Gambar 1
Contoh penggunaan variasi jenis garis
2. PROYEKSI
Proyeksi 2 dimensi adalah penerjemahan suatu benda bentuk 3 dimensi kedalam bentuk 2
dimensi, artinya benda tersebut digambarkan hanya dari salah satu sudut pandang, dan oleh
sebab itu gambar proyeksi 2 dimensi hanya memiliki dua komponen ukuran , yaitu panjang
dan lebar. Kekurangan satu elemen ukuran yang lain yaitu ukuran tinggi dikompensasi
dengan di buatkan proyeksi dari sudut pandang yang lain yang dapat memperlihatkan
ketinggian benda tersebut. Apabila benda yang hendak diproyeksikan memiliki kerumitan
yang tinggi, tidak menutup kemungkinan gambar proyeksi yang dibuat menampilkan banyak
sudut pandang. Gambar tampilan proyeksi 2 dimensi diusahakan menampilkan sesedikit
mungkin pandangan dengan memperhatikan faktor kerapian dan kemudahan pembacaan
gambar.
Konsep proyeksi
Konsep proyeksi
Mengapa kita membutuhkan lebih dari satu pandangan ?
Dalam pembuatan gambar teknik, ada kalanya satu pandangan tidak mencukupi untuk
menerjemahkan suatu benda ke dalam gambar proyeksi 2 dimensi. Perhatikan gambar contoh
di bawah;
Gambar proyeksi
Dari gambar di atas terlihat bahwa untuk menerjemahkan benda 3d (gambar 7) diperlukan
paling sedikit 2 pandangan, bisa terdiri dari bermacam kombinasi pandangan, bisa tediri dari
pandangan depan + pandangan samping, atau pandangan depan + pandangan atas, atau yang
lainnya sepanjang semua informasi bentuk tercakup dalam gambar proyeksi tersebut.
Berikut ini adalah contoh-contoh proyeksi dari benda-benda sederhana, dilanjutkan dengan
soal-soal latihannya :
Penguasaan gambar proyeksi diperlukan terutama untuk membuat gambar teknik, bukan
untuk membaca gambar teknik, tetapi karena tingkat kesulitan dalam membuatgambar berada
di bawah tingkat kesulitan membaca gambar, maka pelajaran proyeksi sebaiknya dilakukan
pada tahap awal pengajaran, untuk pendahuluan dalam pelatihan daya bayang dalam
pembacaan bentuk gambar 3 dimensi (perspektif).
dan menurut arah F pada bidang depan. Setelah terbentuk semua proyeksi (gambar 12b),
bentangkan semua bidang proyeksi menjadi bidang-bidang 2 dimensi (gambar 13a).
Gambar 12a
Gambar12b
Gambar 13a
Gambar 13b
Susunan gambar proyeksi harus sedemikian rupa sehingga pandangan depan A sebagai
patokan, pandangan atas B terletak dibawah, pandangan kiri C terletak di kanan, pandangan
kanan D terletak disebelah kiri, pandangan bawah E terletak diatas, dan pandangan belakang
F boleh ditempatkan disebelah kiri atau kanan. Hasil selengkap dapat di lihat pada Gambar
13b.
Dalam gambar, garis-garis tepi yaitu garis-garis batas antara bidang-bidang proyeksi dan
garis-garis proyeksi tidak digambar.
Gambar proyeksi demikian disebut gambar proyeksi sudut pertama. Cara ini disebut juga
Cara E karena cara ini telah banyak dipergunakan dinegara-negara Eropa seperti Jerman,
Swiss, Prancis, Rusia dsb.
Cara proyeksi sudut ketiga
Benda yang akan digambar diletak dalam peti dengan sisi-sisi tembus pandang sebagai
bidang-bidang proyeksi, seperti pada gambar 14a. Pada tiap-tiap bidang proyeksi akan
tampak gambar pandangan dari benda menurut arah penglihatan, yang ditentukan oleh anak
panah.
