Anda di halaman 1dari 21

EKONOMI PEMBANGUNAN

TUGAS MANDIRI
PEMBANGUNAN EKONOMI KOMPARATIF

DISUSUN OLEH :
DWI BAMBANG DESWANTORO
NIM. B205312004
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ILMU EKONOMI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
ANGKATAN XVI STAR BPKP
TAHUN 2016

BAB II

PEMBANGUNAN EKONOMI KOMPARATIF

1. CIRI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG


Ciri perekonomian global yang paling mencolok adalah adanya kesenjangan yang sangat
tajam antar Negara-negara di dunia baik Negara maju maupun Negara berkembang.
Kesenjangan tersebut dapat dilihat dari output per pekerja, pendapatan riil perkapita,
selain itu terdapat kesenjangan yang besar dalam hal kesejahteraan yaitu harapan hidup,
Pravelensi (persebaran) kekurangan nutrisi, melek huruf dll. Beberapa Negara
berkembang berhasil mencapai kemajuan besar untuk memperkecil kesenjangan tersebut,
sedangkan Negara berkembang lain hanya sedikit mengalami kemajuan.
Berikut sepuluh ciri penting yang umumnya rata-rat dimiliki oleh Negara berkembang
dibandingkan dengan Negara maju yaitu :
1. Standar hidup dan produktivitas yang lebih rendah;
2. Tingkat modal manusia yang lebih rendah;
3. Tingkat ketimpangan dan kemiskinan absolut yang lebih tinggi;
4. Tingkat pertumbuhan penduduk yang lebih tinggi;
5. Fraksionalisasi social yang lebih besar;
6. Jumlah penduduk di pedesaan yang lebih besar namun memiliki tingkat migrasi
desa-kota yang lebih cepat;
7. Tingkat industrialisasi yang lebih rendah;
8. Kondisi geografis yang menghambat;
9. Sektor keuangan dan pasar lainnya yang kurang berkembang;
10. Dampak kolonial yang tersisa, contohnya berupa lembaga-lembaga yang jelek,
dan sering bergantung secara eksternal.
Gabungan dan kepelikan semua tantangan itu sangat mempengaruhi kadar kendala
pembangunan dan penetapan prioritas kebijakan di negara berkembang

2. MENDEFINISIKAN NEGARA-NEGARA BERKEMBANG


Untuk mendefinisikan Negara berkembang yang paling umum adalah dengan
menggunakan pendapatan per kapita yang dibuat oleh oleh International Bank for
Reconstruction and Development (IBRD), yang lebih dikenal sebagai Bank Dunia (World
Bank). Dalam klasifikasi Bank Dunia, 210 negara dengan jumlah penduduk sedikitnya
30.000 diperingkat berdasarkan tingkat pendapatan nasional bruto per kapita, sebagai
berikut:
Negara berpendapatan rendah (Low Income Country-LIC)
1 | Page

PEMBANGUNAN

EKONOMI

KOMPARATIF

Negara berpendapatan menengah ke bawah (Low Middle Income Country-LMC)


Negara berpendapatan menengah-atas (Upper Middle Income Country-UMC)
Negara OECD berpendapatan tinggi (High-Income OECD Country)

Negara berpendapatan rendah didefinisikan sebagai negara dengan tingkat pendapatan


nasional bruto perkapita pada tahun 2008 sebesar atau kurang dari $975. Negara
berpendapatan menengah-bawah memiliki pendapatan antara $976 dan $3.855. Negara
berpendapatan menengah-atas memiliki pendapatan antara $3.856 dan $11.906 dan
negara berpendapatan tinggi memiliki pendapatan sebesar atau lebih dari $11.907/
Ada pembedaan khusus diantara Negara-negara berpendapatan menengah keatas dan
Negara-negara berpendapatan tinggi baru dengan menggolongkan Negara-negara yang
telah berhasil membangun sejumlah sector manufaktur yang relative maju sebagai Negara
industri baru (newly industrialized country/NIC) yaitu Negara yang telah mencapai
tingkat pembangunan ekonomi yang relatif maju. Sektor industri yang dinamis dan
berhubungan erat dengan sistem perdagangan, keuangan dan investasi global seperti:
Malaysia, Turki, Brasil, Cina, Meksiko.
Cara lain mengklasifikasikan negara-negara di dunia berkembang adalah berdasarkan
tingkat utang international mereka, yaitu sebagai negara berutang sangat banyak,
berutang sedang dan berutang sedikit. Sementara UNDP mengolongkan negara-negara
dengan kategori rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi berdasarkan tingkat
pembangunan manusia, mencakup tingkat pencapaian kesehatan dan pendidikan.

3. INDIKATOR DASAR PEMBANGUNAN


Ada beberapa indikator dasar atas tiga segi pembangunan yaitu: Pendapatan Riil Perkapita
yang disesuaikan dengan daya beli (Purchasing Power), kesehatan sebagaimana yang
diukur dari tingkat harapan hidup, asupan nutrisi, dan tingkat mortalitas anak serta
pencapaian pendidikan sebagaimana yang diukur dengan tingkat melek aksara dan tingkat
pendidikan (atau lama pendidikan di sekolah). Selain rata-rata pendapatan, juga perlu
menilai rata-rata tingkat kesehatan dan pencapaian pendidikan suatu negara yang
mencerminkan kapabilitas inti (core capability).
4. UKURAN HOLISTIK TARAF HIDUP DAN KAPABILITAS
2 | Page

