Anda di halaman 1dari 9

drjhunz : MENGAPA ASI EKSKLUSIF??

Saat ini banyak sekali yang menyerukan mengenai ASI EKSKLUSIF...namun apa benar-benar
telah diterapkan saat ini? apakah selaku orang tua sudah mengerti makna sesungguhnya dari ASI
Eksklusif? Sedangkan disisi lain rendahnya pemberian ASI merupakan ancaman bagi tumbuh
kembang anak
ASI EKSKLUSIF
Pasal 128 ayat (1) : "Setiap bayi berhak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif sejak
dilahirkan selama 6 bulan kecuali atas indikasi medis."
Jadi pemberian ASI eksklusif = pemberian HANYA ASI selama 6 bulan (sejak bayi lahir, tanpa
susu formula, tanpa air putih, ASI TOK ^^),dan dapat terus dilanjutkan sampai dengan 2 (dua)
tahun dengan memberikan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) sebagai tambahan
makanan sesuai dengan kebutuhan bayi.
indikasi medis dalam ketentuan ini adalah kondisi kesehatan ibu yang tidak memungkinkan
memberikan air susu ibu berdasarkan indikasi medis yang ditetapkan oleh tenaga medis
indikasi medis dapat mengacu pada ketentuan World Health Organization (WHO) No.
WHO/NMH/NHD/09.01 WHO/FCH/CAH/09.01 regarding Acceptable medical reasons for use
of breast-milk substitutes tahun 2009.
Lebih lanjut lagi dinyatakan bahwa selama pemberian air susu ibu, pihak keluarga, pemerintah,
pemerintah daerah, dan masyarakat harus mendukung ibu bayi secara penuh dengan penyediaan
waktu dan fasilitas khusus yang diadakan di tempat kerja dan sarana umum [Pasal 128 ayat (2)
dan ayat (3)]
Kriteria fasilitas khusus di tempat kerja dan sarana umum untuk mendukung pemberian ASI dan
ibu menyusui hendaknya dijabarkan lebih lanjut dalam peraturan pelaksana undang-undang
dalam bentuk Peraturan Pemerintah, walaupun hal ini tidak dinyatakan dalam Pasal 128 UU
Kesehatan.

PERAN PEMERINTAH secara tegas dinyatakan dalam Pasal 129 ayat (1) yang menyatakan
bahwa Pemerintah bertanggung jawab menetapkan kebijakan dalam rangka menjamin hak bayi
untuk mendapatkan air susu ibu secara eksklusif. Kebijakan yang berupa pembuatan norma,
standar, prosedur dan kriteria tersebut tersebut selanjutnya akan diatur dalam Peraturan
Pemerintah [Pasal 239 ayat (2)]. Peraturan Pemerintah tersebut harus sudah ditetapkan paling
lambat 1 (satu) tahun sejak tanggal pengundangan UU Kesehatan (Pasal 202) ini yaitu tanggal 1
Oktober 2009, sehingga PP paling lambat sudah harus dikeluarkan pada 13 Oktober 2010
SANKSI PIDANA secara tegas dalam Pasal 20 0. dikenakan bagi
setiap oran g yang dengan
sengaja menghalangi program pemberian ASI eksklusif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128
ayat (2). Ancaman pidana yang diberikan adalah pidana penjara paling lama1 (satu) tahu n da
dend a paling banyakRp100.000.000,0 0 (seratus juta rupiah
Lebih lanjut dalam Pasal 201 dinyatakan bahwa bila tindak pidana tersebut dilakukan oleh
korporasi, selain pidana penjara dan denda terhadap pengurusnya, pidana yang dapat dijatuhkan
terhadap korporasi berupa pidana denda dengan pemberatan 3 (tiga) kal i dari pidana denda yang
disebutkan dalam Pasal 200 [berarti pidana denda bagi korporasi yang melanggar Pasal 200
adalah paling banyak Rp. 300.000.000 (tiga ratus juta Rupiah)]. Dalam Pasal 201 ayat (2)
disebutkan pula bahwa selain pidana denda, korporasi dapat dijatuhi pidana tambahan berupa
a. pencabutan izin usaha; dan/ata
b. pencabutan status badan hukum

Di Jakarta sendiri jumlah ibu-ibu yang memberikan ASI (Air Susu Ibu) masih belum optimal.
Untuk meningkatkan jumlah tersebut, diharapkan masyarakat menjadikan menyusui sebagai
gaya hidup. Karena pemberian ASI eksklusif (6 bulan) tidak bisa ditawar-tawar lagi
Pemberian ASI pada bayi tidak hanya sekedar rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia
(WHO), tapi juga diakui oleh agama sebagai makanan bayi dan anak ciptaan Tuhan yang tidak
bisa digantikan dengan makanan atau minuman lain. Selain itu ada banyak manfaat yang bisa
didapatkan oleh ibu dan juga bayi jika memberikan ASI pada buah hatinya
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 menunjukkan, pemberian ASI di
indonesia saat ini masih memprihatinkan. Presentase Bayi ASI ekslusif hanya 15,3 persen. Hal

ini disebabkan kesadaran masyarakat dalam mendorong peningkatan pemberian ASI masih
relatif rendah. Terutama ibu bekerja, sering mengabaikan pemberian ASI dengan alasan
kesibukan kerja. padahal tidak ada yang bisa menandingi kualitas ASI, bahkan susu formula
sekalipun disertai dengan gencarnya promosi pemberian susu formula.

