Babiipembangunanekonomikomparatif 160329055025
Babiipembangunanekonomikomparatif 160329055025
TUGAS MANDIRI
PEMBANGUNAN EKONOMI KOMPARATIF
DISUSUN OLEH :
DWI BAMBANG DESWANTORO
NIM. B205312004
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ILMU EKONOMI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
ANGKATAN XVI STAR BPKP
TAHUN 2016
BAB II
PEMBANGUNAN
EKONOMI
KOMPARATIF
PEMBANGUNAN
EKONOMI
KOMPARATIF
3 | Page
PEMBANGUNAN
EKONOMI
KOMPARATIF
beberapa kritik terhadap HDI. Indeks ini masih berdasarkan standar hidup, pemdidikan
dan kesehatan, akan tetapi indeks ini memiliki delapan perubahan penting yang masingmasing memiliki kelebihan dan juga potensi kelemahan.
Apa yang baru dalam NHDI :
a) Pendapatan nasional bruto (GNI) per kapita menggantikan produk domestic
bruto (GDP) per kapita.
b) Indeks pendididkan yang telah diubah secara keseluruhan Dua kompone baru
telah ditambahkan yaitu rata-rata pencapaian
4 | Page
PEMBANGUNAN
EKONOMI
KOMPARATIF
Terdapat sinergi yang kuat antara kemajuan di bidang kesehatan dengan pendidikan.
Sebagai contoh, tingkat mortalitas anak di bawah usia 5 tahun menurun ketika tingkat
pendidikan ibu meningkat.
5.3. Tingkat Ketimpangan dan Kemiskinan Absolut yang Lebih Tinggi
Secara global, 20% (atau sekitar 1,4 miliar) orang paling miskin hanya menerima 1,5%
pendapatan dunia. Mereka hidup dalam kemiskinan absolut dengan pendapatan
dibawah $1,25 per hari. Untuk mengangkat pendapatan mereka yang hidup dengan
pendapatan kurang dari $1,25 per hari ke garis kemiskinan minimal hanya
membutuhkan kurang dari 2% pendapatan 10% orang-orang terkaya di dunia. Hal ini
menunjukkan betapa besarnya skala ketimpangan global.
Sebagian kemiskinan ekstrem terjadi bukan hanya karena rendahnya modal manusia,
tetapi juga karena pengucilan sosial dan politik serta pemasungan hak lainnya.
Kemiskinan absolut (absolute poverty) adalah situasi ketidakmampuan atau
kemampuan yang sangat minim dalam memenuhi kebutuhan pokok subsisten berupa
makanan, pakaian, tempat tinggal dan pelayanan kesehatan dasar. Kemiskinan ekstrem
merupakan kegetiran yang dahsyat dalam kehidupan manusia, sehingga upaya untuk
menanggulanginya merupakan prioritas pembangunan internasional.
5.4. Tingkat Pertumbuhan Penduduk yang Lebih Tinggi
Dari tahun 1990 s.d 2008 jumlah penduduk negara berpendapatan rendah tumbuh 2,2%
setiap tahun, negara-negara berpendapatan menengah tumbuh 1,3%, dan negara
berpendapatan tinggi hanya 0,7% pertahun, dari kelahiran dan imigrasi.
Tingginya tingkat kelahiran berarti bahwa tenaga kerja aktif (usia 15-64) harus
menanggung lebih banyak penduduk dengan usia lebih dari 65 tahun dan anak-anak
usia dibawah 15 tahun, yang kedua kelompok ini diacu sebagai beban ketergantungan
(dependency burden), yaitu jumlah total penduduk berusia antara 0 sampai 15 dan 65
ke atas, yang secara ekonomi dipandang tidak produktif sehingga tidak termasuk dalam
angkatan kerja. Rasio ketergantungan total di negara-negara berpendapatan rendah
sebesar 72%, dan sebesar 49% di negara berpendapatan tinggi.