PEMBANGUNAN

EKONOMI

KOMPARATIF

4.1. Indeks Pembangunan Manusia Tradisional


Indikator yang paling luas digunakan untuk mengukur status komparatif
pembangunan sosio-ekonomi disajikan dalam laporan-laporan tahunan UNDP yang
berjudul Human Development Report (Laporan Pembangunan Manusia). Inti semua
laporan ini, yang dimulai pada tahun 1990, adalah pembuatan dan penyempurnaan
Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index HDI).
Indeks Pembangunan Manusia (HDI) adalah Indeks yang mengukur pencapaian
pembangunan sosio-ekonomi suatu negara dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan
pendapatan riil per kapita yang disesuaikan
HDI memeringkat semua negara dengan skala 0 (pembangunan manusia terendah)
sampai 1 (pembangunan manusia tertinggi) berdasarkan pada tiga tujuan atau produk
akhir pembangunan, yaitu:
1. Masa hidup, yang diukur melalui harapan hidup setelah lahir;
2. Pengetahuan, yang diukur dengan bobot rata-rata tingkat melek aksara orang
dewasa dengan bobot dua per tiga dan rasio partisipasi sekolah bruto-dengan
bobot satu pertiga;
3. Standar hidup yang diukur berdasarkan produk domestik bruto per kapita yang
disesuaikan dengan paritas daya beli mata uang setiap negara yang nilainya
berbeda-beda untuk mencerminkan biaya hidup dengan asumsi utilitas marjinal
yang semakin menurun (Diminishing Marginal Utility) pendapatan.
Dalam indeks akhir, ketiga komponen tersebut memperoleh bobot yang sama, yaitu
satu per tiga, sehingga diperoleh indeks HDI yang berikut:
HDI = 1/3 (indeks pendapatan) + 1/3 (indeks harapan hidup) + 1/3 (indeks pendidikan)
Salah satu manfaat utama HDI adalah untuk menunjukkan bahwa suatu negara
sesungguhnya dapat berkinerja jauh lebih baik sekalipun tingkat pendapatannya rendah.
Sebaliknya, tingkat pendapatan yang tinggi tidak selamanya diikuti dengan capaian
pembangunan manusia yang tinggi pula.
Kesehatan dan pendidikan adalah input bagi fungsi produksi nasional sebagai
komponen modal manusia (human capital). Modal manusia merupakan Investasi
produktif manusia yang mencakup keterampilan, nilai, dan kesehatan yang dihasilkan
dari pengeluaran untuk pendidikan, pelatihan kerja, dan layanan kesehatan.
4.2. Indeks Pembangunan Manusia Baru
UNDP memperkenalkan Indeks Pembangunan Manusia yang Baru (New Human
Development Indeks- NHDI) pada bulan November 2010 sebagai jawaban terhadap

3 | Page

PEMBANGUNAN

EKONOMI

KOMPARATIF

beberapa kritik terhadap HDI. Indeks ini masih berdasarkan standar hidup, pemdidikan
dan kesehatan, akan tetapi indeks ini memiliki delapan perubahan penting yang masingmasing memiliki kelebihan dan juga potensi kelemahan.
Apa yang baru dalam NHDI :
a) Pendapatan nasional bruto (GNI) per kapita menggantikan produk domestic
bruto (GDP) per kapita.
b) Indeks pendididkan yang telah diubah secara keseluruhan Dua kompone baru
telah ditambahkan yaitu rata-rata pencapaian

pendidikan aktual seluruh

penduduk dan pencapaian pendidikan yang diharapkan dari anak-anak masa


kini.
c) Pencapaian pendididkan yang diharapkan adalah kompone baru lainnya yang
agak ambigu: ukuran ini merupakan peramalan yang dilakukan PBB, bukan
pencapaian.
d) Dua komponen yang sebelumnya dipakai sebagai indicator dalam indeks
pendidikan yaitu angka melek aksara dan partisipasi sekolah tidak digunakan
lagi.
e) Patokan tujuan atas (nilai maksimum) disetiap dimensi dinaikan pada nilai
maksimum dibanding batas angka tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
f) Patokan tujuan bawah untuk tingkat pendapatan telah dikurangi
g) Memakai log natural (ln) ketimbang menggunakan logaritma umum
h) Perhitungan HDI dengan rata-rata (mean) geometri : NHDI = H1/3E1/3I1/3
5. KARAKTERISTIK NEGARA BERKEMBANG : KERAGAMAN DALAM
KESAMAAN
5.1. Standar Hidup dan Produktivitas yang Lebih Rendah
Terdapat perbedaan produktivitas antara negara-negara maju seperti Amerika Serikat
dengan negara-negara berkembang seperti India dan Republik Demokratik Kongo.
Negara-negara berpendapatan paling rendah dapat menghadapi lingkaran setan karena
pendapatan rendah dapat menyebabkan rendahnya investasi di negara tersebut. Oleh
Gunnar Myrdal (pemenang Hadiah Nobel) keadaan ini dinamakan kausalitas
melingkar dan kumulatif (circular and cumulative causation).
5.2. Tingkat Modal Manusia yang Lebih Rendah
Modal manusia (kesehatan, pendidikan dan keterampilan) merupakan hal penting bagi
pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan indikator harapan hidup, tingkat nutrisi dan
indikator melek aksara, tingkat mortalitas anak dibawah usia 5 tahun 17 kali lebih
banyak di negara-negara berkembang dibandingkan dengan negara-negara maju.

4 | Page

PEMBANGUNAN

EKONOMI

KOMPARATIF

Terdapat sinergi yang kuat antara kemajuan di bidang kesehatan dengan pendidikan.
Sebagai contoh, tingkat mortalitas anak di bawah usia 5 tahun menurun ketika tingkat
pendidikan ibu meningkat.
5.3. Tingkat Ketimpangan dan Kemiskinan Absolut yang Lebih Tinggi
Secara global, 20% (atau sekitar 1,4 miliar) orang paling miskin hanya menerima 1,5%
pendapatan dunia. Mereka hidup dalam kemiskinan absolut dengan pendapatan
dibawah $1,25 per hari. Untuk mengangkat pendapatan mereka yang hidup dengan
pendapatan kurang dari $1,25 per hari ke garis kemiskinan minimal hanya
membutuhkan kurang dari 2% pendapatan 10% orang-orang terkaya di dunia. Hal ini
menunjukkan betapa besarnya skala ketimpangan global.
Sebagian kemiskinan ekstrem terjadi bukan hanya karena rendahnya modal manusia,
tetapi juga karena pengucilan sosial dan politik serta pemasungan hak lainnya.
Kemiskinan absolut (absolute poverty) adalah situasi ketidakmampuan atau
kemampuan yang sangat minim dalam memenuhi kebutuhan pokok subsisten berupa
makanan, pakaian, tempat tinggal dan pelayanan kesehatan dasar. Kemiskinan ekstrem
merupakan kegetiran yang dahsyat dalam kehidupan manusia, sehingga upaya untuk
menanggulanginya merupakan prioritas pembangunan internasional.
5.4. Tingkat Pertumbuhan Penduduk yang Lebih Tinggi
Dari tahun 1990 s.d 2008 jumlah penduduk negara berpendapatan rendah tumbuh 2,2%
setiap tahun, negara-negara berpendapatan menengah tumbuh 1,3%, dan negara
berpendapatan tinggi hanya 0,7% pertahun, dari kelahiran dan imigrasi.
Tingginya tingkat kelahiran berarti bahwa tenaga kerja aktif (usia 15-64) harus
menanggung lebih banyak penduduk dengan usia lebih dari 65 tahun dan anak-anak
usia dibawah 15 tahun, yang kedua kelompok ini diacu sebagai beban ketergantungan
(dependency burden), yaitu jumlah total penduduk berusia antara 0 sampai 15 dan 65
ke atas, yang secara ekonomi dipandang tidak produktif sehingga tidak termasuk dalam
angkatan kerja. Rasio ketergantungan total di negara-negara berpendapatan rendah
sebesar 72%, dan sebesar 49% di negara berpendapatan tinggi.
Kesimpulan, negara-negara berkembang tidak hanya dicirikan dengan tingkat
pertumbuhan penduduk yang tinggi, tetapi juga harus memikul beban ketergantungan
yang lebih besar dibanding dengan negara maju.
5.5. Fraksionalisasi Sosial yang Lebih Besar
Fraksionalisasi (fractionalization) adalah perbedaan signifikan dalam hal etnis,
bahasa, dan bentuk pengelompokan sosial lainnya di suatu negara. Negara-negara

