Anda di halaman 1dari 2

BAGIAN I

LATAR BELAKANG
Kota Medan merupakan salah satu kota besar di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan
jumlah pertumbuhan penduduknya yang meningkat dari tahun ke tahunnya. Tercatat sebanyak

pedoman umum penanganan terpadu atas perumahan dan pemukinan kumuh, yang antara lain
dilakukan dengan peremajaan dan pembangunan rumah susun.

2.497.183 jiwa pada tahun 2013. Melihat jumlah penduduk yang terus meningkat, maka akan
meningkat pula aktifitas untuk memenuhi kebutuhan hidup, salah satunya adalah kebutuhan akan
tempat tinggal. Namun untuk saat ini jumlah lahan yang tersedia tidak mampu lagi mendukung
pembangunan hunian tempat tinggal untuk masyarakat kota medan saat ini.
Selain sedikitnya ketersediaan lahan yang ada di kota medan. Pertumbuhan ekonomi yang
semakin tinggi serta ikut naiknya kebutuhan pokok juga memiliki dampak yang cukup serius bagi
masyarakat. Hal ini dikarenakan sebagian besar kegiatan perekonomian pada umumnya berada di
pusat kota.oleh karena itu,manusia mempunyai kecenderungan untuk tinggal dalam jarak yang

TUJUAN dan SASARAN


Maksud dan tujuan dari pembangunan rumah susun di kampung aur lingkungan III dan IV adalah:
Memberikan hunian rumah tinggal yang layak untuk dihuni .
Mengurangi jumlah permukiman kumuh yang ada di kota medan.
Memberikan fasilitas-fasilitas berupa air, listrik, keamanan dan sebagainya
Menciptakan hunian yang memperhatikan keseimbangan dengan lingkungan sekitar sehingga

tercipta keharmonisan dalam perencanaan demi mencapai perkembangan yang berkelanjutan


meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan ruang dan tanah, serta menyediakan ruang

relatif dekat dengan pusat kegiatan,atau tempat kerja agar memudahkan untuk melakukan aktifitas

terbuka hijau di kawasan perkotaan dalam menciptakan kawasanpermukiman yang lengkap

sehari-hari. Sulit nya lahan yang tersedia di kota serta tinggi nya kebutuhan ekonomi saat ini

serta serasi dan seimbang dengan memperhatikan prinsip pembangunan berkelanjutan dan

membuat banyak warga yang kurang mampu tidak dapat membangun hunian yang layak tinggal.

berwawasan lingkungan;

Dikarenakan sulit nya mencari lahan untuk membangun rumah tinggal serta keterbatasan ekonomi
memicu banyak masyarakat kota yang memiliki penghasilan rendah tersebut akhirnya membangun
rumah tinggalnya di permukiman kumuh seperti pinggiran sungai. Contohnya pada permukiman

Adapun sasaran dari pembangunan rumah susun ini untuk ditujukan kepada masyarakat yang
tinggal di pinggiran sungai.

kampung aur lingkungan III dan IV kecamatan medan maimun.


RUANG LINGKUP
Pembangunan rumah susun adalah suatu cara yang tepat untuk memecahkan masalah
kebutuhan dari pemukiman dan perumahan pada lokasi yang padat, terutama pada daerah

Lingkup pembahasan dalam perancangan ini adalah untuk menganalisa faktor-faktor yang

perkotaan yang jumlah penduduk selalu meningkat, sedangkan tanah kian lama kian terbatas.

menyebabkan penurunan kondisi lingkungan permukiman dan memberikan arahan penataan

Pembangunan rumah susun tentunya juga dapat mengakibatkan terbukanya ruang kota sehingga

permukiman di kampung aur. Penataan ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup

menjadi lebih lega dan dalam hal ini juga membantu adanya peremajaan dari kota, sehingga makin

masyarakat setempat, utamanya yang berkaitan dengan permasalah lingkungan

hari maka daerah kumuh berkurang dan selanjutnya menjadi daerah yang rapih,bersih, dan teratur.

Agar tujuan dan sasaran perancangan ini dapat tercapai, maka digunakan beberapa ilmu

Peremajaan kota telah dicanangkan oleh pemerintah melalui Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun

atau teori yang akan diterapkan dalam perancangan ini. Adapun teori yang dipakai dalam penelitian

1990, tentang peremajaan pemukiman kumuh yang berada di atas tanah negara. Menindaklanjuti

ini adalah teori perumahan dan permukiman yang meliputi : definisi perumahan dan permukiman,

dari Instruksi Presiden tersebut, maka pada tanggal 7 Januari 1993, telah diterbitkan adanya surat

dasar-dasar perencanaan perumahan dan permukiman, elemen dasar perumahan dan permukiman,

edaran dengan Nomor: 04/SE/M/1/1993, yang menginstruksikan kepada seluruh Gubernur Kepala

perubahan kualitas fisik lingkungan dan prinsip penataan perumahan dan permukiman. Adapun

Daerah Tingkat I dan Bupati/Walikotamadya Kepada Daerah Tingkat II untuk melaksanakan

untuk merumuskan arahan penataan permukiman digunakan teori penataan permukiman

BAGIAN 3 : Kondisi, permasalahan dan Karakter Permukiman Kampung AUR lingkungan III
SISTEMATIKA PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERMUKIMAN
BAGIAN 1 : Berisi latar belakang, tujuan dan sasaran, ruang lingkup, sistematika perencanaan
dan perancangan permukiman

dan IV
BAGIAN 4 : Analisa, Analisis Implikasi Kebijakan Tata Ruang terhadap Pengembangan
Kawasan Permukiman, Analisisa Daya Dukung dan Daya Tampung Wilayah,
Analisis Peruntukan Lahan.

BAGIAN 2 : REVIEW KEBIJAKAN-KEBIJAKAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN (PP,


UU, RTRW/RUTRK Kota Medan)

BAGIAN 5 : Rencana dan konsep pengembangan pembangunan perumahan dan kawasan


permukiman kampung aur lingkungan III dan IV

Anda mungkin juga menyukai