Kesimpulan, negara-negara berkembang tidak hanya dicirikan dengan tingkat
pertumbuhan penduduk yang tinggi, tetapi juga harus memikul beban ketergantungan
yang lebih besar dibanding dengan negara maju.
5.5. Fraksionalisasi Sosial yang Lebih Besar
Fraksionalisasi (fractionalization) adalah perbedaan signifikan dalam hal etnis,
bahasa, dan bentuk pengelompokan sosial lainnya di suatu negara. Negara-negara
5 | Page
PEMBANGUNAN
EKONOMI
KOMPARATIF
merupakan
faktor
penentu
bagi
keberhasilan
atau
kegagalan
upaya
pembangunan.
5.6. Jumlah Penduduk di Pedesaan yang Lebih Besar Namun Memiliki Tingkat
Migrasi Desa-Kota yang Lebih Cepat
Salah satu tonggak pembangunan ekonomi adalah pergeseran dari pertanian ke
produksi barang dan jasa. Di negara berkembang, sebagian besar penduduk tinggal di
pedesaan yang identik dengan ketiadaan pasar, keterbatasan informasi, dan stratifikasi
sosial.
5.7. Tingkat Industrialisasi dan Ekspor Barang yang Lebih Rendah
Industrialisasi berkaitan dengan produktivitas dan pendapatan yang tinggi, serta
menjadi tonggak modernisasi dan kekuatan ekonomi nasional. Negara berkembang
ekspor barang primer seperti hasil pertanian dan pertambangan, sedangkan negara maju
ekspor barang manufaktur.
5.8. Kondisi Geografis yang Menghambat
Negara-negara tak berpantai di Afrika berpendapatan lebih rendah dibandingkan
dengan negara yang berpantai. Negara-negara berkembang pada umumnya berada di
daerah tropis dan sub tropis, sehingga banyak mengalami masalah hama, parasit, serta
penyakit endemik seperti malaria, keterbatasan sumber daya air, dan suhu yang sangat
panas. Pemanasan global juga berdampak paling besar pada negara negara Afrika dan
Asia Selatan.
Anugerah sumber daya (resource endowment) adalah ketersediaan faktor-faktor
produksi di suatu negara yang mencakup kekayaan mineral, bahan baku, dan tenaga
kerja. Dalam kasus Republik Demokratik Kongo, bahan tambang berlimpah akan tetapi
karena terjadinya konflik keuntungan dari jenis industri ini terjadi pertikaian sosial,
pemerintahan yang tidak demokratis, ketimpangan yang tinggi, bahkan konflik
6 | Page
PEMBANGUNAN
EKONOMI
KOMPARATIF
bersenjata, keadaan ini disebut sebagai kutukan sumber daya alam (the curse of
natural resource).
Namun demikian, keadaan geografi bukan takdir yang tidak dapat diperbaiki. Sebagai
contoh, Singapura yang berpendapatan tinggi terletak di khatulistiwa.
5.9. Pasar yang Terbelakang
Beberapa aspek yang menyebabkan keterbelakangan pasar adalah:
a) Sistem hukum yang dapat menegakkan kontrak dan mengesahkan hak milik,
b) Mata uang yang stabil dan terpercaya,
c) Infrastruktur jalan dan utilitas yang dapat memperkecil biaya transportasi dan
komunikasi antar wilayah,
d) Sistem perbankan dan asuransi yang berkembang baik dan ditata secara efisien
dengan akses luas, dengan pasar kredit normal yang menyeleksi proyek dan
mengalokasi dana pinjaman atas dasar keuntungan ekonomi relatif dan
penegakan aturan pelunasan utang,
e) Informasi pasar yang penting bagi produsen dan konsumen tentang
harga,kuantitas dan kualitas produk,
f) Norma-norma sosial yang memperlancar hubungan bisnis yang berhasil dan
jangka panjang.
Infrastruktur (infrastructure) adalah fasilitas yang memungkinkan adanya kegiatan
ekonomi dan pasar, seperti jaringan transportasi, komunikasi dan distribusi, utilitas,
air, saluran air,dan sistem persediaan energi.