5 | Page

PEMBANGUNAN

EKONOMI

KOMPARATIF

berpendapatan rendah sering memiliki fraksionalisasi, ada kalanya dapat menimbulkan


pertikaian masyarakat dan konflik sosial sehingga banyak menguras energi masyarakat
untuk melakukan akomodasi politik, rekonsiliasi sosial, bahkan konsolidasi nasional.
Semakin besar perbedaan etnis, bahasa, dan agama di suatu negara, makin besar
kemungkinan terjadinya pertikaian internal dan ketidakstabilan politik. Keragaman
etnis dan agama seharusnya tidak perlu menimbulkan ketimpangan, kerusuhan dan
ketidakstabilan. Intinya, komposisi etnis dan agama di suatu negara berkembang serta
dapat atau tidaknya keragaman itu menimbulkan konflik atau justru mendorong kerja
sama,

merupakan

faktor

penentu

bagi

keberhasilan

atau

kegagalan

upaya

pembangunan.
5.6. Jumlah Penduduk di Pedesaan yang Lebih Besar Namun Memiliki Tingkat
Migrasi Desa-Kota yang Lebih Cepat
Salah satu tonggak pembangunan ekonomi adalah pergeseran dari pertanian ke
produksi barang dan jasa. Di negara berkembang, sebagian besar penduduk tinggal di
pedesaan yang identik dengan ketiadaan pasar, keterbatasan informasi, dan stratifikasi
sosial.
5.7. Tingkat Industrialisasi dan Ekspor Barang yang Lebih Rendah
Industrialisasi berkaitan dengan produktivitas dan pendapatan yang tinggi, serta
menjadi tonggak modernisasi dan kekuatan ekonomi nasional. Negara berkembang
ekspor barang primer seperti hasil pertanian dan pertambangan, sedangkan negara maju
ekspor barang manufaktur.
5.8. Kondisi Geografis yang Menghambat
Negara-negara tak berpantai di Afrika berpendapatan lebih rendah dibandingkan
dengan negara yang berpantai. Negara-negara berkembang pada umumnya berada di
daerah tropis dan sub tropis, sehingga banyak mengalami masalah hama, parasit, serta
penyakit endemik seperti malaria, keterbatasan sumber daya air, dan suhu yang sangat
panas. Pemanasan global juga berdampak paling besar pada negara negara Afrika dan
Asia Selatan.
Anugerah sumber daya (resource endowment) adalah ketersediaan faktor-faktor
produksi di suatu negara yang mencakup kekayaan mineral, bahan baku, dan tenaga
kerja. Dalam kasus Republik Demokratik Kongo, bahan tambang berlimpah akan tetapi
karena terjadinya konflik keuntungan dari jenis industri ini terjadi pertikaian sosial,
pemerintahan yang tidak demokratis, ketimpangan yang tinggi, bahkan konflik

6 | Page

PEMBANGUNAN

EKONOMI

KOMPARATIF

bersenjata, keadaan ini disebut sebagai kutukan sumber daya alam (the curse of
natural resource).
Namun demikian, keadaan geografi bukan takdir yang tidak dapat diperbaiki. Sebagai
contoh, Singapura yang berpendapatan tinggi terletak di khatulistiwa.
5.9. Pasar yang Terbelakang
Beberapa aspek yang menyebabkan keterbelakangan pasar adalah:
a) Sistem hukum yang dapat menegakkan kontrak dan mengesahkan hak milik,
b) Mata uang yang stabil dan terpercaya,
c) Infrastruktur jalan dan utilitas yang dapat memperkecil biaya transportasi dan
komunikasi antar wilayah,
d) Sistem perbankan dan asuransi yang berkembang baik dan ditata secara efisien
dengan akses luas, dengan pasar kredit normal yang menyeleksi proyek dan
mengalokasi dana pinjaman atas dasar keuntungan ekonomi relatif dan
penegakan aturan pelunasan utang,
e) Informasi pasar yang penting bagi produsen dan konsumen tentang
harga,kuantitas dan kualitas produk,
f) Norma-norma sosial yang memperlancar hubungan bisnis yang berhasil dan
jangka panjang.
Infrastruktur (infrastructure) adalah fasilitas yang memungkinkan adanya kegiatan
ekonomi dan pasar, seperti jaringan transportasi, komunikasi dan distribusi, utilitas,
air, saluran air,dan sistem persediaan energi.
Pasar tak sempurna (imperfect market) adalah suatu pasar dimana asumsi teoritis
persaingan sempurna tidak berlaku, misalnya karena sedikitnya jumlah pembeli dan
penjual, hambatan untuk masuk, dan informasi yang tak lengkap.
Informasi yang tak lengkap (incomplete information) adalah ketiadaan informasi
yang dibutuhkan produsen dan konsumen untuk mengambil keputusan secara efisien,
sehingga pasar tidak berfungsi dengan baik.
5.10.
Dampak Kolonial yang Tersisa dan Hubungan Internasional yang Tidak
Setara
Kebanyakan negara berkembang adalah negara bekas jajahan negara Eropa atau negara
asing lainnya. Dekolonisasi adalah salah satu peristiwa sejarah dan geopolitik paling
penting setelah Perang Dunia II. Lebih dari 80 bekas koloni Eropa telah menjadi
anggota PBB. Akan tetapi, dampak era kolonial masih tersisa di banyak negara

