakan poster adalah sangat rendah, sedangkan
periklanan dan pemasaran menggunakan media sosial frekuensinya
sangat tinggi karena mudah dan efisien. Untuk periklanan secara
tatap muka dilakukan sejak sebelum bazaar mini 1 hingga bazaar
terakhir, dan untuk media poster dan media sosial mulai dipakai
secara intensif sejak sebelum bazaar besar 1 sampai dengan bazaar
besar 2 selesai.
4. Rencana untuk membuat publisitas
Publikasi berupa poster dibuat sebanyak 1 lembar dan dipakai
selama kegiatan bazaar berlangsung, sedangkan untuk media sosial
dilakukan 2-4 kali dalam sehari (mencakup media sosial instagram,
line dan whatssup).
D. Penetapan harga
1. Struktur biaya
a. Biaya Variabel
Biaya Variabel
Bahan Baku
Jenis
Pemakaian
NaOH
75 gram
Minyak Kelapa
150 mL
Minyak Sawit
200 mL
Minyak Jagung
100mL
Kopi Bubuk
10 gram
Air
200 mL
Parfum aroma Kopi
0,5 mL
Total Biaya Bahan Baku
Tenaga Kerja
Kegiatan
jumlah P/L
Menimbang
1
P
Mencampur
1
P
Mengemas
1
P
Total Biaya Tenaga Kerja
Total Biaya Variabel
Keterangan
Jam kerja operasional : 8 jam
HOK Perempuan
: Rp 25.000
HOK Laki-laki
: Rp 30.000

TVC = Rp 15.870,63

Harga
Rp 15.000/ 1 kg
Rp 21.000/ 1 L
Rp 13.000/ 1 L
Rp 20.000/ 0,5 L
Rp 11.000/ 0,25 kg
Rp 5,3/1 L
Rp 20.000/ 7 mL

Total
Rp 1.125,00
Rp 3.150,00
Rp 2.600,00
Rp 4.000,00
Rp 440,00
Rp 1,06
Rp 1.428,57
Rp 12.744,63

Jam
0,2
0,5
0,3

Total
Rp 625,00
Rp 1.562,50
Rp 937,50
Rp 3.125,00
Rp 15.870,63

Total biaya variabel tersebut merupakan total biaya variabel yang


dibutuhkan untuk membuat 12 unit sabun.
b. Biaya Tetap (Bazar Mini per kegiatan)
No.

Keterangan
1. Gelas kaca

Jumlah
1 unit

Harga/ unit
Rp 2.000

Harga sewa
Rp 100

Total
Rp 100

2. Baskom plastic

1 unit

Rp 4.000

Rp 200

Rp 200

3. Sendok

2 unit

Rp 2.000

Rp 100

Rp 200

4. Cetakan plastik

12 unit

Rp 85

Rp 4

Rp 51

5. Timbangan kue

1 unit

Rp 42.000

Rp 2.100

Rp 2.100

6. Mixer

1 unit

Rp 115.000

Rp 5.750

Rp 5.750

Total
Keterangan
Harga sewa = Harga per unit x 5%

Rp 8.401

TFC = Rp 8.401
TC

= TVC + TFC
= Rp 15.870,63 + Rp 8.401
= Rp 24.270,63
Dari biaya tersebut maka dapat dikatakan biya yang

dikeluarkan dalam memproduksi 12 sabun dalam satu kali


produksi seharga Rp 24.271, dan tiap 1 sabun mengeluarkan biaya
Rp 2.023, dengan perhitungan sebagai berikut:
Harga Pokok Produksi

= Total Biaya Produksi/ Jumlah

Produksi
= Rp 24.271/ 12
= Rp 2.023/ unit
Setelah harga pokok produksi diketahui maka dilakukan
penentuan harga, disini kami menginginkan keuntungan sebesar
197% dari harga pokok produksi atau Ro 3.977 per unit. Maka

ditetapkanlah harga jual Rp 6.000, dengan perhitungan sebagai


berikut:
Harga Pokok Penjualan

= (197% x HPP)+ HPP


= Rp 3.977 + Rp 2.023
= Rp 6.000

Untuk penjualan pada bazaar besar atau di MATOS, produksi


dilakukan secara masal dengan rincian biaya sebagai berikut:
c. Biaya Variabel (Bazar Besar)
Biaya Variabel
Bahan Baku
Jenis
Pemakaian
NaOH
219 gram
Minyak Kelapa
438 mL
Minyak Sawit
583 mL
Minyak Jagung
292mL
Kopi Bubuk
29 gram
Air
583 mL
Parfum aroma Kopi
1,5 mL
Total Biaya Bahan Baku
Tenaga Kerja
Kegiatan
jumlah P/L
Menimbang
1
P
Mencampur
1
P
Mengemas
1
P
Total Biaya Tenaga Kerja
Total Biaya Variabel
Keterangan
Jam kerja operasional : 8 jam
HOK Perempuan
: Rp 25.000
HOK Laki-laki
: Rp 30.000