Pasar tak sempurna (imperfect market) adalah suatu pasar dimana asumsi teoritis
persaingan sempurna tidak berlaku, misalnya karena sedikitnya jumlah pembeli dan
penjual, hambatan untuk masuk, dan informasi yang tak lengkap.
Informasi yang tak lengkap (incomplete information) adalah ketiadaan informasi
yang dibutuhkan produsen dan konsumen untuk mengambil keputusan secara efisien,
sehingga pasar tidak berfungsi dengan baik.
5.10.
Dampak Kolonial yang Tersisa dan Hubungan Internasional yang Tidak
Setara
Kebanyakan negara berkembang adalah negara bekas jajahan negara Eropa atau negara
asing lainnya. Dekolonisasi adalah salah satu peristiwa sejarah dan geopolitik paling
penting setelah Perang Dunia II. Lebih dari 80 bekas koloni Eropa telah menjadi
anggota PBB. Akan tetapi, dampak era kolonial masih tersisa di banyak negara
7 | Page
PEMBANGUNAN
EKONOMI
KOMPARATIF
tetapi hampir
semua negara kurang maju khususnya di Asia yang merupakan tempat tinggal lebih
dari setengah penduduk dunia, tidak memiliki sumber daya alam yang memadai.
Paul Romer menyatakan bahwa negara yang sekarang sedang berkembang miskin
karena warga negaranya tidak memiliki akses ke gagasan yang digunakan di negaranegara industri untuk menghasilkan nilai ekonomi. Bagi Romer, kesenjangan teknologi
antara negara kaya dan negara miskin dapat dipilah menjadi 2 kelompok:
Kesenjangan obyek fisik (pabrik, jalan raya, permesinan modern)
Kesenjangan gagasan (pengetahuan tentang pemasaran, distribusi, pengendalian
persediaan/ inventory control, pemrosesan transaksi, dan motivasi karyawan.
8 | Page
PEMBANGUNAN
EKONOMI
KOMPARATIF
meningkat
lebih
dari
2,5% per tahun dalam dasawarsa belakangan ini. Lebih lanjut, konsentrasi
penduduk yang dalam jumlah besar dan terus membengkak di beberapa wilayah
berarti bahwa banyak negara berkembang memiliki rasio orang-lahan yang jauh
lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara Eropa pada tahun-tahun awal
pertumbuhan mereka. Terakhir, dalam kaitannya dengan ukuran absolute komparatif ini,
9 | Page
PEMBANGUNAN
EKONOMI
KOMPARATIF
kecuali negara-negara pecahan Uni Soviet; tidak ada negara yang memulai era
pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang memiliki jumlah penduduk sebesar India,
Mesir, Pakistan, Indonesia, Nigeria, atau Brazil sekarang. Angka pertumbuhan penduduk
negara maju dulu juga tidak seperti yang terjadi sekarang di Kenya, Filipina,
Bangladesh, Malawi, atau Guatemala.
6.5. Peran Historis Migrasi Internasional
Ada yang menarik dari sejarah berkaitan dengan migrasi internasional. Dapat dikatakan,
negara-negara eropa yang maju saat ini memang karena dulunya telah melakukan
migrasi ke benua Amerika utamanya ke Amerika Serikat pada tahun 1850-1914, yang
pada saat itu Amerika menjadi salah satu negara adidaya dan tengah membuat peradaban
maju. Hal ini akan memberikan manfaat bagi para migran yang datang seperti dari
negara Italia, Jerma, Irlandia, dan lainnya.
Keadaan ini seperti barter jasa, beberapa negara eropa tersebut selain mendapat uang
saat menjadi migran pekerja, juga dapat terpengaruh oleh lingkungan sehingga dapat
hidup maju, sedangkan negara Amerika terbantu dengan kedatangan para migran.