7 | Page

PEMBANGUNAN

EKONOMI

KOMPARATIF

berkembang beberapa dasawarsa setelah kemerdekaannya, terutama di negara-negara


yang paling terbelakang.
Penguasa kolonial Eropa telah menimbulkan dampak dramatis dan bertahan lama
terhadap perekonomian serta struktur politik dan kelembagaan di daerah koloninya
dengan mengenakan 3 gagasan yang kuat dan menggoyahkan tradisi, yaitu:
Hak milik pribadi
Pajak pribadi
Persyaratan bahwa pajak harus dibayar dalam bentuk uang bukan hasil bumi
Ketergantungan Eksternal. Selanjutnya, negara-negara berkembang juga kurang
terorganisasi dengan baik dan kurang berpengaruh dalam hubungan internasional, yang
adakalanya menimbulkan akibat tidak menguntungkan bagi pembangunan. Secara
umum, negara berkembang memiliki posisi tawar yang lemah dibanding negara maju
dalam hal perekonomian internasional.
6. PERBEDAAN ANTAR NEGARA BERPENDAPATAN RENDAH SEKARANG
DAN NEGARA MAJU PADA TAHAP AWALNYA
Terdapat delapan perbedaan penting dalam kondisi awal yang memerlukan analisis
khusus tentang prospek dari persyaratan pembangunan ekonomi modern yaitu :
1. Anugerah sumber daya alam dan manusia
2. Pendapatan per kapita dan tingkat GDP dalam kaitannya dengan negaranegara lain di dunia
3. Iklim
4. Jumlah, distribusi, dan pertumbuhan penduduk
5. Peran historis migrasi internasional
6. Manfaat perdagangan internasional
7. Kemampuan penelitian dan pengembangan ilmu dasar dan teknologi
8. Efektivitas lembaga lembaga domestik
6.1. Anugerah Sumber Daya Alam dan Manusia
Beberapa negara berkembang mendapat anugerah cadangan minyak, mineral dan bahan
baku yang berlimpah, yang makin banyak dibutuhkan dunia. Akan

tetapi hampir

semua negara kurang maju khususnya di Asia yang merupakan tempat tinggal lebih
dari setengah penduduk dunia, tidak memiliki sumber daya alam yang memadai.
Paul Romer menyatakan bahwa negara yang sekarang sedang berkembang miskin
karena warga negaranya tidak memiliki akses ke gagasan yang digunakan di negaranegara industri untuk menghasilkan nilai ekonomi. Bagi Romer, kesenjangan teknologi
antara negara kaya dan negara miskin dapat dipilah menjadi 2 kelompok:
Kesenjangan obyek fisik (pabrik, jalan raya, permesinan modern)
Kesenjangan gagasan (pengetahuan tentang pemasaran, distribusi, pengendalian
persediaan/ inventory control, pemrosesan transaksi, dan motivasi karyawan.
8 | Page

PEMBANGUNAN

EKONOMI

KOMPARATIF

Kesenjangan gagasan ini oleh Thomas Homer-Dixson disebut sebagai kesenjangan


kepiawaian (kemampuan menerapkan gagasan inovatif untuk memecahkan masalahmasalah praktis sosial dan teknis).
6.2. Tingkat Pendapatan per Kapita dan GDP Relatif
Hampir 40% penduduk negara-negara berkembang berjuang untuk bertahan hidup pada
tingkat minimum. Pada awal era pertumbuhan modern negara-negara yang sekarang
maju lebih maju secara ekonomi dibandingkan negara-negara lain di dunia. Oleh karena
itu, mereka diuntungkan dari posisi keuangan mereka yang relatif kuat untuk
memperlebar kesenjangan antara mereka sendiri. Sebaliknya, negara-negara berkembang
sekarang memulai proses pertumbuhan dari ujung bawah skala pendapatan per kapita
internasional.
6.3. Perbedaan Iklim
Hampir semua negara berkembang berada di iklim tropis dan sub tropis.
Negara-negara yang perekonomiannya maju terletak di zona beriklim sedang.
Sekalipun ketimpangan sosial dan faktor kelembagaan diyakini secara luas jauh lebih
penting, perbedaan lokasi negara lebih dari sekedar kebetulan. Temperatur dan
kelembapan ekstrem di negara-negara miskin juga telah berkontribusi terhadap
kemerosotan kualitas lahan dan pesatnya penyusutan banyak sumber daya alam.
Iklim seperti ini juga menyebabkan rendahnya produktivitas tanaman pangan tertentu,
melemahkan regenerasi pertumbuhan hutan, dan menyebabkan buruknya kesehatan
ternak. Suhu panas dan kelembapan ekstrem tidak hanya mengurangi kenyamanan
pekerja, tapi juga menurunkan kesehatan mereka, mengurangi semangat kerja, dan
memperendah produktivitas dan efisiensi.

6.4. Jumlah, Distribusi dan Pertumbuhan Penduduk


Jumlah penduduk di sejumlah negara berkembang

meningkat

lebih

dari

2,5% per tahun dalam dasawarsa belakangan ini. Lebih lanjut, konsentrasi
penduduk yang dalam jumlah besar dan terus membengkak di beberapa wilayah
berarti bahwa banyak negara berkembang memiliki rasio orang-lahan yang jauh
lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara Eropa pada tahun-tahun awal
pertumbuhan mereka. Terakhir, dalam kaitannya dengan ukuran absolute komparatif ini,
9 | Page

