SPD Lapdal Progress 22 09 2016
SPD Lapdal Progress 22 09 2016
KECAMATAN GEDANGAN
KABUPATEN MALANG
I.
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pengertian desa menurut Undang-Undang No 6 tahun 2014 adalah
desa
dan
desa
ada
selanjutnyadisebutdenganDesa,
tatau
yang
disebutdengannamalain,
adalahkesatuanmasyarakathukum
yang
Desa
Sindurejo
sebagian
besar
penduduknya
bermata
memiliki
yang
dapat
dimanfaatkan
untuk
mata
pencaharian
dan
I.2
I.3
I.4
I.5
Rumusan Masalah
Tujuan
Manfaat
Ruang Lingkup
Ruang
lingkup
yang
akan
dibahas
meliputi
ruanglingkupwilayah,ruanglingkupwaktudanruanglingkupmateri.Sehinggape
mbahasantersebutakandibahassebagaiberikut:
1.5.1
RuangLingkup Wilayah
Wilayah studi yang akan di survey berada di Desa Sindurejo
: DesaTumpakrejo
RuangLingkupWaktu
Waktu yang diperlukan untuk pengerjaan Studio Perencanaan
RuangLingkupMateri
Lingkup materi yang akan dibahas dalam survei Studio
II.1
Pengertian Desa
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Pasal 1 tentang
Pemerintahan Daerah, desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat
yang diakui dalam sistem pemerintahan nasional dan berada di daerah
kabupaten. Sedangkan kawasan yang memiliki kegiatan utama
pertanian, pengelolaan sumber daya alam, kawasan sebagai tempat
permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan
sosial, dan kegiatan ekonomi disebut dengan kawasan pedesaan.
Menurut UU RI No 6 Tahun 2014 Pasal 1 tentang Desa, Desa adalah
desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya
disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
Tipologi Desa
Tipologi Desa Berdasarkan mata pencaharian
Desa Pertanian terdiri atas: 1) desa pertanian dalam artian sempit yang
meliputi: desa pertanian lahan basah dan lahan kering. 2) desa dalam artian
luas yang meliputi: desa perkebunan milik rakyat, desa perkebunan milik
swasta, desa nelayan tambak, desa nelayan laut, dan desa peternakan.
b.
maupun modern.
antara daratan dan laut, ke arah darat meliputi bagian daratan yang masih
dipengaruhi oleh sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut dan intrusi
garam, sedangkan ke arah laut mencakup bagian laut yang masih
dipengaruhi oleh proses alami yang ada di darat seperti sedimentasi dan
aliran air tawar serta daerah yang dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan
manusia di daratan. Menurut Undang-Undang (UU) Nomor 27 tahun 2007,
wilayah pesisir adalah daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang
dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut.
Hal itu menunjukkan bahwa tidak ada garis batas yang nyata,
sehingga batas wilayah pesisir hanyalah garis khayal yang letaknya
ditentukan oleh situasi dan kondisi setempat.Definisi wilayah seperti diatas
memberikan suatu pengertian bahwa ekosistemperairan pesisir merupakan
ekosistem yang dinamis dan mempunyai kekayaan habitat beragam,di darat
maupun di laut serta saling berinteraksi. Wilayah pesisir merupakan
ekosistem yang mudah terkena dampak kegiatan manusia. Umumnya
kegiatan pembangunan secara langsung maupuntidak langsung berdampak
merugikan terhadap ekosistem perairan pesisir (Dahuri, Rais, Ginting dan
Sitepu, 1996).
Adapun definisi wilayah pesisir yang digunakan di Indonesia adalah
wilayah pertemuan antara darat dan laut, kearah darat wilayah pesisir
meliputi bagian daratan baik kering maupun terendam air yang masih
dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut dan perembesan
air asin, sedangkan kearah laut wilayah pesisir mencakup bagian laut yang
masih dipengaruhi oleh proses-proses alami yang terjadi di daratan seperti
sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan
manusia di darat seperti penggundulan hutan dan pencemaran (Aqilah,
2011). Menurut Atmaja (2010) karakteristik khusus dari wilayah pesisir
antara lain:
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
hayatinya
dengan
wilayah pedalaman. Perbedaan tersebut tidak semata pada aspek geografisekologis, tetapi juga pada karakteristik ekonomi dan sosial-budaya. Secara
geografis, desa pesisir berada di perbatasan antara daratan dan lautan. Desa
pesisir memiliki akses langsung pada ekosistem pantai (pasir atau berbatu),
mangrove, estuaria, padang lamun, serta ekosistem terumbu karang.