Sementara disebagian besar negara berkembang pada saat itu masih disibukkan dengan
masalah imperialisme/ kolonialisme dan memerdekakan negara. Sehingga dapat
dibayangkan pada saat negara berkembang berusaha lepas dari penindasan dan
penjajahan beberapa negara maju saat ini, pada zaman itu telah mulai membangun
negaranya dengan cara bermigrasi. Tersebab migrasi pada dapat dikatakan mengurangi
beban negara, serta membantu negara melalui devisanya.
6.6. Stimulus Perdagangan Internasional
Negara diseluruh dunia pada dasarnya telah mengetahui bahwa ada sistem perdagangan
bebas internasional yang berperan sebagai mesin pertumbuhan, hingga perannnya
membantu pembangunan negara-negara yang saat ini maju. Lagi-lagi dapat dikatakan
negara berkembang harus melakukan starting point yang sebenarnya telah didahului
negara maju saat ini. Hasilnya sering terdapat perbedaan produk dan kualitas. Jika
negara maju melakukan impor barang elektronik, teknologi manufaktur, permesinan atau
hasil-hasil teknologi industri, maka karakteristik negara berkembang lebih pada produk
produk UMKM.
6.7. Kemampuan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Dasar dan Teknologi
Pada dasarnya budaya penelitian ilmiah yang memiliki visi
untuk
10 | P a g e
PEMBANGUNAN
EKONOMI
KO MPA R AT I F
pengetahuan yang sudah ada telah mengakar dan membudaya pada negara maju sejak
saat penjajahan sekalipun. Mengapa demikian karena negara maju saat ini adalah negara
yang dulunya menikmati hasil-hasil penjajahan di negara berkembang. Sehingga mampu
start lebih dahulu dan merakit konsep mencapai kesejahteraan bangsa melalui ilmu
pengetahuan dan teknologi. Sehingga dewasa ini dapat dilihat ketimpangan antara
negara maju dan negara berkembang.
Pada saat seperti itulah jika ada beberapa generasi negara yang menonjol pada negara
berkembang tersebut maka dapat dikatakan sebagai kaum minoritas. Mereka tidak
terfasilitasi dan mendapat apresiasi layaknya di negara maju. Oleh karena itu tidak heran
bila banyak yang meningglakan negaranya dan secara tidak langsung membanguan
negara lain dengan bersekolah ataupun kerja diluar negri. Fenomena ini dapat dikatakan
kegagalan besar system imperialism terdahulu sebuah kenyataan gagalnya mekanisme
pasar.
6.8. Efektivitas Lembaga Domestik
Saat awal industrialisasi alias awal membangun bangsa negara maju seperti inggris,
amerika serikat dan kanada telah luwes memainkan peran dalam menyediakan akses
yang relative besar bagi orang-orang yang mau berwirausaha. Keluwesan ini dilakukan
dengan system liberal yang dulunya tidak begitu terbatasi dengan aturan-aturan
perizinan dan semacamnya walaupun saat ini diperketat.
Sementara berbeda halnya jika dibandingkan di negara berkembang saat ini. Arahnya
bukan pada keluwesan namun lebih bertendensi pada eksploitasi oleh pihak-pihak
berkepentingan dalam sekup loka maupun asing. Mereka menjelma menjadi lembaga
atau masuk dalam lembaga yang merusak system. Seperti yang dikatakan Douglas North
sekalipun aturan formal dapat diubah dalam semalam, aturan informal biasanya hanya
dapat berubah perlahan.
7. APAKAH STANDAR HIDUP NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU
MENDEKATI KESETARAAN?
Untuk mengetahui apakah standar hidup Negara berkembang dan Negara maju mendekati
kesetaraan dapat dilihat dari tren divergensi atau konvergensi
Divergensi: Tren pendapatan per kapita (atau output) untuk meningkat lebih cepat
di negara-negara berpendapatan tinggi daripada negara berpendapatan rendah
sehingga kesenjangan pendapatan semakin lama atau semakin lebar diseluruh
Negara.
