Anda di halaman 1dari 2

Kembung pada Anak

10.11.2015
PERUT anak yang membuncit bisa terjadi pada berbagai macam penyakit, bergantung pada
apa yang membuat perut membuncit. Melalui pemeriksaan, dokter dapat mengetahui apakah
isi perut itu cairan, benda padat, atau udara. Bila isinya cairan penyakitnya mungkin di hati,
bila benda padat mungkin ada organ dalam seperti ginjal atau hati yang membesar atau
bahkan tumor, bila isinya udara maka ini biasanya berhubungan dengan urusan saluran cerna.
Masyarakat biasa menyebutnya sebagai kembung, istilah kedokterannya meteorismus. Uraian
berikut ini akan membahas secara selintas masalah kembung pada anak.

Akumulasi udara di dalam saluran cerna anak bisa terjadi karena beberapa hal. Pertama, anak
banyak menelan udara. Bayi yang sering menangis atau batuk, misalnya, akan banyak
menelan udara. Demikian pula bayi akan banyak menelan udara bila teknik menyusuinya
salah; puting kurang pas di mulut bayi atau dot tidak penuh dengan susu tetapi berisi udara.
Kedua, terjadi pembentukan gas yang berlebihan di dalam usus. Hal ini bisa terjadi karena
adanya fermentasi makanan yang tidak diserap oleh bakteri usus yang berlebihan. Jadi, bisa
terjadi pada anak dengan gangguan pencernaan dan penyerapan makanan atau terjadi infeksi
yang menyebabkan pertumbuhan bakteri usus yang berlebihan. Bisa pula terjadi karena
mengonsumsi makanan yang flatugenik ( membentuk gas) secara berlebihan, seperti ubi,
keju, kol, sawi, dan sejenisnya.
Ketiga, akumulasi gas di dalam usus bisa pula terjadi karena peristaltik usus melemah.
Contohnya, pada kekurangan kalium yang sering terjadi pascadiare, atau karena pemberian
obat yang dapat melemahkan peristaltik usus. Melemahnya peristaltic usus juga bisa terjadi
pada penyakit berat.
Keempat, sumbatan usus dapat menghalangi pengeluaran gas melalui anus, akibatnya terjadi
akumulasi gas dan anak mengalami kembung. Pada kasus sumbatan usus, anak harus dirujuk
ke dokter untuk melihat apakah terdapat kelainan yang memerlukan pembedahan. Kadang
kala sembelit yang lama pun dapat menimbulkan perut kembung. Pada kasus kembung yang

memerlukan tindakan bedah, biasanya ditemukan pula gejala lain, seperti nyeri perut yang
hebat, muntah menetap, muntah hijau dan sembelit.
Pada bayi sebelum berusia 2 bulan kembung sering terjadi karena intoleransi laktosa. Asupan
susu yang banyak tetapi kadar enzim pencernaannya dalam usus belum sempurna, akibatnya
terjadi fermentasi susu yang tidak diserap usus yang menghasilkan gas yang berlebihan. Hal
ini pula yang dapat memberikan gejala kolik pada bayi.
Kembung sering pula terjadi pada anak yang kurang gizi, biasanya akibat kombinasi
gangguan pencernaan, pertumbuhan bakteri usus yang berlebihan, dan gangguan peristaltik
usus akibat kekurangan elektrolit.
Kembung dapat pula terjadi bila kita sampai ke daerah yang tinggi. Pada kondisi ini sebagian
gas yang terlarut dalam darah, terutama gas nitrogen, akan berdifusi ke saluran usus. Oleh
karena itu di daerah yang tinggi, seperti puncak gunung kita akan sering kentut dan bisa
kembung.
Sebagai kesimpulan. Kembung dapat disebabkan berbagai penyakit. Oleh karena itu, bawalah
anak Anda ke dokter untuk mendeteksi penyebabnya dan mendapat pengobatan yang
memadai.[*]

Anda mungkin juga menyukai