Harga
Rp 15.000/ 1 kg
Rp 21.000/ 1 L
Rp 13.000/ 1 L
Rp 20.000/ 0,5 L
Rp 11.000/ 0,25 kg
Rp 5,3/1 L
Rp 20.000/ 7 mL

Total
Rp 3.281,25
Rp 9.187,50
Rp 7.583,33
Rp 11.666,67
Rp 1.283,33
Rp 3,09
Rp 4.166,67
Rp 37.171,84

Jam
0,3
1,2
0,6

Total
Rp 937,50
Rp 3.750,00
Rp 1.875,00
Rp 6.562,50
Rp 43.734,34

TVC = Rp 43.734,34
Total biaya variabel tersebut merupakan total biaya variabel yang
dibutuhkan untuk membuat 35 unit sabun.
d. Biaya Tetap (Bazar Besar)
No.

Keterangan

1. Gelas kaca

Jumlah

Harga/
unit

Harga
sewa

Total

3 unit

Rp 2.000

Rp 100

Rp 300

Total
per
bazaar*
Rp 150

2. Baskom plastic

3 unit

Rp 4.000

Rp 200

Rp 600

Rp 300

3. Sendok

2 unit

Rp 2.000

Rp 100

Rp 200

Rp 100

4. Loyang
aluminium
5. Timbangan kue

1 unit

Rp 12.000

Rp 600

Rp 600

Rp 300

1 unit

Rp 42.000

Rp 2.100

Rp 2.100

Rp1.060

6. Mixer

1 unit

Rp115.000

Rp 5.750

Rp 5.750

Rp2.875

7. Cutter

1 unit

Rp 3.000

Rp 150

Rp 150

Rp 75

Rp 9.720

Rp4.860

Total
Keterangan
Harga sewa = Harga per unit x 5%

*karena sebenarnya produksi bazar besar 1 dan 2 ini dilakukan bersamaan, namun untuk
memudahkan perhitungan per kegiatan, maka perhitungan dipisah sehingga total biaya
tetap dibagi 2

TFC = Rp 4.860
TC

= TVC + TFC
= Rp 43.734,34 + Rp 4.860
= Rp 48.594,34

Dari biaya tersebut maka dapat dikatakan biya yang dikeluarkan


dalam memproduksi 35 sabun dalam satu kali produksi seharga
Rp 48.594, dan tiap 1 sabun mengeluarkan biaya Rp

1.388,

dengan perhitungan sebagai berikut:


Harga Pokok Produksi = Total Biaya Produksi/ Jumlah Produksi
= Rp 48.594/ 35
= Rp 1.388/ unit
Setelah harga pokok produksi diketahui maka dilakukan
penentuan harga. Pada bazaar besar ini kami diminta untuk
mencapai profit Rp 400.000, untuk mengejar nilai tersebut maka
disini kami menetapkan keuntungan sebesar 476% dari harga

pokok produksi atau Rp 6.612 per unit. Maka ditetapkanlah harga


jual Rp 8.000, dengan perhitungan sebagai berikut:
Harga Pokok Penjualan

= (476% x HPP)+ HPP


= Rp 6.612+ Rp 1.388
= Rp 8.000

2. Perbandingan terhadap harga-harga pesaing


Dibandingkan dengan sabun kecantikan herbal lain yang
berkisar harga Rp 18.000, bisa dikatakan sabun ini tergolong
murah dan terjangkau bagi masyarakat. Dan meski sabun ini lebih
tinggi jika dibandingkan dengan harga sabun seperti lifebuoy yang
berkisar Rp 4.000, sabun ini memiliki keunggulan yang tidak bisa
didapatkan dalam sabun-sabun lain yakni khasiat dari kopi itu
sendiri. Maka harga yang kami pasarkan masih dirasa layak dan
terjangkau oleh masyarakat dari segala kalangan.

VII.