11 | P a g e
PEMBANGUNAN
EKONOMI
KO MPA R AT I F
Konvergensi: Tren pendapatan perkapita (atau output) untuk meningkat lebih cepat
di negara beprendapatan rendah dari pada negara-negara berpendapatan tinggi
sehingga Negara-negara berpendapatan rendah semakin lama semakin dapat
menyusul. Jika Negara-negara diandaikan berkonvergensi tidak dalam semua hal
tapi dengan syarat hal lainnya sama (terutama tingkat tabungan, pertumbuhan
tenaga kerja, dan teknologi ) maka istilah yang digunakan adalah konvergensi
bersyarat (conditional convergence)
Konvergensi
terjadi
kemampuannya
bila
dalam
memang
menangkap
negara
peluang
berkembang
advantage
dapat
of
memanfaatkan
backwardness
dan
kemungkinan persebaran modal bagi negara-negara maju yang ingin melakukan investasi
di negara berkembang. Keadaan ini akan memacu konvergensi, namun jika tidak justru
menimbulkan divergensi. Apakah negara tersebut konvergensi atau divergensi. Untuk itu
dilakukan empat pendekatan sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
12 | P a g e
PEMBANGUNAN
EKONOMI
KO MPA R AT I F
9. KESIMPULAN
13 | P a g e
PEMBANGUNAN
EKONOMI
KO MPA R AT I F
Sebagai kesimpulan, dalam Bab ini menunjukkan beberapa kesamaan penting di hampir
semua negara berkembang, yang berbanding terbalik dengan karakteristik kontemporer
dan sejarah negara-negara maju. Terlepas dari keragaman yang terdapat dikalangan
negara berkembang hampir semua negara itu memiliki kesamaan tujuan pembangunan
yang dirumuskan dengan baik. Tujuan itu mencakup pengurangan kemiskinan,
ketimpngan dan pengangguran penyediaan pendidikan dasar, kesehatan, perumahan dan
makanan bagi setiap warga negara; memperluas kesempatan ekonomi dan sosial; serta
peningkatan kesatuan negara-bangsa. Berkaitan dengan tujuan ekonomi, sosial dan
politik kebanyakan negara berkembang umumnya juga menghadapi sejumlah masalah
dengan kadar yang berbeda-beda seperti: kemiskinan absolut yang kronis, tingginya
tingkat pengangguran, lebarnya kesenjangan distribusi pendapatan, rendahnya tingkat
produktifitas pertanian, besarnya ketidakseimbangan standar hidup dan peluang ekonomi
penduduk yang bermukim di perkotaan dan perdesaan, meningkatnya ketidakpuasan
dikalangan penduduk yang merasa tidak diuntungkan dari pertumbuhan ekonomi serta
makin besarnya ketergantungan pada teknologi, lembaga dan sistem nilai asing.
Meskipun pembangunan merupakan keniscayaan dan perangkap kemiskinan cukup
nyata, bukan tidak mungkin bagi negara berkembang untuk melepaskan diri dari
perangkap itu dan memulai pembangunan yang berkelanjutan. Proses pembangunan
terjadi disemua aspek kehidupan masyarakat, ekonomi, sosial, budaya, politik yang
berlangsung pada level makro (nasional) dan mikro (community/ group). Makna penting
dari pembangunan adalah adanya kemajuan/ perbaikan (progress), pertumbuhan dan
diversifikasi.
