Dosen
: Hamsir, SKM.,M.Kes
OLEH :
KELOMPOK III
ARSIL
FATMAWATI RAHIM
FITRIANI HAMZA
ILFAH
INDAH DWI LESTARI
NURUL HASANAH RAKHMAH
RUSNI
YULITA DESSTIANA
2016-2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan karunia-Nya masih
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (K3) yang berjudul FAKTOR RESIKO KERJA DAN
DAMPAKNYA TERHADAP KESEHATAN
Di karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca.
Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu penulisan makalah ini.
Kami sadar bahwa dalam makalah ini Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita.
Akhir kata, kami memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini
terdapat banyak kesalahan.
penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................................i
Daftar isi....ii
BAB I. Pendahuluan
A. Latar belakang..1
B. Rumusan masalah.....1
C. Tujuan...............................................................................................................1
BAB II. Pembahasan
Faktor Kimia.....2
Faktor Fisika ..
.12
Faktor Biologi .
...19
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
1. FAKTOR KIMA
ARSEN (As)
Di temukan sebagai: Tersebar luas di alam, biasanya bersamaan dengan bijih logam besi
seperti FeAsS. Maka dari itu, merupakan produk sampingan pengecoran besi dan bukan
besi, terutama dalam bentuk trioksida,As2O3.
Sifat :Arsen berupa logam rapuh berwarna kelabu. As2O3 berbentuk Kristal padat.
Pemakaian : alloy, insektisida, fungisida, rodentisida, pigmen penghilang warna pada
pembuatan gelas dan kertas.
Metabolisme : merupakan komponen tubuh normal karena banyaktersebar dialam.
Disimpan dalam bentukkeratin. Ekskresi lambat melalui urin.
Efek kesehatan:
Akut: iritasi pernafasan berat,nyeri kepala, nyeri perut , mencret dan muntah sampai
syok.
Kronik: biasanya terjadi gejala gastrointestinal, neuropati perifer terutama sensorik.
Dermatitis dengan atau tanpa daerah depigmentasi, kerusakan hati, berbentuk vascular
atau parenkimal. Perubahan karsinogenikdikulit dan paru.
Pengobatan: tidak spesifikuntuk kulit dan gangguan pernapasan. British anti Lewisite
Penyebab. Pemaparan tenaga kerja Arsen dan senyawanya dapat terjadi dalam
lingkungan kerja sebagai berikut:
Penambangan logam nonfero
Industry peleburan atau smelting logam non fero sebagai logam ikutan atau hasil
samping dari bijih logam berisi timah hitam, emas, seng, tembaga, cobalt, dan
nikel.
Emisi coke oven pada smelting logam nonfero
Paduan logam nonfero
Produksi kaca
Pengawet kayu
Produksi pestisida arsenic
Penyemprotan racun hama tanaman dan buah-buahan.
2.
MANGAN (Mn)
Ditemukan sebagai: banyak ditemukan sebagai MnO2, MnSiO3
Sifat: Logam keras kelabu-kelabu kemerahan. Terurai di dalam air.
Pemakaian : Alloy, bateray kering, kalium permanganate, gelas dan keramik, korek api.
Efek kesehatan:
Metabolisme : Unsur renik esensial. Sukar diserap melalui saluran pencernaan, melalui
paru lebih baik. Terkumpul didalam ginjal, hati dan tulang. Ekskresi terutama melalui
saliran pencernaan. Diangkut didalam tubuh secara intraseluler, dan kadar didalam otak
rendah.
Akut: uap mangan oksida merupakan iritan saluran pernapasan dan membrane mukosa.
Kronik: Onset lambat (1-2 tahun) dengan nyeri kepala, asthenia, sukar tidur, dan
gangguan mental. Tanda neurologis terutama adalah gejala gangliabasal, sampai
parkinsonisme.
Pengobatan: kalsium EDTA sebelum terjadi kerusakan otak permanen. L-Dopa
bermanfaat paling tidak dalam jangka pendek.