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
mencakup
perikanan,
perdagangan,
wisata
bahari,
dan
transportasi.
Karakteristik ekologi bersama-sama dengan karakteristik ekonomi desa
pesisir membentuk karakteristik sosial-budaya. Cara berbicara yang lugas,
terbuka, dan keberanian mengambil resiko adalah bagian dari ciri
masyarakat pesisir.Ciri-ciri Masyarakat Pesisir sebagai berikut :
1.
2.
3.
di antara mereka
Sumber daya laut adalah potensi utama yang mengerakan kegiatan
perekonomian desa. Secara umum kegiatan perekonomian tinggirendahnya produktivitas perikanan. Jika produktivitas tinggi, tingkat
penghasilan nelayan akan meningkat sehingga daya beli masyarakat yang
semakin besar nelayan
jika
mendapat
II.5
Unsur-Unsur Desa
berikut.
A.
Radial
Pada pola radial telah diketahui bahwa bentuk permukiman desa pemusat
dan dapatditemukan didaerah pegunungan. Biasanya dihuni oleh
2.
mendekati
lokasi kerja.
B. Pola Persebaran Permukiman Pedesaan Menurut Paul H. Landis dalam
(Bintarto 1893) ditekankan pada segi agrarisnya, yaitu pertanian sebagai
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2.
utama
Pure isolated Type
Tipen perdesaan dengan penduduknya yang tinggal tersebar, terpisah
3.
dari lahan pertanian milik mereka dan terpusat pada satu perdaganga.
C. Pola Persebaran Pemukiman Pedesaan Menurut Alvin L. Bertrand,
memiliki perpaduan antara teori Bintarto dan H. Landis yang
mengklasifikasikan dihubungkan dengan lokasi mata pencaharian
penduduknya, antara lain:
1.
Nucleated Agricultural Village Community
Penduduk desa sekitar satu sama lain saling menggobrol/
menggelompok, jarak lahan pertanian jauh dari permukiman
2.
penduduk.
Line Village Commuty
Permukiman berbentuk deretan memanjang di kiri kanan jalan
atau sungai. Penduduk sekitar mengatur sistem tempat tinggal
mereka mengikuti aliran sungai dan membentuk suatu daerah
3.
perumahan.
Open Country or Trade Center Community
Permukiman pada desa tersebar didaerah pertaniannya. Rumah
antar penduduk satu sama lain dihubungkan dengan jalur lalu
untuk kepentingan perdagangan.
II.7
Definisi Kemiskinan
Kemiskinan menurut Badan Pusat Statistik dan Departemen Sosial
menggunakan konsep kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
(Basic Need Approach), kemiskinan adalah ketidak mampuan dari sisi
ekonomi penduduk suatu wilayah untuk memenuhi kebutuhan dasar
makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran atau
Karakteristik Kemiskinan
Klasifikasi Kemiskinan
Badan
menggunakan
Koordinasi
23 indikator
Keluarga
Berencana
Nasional
untuk menggolongkan
(BKKBN)
keluarga
dengan
2.
dianalisis
menggunakan
teknik
perhitungan
statistika/matematika.
3.
1.
Data Primer
Menurut Narimawati, (2008) data primer adalah data yang berasal
dari sumber asli atau pertama. Sumber data diperoleh dari
pengamatan langsung pada wilayah studi contohnya kondisi fisik
desa, pola permukiman desa, potensi dan masalah sesuai dengan
narasumber asli masyarakat di Desa Sindurejo, Kecamatan
Gedangan Kabupaten Malang. Data didapatkan dengan cara
melakukan kuisoner, hasil perhitungan langsung dengan masyarakat
2.
dan wawancara.
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data (Sugiono,2008). Peran data sekunder dalam
penelitian ini sebagai pendukung keperluan data primer. Diperoleh
dari orang di luar peneliti baik secara perorangan, kelompok,
maupun lembaga atau instansi terkait dengan data yang diperlukan.