PEMBANGUNAN

EKONOMI

KOMPARATIF

kecuali negara-negara pecahan Uni Soviet; tidak ada negara yang memulai era
pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang memiliki jumlah penduduk sebesar India,
Mesir, Pakistan, Indonesia, Nigeria, atau Brazil sekarang. Angka pertumbuhan penduduk
negara maju dulu juga tidak seperti yang terjadi sekarang di Kenya, Filipina,
Bangladesh, Malawi, atau Guatemala.
6.5. Peran Historis Migrasi Internasional
Ada yang menarik dari sejarah berkaitan dengan migrasi internasional. Dapat dikatakan,
negara-negara eropa yang maju saat ini memang karena dulunya telah melakukan
migrasi ke benua Amerika utamanya ke Amerika Serikat pada tahun 1850-1914, yang
pada saat itu Amerika menjadi salah satu negara adidaya dan tengah membuat peradaban
maju. Hal ini akan memberikan manfaat bagi para migran yang datang seperti dari
negara Italia, Jerma, Irlandia, dan lainnya.
Keadaan ini seperti barter jasa, beberapa negara eropa tersebut selain mendapat uang
saat menjadi migran pekerja, juga dapat terpengaruh oleh lingkungan sehingga dapat
hidup maju, sedangkan negara Amerika terbantu dengan kedatangan para migran.
Sementara disebagian besar negara berkembang pada saat itu masih disibukkan dengan
masalah imperialisme/ kolonialisme dan memerdekakan negara. Sehingga dapat
dibayangkan pada saat negara berkembang berusaha lepas dari penindasan dan
penjajahan beberapa negara maju saat ini, pada zaman itu telah mulai membangun
negaranya dengan cara bermigrasi. Tersebab migrasi pada dapat dikatakan mengurangi
beban negara, serta membantu negara melalui devisanya.
6.6. Stimulus Perdagangan Internasional
Negara diseluruh dunia pada dasarnya telah mengetahui bahwa ada sistem perdagangan
bebas internasional yang berperan sebagai mesin pertumbuhan, hingga perannnya
membantu pembangunan negara-negara yang saat ini maju. Lagi-lagi dapat dikatakan
negara berkembang harus melakukan starting point yang sebenarnya telah didahului
negara maju saat ini. Hasilnya sering terdapat perbedaan produk dan kualitas. Jika
negara maju melakukan impor barang elektronik, teknologi manufaktur, permesinan atau
hasil-hasil teknologi industri, maka karakteristik negara berkembang lebih pada produk
produk UMKM.
6.7. Kemampuan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Dasar dan Teknologi
Pada dasarnya budaya penelitian ilmiah yang memiliki visi

untuk

meningkatkan kualitas kehidupan manusia, produk, laba, faktor produksi, atau

10 | P a g e

PEMBANGUNAN

EKONOMI

KO MPA R AT I F

pengetahuan yang sudah ada telah mengakar dan membudaya pada negara maju sejak
saat penjajahan sekalipun. Mengapa demikian karena negara maju saat ini adalah negara
yang dulunya menikmati hasil-hasil penjajahan di negara berkembang. Sehingga mampu
start lebih dahulu dan merakit konsep mencapai kesejahteraan bangsa melalui ilmu
pengetahuan dan teknologi. Sehingga dewasa ini dapat dilihat ketimpangan antara
negara maju dan negara berkembang.
Pada saat seperti itulah jika ada beberapa generasi negara yang menonjol pada negara
berkembang tersebut maka dapat dikatakan sebagai kaum minoritas. Mereka tidak
terfasilitasi dan mendapat apresiasi layaknya di negara maju. Oleh karena itu tidak heran
bila banyak yang meningglakan negaranya dan secara tidak langsung membanguan
negara lain dengan bersekolah ataupun kerja diluar negri. Fenomena ini dapat dikatakan
kegagalan besar system imperialism terdahulu sebuah kenyataan gagalnya mekanisme
pasar.
6.8. Efektivitas Lembaga Domestik
Saat awal industrialisasi alias awal membangun bangsa negara maju seperti inggris,
amerika serikat dan kanada telah luwes memainkan peran dalam menyediakan akses
yang relative besar bagi orang-orang yang mau berwirausaha. Keluwesan ini dilakukan
dengan system liberal yang dulunya tidak begitu terbatasi dengan aturan-aturan
perizinan dan semacamnya walaupun saat ini diperketat.
Sementara berbeda halnya jika dibandingkan di negara berkembang saat ini. Arahnya
bukan pada keluwesan namun lebih bertendensi pada eksploitasi oleh pihak-pihak
berkepentingan dalam sekup loka maupun asing. Mereka menjelma menjadi lembaga
atau masuk dalam lembaga yang merusak system. Seperti yang dikatakan Douglas North
sekalipun aturan formal dapat diubah dalam semalam, aturan informal biasanya hanya
dapat berubah perlahan.
7. APAKAH STANDAR HIDUP NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU
MENDEKATI KESETARAAN?
Untuk mengetahui apakah standar hidup Negara berkembang dan Negara maju mendekati
kesetaraan dapat dilihat dari tren divergensi atau konvergensi
Divergensi: Tren pendapatan per kapita (atau output) untuk meningkat lebih cepat
di negara-negara berpendapatan tinggi daripada negara berpendapatan rendah
sehingga kesenjangan pendapatan semakin lama atau semakin lebar diseluruh
Negara.
11 | P a g e

PEMBANGUNAN

EKONOMI

KO MPA R AT I F

Konvergensi: Tren pendapatan perkapita (atau output) untuk meningkat lebih cepat
di negara beprendapatan rendah dari pada negara-negara berpendapatan tinggi
sehingga Negara-negara berpendapatan rendah semakin lama semakin dapat
menyusul. Jika Negara-negara diandaikan berkonvergensi tidak dalam semua hal
tapi dengan syarat hal lainnya sama (terutama tingkat tabungan, pertumbuhan
tenaga kerja, dan teknologi ) maka istilah yang digunakan adalah konvergensi
bersyarat (conditional convergence)
Konvergensi

terjadi

kemampuannya

bila

dalam

memang

menangkap

negara
peluang

berkembang
advantage

dapat
of

memanfaatkan

backwardness

dan

kemungkinan persebaran modal bagi negara-negara maju yang ingin melakukan investasi
di negara berkembang. Keadaan ini akan memacu konvergensi, namun jika tidak justru
menimbulkan divergensi. Apakah negara tersebut konvergensi atau divergensi. Untuk itu
dilakukan empat pendekatan sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

Konvergensi Relatif Negara


Konvergensi Absolut Negara
Konvergensi Relatif Negara Yang Disetimbangkan Populasi
Konvergensi Dunia Sebagai Suatu Negara

8. Penyebab jangka Panjang Pembangunan Komparatif


Lembaga ekonomi (economic institution) memainkan peran dalam pembangunan
ekonomi didefinisikan oleh Douglas North sebagai aturan main (the rules of the game)
kehidupan perekonomian. Dengan demikian lembaga menyediakan penopang ekonomi
pasar dengan cara menetapkan aturan tentang hak kepemilikan dan penegakan kontrak
atau perjanjian, meningkatkan koordinasi , larangan perilaku memaksa, curang dan anti
persaingan dengan membuka akses bagi semua orang, membatasi kekuasaan elite, serta
mengelola konfik pada umumnya, selain itu lembaga juga mencakup jaminan sosial yang
juga berfungsi untuk melegitimasi kompetisi pasar dan provisi stabilitas makroekonomi
yang dapat diperkirakan.