Penyebab. Tenaga kerja terpapar mangan (Mn) dalam bentuk MnO2+, fume, atau
senyawa garam mangan pada:
Penambangan mangan
Pekerjaan menghaluskan, sortir, menampi, dan mengayak bijih
Produksi aliase besi baja
Manganese electroplating
Pelapis welding rod dan beberapa aplikasi industry
Pengeboran kecepatan tinggi
Produksi batu beterai kering
3.
NIKEL (Ni)
Ditemukan sebagai: Bijih Sulfida diekstraksi dengan separasi atau proses Mond (reaksi
unik antara nikel dengan karbon monoksida untuk menghasilkan nikel karbonil
Ni(CO)4.
Sifat : logam keras, lentur, magnetic, berwarna putih perak, tidak korosif.
Pemakaian : Alloy ( biasanya dengan baja), electroplating, katalis minyak, mata uang,
keramik, baterai.
Metabolisme : sukar diserap dan distribusi luas ke seluruh tubuhnteurtama otak dan
paru. Cepat dikeluarkan melalui urine dan tinja.
Efek kesehatan:
KADMIUM (Cd)
Ditemukan sebagai : Kadmium sulfida (CdS), biasanya tercampur dengan bijih seng.
Sifat : Logam lunak, putih keperakan, tahan kororsi, dan elektropositif.
Pemakaian : Alloy, elektoplating, baterai alkalin, pigmen, reactor nuklir (penyerap
neutron).
Metabolisme : terutama diserap oleh inhalasi, terikat dengan globulin plasma dengan
penimbunan di ginjal, dalam jumlah lebih sedikit di hati, ekskresi urine kurang baik jika
tidak ada kerusakan ginjal.
Efek kesehatan:
Akut : saliva bertambah, mual, muntah sampai syok (jika tertelan). Uap cadmium dapat
menyebabkan pneumonitis kimia yang dapat menyebabkan edemaparu sampai kematian.
Iritasi membrane mukosa dapat juga terjadi.
Kronis : Gejala nonspesifik termasuk gangguan gastrointestinal, cincin kuning pada gigi,
dan anosmia. Target utama adalah paru dan ginjal.
Pengobatan : Kalsium EDTA sangat bermanfaat dalam kasus keracunan akut, efek ginjal
dan paru kronik sering di temukan pada tahap lanjut dan tidak mungkin pulih kembali.
5.
CRHOMIUM (Cr)
Ditemukan sebagai : bijih Chromat (FeO.Cr2O3)
Sifat : Logam keras, tahan korosi, berwarna kelabu, berbentuk di-, tri-, dan heksavalen
Pemakaian : Alloy, elektoplating, pigmen
MERKURI (Hg)
Ditemukan sebagai : terutama dalam bentuk bijih sulfide (HgS), jarang dalam bentuk
logam cair.
Sifat : pada suhu dan tekanan normal berbentuk cairan, karena itu, mempunyai tekanan
uap yang dapat diukur, bercampur secara unikdengan beberapa logam lain (amalgam).
Pemakaian : : Instrumen ilmiah amalgam , solder, obat, cat, pengawet biji- bijian (hanya
pengawet organic saja), bahan peledak.
Metabolisme : Garamnya secara cepat diserap melalui semua jalur (logam merkuri sukar
diserap melalui saluran pencernaan).Garam anorganik lebih mudah diserap melalui
saluran pencernaan dan diekskresikan melalui ginjal dibandingkan dengan senyawaan
organic. Garam organic mempunyai predileksi sususnan saraf pusat.
Efek kesehatan:
Akut : jarang didalam industry. Penyakit demam dengan pneumonitis. Jika berat, dapat
menyebabkan kagagalan ginjal oligurik.