Kabupaten Malang
Kabupaten
terletak di Propinsi Jawa Timur dan merupakan Kabupaten yang terluas kedua
setelah Kabupaten Banyuwangi dari seluruh Kabupaten di Jawa Timur.
Kabupaten Malang memiliki luas 3.534,86 km atau sama dengan 353.486 ha.
Letak dari Kabupaten Malang berada di 112o1710,90 - 112o5700,00Bujur
Timur, 7o4455,11 - 8o2635,45 Lintang Selatan.Batas-batas Kabupaten Malang
secara administratif dibatasi oleh:
Sebelah Utara : Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Jombang dan
Pasuruan
Sebelah Selatan: Samudra Indonesia
Sebelah Barat : Kabupaten Kediri dan Blitar
Sebelah Timur : Kabupaten Lumajang
Topografi dari Kabupaten Malang merupakan kawasan dataran tinggi dengan
ketinggian 250-500m diatas permukaan air laut. Kabupaten Malang terletak
didaerah Lereng Gunung Kawi-Arjuno (500-3300m diatas permukaan air
laut dpal), selain itu Kabupaten Malang terletak di perbukitan kapur dan
juga terletak di Daerah Lereng Tengger-Semeru di Bagian Timur (5003600m dpal). Kabupaten Malang memiliki nilai kelembaban tertinggi adalah
90,74% yang terjadi pada bulan Desember, sedangkan nilai terendah
kelembaban terendah terjadi pada bulan Mei dengan rata rata suhu 87,47%.
Kabupaten Malang memiliki suhu rata-rata 26.1 - 28.3 C dengan suhu
maksimal 32.29 C dan minimum 24.22 C.Sehingga potensi hujan yang
terjadi tertinggi pada bulan Desember dan terendah terjadi pada bulan Juni.
4.2
Kecamatan Gedangan
Kecamatan Gedanganmerupakan salah satu kecamatan dari 33
kecamatan yang terdapat di Kabupaten Malang, provinsi Jawa Timur.
Kecamatan Gedangan memiliki 8 desa (Gajahrejo, Gedangan, Segaran,
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
: Kecamatan Pagelaran
Sebelah Timur
Sebelah Barat
: Kecamatan Bantur
Sebelah Selatan
: Samudera Hindia
Desa Sindurejo
Kondisi Fisik Dasar
Kondisi fisik dasar adalah karakter khas yang dimiliki oleh suatu
daerah. DesaSindurejo terbagi menajadi tiga kondisi fisik dasar yaitu kondisi
geografis, kondisi topografi, kondisi geologi, ,berikut penjelasan;
KondisiGeografis
Desa Sindurejo adalah salah satu desa yang berada di Kabupaten Malang
bagian selatan, tepatnya terletak di kecamatan Gedangan pada12238 Bujur
Timurdan 820 Lintang Selatan. Desa Sindurejo berdiri sejak tahun 1811 tapi
dengan nama desa Lesanpuro. Desa Sindurejo terdiri atas lima dusun, yaitu
Krajan, Punden Sari, SumberPelus, Sumber Winong dan Banjarsari dengan total
luas wilayah keseluruhan adalah 16.200 Ha. Pada tahun 2016 Desa Sindurejo
memiliki penduduk sebanyak 5.731 jiwa dengan jumlah KK sebanyak 1.643 dan
jumlah rumah sebanyak 1.433 rumah. Desa sindurejo berbatasan langsung
dengan daerah :
: Desa Gedangan,
:SamudraHindia,
: DesaGajahrejo
: DesaTumpakrejo
Kondisi Topografi
Lahir(jiw
Mati(jiw
Datang(jiw
Pergi(jiw
Laki-
Perempu
Pendudu
uk Awal
a)
a)
a)
a)
lak
an (jiwa)
(jiwa)
5.739
(jiwa
27
20
33
48
)i
2.962
Akhir(jiw
2.769
a)
5.731
Tabel 4.JenisPencaharianDesaSindurejo
No
1.
Mata Pencaharian
Pekerja Kebun
Jumlah
425
Persentase (%)
11,99
341
357
21
1
1793
228
32
346
9,62
10,07
0,59
0,03
50,59
6,43
0,90
9,67
yang