12 | P a g e

PEMBANGUNAN

EKONOMI

KO MPA R AT I F

9. KESIMPULAN
13 | P a g e

PEMBANGUNAN

EKONOMI

KO MPA R AT I F

Sebagai kesimpulan, dalam Bab ini menunjukkan beberapa kesamaan penting di hampir
semua negara berkembang, yang berbanding terbalik dengan karakteristik kontemporer
dan sejarah negara-negara maju. Terlepas dari keragaman yang terdapat dikalangan
negara berkembang hampir semua negara itu memiliki kesamaan tujuan pembangunan
yang dirumuskan dengan baik. Tujuan itu mencakup pengurangan kemiskinan,
ketimpngan dan pengangguran penyediaan pendidikan dasar, kesehatan, perumahan dan
makanan bagi setiap warga negara; memperluas kesempatan ekonomi dan sosial; serta
peningkatan kesatuan negara-bangsa. Berkaitan dengan tujuan ekonomi, sosial dan
politik kebanyakan negara berkembang umumnya juga menghadapi sejumlah masalah
dengan kadar yang berbeda-beda seperti: kemiskinan absolut yang kronis, tingginya
tingkat pengangguran, lebarnya kesenjangan distribusi pendapatan, rendahnya tingkat
produktifitas pertanian, besarnya ketidakseimbangan standar hidup dan peluang ekonomi
penduduk yang bermukim di perkotaan dan perdesaan, meningkatnya ketidakpuasan
dikalangan penduduk yang merasa tidak diuntungkan dari pertumbuhan ekonomi serta
makin besarnya ketergantungan pada teknologi, lembaga dan sistem nilai asing.
Meskipun pembangunan merupakan keniscayaan dan perangkap kemiskinan cukup
nyata, bukan tidak mungkin bagi negara berkembang untuk melepaskan diri dari
perangkap itu dan memulai pembangunan yang berkelanjutan. Proses pembangunan
terjadi disemua aspek kehidupan masyarakat, ekonomi, sosial, budaya, politik yang
berlangsung pada level makro (nasional) dan mikro (community/ group). Makna penting
dari pembangunan adalah adanya kemajuan/ perbaikan (progress), pertumbuhan dan
diversifikasi.

STUDI KASUS 2
PEMBANGUNAN EKONOMI KOMPARARTIF : PAKISTAN DAN
BANGLADESH
1. Perbandingan Pembangunan : Pakistan dan Bangladesh

14 | P a g e

PEMBANGUNAN

EKONOMI

KO MPA R AT I F

Pada tahun 1971, Bangladesh menyatakan kemerdekaannya dari Pakistan , ketika


Bangladesh memperoleh kemerdekaaanya Negara ini dipandang sangat ketinggalan jauh
dari Pakistan, namun Bangladesh telah bertransformasi dari simbol kelaparan menjadi
simbol harapan, sekalipun masih sangat miskin dan menghadapi banyak masalah sosial
yang juga ditemukan di Pakistan. Disisi lain analis seperti Wiliam Easterly

telah

menyatakan Pakistan sebagai contoh menonjol dari pertumbuhan tanpa membangun,


dengan indikator sosial yang rendah untuk tingkat pendapatan dan pertumbuhannya.
Bangladesh telah mencapai kemajuan yang relatif lebih baik dari Pakistan terutama
dalam pembangunan sosial.
Berikut perbandingan beberapa aspek pembangunan ekonomi antara Pakistan dan
Bangladesh :
a) Pertumbuhan
Pertumbuhan di Pakistan pendapatan perkapitanya tumbuh sekitar 2,2% per tahun
selama setengah abad. Akibatnya pendapatan per kapita Pakistan menjadi 3 kali
lipat. Namun laju pertumbuhannya terus menurun. terus menurun dari dekade ke
dekade, sementara di negara-negara lainnya pertumbuhan terus meningkat,
termasuk India. Penyebab menurunnya laju pertumbuuhan ini mungkin
disebabkan buruk nya kinerja indikator-indikator sosial Di Bangladesh hasil
pertanian meningkat dan laju pertumbuhan ekonomi sudah diatas 4%.
b) Kemiskinan
Bank Dunia memperkirakan bahwa 23 % penduduk di Pakistan hidup dengan
pendapatan dibawah garis kemiskinan yaitu $1,25 perhari sedangkan di
Bangladesh sebanyak 49%. namun ada kemajuan yang pesat dalam upaya
mengurangi kemiskinan di Bangladesh dan peningkatan pendapatan kaum
termiskin, banyak factor yang mempengaruhi hal tersebut meliputi penyebaran
revolusi hijau, peran LSM Peluang kerja yang lebih besar bagi perempuan dalam
industry ekspor dan pengiriman uang dari orang yang bekerja diluar negeri.
Berdasarkan indeks kemiskinan multidimensi dari UNDP perbedaan perimgkat
kedua Negara sangat dekat yakni Pakistan berada diperingkat 70 sedangkan
Bangladesh berada diperingkat 73 dengan pertimbangan atas semua aspek yang
lebih luas dari pendapatan.
c) Pendidikan dan Tingkat Melek Huruf
15 | P a g e