Pandangan depan dalam arah A dipilih sebagai pandangan depan. Pandangan-pandangan lain
diproyeksikan pada bidang proyeksi lainnya menuerut gambar 14a, Sisi peti dibuka menjadi
satu bidang proyeksi lainnya menurut gabar 14b. Hasil lengkapnya dapat dilihat pada gambar
14c. Dengan pandangan A sebagai patokan, pandangan atas B diletakkan di atas, pandangan
kiri C diletakkan di kiri, pandangan kanan D diletakkan di kanan, pandangan bawah E
diletakkan di bawah, dan pandangan belakang F dapat diletakkan di kiri atau kanan. Susunan
proyeksi demikian disebut gambar proyeksi sudut ketiga, dan disebut juga Cara A karena
cara ini telah dipakai di Amerika.Negara-negara lain yang banyak mempergunakan cara ini
adalah Jepang, Australia, Canada dsb.
Benda kerja
Hasil proyeksi
3. PERSPEKTIF
Gambar perspektif adalah gambar 3 dimensi yang merupakan hasil terjemahan dari gambar 2
dimensi, jadi merupakan kebalikan dari gambar proyeksi. Membuat gambar perspektif relatif
lebih sulit dibandingkan dengan menggambar proyeksi. Kesulitan pertama adalah
menggabungkan seluruh pandangan yang ada sehingga kita bisa membayangkan bentuk
benda yang sebenarnya. Kesulitan kedua adalah, walaupun kita sanggup membayangkan
bentuk perspektif dari benda tersebut di pikiran kita, seringkali kita kesulitan dalam
menggambarkan bentuk tersebut di atas kertas. Menerjemahkan hasil pembacaan kita ke atas
kertas memang tidak mutlak harus dilakukan, tetapi akan sangat membantu apabila kita
sanggup melakukannya.
Kemampuan untuk membaca gambar (membayangkan perspektif) lebih banyak diperlukan
secara umum daripada kamampuan membuat gambar (membayangkan proyeksi).
Kemampuan membuat gambar diperlukan hanya terbatas utuk orang-orang yang tugasnya
memang membuat/mencipta gambar teknik, seperti misalnyadrafter, designer, atau copies.
Tetapi kemampuan membaca gambar diperlukan oleh lebih banyak orang yang tugasnya
berkaitan dengan bidang engineering. Oleh karenanya pelatihan gambar perspektif harus
dilakukan secara intensif. Teori pada pokok bahasan perspektif ini sangatlah sedikit (untuk
tahap dasar), sehingga metoda pelatihan yang terbaik adalah dengan dengan banyak
mengerjakan latihan-latihan soal. Di bawah ini adalah beberapa contoh aplikasi gambar
perspektif, pelajari dengan baik, kemudian kerjakan latihan soal-soal pada halaman paling
belakang
Proyeksi
Perspektif
Keterangan :
Gambar 17a
Potongan melalui garis sumbu dasar
garis sumbu dasar
Gambar 17b
Potongan tidak melalui
gambar 18a
Pot. meloncat
gambar 18b
gambar 18c
Pot. dua bidang menyudut
Pot. bidang berdampingan
Potongan Separuh
Bagianbagian simetrik dapat digambar setengahnya sebagai gambar potongan dan
setengahnya lagi sebagai pandangan (gambar 19). Dalam gambar ini garisgaris yang
tersembunyi tidak perlu digambar dengan garis gores lagi. Karena sudah jelas pada gambar
potongan.
gambar 20a
gambar 20b
gambar 20d
Gambar
21. Contoh ukuran bentuk
Untuk memberikan ukuran posisi kita harus menentukan posisi datum terlebih
dahulu.Datum adalah bidang referensi. Datum ini bisa berupa titik sudut, garis, ataupun
bidang pada suatu benda. Penentuan datum ini didasarkan oleh hal-hal berikut ini :
1. Fungsi dari benda
2. Kemudahan pengerjaan
3. Kemudahan perakitan
Pada artikel ini kita hanya akan membahas Toleransi ukuran, yang memang banyak kita lihat
dan kita pakai sehari-hari. Toleransi ukuran terbagi lagi atas beberapa jenis:
Toleransi Umum
Toleransi Khusus
Toleransi Suaian
Toleransi Umum
Toleransi umum, adalah besaran angka toleransi yang berlaku untuk semua ukuran yang
terdapat pada gambar, kecuali ukuran-ukuran yang telah dicantumi angka toleransi secara
khusus. Dengan kata lain, ukuran yang tidak diikuti oleh harga toleransi berarti mengikuti
harg atoleransi umum yang berlaku.
Contoh :