Kronis : Onset lambat dengan gangguan neuropsikiatrik yang aneh (erethisme) berupa
neorosis kecemasan, takut-takut, dan paranoid. Disertai gingivitis, saliva berlebihan,
intension tremor, dermatografia, bicara gagap.
Pengobatan : BAL, kalsium EDTA keduanya lebih efektif untuk merkurialisme
anorganik.
7.
FOSFOR (P)
Ditemukan : Secara luas, biasanya dalam bentuk kalsium fosfat
Sifat : Ada tiga bentuk allotropic-kuning (secara spontan dapat menyala), merah dan
hitam. Dapat membentuk hidrida gas (PH3) dan senyawa organik
Pemakaian : pertanian, soda kue, deterjen , peledak, kertas dan percetakan.asam fosfat
merupakan bahan anti karat.
Metabolisme : penyerapan cepat melalui penelanan atau inhalasi.
Efek kesehatan:
Akut : fosfor oksida dapat menyebabkan pneumonitis berat. Fosfor kuning dapat
menyebabkan luka bakar yang hebat dan kerusakan hati.
Kronis : Phossy jaw sekarang tidak di ketahui. Suatu penyakit nekrosis tulang yang
nyeri sekali, biasanya mengenai mandibular.
Pengobatan : Debridemen luka.
8.
PLATINUM (Pt)
Ditemukan sebagai : Deposit aluvial
Sifat : logam putih, lunak , bentur, mudah ditempa, tidak korosif.
Efek kesehatan:
Akut : Iritasi hidung
Kronis : Asthma platinum (terutama setelah pemajanan terhadap asam kloroplatinik atau
salah satu garamnya). Kulit mongering dan bersisik, terjadi dermatitis iritasi atau alergi.
Pemantauan kesehatan : Tes fungsi paru, beberapa menganjurkan tes alergi sebelum
kerja.
Pengobatan : tidak spesifik.
BAHAN KIMIA ORGANIK
1. ACRYLAMIDE
Sifat : bubuk Kristal putih. Mudah mengalami polimerisasi, larut dalam air.
Pemakaian : :pembuatan flokulator, pewarna, pengganti kulit, kertas, pigmen, dipakai
pada stabilitas tanah, pertambangan dan pembuangan sampah industry.
Metabolisme : diserap secara inhalasi, penelanan, atau (terutama) melalui kulit.
Metabolismnya sebagian besar tidak diketahui. Monomernya bersifat neurotoksik,
polimer tidak berbahaya.
Efek kesehatan:
Akut : Irirtasi mata dan membrane mukosa
Kronis : Neuropati perifer dan lesi otak tengah, baal, kesemutan, dan kelemahan alat
gerak (tungkai lebih lemah dari pada lengan). Ataksia, bicara pelo< kelesuan, keringat
berlebihan
Pengobatan : cuci kulit yang terkontaminasi bersih-bersih. Tak ada pengobatan spsifik
untuk efek neurotoksik, tetapi pemajanan berlanjut dapat menyebabkan reaksi yang
lebih parah sesuai dengan dosis.
2. ANILINE
Sifat : Cairan berminak tidak berwarna dengan bau aromatic.
Pemakaian : pewarna, parfum, bahan peledak, farmasi, proses karet.
Metabolisme : penyerpan melalui kulit dan paru. Mengubah hemoglobin menjadi
methemoglobin sehingga mengurangi kemampuan darah untuk mengangkut oksigen
Efek kesehatan:
Akut : iritan kulit ringan. Pemanjana sedang hanya akan menyebabkan sianosis.
Keracunan hebatbarakibat anoksia dan kematian, yang mungkin dapat terjadi selama
beberapa jam setelah pemajanan
Pengobatan : bersihkan semua sisa aniline dari kulit dan semua pakaian yang
terkontaminasi. Methylene blue dapat diberikan pada pasien yang mengalami koma
dengan kadar methemoglobin 60%. Metilene biru dapat mengubah methemoglobin
menjadi hemoglobin.
