Lazuardi

Baskara memilih pergi

Menyisakan sebuah gradasi
Lembayung senja pun menghiasi
Sebuah fenomena hendak terjadi
Datang tak diundang
Selalu menghadang
Gelap rupa pula
Bak suram warnanya
Sesuatu telah tiba
Tak sendiri pula ia
Rembulan menemani
Lalu tiba-tiba
Hitam bak merambat
Dengan suhu tak bersahabat
Dingin merasuk
Bak ditusuk-tusuk
Melarutkan lazuardiku
Yang dirindukan sedari dulu
Aku tak pula merasa bahagia
Hitam sungguh suram
Ingatan bak selalu melayang
Akan masa silam
Kelabu tak karuan
Suram dan penuh siksa
Sebuah kelabu yang lugu
Menyisakan kepahitan sedari dulu
Lama-lama menjadi hitam
Pekat nan suram
Goresan hitam dalam sukma
Hendak diingatpun tersiksa
Hendak dilupa
Sukar pula
Hendak dicinta
Sanubari tak bisa
Aku benci hitam
Mengingatkan pada masa kelam

Malam datang
Dengan waktu panjang
Sirnalah warna lazuardi
Dihisap habis senja
Sirnalah baskara kini
Hadir lembayung senja
Melandai-landai warna
Hingga menjadi pudar jua
Bak terhisap tak bersisa
Menghadirkan warna biru tua
Berakhir hitam menggelora
Awan menggelap hilang warna
Bak tak berbentuk pula rupa
Hendak menelisik mata tak berdaya
Hitam semua hanya dirasa
Lensa membelakak mencari awan
Berharap ada lazuardi disana
Tak bertemu tak jumpa
Kilasan biru warna
Kini telah sirna
Lazuardi yang kurindukan
Kemanapula kau
Lazuardi yang kurindukan
Mengapa kau menjadi suram
Lazuardi yang kurindukan
Kini gelap adanya
Lazuardi yang kurindukan
Mengapa kau menjadi hitam
Lazuardi yang kurindukan
Janganlah kau berselimut dalam hitam
Lazuardi yang kurindukan
Mengapa kau hilang dalam kegelapan
Aku menunggu
Dengan lugu
Kau dan baskaramu
Dengan mempererat beludru
Melawan akan suhu

Terdiam dalam bisu

Dengan beranda tempatku
Membuatku membunuh waktu
Aku tak ingin menyimpan malam
Aku rindu akan lazuardi
Warna biru muda yang mendominasi
Indah bak batu permata
Aku pun senang menyapa
Menunggu hingga pagi tiba