ANALISIS PESAING
A. Pesaing yang ada
1. Siapa mereka
Pesaing-pesaing usaha ini adalah produsen sabun yang
telah memiliki brand dan telah dipercaya oleh masyarakat dalam
waktu yang cukup lama. Salah satunya adalah produsen lifebuoy,
serta produsen sabun home made seperti produsen sabun mahkota
indah malang.
2. Kekuatan
Kekuatan utama yang dimiliki perusahaan pesaing adalah
kepercayaan yang telah mereka bangun dengan konsumen serta
citra yang telah mereka bentuk. Selain itu produk yang mereka jual
sudah merupakan produk yang terjamin baik dari sisi keamanan,
dan kualitas manfaatnya karena mereka sudah melakukan beberapa
kali uji coba dalam kurun waktu yang tidak sedikit dengan
ketelitian yang tinggi.
3. Kelemahan

Kelemahan dari perusahaan pesaing, terutama untuk home


made industri adalah masih kurang terkenal di masyarakat luas,
dan lebih aktif dalam pemasaran di media sosial.
B. Calon pesaing
1. Siapa mereka
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya calon pesaing
dari usaha ini adalah perusahaan yang sudah dipercaya oleh
konsumen dan memiliki citra yang kuat. Contohnya adalah
produsen sabun lifebuoy, produsen sabun mahkota indah malang.
Selain itu terdapat juga yang kelompok lain yang menjual sabun,
ada yang sabun batang dan ada pula yang sabun cair.
2. Dampaknya terhadap perusahaan Anda
Dampak adanya perusahaan pesaing ini tentu akan
membuat perusahaan kami kesulitan untuk mendapat pasar, dan
harus mencari pasar baru untuk memasarkan produk tersebut.
Kelompok lain yang menjual sabun padat juga cukup berimbas
pada kelompok kami, dikarenakan strategi mereka dengan menjual
sabun berukuran kecil dalam jumlah cukup banyak dalam satu
paket. Sedangkan untuk kelompok sabun cair kami tidak terlalu
khawatir karena memang sabun cair dan sabun padat memiliki
kekuatan dan kekurangannya masing-masing, dan untuk sabun
padat lebih minim akan zat kimia serta lebih aman untuk kulit.

VIII. URAIAN TIM MANAJEMEN


A. Manajemen dan karyawan kunci
1. Latar belakang
Rialasa memiliki tenaga kerja berjumlah 5 orang. Dipimpin
oleh direktur utama yang bertugas mengatur perusahaan secara
keseluruhan untuk kelangsungan perusahaan agar dapat terus maju
dan berkembang. Direktur utama Rialasa memegang jabatan
tertinggi sehingga berkewajiban sebagai kontrol manager-manager.
Rialasa memiliki 3 manager yang terdiri dari manager
produksi, manager pemasaran, serta manager administrasi dan
keuangan. Manager pemasaran berugas mengatur pemasaran dari

produk sabun

Rialasa mulai dari target pemasaran, strategi

pemasaran, sampai ke penjualan produk.

Manager pemasaran

bertanggung jawab atas jumlah penjualan produk. Manager


pemasaran ditemani oleh aisten manager yang bertugas membantu
manager pemasaran.
Manager Produksi bertugas menyiapkan faktor-faktor
produksi meliputi penyediaan bahan baku serta alat-alat, menjamin
kualtitas produk, menetapkan standar mutu dari produk. Manager
administrasi dan keuangan bertugas mengatur keuangan, mengurus
administrasi, dan membuat pembukuan.
2. Pengalaman, keahlian, dan pengetahuan yang mereka bawa ke dalam
perusahaan
Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang penting
karena merupakan kunci berlangsungnya perusahaan. Direktur
utama

diharuskan

memiliki

kemampuan

memimpin

serta

kemampuan managemen yang baik. Manager pemasaran memiliki


keahlian dalam pubic speaking sehingga dapat mempengaruhi
konsumen serta kemampuan mengoperasikan komputer dan
internet. Manager Pemasaran juga harus memiliki kreatifitas yang
tinggi dalam mengatur stategi pemasaran baik secara online
maupun offline, dibantu dengan satu orang asisten manager.
Manager produksi diutamakan

memiliki pengalaman

dalam

membuat produk sabun dan pengetahuan tentang produksi sabun.


Selain itu, manager produksi dibutuhka orang yang cekatan.
Manager Administrasi dan Keuangan harus memiliki keahlian
menghitung arus kas, membuat pembukuan, dan hal-hal lain yang
berkaitan dengan perhitungan. Selain itu, ketelitian yang tinggi
sangat dibutuhkan oleh seorang Manager Administrasi dan
Keuangan.
B. Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae)
1. Direktur Utama
Nama : Rifki Safreza

TTL
: Jakarta, 19 Agustus 1996
Alamat : Jakarta
2. Manager Pemasaran
Nama : Sabila Nauliya
TTL
: Sumenep, 29 Januari 1996
Alamat : Simpang Bengawan Solo No 7 Gresik
3. Manager Produksi
Nama : Tamia Dwi Martha
TTL
: Salatiga 27 Maret 1996
Alamat : Kauman Lor RT 13/ RW 01 Pabelan Kab Semarang
4. Manager Keuangan:
Nama : Nur Inas Safitri
TTL
: Malang, 1 Mei 1996
Alamat : Puri Karangasem D327 Malang
5. Assisten Manager Pemasaran
Nama : Adam Putra Wirawan
TTL
: 1 Juni 1996
Alamat : Perumahan Indah 24 C Rampal Malang
IX.