3. BENZEN
Ditemukan sebagai : merupakan hasil samping industry petroleum dan coke oven.
Sifat : cairan tidak berwarna dan mudah terbakar. Pelarut lemak yang sangat baik.
Pemakaian :
Metabolisme : Penyerapan melalui paru dan kulit dan mudah ditranspor serta diambil
oleh jaringan lemak. Ekskresi sangat lambat melalui paru, sedikit muncul dalam urine
sebagai fenol terkonjugasi.
Efek kesehatan:
Akut : dalam industry tidak bisa, pusing, pening, muntah sampai tidak sadarkan diri dan
kematian.
Kronis : Depresi sumsung tulang dengan efek lambat, pada beberapa kasus, sampai
beberapa tahun. Gejala dan tanda yang pertama sangat samar, namun kemudian
kelelahan dan pendarahan spontan akan terjadi. Akibatnya adalah anemia, pansitopenia
dan trombositopenia. Anemia aplastic, leukemia mieloblastikakut dan eritroleukimia
akut merupakan efek yang paling takutkan pada pemajanan kronik.
5 mg/ m3
10 mg/m3
(fraksi
dan
1 mg/m3 . Setiap kadar debu udara diatas nilai itu harus dianggap sebagai
kadar yang amat tinggi dengan maksdud memenuhi perturan 2 dari COSHH dan sebagai
bahan yang mengganggu kesehatan.
2. ASAP
Yang dimaksud uap adalah partikel padat yang dikeluarkan oleh reaksi kimia
atau kondensasi dari status gas, biasanya dari pengauapan logam yang mencair.
Partikel biasanya berdiameter
6. FAKTOR GETARAN
1) Alat-alat mekanis yang dijalankan dengan motor, akan mengeluarkan getaran
mekanis, sebagian dari kekuatan mekanis tersebut akan tertulakan ketubuh
manusia. Umumnya getaran yang disalurkan tersebut tidak diinginkan.
2) Efek buruk terhadap tubuh adalah :
a) Efek mekanis kepada jaringan yang mengakibatkan sel-sel jaringan rusak
b) Ransangan reseptor syaraf di dalam jaringan yang terjadi sebagai berikut :
(a) Gangguan kenikmatan kerja
(b) Terganggunya tugas yang sering terjadi bersama-sama dengan cepatnya
kelelahan.
c) Macam-macam getaran mekanis
(a) Getaran seluruh badan :
Aspek fisik
: getaran seluruh badan terjadi pada
alat pe
Efek fisiologis
: dari semua alat badan mata paling
gangguan maka diperlukan peredam.
(b) Getaran alat lengan :
Pada pekerja denngan getaran mekanis pada alat lengan tidak hanya, akan tetapi
ada pekerja-pekerjaan di dalam industri, pembangunan, dan pertambahan
menggunakan alat bergetar secara terus menerus.
Gejala utama oleh getran getaran mekanis pada lenngan :
Kelaianan pada peredaran darah yang persyaratan dengan tanda- tanda keadaan
pucat, dan biru yang terulang dari anggota badan, kedinginan, tanpa adanya
secara klinis penyumbatan dari buluh buluh darah tepi dan kelainan- kelainan
gizi, dan bila adanya, hanya terbatas pada kulit.
Kerusakankerusakan pada persendian dan tualang, disebabkan tingkat
kekerasan getaran terhadap tulang rawan.
Getaran-getaran mekanis dengan frekwensi rendah amplitudo besar menjadi
sebab kerusakan tulang persendian.
7.
SUHU KERJA
Pada prinsipnya suhu tubuh manusia dipertahankan tetap seimbang oleh suatu
pengaturan suhu (=thermoregulatory system).
Panas yang diakibatkan metabolisme sangat tergantung dari kegiatan
tubuh.