Memang tidak dapat dipungkiri kalau iklan susu formula itu gencar sekali. Iklan di TV terlalu
menggiurkan, sehingga banyak yang salah persepsi, dan termakan iklan. Mereka memberi imingiming bayi akan jadi montok, cerdas, sehat, dll. Cerdas tidaknya bayi kan bukan tergantung dari
susu formula tapi kombinasi antara makanan sehat, stimulasi dan lingkungan.Bahkan ironisnya
banyak yang berkeinginan punya bayi gemuk, padahal bayi sehat tidak sama dengan bayi gemuk.
ASI selain bisa menurunkan angka kekurangan gizi, banyak manfaat lainnya yang bisa diperoleh,
seperti :

Bayi yang disusui memiliki penglihatan yang lebih baik. Kajian-kajian menunjukkan
bahwa ketajaman visual bayi yang disusui lebih baik karena didalam ASI terkandung
lemak pintar. ASI mengandung jenis lemak yang diperlukan untuk membentuk jaringan
saraf di mata dan di otak yang lebih baik.

Bayi yang disusui memiliki pendengaran yang lebih baik. Bayi yang mengonsumsi
susu formula lebih banyak menderita infeksi telinga tengah, dan hal ini dapat
mengakibatkan timbulnya masalah pendengaran. Bahkan gangguan pendengaran
sementara pun dapat mengganggu perkembangan bahasa seorang anak.

Bayi yang disusui memiliki senyum yang lebih baik. Karena menyusui memperbaiki
penjajaran rahang dan perkembangan otot-otot wajah, anak-anak yang disusui
mempunyai lebih sedikit masalah ortodonsi.

Bayi yang disusui bernafas dengan lebih baik. Bayi yang disusui memiliki masalahmasalah infeksi saluran pernafasan atas, asma dan alergi-alergi nasal (yang berkaitan
dengan hidung) yang lebih sedikit dan lebih ringan.

ASI lebih mudah dicerna bayi. Karena ASI dirancang khusus untuk bayi manusia, ASI
lebih mudah dicerna daripada susu formula. ASI lebih cepat dicerna dalam perut manusia,
yang membuat bayi yang disusui akan lebih jarang mendapat masalah dengan
gastroesophagael reflux (GER), mengalirnya secara berulang-ulang cairan-cairan perut ke
esophagus bagian bawah. GER adalah suatu hal yang biasanya, meskipun tersembunyi
menyebabkan kolik dan terbangun di malam hari dengan kesakitan.

ASI melindungi usus yang belum matang. ASI mengandung substansi-substansi yang
bertindak seperti cat pelindung, melapisi alat pencernaan makanan untuk mencegah

masuknya bakteri ke dalam aliran darah. Lingkungan yang lebih ramah ini berarti bayi
yang disusui mempunyai lebih sedikit masalah dengan infeksi-infeksi usus dan diare.
Bayi yang disusui juga jarang mengidap alergi makanan, karena mereka terlindung dari
kontak dengan protein-protein luar yang menyebabkan timbulnya lapisan usus.

Bayi yang disusui memiliki kulit yang lebih sehat. Mereka jarang merasakan alergi,
kulit kasar, kulit kering, bercak-bercak seperti ampelas sebagaimana yang ditemukan
pada sejumlah bayi pengonsumsi susu formula.

Bayi yang disusui jarang tumbuh menjadi dewasa yang mengalami obesitas.
Menyusui mengajarkan tentang pola makan sehat sejak awal. Bayi belajar untuk
menyesuaikan jumlah makanan yang mereka makan dengan selera makan mereka, tanpa
perlu ada yang memerintahkan mereka untuk menghabiskan 100 ml terakhir. Para bayi
yang disusui cenderung tanpa lemak (hanya mempunyai jumlah lemak yang sesuai untuk
berat badan mereka) daripada teman-teman mereka yang meminum susu formula.

Bayi yang disusui terlindung dari banyak penyakit. Terdapat keterkaitan antara
menyusui dengan kemunculan yang lebih rendah dari hampir setiap jenis penyakit
menular, termasuk meningitis bacterial, infeksi saluran kencing, dan keracunan makanan
yang terjadi pada bayi.

BAGI IBU : Menyusui membuat ibu menjadi lebih sehat. Setidaknya satu kajian telah
memperlihatkan bahwa tingkat depresi pasca melahirkan para ibu menyusui tampak lebih
rendah. Kajian lain juga menunjukkan bahwa menyusui mengurangi resiko timbulnya
kanker payudara, kanker rahim dan kanker ovarium. Banyak juga wanita yang
merasakan bahwa menyusui membantu mereka mengurangi berat badan pasca
melahirkan.

