terdiri
tiga bagian yaitu bagian bawah dengan Formasi Air Benakat, bagian tengan denga
n Formasi Muara Enim dan bagian atas dengan Formasi Kasai. Perusahaan yang
ada di formasi Palembang yaitu PT. Bukit Asam Formasi yang mengandung
batubara:
(a) Formasi Lahat
Formasi ini berumur Eosen sampai Miosen Bawah. Formasi ini
diendapkan tidakselaras di atas batuan Pra-Tersier, terdiri dari tuf breksi berwarna
ungu, hijau dancoklat, batulempung tufaan, breksi dan konlomerat. Ke arah
bagian dalam cekungan,faciesnya berangsur berubah menjadi serpih, serpih
tufaan, batulanau, batupasir, dansisipan batubara. Pengendapan formasi ini diawali
oleh endapan non marin, paludal,yang berangsur menjadi kondisi euxinic. Pada
formasi ini ditemukan lapisan-lapisantipis batugamping dan lapisan batuan
sediment yang mengandung glaukonit,menunjukan lingkungan danau yang
kadang-kadang berhubungan dengan lautterbuka. Diantara batuan-batuan sedimen
yang dijumpai ada yang menunjukan ciriendapan kipas alluvial, endapan fluvatil
dan endapan delta. Tebal formasi inimencapai 300 m.
(b) Formasi Talang Akar
Formasi ini berumur Oligosen Atas sampai Miosen Bawah. Formasi
Talang Akardiendapkan selaras di atas Formasi Lahat, terdiri dari batupasir,
batupasirgampingan, batulempung, batulempung pasiran, dan sedikit batubara,
pada bagian bawah dijumpai batupasir.
Formasi ini diendapkan pada lingkungan fluvatil sampaidelta dan marin dangkal
yang menunjukan adanya transgresi marin. Pada beberapatempat dijumpai
batupasir di daerah tinggian (Pendopo High atau dekat paparanSunda). Secara
lateral, formasi ini berubah facies dengan formasi gumai.Ketebalannya mencapai
regresi, yang
utama
berupa batuan beku andesit/basaltis, tufa, batupasir tufaan, kadang dijumpai intrus
i dan aliran lava. Endapan darat dan batuan vulkanik ditafsirkan diendapkan
bersamaan dengan terjadinya orogenesa Kapur Akhir Awal Tersier yang ditandai
dengan
ditemukannya
batuan
beku berumur 60,3 1,2 Ma di Pegunungan Garba (Pardede, 1986). Anggota atas
Formasi Lahat/Lemat terdiri dari dua bagian (De Coster, 1974) yang disebut
Young Lemat.
Bagian atas terdiri dari batuan klastik halus dan terdiri dari serpih abu-abu
kecoklatan, kadang berselang-seling dengan lapisan serpih tufaan, batulanau dan
batupasir serta sisipan tipis batubara. Anggota ini di interpretasikan diendapkan
dalam lingkungan air tawar hingga payau. Anggota bawah berupa klastik kasar
terdiri atas batupasir, batulempung, fragmen batuan, breksi, granite wash,
kadang dijumpai sisispan batubara dan tufa. Anggota ini diendapkan dalam
lingkungan darat. Umur Formasi Lahat/Lemat masih menjadi perdebatan karena
Musper (1937), Marks (1956), Spruyt (1956) menginterpretasikannya berumur
Eosen-Oligosen, sedangkan De Coster (1974 ) menginterpretasikannya berumur
Paleosen-Oligosen.
Formasi ini memiliki hubungan tidakselaras dengan unit batuan di bawah dan di
atasnya.Formasi TalangakarFormasi ini terbagi atas dua anggota yaitu GRM dan
TRM (Spruyt, 1956; Pulunggono, 1984)
paparan,
sedangkan di
bagian
dalam
cekungan
satuan
napal,
batulempung
pengendapan
ini berdasarkan foraminifera plankton. Formasi ini tersusun oleh perselingan batu
pasir-batulanauyang ditandai dengan melimpahnya mineral glaukonit dan limonit
serta kandungan fosil foraminifera besar. Formasi ini merupakan awal dari fase
regresi Miosen Tengah dari kondisilingkungan pengendapan laut dalam ke arah
lingkunagn pengendapan laut dangkal-transisi.
Formasi Muara Enim
Formasi Muara Enim atau Palembang Tengah berumur Miosen AkhirPliosen Awal. Formasi inisecara umum ditandai dengan berkembangnya batubara.
Formasi ini disusun oleh perselingan batulempung, batulanau, batupasir tufaan
dan
lapisan
batubara.
Formasi
ini
kecoklatan,
batupasir
lempungan
air
tawar