Cuaca kerja adalah kombiansi dari : (a) suhu udara (b) kelembaban udara (c)
kecepatan gerakan dan (d) suhu radiasi. Kombinasi keempat faktor itu
dihubungkan dengan produksi panas oleh tubuh disebut suhukering. Kelembaban
udara diukur menggunakan hygrometer. Sedangkan suhu kelembaban dapat
diukur bersama- sama dengan misalnya sling psychrometer atau
Arsmannpsychometer yang menunjukan suhu basah sekaligus. Suhu basah
adalah suhu yang ditunjukan suatu termometer yang dibasahi dan ditiup udara
yang kepadanya, denga demikian suhu tersebut menunjukkan kelebbaban relatif.
Kecepatan udara yang besar dapat diukur dengan suatu anemometer ,
sedangakan kecepatan kecil diukur dengan memakai termometeter kata.
Suhu yang tinggi mengakibatkan :heat cramps, heat exhaustion, heat
stroke, miliaria. Heat cramps dialami dalam lingkungan yang suhunya tinggi
sebagai akibat bertambahnya keringan yang menyebabkan hilangnya garam
Natrium dari tubuh, dan sebagai akibat minum banyak air, tapi tiadak diberi
garam untuk menganti garam Natrium yang hilang. Heat cramps terasa sebahgai
kejang kejang otot tubuh dan perut yang sangat sakit. Disamping kejang kejang
terdapat pula gejala- gejala yang bisa pada heat stress, yaitu pinsang, kelemahan,
enek, dan muntah muntah. heat exhaustion biasanya terjadi oleh karenan cuaca
yang sangat panas, terutama bagi mereka yang belum beraklimitasi terhadap
udara panas. Penderita yang berkeringat yang sangat banyak, sedangkan suhu
badan normal atau subnormal. Tekanan darah menurun dan nadi lebih cepat. Si
sakit merasa lemah, mungkin pingsan, kadang kadang, lethargik. Heat stroke
jarang dalam industri, namun bila terjadi sangatlah hebat. Biasanya terkena dalah
laki- laki dan pekerjaannya berat dan belum beraklimatisasi. Gejala-gejala
terpenting suhu badan naik sedangkan kulit kering dan panas. Gejala- gejala
syarat pusat dapat dilihat seperti vertigo, tremor, konvulsi, dan delirium.
Menurunkan suhu badan dengan kompres atau selimut kain basah dan dingin
adalh pengobatan utama. Sebab heat stroke adalah pengaruh panas kepada
pusat pengatur panas di otak. Malaria adalah kelainan kulit, sebagai akibat
keluarnya yang berlebih-lebihan.
Diagnosa penyakit-penyakit sebagai akibat suhu tinggi ini tidak sukar
ditegakkan. Biasanya anmesa tentang kerja ditempat bersuhu tinggi dan
protozoa, jamur atau fungi, cacing , kutu, tungau, pinjal, dan bahkan mungkin
tumbuhan dan hewan besar. Penyakit akibat kerja oleh factor-faktor biologis adalah
sebagai berikut:
tumbuhnya jamur.
Penyakit kuda yang disebabkan oleh bakteri Pfeiferella mallei, yang dapat
ditularkan ke manusia.
Penyakit weil yang diderita oleh tenaga kerja karena ditularkan oleh tikus.
Penyakit Psikatosis yang diderita olehpemelihara burung merpati yang
disebabkan oleh rickettsia.
Penyakit umum yang diderita oleh dokter dan/atau perawat yang karena
pekerjaannya tertular oleh penderita yang dirawat/diobati seperti difteri,
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah semua ilmu dan penerapannya untuk
mencegah terjadinya kecelakaan terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja
(PAK), kebakaran, peledakan, dan pencemaran.
Adapun factor faktor resiko kerja dan dampaknya terhadap kesehatan yaitu:
1. Factor kima
2. Factor biologi
3. Factor fisika
ketiga factor diatas merupakan penyebab yang dapat mengancam keselamatan,
keamanan, dan kesehatan para pekerja di industry.
DAFTAR PUSTAKA