PERKIRAAN KEUANGAN

A. Laporan Keuangan
1. Laporan laba rugi
1.1 Trial Error I
PROYEKSI LAPORAN LABA-RUGI
Per Trial Error I (21 Maret 2016)
Nama Akun
Saldo
Pendapatan
Penjualan Bruto
Rp
Potongan Penjualan
Rp
Total
Rp
Harga Pokok Penjualan
Total
Rp 4.213,93
Laba Kotor
Rp (4.213,93)
Beban Operasional
Beban Gaji dan Tunjangan
Rp
Beban listrik
Rp
Beban Pemasaran
Rp
Beban Sewa
Rp 12.500,00
Biaya Transportasi
Rp
9.000,00

Total

Rp 21.500,00
Laba Operasional
Beban Lain-lain
Rp
Beban Pajak
Rp
Total
Rp (25.713,93)
Laba (Rugi) Bersih
Rp (25.713,93)
1.2 Trial Error II
PROYEKSI LAPORAN LABA-RUGI
Per Trial Error II (4 April 2016)
Nama Akun
Saldo
Pendapatan
Penjualan Bruto
Rp
Potongan Penjualan
Rp
Total
Rp
Harga Pokok Penjualan
Total
Rp 15.997,82
Laba Kotor
Rp (15.997,82)
Beban Operasional
Beban Gaji dan Tunjangan
Rp
Beban listrik
Rp
54,00
Beban Pemasaran
Rp
Beban Sewa
Rp 12.500,00
Biaya Transportasi
Rp
9.000,00
Total
Rp 21.554,00
Laba Operasional
Beban Lain-lain
Rp
Beban Pajak
Rp
Total
Rp (37.551,82)
Laba (Rugi) Bersih
Rp (37.551,82)
1.3 Bazar Mini I
PROYEKSI LAPORAN LABA-RUGI
Per Bazar Mini I (18 April 2016)
Nama Akun
Saldo
Pendapatan
Penjualan Bruto
Rp 72.000,00
Potongan Penjualan
Rp
Total
Rp 72.000,00
Harga Pokok Penjualan
Total
Rp 24.270,63
Laba Kotor
Rp 47.729,37

Beban Operasional
Beban Gaji dan Tunjangan
Rp
Beban listrik
Rp
Beban Pemasaran
Rp
Beban Sewa
Rp
Biaya Transportasi
Rp
Total
Rp
Laba Operasional
Beban Lain-lain
Rp
Beban Pajak
Rp
Total
Rp
Laba (Rugi) Bersih
Rp

90,00
10.000,00
12.500,00
9.000,00
21.590,00
4.200,00
26.139,37
21.939,37

1.4 Bazar Mini II


PROYEKSI LAPORAN LABA-RUGI
Per Bazar Mini II (2 Mei 2016)
Nama Akun
Saldo
Pendapatan
Penjualan Bruto
Rp 72.000,00
Potongan Penjualan
Rp
Total
Rp 72.000,00
Harga Pokok Penjualan
Total
Rp 24.270,63
Laba Kotor
Rp 47.729,37
Beban Operasional
Beban Gaji dan Tunjangan
Rp
Beban listrik
Rp
90,00
Beban Pemasaran
Rp
Beban Sewa
Rp 12.500,00
Biaya Transportasi
Rp
9.000,00
Total
Rp 21.590,00
Laba Operasional
Beban Lain-lain
Rp 4.200,00
Beban Pajak
Rp
Total
Rp 26.139,37
Laba (Rugi) Bersih
Rp 21.939,37
1.5 Bazar Besar I
PROYEKSI LAPORAN LABA-RUGI
Per Bazar Besar I (16 Mei 2016)
Nama Akun
Saldo
Pendapatan