PEMBANGUNAN

EKONOMI

KO MPA R AT I F

Dikedua Negara tingkat melek huruf orang dewasa masih 54 % tetapi jumlah
orang yang melek aksara bertambah lebih cepat di Bangladesh. Bangladesh lebih
maju dalam angak gabungan partisipasi sekolah yaitu 52% berbanding 39% yang
berarti angka melek aksara akan lebih tinggi dalam beberapa tahun.Terlepas dari
berbagai perbedaan itu kedua Negara tersebut sedang menjalani kemajuan yang
nyata
d) Kesehatan
Tingkat harapan hidup kedua Negara adalah 66 tahun

angka harapan hidup

kedua Negara hampir sama. Tingkat mortalitas pada tahun 2008 kedua Negara
telah mencapai kemajuan namun Bangladesh lebih baik dengan tingkat mortalitas
anak di bawah usia lima tahun sebesar 54/1000 dibandingkan Pakistan 89/1000
e) Indeks Pembangunan Manusia
Pada tahun awal abad ini indeks pembangunan manusia Bangladesh telah
melampaui Pakistan secara dramatis. Peringkat HDI Pakistan berada pada posisi
141 dan Bangladesh berada pada peringkat 146 tetapi Bangladesh berada pada
posisi 9 tingkat lebih tinggi dari perkiraan berdasarkan tingkat pendapatannya
sedangkan Pakistan 9 tingkat lebih rendah di bandingkan perkiraan berdasarkan
tingkat pendapatannya. Hal ini berarti Bangladesh memiliki kinerja yang lebih
baik dalam pembangunan kesehatan dan pendidikan.
f) Penduduk
Bangladesh berhasil mencapai kemajuan yang jauh lebih besar ketimbang
Pakistan dalam upaya menguarangi fertilitas (angka kelahiran).di Bangladesh,
tingkat fertilitas turun menjadi 2,3 pada tahun 2008 sedangkan Pakistan hanya
turun 4,0 (data WDI).Bangladesh akan melampaui Pakistan karena investasi
modal manusia yang lebih besar dimana focus awal dan kuat strategi keluraga
berencana merupakan faktor penting dalam kemajuan Bangladesh.
g) Memahami Divergensi
Pakistan memiliki sedikit cadangan minyak, dan harus mengimpor minyak
mentah sebanyak empat per lima dari kebutuhan negerinya, dan mungkin juga
harus mulai mengimpor gas alam. Lebih lanjut bahwa perekonomian di kawasan
tersebut maish mempertahankan statusnya sebagai negara berpendapatan rendah
meskipun sudah mengalami dekade pertumbuhan yang sedang. Kemajuan
Pakistan sedikit lebihlambat bila dibandingkan dengan banyak negara lainnya,

16 | P a g e

PEMBANGUNAN

EKONOMI

KO MPA R AT I F

bahkan dengan negara yang pertumbuhanekonominya lebih lambat atau bahkan


mengalami pertumbuhan ekonomi yang negatif sekalipun.
h) Geografi
Geografi Bangladesh merupakan negara berpenduduk paling padat di dunia.
Memiliki jumlah penduduk yang hampir setengah dari populasi Amerika Serikat.
Negara-negara yang memiliki banyak struktur sosial, kelompok etnis dan bahasa
cenderung mengalami pembangunan sosial dan laju pertumbuhan yang lebih
rendah. Bangladesh tergolong cukup homogen sebanyak 98% dari populasinya
adalah etnis Bangla (Bengali). Sementara Pakistan memiliki tingkat keragaman
etnis dan bahasa yang sangat tinggi
i) Persamaan Gender
Persamaan Gender di Pakistan hanya 60% jumlah perempuan yang melek huruf
sama seperti halnya laki-laki. Di Bangladesh, rasio melek huruf perempuan
terhadap laki-laki adalah 71%. Sehingga sekarang ini di Bangladesh jumlah anak
perempuan yang mendaftar ke sekolah dasar melebihi jumlah laki-laki, sementara
jumlah anak perempuan yang mendaftar ke sekolah dasar kurang dari tiga
perempat jumlah laki- laki.
j) Bantuan Luar Negeri
Pakistan merupakan Negara penerima bantuan luar negeri teratas terutama dari
amerika serikat, sanksi ekonomi ditiadakan dan bantuan semakin meningkat
seharusnya dapat menggenjot pembangunan, namun hasil dari bantuan tidak
menunjukkan keadaan yang menggembirakan.
Bangladesh juga telah menerima manfaat yang banyak dari bantuan luar negeri
yang digunakan secara efektif dengan melibatkan sejumlah LSM yang menekan
pada upaya pemberdayaan kaum perempuan dengan dampak yang sangat
menggembirakan
k) Pemerintah dan Militer
Militer telah memainkan peranan yang penting di pakistan, semenjak tahun 1999,
negara tersebutdiperintah oleh penguasa militer, dibawah pimpinan Jenderal
Pervez Musharaf .Negara ini telah bersaing dengan india india dan konflik
berkepanjangan diantara keduanya mengenai wilayah Kashmir telah mengalihkan
baik sumber daya maupun perhatian pemerintah dari masalah sosial yang
harusnya jadi prioritas. Sebaliknya meskipun pihak militer sangat aktif
memepengaruhi situasi politik Bangladeshselama dua dekade pertama setelah
17 | P a g e