Fakta lain keuntungan pemberian ASI :


- 6-8 kali lebih jarang menderita kanker anak (leukemia limphositik, Neuroblastoma, Lympoma
Maligna)
- Risiko dirawat dengan sakit saluran pernapasan 3 kali lebih jarang dari Bayi yang rutin
konsumsi susu formula
- Sebanyak 47 persen lebih jarang diare
- Mengurangi risiko Alami kekurangan gizi dan vitamin

- Mengurangi risiko kencing manis


- Lebih kebal terkena alergi
- Mengurangi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah
- Mengurangi penyakit menahun seperti usus besar
- Mengurangi kemungkinan terkena asma
- Mengurangi risiko terkena bakteri E sakazakii dari bubuk susu formula yang tercemar
Komposisi ASI dengan susu formula sangat berbeda. Susu formula terbuat dari susu sapi, maka
lebih banyak mengandung protein yang bermanfaat untuk perkembangan otot. Hal ini karena
sapi butuh otot kuat agar bisa menghasilkan banyak energi, sementara ASI mengandung tinggi
laktosa yang penting untuk perkembangan otak manusia.

Kerugian pemberian susu formula:

Komposisinya tidak sesuai karena bahan dasarnya adalah susu sapi.

Tidak mempunyai manfaat seperti ASI.

Bisa terjadi salah pengenceran.

Kemungkinan terjadi kontaminasi.

Dapat menyebabkan gejala alergi.

Dapat menyebabkan diare akut, yang dapat berlanjut menjadi diare kroni

Penggunaanya bisa saja berdasarkan indikasi yang salah

Faktor lain yang mempengaruhi adalah belum optimalnya penerapan 10 langkah menuju
keberhasilan menyusui (10 LMKM) serta kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya
ASI.

10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (LMKM) yang dianjurkan oleh Menteri Kesehatan
(Menkes), Endang Rahayu Sedyaningsih, di antaranya:
1. Fasilitas pelayanan kesehatan mempunyai kebijakan peningkatan pemberian Air Susu Ibu (PPASI) tertulis yang secara rutin dikomunikasikan kepada semua petugas.
2 Melakukan pelatihan bagi petugas dalam hal pengetahuan dan keterampilan untuk menerapkan
kebijakan tersebut.
3. Menjelaskan kepada semua ibu hamil tentang manfaat menyusui dan penatalaksanaannya
dimulai sejak masa kehamilan, maka bayi lahir sampai umur 2 tahun termasuk cara mengatasi
kesulitan menyusui.
4. Membantu ibu mulai menyusui bayinya dalam 60 menit setelah melahirkan, yang dilakukan
diruang bersalin. Apabila ibu mendapat operasi caesar, bayi disusui setelah 30 menit ibu sadar.
5. Membantu ibu bagaimana cara menyusui yang ebnar dan cara mempertahankan menyusui
meski ibu dipisah dari bayi atas indikasi medis.
6. Tidak memberikan makanan atau minuman apapun selain ASI kepada bayi baru lahir.
7. Melaksanakan rawat gabung dengan mengupayakan ibu bersama bayi 24 jam sehari.
8. Membantu ibu menyusui semau bayi semau ibu, tanpa pembatasan terhadap lama dan
frekuensi menyusui.
9. Tidak memberikan dot atau kempeng kepada bayi yang diberi ASI.
10. Mengupayakan terbentuknya kelompok pendukung ASI (KP-ASI) dan rujuk ibu kepada
kelompok tersebut ketika pulang dari Rumah Sakit atau Rumah Bersalin atau Fasilitas pelayanan
kesehatan.
Dengan mewujudkan pelaksanaan 10 LMKM tersebut akan berkontribusi pada peningkatan
kualitas sumberdaya manusia di masa mendatang.
Mestinya kita segera menyadari bahwa, sebenarnya kita masih terpuruk dalam mencapai angka
kematian bayi sesuai dengan target Millennium Development Goals (MDGs) sasaran 4 pada
tahun 2015 yang harus dicapai sebesar 23 kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup, sementara
baru mencapai sebesar 34 kematian bayi per 1000 kelahiran hidup (Survai Demografi dan
Kesehatan Indonesia, 2007). Jangan sampai sulitnya menurunkan angka kematian bayi tersebut
sebenarnya didominasi karena faktor kesengajaan, mencekoki bayi-bayi kita dengan susu sapi
bukan ASI!

PS : sebagai informasi, walaupun pabrik susu formula diproduksi dan berdiri dengan megahnya
dimasing-masing negara asalnya (luar negeri), namun perlakuan pemerintahnya terhadap
penggunaan susu formula sendiri seperti penggunaan obat..jadi tidak sebebas di negara kita ini,
yang dijual bebas disupermarket ataupun toserba.

In: Ibu dan Anak | 8 months ago | 1 Suka

Anda mungkin juga menyukai