STUDI KASUS 2
PEMBANGUNAN EKONOMI KOMPARARTIF : PAKISTAN DAN
BANGLADESH
1. Perbandingan Pembangunan : Pakistan dan Bangladesh
14 | P a g e
PEMBANGUNAN
EKONOMI
KO MPA R AT I F
telah
PEMBANGUNAN
EKONOMI
KO MPA R AT I F
Dikedua Negara tingkat melek huruf orang dewasa masih 54 % tetapi jumlah
orang yang melek aksara bertambah lebih cepat di Bangladesh. Bangladesh lebih
maju dalam angak gabungan partisipasi sekolah yaitu 52% berbanding 39% yang
berarti angka melek aksara akan lebih tinggi dalam beberapa tahun.Terlepas dari
berbagai perbedaan itu kedua Negara tersebut sedang menjalani kemajuan yang
nyata
d) Kesehatan
Tingkat harapan hidup kedua Negara adalah 66 tahun
kedua Negara hampir sama. Tingkat mortalitas pada tahun 2008 kedua Negara
telah mencapai kemajuan namun Bangladesh lebih baik dengan tingkat mortalitas
anak di bawah usia lima tahun sebesar 54/1000 dibandingkan Pakistan 89/1000
e) Indeks Pembangunan Manusia
Pada tahun awal abad ini indeks pembangunan manusia Bangladesh telah
melampaui Pakistan secara dramatis. Peringkat HDI Pakistan berada pada posisi
141 dan Bangladesh berada pada peringkat 146 tetapi Bangladesh berada pada
posisi 9 tingkat lebih tinggi dari perkiraan berdasarkan tingkat pendapatannya
sedangkan Pakistan 9 tingkat lebih rendah di bandingkan perkiraan berdasarkan
tingkat pendapatannya. Hal ini berarti Bangladesh memiliki kinerja yang lebih
baik dalam pembangunan kesehatan dan pendidikan.
f) Penduduk
Bangladesh berhasil mencapai kemajuan yang jauh lebih besar ketimbang
Pakistan dalam upaya menguarangi fertilitas (angka kelahiran).di Bangladesh,
tingkat fertilitas turun menjadi 2,3 pada tahun 2008 sedangkan Pakistan hanya
turun 4,0 (data WDI).Bangladesh akan melampaui Pakistan karena investasi
modal manusia yang lebih besar dimana focus awal dan kuat strategi keluraga
berencana merupakan faktor penting dalam kemajuan Bangladesh.
g) Memahami Divergensi
Pakistan memiliki sedikit cadangan minyak, dan harus mengimpor minyak
mentah sebanyak empat per lima dari kebutuhan negerinya, dan mungkin juga
harus mulai mengimpor gas alam. Lebih lanjut bahwa perekonomian di kawasan
tersebut maish mempertahankan statusnya sebagai negara berpendapatan rendah
meskipun sudah mengalami dekade pertumbuhan yang sedang. Kemajuan
Pakistan sedikit lebihlambat bila dibandingkan dengan banyak negara lainnya,
16 | P a g e
PEMBANGUNAN
EKONOMI
KO MPA R AT I F
PEMBANGUNAN
EKONOMI
KO MPA R AT I F
kemerdekaanya pada tahun 1971, penarikan diri kaum militer dari gelanggang
politik dan pemerintahan setelah tahun 1990 mungkin merupakan salah satu yang
mempengaruhi kemajuan Bangladesh.
l) Masyarakat Madani
Karena lemahnya pemerintahan dan sektor swasta maka kita harus melihat ke
sektor ke tiga, yang dikenal luas sebagai sektor pemerintah atau LSM, nonprofit
atau sektor masyarakat. Disini perbedaanya sangat dramatis. Bangladesh
mempunyai satu sektor LSM yang paling aktif di dunia bahkan paling
berkembang di Asia.Perbedaan pembangunan sosial di Bangladesh dan
Pakistan tidak terlalu kentara, meskipunBangladesh saat ini terlihat sedikit
lebih unggul. Namun hal itu merupakan temuan yang dramatis karenaterdapat
disparitas yang lebar ketika kedua negara itu berpisah
2. KESIMPULAN
Perbedaan pembangunan sosial di Bangladesh dan Pakistan tidak terlalu kentara terutama
bila dibandingkan negara tetangganya, Sri Langka. Namun pertumbuhan ekonomi
Pakistan lebih besar daripada banyak negara-negara yang telah mengalami perbaikan
sosial yang lebih besar dan yang telah menggunakan dana bantuan yang diterima secara
lebih baik. Di Pakistan, pertumbuhan ekonomi mungkin saja terjadi walaupun tanpa
investasi tinggi dibidang kesehatan dan pendidikan. Sehingga pertumbuhan di Pakistan
lebih lambat dibandingkan dengan tren pertumbuhan di Bangladesh yang lebih tinggi.