Penjualan Bruto
Rp 160.000,00
Potongan Penjualan
Rp
Total
Rp 160.000,00
Harga Pokok Penjualan
Persediaan awal barang jadi Rp
Harga Pokok Produksi
Rp 48.594,34
Persediaan akhir barang jadi Rp 120.000,00
Total
Rp (71.405,66)
Laba Kotor
Rp 231.405,66
Beban Operasional
Beban Gaji dan Tunjangan
Rp
Beban listrik
Rp
108,00
Beban Pemasaran
Rp 10.250,00
Beban Sewa
Rp 12.500,00
Biaya Transportasi
Rp
9.000,00
Total
Rp 31.858,00
Laba Operasional
Beban Lain-lain
Rp 15.483,33
Beban Pajak
Rp
Total
Rp 199.547,66
Laba (Rugi) Bersih
Rp 184.064,33
1.6 Bazar Besar II
PROYEKSI LAPORAN LABA-RUGI
Per Bazar Besar II (17 Mei 2016)
Nama Akun
Saldo
Pendapatan
Penjualan Bruto
Rp 240.000,00
Potongan Penjualan
Rp
Total
Rp 240.000,00
Harga Pokok Penjualan
Persediaan awal barang jadi Rp 120.000,00
Harga Pokok Produksi
Rp 48.594,34
Persediaan akhir barang jadi Rp 40.000,00
Total
Rp 128.594,34
Laba Kotor
Rp 111.405,66
Beban Operasional
Beban Gaji dan Tunjangan
Rp
Beban listrik
Rp
108,00
Beban Pemasaran
Rp 10.250,00
Beban Sewa
Rp 12.500,00
Biaya Transportasi
Rp
9.000,00

Total

Rp 31.858,00
Laba Operasional
Beban Lain-lain
Rp 23.150,00
Beban Pajak
Rp
Total
Rp 79.547,66
Laba (Rugi) Bersih
Rp 56.397,66
2. Neraca
RIALASA COFFEE SOAP
Proyeksi Neraca
Maret-Mei 2016
Aktiva
AKTIVA
Kas
Sabun
Perlengkapan
Peralatan
Total Aktiva
PASIVA
Kewajiban
UtangDagang
Total Kewajiban
EKUITAS
Modal Akhir
(kasakhir+inventaris)
Total Ekuitas
Total Passiva
Total

3. Laporan arus kas

Debet

Kredit

Rp 382.608,31
Rp 40.000,00
Rp
Rp
Rp 422.608,31

Rp 422.608,31

Rp 422.608,31

Rp 422.608,31
Rp 422.608,31
Rp 422.608,31

B. Analisis BEP (Break Even Point)


1. Bazar Mini (per kegiatan)
1.1 BEP unit
TC
24.271
BEP unit = P = 6.000

= 5 buah

Usaha ini akan mengalami balik modal jika menjual Rialasa Coffee
Soap sebanyak 5 buah dengan harga Rp 6.000 tiap unit.
1.2 BEP rupah
BEP rupiah =

FC + VC
Q
24.271
12

= Rp 2.023

Usaha ini akan mengalami balik modal jika Rialasa Coffee Soap
menjual sebanyak 12 buah dengan harga Rp 2.023 tiap unit.
2. Bazar Besar (per kegiatan)
2.1. BEP unit
TC
48.594
BEP unit = P = 8.000 = 7 buah
Usaha ini akan mengalami balik modal jika menjual Rialasa Coffee
Soap sebanyak 7 buah dengan harga Rp 8.000 tiap unit.

2.2. BEP rupiah


BEP rupiah =

FC + VC
Q

9720+43.734
35

48.594
35

= Rp 1.389

Usaha ini akan mengalami balik modal jika Rialasa Coffee Soap
menjual sebanyak 35 buah dengan harga Rp 1.389 tiap unit.
C. Analisis Rasio
R/C Ratio
1. Bazar Mini(per kegiatan)
R/C Ratio = Total Penerimaan/ Total Biaya
= Rp 72.000/ Rp 24.271
= 2,97
Nilai R/C ratio yang didapat adalah 2,97. Jadi, tiap 1 rupiah yang
dikeluarkan akan menghasilkan penerimaan sebesar 2,97 rupiah, yang
berarti usaha ini dikatakan layak dilanjutkan karena besarnya lebih dari 1.
2. Bazar Besar (per kegiatan)
R/C Ratio = Total Penerimaan/ Total Biaya
= Rp 280.000/ Rp 48.594
= 5,76
Nilai R/C ratio yang didapat adalah 5,76. Jadi, tiap 1 rupiah yang
dikeluarkan akan menghasilkan penerimaan sebesar 5,76 rupiah, yang
berarti usaha ini dikatakan layak dilanjutkan karena besarnya lebih dari 1.

X.

LAMPIRAN

Proses produksi

Produk dan Kemasan RIALASA COFFEE SOAP

Beberapa bentuk pemasara produk baik secara online maupun offline

Anda mungkin juga menyukai