PEMBANGUNAN

EKONOMI

KO MPA R AT I F

kemerdekaanya pada tahun 1971, penarikan diri kaum militer dari gelanggang
politik dan pemerintahan setelah tahun 1990 mungkin merupakan salah satu yang
mempengaruhi kemajuan Bangladesh.
l) Masyarakat Madani
Karena lemahnya pemerintahan dan sektor swasta maka kita harus melihat ke
sektor ke tiga, yang dikenal luas sebagai sektor pemerintah atau LSM, nonprofit
atau sektor masyarakat. Disini perbedaanya sangat dramatis. Bangladesh
mempunyai satu sektor LSM yang paling aktif di dunia bahkan paling
berkembang di Asia.Perbedaan pembangunan sosial di Bangladesh dan
Pakistan tidak terlalu kentara, meskipunBangladesh saat ini terlihat sedikit
lebih unggul. Namun hal itu merupakan temuan yang dramatis karenaterdapat
disparitas yang lebar ketika kedua negara itu berpisah
2. KESIMPULAN
Perbedaan pembangunan sosial di Bangladesh dan Pakistan tidak terlalu kentara terutama
bila dibandingkan negara tetangganya, Sri Langka. Namun pertumbuhan ekonomi
Pakistan lebih besar daripada banyak negara-negara yang telah mengalami perbaikan
sosial yang lebih besar dan yang telah menggunakan dana bantuan yang diterima secara
lebih baik. Di Pakistan, pertumbuhan ekonomi mungkin saja terjadi walaupun tanpa
investasi tinggi dibidang kesehatan dan pendidikan. Sehingga pertumbuhan di Pakistan
lebih lambat dibandingkan dengan tren pertumbuhan di Bangladesh yang lebih tinggi.
Berdasarkan data tentang angka rata-rata harapan hidup pada umur satu tahun dan angka
kematian bayi, persentase melek huruf masyarakat, dan tingkat pendapatan riil
masyarakat yang terjadi di Pakistan dan Bangladesh. Dapat dikatakan bahwa selepas
kemerdekaannya, Bangladesh mengalami pembangunan ekonomi yang lebih baik
dibanding Pakistan. Data dari angka rata-rata harapan hidup dan kematian bayi di
Bangladesh yang lebih baik daripada Pakistan terutama angka kematian balita yang
mengalami penurunan secara signifikan menggambarkan peningkatan status gizi anak
dan ibu, derajat kesehatan, dan kesejahteraan keluarga.
Sedangkan dari segi pendidikan yang diukur dengan persentase melek huruf masyarakat,
dapat juga disimpulkan bahwa jumlah orang yang memperoleh akses pendidikan sebagai
hasil pembangunan meningkat. Hal inilah yang dialami oleh Bangladesh secara nyata
bahwa tingkat pendaftaran murid ke sekolah yang mengalami kemajuan yang cukup pesat
18 | P a g e

PEMBANGUNAN

EKONOMI

KO MPA R AT I F

dibandingkan Pakistan sebesar 54% mendukung meningkatnya jumlah masyarakat yang


melek huruf. Variabel ini bisa juga menggambarkan tentang kesejahteraan masyarakat,
karena tingginya status pendidikan keluarga akan mempengaruhi status ekonomi para
keluarganya. Mungkin memang benar saat ini Bangladesh memiliki GDP dan PPP
dibawah Pakistan. Namun, apabila kebijakan pembangunan yang terarah terus berlanjut,
bukan tidak mungkin perekonomian Pakistan akan tersusul oleh Bangladesh.
Pakistan juga sedang mengalami masa pertumbuhan tanpa pembangunan. Kepentingan
kaum elit politik di Pakistan juga membuat kaum kecil Pakistan menjadi semakin
terpinggirkan dan berpengaruh terhadap semakin lemahnya kualitas pembangunan
ekonomi di Pakistan.

hal ini diperparah dengan sedikitnya alokasi anggaran yang

dikeluarkan oleh pemerintah Pakistan untuk pendidikan yang hanya sebesar 2% dari
APBN Pakistan. Jika Indonesia saja dengan alokasi angggaran sebesar 20% dari GDP
untuk sektor pendidikan masih mengalami kesulitan untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi nasional apalagi Pakistan dengan alokasi anggaran sebesar 2% dari GDP.
Dengan memahami perbedaan komparatif pembangunan ekonomi Pakistan dan
Bangladesh dapat ditarik benang merah bahwa tingginya pertumbuhan ekonomi suatu
negara tidak serta-merta menggambarkan tingginya tingkat kesejahteraan suatu
negara. Pertumbuhan ekonomi negara yang tidak di imbangi dengan instrumen kebijakan
untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan justru akan mendorong perlambatan ekonomi
dan menimbulkan masalah yang lebih kompleks pada perekonomian dan stabilitas suatu
negara.
3. KONDISI PEMBANGUNAN EKONOMI PAKISTAN DAN BANGLADESH SAAT
INI
Kondisi pembangunan ekonomi secara komparatif antara Pakistan dan Bangladesh saat
ini dapat di ukur melalui Indeks Pembangunan Manusia ( Human Development Indexs )
tahun 2015 dengan data tahun 2014 yang dirilis oleh UNDP, Berdasarkan indeks tersebut
posisi Bangladesh berada pada peringkat 142 dengan nilai 0,570, sedangkan Pakistan
berada pada peringkat 147 dengan nilai 0,538. Berdasarkan peringkat tersebut
Bangladesh masuk kategori Negara dengan pembangunan manusia menengah sedangkan
Pakistan masuk dalam kategori Negara dengan pembangunan manusia rendah. Peringkat

19 | P a g e

PEMBANGUNAN

EKONOMI

KO MPA R AT I F

IPM Bangladesh lebih tinggi 5 peringkat dari perkiraan berdasarkan pendapatannya,


sedangkan Pakistan lebih rendah 14 peringkat dari perkiraan berdasarkan pendapatannya.
Berdasarkan data tersebut pembangunan di Bangladesh mengalami kemjauan pesat di
bandingkan Pakistan.
4. RELEVANSI DENGAN INDONESIA
Pada tahun 2015 banyak pengungsi dari Bangladesh masuk ke Indonesia. Mereka datang
dengan cara yang terorganisasi, yaitu membayar perantara agar bisa menuju negara yang
diinginkan, bahkan ada yang sampai menjual harta yang dimiliki, para imigran tersebut
ingin mencari kehidupan yang lebih baik. imigran Bangladesh meninggalkan tanah airnya
karena faktor ekonomi
Bangladesh adalah negara dengan pertumbuhan ekonomi yang baik. Sayang
pertumbuhan ekonominya tidak merata ke semua penduduk, ujar Duta Besar RI untuk
Bangladesh, Iwan Wiranataatmaja,
Iwan menambahkan, para imigran tersebut ingin mencari kehidupan yang lebih baik.
"Saya melihat inti dari permasalahan ini adalah kemiskinan," tegas Dubes Iwan.
Dubes Iwan menjelaskan tingkat pertumbuhan ekonomi Bangladesh mencapai 6 persen.
Namun, hanya sekira 15 persen dari 160 juta rakyat Bangladesh yang menikmatinya.

DAFTAR PUSTAKA :
1. Michael, P. Todaro. 1999. Buku Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga Edisi Kesebelas.
Jakarta: Erlangga
2. UNDP, Human Development Report 2015
3. http://www.tradingeconomics.com/pakistan/indicators
4. http://www.tradingeconomics.com/bangladesh/indicators
5. http://www.news.okezone.com/read/2015/05/25/18/1155150/mengenal-imigran-bangladesh

20 | P a g e

PEMBANGUNAN

EKONOMI

KO MPA R AT I F

Anda mungkin juga menyukai