Berdasarkan data tentang angka rata-rata harapan hidup pada umur satu tahun dan angka
kematian bayi, persentase melek huruf masyarakat, dan tingkat pendapatan riil
masyarakat yang terjadi di Pakistan dan Bangladesh. Dapat dikatakan bahwa selepas
kemerdekaannya, Bangladesh mengalami pembangunan ekonomi yang lebih baik
dibanding Pakistan. Data dari angka rata-rata harapan hidup dan kematian bayi di
Bangladesh yang lebih baik daripada Pakistan terutama angka kematian balita yang
mengalami penurunan secara signifikan menggambarkan peningkatan status gizi anak
dan ibu, derajat kesehatan, dan kesejahteraan keluarga.
Sedangkan dari segi pendidikan yang diukur dengan persentase melek huruf masyarakat,
dapat juga disimpulkan bahwa jumlah orang yang memperoleh akses pendidikan sebagai
hasil pembangunan meningkat. Hal inilah yang dialami oleh Bangladesh secara nyata
bahwa tingkat pendaftaran murid ke sekolah yang mengalami kemajuan yang cukup pesat
18 | P a g e
PEMBANGUNAN
EKONOMI
KO MPA R AT I F
dikeluarkan oleh pemerintah Pakistan untuk pendidikan yang hanya sebesar 2% dari
APBN Pakistan. Jika Indonesia saja dengan alokasi angggaran sebesar 20% dari GDP
untuk sektor pendidikan masih mengalami kesulitan untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi nasional apalagi Pakistan dengan alokasi anggaran sebesar 2% dari GDP.
Dengan memahami perbedaan komparatif pembangunan ekonomi Pakistan dan
Bangladesh dapat ditarik benang merah bahwa tingginya pertumbuhan ekonomi suatu
negara tidak serta-merta menggambarkan tingginya tingkat kesejahteraan suatu
negara. Pertumbuhan ekonomi negara yang tidak di imbangi dengan instrumen kebijakan
untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan justru akan mendorong perlambatan ekonomi
dan menimbulkan masalah yang lebih kompleks pada perekonomian dan stabilitas suatu
negara.
3. KONDISI PEMBANGUNAN EKONOMI PAKISTAN DAN BANGLADESH SAAT
INI
Kondisi pembangunan ekonomi secara komparatif antara Pakistan dan Bangladesh saat
ini dapat di ukur melalui Indeks Pembangunan Manusia ( Human Development Indexs )
tahun 2015 dengan data tahun 2014 yang dirilis oleh UNDP, Berdasarkan indeks tersebut
posisi Bangladesh berada pada peringkat 142 dengan nilai 0,570, sedangkan Pakistan
berada pada peringkat 147 dengan nilai 0,538. Berdasarkan peringkat tersebut
Bangladesh masuk kategori Negara dengan pembangunan manusia menengah sedangkan
Pakistan masuk dalam kategori Negara dengan pembangunan manusia rendah. Peringkat
19 | P a g e
PEMBANGUNAN
EKONOMI
KO MPA R AT I F
DAFTAR PUSTAKA :
1. Michael, P. Todaro. 1999. Buku Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga Edisi Kesebelas.
Jakarta: Erlangga
2. UNDP, Human Development Report 2015
3. http://www.tradingeconomics.com/pakistan/indicators
4. http://www.tradingeconomics.com/bangladesh/indicators
5. http://www.news.okezone.com/read/2015/05/25/18/1155150/mengenal-imigran-bangladesh
20 | P a g e
PEMBANGUNAN
EKONOMI
KO MPA R AT I F